• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Pengelolaan keuangan daerah sebagaimana Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti dengan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan suatu subsistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen pokok dalam penyelenggaraanpemerintahan daerah.

Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan suatu rangkaian siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang pelaksanaannya dimulai dari perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pengawasan/pemeriksaan sampai dengan pertanggungjawaban keuangan daerah yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Secara operasional APBD merupakan alat untuk mengukur kemampuan potensi dan sebagai alat alokasi dana/pembiayaan untuk berbagai program dan kegiatan yang ditetapkan berdasarkan aspirasi masyarakat yang dilaksanakan oleh unit kerja daerah dalam menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan.

Dalam Tahun Anggaran 2015 penyusunan APBD Kabupaten Barru Tahun Anggaran 2015 telah dilaksanakan dan ditetapkan tepat waktu dengan Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 15 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Barru tahun Anggaran 2015.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara teknis mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1

BAB III KEBIJAKAN UMUM

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

(2)

(satu) tahun anggaran, yang terdiri atas Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.

Setiap daerah yang otonom memiliki kewenangan yang didasarkan pada prinsip otonomi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan yang merupakan penugasan dari Pemerintah Provinsi untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. Hal ini bermakna bahwa daerah diberikan keleluasaan dalam menjalankan tugas kepemerintahan dan pembangunan secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya. Sehubungan dengan hal tersebut, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan.

Dalam hal pengelolaan keuangan daerah, dapat dirinci atas pengelolaan pendapatan, belanja dan pembiayaan.

A. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 pasal 23 adalah semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran. Seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, dalam pengertian bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan/atau dikurangi dengan bagi hasil. Pendapatan daerah merupakan perkiraan terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dalam pelaksanaannya keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-

(3)

undangan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan,dan manfaat untuk masyarakat.

Pengelolaan Pendapatan Daerah harus dilakukan secara cermat, tepat dan hati- hati. Pemerintah Daerah dituntut untuk mampu menciptakan suatu perangkat yang dapat menjamin seluruh penerimaan Daerah dapat terkumpul, diterima di kas Daerah dan dicatat sesuai sistem akuntansi pemerintah Daerah.

Dalam pengelolaan anggaran pendapatan daerah harus diperhatikan upaya untuk peningkatan pendapatan pajak dan retribusi daerah tanpa harus menambah beban bagi masyarakat. Pendapatan daerah dalam struktur APBD masih merupakan elemen yang cukup penting peranannya baik untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupun pemberian pelayanan kepada publik.

Untuk mewujudkan peningkatan pendapatan daerah, kebijakan pengelolaan pendapatan daerah diarahkan untuk:

 Melakukan review atas peraturan perundangan yang berkaitan dengan pendapatan asli daerah, khususnya terkait dengan teknis operasional di lapangan;

 Meningkatkan koordinasi internal dan antar instansi pengelola pendapatan;

 Mengadakan kajian untuk meningkatkan pendapatan melalui peningkatan pajak, retribusi,dan upaya pelayanan dan pembenahan regulasi yang bertujuan untuk meningkatkan kegiatan sektor swasta;

 Melakukan perbaikan administrasi penerimaan pendapatan dan belanja Daerah (revenue and spending administration);

 Mengoptimalkan penerimaan Dana Bagi Hasil Dari Pajak Dan Bukan Pajak.

A.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Secara umum intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah dan mencari sumber–

sumber pendapatan baru guna meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Dengan demikian maka pengelolaan pendapatan daerah pada tahun 2015 dilakukan seefisien mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan dalam kerangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, percepatan pembangunan, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Walaupun disadari bahwa hingga saat ini kemandirian keuangan daerah

(4)

khususnya kapasitas fiskal pemerintah daerah masih relatif terbatas, sehingga ada beberapa kegiatan yang perlu ditunda, karena keterbatasan kemampuan keuangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan kerja keras dalam hal intensifikasi pendapatan asli daerah dengan beberapa upaya antara lain penyederhanaan berbagai jenis dan prosedur administrasi perijinan, penetapan tarif retribusi daerah, dan pajak daerah. Dengan adanya upaya ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada masyarakat dalam memenuhi kewajibannya tanpa menimbulkan dampak lainnya misalnya ekonomi biaya tinggi (high cost economy).

Upaya lainnya juga dilakukan untuk menciptakan iklim usaha yang sehat bagi parapengusaha dan pelaku dunia usaha lainnya, antara lain melalui rasionalisasi jenis pungutan, penyempurnaan struktur tarif, dan penyusunan standar operasional pelayanan dalam bentuk penyederhanaan prosedur perijinan dan kepastian waktu penyelesaian.

Intensifikasi pengelolaan Pendapatan Daerah dilakukan dengan kegiatan penekanan pada peningkatan intensitas pemungutan PAD melalui pendekatan persuasif dan edukatif kepada wajib pajak dan retribusi daerah, baik dalam bentuk pemungutan pajak dan retribusi terhutang pada tahun berjalan, serta tunggakan tahun yang lalu. Sedangkan untuk meningkatkan kesadaran para wajib pajak dan retribusi mematuhi kewajibannya membayar pajak, juga telah diadakan pembinaan secara rutin oleh para petugas pungut dari dinas teknis pengelola PAD pada saat melakukan pemungutan/penagihan pajak.

