• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PROGRAM LATIHAN BOLA FUTSAL PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI PROGRAM LATIHAN BOLA FUTSAL PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PROGRAM LATIHAN BOLA FUTSAL PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH

Ira Arini1, Ridwan Sudirman2, Dedi Aryadi 3

1-3STKIP Setiabudhi

1[email protected]

Abstract

Exercise programs are often used as a way. to carry out the exercises effectively and efficiently so that they can achieve the targets that have been set. However, the training program that has been made has never been perfected in the last 5 years so it is necessary to evaluate the program. The purpose of this study was to assess the futsal ball training program, based on the theory and guidelines for futsal ball training starting from the planning, implementation, and evaluation stages so as to improve the existing training program. The research method used is a program evaluation research method with procedures for analyzing problems, determining program evaluation objectives, determining program evaluation questions, determining program evaluation models, and compiling work procedures. The evaluation model used in this study is a model. CIPP (context, input, process, product). Data collection techniques in the form of interviews, document analysis, questionnaires and observations. The results showed that all of the program evaluation components were very satisfactory with scores on each component, namely 3.7 for context evaluation, 3.88 for input evaluation, 3.91 for process evaluation, and 4 for product evaluation. However, there needs to be improvements in refinement. The training program includes the consistency of the coach and student discipline.

Keywords: Evaluation, Program, Exercise, Futsal

Abstrak

Program latihan sering kali dijadikan sebagai cara. untuk melaksanakan latihan dengan efektif dan efisien sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Namun, program latihan yang sudah dibuat belum pernah mendapatkan penyempurnaan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sehingga perlu dilakukan evaluasi program. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai program latihan bola futsal, berdasarkan teori dan pedoman latihan bola futsal yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi sehingga dapat menyempurnakan program latihan yang sudah ada. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian evaluasi program dengan prosedur menganalisis masalah, menentukan tujuan evaluasi program, menentukan pertanyaan evaluasi program, menentukan model evaluasi program, serta menyusun prosedur kerja. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model. CIPP yaitu (context, input, process, product). Teknik pengumpulan data berupa wawancara, analisis dokumen, angket dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua, komponen evaluasi program menunjukkan sangat memuaskan dengan skor pada masing-masing komponen yaitu 3,7 untuk evalausi context, 3,88 untuk evaluasi input, 3,91 untuk evaluasi proses, serta 4 untuk evaluasi product. Namun, perlu ada perbaikan dalam penyemurnaan. program latihan diantaranya konsistensi pelatih dan disiplin siswa.

Kata Kunci: Evaluasi, Program, Latihan, Futsal

PENDAHULUAN

Lingkungan sekolah sangat menentukan terbentuknya siswa yang berprestasi.

Oleh karena itu, sekolah selayaknya mempunyai program-program yang dilaksanankan disekolah atau diluar sekolah sebagai wadah bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor, mengembangkan bakat serta minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi, menuju manusia seutuhnya yang positif, kegiatan tersebut adalah ekstrakulikuler. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik, Indonesia No. 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan, kegiatan ekstrakulikuler adalah salah satu jalur pembinaan kesiswaan. .Kegiatan

(2)

ekstrakulikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri.

Kegiatan ekstrakulikuler ini dapat meningkatkan, pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam memperdalam dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan mata pembelajaran, dapat juga membantu upaya pembinaan, pemantapan dan penentu nilai- nilai kepribadian siswa di samping dapat membina. serta meningkatkan bakat melalui pembinaan. Lewat sekolah diharapan dapat memunculkan atlet yang berprestasi, karena prestasi tidak dapat diciptakan atau dibuat dalam. waktu yang singkat. Salah satunya yang dapat menunjang prestasi adalah program .ekstrakulikuler di dalam sekolah karena kegiatan ini dapat mengasah kemampuan seseorang untuk lebih aktif dan mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dalam bidang yang diminati sehingga prestasi apapun yang dilakukan akan lebih mudah salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler futsal. Kegiatan ekstrakulikuler. futsal bertujuan agar siswa terdorong untuk mengembangkan bakat, minat keterampilan serta menguasai semua gerakan dalam permainan futsal dan dapat menjadi. pemain futsal yang handal, baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional.

