• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF MELALUI MEDIA WHATSAPP GROUP DALAM PEMBELAJARAN KOGNITIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF MELALUI MEDIA WHATSAPP GROUP DALAM PEMBELAJARAN KOGNITIF"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF MELALUI MEDIA WHATSAPP GROUP DALAM PEMBELAJARAN KOGNITIF

Sri Sundari1, Herviana2, Marini3, Lina Oktavianti4

Abstrak

Pandemi Covid-19 telah memengaruhi kebijakan dalam dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah terpaksa dihentikan dan digantikan menggunakan pembelajaran jarak jauh (daring). Melalui pembelajaran daring, peserta didik dapat mengakses materi dan tugas dari guru dengan pendampingan orangtua.

Penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran juga memungkinkan karena Whatsapp lebih familiar digunakan oleh orangtua dan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan olehguru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelahpengajaran berakhir. Metode pembelajaran merupakan cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksiantara peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaranyang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metodepembelajaran.Studi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran daring yang efektif melalui WhatsApp group dalam pembelajaran kognitif sebagai salah satu cara agar pembelajaran tetap berlangsung dan tujuan pembelajaran tetap tercapai. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknikpengumpulan data menggunakan wawancara berisi topik mengenai keberhasilan pembelajaran daring melalui media Whatsapp Group. Subyek penelitian terdiri dari 4 orang guru dan 5 orangtua murid di TKIT Insan Cendekia Bojong Gede. Hasil penelitian didapatkan dari perbandingan tiga metode pembelajaran yaitu Metode Diskusi, Metode Percobaan/Eksperimen dan Metode Pemecahan Masalah. Metode percobaan/eksperimen adalah metode yang paling efektif dalam pembelajaran kognitif.

Kata kunci: pandemi Covid-19, metode pembelajaran, whatsapp group, pembelajaran kognitif.

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan murid dalam melaksanakan transfer of value agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam pelaksanaannya, proses belajar mengajar selalu terhubung dengan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru ketika mengajar. Seorang guru juga dituntut untuk dapat menerapkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh murid-muridnya.

Di awal tahun 2020, terjadi penyebaran virus SARS-Cov 2 di dunia yang kemudian disebut dengan virus Covid-19. Corona Virus Disease atau Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi pada 11 Maret 2020, suatu penyakit yang mewabah

(2)

pada hampir seluruh negara di dunia (Gunawan dkk, 2020). Wabah Covid-19 menjadikan semua orang merasa khawatir dan cemas, karena penyebaran Covid- 19 begitu cepat dan di seluruh dunia. Pandemi Covid-19 telah menghentikan berbagai kegiatan keramaian dan membuat segala aktivitas dilakukan didalam/dari rumah.

Pandemi Covid-19 juga memengaruhi kebijakan dalam dunia pendidikan.

Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah terpaksa dihentikan. Proses belajar mengajar langsung digantikan dengan belajar mengajar daring (online) karena terdapat anjuran pemerintah untuk tetap di rumah (stay at home) dalam rangka mengurangi penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.

Penetapan kebijakan belajar dengan sistem daring tersebut tentu menyebabkan perubahan sistem pembelajaran di taman kanak-kanak (Wulandari dan Purwanto, 2021).Daheri dkk. (2020: 775-783) menyebutkan bahwa terdapat banyak media yang digunakan untuk belajar daring. Berbagai platform sudah lama menyediakan jasa ini. Sebut saja misalnya Google Clasroom, Rumah Belajar, Edmodo, Ruang Guru, Zenius, Google Suite for Education, Microsoft Office 365 for Education, Sekolahmu, dan Kelas Pintar. Penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran juga memungkinkan karena Whatsapp lebih familiar digunakan oleh orangtua dan siswa.

WhatsApp memiliki berbagai fungsi, di antaranya adalah bisa mengirim pesan, chat grup, berbagi foto, video, voice note dan dokumen. Melalui fiturWhatsappGroup seorang guru bisa mengirim topik pembelajaran melalui aplikasi tersebut dan orangtua bisa merespon tugas dari guru (Hutami dan Aninditya, 2020).

Masa pandemi COVID-19 saat ini, hampir seluruh lembaga sekolah mempersiapkan pelaksanaan metode daring. Melalui pembelajaran daring, peserta didik dapat mengakses materi dan tugas dari guru dengan pendampingan dari orangtua.

(3)

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan olehguru agar penggunaanya bervariasi sesuai yang ingin dicapai setelahpengajaran berakhir.Metode pembelajaran merupakan cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksiantara peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaranyang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metodepembelajaran.

Studi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran daring yang efektif melalui whatsApp group sebagai salah satu cara agar pembelajaran tetap berlangsung dan tujuan pembelajaran tetap tercapai.