Dalam rangka pemanfaatan potensi daerah untuk optimalisasi pendapatan, maka kebijakan Pemerintah daerah dalam rangka intensifikasi pendapatan daerah antara lain:

a) Melakukan perubahan prosedur dan tata kerja terhadap pemungutan, pajak, maupun retribusi daerah antara lain dengan melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pola pungutan sesuai dengan perubahan dan dinamika perkembangan perekonomian masyarakat yang berorientasi pada pengoptimalan perolehan pendapatan tanpa mengesampingkan peningkatan pelayanan kepada obyek pajak atau retribusi daerah;

b) Melakukan pendataan potensi pendapatan asli daerah, khususnya yang terkait dengan pajak bumi dan bangunan, retribusi parkir, retribusi pelayanan kebersihan;

c) Memperbaiki/menyesuaikan aspek ketatalaksanaan, baik administrasi maupun operasional;

(5)

d) Meningkatkan sosialisasi kepada wajib pajak dan wajib pajak retribusi;

e) Menaikkan pendapatan dari pajak dan retribusi Daerah melalui peningkatan self assesment pajak, pencarian obyek pajak/ retribusi, dan meminimalisir tingkat kebocoran;

f) Membuat database dan pemetaan data tentang potensi pendapatan daerah sebagai data dasar penghitungan PAD;

g) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemungutan dan penerimaan pendapatan daerah melalui perbaikan sistem dan prosedur serta perbaikan administrasi;

h) Peningkatan koordinasi dan konsultasi pada pemerintah Pusat dan Propinsi dalam rangka peningkatan bagi hasil dan dana perimbangan keuangan dari pemerintah tingkat atas.

A.2. Target Dan Realisasi pendapatan

Penerimaan pendapatan daerah terdiri atas Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer/Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, baik yang bersumber dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

Adapun target dan realisasi Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

T A B E L 22

REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

NO.

URUT URAIAN

JUMLAH (Rp) ANGGARAN SETELAH

PERUBAHAN REALISASI (%)

1 PENDAPATAN 929,286,658,190.91 937,173,698,121.30 100.85

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 66,747,068,173.91 74,239,999,181.94 111.23 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 7,865,000,000.00 10,431,865,936.08 132.64 1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 22,489,061,480.00 22,841,726,556.00 101.57 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan 7,142,064,625.90 7,132,064,625.90 99.86 1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah

yang Sah 29,250,942,068.01 33,834,342,063.96 115.67

1.2 DANA PERIMBANGAN 686,016,714,000.00 680,800,537,030.00 99.24 1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan

Pajak 20,523,294,000.00 15,307,117,030.00 74.58

1.2.2 Dana Alokasi Umum 488,014,810,000.00 488,014,810,000.00 100.00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 177,478,610,000.00 177,478,610,000.00 100.00

(6)

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH 176,522,876,017.00 182,133,161,909.36 103.18

1.3.1 Pendapatan Hibah 4,822,071,000.00 4,822,071,000.00 100.00

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

dan Pemerintah Daerah Lainnya 25,696,045,977.00 31,816,680,109.36 123.82 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi

Khusus 138,025,150,000.00 138,025,150,000.00 100.00

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi

atau Pemerintah Daerah Lainnya 7,979,609,040.00 7,469,260,800.00 93.60 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

Dari Tabel tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut : A.2.1. Pendapatan Daerah

Realisasi pendapatan daerah tahun 2015 sebesar Rp. 937,173,698,121.30 dari target Rp. 929,286,658,190.91 atau sebesar 100.85 persen. Dari total realisasi pendapatan daerah tersebut, 72,64 persen berasal dari dana perimbangan yang terdiri dari 1) Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak; Dana Alokasi Umum; Dana Alokasi Khusus). Sementara Lain-Lain Pendapatan yang Sah mencapai 19,43 persen dan Pendapatan Asli Daerah mencapai 7,92 persen.

Rendahnya kontribusi PAD terhadap total penerimaan APBD mengindikasikan masih dominannya peranan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk membiayai pengeluaran daerah agar tetap berkesinambungan. Ketergantungan daerah yang tinggi terhadap pusat tersebut menimbulkan kesan pelaksanaan dekonsentrasi lebih dominan bila dibandingkan dengan desentralisasi sehingga karenanya akan membuka peluang yang besar bagi pemerintah pusat melakukan intervensi dalam berbagai kebijakan pengelolaan keuangan dan pembangunan daerah. Dengan kondisi kontribusi PAD terhadap total penerimaan APBD yang masih rendah tentunya dapat menjadi suatu hambatan di dalam tanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang diharapkan. Hal ini tentunya dapat membatasi pemberdayaan masyarakat, prakarsa dan kreatifitas dan peran serta masyarakat dalam pembangunan.

Meskipun demikian, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) dalam struktur pendapatan. Hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap APBD dari Rp. 45.076.356.508,76 pada tahun 2014 menjadi Rp.74.239.999.181,94 pada tahun 2015. Pengelolaan sumber-sumber pendapatan, terutama yang berasal dari Pendapatan

(7)

Asli Daerah (PAD) idealnya dapat menjadi sumber utama dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat (public service) dalam menuju kemandirian daerah.