Seorang pemain futsal harus memiliki, kemampuan fisik dan teknik yang baik, juga memiliki mental yang baik pula. Karena itu, cabang olahraga ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan cabang-cabang. olahraga permainan lainnya. Sebagai ciri yang. sangat menonjol. dalam permainan futsal dituntut daya tahan dan kecepatan yang memadai, daya tahan atau stamina tersebut biasanya menyangkut kekuatan jantung dan paru-paru sehingga. pemain futsal tidak mudah lelah. Aspek lainnya adalah penguasaan teknik yang ditandai dengan kemampuan skill bermain futsal seperti ada beberapa teknik dasar futsal diantaranya adalah teknik menendang bola, teknik mengumpan (Passing), teknik mengiring bola (Dribbling), teknik menembak (Shooting), teknik. menyundul bola (Heading) teknik yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi. ketahanan seseorang mengikuti pertandingan adalah mental (Wibowo, Yuyun Ari & Andriyani, 2015).

Oleh karena itu, dibutuhkan program latihan yang mencakup keseluruhan kemampuan dalam permainan bola futsal. sehingga dapat memaksimalkan kemampuan pemain. Program latihan. bola futsal yang sudah disusun dan diterapkan pada ekstrakurikuler sekolah dianggap sudah efektif dalam memaksimalkan minat dan bakat para peserta didik. Namun, selama pelaksanaannya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir belum pernah ada evaluasi program. secara menyeluruh dalam menyempurnakan program latihan yang sudah digunakan. Berdasarkan pemaparan tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menilai. Program. latihan bola futsal berdasarkan teori dan pedoman latihan bola futsal yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi sehingga dapat menyempurnakan. program latihan yang sudah ada.

Sejalan dengan perkembangan. ilmu pengetahuan dan teknologi masa sekarang, permainan futsal tidak hanya di jadikan media hiburan. yang dapat membawa orang merasa senang saja, akan tetapi. permainan futsal. telah mengarah sebagai alat pendidikan dan pencapai prestasi yang setinggi-tingginya dalam bidang olahraga.

(3)

Latihan merupakan suatu kegiatan olahraga yang sistematis dalam waktu panjang, ditingkatkan secara bertahap dan perorangan, bertujuan membentuk manusia. yang berfungsi fisiologis dan psikologisnya untuk memenuhi tuntutan tugas (Bompa, 1994).

Prinsip-prinsip latihan. meliputi prinsip beban bertambah (overload), prinsip spesialisasi (specialization), prinsip perorangan (individualization), prinsip variasi (variety), prinsip beban meningkat bertahap (progressive increase of load), prinsip perkembangan multilateral (multilateral development), prinsip pulih asal (recovery), prinsip reversibilitas (reversibility), menghindari beban latihan berlebih (overtraining), prinsip melampaui batas latihan (the abuse of training),prinsip aktif partisipasi dalam latihan, dan prinsip proses latihan menggunakan model (Budiwanto, 2012). Futsal adalah permainan berupa regu terdiri atas 5 lawan 5, dan produktivitas setiap gol pertandingannya sangat cepat sehingga olahraga ini nyaman untuk ditekuni (Tenang, 2008). Setiap atlet diharuskan berjuang agar selalu menguasai mengontrol bola, dan juga ditekankan agar selalu berlari dengan tempo yang tinggi (Justinus, 2011).

Program adalah segala sesuatu yang dicoba dilakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh (S. Arikunto, 2015). Sedangkan evaluasi menurut Daryanto adalah dua langkah kegiatan yaitu mengukur dan menilai yang harus dilalui (Daryanto, 2017). Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif sedangkan penilaian bersifat kualitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (Daryanto, 2007: 6). Evaluasi program adalah upaya untuk. mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara cermat dengan cara mengetahui efektifitas masing-masing komponennya (S. S. C. Arikunto, 2019)

Berdasarkan bentuk kegiatannya, evaluasi program dapat dibedakan menjadi tiga kategori(S. S. C. Arikunto, 2019). Kategori dalam evaluasi program antara lain:

a. Program Pemrosesan. Program pemrosesan adalah program yang kegiatan pokoknya mengubah bahan mentah (input) menjadi bahan jadi sebagai hasil proses atau keluaran (output). Contoh program pemrosesan yaitu program pembelajaran dan program kepramukaan.

b. Program Layanan. Program layanan adalah sebuah kesatuan kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu sehingga merasa puas sesuai dengan tujuan program. Contoh. program yang dapat diklasifikasikan sebagai program layanan adalah program perpustakaan, program koperasi, dan program bank.

c. Program Umum. Program umum adalah jenis program yang tidak memiliki masukan (input) yang diolah menjadi keluaran (output) dan juga tiak bertujuan untuk memenuhi. kebutuhan pihak tertentu. Program yang tidak memiliki kekhususan termasuk kepada program umum.

