• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI DASAR OTOMASI

6623 – TAUFIQUR RACHMAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI TKT312

|

OTOMASI SISTEM

PERTEMUAN #3

Sumber: Mikell P. Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 3

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

• Mampu mengidentifikasi kebutuhan otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa dan mampu menganalisa aspek teknis dan non teknis perancangan sistem otomasi dalam suatu sistem manufaktur/jasa.

INDIKATOR PENILAIAN

• Ketepatan dalam mengidentifikasi kebutuhan otomasi dalam suatu

sistem manufaktur/jasa dan menganalisa aspek teknis dan non

teknis perancangan sistem otomasi dalam suatu sistem

manufaktur/jasa terkait dengan teori dasar otomasi.

(3)

ELEMEN DASAR SISTEM OTOMASI

Daya (power), untuk

menyelesaikan proses dan mengoperasikan sistem,

Program instruksi

(program of instructions), untuk mengarahkan atau mengatur proses,

Sistem kendali (control system), untuk

melaksanakan instruksi.

Program of instructions

(1)

Control

system Process

Power (3)

(2)

Sistem terotomasi terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu:

(4)

SUMBER DAYA MENJALANKAN PROSES OTOMASI

• Sumber daya utama dalam sistem otomasi adalah daya listrik.

• Daya listrik memiliki banyak keuntungan baik penggunaan untuk proses- proses sistem otomasi maupun tanpa otomasi, antara lain:

– Daya listrik mudah diperoleh dengan harga yang layak;

– Daya listrik dapat dengan mudah dikonversikan kebentuk energi alternatif seperti: mekanik, termal, cahaya, akustik, hidrolik, dan pneumatik.

– Daya listrik pada level yang rendah dapat difungsikan sebagai transmisi signal, pemrosesan informasi, serta penyimpanan data dan komunikasi

– Daya listrik dapat disimpan dalam bateri untuk peng-gunaan dalam lokasi dimana tidak ada sumber eks-ternal daya listrik.

• Sumber daya yang lain seperti bahan bakar fosil, energi matahari, air, dan angin jarang digunakan dalam sistem otomasi.

(5)

DAYA UNTUK PROSES

• Dalam industri istilah proses mengacu pada operasi manufaktur yang digunakan untuk merubah bentuk benda kerja.

Proses Penuangan

Pemesinan Pelepasan Muatan Listrik Penempaan

Perlakuan Panas Pencetakan injeksi

Pemotongan dengan sinar laser Pemesinan

Pembentukan logam lembaran Pengelasan

Bentuk Daya Termal

Listrik Mekanik Termal

Termal dan mekanik

Mekanik

Cahaya dan termal

Mekanik

Termal (dan mekanik)

• Bentuk daya yang digunakan dapat berupa daya

mekanik, listrik, termal, dan cahaya, tetapi semua bentuk daya ini dapat

dikonversikan dari

daya listrik.

(6)

DAYA PROSES MANUFAKTUR

• Sebagai tambahan, untuk menjalankan proses manufaktur, daya juga dibutuhkan untuk fungsi penanganan material, yaitu:

Pemasangan dan pelepasan unit kerja (loading and unloading the work unit) dari mesin;

– Transportasi material diantara operasi-

operasi.

(7)

FUNGSI DAYA DALAM OTOMASI

Untuk unit pengendali (controller unit)

• Pengendalian dalam industri modern berbasis pada komputer digital, yang membutuhkan daya listrik untuk membaca program instruksi, membuat kalkulasi kendali, dan melaksanakan instruksi dengan mentransmisikan perintah ke peralatan pelaksana (actuating devices).

Untuk melaksanakan signal kendali

• Perintah yang dikirimkan oleh unit pengendali, dilaksanakan oleh peralatan elektromekanik yang disebut aktuator.

Untuk pemrosesan data akuisisi dan data informasi

• Dalam kebanyakan sistem kendali data harus dikumpulkan dari proses dan digunakan sebagai masukan ke logaritma kendali.

• Sebagai tambahan persyaratan proses mungkin termasuk mencatat performansi proses atau kualitas produk.

(8)

PROGRAM INSTRUKSI

Dalam proses manufaktur setiap part atau produk yang dibuat melalui suatu operasi tertentu membutuhkan satu atau lebih tahapan pemrosesan.

Tahapan-tahapan pemrosesan ini dilakukan selama satu siklus kerja.

Dalam satu siklus kerja dapat diselesaikan satu part baru (beberapa operasi manufaktur, dalam satu siklus kerja dapat menghasilkan lebih dari satu part,

misalnya operasi pencetakan injeksi plastik).

Tahapan-tahapan pemrosesan untuk siklus kerja tertentu dispesifikasikan dalam satu program siklus kerja (work cycle program).

Dalam sistem kendali numerik (numerical control) program siklus kerja disebut program part.

(9)

PROGRAM SIKLUS KERJA SEDERHANA

Dalam proses terotomasi sederhana, siklus kerja terdiri dari satu tahapan utama yaitu untuk melaksanakan parameter proses tunggal

(single process parameter) pada suatu level tertentu.

