TEKNIK INFORMATIKA
FENI ANDRIANI
Definisi:
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun dalam sebuah empat persegi
panjang, secara teratur, di dalam baris-baris dan kolom-kolom.
a mn ...
a m2
a m1 ... ...
... ... a 2n a 22
a 21 ... a 1n a 12
a 11
Matriks di atas disebut matriks ukuran m x n
Operasi Matriks
1.
Operasi Kesamaan
Dua matriks A dan B disebut sama, jika:
a) A dan B sejenis
b) Setiap unsur yang seletak sama.
1 3
2 C 1
1 , 3
2 B 1
1 , 3
2 A 1
A = B, A ≠ C, B ≠ C
2.
Penjumlahan dua matriks
Definisi:
Jumlah dua matriks A dan B yang sejenis adalah sebuah matriks C yang sejenis pula dengan
unsur-unsur , dimana terdapat hubungan:
. c ij
bij aij
cij
,C cij
bij B
ij , a A
1 9
5 C 2
5 , 1
4 B 2
4 , 2
1 A 0
13 3
6 2
- 9
1
5 2
4 2
1 C 0
A
9 1
5 2
- 5
1
4 2
4 2
1 B 0
A
Sifat-sifat penjumlahan:
Komutatif : A + B = B + A
Assosiatif : A + (B + C) = (A + B) + C 3. Perkalian dengan skalar ( )
Perkalian sebuah matriks dengan skalar ( ) maka setiap unsur matriks tersebut terkalikan
dengan skalar ( ).
, maka A = .
a ij
A
a ij
Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar
1.
(A + B) = A + B
2.
( + β ) A = A + β A
3.
(β A) = β A
4. Perkalian dua matriks Definisi:
Dua matriks A (m x n), dan B (p x q) didefinisikan hasil kalinya, jika n = p , maka hasilkali adalah
matriks C (m x q) dengan unsur-unsur:
n 1
k b kj a ik
c ij
b nj a in
...
j b 3 3 a i j
b 2 2 a i j
b 1
1
a i
c ij
Catatan:
Perkalian 2 matriks AB dapat didefinisikan, jika banyaknya kolom matriks A = banyaknya baris matriks B.
Hasil kali dua matriks AB adalah suatu matriks
dengan banyaknya baris = banyaknya baris matriks A
dan banyaknya kolom = banyaknya kolom matriks B.
Pada umumnya AB ≠ BA Contoh:
, C 20
4 3 2 B
, 3 2
1
A
B x A
1 x 3 3 x 1 1 x 1
i terdefinis
tdk B
x A
C
9 5
4
1 0
0
5 3
2 10
5
3 2
9 5
4
1 0
0
5 3
2 B
10 , 5
3 A 2
2 x 2 3 x 3
Macam-macam matriks
1.
Matriks bujursangkar
Definisi: matriks bujursangkar adalah matriks dimana banyaknya baris = banyaknya kolom
2. Matrik satuan/ matriks identitas
Matriks bujur sangkar
Setiap unsurnya nol, kecuali didiagonal utama = 1
9 5 4
1 0 0
5 3 2 B
10 , 5
3 A 2
Contoh :
1 0 0
0 1 0
0 0 1 I3
1 , 0
0 1 I2
A.I = I.A I.I = I
3. Matriks segitiga
• Matriks bujursangkar
• Unsur di atas/di bawah diagonal utama adalah nol
Contoh :
7 8
0 B 1
, 9 0
0
7 4
0
3 2
1 A
4. Matriks Tranpose
• Tidak perlu bujursangkar
• Setiap baris ditukar tempat dengan kolom
Contoh :
1 7
2
0 5
B ~ 4 , 1 0
7 5
2 4
B
3 2
1 A ~
, 3
2
1
A
Sifat-sifat matriks transfose
T T
T T T
T T
T T
T
A B
4.(AB)
A )
(A 3.
A )
2.(A
B A
B) 1.(A
λ
λ
Contoh
T T T
T T
T T
T
A B (AB)
3 4
1 2
0 1
3 2
0 2
1 A
B
0 2
1 B
, 1 2
0 1
3 2
A
3 4
3 (AB) AB 4
0 2 1 B
1 , 0 3
2 1 A 2
5. Matriks simetris
Matriks A disebut simetris apabila
• Matriks Bujur sangkar Contoh
A ~ A
8 7
0
7 3
2
0 2
1 3
2
2
1 ,
6. Matriks skew simetris
Matriks A disebut matriks skew simetri jika
• Bujur sangkar Contoh
A~ A
0 7
0
7 0
2
0 2
0 0 ,
2
2
0
Matriks Skew simetris , maka
Untuk I = j maka
Jadi diagonal utama matriks skew simetris = 0 A ~
A
a ji a ij a ii
a ii 0
2a ii
7.
