• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1047

ANALISIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KARAWANG

Eman S, SE., MM Puji Isyanto, SE., MM Yosi Syafi'i,SEAbstrak

Kinerja berbasis kompetensi pegawai merupakan konsep yang saling mengisi.

Penilaian prestasi kerja pegawai berdasarkan kompetensi sangatlah dibutuhkan oleh lembaga atau perusahaan untuk kemajuan perusahaan dan SDM itu sendiri dimasa yang akan datang.

Berdasarkan metode penelitiannya desain penelitian ini merupakan penelitian survey sedangkan berdasarkan tingkat eksplanasinya desain penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tanggapan dari responden bahwa penilaian kinerja pegawai berbasis kompetensi di satuan polisi pamong praja karawang meliputi aspek kemampuan merencanakan dan mengimplementasikan, kemampuan melayani, kemampuan memimpin, kemampuan mengelola, kemampuan berpikir, dan kemampuan bersikap dewasa berada pada skala tinggi.

Dari hasil analisis mengenai kinerja berbasis kompetensi diketahui bahwa dari semua indikator-indikator yang mempengaruhi kinerja berbasis kompetensi mempunyai nilai rata-rata dari hasil rekapitulasi variabel kinerja berbasis kompetensi sebesar 314,1875. Skor ini berada pada wilayah rentang skala 265,2 – 327,6 yang menunjukkan tinggi, dari hasil tersebut maka sebaiknya para pegawai di satuan polisi pamong praja karawang agar dapat mempertahankan hasil yang telah dicapai dan melakukan usaha yang maksimal agar dapat mencapai hasil yang maksimal.Nilai yang tertinggi mengenai indikator berorientasi pada masyarakat 55,1%, berinisiatif 46,2%, fleksibel yaitu 55,1%

berdasarkan dari hasil kuisioner responden yang telah diambil nilai tersebut dinyatakan tinggi.

Kata Kunci : Penilaian Kinerja Berbasis Kompetensi

A. PENDAHULUAN

Pada saat ini kita berada pada zaman yang penuh dengan tantangan, yang langsung kita hadapi adalah zaman globalisasi dengan segala implikasinya.

Sebuah organisasi harus memiliki individu yang siap bersaing dengan individu

lainnya. Sumber daya yang dimiliki oleh organisasi seperti modal, metode dan

mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh

sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum. Manajemen

Sumber daya Manusia, disingkat (MSDM) adalah suatu ilmu atau cara bagaimana

(2)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1048

mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efesien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan atau organisasi, pegawai dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap pegawai adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.

Penilaian prestasi kerja adalah proses untuk mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Standar kerja tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Undang-undang dan keputusan pemerintah Republik Indonesia yang membahas tentang ketenagakerjaan, yaitu : Undang-undang Republik Indonesia no.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

B. KAJIAN PUSTAKA 1. PENILAIAN KINERJA

menurut Miner dalam Edi Sutrisno (2010 : 170) mengemukakan bahwa, “Kinerja adalah bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya”.

Kinerja adalah: kecakapan, kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang di evaluasi dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara objektif dan dilakukan secara bertahap. (Veitzal Rivai, 2009:549)

Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) adalah sistem formal untuk memeriksa atau mengkaji dan mengevaluasi kinerja seseorang atau kelompok.

(Marwansyah 2010 : 228)

Penilaian Kinerja adalah uraian sistematis tentang kekuatan atau kelebihan dan kelemahan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang atau sebuah kelompok.

(Marwansyah 2010 : 229) C. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, memerlukan data dan informasi data yang lengkap dan tepat. Agar data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan permasalahan yang ada, dengan ini menggunakan beberapa desain penelitian sebagai berikut:

1. Rancangan penelitian berdasarkan tujuan.

Dengan memfokuskan pada penelitian terapan yang ditujukan untuk memecahkan masalah praktis, artinya penelitian dilakukan dengan cara menerapkan teori yang akan dijadikan kerangka pemikiran dengan realitas di Satuan Polisi Pamong Praja Karawang.

2. Rancangan penelitian berdasarkan metode penelitian.

Rancangan penelitian ini berdasarkan metode penelitian yang termasuk penelitian Naturalistik yaitu penelitian yang sering disebut penelitian kuantitatif. Penelitian secara langsung terjun pada objek yang diteliti untuk memahami dan menjelaskan kejadian serta untuk memahami makna..

3. Berdasarkan Jenis Data dan Analisisnya

(3)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1049

Penelitian ini termasuk penelitian data kuantitatif, dimana data kuantitaif

dianalisis dengan mengutamakan analisis statistik.

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,2011:38).