Model evaluasi adalah model desain evaluasi yang dibuat. oleh para ahli-ahli atau pakar-pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatannya. Model evaluasi dapat dibedakan menurut jenis pertanyaan, tujuan, pendekatan, dan prosedur yang ditempuh. Masing-masing. model memiliki kelebihan

(4)

dan kekurangan, tidak ada model yang paling baik. Model yang digunakan tergantung kepada untuk apa, di mana, dan kapan evaluasi tersebut akan digunakan.

a. Goal Oriented Evaluation (Tyler)

b. Goal Free Evaluation Model (Michael Schriven) c. CIPP Model (Context, Input, Process, Product) b. Model UCLA

c. Model FormatifvsSumatif d. Countenance Evaluation Model

Model evaluasi yang digunakan peneliti di dalam penelitian ini adalah model evaluasi CIPP. Evaluasi CIPP adalah evaluasi yang bertujuan untuk memperbaiki program dan menyempurnakannya. Keempat kata yang disebutkan dalam. singkatan CIPP (Context, Input, Process, Product) tersebut. merupakan sasaran evaluasi, yaitu komponen dan proses sebuah program kegiatan dengan alur penelitian sebagai berikut:

Gambar 1: Evaluasi Program CIPP

Evaluasi mempunyai ukuran keberhasilan, yang dikenal dengan istilah kriteria.

Kriteria adalah sesuatu yang digunakan sebagi patokan atau batas minimal. atas sesuatu yang diukur(S. S. C. Arikunto, 2019). Dasar dalam pembuatan kriteria adalah sumber pengambilan kriteria secara keseluruhan. Karena adanya objek. yang akan diukur dan dengan harapan serta kondisi yang berbeda-beda, maka ada beberapa sumber dalam pembuatan kriteria.

Kriteria evaluasi program yang digunakan dalam penelitian ini berupa prinsip penyusunan latihan dari (Darojat & Diana, 2015)yang menyatakan bahwa:

1) Principle of Individuality. Every individual is unique and will respond differently to the sametraining stimulus. Some of these differences can be influenced by many characteristics; biological age, training age, gender, body size and shape, past injuries and many more. 2) Principle of Specificity. Training adaptations for an individual will occur specifically to the muscle groups. trained, the intensity of the exercise, the metabolic demands of the exercise, and/or specific movements. and activities. In an attempt to perfect a specific skill or activity, you must perform that skill or activity with proper body mechanics to have correct technique. 3) Principle of Overload In order for an individual to achieve a certain training

(5)

adaptation, the body must be stressed by working against a stimulus or load that is greater than that to which it is accustomed.

METODE

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Desember 2020. Populasi penelitian ini adalah semua siswa dan guru di sekolah berjumlah 340 orang. Teknik. pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih atas dasar sample bertujuan (purposive sampling) yakni teknik. penentuan sample dengan pertimbangan tujuan tertentu. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa yang ikut ekstrakurikuler bola futsal di sekolah berjumlah 32 siswa.

Berdasarkan jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif bermaksud untuk menilai kesesuaian program latihan bola futsal sesuai dengan prinsip Sand., et. all. Model evaluasi yang digunakan peneliti di dalam penelitian ini adalah model evaluasi CIPP. yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CIPP tersebut merupakan sasaran evaluasi, yaitu komponen dan proses sebuah program kegiatan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Menyebarkan angket

Angket digunakan untuk memperoleh informasi kesesuaian program latihan bola futsal dalam melaksanakan latihan sehingga dapat menciptakan. prestasi siswa berdasarkan prinsip Sand (Murhantano, 2008).

2. Melakukan observasi

Data yang diperoleh dari observasi adalah data mengenai apakah pelatih sudah melaksanakan program latihan sesuai dengan prinsip Sand. Observer dalam pengisian instrumen observasi adalah evaluator. eksternal yang berasal dari luar lembaga.