Penerimaan Pendapatan daerah terdiri atas Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer/Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah, baik yang bersumber dari Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat. Pada Tahun Anggaran 2015 realisasi pendapatan daerah sebesar Rp. 937,173,698,121.30 dari target Rp. 929.286.658.190,91 atau sebesar 100,855 persen. Jumlah pendapatan daerah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

A.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah

Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah selama Tahun Anggaran 2015 mencapai Rp. 74.276.356.508,76 dari target yang direncanakan sebesar Rp. 53.616.335.034,00 atau sebesar 84,07 persen. Realisasi tersebut diperoleh dari jenis-jenis pendapatan asli daerah sebagai berikut :

- Pendapatan Pajak Daerah Rp. 10.426.140.669,08 - Pendapatan Retribusi Daerah Rp. 22.841.726.556,00 - Pendapatan Hasil Kekayaan Rp. 7.132.064.625,90

Daerah yang dipisahkan

- Lain-lain PAD yang Sah Rp. 33.840.067.330,96

Untuk lebih jelasnya masing-masing jenis pendapatan asli daerah dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Pendapatan Pajak Daerah

Realisasi pendapatan pajak daerah pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 10.426.140.669,08 atau 132,56 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 7.865.000.000,00. Dibandingkan dengan tahun 2014, realisasi pendapatan pajak daerah mengalami peningkatan sebesar 19,83 persen atau Rp. 1.725.188.836,12. Adapun jenis pajak daerah yang mengalami peningkatan realisasi antara lain Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Penerangan Jalan dan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C, berdasarkan tabel berikut:

(8)

T A B E L 23

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran

Setelah Perubahan (Rp)

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

1) Pajak Hotel 25.000.000,00 33.566.500,00 134,26 29.807.700,00 2) Pajak Restoran 150.000.000,00 173.260.821,00 115,51 64.516.250,00

3) Pajak Hiburan 5.000.000,00 1.260.000,00 25,2 0,00

4) Pajak Reklame 35.000.000,00 45.120.900,00 128,91 40.944.250,00 6) Pajak Penerangan

jalan 2.700.000,000,00 4,007.515.288,00 148,42 3.484.444.059,00

7) Pajak Air Tanah 0,00 0,00 3.708.682.647,96

8) Pajak Pengambilan

Bahan Galian Gol. C 1.500.000.000,00 2.344.062.108,08 156,27 611.701.066,00 9)

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

750.000.000,00 506.011.993,00 67,46 760.855,860,00

10) Pajak Bumi dan

Bangunan 2.700.000.000,00 3.315.343.059,00 123,00

Jumlah 7.865.000.000,00 10.426.140.669,08 132,56 8.700.951.832,96 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

2) Pendapatan Retribusi Daerah

Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah pada TahunAnggaran 2015 adalah sebesar Rp 22.841.726.556,00, atau 101,57 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 22.489.061.480,00. Dibandingkan dengan tahun 2014, pendapatan retribusi daerah mengalami peningkatan sebesar Rp. 6.919.423.004,00 atau 43,46 persen dari Rp. 15,922,303,552.00 menjadi Rp. 22.841.726.556,00 15,922,303,552.00 pada tahun 2015, sebagaimana tabel berikut:

T A B E L 24

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 1) Retribusi Pelayanan

Kesehatan 18.603.421.480,00 19.215.816.322,00 103.29 12.220.502.927,00 2) Retribusi Pelayanan

Persampahan /Kebersihan 35.000.000,00 67.400.000,00 192.57 41.000.000,00 3) Retribusi Pelayanan Parkir di

Tepi Jalan Umum 15.000.000,00 11.000.000,00 73.33 15.100.000,00 4) Retribusi Pelayanan Pasar 1.400.000.000,00 1.261.469.400,00 90,10 1.489.640.650,00

(9)

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 5) RetribusiPengujian

Kendaraan Bermotor 90.000.000.,00 82.090.000,00 91.21 85.895.000,00 6) Retribusi Penggantian Biaya

KTP dan Akte Catatan Sipil 0,00 0,00 100,00 3.190.000,00

7) Retribusi Pelayanan Tera /

Tera Ulang 15.000.000,00 0,00 0.00 21.409.743,00

8) Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah 201.000.000,00 346,257.600,00 172,26 197.592.400,00 9) Retribusi Tempat Pelelangan 50.000.000,00 48.790.000,00 97.58 46.117.000,00 10) Retribusi Terminal 335.000.000,00 331.641.350,00 98.99 383.521.800,00 11)

Retribusi Tempat Khusus Parkir Untuk Kendaraan Penumpang dan Bis Umum

200.000.000,00 365.850.000,00 182,93 264.800.000,00

12) Retribusi Pelayanan

Kepelabuhanan 74.890.000,00 81.913.700,00 109.37 72.615.160,00

13) RetribusiTempat Rekreasi

dan Olahraga 35.000.000,00 16.400.000,00 46.85 23.628.000,00

12) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

669.750.000,00 91.081.250,00

13.59 442.016.250,00

14) Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan 350.000.000,00 369.213.000,00 105.48 410.019. 600,00

15) Retribusi Izin

Gangguan/Keramaian 200.000.000,00 202.247.950,00 19,50 102.273.650,00 16) Retribusi Izin Trayek 12.000.000,00 12.595.000,00 104.95 2.035.000,00 17) Retribusi Izin Perikanan 3.000.000,00 1.275.000,00 42.5 1.800.000,00 18) Retribusi Pengendalian

