• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia kini tidak stabil dengan naik turunnya nilai dolar Amerika, harga bahan pangan, bahan bakar, angkutan, dsb. Tentu perusahaan harus mengkondisikan keuangan perusahaannya dengan pasar, gaji para tenaga kerja, dan kenyamanan tenaga kerja. Meningkatnya persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas juga berpengaruh terhadap loyalitas tenaga kerja. Pemberian Dana Pensiun di akhir masa kerjanya merupakan salah satu langkah yang penting dilakukan untuk kenyamanan dan menjaga loyalitas tenaga kerja.

Pada dasarnya kebutuhan manusia itu tak terbatas selama masa hidupnya dan manusia akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhanya. Pekerjaan merupakan hal yang penting bagi setiap orang, dimana bekerja merupakan sarana guna mendapatkan penghasilan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan tidak akan berhenti meski mereka sudah tidak lagi bisa produktif bekerja. Hari tua adalah ketakutan yang dialami oleh setiap orang.

Mereka khawatir karena pada saat hari tua tiba, mereka tidak bisa bekerja produktif lagi dan tidak akan ada penghasilan yang akan mereka terima lagi untuk mampu memenuhi kebutuhan mereka yang semakin kompleks, belum lagi bagi mereka yang masih memiliki tanggungan keluarga (Astriani dan Musmini, 2013).

Sejak dikeluarkannya UU No. 11 tahun 1992 yang mengatur tentang Dana Pensiun, hampir seluruh perusahaan menyelenggarakan program Dana Pensiun.

Setiap lembaga memiliki metode perhitungan aktuaria yang berbeda untuk menghitung pendanaan Dana Pensiun, baik itu menentukan besar premi (iuran normal) ataupun kewajiban aktuaria. Persatuan Aktuaris lndonesia, standar Praktek Aktuaria Dana Pensiun (2000:34) menjelaskan metode perhitungan aktuaria dalam

(2)

dua kelompok yaitu metode accrued benefit cost dan metode projected benefit cost (Nurcahyani dan Wahyu, 2014).

Perencanaan secara rinci dan matang terhadap jaminan masa depan karyawan bukanlah merupakan suatu bentuk ketidakpercayaan, namun lebih mengarah pada sikap tanggung jawab terhadap karyawan yang telah mendedikasikan dirinya selama masa kerja. Semakin cermat perencanaan yang dibuat, diharapkan semakin baik pula jaminan masa depan yang akan diterima karyawan. Untuk menjawab masalah tersebut, maka dibentuklah program pensiun. Tujuannya untuk menyisihkan sebagian dana selama masa produktif karyawan. Sehingga pada saat beakhir masa kerja, dana tersebut dapat dikembalikan kepada karyawan. Berdasarkan Undang-undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun menunjukkan perlunya jaminan hari tua agar karyawan dapat bekerja dengan tenang (Nurmailis, Satyahadewi, dan Mara, 2012).

Jika seorang tenaga kerja rata-rata menghabiskan 5 (lima) hari selama seminggu untuk bekerja, maka dengan jam kerja pukul 08.00 – 17.00 ia telah bekerja selama 1920 jam selama setahun, dengan asumsi masa produktif bekerja adalah 35 tahun, maka ia telah menghabiskan 67.200 jam selama masa hidupnya untuk bekerja.

Dengan kata lain, seseorang menghabiskan separuh masa hidupnya untuk bekerja, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun sebagai aktualisasi diri.

Pada usia produktif hal tersebut merupakan hal yang lumrah, namun usia manusia pada akhirnya ada batasnya. Bertambahnya usia merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Kemampuan fisik seseorang dalam bekerja akan menurun dengan bertambahnya usia sedangkan kebutuhan hidup semakin meningkat (Ulfa, 2014).

Program Dana Pensiun merupakan salah satu bentuk perencanaan masa depan yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup pegawai pada masa pensiun.

Merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pegawai yang telah mendedikasikan dirinya selama masa kerja. Program Dana Pensiun dapat memberikan rasa aman akan kelangsungan hidup pegawai setelah tidak aktif lagi serta menciptakan ketenangan bagi pegawai karena kesejahteraan pegawai pada hari tua telah terjamin (Wardhani, Widana, dan Tastrawati, 2014).

Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

(3)

adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun luran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya, sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban bagi pemberi kerja.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun Pekerja Mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan (Irawan, 2011).

Dana Pensiun sebagai badan hukum yang mengelola kekayaan dan menjalankan program pensiun yang menjanjikan manfaat pensiun untuk memelihara kesinambungan penghasilan bagi para pesertanya, pada periode purna kerja, sangat rentan terhadap risiko. Risiko secara umum dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian baik yang bersifat material dan immaterial yang timbul baik secara langsung atau tidak langsung yang berdampak pada finansial perusahaan saat ini dan di masa mendatang. Dalam konteks pengelolaan Dana Pensiun, risiko yang dihadapi adalah masalah ketidakcukupan dana yang pada gilirannya dapat mengganggu pemenuhan kewajiban Dana Pensiun untuk membayar hak-hak peserta untuk menerima manfaat pensiun (Santoso, 2011).

Para pekerja tidak mungkin selamanya akan berkompeten dalam perusahaan maupun instansi karena ada banyak faktor yang mempengaruhi seperti kecacatan yang mempengaruhi kemampuan kerja, pemutusan hubungan kerja, ketidakpastian penghasilan, hari tua karena fisik maupun pikiran tidak seproduktif seperti sebelumnya, bahkan kematian. Mereka akan dapat merasa nyaman walaupun resiko tersebut datang sewaktu-waktu karena mereka bisa menjaminkan resiko tersebut ke dalam sebuah asuransi dan pekerja dapat menuntut hak tersebut kepada perusahaan.

Perusahaan wajib dalam menjamin kesejahteraan para pekerja tersebut dengan perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dan pekerja (Widi, 2014).

Iuran normal adalah iuran yang diperlukan dalam satu tahun untuk mendanai bagian dari Nilai Sekarang Manfaat Pensiun yang dialokasikan pada tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar di antara jumlah iuran Peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, dan bagian dari Nilai

(4)

Sekarang Manfaat Pensiun yang dialokasikan pada tahun bersangkutan, sesuai dengan Metode Perhitungan Aktuaria yang digunakan. (Hapsari, Wilandari, dan Wuryandari, 2012).

Program pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada karyawan pada saat pensiun. Jaminan tersebut diharapkan dapat menyelesaikan risiko-risiko dalam dunia kerja. Risiko-risiko tersebut antara lain, risiko kehilangan pekerjaan, usia yang kurang produktif (lanjut usia) dan meninggal dunia. Risiko-risiko finansial yang timbul dapat diatasi dengan memberikan pendapatan setelah memasuki usia pensiun berupa manfaat pensiun yang dibayarkan secara berkala (Sujono, Kusnandar dan Satyahadewi, 2013).

Beberapa penyebab seorang pegawai pensiun, yaitu kematian yang terjadi pada saat masih aktif bekerja sehingga dibayarkan uang pensiun janda/dudanya, memilih berhenti sebelum usia pensiun sehingga dibayarkan uang pensiun pada saat mencapai usia pensiun dengan memperhatikan masa kerjanya, pegawai yang masih aktif bekerja menjadi cacat sehingga tidak bisa bekerja lagi, atau pegawai yang telah mencapai usia pensiun sehingga uang pensiun segera dibayarkan (Futami, 1993b).

Dalam penelitian ini dibahas penentuan premi yang harus dibayarkan menggunakan metode individual level premium. Metode individual level premium merupakan kelompok dari metode projected benefit cost, dimana karyawan membayar premi dengan potongan gajinya dari tanggal pertama kali menjadi karyawan, sampai tanggal pensiunnya dan membuat program menggunakan aplikasi berbasis Android untuk memudahkan dalam perhitungannya.

Banyak pegawai yang pensiun pada suatu perusahaan tidak dapat diprediksi, sehingga menyebabkan penurunan pegawai tidak menentu pada perusahaan. Hal ini mengakibatkan perusahaan harus membayarkan uang pensiun kepada pegawainya.