3. Melakukan wawancara

Wawancara dilakukan pada kepala sekolah dengan mengajukan pertanyaan seputar program latihan bola futsal.

4. Dokumentasi

Analisis dokumen digunakan untuk memperoleh informasi kesesuaian pelatih dalam menyusun program latihan dengan prinsip pengembangan latihan Sand. Evaluator dalam pengisian instrumen analisis dokumen. adalah evaluator eksternal yang berasal dari luar lembaga.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan permasalahan penelitian yang dikemukakan, maka telah diperoleh hasil penelitian tentang evaluasi program latihan bola futsal dengan model evaluasi CIPP. Data yang disajikan adalah. data hasil instrumen penelitian yang berupa analisis dokumen, observasi, wawancara, serta angket. Data-data .yang diperoleh tersebut meliputi:

1. Context

Evaluasi konteks berusaha mengevaluasi status objek secara keseluruhan, mengidentifikasi kekurangan, kekuatan, mendiagnosa problem, dan memberikan

(6)

solusinya, menguji apakah tujuan dan prioritas disesuaikan .dengan kebutuhan yang akan dilaksanakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket, tingkat kesesuaian program latihan dengan 6 prinsip Sands mendapat skor 3,7 dari skala 4 dengan predikat sangat baik. Hal ini diperkuat oleh data hasil wawancara dari kepala sekolah bahwa ekstrakurikuler bola futsal secara keseluruhan dapat. meningkatkan prestasi siswa pada bidang psikomotor.

2. Input Evaluation

Orientasi utama evaluasi input adalah menentukan cara bagaimana tujuan program dicapai. Berdasarkan data hasil observasi yang telah dilakukan, pelatih sudah melaksanakan program latihan sesuai dengan prinsip program latihan Sands.

Berdasarkan hasil angket, pada proses input. evaluation mendapatkan skor 3,88 dengan predikat sangat memuaskan. Cara tujuan program dicapai pada program latihan bola futsal ini telah sesuai dengan seluruh prinsip latihan Sands. Namun, hasil dari analisis dokumen dan observasi peneliti, pada principle progression yang mengarah pada kemajuan kemampuan dari masing-masing siswa yang mengikuti latihan bola futsal cenderung lambat dalam kurun waktu 3 bulan. Berdasarkan data hasil analisis. dokumen dan observasi, hal ini terjadi karena siswa kurang disiplin mengikuti program latihan dan tingkat fokus siswa masih rendah.

3. Process Evaluation

Esensi dari evaluasi proses adalah mengecek pelaksanaan suatu rencana atau program. Tujuannya adalah untuk memberikan feedback bagi manajer dan staf tentang seberapa aktivitas program yang berjalan sesuai dengan jadwal, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia secara efisien, memberikan bimbingan untuk memodifikasi rencana agar sesuai dengan yang dibutuhkan, mengevaluasi secara berkala seberapa besar yang terlibat dalam aktifitas program dapat menerima dan melaksanakan peran atau tugasnya. Berdasarkan hasil angket, rata-rata skor yang didapat pada. tahap evaluasi proses ini adalah 3,91 dengan predikat sangat memuaskan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu konsistensi dalam latihan. Pada proses latihan, pelatih perlu lebih konsisten terutama pada jadwal latihan yang dilaksanakan 3 kali dalam 1 minggu selama 150 menit. Pada kenyataannya, jadwal latihan masih belum. konsisten sehingga dapat menjadi temuan ketidaksesuaian antara program latihan yang ada dengan prinsip program latihan Sands.

4. Product Evaluation

Tujuan dari Product Evaluation adalah: untuk mengukur, menafsirkan, dan menetapkan pencapaian hasil dari suatu program, memastikan seberapa besar program telah memenuhi kebutuhan suatu kelompok program yang dilayani.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket, menunjukkan bahwa hasil dari.

program latihan yang telah dilakukan mendapat skor 4. Artinya, program latihan bola futsal mendapatkan kepuasan dari seluruh responden. Diperkuat juga oleh data hasil wawancara kepala sekolah yang menyatakan bahwa program latihan bola. futsal memuaskan dan dapat meningkatkan prestasi siswa di bidang bola futsal.

