• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat utama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat utama"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat utama dibutuhkan dalam pengembangan bangsa, karena dapat menjadi pendorong maupun pula menjadi penghambat pelaksanaan pembangunan. Kualitas sumber daya manusia yang dimaksud bukan sekedar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki daya kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap perubahan dan perkembangan kehidupan yang terus-menerus terjadi. Dalam konteks peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan merupakan strategi dan faktor utama yang sangat esensial.

Pendidikan merupakan salah satu investasi jangka panjang yang mempunyai tujuan akhir melahirkan sumber daya manusia yang handal, mempunyai daya saing dan kompetitif baik tingkat lokal maupun tingkat global. Pemerintah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam memajukan pendidikan di negeri ini. Sehingga mampu melahirkan generasi yang berkualitas dan mampu membawa negara menuju perubahan positif.

Agenda pembangunan pendidikan tidak akan pernah berhenti dan selesai selama manusia ada. Begitu pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah pendidikan yang ada, tidak jarang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih rumit dari masalah awal. Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan tidak akan pernah ada batasnya.

Selama manusia ada, persoalan pendidikan tidak akan pernah hilang dari wacana suatu bangsa. Oleh karena itu, agenda pembangunan sektor pendidikan selalu ada dan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat suatu bangsa.

(2)

Merujuk pada pentingnya pendidikan, Daryanto (2005:6) mengemukakan bahwa:

”pendidikan adalah proses sengaja untuk meneruskan atau mentransmisi budaya orang dewasa kepada generasi yang lebih muda. Proses ini mengandung suatu tindakan asasi yaitu pemilihan atau seleksi keterampilan, fakta, nilai dan sikap yang paling berharga dan penting bagi kehidupan.” Berdasarkan hal tersebut, pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu bangsa untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik. Dunia pendidikan dituntut untuk memberikan respons lebih cermat terhadap berbagai perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Secara realitas, masyaakat sekarang menghendaki adanya perkembangan total, baik dalam visi, pengetahuan, proses pendidikan, maupun nilai-nilai yang harus dikembangkan bagi peserta didik, untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.

Berangkat dari realitas di atas, maka dunia akademik selain memainkan peranan sentral apakah sebagai konservator nilai-nilai dominan yang berlaku ataukah sebagai sumber-sumber nilai-nilai baru bagi dinamika masyarakat. Apabila dalam situasi pertama dunia akademik sengaja dibungkam dan secara sadar digunakan untuk menindas kemerdekaan berpikir, maka dalam situasi kedua dunia akademik memainkan perannya yang orisinal sebagai sumber ide bagi peningkatan hidup dan makna kehidupan manusia (Tilaar, 2002).

Di dalam rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 (Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, 2005) menetapkan arah kebijakan pembangunan pendidikan yang merumuskan dalam 3 (tiga) pilar yang meliputi :

1. Pemerataan dan peluasan akses pendidikan 2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik

(3)

Untuk mendukung pilar dan program-program di atas akan sulit tercapai apabila tidak didukung dengan penyediaan biaya yang memadai. Upaya menyelenggarakan dan meningkatkan sistem pendidikan yang berkualitas, biaya merupakan komponen yang sangat penting, dan dapat dikatakan bahwa proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa dukungan biaya.

Sehubungan dengan pentingnya biaya pendidikan, maka dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (Depdiknas, 2003) Pasal 46 ayat (2), berbunyi ”pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.”

Selanjutnya untuk penyelenggaraan pembiayaan pendidikan harus pula ditunjang dengan suatu manajemen yang layak, dengan memberdayakan fungsi-fungsinya yang dirumuskan oleh George R. Terry yang meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan. (Siagian, 1996:56). Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pada Penjesalan Pasal 3 yang disebutkan bahwa ayat 1:

Setiap penyelenggara negara wajib mengelola keuangan negara secara tertib, taat kepada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Pengelolaan dalam ayat ini mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan dan pertanggungjawaban.

Sanusi (Fattah, 2000) mengemukakan, ”bahwa jika bertekad untuk melancarkan kebijakan atau program pendidikan yang lebih bermutu, lebih produktif dan lebih profesional, maka pengelolaan biaya secara proporsional merupakan suatu keharusan.”

