• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

No.195/S/PGSD-DM/8/JULI/2013

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS IV SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

SUYATI

0904571

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

No.195/S/PGSD-DM/8/JULI/2013

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS IV SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh

SUYATI

0904571

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© SUYATI 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

No.195/S/PGSD-DM/8/JULI/2013

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS IV SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh SUYATI

0904571

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 195905081984031002

Pembimbing II,

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd NIP. 195803051984031002

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh SUYATI

0904571

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yakni pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher oriented) metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar pembelajaran kurang bervariasi kebanyakan metode ceramah, tidak terbiasa melakukan kegiatan percobaan yang dapat mengaktifkan belajar siswa ketika pembelajaran berlangasung, banyak siswa yang tidak antusias dalam belajar akibatnya hasil pembelajaran menjadi rendah. Kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi energi panas belum memuaskan. Hasilnya perolehan nilai rata-rata hanya 60, yang mencapai KKM baru 39% sementara KKM yang harus dicapai siswa 75. Kondisi nyata tersebut perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Berdasarkan permasalahan pokoknya adalah: 1). Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi energi panas di kelas 4 SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok melalui pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa? 2). Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi energi panas di kelas 4 SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses? 3). Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi energi panas di kelas 4 SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok melalui penerapan pendekatan keterampilan proses?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi energi panas melalui pendekatan keterampilan proses. Metode peneltian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Targart melalui empat langkah tahapan: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Alur penelitian dilakukan dua siklus. Pada penelitian yang telah diterapkan dan diamati terjadi suatu peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA materi energi panasternyata dapat meningkat. Proses dan hasil belajar aktivitas siswa meningkat dan hasil belajarnya pun meningkat. Rata-rata evaluasi siswa sudah melebihi KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,14 menjadi 65,7%, sedangkan pada siklus II dengan nilai rata-rata 81,86 mencapai peningkatan ketuntasan 85,7%. Jadi penerapan pendekatan keterampilan proses perlu dijadikan suatu alternatif dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

(5)

ABSTRACT

APPLICATION PROCESS SKILLS APPROACH

IPA LEARNING MATERIALS ON HEAT ENERGY TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES

IN CLASS III SDN TUGU 11 CIMANGGIS DEPOK

By Suyati 0904571

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

F. Hipotesis Penelitian ... 10

BAB II PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA A. Konsep Pendekatan Keterampilan Proses ... 11

B. Konsep Pembelajaran IPA di SD ... 19

(7)

D. Penerapan Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPA di SD .... 30

BAB III METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 37

B. Model Penelitian ... 38

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 39

D. Prosedur Penelitian ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 41

F. Teknik Pengolahan Data ... 42

G. Analisis Data Hasil Tes ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

1. Tindakan Siklus I ... 46

a. Perencanaan ... 46

b. Pelaksanaan ... 47

c. Observasi Pembelajaran ... 52

d. Analisis dan Refleksi ... 54

2. Tindakan Siklus II ... 54

a. Perencanaan ... 54

b. Pelaksanaan ... 55

c. Observasi Pembelajaran ... 59

d. Analisis dan Refleksi ... 60

(8)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 68

B. Rekomendasi ... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Instrumen Penelitian

B. Hasil Penelitian

C. Foto Aktivitas Guru dan Siswa

D. Surat-surat

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Sumber Energi Panas………. ... 23

2.2 Bahan Bakar……... 23

2.3 Listrik………... 24

2.4 Makanan……….. ... 24

2.5 Konduksi……….. 25

2.6 Konveksi……….. 26

2.7 Menguap……….. 27

2.8 Mengembun………. 27

2.9 Melebur……… 28

3.1 Alur penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Tagart (199:13)... 38

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Rekap hasil tes formatif kelas IV... 4