(7)

Tabel 1. Hasil Angket Evaluasi Program Latihan Bola Futsal Langkah Evaluasi Skor Keterangan

Context 3,7 Sangat memuaskan

Input 3,88 Sangat memuaskan

Process 3,91 Sangat memuaskan

Product 4 Sangat memuaskan

Gambar 2: Diagram Hasil Angket Evaluasi Program Latihan Bola Futsal dengan Model CIPP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan program latihan bola futsal pada ekstrakurikuler di sekolah sudah. memuaskan para stake holder. Hal ini dibuktikan dengan hasil skor dengan menggunakan model evaluasi program CIPP dengan skor pada masing-masing komponen yaitu 3,7 untuk. evalausi context, 3,88 untuk evaluasi input, 3,91 untuk evaluasi proses, serta 4 untuk evaluasi product.

Secara rinci peneliti juga ingin menyampaikan saran yang ditujukan kepada pelatih ekstrakurikuler bola futsal agar terus menyempurnakan program latihan dengan meninjau kembali konsistensi dan disiplin siswa agar tercapai tujuan. program latihan yang efektif dan efisien. Selain itu, kepala sekolah sebagai pemangku kebijakan ekstrakurikuler juga disarankan untuk dapat berkoordinasi dengan para guru untuk lebih memperhatikan minat dan bakat siswa di bidang bola futsal agar dapat meningkatkan.

prestasi siswa di bidang psikomotorik. Penyediaan fasilitas yang menunjang juga tidak.

luput dari bagian yang dapat menunjang terlaksananya program latihan bola futsal.

menjadi lebih maju lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2015). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.

Arikunto, S. S. C. (2019). Evaluasi Program Pendidikan. PT. Asdi Mahasatya.

Bompa, T. . (1994). Theory and Methodology of Training. Kendall/Hunt Publishin Company.

Budiwanto, S. (2012). Metodologi Latihan Olahraga. FIK Universitas Negeri Malang.

Darojat & Diana, W. (2015). Model Evaluasi Program Pendidikan. Islamadina, Jurnal Pendidikan, XIV(1), 1–28.

Daryanto. (2017). Evaluasi Pendidikan. PT. Asdi Mahasatya.

3,4 3,6 3,8 4 4,2

Context Input Process Product

Hasil Angket Evaluasi Program Latihan Bola Futsal

Langkah Evaluasi

(8)

Justinus, L. (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Penebar Swadaya.

Murhantano. (2008). Dasar-dasar Permainan Futsal. Kawan Pustaka.

Tenang, J. D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Dar Mizan.

Wibowo, Yuyun Ari & Andriyani, F. D. (2015). Pengembangan Ekstrakurikuler Olahraga Sekolah. UNY Press.

Gambar

Gambar 1: Evaluasi Program CIPP
Tabel 1. Hasil Angket Evaluasi Program Latihan Bola Futsal  Langkah Evaluasi  Skor  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi latihan kelincahan terhadap peningkatan kelincahan pada pemain futsal Ekstrakurikuler SMA YAPIM

Pembimbing 1. Abdul Kadir AA, M.Sc. Dalam latihan cabang olahraga prestasi, atlet khususnya cabang olahraga futsal pada divisi sepak bola di UKM UPI, tidak cukup hanya

Pelatih dapat menggunakan media audio visual dalam proses latihan pemberian materi teknik dasar permainan futsal pada peserta ekstrakurikuler futsal SMPN 2 Buduran, sehingga

Tujuan dari pengembangan produk ini adalah untuk mengembangkan kualitas keterampilan atlet dalam bermain bola basket, dengan menekankan model latihan berbentuk menggunakan latihan

Dari hasil penelitian ini menjadi dasar atau pedoman bagi instansi terkait atau pelatih ekstrakurikuler Bola voli untuk mengintegrasikan program latihan fisik dengan program latihan

8 Latihan meloncat September Ke-2 9 Latihan drill bola September Ke-3 10 Latihan penempatan bola September Ke-4 11 Latihan kerja sama Oktober Ke-1 12 Latihan fisik Oktober Ke-2

PROGRAM kegiatan EKSTRA KURIKULER BOLA VOLY NO MATERI KEGIATAN BULAN MINGGU KE KETERANGAN 1 Latihan fisik Juli Ke-1 2 Latihan Passing Bawah Juli Ke-2 3 Latihan Service Juli Ke-3 4

Program latihan kondisi fisik dan passing atas untuk permainan bola