Dari permasalahan yang diteliti, terdapat dua variabel yang menjadi pokok permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel X (indevenden variabel) variabel penilaian kinerja

Uraian Yang lebih jelas mengenai penjabaran variabel, subvariabel, dan indikator-indikatornyadapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Variabel Penelitian

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR

PENILAIAN KINERJA BERBASIS KOMPETENSI

KEMAMPUAN

MERENCANAKAN DAN

MENGIMPLEMENTASIKAN

1.Motivasi untuk berprestasi

2.Perhatian pada kejelasan tugas, ketelitian dan kerja

3.Berinisiatif

4.Kemampuan mencari dan menggunakan informasi

KEMAMPUAN MELAYANI

1.Empaty

KEMAMPUAN MEMIMPIN

1.Kemampuan mengembangkan orang lain

2.Kemampuan mengarahkan

3.Kemampuan kerja sama kelompok 4.Kemampuan memimpin kelompok

KEMAMPUAN MENGELOLA

1.Kemampuan mengembangkan orang lain

2.Kemampuan mengarahkan

3.Kemampuan kerjasama kelompok

4.Kemampuan memimpin kelompok

(4)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1050

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR

KINERJA BERBASIS KOMPETENSI

KEMAMPUAN BERPIKIR

1.Berpikir analistis 2.Berpikir konseptual

3.Mempunyai keahlian teknis secara profesional

KEMAMPUAN BERSIKAP DEWASA

1.Kemampuan mengendalikan diri 2.Fleksibel

3.Mempunyai komitmen pada organisasi

Sumber : Moeheriono (2009:16)

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendukung metode tersebut peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Populasi b. Sampel

c. Teknik Sampling 4. Metode Analisis Data

a. Uji validitas dan Realibilitas

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Validitas dan Reliabilitas.

1) Uji validitas Instrumen

Validitas menunjukan sejauh mana skor/nilai ukuran yang diperoleh benar- benar menyatakan hasil pegukuran/pengamatan. Validitas pada umumnya dipersalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik.

Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dengan menggambarkan atau memberikan skor/nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi (content validity), validitas kontruk dan validitas eksternal. Untuk mengunjungi apakah pertanyaan-perntanyaan itu telah mengukur aspek yang sama digunakan validitas konstruk.

Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi bersadarkan

(5)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1051

analisis foktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstuksi yang baik. (Sugiyono, 2011:126).

2) Uji Realibilitas

Pengujian Reabilitas dialkyan dengan interval consistency dengan terknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown (Split half), untuk keperluan tersebut maka butir-butir instrumen dibelah dua menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instumen ganjil dan genap, yang kemudian masing- masing dijumlahkan untuk mendapatkan skor total setiap kelompok, selanjutnya skot total setiap kelompok tersebut dicarikan korelasinya yang kemudian dimasukan kedalam rumus Spearman Brown dalam buku Sugiyono (2011:131) sebagai berikut:

Dimana :

ri = Realibilitas Internal seluruh instrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16

3) Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data, dimana data yang normal atau terdistribusi secara normal akan memusat pada nilai rata- rata dan median. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar data terdistribusi secara normal dalam variabel di dalam penelitian ini. Data yang baik yang dapat dipakai dalam suatu penelitian adalah data yang telah terdistribusi secara normal.

4) Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Statistik Desktiptif Yaitu suatu metode pengumpulan untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang dapat dijadikan dasar bagi pengkajian masalah.

5) Analisis Rentang Skala

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data hasil survey yang berasal dari hasil pengukuran yaitu dengan menggunakan instrumen dari skala likert.

Tabel 3.2 Skala Likert

Penilaian Kinerja Berbasis

Kompetensi

Bobot Skor

Sangat Tinggi 5

Tinggi 4

Cukup tinggi 3

Rendah 2

Sangat Rendah 1

Sumber : Sugiyono ( 2009 : 133 )

rb ri rb

1

. 2

(6)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1052

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Rekapitulasi Variabel Kinerja Berbasis Kompetensi

Berikut ini rekapitulasi variabel kinerja berbasis kompetensi : Tabel 4.43

Rekapitulasi Variabel Kinerja Berbasis Kompetensi

No Indikator Skor Keterangan

1 Motivasi untuk berprestasi 321 Tinggi

2 Perhatian pada kejelasan tugas, ketelitian dan kualitas kerja 326 Tinggi

3 Berinisiatif 304 Tinggi

4 Kemampuan mencari dan menggunakan informasi 321 Tinggi

5 Empaty 321 Tinggi

6 Berorientasi pada Masyarakat 326 Tinggi

7 Kemampuan Mengembangkan Orang Lain 305 Tinggi

8 Kemampuan Mengarahkan 299 Tinggi

9 Kemampuan Kerjasama Kelompok 305 Tinggi

10 Kemampuan Memimpin Kelompok 321 Tinggi

11 Berpikir Analistis 321 Tinggi

12 Berpikir Konseptual 305 Tinggi

13 Mempunyai Keahlian Teknis Secara Profesional 306 Tinggi

14 Kemampuan Mengendalikan Diri 299 Tinggi

15 Fleksibel 326 Tinggi

16 Mempunyai Komitmen Pada Organisasi 321 Tinggi

Total 5027

Rata-Rata 314,1875 Tinggi

(Sumber Peneliti 2012)

Dari 16 Indikator Variabel Penilaian Kinerj seluruh indikator dalam kategori tinggi:

E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

(7)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1053

Dari hasil analisis mengenai penilaian kinerja pegawai berbasis kompetensi diketahui bahwa dari semua indikator-indikator yang mempengaruhi kinerja berbasis kompetensi rata-rata dari hasil rekapitulasi variabel kinerja berbasis kompetensi sebesar 314,1875. Skor ini berada pada wilayah 265,2 – 327,6 yang menunjukkan tinggi.