Menara Telekomunikasi 200.000.000,00 334.735.984,00 167,18 96.746.372,00 19) Retribusi Penggantian Biya

Cetak Peta 0,00 1.950.000,00 100,00 2.400.000,00

Jumlah 22.489.061.480,00 22.841.726.556,00 101,56 15.922.303.552,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

3) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Realisasi Pendapatan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 7.132.064.625,90, atau 99,85 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 7.142.064.625,90. Dibandingkan dengan tahun 2014, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan meningkat sebesar 31,09 persen atau Rp. 1.691.811.047,90, sebagai berikut :

(10)

T A B E L 25

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 1) Bagian Laba Perusahaan

Milik Daerah 10.000.000,00 0,00 0,00 0,00

2) Bagian Laba atas

penyertaan modal/ BUMN 7,132,064,625,90 7,132.064.625,90 100,00 5.440.253.578,00 Jumlah 7,142.064.625,90 7,132,064,625,90 99,85 5.440.253.578,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

4) Lain-lain PAD yang Sah

Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp 33.840.067.330,96 atau 115,69 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 29.250.942.068,01. Dibandingkan dengan tahun 2014, untuk penerimaan lain-lain PAD yang sah mengalami peningkatan sebesar 125,33 persen atau Rp. 18.827.219.785,16 sesuai tabel berikut:

T A B E L 26

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 1) Penerimaan Jasa Giro 1.000.000.000,00 1.788.678.999,00 178,87 1,102,863,446.00 2) Pendapatan Bunga

Deposito

7.615,673,.675.,01 12.075.627.667,00 158,56 9,137,656,251.00

3) Penerimaan Lain-lain 1.004.577.500,000 4.685,818.891,60 38,49 4,472,712,291,29,00

4) Denda Keterlambatan 125.562.547,36 100,00 299,615,557,51,00

5) Penerimaan JKN 19,630,690,893,000 15,164,379,226,00 104,43 0,00 Jumlah 29,250,942,068,01 33,840,067,330,96 115,69 15,012,847,545,80 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

A.2.1.2 PENDAPATAN TRANSFER

Realisasi Pendapatan Transfer pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 858.111.627.939,36 atau 100,05 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 857.717.519.017,00. Dibandingkan dengan tahun 2014, Realisasi

(11)

Pendapatan Transfer meningkat sebesar Rp. 220.586.828.674,85 atau 34,60 persen realisasi tersebut diperoleh dari jenis-jenis Pendapatan Transfer sebagai berikut:

1) Transfer Pemerintah pusat - Dana Perimbangan.

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 680.800.537.030,00 atau 99,24 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 686.016.714.000,00.

Dibandingkan dengan tahun 2014, Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan meningkat sebesar Rp. 140.696.160.470 atau 26,05 persen dengan rincian sebagai berikut:

a. Dana Bagi Hasil Pajak

Realisasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 13.212.736.750,00 atau 74,91 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 17.637.034.000,00, dengan rincian sebagai berikut:

T A B E L 27

TARGET DAN REALISASI DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) (1) Bagi Hasil PBB 11.805.519.000,00 9.713.827.750,00 82,28 10.613.230.477,00 (2) Bagi Hasil Pajak

Penghasilan Pribadi

5.831.515.000,00 3.498.909.000,00 60,00 4.376.758.370,00 Jumlah 17.637.034.000,00 13.212.736.750,00 74,91 14.989.988.847,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

b. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

Realisasi pendapatan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 2.094.380.280,00 atau 72,56 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 2.886.260.000,00, dengan rincian sebagai berikut:

T A B E L 28

TARGET DAN REALISASI DANA BAGI HASIL BUKAN PAJAK/SUMBER DAYA ALAM TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran

Setelah Perubahan (Rp)

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

(1) Bagi Hasil dari Provisi

Sumber Daya Hutan 532.000,00 857,401,00 62.04 4.026.317,00

(2) Bagi Hasil dari Iuran Tetap 0,00 254.135.046,00 100,00 134.346.559,00

(12)

(Land-Rent)

(3)

Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti)

0,00 1.020.292.700,00 100,00 1.442.197.261,00

(4) Bagi Hasil dari Pungutan

Hasil Perikanan 915.093.000,00 703.264.033,00 76,85 383.182.410,00 (5) Bagi Hasil dari

Pertambangan Umum 1.805.162.000,00 0,00 0,00 0,00

(6) Bagi Hasil dari

Pertambangan Gas Bumi 165.473.000,00 115.831.100,00 70,00 1.031.178,316,00

(7) Bagi Hasil Cukai Tembakau 0,00 0,00 0.00 229.021.850,00

Jumlah 2.886.260.000,00 2.094.380.280,00 72,56 3.223.952.713,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

c. Dana Alokasi Umum

Realisasi Pendapatan Dana Alokasi Umum pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 488.014.810.000,00 atau 100,00 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 488.014.810.000,00. Dibandingkan dengan tahun 2014, Realisasi Dana Alokasi Umum meningkat sebesar Rp.