3.1 Kategori nilai rata-rata siswa ... 45

3.2 Kategori perolehan prosentase KKM siswa ... 45

4.1 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus I ... 49

4.2 Ketuntasan Hasil belajar Siklus I ... 51

4.3 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus II ... 57

4.4 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 58

4.5 Pencapaian aspek pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran……….. 64

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus I... 50

4.2 Ketuntasan hasil belajar Siklus I ... 52

4.3 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus II... 57

4.4 Ketuntasan hasil belajar Siklus I ... 59

4.5 Perbandingan hasil belajar siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 65

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat

1 dinyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar, artinya tindakan

mendidik bukan merupakan tindakan yang bersifat refleks atau spontan

tanpa tujuan yang jelas melainkan merupakan tindakan yang rasional,

disengaja, disiapkan, direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan

seseorang maupun suatu bangsa. Kemajuan pembangunan di suatu Negara,

baik lahir maupun batin dapat dicapai melalui pendidikan yang terarah dan

berkesinambungan. Melalui pendidikan dapat menciptakan manusia yang

cerdas, terampil, berwawasan luas, disiplin, beriman, bertaqwa serta

bertanggung jawab di dalam kehidupan.

Pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa menuju

kearah yang lebih baik, maju dan berkualitas. Setiap Negara mempunyai

sistem pendidikan yang berbeda – beda sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan warga masyarakatnya.

Tujuan pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas manusia

Indonesia seutuhnya tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat dan pemerintah. Kualitas pendidikan harus

disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan

perkembangan zaman.

Sekolah Dasar sebagai salah satu satuan pendidikan pada jalur

pendidikan formal mempunyai tujuan institusional tersendiri. Adapun tujuan

pendidikan di Sekolah Dasar menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003,

PP No. 19 Tahun 2005, adalah:

Meletakkan Dasar Kecerdasan, Pengetahuan, Kepribadian, Akhlak

(13)

2

lebih lanjut.Sejalan dengan hal tersebut IPA sebagai mana dijelaskan pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa:

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sediri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehiduan sehari-hari.

Pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat menjadi wahana bagi

siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, pendidikan IPA

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah agar siswa mampu

menjelajahi dan memahami alam (Depdiknas, 2006). Berdasarkan hasil

pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di SDN Tugu 11

Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan, diantaranya:

1. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga atau

media pembelajaran IPA, serta jarang dalam kegiatan melakukan

kegiatan percobaan yang dapat mengaktifkan belajar siswa.

2. Proses pembelajaran terutama IPA masih belum sesuai dengan harapan

masih banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran hanya

menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek yang lainnya,

sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA menjadi rendah dan

pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama.

3. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para siswa

terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, para siswa

banyak yang kurang antusias (tidak bergairah), aspek-aspek “keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu” dari siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan masih kurang.

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran

(14)

3

5. Fakta dilapangan selama ini menunjukan bahwa dalam proses

pembelajaran dan hasil belajar IPA masih terdapat banyak

permasalahan.Bahwa hasil nilai belajar siswa dalam mata pelajaran IPA

materi energi panas masih kurang memuaskan dengan rata-rata dibawah

KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75.Persentase nilai yang diperoleh

siswa ≤ KKM yaitu 65,7% sedangkan persentae nilai yang diperoleh

siswa ≥ KKM yaitu 34,3%.

Berdasarkan pengamatan peneliti masih sangat jarang guru-guru

sekolah dasar terutama guru di SD Negeri Tugu 11 kecamatan Cimanggis

Kota Depok di dalam menyajikan pengajaran menggunakan berbagai

pendekatan untuk mencari solusi terbaik yang dapat menggali potensi yang

dimiliki siswa.Seorang siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik apabila

suatu lembaga pendidikan memiliki efisiensi internal dan eksternal seperti

adanya dukungan infrasturuktur penunjang lainnya. Sementara itu dipihak

siswa itu sendiri harus memiliki kesiapan dan keinginan untuk belajar.

Karena dalam perkembangan dewasa ini yang bertanggung jawab terhadap

pendidikan bukan sekolah, masyarakat dan orang tua, akan tetapi yang lebih

bertanggung jawab adalah siswa itu sendiri.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa. Salah satu usaha yang perlu mendapat perhatian serius dalam

meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan dilakukannya bimbingan

belajar disamping hal- hal lain seperti metode mengajar, materi pelajaran,

media dan fasilitas lainnya, sehingga dapat mengurangi rasa bosan dan

keributan.

Bagi seorang guru untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut

tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Di dalam praktek

pembelajaran sehari-hari, terkadang tujuan pembelajaran tidak tercapai

secara maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang

digunakan dalam pembelajaran kurang tepat dan bervariasi. Sebagai dampak

dari hal ini, dikemukakan oleh Mulyana (2008:25) “Penggunaan metode

(15)

4

belajar siswa tidak mencapai tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan”.