Pengelolaan pendidikan yang dimaksudkan adalah keseluruhan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan/pengendalian dalam rangka mengatur penerimaan, penggunaan (alokasi), dan pertanggungjawaban keuangan/dana untuk menunjang pelaksanaan program penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Dalam

(4)

kenyataan Universitas Syiah Kuala adalah sebagai bagian dari sistem pendidikan tinggi di Indonesia.

Manajemen pembiayaan meliputi perencanaan pembiayaan, pelaksanaan dan pengendalian. Perencanaan finansial merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa terjadi efek samping yang merugikan. Sementara pelaksanaan keuangan atau anggaran ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian bila diperlukan, sedangkan pengendalian merupakan proses evaluasi kinerja penggunaan anggaran terhadap pencapaian tujuan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Manajemen Pembiayaan Pendidikan pada Universitas Syiah Kuala”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: Bagaimanakah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembiayaan pendidikan di Universitas Syiah Kuala?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kontribusi manajemen pendidikan dalam rangka peningkatan produktivitas pendidikan di Universitas Syiah Kuala. Lebih rinci penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala.

2. Pelaksanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala.

(5)

3. Pengendalian pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, manajemen pembiayaan pendidikan merupakan salah satunya adalah agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif dan efisien.

Pembahasan manajemen pembiayaan pendidikan mencakup kajian yang luas, oleh karena itu perlu adanya rumusan masalah agar penelitian yang penulis lakukan lebih spesifik dan terfokus serta sesuai dengan fenomena yang terjadi di lapanga. Pertanyaan penelitian yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut:

1) Bagaimanakah perencanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala?

2) Bagaimanakah pelaksanaan pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala.

3) Bagaimanakah pengendalian pembiayaan pendidikan tahun anggaran 2008 di Universitas Syiah Kuala.

E. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoretis

Secara teoritis penelitian ini mengembangkan ilmu administrasi pendidikan khususnya manajemen pembiayaan. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis yang karena memberikan kontribusi pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang konsep- konsep pembiayaan yang menunjang pelaksanaan pendidikan. Selain itu juga memberikan sumbangan sebagai pelengkap studi bidang manajemen pendidikan, terutama dalam bidang manajemen pembiayaan pendidikan. Dengan demikian hasil

(6)

penelitian dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi para peneliti lanjutan guna menambah wawasan keilmuannya.

2) Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran terhadap pengelolaan pendidikan khususnya Universitas Syiah Kuala dalam penyempurnaan dan perbaikan manajemen pembiayaan, agar diperoleh tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

a. Bagian Perencanaan dan SP4, agar dapat mengimplementasikan konsep-konsep dan model perencanaan pembiayaan pendidikan yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan.

b. Bagian Keuangan, untuk dapat melaksanakan pembiayaan yang sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan.

c. Bagian Sistem Informasi, melalui penyusunan laporan dan evaluasi kinerja yang objektif.

d. Badan Penjaminan Mutu, dengan membuat suatu analisis capaian kinerja melalui sistem monitoring dan evaluasi yang baik.

Selain itu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi instansi terkait lainnya dalam menentukan kebijakan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pembiayaan pendidikan yang ada.

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Kajian tentang manajemen pendidikan merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas. Seiring denan perkembangan dunia, maka inovasi juga terus terjadi dalam dunia pendidikan. Realita ini menuntut upaya pengembanan sistem pendidikan, khususnya yang terkait dengan manajemen pembiayaan.

(7)

Penelitian tentang manajemen pembiayaan yang handal dalam pengelolaan pendidikan, telah cukup lama dikemukakan oleh Zymelman (1975:36), namun hasil kajiannya juga masih sinkron dengan kondisi riil saat ini, setidaknya dapat menjadi skala perbandingan dan teori pendukung untuk mengkaji manajemen pembiayaan pendidikan pada perguruan tinggi. Pengembangan pendidikan di waktu yang akan datang tergantung pada bagaimana sumber-sumber dana yang berbeda-beda untuk pendidikan baik lama maupun baru dapat diperoleh dan bagaimana cara sumber-sumber ini akan digunakan.

Masalah pendidikan makin lama makin dipandang sebagai pelayanan masyarakat, karena pendidikan dipengaruhi oleh banyak keadaan sosial lainnya. Atas dasar itulah, maka cara-cara baru untuk menyediakan dan mengelola dana pendidikan dalam pelayanan masyarakat harus dijajaki.