16.879.795.000 atau 3,58 persen dengan rincian sebagai berikut:

T A B E L 29

TARGET DAN REALISASI DANA ALOKASI UMUM Tahun 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) (1) Dana Alokasi Umum 488.014.810.000,00 488.014.810.000,00 100,00 471.135.015.000,00

Jumlah 488.014.810.000,00 488.014.810.000,00 100,00 471.135.015.000,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

d. Dana Alokasi Khusus

Realisasi Pendapatan Dana Alokasi Khusus pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 177.478.610.000,00 atau 100.00 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 177.478.610.000,00. Dibandingkan dengan tahun 2014, Realisasi Dana Alokasi Khusus meningkat sebesar Rp. 126.723.190.000 atau 249,67 persen dengan rincian sebagai berikut:

T A B E L 30

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN DAK TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) (1) DAK Bidang Pekerjaan

Umum 0 0 0 12.696.350.000,00

(2) DAK Bidang Kesehatan 37.620.400.000,00 37.620.400.000,00 100,00 5.853.440.000,00

(13)

(3) DAK Bidang Pendidikan 15.680.460.000,00 15.680.460.000,00 100,00 16.714.910.000,00 (4) DAK Bidang Perikanan

dan Kelautan 4.882.350.000,00 4.882.350.000,00 100,00 3.890.230.000,00 (5) DAK Bidang Pertanian 18.370.050.000,00 18.370.050.000,00 100,00 5.175.230.000,00 (6) DAK Bidang

Lingkungan Hidup 964.160.000,00 964.160.000,00 100,00 904.900.000,00 (7) DAK Bidang Kehutanan 1.313.570.000,00 1.313.570.000,00 100,00 1.439.260.000,00 (8) DAK Keluarga

Berencana 1.137.380.000,00 1.137,380.000,00 100,00 804.150.000,00 (9) DAK Energi Pedesaan 3.753.160.000,00 3.753.160.000,00 100,00 2.843.050.000,00 (10) DAK Keselamatan

Transportasi 621.790.000,00 621.790.000,00 100,00 433.900.000,00 (11) DAK Bidang Air Minum 1.705.810.000,00 1.705.810.000,00 100,00 0 (12) DAK Prasarana

Pemerintahan Daerah 2.080.860.000,00 2.080.860.000,00 100,00 0 (13) DAK Bidang

Perdagangan 11.063.100.000,00 11.063.100.000 100,00 0

(14) DAK Bidang

Infrastruktur Jalan 23.550.060.000,00 23.550.060.000,00 100,00 0 (15) DAK Bidang

Infrastruktur irigasi 52.848.540.000,00 52.848.540.000,00 100,00 0 (16) DAK Bidang

Infrastruktur Sanitasi 1.886.920.000,00 1.886.920.000,00 100,00 0

Jumlah 177.478.610.000,00 177.478.610.000,00 100,00 50.755.420.000,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

2) Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 138.025.150.000,00 atau 100,00 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 138.025.150.100,00. Dibandingkan dengan tahun 2014, Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya meningkat sebesar Rp. 69.474.733.000 atau 101,35 persen dengan rincian sebagai berikut:

T A B E L 31

TARGET DAN REALISASI TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) a) Dana Penyesuaian

(1) Dana Tunjangan

Profesi 103.350.311.000,00 103.350.311.000,00 100,00 67.264.917.000,00 (2) Dana Tunjangan

Guru 1.403.400.000,00 1.403.400.000 100,00 1.285.500.,00

(3) Dana Insentif Daerah 21.003.169.000,00 21.003.169.000,00 100,00 0

(4) Dana Desa 12.268.270.000.00 12.268.270.000,00 100,00 0

Jumlah 138.025.150.000,00 138.025.150.000,00 100,00 68.550.417.000,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

(14)

3) Transfer Pemerintah Provinsi

Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 31.816.680.109,36 atau 123,86 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 25.696.045.977,00. Dibandingkan dengan tahun 2014, Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi meningkat sebesar Rp. 2.946.674.404,85 atau 10,21 persen dengan rincian sebagai berikut:

a. Pendapatan Bagi Hasil Pajak

Realisasi Pendapatan Bagi Hasil Pajak pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 31.816.680.109,36 atau 123,86 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 25.696.045.977,00. Dibandingkan dengan tahun 2014 Bagi Hasil Pajak mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.946.674.405,35 atau 10,21 persen. Dari jumlah realisasi tersebut diperoleh dari jenis-jenis Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Propinsi sebagai berikut :

T A B E L 32

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN DANA BAGI HASIL PAJAK DARI PROVINSI TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran

Setelah Perubahan (Rp)

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 2014

(1) Bagi Hasil dari Pajak

Kendaraan Bermotor 4.800.000.000,00 5.571.637.161,00 116,08 5.282.611.820,07 (2)

Bagi hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

6.000.000.000,00 6.190.310.377,00 103,17 7.426.807.294,50

(3)

Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

9.000.000.000,00 12.084.944.558,00 134,28 11.952.875.372,06

(4)

Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah

45.000.000,00 58.323.995,00 162,01 63.362.595,53

(6) Pajak Rokok 5.492.619.299,00 7.625.958.018,36 138,84 4.144.348.622,35

(7) Cukai Tembakau 358.426.678.00 285.506.000,00 0.79 0

Jumlah 25.696.045.977,00 31.816.680.109,86 123,30 28.870.005.704,51 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

b. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah

Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 7.469.260.800,00 atau 93,60 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 7.979.609.040,00, dengan rincian sebagai berikut :

(15)

T A B E L 33

TARGET DAN REALISASI LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH TAHUN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran

Setelah Perubahan (Rp)

Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)