Melihat keadaan yang demikian, peneliti sebagai guru terdorong untuk

melakukan refleksi diri terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan selama ini.

Adapun proses belajar yang diharapkan dalam pembelajaran itu

antara lain siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Melalui proses

pembelajaran seperti ini, diyakini benar kompetensi dasar yang diupayakan

dalam pembelajaran itu akan tercapai. Namun kenyataannya di kelas IV

SDN Tugu 11 tidak demikian, sebagaimana uraian berikut:

1. Proses belajar siswa terkesan kurang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

2. Antar siswa tidak terjadi saling belajar memberi dan menerima

pengetahuan yang secara positif mendukung pada pencapaian

kompetensi dasar.

3. Ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak antusias

dalam belajar, memperhatikan,bertanya, apalagi mengemukakan gagasan

atau pemikirannya akibat hasil pembelajaran menjadi rendah.

4. Pada mata pelajaran IPA Sebagian besar siswa belum berhasil mencapai

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan yakni 75.

Hal ini menunjukan bahwa hanya 34,3 % atau sebanyak 12 siswa yang

berhasil mencapai KKM,dan 65,7 % atau 23 siswa memperoleh nilai

dibawah KKM.Hal ini seperti yang ditunjukkan pada rekap hasil tes

formatif, berikut:

Tabel 1.1

Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA

Yang Memperoleh Nilai Jumlah Siswa Jumlah

100 0 0

95 0 0

(16)

5

75 6 450

70 5 350

65 3 195

60 5 300

55 5 275

50 4 200

45 1 45

Jumlah 35 2315

Rata-rata Nilai 66,1

Sumber: pengolahan Nilai Harian Siswa ( Buku Nilai )

Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang

dilakukan oleh guru, dan untuk itu pula peneliti bermaksud melakukan

perbaikan pembelajaran, berdasarkan pendekatan keterampilan proses.

Besar harapan melalui pendekatan ini proses dan hasil belajar siswa

mengalami perubahan ke arah yang diharapkan. Maka karena itulah peneliti

berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan

melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Dengan demikian pembelajaran IPA (Sains) dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses dapat memberikan solusi dan input berupa

informasi yang sangat berguna untuk merubah paradigma lama belajar

secara konvensional menuju belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menuangkan

dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Penerapan

Pendekatan Keterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi

energi panas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas III di SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok”sehingga di peroleh gambaran secara tepat dan akurat sebagai upaya perbaikan pelaksanaan

proses pembelajaran khususnya untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam

(17)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka

masalah pokok yang akan diteliti adalah “Bagaimana Penerapan

Pendekatan Keterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi

energi panas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN

Tugu 11 Cimanggis Kota Depok”.

Untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka penulis

merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA pada materi energi

panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok melalui pendekatan

keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi energi

panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan

menggunakan pendekatan keterampilan proses?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi

energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok melalui

pendekatan keterampilan proses?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan tentang penerapan pendekatan keterampilan proses

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada

materi pokok energi panasdi kelas IV SD Negeri Tugu 11 Cimanggis

kota Depok.

(18)

7

menjadi tujuan khusus dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini,

adalah :

a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi

energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan

menggunakan pendekatan keterampilan proses.

b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi

energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan

menggunakan pendekatan keterampilan proses.

c. Untuk mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa pada

pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu

11 Cimanggis Depok setelah menggunakan pendekatan

keterampilan proses.

D. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian pada materi energi panas dikelas III

SDN TUGU 11 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para guru

khususnya, maupun pihak-pihak yang terkait pada dunia pendidikan dalam

rangka mensukseskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006

tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Standar

Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta

PeraturanMendiknas Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Setidaknya manfaat penelitian

tindakan kelas ini di jabarkan sebagai berikut:

1. Bagi Siswa Kelas III SDN Tugu 11

a. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses siswa

diharapkan dapat belajar secara aktif dan dapat mengembangkan

potensi yang dimiliki.

b. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses diharapkan

(19)

8

2. Bagi Guru SDN Tugu 11

a. Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam

penyampaian pelajaran IPA dengan menggunakan keterampilan

proses pada materi energi panas.

b. Menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran,

yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah SDN Tugu 11

Penelitian ini diharapkan memberikan masukkan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan

keterampilan proses yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik

pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

E. Definisi Istilah

1. Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan keterampilan proses menurut Semiawan (1990:18)

adalah Pendekatan yang mengembangkan keterampilan-keterampilan

memproseskan perolehan, anak akan mampu menemukan dan

mengembangkan sendiri fakta dan konsep.Dengan kata lain endekatan

keterampilan proses adalah pendekatan dalam pembelajaran yang

memfasilitasi siswa sehingga dapat menemukan fakta-fakta dan

kosep-konsep dan teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah

siswa sendiri.

2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

IPA adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi isi

kurikulum di SD.Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP

(20)

9

menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.Salah satu tujuan

pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan

keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.Oleh karena itu,pelajaran

IPA sangat perlu diajarkan di sekolah dasar dengan menekankan pada

pemberian pengalaman langsung melalui keterampilan proses dan sikap

ilmiah yang tentunya harus didukung dengan berbagai sarana dan

prasarana atau media yang relevan

Pada pembahasan ini penulis mengadakan penelitian tentang

energi panas.Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi

dapat berubah dari suatu bentuk kebentuk lainnya. Contoh salah satu

bentuk energi adalah Panas.Sumber Energi Panas tersebut dapat berasal

dari matahari,bahan bakar,listrik,makanan,gesekan.

Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah

karena perbedaan suhu, panas dapat berpindah dari benda bersuhu

tinggi ke benda bersuhu rendah.Perpindahan panas dapat terjadi di

benda padat, cair atau gas,yaitu konduksi,konveksi,radiasi.Panas dapat

mengubah wujud benda yaitu menguap,mengembun,melebur dan

membeku,menyublim.Panas dapat mengubah suhu benda.Panas dapat

membuat benda memuai.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata, yakni hasil dan belajar. Antara

hasil dan belajar memiliki arti yang berbeda. Hasil ialah wujud

pencapaian dan suatu tujuan yang dikerjakan, diciptakan baik secara

individu maupun kelompok. Hasil tak akan pernah didapat selama

seseorang tidak melakukan suatu tindakan. Sedangkan belajar adalah

suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menuju suatu

perubahan.Dengan demikian dapat dipahami makna hasil belajar

merupakan wujud tujuan yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan pada diri individu dalam aktivitas

(21)

10

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajarnya. Dengan kata lain setelah melaksanakn tes hasil belajar.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada rumusan masalah, untuk sementara penulis

menduga bahwa dengan dilakukan “Penerapan PendekatanKeterampilan

Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi Panas dapat

(22)

37

BAB III

METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian

tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses.

Dimana dalam proses ini tolak ukur kajian berada pada kompetensi guru

pengajar sebagai penyampaian pendekatan pembelajaran sebagai salah satu

cara untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dianggap kurang

memuaskan.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang

dilakukan dikelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran

yang ada, dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Disamping

implementasi tindakan untuk memecahkan masalah, penelitian ini

merupakan suatu proses yang dinamis yang dimulaindari perencanaan,

tindakan pengamatan dan refleksi.

Dalam pelaksanaannya penelitian perlu memahami karakteristik

dan prinsip yang ada dalam PTK agar kegiatan yang dilakukan dapat

dipertanggung jawabkan oleh peneliti. Selain itu diharapkan penelitian ini

bisa menjadi acuan bagi penulis untuk melakukan penelitian selanjutnya

untuk memperbaiki pembelajaran di sekolah. Pernyataan tersebut sesuai

dengan pendapat Wardani, dkk (2004:6-12) yang menyebutkan bahwa:

peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah mengupayakan tarap

serap siswa yang tinggi dan merata, sedangkan peran utama guru yang

melaksanakan PTK adalah memperbaiki pembelajaran dalam rangka

meningkatkan dan meratakan tarap serap peserta didik.