Matriks Diagonal
Matriks bujursangkar
Semua unsur nol, kecuali didiagonal utama
5 0
0
0 3
0
0 0
1
9. Matriks Nol
Tidak perlu matriks bujur sangkar
Semua unsurnya nol
0 0
0
0 0
0
A.0 = 0 A + 0 = A
A.B = 0, apakah A = 0 ?atau B = 0? atau kedua-
duanya nol
Transformasi Elamenter pada matriks adalah:
Penukaran tempat baris ke i dan ke j (baris ke i
dijadikan baris ke j dan baris ke j dijadikan baris ke i), ditulis H (A)
Penukaran tempat kolom ke i dan kolom ke j (kolom ke i dijadikan kolom ke j atau sebaliknya), ditulis K (A)
Memperkalikan baris ke i dengan skalar ≠ 0, ditulis H (A)
Memperkalikan kolom ke i dengan ≠ 0, ditulis K (A)
Menambah baris ke i dengan kali baris ke j, ditulis H (A)
()
ij ij
i
(i ) ij
()
Menambah kolom ke i dengan kali kolom ke j,ditulis K (A)
Kadang untuk operasi (1) dan (3) dapat dilakukan dalam satu langkah : Menambah kali baris ke i dengan kali baris ke j, ditulis H (A)
Demikian pula untuk untuk operasi (2) dan (4)
Bila menggunakan operasi baris maka disebut operasi baris elementer (OBE)
()
ij
1 2
i
) (
1j
(
2)
Contoh:
2 - 4 - 2 2 -
4 4 1 3
12 0 2 8
0 2 - 2 2 -
1 2 1 3
4 0 2 8
0 2 - 2 2 -
4 0 2 8
1 2 1 3
1 0 3 1
2 0 1 4
1 2 1 3
tersebut.
B Carilah .
elementer si
transforma sederetan
dihasilkan yang
B matrik carilah
1 0 3 1
2 0 1 4
1 2 1 3 A
41(1) K
3(2) K
H H H (2) K3
(1), K41
12, H (2), H2 (-1), H31
1 12 31
2 2 ) (
) (
,
Jika suatu transformasi elementer adalah:
A = H (B) = H (B)
A = K (B) = K (B)
A = H (B) = H (B)
A = K (B) = K (B)
A = H (B) = H (B) A = K (B) = K (B)
( )
ij ij
ij -1
ij
i
-1
i -1 1/
i
( )
-1i 1/
ij
( )
-1ij
) (
ij
( )
-1ij
)
(
A 1
1 0
2
2 2
1 1
2 6
0 4
1 1
0 2
2 6
0 4
2 2
1 1
1 1
1 3
2 6 0 4
2 2
1 1
1 3
1 1
2 4 0 6
2 1 1 2
1 3
2 1
2 4 0 6
2 1 2 2
A.
.Carilah K
, K , H , H : turut -
berturut elementer
si transforma
sederetan dengan
A dari diperoleh ,
1 3
2 1
2 4 0 6
2 1 2 2 B
H12 1)
31( H
K13 (1/2)
K2
(2) 2 13 (1) 31 12
Contoh
Penggunaan OBE
• Mencari Rank Matriks
Adalah jumlah maksimum baris/kolom yang bebas linier ( tidak semua unsur dalam suatu baris/kolom nol)
• Mecari invers matriks
( A:I ) ( I:A )
-1OBE
Contoh
3 4
4
2 1
2
1 3
2 A
dari matriks
rank 1.Cari
2) ( 31
1) ( 21
H H
3 1
0
2 2
- 0
1 3
2
(1)2 ) 2 (
H
3
4 0
0
2 2
- 0
1 3
2
(2)2 ) 1 (
H
3
0 0
0
2 2
- 0
1 3
2
Maka rank matriks A = 2
• Misalkan
• Determinan hanya untuk matriks bujur sangkar
• Untuk order lebih dari 2, digunakan pengertian minor dan kofaktor.
• Ilustrasi:
• Minor komponen adalah
• Kofaktor komponen adalah
det A = | A | := ad-bc
Dengan cara yang sama diperoleh
Menentukan tanda + atau – pada kofaktor, diperhatikan skema berikut :
Diperoleh
Definisi determinan matriks 3 x 3:
Coba terapkan untuk menghitung determinan matriks A.
Secara umum untuk matriks n x n:
Atau dalam bentuk
Atau dalam bentuk
Contoh :
Cara cerdas: pilih kolom kedua
Pilih lagi kolom kedua
Misalkan A matriks n x n dengan kofaktor a
ijadalah C
ijmaka matriks
Contoh:
disebut matriks kofaktor dari A, dan transposenya disebut adjoint A, ditulis adj(A).
Kofaktor A :
Invers matiks A adalah
Contoh: diperhatikan kembali matriks A
sebelumnya, mudah diperoleh det(A) = 64, jadi
Misalkan SPL Ax = b maka
dimana Aj adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti kolom ke j matriks A dengan vektor b.
Contoh:
Diperoleh Penyelesaiannya
Anton, Howard, 2000, Elementary Linear Algebra: Eight Edition, John Willey and Sons, Inc., New York.
Vanstone, Scott A. and van Oorschot, Paul C., 1989, An Introduction to Error Correcting Codes with Applications, Kluwer Academic Publishers, Massachusetts, USA.