I Bantuan Keuangan

Provinsi 7.979,609,040 7.469.260.800,00 93,6 9.989.651.760,00 Terdiri atas:

1) Bantuan Pendidikan Gratis 4.666.012.800,00 4.666.012.800,00 100,00 7.203.405.360,00 2) Bantuan Kesehatan Gratis 2,803.248,000,00. 2.803.248,000,00 100,00 2.786.246.400,00

(3) Bantuan Keuangan 510,348,240 0 0 0

Jumlah 7.979.609.040,00 7.496.260.800,00 93,94 11.496.898.285,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

B. Kebijakan Belanja Daerah

Belanja Daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang terdiri urusan wajib dan urusan pilihan. Penyusunan belanja untuk pelaksanaan urusan wajib dimaksud berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan. Pemerintah daerah menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

Kebijakan umum belanja daerah diarahkan pada upaya mengefektifkan dan mengefesiensikan penggunaan anggaran dalam rangka pelaksanaan bidang pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Belanja untuk penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkankualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah dengan fokus utama penyediaan dan pemenuhan prasarana dan sarana infrastruktur dalam bidang pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial fasilitas umum yang layak yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Kebijakan Pemerintah daerah dalam rangka belanja daerah antara lain:

 Menyeimbangkan antara peningkatan alokasi anggaran dengan upaya untuk memantapkan kesinambungan anggaran melalui peningkatan penerimaan daera h sehingga terjadi balance dengan belanja daerah,

 Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengeluaran daerah melalui penajaman

(16)

pengalokasianan anggaran agar lebih terarah dan tepat sasaran.

 Merencanakan Alokasi Belanja urusan wajib dan urusan pilihan bersifat skala prioritas yang menjadi perhatian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

 Sinkronisasi kebijakan, program dankegiatan yang pro poor, pro job dan pro growth.

 Penyusunan anggaran belanja dengan pendekatan kinerja, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta indikator kinerja yang terukur.

 Penganggaran belanja langsung dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan beban kerja dan kewajaran serta output yang dihasilkan.

 Pengalokasian belanja tidak langsung pegawai secara selektif dengan berpedoman pada prinsip efisiensi.

 Efisiensi belanja langsung khususnya yang berkaitan dengan program pelayanan administrasi perkantoran, belanja perjalanan dinas dan sarana prasarana aparatur.

 Pengalokasian anggaran lebih selektif dan diprioritaskan pada program/kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, dan memiliki daya ungkit untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

B.1 Belanja Daerah

Belanja Daerah terdiri atas Belanja Operasi, Belanja Modal dan Belanja Tidak Terduga, baik yang bersumber dari Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat.

Realisasi belanja daerah dalam Tahun Anggaran 2015 mencapai Rp.857.278.401.648,15 dari target yang direncanakan sebesar Rp. 1.013.791.982.197,80 atau sebesar 84,56 persen. Rincian belanja dari tiap-tiap jenis belanja dapat diuraikan sebagai berikut :

T A B E L 34

REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

Nomor Uraian Jumlah (Rp)

Anggaran Realisasi %

1 2 3 4 5

2 BELANJA

2.1. BELANJA OPERASI 638,431,853,966.24 566,635,899,110.92 88.75 2.1.1. Belanja Pegawai 413,457,992,816.93 370,799,095,268.00 89.68 2.1.2. Belanja Barang 197,860,118,745.33 172,179,164,853.00 87.02

2.1.3. Belanja Bunga 5,191,298,035.98 3,387,446,739.92 65.25

(17)

2.1.4. Belanja Subsidi 0.00 0.00 0.00

2.1.5. Belanja Hibah 21,900,000,000.00 20,270,192,250.00 92.56

2.1.6. Belanja Bantuan Sosial 22,444,368.00 0.00 0.00

2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan 0.00 0.00 0.00

2.2. BELANJA MODAL 372,360,128,123.56 290,642,502,537.23 78.05

2.2.1. Belanja Tanah 3,014,000,000.00 432,376,300.00 14.35

2.2.2. Belanja Peralatan dan Mesin 47,142,237,113.00 42,034,114,349.23 89.16 2.2.3. Belanja Gedung dan Bangunan 70,924,655,982.57 53,429,236,842.00 75.33 2.2.4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 247,459,167,821.99 192,027,367,146.00 77.60 2.2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya 3,820,067,314.00 2,719,407,900.00 71.19

2.2.6. Belanja Aset Lainnya 0.00 0.00 0.00

2,3 BELANJA TIDAK TERDUGA 3,000,000,000.00 0.00 0.00

Jumlah Belanja 1,013,791,982,197.80 857,278,401,648.15 84.56

Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

Rincian Belanja daerah pada tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut:

B.1.1. Belanja Operasi

Realisasi belanja operasi pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 566.635.899.110,92 atau 88,75 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.638.431.853.966,24. Dibandingkan dengan tahun 2014, realisasi belanja daerah meningkat sebesar Rp. 77.670.130.569,40 atau 15,88 persen. Dari jumlah belanja operasi tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

1) Belanja Pegawai

Realisasi belanja operasi pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp566.635.899.110,92 atau 88,75 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp638.431.853.966,24. Dibandingkan dengan tahun 2014, realisasi belanja daerah meningkat sebesar Rp. 12.510.879.630,00 atau 3,49 persen, dengan rincian sebagai berikut:

T A B E L 35

REALISASI BELANJA PEGAWAI TAHUN ANGGARAN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 1) Gaji dan Tunjangan Pegawai 283.371.698.556,00 282.197.068.062,00 99,58 262.364.077.609,00 2) Tambahan Penghasilan PNS 126.738.669.160,93 85.664.650.456,00 67,59 82.344.488.275,00 3)

Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH

1.761.600.000,00 1.719.502.500,00 97,61 1.711.200.000,00 4) Biaya Pemungutan Pajak 458.500,000.00 361.212.483,00 78,78 0,00

(18)

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Daerah

5) Insentif Pemungutan Pajak 0.00 0.00 0.00 365.835.831,00

6) Insentif Pemungutan

Retribusi 738.194.100,00 594.515.767,00 80,53 114.951.423,00

7) Uang Lembur 389.331.000,00 262.146.000,00 67,33 618.458.600,00

Jumlah 413.457.992.816,93 370.799.095.268,00 89,68 358.288.215.638,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

2) Belanja Barang dan Jasa

Dalam tahun anggaran 2015 realisasi Belanja Barang mencapai Rp.

172.179.164.853,00 atau sebesar 87,02 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 197.860.118.745,33. Dibandingkan tahun 2014, belanja barang dan Jasa mengalami peningkatan sebesar Rp. 57.800.924.021 atau 50,53 persen, dengan rincian sebagai berikut:

T A B E L 36

REALISASI BELANJA BARANG TAHUN ANGGARAN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 1) Belanja Bahan Pakai

Habis 3.477.021.154,00 3.102.696.865,00 89,23 2.754.738.504,00 2) Belanja Bahan/Material 33.476.453.064,00 30.427.864.330,00 90,89 30.149.024.771,00 3) Belanja Jasa Kantor 65.698.843.520,33 59.306.540.750,00 90,27 36.639.273.544,00 4) Belanja Premi Asuransi 111.000.000,00 110.828.000,00 99,84 358.500.000,00 5) Belanja Perawatan

Kendaraan Bermotor 3.709.149.600,00 2.688.107.489,00 72,47 2.432.452.243,00 6) Belanja Cetak dan

Penggandaan 4.342.041.000,00 3.544.403.894,00 81,62 3.228.486,900.00 7)

Belanja Sewa

Rumah/Gedung/Gudang/

Parkir

552.627.000,00 438.110.000,00 79,27 205.100.000,00

8) Belanja Sewa Sarana

Mobilitas 110.560.000,00 94.460.000,00 85,43 31.671.000,00

9) Belanja Sewa Alat Berat 201.850.000,00 201.850.000,00 100 198.177.000,00 10)

Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

783.350.000 622.765.995,00 79,58 439.674.740,00

11) Belanja Makanan dan

Minuman 12.567.883.450,00 11.281.945.230,00 89,76 9.769.905.752,00 12) Belanja Pakaian Dinas

dan Atributnya 360.643.400,00 360.410.000,00 99,93 682.104.000,00 13) Belanja Pakaian Kerja 795.977.000,00 777.100.000,00 97,62 521.735.850,00 14) Belanja Pakaian khusus

dan hari-hari tertentu 179.270.000,00 175.992.000,00 98,17 169.603.500,00

(19)

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 15) Belanja Perjalanan Dinas 27.708.404.334,00 21.979.677.361,00 96,79 18.970.953.423,00 16) Belanja Bea Siswa

Pendidikan PNS 113.500.000,00 59.645.000,00 52,55 45.725.000,00 17)

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bintek PNS

1.094.264.500,00 368.609.000,00 33,68 726.137.500,00

18) Belanja Pemulangan

Pegawai 18.000.000,00 15.572.700,00 86,51 14.783.500,00

19) Biaya Pemeliharaan 4.269.396.000,00 3.346.016.000,00 78.37 0,00 20) Belanja Jasa Konsultansi 1.049.584.100,00 150.382.600,00 14,32 477.704.000,00 21)

Belanja Barang Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

11.796.243.244,00 9.952.032,720.00 84,36 840,662.550.00

22) Belanja Perawatan Alat

Kantor 788.609.779,00 548.247.149.00 69,52 674.805.580,00

23) Belanja Perawatan

Meubilier 387.676.700,00 350.241.720,00 90,34 28.928.200,00

24) Uang yg Untuk diberikan

kepada masyarakat 5.841.465.900,00 5.495.194.650,00 94,80 5,018.093.275.00 25) Belanja Jasa Tenaga Ahli/

Instrutur/Narasumber 5.633.064.000,00 5.137.491.800,00 91.20 0,00 26) Belanja Honorarium Non

PNS 6.369.160.000,00 6.125.960.000,00 96,18 0,00

27) Belanja Honorarium PNS 6.424.081.000,00 5.517.019.300,00 85,88 00,00 Jumlah 197.860.118.745,33 172.179.164.853,00 87,02 114.378.240.832,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

3) B.1.1.3 Belanja Bunga

Dalam tahun anggaran 2015 realisasi Belanja Bunga mencapai Rp. 3.387.446.739,92 atau sebesar 65,25 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 5.191.298.035,98 dengan rincian sebagai berikut :

T A B E L 37

REALISASI BELANJA BUNGA TAHUN ANGGARAN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 1) SLA-1224/DSMI/2009

tanggal 12 Oktober 2010

5.191.298.035,98 3.387.446.739,92 65,25 3.720.580.790,52 Jumlah 5.191.298.035,98 3.387.446.739,92 65,25 3.720.580.790,52 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

(20)

B.1.1.4 Belanja Hibah

Dalam tahun anggaran 2015 realisasi Belanja Hibah mencapai Rp. 20.270.192.250,00 atau sebesar 92,56 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.21.900.000.000,00. Dibandingkan tahun 2014 realisasi belanja hibah mengalami peningkatan sebesar Rp. 8.055.187.100 atau 65,95 persen, dengan rincian sebagai berikut :

T A B E L 38

REALISASI BELANJA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2015

NO U R A I A N

Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

REALISASI % Realisasi Tahun 2014 (Rp.)