Ada beberapa hasil penelitian yang terkait dengan pembiayaan telah dihasilkan dalam bentuk tesis, namun studi kasus yang diangkat sebagaian besar hanya pada ruang lingkup jenjang pendidikan sekolah menengah, dan hanya satu buah pada perguruan tinggi, yaitu pada Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry. Fokus kajian ini diarahkan pada pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja untuk pembiayaan operasional pendidikan pada fakultas, tanpa menitikberatkan pada implementasi fungsi-fungsi manajemen anggaran tersebut.

Penelitian Muhammad (2005:v) tentang ”Manajemen Pembiayaan dalam Pengelolaan Pendidikan pada SMP di Kota Sigli” dapat diartikan bahwa secara umum adanya kesamaan penyusunan program pembiayaan pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tersebut. Tahapan anggaran dari RABPS hingga APBS telah sesuai prosedur dan keinginan desentralisasi pendidikan, dengan mengikutsertakan masyarakat sebagai partisipan aktif dalam penentuan besarnya dalam penentuan besarnya biaya pendidikan yang dikelola pihak sekolah.

(8)

Jami’an (2005:v) tentang ”Manajemen Pembiayaan Pendidikan Program Kelas Unggul SMA di Kabupaten Pidie”. Sumber pembiayaan pada sekolah unggul di Kabupaten Pidie masih sangat tergantung pada bantuan Pemerintah Kabupaten Pidie.

Perencanaan penyusunan proposal kelas unggul belum melibatkan seluruh stakeholder sekolah.

Disertasi Rusmana (2005:vii) tentang “Sistem Pembiayaan Pendidikan pada Pemerintah Kabupaten Garut” Membuat kajian Pembiayaan Pendidikan dilihat dari Sistem, Efektifitas dan Efisiensi Penyelenggaraan Pendidikan Setelah Implementasi Otonomi Daerah pada Pemerintah Kabupaten Garut dengan fokus tentang penyusunan dan pengalokasian biaya pendidikan, penggunaan dan pertanggungjawaban pembiayaan pendidikan, pengawasan pembiayaan pendidikan, pengembangkan potensi dalam mengimplementasikan pembiayaan pendidikan yang efektif dan efisien.

Sebagai telaahan terakhir adalah hasil penelitian dari Samad (2007:v) tentang

”Manajemen Pembiayaan Pendidikan pada Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh”. Pengelolaan pembiayaan pendidikan fakultas dengan pokok pembahasan tentang bagaimana menganalisis anggaran pendapatan dan belanja tanpa membahas secara detil implementasi fungsi-fungsi manajemen beserta panduan bakunya untuk mengelola anggaran tersebut.

Sedangkan penelitian penulis yang membuat kajian tentang ”Manajemen Pembiayaan Pendidikan pada Universitas Syiah Kuala”, memberikan kajian yang berbeda dengan hasil penelitian tentang pembiayaan pendidikan yang terdahulu, dimana penulis menitikberatkan kepada aspek rencana strategis pendidikan dalam pembiayaan pendidikan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pengendaliannya.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini di karenakan kepuasan yang diberikan kepada karyawan cenderung kurang dan karyawan tidak memiliki kepuasan kerja, bahkan terkadang karyawan harus lembur

· Telah berhasil membuat aplikasi Analisa Nilai Lamda Pada Model Jarak Minkowsky, dengan nilai lamda yang memiliki tingkat akurasi tertinggi dari 25 kali pengujian

Pada bagian ini dijelaskan bahwa, jika pemberi kerja tidak mampu untuk membayar pekerjaan yang telah dilaksanakan selama lebih dari 28 hari, pemberi kerja dinyatakan bangkrut

Dengan referensi, Anda dapat menggunakan data yang terdapat dalam bagian-bagian berbeda dalam sebuah lembar kerja untuk sebuah formula atau menggunakan nilai dari sebuah sel dalam

Hasil penelitian ini diharapan dapat memaparkan konstruk-konstruk yang berpengaruh secara signifikan terhadap kompensasi, budaya organisasi dan pengembangan karir yang

Berdasarkan uraian yang telah disajikan sebelumnya, penulis tertarik untuk menuangkan tema penelitian ke dalam rumusan judul sebagai berikut: “Pengaruh Kompetensi, Motivasi,

Oleh karena itu, dari hasil uraian di atas hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal materi BRSD adalah (1) kurangnya

Menimbang : bahwa untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan Pasal 65 ayat (3) dan Pasal 84 ayat (4) Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 11 Tahun 2017