Salah satu upaya yang harus dilakukan guru dalam

menyempurnaan dan peningkatan mutu di Sekolah Dasar adalah pemecahan

masalah pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sarana dan sumber

pembelajaran, masalah penilaian pembelajaran, dan hal-hal yang

(23)

38

B. Model Penelitian

Seperti yang telah kita ketahui di atas, PTK dilaksanakan melalui

proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan,

melakukan tindakan, mengamati, melakukan refleksi.

Dari tahapan PTK yang telah disebutkan di atas, maka prosedur

penelitian, dikembangkan ke dalam beberapa tahap. Menurut pendahulunya

Kurt Lewin yaitu Kemmis dan Mc Targart (Hermawan, R dkk

2007:127-128) tahap penelitian tindakan kelas terdiri dari:

1. Perencanaan (planning)

2. Pelaksanaan Tindakan (action)

3. Observasi (observation),

4. Refleksi (reflection)

Dari tahapan-tahapan diatas, penulis memulai penelitian dari

observasi awal, dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan, kemudian

pelaksanaan tindakan, observasi, dan berakhir dari setiap siklus dengan

berpatokan pada refleksi awal. Tahap / siklus penelitian tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut:

Siklus I

Siklus II Observasi Awal

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi I

Penyusunan Rencana perbaikan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi II

(24)

39

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri

Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan

terhadap kelas IV pada pelajaran IPA. Jumlah siswa yang menjadi

penelitian sebanyak 35 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa

perempuan. Usia siswa antara 11-12 tahun. Secara domisili mereka

sebagian besar tinggal di sekitar Desa Tugu yang berada di wilayah

Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Pada penelitian tindakan kelas ini

peneliti menggunakan topik “EnergiPanas” yang merupakan materi

pelajaran kelas 4 pada semester 2.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tugu 11 Kecamatan

Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa

kelas IV pada pembelajaran IPA. Penelitian ini dibantu oleh guru

lain yang bertindak sebagai pengamat (observer) yang bertugas

untuk memberikan masukan-masukan terhadap kekurangan dalam

proses penelitian yang dilakukan di kelas IV.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu

bulan, yaitu di mulai dari bulan Februari 2013 untuk tahapan

persiapan sampai dengan bulan April 2013 untuk tahap pelaksanaan.

D. Prosedur Penelitian

Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas

disesuaikan dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Tagart

(Kasbolah, 1988:113) dalam melaksanakan penelitian dibuat beberapa

siklus untuk mempermudah langkah penelitian. Di mulai dari tahap analisis

kurikulum, melakukan studi pustaka, observasi awal, menemukan masalah

dan mengidentifikasinya, merencanakan langkah awal tindakan dan

(25)

40

tindakan ke I, kemudian merefleksikannya kembali. Setelah selesai satu

siklus yang di akhiri dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya

hingga di temukan jawaban sebagai kesimpulan akhir dalam penelitian

tindakan kelas dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Tahap Perencanaan

Siklus I

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Observasi

d. Refleksi

Siklus II

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan

c. Observasi

d. Refleksi

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2 siklus.

a. Siklus I

1) Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan

aktivitas siswa, motivasi belajar, sarana belajar, maka

dilakukanlah tindakan kelas pertama, yaitu mendesain

kegiatan belajar untuk satu kompetensi dasar.

2) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang dibantu

teman sejawat untuk memantau/mengobservasi pelaksanaan

pembelajaran. Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa,

kegiatan guru, dan efektivitas penggunaan pendekatan

keterampilan proses.

3) Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan

(26)

41

4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan

evaluasi hasil pemantauan.

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi

pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus I yang

diajukan pada siklus II.

b. Siklus II

1) Setelah memperoleh gambaran pada desain pembelajaran

kegiatan pertama (siklus I) peneliti mendesain kembali

kegiatan pembelajaran dengan menambahkan atau

memfokuskan aspek-aspek yang belum optimal pada tindakan

(siklus I).

2) Melakukan pemantauan (observasi) terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang sedang dilakukan. Sasaran pemantauan

adalah kegiatan siswa dalam merespon pelajaran, sikap guru

dalam mengelola pembelajaran dan efektivitas pembelajaran

dengan pendekatan keterampilan proses yang diterapkan.

3) Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan,

untuk mengetahui efektivitas keberhasilan dari penggunaan

strategi-strategi baru pembelajaran yang sudah dilakukan.

4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan hasil

pengamatan.