Sebagai contoh memelihara/menentukan temperatur suatu tungku pada nilai yang direncanakan untuk durasi siklus perlakuan panas;

Dalam hal ini, pemrograman hanya meliputi pengaturan temperatur pada tungku, dimana untuk merubah program, operator dengan

mudah merubah pengaturan temperatur;

Hal yang sederhana ini dapat dikembangkan untuk menentukan lebih

dari satu parameter proses, misalnya temperatur dan lingkungan.

(10)

PROGRAM SIKLUS KERJA SISTEM KOMPLEKS

• Dalam sistem yang lebih kompleks, suatu siklus kerja terdiri dari banyak tahapan yang berulang tanpa penyimpangan dari siklus ke siklus berikutnya.

Kebanyakan operasi manufaktur part diskrit termasuk dalam katagori ini.

• Secara sederhana tahapan proses meliputi kegiatan:

memasang (load) part ke mesin produksi;

– melaksanakan proses, dan

melepaskan (unload) part dari mesin produksi.

• Dalam setiap tahapan, terdapat satu atau lebih kegiatan yang meliputi perubahan satu atau lebih parameter proses.

• Parameter proses adalah merupakan masukan terhadap proses, seperti pengaturan temperatur tungku, nilai sumbu koordinat dalam sistem penempatan, nilai buka atau tutup dalam suatu sistem aliran fluida, dan motor hidup (on) atau mati (off).

(11)

CONTOH KASUS PROGRAM SIKLUS KERJA

• Misalkan suatu operasi pembubutan terotomasi dilakukan untuk pembuatan geometri bentuk konis. Anggaplah sistem otomasi menggunakan robot untuk memasang dan melepas unit kerja, maka siklus kerja terdiri dari tahapan berikut:

– memasang benda kerja,

– menempatkan pahat potong ke posisi pembubutan, – proses pembubutan,

– mengembalikan pahat ketempat yang aman pada akhir pembubutan,

– melepaskan benda kerja yang telah selesai dikerjakan.

• Tentukan kegiatan dan parameter proses dalam setiap tahapan

operasi!

(12)

SOLUSI KASUS PROGRAM SIKLUS KERJA ...(1/2)

Tahapan (1)

• Kegiatan terdiri dari: manipulator robot menjangkau benda kerja, mengangkat dan memposisikan benda kerja tersebut ke pencekam mesin bubut, dan menggerakkan kembali manipulator ke tempat yang aman untuk menanti pelepasan.

• Parameter proses untuk kegiatan ini adalah: nilai sumbu-sumbu manipulator robot (yang berubah secara continue), nilai pemegangan robot (terbuka atau tertutup), nilai pencekaman mesin bubut (terbuka atau tertutup).

Tahapan (2)

• Kegiatan meliputi pergerakan pahat ke posisi yang telah ditentukan.

• Parameter proses yang berhubungan dengan kegiatan ini adalah posisi sumbu koordinat pahat.

(13)

SOLUSI KASUS PROGRAM SIKLUS KERJA ...(2/2)

Tahapan (3)

• Operasi pembubutan.

• Hal ini membutuhkan kendali secara simultan dari tiga parameter proses:

kecepatan rotasi benda kerja, hantaran, kedalaman potong yaitu jarak radial pahat potong dari sumbu rotasi.

Tahapan (4) dan (5)

• Meliputi kegiatan balik berturut-turut seperti kegiatan (2) dan (1), dengan parameter proses yang sama.

(14)

SISTEM KONTROL

Kontrol dalam sistem terotomasi

dapat berupa:

Jaringan tertutup (closed loop)

Jaringan terbuka

(open loop).

(15)

SISTEM KONTROL JARINGAN TERTUTUP

Dikenal sebagai sistem kendali umpan balik (feedback control system).

Dalam sistem ini, variabel output dibandingkan dengan parameter input, dan perbedaan antara keduanya digunakan untuk menjalankan output yang sesuai dengan input nya.

Controller Actuator Process

Feedback sensor (1)

Input parameter

(2)

Output variable

(3) (6)

(4) (5)

(16)

ELEMEN DASAR SISTEM KONTROL TERTUTUP ...(1/2)

• Umunya digunakan sebagai set-point, yang menyatakan nilai output yang diinginkan.

Parameter input

• Fungsi atau operasi yang akan dikendalikan (dalam pembahasanan ini proses merupakan operasi manufaktur).

Proses

• Adalah variabel proses yaitu pengukuran kinerja kritis dalam proses, seperti temperatur, gaya atau laju aliran.

Variabel

output

(17)

ELEMEN DASAR SISTEM KONTROL TERTUTUP ...(2/2)

• Digunakan untuk mengukur variabel output dan melakukan fungsi umpan balik dalam sistem jaringan tertutup.

Sensor

• Membandingkan output dengan input dan melakukan penyesuaian (adjustment) sehingga sesuai dengan yang diinginkan dalam proses untuk mengurangi perbedaan antara keduanya (output dengan input).

