• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH METODE PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH METODE PEMBELAJARAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH METODOLOGI PEMBELAJARAN

MAKALAH METODOLOGI PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN

OLEH :

OLEH :

MIRA HERLINA

MIRA HERLINA

RUSTINA INDRIYANI

RUSTINA INDRIYANI

DOSEN PENGAMPU :

DOSEN PENGAMPU :

DADANG SUCIPTO, MPd

DADANG SUCIPTO, MPd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

( UMC )

( UMC )

2011

2011

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi karunia-Nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun yang tergelar di Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun yang tergelar di alam semesta ini adalah rahmat_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang alam semesta ini adalah rahmat_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

berjudul Metode PembelajaranMetode Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Dadang Sucipto, Mpd.yang dibimbing oleh Bapak Dadang Sucipto, Mpd. Makalah

Makalah ini ini membahas membahas mengenai mengenai materimateri Metode PembelajaranMetode Pembelajaran. Penulis. Penulis menuliskanny

menuliskannya dengan mengambil dari a dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internetbuku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.

dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut. Penulis mengucapkan banyak terima kasih

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua kepada semua pihak yang pihak yang telah membantutelah membantu dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah

dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembacayang sampai dihadapan pembaca pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikan

kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikan Metode Pembelajaran.Metode Pembelajaran. AtasAtas segala kebaikan yang mereka berikan, mudah-mudahan Allah menganugrahi pahala yang segala kebaikan yang mereka berikan, mudah-mudahan Allah menganugrahi pahala yang besar pada hari ketika harta atau pun

besar pada hari ketika harta atau pun keturunan tidak bermanfaat, kecuali mereka yang datangketurunan tidak bermanfaat, kecuali mereka yang datang menghadap Allah dengan kalbu yang bersih.

menghadap Allah dengan kalbu yang bersih. Penulis

Penulis menyadari menyadari sepenuhnya sepenuhnya makalah makalah ini masih ini masih banyak banyak kekurangankekurangan. Oleh. Oleh karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang bersifat membangun demi tercapainya makalah yang lebih

bersifat membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik untuk selanjutnya.baik untuk selanjutnya.

Cirebon,

Cirebon, April April 20112011 Penulis

(4)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN

HALAMAN JUDUL JUDUL ... ... ii KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiii DAFTAR

DAFTAR ISI ISI ... ... iiiiii BAB

BAB I I PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang 1.2

1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.3

1.3 TujuanTujuan BAB II

BAB II PEMBAHASAN METODE PEMBAHASAN METODE PEMBELAJARAN...PEMBELAJARAN... 2.1

2.1 Pengertian Metode Pengertian Metode Pembelajaran ...Pembelajaran ... 2.2

2.2 Alasan Menentukan Alasan Menentukan Metode ...Metode ... 2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran 2.4

2.4 Jenis-jenis Metode Jenis-jenis Metode Pembelajaran ...Pembelajaran ... 2.4.1

2.4.1 Metode Metode Ceramah Ceramah ... 2.4.2

2.4.2 Metode Metode Diskusi Diskusi ... 2.4.3 Metode

2.4.3 Metode Demonstrasi ...Demonstrasi ... 2.4.4 Metode

2.4.4 Metode Ceramah Plus Ceramah Plus ( ( Ekspositori) ...Ekspositori) ... 2.4.5

2.4.5 Metode Metode Resitasi...Resitasi... 2.4.6 Metode

2.4.6 Metode Percobaan ( Percobaan ( Eksperimen ) Eksperimen ) ... 2.4.7

2.4.7 Metode Metode Karya Karya Wisata...Wisata... 2.4.8

2.4.8 Metode Metode Latihan Keterampilan Latihan Keterampilan ... 2.4.9 Metode

2.4.9 Metode Discovery ( Discovery ( Penemuan ) Penemuan ) ... 2.4.10

(5)

2.4.11 Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving ) ... 2.4.12 Metode Inkuiri...

2.13 Metode Simulasi... BAB III PENUTUP ...

3.1 Kesimpulan ... 3.2 Saran

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi pendidikan.

Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk  menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif  dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu ‘rana pembelajaran’ yang paling menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan pengetahuan ( P ); Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku (S ) ; dan Rana psikomotorik atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan ( K ).

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian masalah diatas maka fokus penyelesaiannya dapat dibatasi pada : 2. Apakah yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran?

3. Apakah alasan yang mendasari penggunaan Metode Pembelajaran? 4. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi Metode Pembelajaran?

(7)

5. Jenis-jenis Metode Pembelajaran yang manakah yang paling efektif dalam pelaksanaan sistem pembelajaran

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang dikaji, maka makalah ini bertujuan untuk  menambah wawasan kita tentang metode pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan dalam sebuah rencana pembelajaran bagi kita sebagai calon pendidik agar dalam proses pembelajaran lebih terarah, mudah dipahami dan tepat sasaran. Lebih dari i tu makalah ini  juga bertujuan agar para pendidik lebih matang lagi dalam mempersiapkan suatu

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

METODE PEMBELAJARAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk  saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing -masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok  bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.

(9)

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran :

1. Pengajar ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas ). 2. Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosial

budaya ).

3. Tujuan yang akan dicapai ( bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka dapat ditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode. ).

4. Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda. 5. Waktu ( Persiapan mengajar ).

6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah. 7. Jumlah subyek belajar.

2.3 Alasan Menentukan Metode

Metode pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran melaui cara atau metode, yang pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran adalah :

1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran.

2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atau semangat belajar.

3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan sehingga pemahaman siswa makin jelas.

4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis, rasional dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.

(10)

5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakan secara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan multi-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.

2.4 Jenis-jenis Metode Pembelajaran 2.4.1 Metode Ceramah

Figure 1. Metode ceramah a. Pengertian

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, ( 2000 ). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

Metode ceramah dapat digunakan bila : 1. Guru akan memberikan informasi.

2. Kapasitas terlalu besar sehingga sulit untuk menggunakan metode lain. b. Kelemahan metode ceramah :

1. Menghalangi respon siswa sehingga membuat siswa pasif. 2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa .

(11)

4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.

5. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik. 6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata ). 7. Bila terlalu lama membosankan dan menjadi kurang menarik. 8. Sulit dipakai untuk anak-anak.

c. Kelebihan metode ceramah : 1. Guru mudah menguasai kelas.

2. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar. 3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

4. Mudah dilaksanakan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ). 5. Dapat digunakan untuk mengajar orang dewasa.

6. Dapat menghabiskan waktu dengan baik. 2.4.2 Metode Diskusi

Figure 2. Metode Diskusi a. Pengertian

Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yanng berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok ( group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).

(12)

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk : 1. Mendorong siswa berpikir kritis.

2. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

3. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.

4. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk  memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.

b. Kelebihan metode diskusi :

1. Siswa balajar untuk bermusyawarah.

2. Siswa belajar menghargai pendapat orang lain ( Toleransi ). 3. Mengembangkan cara berpikir siswa dan sikap ilmiah. c. Kelemahan metode diskusi :

1. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.

2. Pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan. 3. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.

4. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara. 5. Membutuhkan waktu yang cukup lama.

6. Sulit membuat kesimpulan.

(13)

2.4.3 Metode Demontrasi

Figure 3. Metode Demonstrasi a. Pengertian

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000 ). Contoh metode demonstrasi adalah seorang guru yang sedang mempraktekan nyala logam natrium dan beberapa logam alkali lainnya di depan kelas dan siswa memperhatikannya dengan sesksama.

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah : 1. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

2. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa ( Daradjat, 1985 ).

Peta konsep dalam metode demonstrasi sama halnya seperti persiapan dalam metode eksperimen, yaitu sebgai berikut :

(14)

1. Menentukan tujuan demonstrasi 2. Menyiapkan prosedur demonstrasi 3. Menyiapkan lembar pengamatan 4. Menyiapkan alat dan bahan

5. Menyiapkan pertanyaan untuk bahan diskusi yang mengarah pada pengembangan proses berpikir siswa.

a. Kelebihan Metode Demonstrasi :

1. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.

2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .

3. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

b. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

1. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.

2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

3. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai materi yang didemonstrasikan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

2.4.4 Metode ceramah plus ( Ekspositori ) a. Pengertian

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :

1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas ( CPTT ).

(15)

 jawab dan pemberian tugas.

Metode campuran ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu : 1) Penyampaian materi oleh guru.

2) Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa. 3) Pemberian tugas kepada siswa.

2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas ( CPDT )

Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.

3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL )

Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan.

b. Kelebihan Metode Ceramah Plus :

1. Lebih sederhana daripada metode eksperimen. 2. Waktu yang digunakan lebih efisien.

3. Dapat digunakan pada kelompok besar. c. Kelemahan Metode Cramah Plus :

1. Kurang melatih hand-on siswa. 2. Tidak ada data primer.

3. Siswa sibuk mencatat.

4. Membatasi psikomotorik siswa.

(16)

2.4.5 Metode Resitasi

Figure 5. Metode Resitasi a. Pengertian

Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html). b. Kelebihan Metode :

1. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.

2. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri ( Syaiful Bahri Djamarah,2000).

c. Kelemahan Metode Resitasi :

1. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri. 2. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

(17)

2.4.6 Metode Eksperimen ( Praktikum )

Figure 6. Metode Eksperimen a. Pengertian

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik  perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Metode Eksperimen ( Praktikum ) dapat digunakan apabila : 1. Materi yang dipelajari berkaitan dengan percobaan.

2. Teresdia alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan. b. Kelebihan Metode Eksperimen :

1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya dan dapat membuktikan konsep-konsep yang telah diterima atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.

2. Anak didik dapat mengembangkan sikap ilmiah untuk mengadakan studi eksplorasi ( menjelajahi ) tentang ilmu dan teknologi.

(18)

3. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

4. Siswa terampil melakukan percobaan sendiri. c. Kekurangan Metode Eksperimen :

1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik  berkesempatan mengadakan ekperimen.

2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.

3. Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.

4. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak  selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.

5. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

6. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

7. Diperlukan alat evaluasi khusus. 8. Waktu yang diperlukan terbatas. d. Tujuan

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

e. Prosedur Percobaan ( Eksperimen )

(19)

1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.

2. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, langkah-langkah eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat.

3. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.

4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab. 2.4.7 Metode Karya Wisata

Figure 7. Metode Karya Wisata a. Pengertian

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Atau cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat ( obyek ) tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan

(20)

dengan pelajaran. Seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, perkebunan, museum, pabrik, bengkel, tempat-tempat ibadah, dan lain sebagainya dan sebagainya.

b. Kelebihan Metode Karyawisata :

1. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.

2. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.

3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. c. Kekurangan Metode Karyawisata :

1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak. 2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.

3. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.

4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik  di lapangan.

5. Biayanya cukup mahal.

6. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

d. Langkah-langkah persiapan Metode Karya Wisata :

1. Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan.

(21)

2. Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu. 3. Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala

hal hasil karya wisata, menyusun laporan yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.

2.4.8 Metode Latihan Keterampilan.

Figure 8. Metode Latihan Keterampilan a. Pengertian

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute atau pernak-pernik. b. Kelebihan metode latihan keterampilan :

1. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.

(22)

2. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda atau simbol, dan sebagainya. 3. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan

pelaksanaan.

c. Kelemahan metode latihan keterampilan :

1. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

2. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

2.4.9 Metode Discovery ( Penemuan )

Figure 9. Metode Discovery a. Pengertian

Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip tanpa harus didampingi oleh pendidik dan dapat m enjadi penemuan yang baru bagi siswa maupun gurunya. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dan merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar.

(23)

1. Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik. 2. Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis.

3. Peserta didik mencari informasi , data, fakta, yang diperlukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis.

4. Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi. 5. Aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru. c. Kelebihan Metode Discovery :

1. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, seandainya siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin.

2. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer.

3. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan  jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan maupun terkadang

kegagalan.

4. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri.

5. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus.

6. Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. 7. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan

guru berpartisispasi dengan sesama dalam situasi penemuan yang jawabannya belum diketahui sebelumnya.

(24)

8. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk  menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

d. Kelemahan Metode Discovery :

1. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain.

2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.

3. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru karena siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional. 4. Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu

mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk  memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan.

5. Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin tidak ada.

6. Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.

(25)

2.4.10 Metode Tanya jawab

Figure 10. Metode Tanya Jawab a. Pengertian

Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya baik secara lisan atau tertulis. Melalui Tanya jawab akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut.

b. Alasan penggunaan

1. Untuk meninjau pelajaran yang lain.

2. Agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pelajaran tersebut.

3. Untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin pengamatan dan pemikiran siswa.

c. Tujuan

1. Mengetauhui pengusaan bahan pelajaran melalui ingatan dan pengungkapan perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang dipelajari, didengar atau dibaca. 2. Mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam memecahkan

(26)

3. Memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang dipandang serta mampu menyimpulkan dan mengikutsertakan pelajaran sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.

4. Memperkuat lagi ikatan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya sehingga dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran t ersebut.

5. Membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta jawabannya yang benar dan tepat.

d. Manfaat

1. Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa serta mampu menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru.

2. Memperkuat ingatan antara jawabandan pertanyaan.

3. Dapat mengembangkan cara-cara berpikir logis dan sistematis. 4. Dapat mengurangi proses lupa atau menambah daya ingat siswa. 5. Jawaban yang salah segera dapat dikoreksi .

6. Merangsang siswa berpikir dan memusatkan perhatian pada pokok permasalahan. 7. Membangkitakan hasrat melakukan penyelidikan.

8. Membantu siswa mengetahui bagian-bagian yang perlu dipelajari. 9. Mengekspresikan perasaan dan ide-ide.

10. Menghargai pertanyaan orang lain.

11. Menghidupakan suasana kelas dan gembira.

12. Siswa iktu berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 13. Umpan balik bagi guru mengenai pengetahuan siswa. e. Kelebihan Metode Tanya Jawab :

(27)

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa.

3. Guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan..

f. Kelemahan Metode Tanya Jawab :

1. Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok  persoalan bila dalarn mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalarn hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.

2. Mernbutuhkan waktu lebih banyak.

3. Menimbulkan rasa tegang terhadap peserta didik. 2.4.11 Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving )

Figure 11. Metode Problem Solving a. Pengertian

Metode Pemecahan masalah dalah suatu metode atau cara penyjian pelajaran dengan cara siswa dihadapakan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok. Pada metode ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan tepat. Tekananya pada proses pemecahan masalah dengan penentuan alternatif yang berguna saja.

(28)

b. Alasan penggunaan

1. Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.

2. Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah dapat membiasakan siswa menghadapi dan memcahkan masalah secara terampil. Hal ini merupkan kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.

3. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif  dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan proses runtut dengan menyoroti permasalahan dan berbagai segi dalam rangka mencapai pemecahannya

c. Tujuan

Tujuan penggunaan metode pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional.

2. Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secra individual maupun secara bersama-sama.

3. Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri.

d. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penggunaan metode pemecahan masalah antara lain : 1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah-masalah serta

mengmbil keputusan secara objektif dan rasional.

2. Mengembangkan kemampuan berpikir, logis dan analitis.

3. Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-hati dalam mengemukakan pendapat.

4. Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan bagi siswa. e. Langkah-langkah dalam metode problem solving :

(29)

1. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.

2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-lain.

3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.

4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran j awab an ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain.

5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

f. Kelebihan metode problem solving :

1. Dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari . 2. Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan

memecahkan masalah secara terampil.

3. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif. 4. Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.

5. Dapat digunakan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional.

g. Kekurangan metode problem solving : 1. Memerlukan cukup banyak waktu. 2. Melibatkan lebih banyak orang .

3. Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru.

(30)

4. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan. 2.4.12 Metode Inkuiri

Figure 12. Metode Inkuiri a. Pengertian

Inkuiri adalah suatu kegiatan yang menelaah sesuatu dengan cara mencari kesimpulan. Keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara teratur, runtut serta bisa diterima oleh akal dan didampingi oleh pendidik. Metode inkuiri ini merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu merupakan pemecahan atas masalah atau keadaan yang dihadapi. Dapat juga jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal-hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah yang membedakan antara metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah yang lebih menitik beratkan pada pemecahan masalah yang dihadapi siswa.

b. Alasan pemilihan

Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk mengamati, mengalami dan memahami suatu konsep, pengertian yang terdapat dalam lingkungan kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu keingintahuan siswa untuk mendapatkannya. Guru dapat menggunakan metode inkuiri dalam proses pembelajaran.

(31)

c. Tujuan

Penggunaan metode inkuri bertujuan :

1. Mengembangkan sikap, keterampilan, kemapuan siswa dalam memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara tepat .

2. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar ( kritis, analitis dan logis ).

d. Manfaat

1. Membina dan mengmbangkan sikap ingin tahu lebih jauh. 2. Mengungkapkan aspek pengetahuan.

e. Langkah-langkah dalam metode inkuiri : 1. Pemberian masalah kepada siswa.

2. Hipotesis (spesifikasi permasalahan). 3. Pengumpulan data.

4. Pengolahan data untuk menjawab hipotesis yang dibuat. 5. Pembuatan kesimpulan.

f. Kekurangan Metode Inkuiri

1. Memerlukan waktu yang cukup lama

2. Kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari.

g. Kelebihan Metode Inkuiri

1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar.

2. Pengetahuan yang diperoleh lebih dipahami dan lebih lama diingat. 3. Siswa mendapatkan kepuasan dalam proses pembelajaran.

4. Pengetahuan yang diperoleh lebih mudah ditransfer ke berbagai konteks. 5. Melatih siswa untuk belajar mandiri.

(32)

2.4.13 Metode Simulasi

Figure 13. Metode Simulasi

a. Pengertian

Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni

memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.

b. Macam-macam Metode Simulasi yang dikemukakan oleh Ali (1996:83) berikut ini :

1. Sosiodrama : semacam drama sosial berguna untuk menanamkan kemampuan menganalisa situasi sosial tertentu.

2. Psikodrama : hampir mirip dengan sosiodrama . Perbedaan terletak pada penekannya. Sosia drama menekankan kepada permasalahan sosial, sedangkan psikodrama menekankan pada pengaruh psikologisnya.

3. Role-Playing : role playing atau bermain peran bertujuan menggambarkan suatu peristiwa masa lampau.

(33)

c. Tujuan Metode Simulasi :

1. melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari,

2. memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, 3. melatih memecahkan masalah,

4. meningkatkan keaktifan belajar,

5. memberikan motivasi belajar kepada siswa,

6. melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok, 7. menumbuhkan daya kreatif siswa, dan

8. melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi. d. Kelebihan Metode Simulasi :

1. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun

menghadapi dunia kerja.

2. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang

disimulasikan.

3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.

4. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.

5. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran. e. Kelemahan Metode Simulasi :

1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.

(34)

2. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.

3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

(35)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode Pembelajaran adalah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah ) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran.

Jenis Metode Pembelajaran: 1. Metode ceramah.

2. Metode diskusi.

3. Metode Ceramah Plus (Ekspositori). 4. Metode Karya Wisata.

5. Metode Resitasi.

6. Metode Latihan Keterampilan. 7. Metode Demonstrasi.

8. Metode Percobaan ( Eksperimen. ) 9. Metode Discovery.

10. Metode Tanya Jawab.

11. Medode Pemecahan Masalah ( Problem Solving).

12. Metode Inkuiri. 13. Metode Simulasi.

3.2 Saran

Beberapa saran untuk pemilihan metode :

1. Hindarkan upaya metodologi yang tunggal ( satu metode saja ), ceramah murni tanpa variasi, mengajarkan buku teks, guru mengemukakan isi buku tersebut tanpa ada usaha ataupun pmberian tugas yang lain.

2. Membina guru sebagai guru inkuiri.

Gambar

Figure 1. Metode ceramah
Figure 3. Metode Demonstrasi
Figure 5. Metode Resitasi
Figure 6. Metode Eksperimen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi korelasi antara interval S2-OS yang sudah disesuaikan dengan mitral valve area (MVA) pada pasien mitral stenosis

Aktivitas utama yang berlangsung dalam Terminal Penumpang Bandar Udara adalah aktivitas perpindahan moda, pelayanan penumpang, dan komersial, oleh karena itu perlu adanya

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode Discovery adalah cara penyajian pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi tanpa bantuan

Aspek 4 3 2 1 Kelebihan dan Kelemahan Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam seluruh tahapan pembelajaran (learning cycle) Hanya mampu mengetahui

Menurut hasil penelitian Purnomo (1999) ideotipe pepaya versi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika adalah ukuran sedang dengan bobot 0,5 – 0,85 kg/buah, ukuran sangat besar lebih

Dengan kenaikan angle of attack maka drag dan lift juga akan naik namun kenaikan dari wing dengan penambahan winglet tidak menunjukkan kenaikan secara

Simpulan dari penelitian mesin pengupas kulit kacang tanah adalah kecepatan putar poros ruji pengupas yang ideal untuk mendapatkan hasil kualitas optimal, yaitu

Peta rupabumi lembar Soreang dan Pasirjambu tahun 2001, citra satelit 2007 yang kemudian di digit oleh peneliti dengan menggunakan map info programme seri 7.8 dengan