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi

pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II, hasil

analisis dan refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan

acuan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.

E. Instrumen Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) digunakan sebagai

bahan acuan / pedoman ketika penulis melaksanakan tindakan

pembelajaran.

(27)

42

Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.

Observasi sebagai alat pengumpul data digunakan secara langsung

dalam pembelajaran untuk mencatat data pelaksanaan pembelajaran

yang akan menjadi masukan dalam rangka refleksi observasi

pembelajaran oleh observer.

Pedoman observasi disusun untuk mengamati aktifitas guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Soal Tes

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil

belajar siswa secara individual dalam penguasaan materi “EnergiPanas”

pada siklus I tentang SumberEnergiPanaspada siklus II

PerpindahanEnergiPanas.

Tujuan tes ini untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil

belajar antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada materi

“EnergiPanas” melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dengan cara melihat perubahan rata-rata nilai yang diperoleh siswa.

F. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi a. Reduksi Data

Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang

diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.

b. Klasifikasi Data

Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I dan

siklus II dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui

aktifitas guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau tidak

diharapkan terjadi juga untuk mengetahui hasil belajar siswa yang

diperoleh. Dan untuk mempermudah, data-data tersebut kemudian

(28)

43

3. Data tentang hasil belajar

c. Display Data

Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh dalam bentuk

narasi, uraian atau dalam bentuk tabel juga grafik.

d. Interpretasi Data

Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam

bentuk tabel atau data dalam bentuk grafik.

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah

dilakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah diperoleh atau

kelemahan apa yang masih harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan

dan kelemahan tersebut dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan

dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian

ditingkatkan pada tindakan berikutnya.

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

a. Scoring

1. Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa. Tiap-tiap

butir soal yang dijawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan

lengkap tidaknya jawaban yang diberikan, dengan rumus:

Nilai =

x 100%

2. Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap butir

jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang

diperoleh oleh masing-masing siswa.

3. Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah

penskoran lalu skor hasil tes dikelompokkan dengan rentang

nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian

ranah kognitif siswa.

b. Menghitung Rata-rata

1. Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada setiap siklus

(29)

44

Nilai =

x 100 %

2. Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes) dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

̅ =∑

Keterangan:

X = Rata-rata hitung

∑ x = Skor

n = Banyaknya Data

2. Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti

tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar

siswa secara klasikal, yaitu jika> 85 % siswa memperoleh skor

>75 % dari skor total.

Ketuntasan Belajar = ∑

∑ x 100 %

Keterangan:

Ketuntasan belajar = ketuntasan belajar secara klasikal

∑ Swa =siswa yang memperoleh tingkat

penguasaan >75%

∑ Swatot = jumlah siswa

G. Analisis Data Hasil Tes 1. Scoring

Kriteria penilaian pada post tes siklus I dan siklus II adalah

berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai

bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga

skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 100.

2. Nilai Rata-rata

Hasil akhir post tes (nilai rata-rata) dikelompokkan menjadi

(30)

45

Tabel 3.1

Kategori Nilai Rata-rata Siswa

No Rentang Nilai Kategori

1 90 – 100 Sangat Baik

2 70 – 89 Baik

3 50 – 69 Cukup

4 30 – 49 Kurang

5 0 – 29 Kurang Sekali

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan

[image:30.595.118.512.137.633.2]

menurut kategori sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kategori Perolehan Prosentase KKM Siswa

No Persentase Kategori

1 65 % - 100 % Berhasil ( Tuntas )

(31)

68

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana telah disajikan pada Bab

IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sistematika perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Energi Panas

dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada dasarnya

adalah sama dengan sistematika RPP yang biasa disusun para guru.

Namun untuk penerapan pendekatan keterampilan proses, RPP yang

disusun mempunyai ciri-ciri khas atau khusus. Langkah rencana

penyusunan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan

proses sebagai berikut: langkah pertama adalah merumuskan masalah,

langkah kedua adalah mengumpulkan data dengan (mengamati,

menggolongkan, merencanakan, menerapkan, mengkomunikasikan, serta

menarik kesimpulan).