Controller

• Merupakan piranti keras (hardware) yang digunakan untuk melaksanakan penyesuaian yang dilakukan oleh controller;

• Aktuator yang digunakan mungkin lebih dari satu, biasanya berupa motor listrik atau katup aliran.

Actuator

(18)

SISTEM KONTROL JARINGAN TERBUKA …(1/2)

• Dioperasikan tanpa jaringan umpan balik.

• Dalam sistem ini, operasi pengendalian dilaksanakan tanpa pengukuran variabel output, jadi parameter input tidak dibandingkan dengan variabel output yang diinginkan.

Controller Actuator Process

Input parameter

Output

variable

(19)

SISTEM KONTROL JARINGAN TERBUKA …(2/2)

Kelemahan

• Kerja actuator sering tidak sesuai dengan yang dikehendaki pada proses.

Keuntungan

• Sederhana, dan

• Murah.

Umumnya digunakan, bila:

• Kegiatan yang dilaksanakan oleh sistem kontrol sederhana;

• Fungsi actuator sangat handal;

• Gaya reaksi yang melawan aktivasi sangat kecil.

• Catatan: Bila karakteristik ini tidak dimiliki oleh sistem kontrol,

maka sebaiknya menggunakan sistem kontrol jaringan tertutup.

(20)

SISTEM PENEMPATAN JARINGAN TERTUTUP

Controller Motor

x - value

Motor input

Actual x

Optical encoder Feedback signal to controller

Leadscrew

Worktable

Pada gambar, sistem digunakan untuk menggerakkan Work Table ke lokasi seperti yang ditentukan oleh nilai koordinat;

Umumnya sistem penempatan memiliki paling sedikit dua sumbu dengan satu sistem kendali untuk setiap sumbu (dalam gambar hanya satu sumbu);

Servomotor DC dihubungkan dengan Leadscrew yang merupakan aktuator untuk setiap sumbu;

Suatu signal yang menunjukkan nilai koordinat dikirimkan dari Controller ke Motor, dan menjalankan Leadscrew dimana gerakan memutar ulir dikonversikan menjadi gerakan linear ke posisi meja yang dikehendaki;

Posisi x yang sesungguhnya diukur oleh Optical Encoder, dan perbedaannya dengan nilai koordinat x yang dikehendaki, oleh Controller digunakan untuk menggerakan Motor kembali hingga posisi meja sesungguhnya sesuai dengan nilai posisi input.

(21)

FUNGSI MUTAKHIR OTOMASI

• Suatu sistem terotomasi sering dirancang untuk menghindari bahaya terhadap tenaga kerja yang mungkin timbul dalam pelaksanaan operasi.

Pemonitoran keselamatan (safety

monitoring)

• Sistem terotomasi dapat membantu mengidentifikasi sumber yang potensial akan mengalami kesalahan fungsi dan kerusakan pada sistem.

Perawatan &

diagnosa perbaikan (maintenance &

repairs diagnostics)

• Dengan bantuan komputer pengendali, tidak hanya diagnosa kesalahan fungsi yang dapat dilakukan, tetapi dapat digunakan untuk mendeteksi kesalahan dan memperbaiki sistem sehingga dapat dioperasikan secara normal kembali.

Pendeteksian &

penanggulangan kesalahan(error detection & recovery)

(22)

LEVEL OTOMASI

• Konsep sistem otomasi dapat diterapkan dalam berbagai level operasi-operasi manufaktur.

• Terdapat lima kemungkinan level otomasi, yaitu :

1. Level peralatan (device level) 2. Level mesin (machine level), 3. Level sel atau sistem (cell or

system level),

4. Level pabrik (plant level), 5. Level perusahaan (enterprise

level).

Plant level

Cell or system level

Machine level Level

Devise level Enterprise

level

1 5

4

2 3

Description/Examples Corporate information

system Flow of data

Production system

Manufacturing system- groups of machines

Individual machines

Sensors, actuators, other hardware elements

(23)

Referensi

Dokumen terkait

 Struktur ekonomi NTT triwulan I 2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 29,64 persen, Administrasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas pada bab sebelumnya, maka keterbatasan dalam penelitian ini adalah Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini maish

Faktor yang mempengaruhi nilai performance rate yang disebabkan oleh mesin adalah terjadinya penurunan kapasitas atau speed looses akibat beberapa mould mesin

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu isolasi BAL dari pencernaan ikan nila dan tongkol, uji pendukung bakteri asam laktat dan pengujian BAL yang

Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai mahasiswa jurusan akuntansi Politeknik Pos Indonesia yang menggunakan media pembelajaran COA QUARTET dengan yang

Management ( CRM ) dengan beberapa alasan diantaranya adalah untuk masalah on-line booking sehingga pelanggan tidak perlu datang langsung ke perusahaan tersebut, pemesanan

Letak kelongsong bahan bakar nuklir adalah di dalam teras reaktor yang selalu bersinggungan dengan air bebas mineral yang mengalir untuk sirkulasi pendinginan teras

Tujuan dari pengorganisasian ini untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam menjaga dan mengelola wana wisata mangrove yang berada di Kelurahan Gunung Anyar