Berdasarkan tanggapan dari responden bahwa kinerja berbasis kompetensi di satuan Polisi Pamong Praja Karawang yang meliputi kemampuan merencanakan dan mengimplementasikan, kemampuan melayani, kemampuan memimpin, kemampuan mengelola, kemampuan berpikir, dan kemampuan bersikap dewasa berada pada skala tinggi.

5.1 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dan dalam kesempatan ini akan memberikan beberapa saran, diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi Satuan Polisi pamong Praja Karawang, yaitu sebagai berikut :

Untuk kinerja berbasis kompetensi indikator-indikator yang mempengaruhinya mempunyai nilai yang tinggi, dan hanya beberapa indikator yang mempunyai nilai rendah yaitu kemampuan mengarahkan, dan kemampuan mengendalikan diri.

1. Indikator yang mempunyai nilai rendah seperti kemampuan mengarahkan mempunyai banyak faktor yang meghasilkan nilai rendah, seperti pemahaman akan pengarahan, tugas dan lingkungan yang kurang dikuasai, disarankan agar Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengadakan pelatihan akan kompetensi tentang kemampuan mengarahkan agar kemampuan mengarahkan para pegawai dapat ditingkatkan menjadi tinggi atau sangat tinggi.

2. Indikator kemampuan mengendalikan diri pun mempunyai nilai yang cukup rendah dibandingkan dengan indikator-indikator yang mempengaruhi penilaian kinerja pegawai berbasis kompetensi, sebaiknya untuk para pegawai satuan polisi pamong praja kabupaten karawang agar bisa lebih mengendalikan diri agar para teman sejawat,lingkungan dan masyarakat lebih merasa dihargai keberadaannya dan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman.

3. Dari hasil tersebut maka sebaiknya para pegawai satuan polisi pamong praja kabupaten karawang agar dapat mempertahankan hasil yang telah dicapai dan melakukan usaha yang maksimal agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

4.

F. DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Prabu, Mangkunegara. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT.

Remaja Rosdakara. Bandung.

Hasibuan Malayu S.P.2001. Manajemen. Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara.

(8)

Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1054

Isyanto Puji. Metodologi Penelitian. 2011 : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Unsika.Karawang

Kusdyah Ike, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Marwansyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua, Bandung:Alfabeta.

Moeheriono, 2009. Pengukuran kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta : Ghalia Indonesia.

PB, Triton. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Partnership dan Kolektivitas. Jakarta : Oryza.

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan ke-14, Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Edi. 2010. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.

Veithzal Rivai, (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Murai Kencana, Jakarta.

Veithzal Rivai, (2008). Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja dan meningkatkan Daya Saing Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Wibowo, (2007). Manajemen Kinerja. Edisi kesatu, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wirawan, 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.

Gambar

Tabel 3.2  Skala Likert  Penilaian Kinerja Berbasis

Referensi

Dokumen terkait

Adobe dan program aplikasi standar yang digunakan untuk membuat animasi dan. bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web

Kebijakan input dari pemerintah yang berupa kebijakan subsidi pupuk berdampak positif pada pengembangan usahatani sayuran di Bali terutama pada usahatani cabai merah, sawi putih,

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto Judul : Analisis Perbaikan Susut Energi Pada Jaringan.. Menengah Penyulang Kalibakal 03

canny , dapat dilihat pada gambar 8, hasil dari pemrosesan citra bingkai dari pintu dapat terlihat dengan jelas, dengan membandingkan citra dengan nilai yang

 Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam pelaksanaan usahanya, perusahaan harus memiliki rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ perusahaan dan semua karyawan.

6.1.11 Membimbing siswa dalam kejuaraan cerdas cermat tingkat kecamatan di jawilan pada tahun 2005. 6.1.12 Membimbing siswa dalam kejuaraan Gerak Jalan tingkat Kecamatan

Hal ini dimungkinkan tidak menyalahi aturan syariah Islam karena dalam fatwa Nomor 04/ DSN-MUI/ IV/ 2000 Tanggal 1 April 2000 tentang murabahah, sebagai landasan

Pada tampak samping kanan dari sudut tampak bangunan ini (tampak samping kanan) berbatasan langsung dengan site tanah tetangga, hal ini di siasati dengan penekanan