Oleh karena itu, apabila perusahaan tidak mempersiapkan dan memperhitungkan pembayaran anuitas bagi pegawai dalam bentuk program Dana Pensiun mengakibatkan keuangan perusahaan tidak stabil. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan perhitungan khusus untuk memproyeksikan dana yang akan dikeluarkan perusahaan dalam membayar uang pensiun pegawainya. Besar manfaat pensiun yang akan diterima serta iuran normal yang harus dibayar oleh pegawai dapat dihitung

(5)

dengan metode perhitungan aktuaria yang ada (Wardhani, Widana, dan Tastrawati, 2014).

Pembelajaran sangat penting bagi setiap orang dimana saat ini banyak orang yang dapat mengakses media pembelajaran melalui media teknologi mobile.

Sehingga begitu praktis bagi seseorang untuk mengakses dan memperoleh informasi, dan materi pengetahuan melalui media mobile smartphone dengan paparan yang menarik (Hafsi, Budiarta, dan Inayatullah, 2009).

Banyak manfaat jika suatu perusahaan memberikan program Dana Pensiun kepada karyawannya. Karyawan dapat merencanakan kehidupannya setelah tidak bekerja lagi. Sebagai bentuk tanggung jawab dan penghargaan kepada karyawannya.

Memberikan rasa nyaman kepada karyawan selama bekerja dan merasa aman ketika sudah tidak lagi bekerja.

1.2 Formulasi Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

• Bagaimana menghitung Dana Pensiun dengan metode invidual level premium

• Membuat model asumsi penggajian dari suatu perusahaan

• Bagaimana menerapkannya ke dalam program aplikasi

1.3 Ruang Lingkup

Karena banyaknya kemungkinan perubahan gaji dan kapan karyawan akan pensiun dan gaji maka penulis membatasi masalah yang dibahas sebagai berikut:

• Gaji diasumsikan selalu mengalami peningkatan yang sama per tahunnya

• Jabatan diasumsikan tetap

• Menggunakan program aplikasi berbasis android

• Hanya untuk negara Indonesia 1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

(6)

• Mendapat nilai premi dan nilai akhir untuk Dana Pensiun dengan metode individual level premium

• Mengimplementasikan metode individual level premium ke dalam program aplikasi

• Membandingkan perhitungan dengan menggunakan metode aktuaria dengan perhitungan biasa

Manfaat

Manfaat yang bisa diberikan adalah sebagai berikut:

• Menambah pengetahuan tentang perhitungan Dana Pensiun menggunakan metode individual level premium bagi pembaca

• Dapat dijadikan referensi untuk penelitian lain

• Menambah wawasan tentang Dana Pensiun dan manfaat- manfaatnya, serta menambah pengetahuan pemrograman

• Bagi yang menggunakan, bisa menentukan premi dan banyaknya Dana Pensiun dengan mudah.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu :

• Bab 1 Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang, formulasi masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan.

• Bab 2 Landasan Teori

Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan berpikir dalam pembuatan sistem, aplikasi dan penulisan skripsi ini.

• Bab 3 Metode Penelitian

Bab ini berisi cara atau langkah-langkah untuk mendapatkan dan menganalisis data untuk menguji hipotesis serta mendapatkan jawaban penelitian.

(7)

• Bab 4 Analisis dan Simulasi

Bab ini menjelaskan tentang analisis metode yang digunakan, analisis perancangan, proses implementasi sistem dan aplikasi, serta hasil dari evaluasi yang dilakukan setelah aplikasi diimplementasikan dengan data yang ada.

• Bab 5 Simpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari sistem yang sudah dibangun dan aplikasi yang sudah dibuat dan juga saran-saran untuk pengembangan sistem dan aplikasi ke depannya.

Referensi

Dokumen terkait

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

2.3 Perlunya Menjaga Kesehatan Reproduksi Dari Pengaruh Radiasi HP Sungguh tragis mendapati bahwa handphone (HP) yang setiap hari dipakai masyarakat untuk kebutuhannya

Kelas VI.. Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk

[r]

“Analisa Perhitungan Dan Simulasi Tegangan Yang Terjadi Pada Twist Lock Rubber Tired Gantry Crane (RTGC) Kapasitas Angkat 40 Ton Dengan Menggunakan Software MSC Visualnastran

[r]