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembelajaran IPA materi Energi Panasdengan menerapkan

pendekatan keterampilan proses dilakukan dua siklus. Siklus I tentang

Energi Panas sedangkan siklus II tentang Perpindahan Panas. Aktivitas

(32)

69

Suyati , 2013

lainnya. Penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran

IPA kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Kota Depok adalah guru

membimbing siswa merumuskan masalah, siswa diminta untuk

mengumpulkan data dengan cara mengamati, menggolongkan,

merencanakan, menerapkan, mengkomunikasikan, serta sisswa menarik

kesimpulan (menyimpulkan). Ternyata penerapan pendekatan

keterampilan proses pada pembelajaran IPA materi Energi Panas

mempunyai pengaruh positif yang dapat meningkatkan proses, aktivitas

belajar siswa dan hasil belajar siswapun meningkat.

3. Hasil Belajar

Setelah diterapkannya pendekatan keterampilan proses pada kelas IV

pada mata pelajaran IPA materi Energi Panas di SDN Tugu 11 Cimanggis

Depok. Terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil yang

diperoleh dalam setiap tindakan cukup memuaskan peneliti, walaupun

pada siklus I hanya sedikit peningkatannya, tetapi pada siklus II rata-rata

evaluasi siswa sudah melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal

ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus

I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,14 menjadi (63,9%),

sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 81,86 mencapai peningkatan

ketuntasan 83,3%.Sehingga pembelajaran materi energi panas melalui

pendekatan keterampilan proses telah tuntas dan pembelajaran diarahkan

(33)

70

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang sudah dilakukan, maka

peneliti memberikan beberapa saran demi peningkatan kualitas pembelajaran

IPA di SD diantaranya :

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses siswa

dapat belajar secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan

mengembangkan potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat menggunakan pendekatan keterampilan

proses sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa tidak

hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan

sehari-hari.

Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru

dengan siswa, maupin siswa dengan siswa. Guru harus memberikan

kesempatan kepada siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.

Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik,

seperti mengekplor metode-metode pembelajaran lainnya, sehingga

kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan, memotivasi siswa dan

(34)

71

Suyati , 2013

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan

keterampilan proses yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik

pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dalam menerapkan pendekatan keterampilan

proses akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak,

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Irama Widya.

Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran Sains SD/MI. Jakarta Depdiknas

Handayani, Tutik. 2010. Penerapan Keterampilan Proses di Kelas 3. Bandung

Hermawan. R. Mujono dan Seherman. A. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Mahmuddin. 2009. Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA. www.goegle.com (05 Nopember 2009)

Margaretta. Hendri Edi dan Sujana Atep. 2009. Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Massofa. 2011. Pendekatan Keterampilan Proses dalam Belajar Mengajar. (http://www.massofa.wordpress.com/2011/08/16 /pendekatan-ketrampilan-proses-dalam-belajar-mengajar/

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Priyono dan Sayekti, Titik. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas 3. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional

Rakhmat, Cece, Nandang Budiman dan Nenden Ineu Herawati. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Rositawaty, S dan Muharam, Aris. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sukiyadi. D. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS

(36)

Gambar

Gambar 2.1 Sumber Energi Panas……………………………. ......................................... 23
Tabel 1.1 Rekap hasil tes formatif kelas IV...................................................................
Grafik 4.1 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus I
Tabel 1.1 Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA
+3

Referensi

Dokumen terkait

It illus- trates how businesses, households, the government, and for- eigners interact within the four key markets (the goods and services, resource, loanable funds, and

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis membahas tentang penyakit AIDS melalui pembuatan Iklan Layanan Masyarakat dengan menggunakan Macromedia Flash MX sebagai penunjang dalam

Perumusan masalah dalam mempelajari Perbandingan Gerusan Lokal Yang Terjadi di Sekitar Abutmen Dinding Vertikal Tanpa Sayap dan dengan Sayap pada Saluran Lurusadalah:..

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.. Universitas

dari alat komunikasi jarak jauh menjadi suatu benda yang sangat pintar yang dapat.. digunakan berbagai macam hal

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat Ansus karena dengan mengetahui perbedaan bentuk kata kerja kedua bahasa,

reference group terhadap keputusan melakukan brand switching pada produk jasa pengiriman paket pada mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara..

Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat, tentang kondisi pola pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Kota Serang saat ini, terutama pada kompetensi dasar