LANDASAN TEORI

Pada proses pembelajaran daring, beberapaplatform dapat digunakan secara efektif seperti aplikasi Whatsapp, Website, Learning Management System, Google Classroom, danZoom. Platform yang tersedia dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran seperti media penyampaian materi, evaluasi dan mengumpulkan tugas. Aplikasi media sosial Whatsappjuga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Whatsapp memiliki fitur Whatsapp Group dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia sehingga penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran memiliki cakupan yang luas.

Pustikayasa (2019: 53-62) mengungkapkan bahwa penggunaan Whatsapp Group sebagai media pembelajaran mengungkap bahwa aplikasi Whatsapp memiliki dampak positif pada kesuksesan pembelajaran dan penggunaannya, teknologi Whatsapp sangat baik digunakan dalam pembelajaran. Namun, dalam kenyataannya penggunaan aplikasi Whatsapp tidak sepenuhnya mempengaruhi hasil atau nilai belajar.

Metode pembelajaran adalah suatu cara merupakan satu kata yang merujuk pada cara yang akan digunakan untuk mencapai sebuah tujuan yang diharapkan.

Dan jika dikaitkan dengan proses pembelajaran, maka definisi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara yang dipilih oleh pendidik untuk

(4)

mengoptimalkan proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Metode yang menggunakan pembelajaran memberikan kesempatan dan kebebasan pada anak untuk mengemukakan pemikirannya, mereka mengemukakan pemikirannya sendiri dan dan mengidentifikasi kegiatannya.

Metode pembelajaran juga segala usaha guru untuk mengumpulkan data, untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian, metode pembelajaran menekankan kepada berbagai aktivitas guru mengajar dan keaktivitasan anak belajar (Mursid, 2015:37).

Berikut ini merupakan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini: bermain, karyawisata, bercakap-cakap, bercerita, demonstrasi atau eksperimen, proyek, pemberian tugas (Moeslichatoen, 2004: 24).

Metode-metode tersebut sesuai dengan aspek perkembangan anak usia dini sebagaimana yang tercantum pada Permen Diknas No. 137 Tahun 2014, yaitu tentang: Nilai Agama dan Moral, Bahasa, Kognitif, Fisik-Motorik dan Sosial Emosional (Mukhtar Latif, 2013:108).

METODELOGI

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknikpengumpulan data menggunakan wawancara. Pertanyaan yang disusun untuk wawancara berisi topik mengenai keberhasilan pembelajaran daring melalui whatsapp group yang dilaksanakan untuk anak kelompok B pada usia 5-6 tahun.

Subyek penelitian ini terdiri dari 4 orang guru dan 5 orangtua murid di TKIT Insan Cendekia Bojong Gede. Sebelum memulai penelitian, terlebih dahulu peneliti telah meminta izin kepada Kepala TKIT Insan Cendekia Bojong Gede dan menjelaskan tujuan penelitian.Selain itu, peneliti juga mengambil data melalui dokumentasi kegiatan belajar daring (foto, voice note dan video). Data yang didapatkan dianalisa secara deskriptif serta ditarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah.

(5)

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, karena penelitian ini bersifat menguraikan suatu hal sesuai dengan kenyataan/ fenomena yang ada dalam lingkungan saat ini, terkait metode pembelajaran yang efektif melalui media Whatsapp dalam pembelajaran kognitif. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan kepustakaan dengan mengkaji data yang diperoleh dari beberapa buku dan jurnal yang berisi mengenai teori-teori ilmiah.

HASIL PENELITIAN

Penyebaran pandemi COVID-19 yang cepat telah menyebabkan gangguan pada sektor pendidikan di Indonesia di mana siswa tidak dapat melakukan kegiatan belajar di sekolah. Salah satu negara yang mengalami dampak akibat Virus Corona (COVID-19) adalah Indonesia. Untuk itu pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan baru yaitu pembelajaran melalui daring selama masa pandemi Covid-19. Pembelajaran jarak jauh memberikan kemudahan dan kesempatan dalam berbagai kondisi, termasuk kondisi pandemi COVID-19 (Hutami dan Aninditya, 2020).

Glossary of eLearning Terms mengungkapkan bahwa e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa e-Learning merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pendukung prosesnya. Selain itu pembelajaran bisa dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka (Hutami dan Aninditya, 2020).

Guru sebagai tenaga profesional diharapkan bisa merencanakan pembelajaran, melaksanakan atau menerapkan proses pembelajaran, hasil proses pembelajaran, pembimbingan atau pelatihan dan melakukan pengabdian masyarakat (Saondi, ondi & Aris Suherman, 2010). Begitu pula dalam kegiatan pembelajaran daring. Selama masa pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan melalui Whatsapp Grup.

(6)

Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan di TKIT Insan Cendekia Bojong Gede menggunakan media sosial Whatsapp Group. Guru memberikan materi dan instruksi pengerjaan kepada para siswa yang ada di grup tersebut. Setelah dikerjakan, orangtua melaporkan kembali hasil karya anaknya juga melalui whatsapp grup yang sama.

Aktivitas pembelajaran dibuat dengan sekreatif mungkin agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mengkolaborasikan metode dan media pembelajaran. Metode yang digunakan guru di TKIT Insan Cendekia Bojong Gede dalam pembelajaran kognitif daring adalah:

1. Metode Pembelajaran Diskusi, sepertiguru menjelaskan mengenai gejala alam, siang dan malam kepada peserta didik dan peserta didik diberi kesempatan untuk mendiskusikan peristiwa terjadinya siang dan malam, keadaan langit di siang dan malam hari.

2. Metode Percobaan/Eksperimen, yaitu seperti guru memberi instruksi untuk membuat kecambah dari kacang hijau dan peserta didik turut mengamati perkembangannya.

3. Metode Pemecahan Masalah, yaitu guru memberi materi tentang penjumlahan dan pengurangan.

Hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan guru dan orangtua murid menunjukkan terdapat data 45% orangtua menyatakan Metode Percobaan lebih efektif untuk pembelajaran kognitif. Sebanyak 35% orangtua menyatakan Metode Diskusi merupakan metode efektif dan sebanyak 25%

orangtua menyatakan Metode Pemecahan Masalah adalah metode yang paling efektif dalam pembelajaran kognitif (Gambar 1).

(7)

Gambar 1 metode pembelaajaran yang diminati anak

Berdasarkan Gambar 1, maka dapat diketahui bahwa Metode Percobaan adalah metode yang paling efektif dalam pembelajaran kognitif. Hal ini sesuai dengan penuturan Schoenherr

metode yang paling cocok untuk diterapkan kepada anak usia dini pada pembelajaran sains dalam meningkatkan kemampuan kognitifnya

2003).

Metode percobaan/eksperimen merupakan cara penyajian bahan p

dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode percobaan/eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, men

percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru, eksperimen merupakan keterampilan yang banyak dihubungkan dengan sains (ilmu pengetahuan). Eksperimen atau percobaan dapat dikatakan sebagai suatu proses yang harus dikuasai anak sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang sesuatu hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu dan

mereka dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu yang bermanfaat dan kegiatan tersebut (Yeni, 2010:58).

Gambar 1 metode pembelaajaran yang diminati anak

Berdasarkan Gambar 1, maka dapat diketahui bahwa Metode Percobaan adalah metode yang paling efektif dalam pembelajaran kognitif. Hal ini sesuai Schoenherr (1996) bahwametode percobaan/eksperimen adalah metode yang paling cocok untuk diterapkan kepada anak usia dini pada elajaran sains dalam meningkatkan kemampuan kognitifnya (Palendeng,

Metode percobaan/eksperimen merupakan cara penyajian bahan p

dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode percobaan/eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru, eksperimen merupakan keterampilan yang banyak dihubungkan dengan sains (ilmu pengetahuan). Eksperimen atau percobaan dapat katakan sebagai suatu proses yang harus dikuasai anak sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang sesuatu hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu dan mengapa sesuatu dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu yang bermanfaat dan kegiatan tersebut

metode diskusi 35 %

metode percobaan 45%

metode pemecahan masalah 25%

Berdasarkan Gambar 1, maka dapat diketahui bahwa Metode Percobaan adalah metode yang paling efektif dalam pembelajaran kognitif. Hal ini sesuai metode percobaan/eksperimen adalah metode yang paling cocok untuk diterapkan kepada anak usia dini pada (Palendeng,

Metode percobaan/eksperimen merupakan cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode percobaan/eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan gamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru, eksperimen merupakan keterampilan yang banyak dihubungkan dengan sains (ilmu pengetahuan). Eksperimen atau percobaan dapat katakan sebagai suatu proses yang harus dikuasai anak sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang sesuatu hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau mengapa sesuatu dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu yang bermanfaat dan kegiatan tersebut

(8)

Menurut Schoenherr (1996) dalam Palendeng (2003:81) metode percobaan/eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode percobaan/eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

Kognitif adalah kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). Teori kognitif sendiri lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain.

Kemampuan kognitif menurut Jean Piaget yang dimiliki anak usia 5-6 tahun yaitu sudah dapat memahami jumlah dan ukuran, tertarik artikel baru huruf dan angka, ada yang sudah mampu menulis atau menyalinnya serta menghitungnya, sudah mengenal sebagian besar warna, mengenal bentuk, mulai mengerti tentang waktu, kapan harus pergi ke sekolah dan pulang sekolah, mengenal nama-nama hari dalam satu minggu dan pada usia akhir enam tahun anak sudah mampu membaca, menulis dan berhitung (Khaeriyah dkk., 2018).

Dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak diperlukan yaproses pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik dan bermakna bagi anak.

Proses pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh berbagai unsur, antara lain guru yangmemahami secara utuh hakikat, sifat karakteristik anak, metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan anak, sarana kegiatan anak yang memadai, ketersediaannya berbagai sumber dan media belajar yang menarik dan mendorong anak untuk belajar. Kognitif dapat berarti kecerdasan, berpikir, dan mengamati, yaitu tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan. Dengan pengertian ini, maka perkembangan kognitif adalah anak yang mampu mengordinasikan berbagai cara berpikir untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dengan merancang, mengingat, dan mencari alternatif bentuk penyelesaian persoalan, merupakan tolak ukur perkembangan kognitif. (Eti Nurhayati, 2011: 16).

SIMPULAN

(9)

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian pustaka yang dilakukan mengenai metode pembelajaran yang efektif melalui media Whatsapp Grup diketahui bahwa metode percobaan/eksperimen merupakan metode yang paling efektif dilakukan dalam pembelajaran kognitif. Metode percobaan/eksperimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal.

Metode percobaan/eksperimen, pembelajaran akan menjadi lebih menarik karena siswa akan belajar dengan cara mengadakan percobaan dan pengamatan secara langsung, siswa dapat menemukan konsep atau prinsip ilmu pengetahuan melalui pengalamannya sendiri. Siswa akan melakukan interaksi dengan lingkungan secara aktif mengambil bagian untuk dirinya tidak hanya melihat orang lain, lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku, memotivasi peserta didik untuk mengeksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, dapat membina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan.

SARAN

1. Perlunya peningkatan kompetensi guru mengenai penggunaan TIK, sehingga kesiapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan teknologi saat ini dapat lebih dimaksimalkan.

2. Lebih meningkatkan kreativitas guru dan menyederhanakan materi agar mudah dipahami dan peserta didik tidak bosan.

DAFTAR PUSTAKA

Daheri, Mirzon., Juliana, Deriwanto, Ahmad D. Amda. 2020. Efektifitas Whatsapp sebagai Media Belajar Daring. Jurnal Basicedu. Vol. 4 No. 4:

775-783

Gunawan, dkk. 2020. Variantion of Model and Learning Platform for Prospective Teacher During theCovid-19 PandemicPeriode. Jounal of Tacher Education 1 No.2

Hutami, Meyda S., Aninditya Sri N., 2020. Metode Pembelajaran Melalui Whatsapp Group Sebagai Antisipasi Penyebaran Covid-19 pada AUD di

(10)

TK ABA Kleco Kotagede. Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini PAUDIA. Vol. 1 No. 1: 126-130

Khaeriyah, Ery., Aip Saripudin, Riri Katiyawati. 2018. Penerapan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Sains untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak. Vol. 4 No. 2: 102-119.

Latif, Mukhtar, dkk. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Prenada Media Group.

Moeslichatoen.(2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:

Rineka Cipta

Mursid. (2015). Belajar dan Pembelajaran PAUD. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Pustikayasa I.M. 2019. Grup Whatsapp sebagai Media Pembelajaran(Whatsapp Group as Learning Media).Jurnal Ilmiah Pendidikan,Agama dan Kebudayaan HinduVol. 10 No.2:53-62.

Saondi, Ondi dan Aris Suherman. Etika Profesi Keguruan. Bandung : PT Refika Aditama

Wulandari, Hesti., Edi Purwanta. 2021. Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini di TK selama Pembelajaran Daring saat Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 5 Nno. 1: 452-462.

Gambar

Gambar 1 metode pembelaajaran yang diminati anak

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran yang terjadi di lingkungan sekolah (pendidikan formal) melibatkan berbagai komponen antara lain tujuan, peserta didik, pendidik, bahan, metode,

pembelajaran atau belajar mengajar antara lain: peserta didik, pendidik, tujuan pembelajaran, materi atau isi metode pembelajaran, media. Karakteristik peserta didik dalam

Dari pengertian di atas, Metode Pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh seorang guru agama dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang sesuai

Metode penggunaan media pembelajaran adalah suatu cara yang ditempuhdalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah di desain dan terencana untuk kepentingan pebelajaran

Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan.. pembelajaran yang

Cukup disini berarti bahwa peserta didik memberikan perhatian terhadap pembelajaran presentasi kelompok atau penjelasan pendidik, kemudian ada responden sebanyak 6 orang 30% untuk

TAHAPAN KEGIATAN METODE MEDIA/ ALAT BANTU ALOKASI WAKTU GURU PESERTA DIDIK dengan materi yang akan diajarkan  Menyampaikan tujuan pembelajaran dalam rangka mencapai indikator

Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan Pendekatan 3: Menggunakan Interval Nilai