1 Belanja Hibah 21.900.000.000,00 20.270.192.250,00 92,56 12.215.005.150,00 JUMLAH 21.900.000.000,00 20.270.192.250,00 92,56 12.215.005.150,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

B.1.1.5 Belanja Bantuan Sosial

Realisasi Belanja Bantuan Sosial mencapai Rp. 0,00 atau sebesar 0,00 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 22.444.368,00. Dengan rincian sebagai berikut :

T A B E L 39

REALISASI BELANJA BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2015

NO U R A I A N

Anggaran Setelah Perubahan

(Rp)

REALISASI % Realisasi Tahun 2014 (Rp.)

1 Belanja Bantuan Sosial

Organisasi Kemasyarakatan 22.444.368,00 0,00 0,00 363.726.131,00

JUMLAH 22.444.368,00 0,00 0,00 363.726.131,00

Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

B.1.2 Belanja Modal

Dalam tahun anggaran 2015 realisasi Belanja Modal mencapai Rp.

290.642.502.537,23 atau sebesar 78,05 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 372.360.128.231,56. Dari jumlah realisasi Belanja Modal tersebut masing- masing kelompok Belanja Modal mendapatkan alokasi sebagai berikut :

(21)

B.1.2.1 Belanja Modal Tanah

Dalam tahun anggaran 2015 realisasi Belanja Modal Tanah mencapai Rp.

432.376.300,00 atau sebesar 14,35 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 3.014.000.000,00.

T A B E L 40

REALISASI BELANJA MODAL TANAH TAHUN ANGGARAN 2015

NO URAIAN

Anggaran Setelah Perubahan (Rp)

REALISASI % Realisasi Tahun 2014(Rp.) 1 Belanja Modal Tanah 3.014.000.000,00 432.376.300,00 14,35 798.123.520,00

JUMLAH 3.014.000.000,00 432.376.300,00 14,35 798.123.520,00 Sumber: Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Tahun 2015

B.1.2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Dalam tahun anggaran 2015 realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin mencapai Rp. 42.034.114.349,23 atau sebesar 89,16 persen dari target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 47.142.237.113,00. Dibandingkan tahun 2014, realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin mengalami peningkatan sebesar Rp. 23.710.842.010,23 atau 129,40 persen. Rincian kelompok Belanja Modal Peralatan dan Mesin mendapatkan alokasi sebagai berikut :

T A B E L 41

REALISASI BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN TAHUN ANGGARAN 2015

No. Uraian

2015

%

2014 Anggaran Setelah

Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) 1) Belanja Modal Pengadaan Alat

Alat Besar Darat 113.621.300,00 113.621.300,00 100,00 0,00

2) Belanja Modal Pengadaan Alat

Alat Berat 0,00 0,00 0,00 4.855.975.700,00

3) Belanja Modal Pengadaan Alat

Alat Angkutan Darat Bermotor 11.080.207.727,00 7.709.868.500,00 69,58 4.898.619.800,00 4) Belanja Modal Pengadaan Alat

Angkutan Darat Tak Bermotor 42.000.000,00 42.000.000,00 100,00 0,00 5) Belanja Modal Pengadaan Alat

Angkut Apung Bermotor 177.658.000,00 177.658.000,00 100,00 70.780.000,00 6) Belanja Modal Pengadaan Alat

Angkut Apung Tak Bermotor 47.500.000,00 40.000.000,00 84,21 0,00 7) Belanja Modal Pengadaan Alat

Bengkel 0,00 0,00 0,00 11.500.000,00

8)

Belanja Modal Pengadaan Alat Alat Pengolahan Pertanian dan Peternakan

0,00 0,00 0,00 24.750.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Kredit investasi, yaitu kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan kepada debitur untuk membiayai barang-barang modal dalam rangka rehabilitas, modernisasi,

[r]

Pada penelitian ini menggunakan bahan arang batok kelapa desa kalampangan untuk campuran beton K225 sebagai pengganti agregat halus terhadap persentasi berat,

Laporan Akhir yang berjudul “ Rancang Bangun Alat Destilasi Air Laut Berbasis PLC Schneider SR2 B121BD Dengan Menggunakan Sensor DS1820 Sebagai Pendeteksi Suhu ”

Isilah kuesioner dibawah ini sesuai dengan harapan anda mengenai kepemimpinan seorang rektor universitas dan kenyataan yang sudah anda rasakan saat ini pada kepemimpinan Rektor

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi penelitian yang berjumlah 34 orang peserta didik.Hasil penelitian faktor yang dominan sampai yang

• Pengawasan Mutu adalah bagian dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi,