1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri manufaktur akhir-akhir ini menunjukkan angka yang positif dimana kebutuhan orang akan produk-produk yang dihasilkan oleh industri manufaktur semakin tinggi. Industri manufaktur sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok salah satu nya industri manufaktur plastik. Menurut laporan BPS (Badan Pusat Statistik) di triwulan-III 2013 industri manufaktur plastik mengalami pertumbuhan sebesar 4,01 persen jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan-II tahun 2013 dan diperkirakan akan terjadi kenaikan lagi pada tahun 2014 ini (BPS,2013).
Peranan industri manufaktur plastik dalam memenuhi kebutuhan pasar cukup besar, karena hampir rata-rata industri manufaktur membutuhkan plastik sebagai salah satu bahan bakunya. Sebagai contoh pada industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), peusahaan AMDK menggunakan plastik sebagai salah satu bahan baku utama dalam produksinya. Konsumsi produk air minum dalam kemasan saat ini juga mengalami peningkatan menurut Asosiasi Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) konsumsi air minum dalam kemasan akan meningkat menjadi 10,8 persen pada tahun 2014 ini. Meningkatnya konsumsi tersebut menunjukkan angka permintaan terhadap industri plastik juga meningkat.
Air minum dalam kemasan menggunakan bahan baku plastik sebagai kemasannya ada satu produk utama lagi yang digunakan sebagai pelengkap produk (barang komplementer) air minum dalam kemasan yaitu sedotan. Sedotan digunakan oleh konsumen sebagai alat untuk mengkonsumsi Air Minum tersebut. Sedotan merupakan produk yang penting dalam mengkonsumsi air minum dalam kemasan dan produk-produk minuman lainnya. Meningkatnya angka permintaan akan air minum dalam kemasan dan produk sejenis lainnya berdampak pada meningkat juga permintaan akan sedotan.
PT. Uniplastika Nathalindo adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri plastik yang memasok produk berbahan dasar bijih plastik yaitu sedotan plastik dan stik permen lolipop ke beberapa perusahaan besar seperti PT.
Orang Tua Group yang memproduksi Teh Gelas, PT. Danone Indonesia yang memproduksi Aqua, PT. Sinar Sosro yang memproduksi Teh Botol Sosro, PT.
Unican yang memproduksi permen Milkita serta beberapa perusahaan minuman dan perusahan permen lolipop lainnya. PT. Uniplastika Nathalindo merupakan pemasok utama sedotan untuk perusahaan-perusahaan tersebut adapun beberapa produk sedotan yang di produksi oleh Uniplastika Nathalindo seperti sedotan ulir dengan U Shape, sedotan U Shape tanpa ulir, sedotan bening dengan berbagai jenis dan ukuran dan stik permen lolipop. PT. Uniplastika Nathalindo juga memproduksi sedotan sesuai dengan permintaan dari customer seperti salah satunya sedotan U Shape dengan ulir merupakan permintaan khusus dari PT. Sinar Sosro untuk produk Teh Botol Sosro.
PT. Uniplastika Nathalindo merupakan pemasok utama untuk beberapa perusahaan, sehingga permintaan sedotan cukup tinggi setiap bulannya. Terlihat pada Gambar 1 dan Gambar 2 yang menunjukkan angka permintaan sedotan (dalam pack) untuk salah satu konsumen yang dimiliki oleh PT. Uniplastika Nathalindo yaitu PT. Danone dan PT. Sinar Sosro.
Gambar 1.1. Permintaan Sedotan PT. Danone Tahun 2012-2013 Sumber: PT. Uniplastika Nathalindo (2014)
Gambar 1.2. Permintaan Sedotan PT. Sinar Sosro Tahun 2012-2013 Sumber: PT. Uniplastika Nathalindo (2014)
Permintaan yang tinggi namun fluktuatif membuat pesanan bahan baku terkadang tinggi terkadang rendah, sehingga menyulitkan perusahaan untuk menentukan berapa banyak bahan baku yang akan dipesan untuk memenuhi permintaan tersebut. Jika bahan baku dipesan berlebihan maka biaya pergudangan dan biaya lainnya akan meningkat. Sedangkan jika perusahaan kekurangan bahan baku bisa berakibat hingga produksi tidak berjalan dan itu tentunya akan lebih merugikan perusahaan.
Perusahaan perlu memiliki sistem pemesanan bahan baku yang efektif dan efisien sehingga dapat menyesuaikan dengan permintaan dari konsumen.
PT. Uniplastika Nathalindo juga membutuhkan waktu lebih dalam proses pemesanan bahan baku, saat ini proses pemesanan bahan baku adalah dari konsumen memberikan pesanan dalam bentuk jumlah (sedotan) atau dalam bentuk kilogram untuk stik lolipop. Pesanan konsumen di terima di kantor pusat dan kemudian diteruskan ke pabrik untuk dilakukan pengukuran jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk pesanan-pesanan tersebut. Setelah mendapatkan jumlah bahan baku yang dibutuhkan Pabrik akan mengirimkan kembali informasi tersebut ke Kantor Pusat untuk diteruskan ke pemasok. Proses tersebut berdampak pada waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memesan bahan baku ke pemasok.
Customer Order
Kantor Pusat
Pemasok Bahan Baku
Pabrik
Gambar 1.3. Alur Proses Pemesanan Bahan Baku
Sumber: Hasil Wawancara di PT. Uniplastika Nathalindo (2014)
Dengan sistem pemesanan bahan baku yang ada pada perusahaan Uniplastika Nathalindo saat ini perusahaan memerlukan waktu 2-3 hari sampai dengan siap untuk dibuat PO yang akan dikirimkan ke pemasok untuk dikirimkan bahan baku. Hal ini menyebabkan sistem pemesanan bahan baku yang tidak efisien, dimana perusahaan dapat mengalami kerugian dalam hal waktu serta biaya. Dari sisi waktu perusahaan memerlukan waktu lebih dari 2 hari, dari sisi biaya perusahaan harus mengirimkan pemesanan bahan baku dari pabrik ke kantor pusat dan tentunya pengiriman tersebut memerlukan biaya yang cukup besar. Jika perusahaan membuat sistem pemesanan bahan baku yang lebih efisien dan efektif tentunya perusahaan dapat mengurangi biaya pengiriman pesanan bahan baku dan meminimalisir waktu pemesanan bahan baku biji plastik.
Perusahaan juga mengalami kesulitan dalam menentukan pemasok, dimana tingginya permintaan pada bahan baku bijih plastik dipasaran mengakibatkan perusahaan perlu menemukan pemasok bijih plastik yang tersedia ketika akan dilakukan pemesanan guna memenuhi permintaan konsumen. Untuk itu perusahaan ingin mengetahui kinerja pemasok-pemasoknya agar dapat lebih mudah mendapatkan pemasok yang bisa memenuhi kebutuhan bahan baku bijih plastik. Saat ini perusahaan memiliki 4 pemasok yang memasok bijih plastik yaitu PT. Gunung Sukses, PT. Akino Wahana, PT. Unipradana dan PT. Chandra Astri. Perusahaan perlu melakukan penilaian kinerja terhadap keempat pemasok tersebut guna membantu perusahaan untuk menentukan pemasok mana yang dipilih oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan. Perusahaan juga perlu melakukan penilaian kinerja terhadap perusahaan sendiri, hal ini berguna untuk
menilai apakah perusahaan PT. Uniplastika Nathalindo sudah memiliki kinerja yang baik.
Penilaian kinerja tersebut dilakukan dengan menggunakan Metode Balance Scorecard (BSC) dengan menggunakan persepsi atau penilaian berdasarkan
kebutuhan PT. Uniplastika Nathalindo. Dari hasil penilaian Balance Scorecard itu dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kinerja pemasok-pemasok yang dimiliki oleh perusahaan saat ini. Hasil penilaian Balance Scorecard juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan evaluasi kinerja perusahaan PT.
Uniplastika Nathalindo sendiri. Dan nantinya penilaian kinerja tersebut nantinya akan berguna bagi perusahaan untuk membuat sistem pengambilan keputusan terhadap pemasok bahan baku bijih plastik.
Sistem Pengambilan Keputusan ini berguna untuk membantu perusahaan agar perusahaan bisa melakukan pemilihan pemasok yang tepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk itu dilakukanlah penelitian ini guna membantu perusahaan membuat Sistem Pengambilan Keputusan yang dapat bekerja secara efektif dan mempermudah perusahaan untuk menentukan pilihannya terhadap pemasok-pemasok yang ada saat ini. Sistem Pengambilan Keputusan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Decision Support System (DSS) yaitu sistem yang membantu mendukung perusahaan dalam
membuat keputusan. Metode DSS dipilih oleh peneliti karena metode ini membuat keputusan tetap berada ditangan perusahaan, DSS hanya mendukung keputusan perusahaan bukan langsung memilih pemasok mana yang harus diambil sehingga perusahaan tidak harus bergantung pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijabarkan diatas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang ada di PT. Uniplastika Nathalindo adalah sebagai berikut:
1. Belum ada sistem pemesanan bahan baku yang efisien dan efektif yang digunakan oleh perusahaan untuk memesan bahan baku ke pemasok.
2. Perusahaan belum memiliki sistem untuk melakukan penilaian terhadap kinerja para pemasoknya.
3. Perusahaan belum memiliki sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan perusahaan ataupun sistem untuk membantu perusahaan memecahkan permasalahan pemasok bahan baku.
Dari identifikasi permasalahan tersebut dibuat perumusan masalah agar dapat menemukan solusi untuk permasalah tersebut. Rumusan masalah yang dapat digunakan untuk solusi adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sistem Pemesanan Bahan baku yang baik agar dapat membantu perusahaan untuk mempermudah, mempercepat dan mengefisiensikan waktu pesanan bahan baku ke Pemasok?
2. Bagaimana kinerja pemasok-pemasok bahan baku PT. Uniplastika Nathalindo?
3. Bagaimana Sistem Pengambilan Keputusan yang dapat digunakan perusahaan untuk meilih pemasok?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Berikut merupakan ruang lingkup penelitian yang juga merupakan batasan masalah bagi peneliti dalam melakukan penelitian:
a. Penelitian dilakukan di PT. Uniplastika Nathalindo yang bertempat di Jakarta Barat
b. Pemasok-pemasok PT. Uniplastika Nathalindo adalah perusahaan pemasok bahan baku bijih plastik atau PP (Polypropylene).
c. Produk yang digunakan dalam penelitian adalah semua produk sedotan dan produk stik lolipop.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan sistem pemesanan bahan baku yang efektif dan efisien.
2. Mendapatkan kinerja para pemasok dimiliki oleh PT. Uniplastika Nathalindo
3. Mendapatkan sistem pengambilan keputusan yang digunakan untuk mendukung pemilihan pemasok yang sesuai dengan kriteria dan penilaian di PT. Uniplastika Nathalindo.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat-manfaat sebagai berikut:
1. Perusahaan
a. Perusahaan memperoleh sistem pemesanan bahan baku yang lebih efektif dan efisien sehingga tidak membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pemesanan bahan baku.
b. Perusahaan memperoleh Sistem penilaian kinerja pemasok yang dapat digunakan untuk menentukan pemasok bahan baku bijih plastik.
c. Perusahaan dapat menggunakan Sistem Pengambilan Keputusan untuk mengevaluasi kinerja pemasok.
2. Mahasiswa
a. Dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam melakukan penilaian kinerja pemasok dengan Metode Balance Scorecard dan Sistem Pengambilan Keputusan.
b. Dapat mengaplikasikan pengetahuan serta informasi yang diperoleh Mahasiswa selama kuliah.
3. Keilmuan Teknik Industri dan Manajemen.
a. Dapat membantu memberikan informasi penilaian kinerja perusahaan menggunakan Balance Scorecard dan Sistem Pengambilan Keputusan yang baik dalam hal memilih pemasok pada perusahaan.
b. Dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dengan topik atau pembahasan yang sama dengan penelitian ini, serta dapat mengaplikasikan penelitian ini kedalam sistem-sistem yang berhubungan dengan penelitian ini (Decision Support System).
1.5 State of The Art
Topik Jurnal Pembahasan Penulis/tahun
Supplier Evaluation Framework Based in Balanced Scorecard with Integrated Corporate Social Responsibility Perspective
Evaluasi kinerja pemasok dengan menggunakan metode balance scorecard namun penilaian kinerja pemasok ini memasukkan satu perspektif tambahan yang berhubungan dengan Corporate Social Responsibility (tanggung jawab sosial) perusahaan.
Penambahan satu perspektif ini membuat penilaian kinerja pemasok menjadi berdasarkan Lima
perspektif dan penentuan Key Performance Indicator (KPI) juga berdasarkan dari Lima perspektif tersebut. KPI dibuat dengan
menentukan strategi yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat ditentukan indikator apa saja yang menentukan penilaian terhadap kinerja pemasok.
Thanaraksakul W. &
Phruksaphanrat B. / 2009
A New Fuzzy TOPSIS- TODIM Hybrid Method for Green Pemasok Selection Using Fuzzy Time Function
Dalam Jurnal ini berisikan
mengenai cara pengunaan metode TOPSIS dalam memilih pemasok yang ada didalam perusahaan dimana pemasok tersebut digunakan untuk memilih pemasok yang ramah lingkungan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Selain itu Metode TOPSIS tersebut dibuat dengan metode Fuzzy TOPSIS.
Khamseh, A. A.
& Mahmoodi, M / 2014
Strategic Plan in A Greek Manufacturing Company: A Balanced Scorecard and Strategy Map Implementation
Perusahaan menggunakan metode Balance Scorecard untuk membuat strategi yang akan digunakan oleh perusahaan. Selain membuat
Balance Scorecard untuk digunakan sebagai strategi yang digunakan oleh perusahaan. Balanced scorecard juga digunakan untuk membentuk peta strategi perusahaan dan peta strategi tersebut
diimplementasikan di dalam perusahaan manufaktur tersebut.
Anagnostopoulos K.P. / 2010
Topik Jurnal Pembahasan Penulis/tahun
Analisis Penilaian Kinerja Pemasok dengan Metode Balance Scorecard untuk mendukung Sistem
Pengambilan Keputusan di PT. Uniplastika Nathalindo
Penilaian kinerja pemasok yang menggunakan Metode Balance Scorecard. Dalam Membuat penilaian kinerja dengan menggunakan BSC, perusahaan harus mengetahui Visi, Misi, Strategi yang digunakan untuk membuat Peta Strategi. Peta strategi berdasarkan strategi perusahaan. dan hasil dari penilaian kinerja digunakan untuk mendukung Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System) di PT. Uniplastika Nathalindo
Tandri, Sherly / 2014
1.6 Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan untuk tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan mengenai penjelasan latar belakang penelitian ini dilakukan, identifikasi dan rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian serta state of the art penelitian ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab landasan teori ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka atau teori-teori dari penelitian sebelumnya dan teori-teori menurut para ahli yang digunakan sebagai referensi untuk penelitian ini.
Landasan teori yang digunakan dalam bab ini juga dapat berdasarkan dari jurnal-jurnal yang digunakan sebagai referensi untuk penelitian ini.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian berisi diagram alir dari penelitian ini dan langkah-langkah penelitian ini dilakukan dari tahap awal sampai dengan tahap akhir serta desain penelitian, jenis data yang digunakan untuk penelitian ini, Metode pengumpulan data baik dengan menggunakan observasi langsung ke lapangan hingga menggunakan
studi literatur begitu juga dengan penjelasan mengenai diagram alir dari penelitian.
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Di bab ini akan berisikan mengenai sistem pemesanan bahan baku, penilaian kinerja pemasok, analisa pemilihan pemasok serta pembahasannya dengan menggunakan metode Balance Scorecard dan Sistem Pengambilan Keputusan yang digunakan untuk memilih pemasok.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir yang mana berisikan mengenai kesimpulan dari penelitian ini dilakukan serta saran-saran yang diberikan peneliti untuk perusahaan. Kesimpulan dan saran didapatkan peneliti berdasarkan penelitian yang dilakukan.