• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Bandung adalah salah satu kota yang sedang berkembang, terutama dalam industri hotel dan restoran. Meningkatnya perkembangan industri hotel dan restoran di Kota Bandung menyebabkan kemungkinan adanya peningkatan dalam Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan dua buah variabel yaitu pajak hotel dan pajak restoran. Data diambil dari laporan penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan pajak daerah Kota Bandung dari tahun 2010-2014. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah .

(2)

ABSTRACT

Bandung is one of the cities that are growing, particularly in the hotel and restaurant industry. The increasing development of the hotel and restaurant industry in Bandung led to the possibility of an increase in revenue of City Bandung. Tujuan of this study was to determine the effect of tax revenues hotel and restaurant tax on revenue Bandung . This study uses two variables, hotel tax and restaurant tax. Data taken from the report tax revenue hotel, restaurant tax, and local taxes Bandung from 2010-2014. Data were analyzed using multiple regression analysis which first must meet the test of classic assumption, namely normality test, autocorrelation, multicollinearity test, and test heteroskedastisitas. The conclusion from this study indicate that the hotel and restaurant taxes Tax effect on local revenue .

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.1.1 Dasar-Dasar Perpajakan ... 6

2.1.1.1 Definisi Pajak ... 6

2.1.1.2 Pengklasifikasian Pajak ... 7

2.1.2 Pajak Daerah ... 9

2.1.2.1 Pengertian Pajak Daerah ... 9

2.1.2.2 Jenis-jenis Pajak Daerah ... 10

2.1.2.3 Jenis dan Tarif Pajak Daerah ... 11

2.1.2.4 Dasar-Dasar Hukum Keuangan Daerah ... 12

2.1.2.5 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 13

2.1.3 Pajak Hotel ... 13

2.1.3.1 Objek, Subjek dan Wajib Pajak Hotel ... 13

2.1.3.2 Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Hotel ... 15

2.1.3.3 Tata Cara Pembayaran Pajak Hotel ... 15

2.1.3.4 Ketentuan Pidana Pajak Hotel ... 17

2.1.3.5 Tata Cara Pemungutan dan Masa Pajak ... 17

2.1.3.6 Tata Cara Pembayaran ... 18

2.1.4 Pajak Restoran ... 19

2.1.4.1 Objek, Subjek dan Wajib Pajak Restoran ... 19

2.1.4.2 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak ... 20

2.1.4.3 Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran ... 20

2.1.4.4 Sanksi Pajak Restoran ... 21

2.1.4.5 Ketentuan Pidana Pajak Restoran ... 22

(4)

2.1.4.7 Tata Cara Pembayaran ... 24

2.1.5 Efektivitas ... 25

2.2 Rerangka Pemikiran ... 25

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

3.1 Objek Penelitian ... 28

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 28

3.1.2 Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 31

3.1.2.1 Visi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 31

3.1.2.2 Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 32

3.1.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas ... 32

3.1.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 35

3.1.5 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 38

3.2 Metode Penelitian... 40

3.2.1 Populasi dan Sampel ... 40

3.2.1.1 Populasi ... 40

3.2.1.2 Sampel ... 40

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 41

3.3.1 Variabel Independen ... 41

3.3.2 Variabel Dependen ... 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.5 Teknik Analisis Data ... 41

3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.5.1.1 Uji Normalitas ... 43

3.5.1.2 Uji Autokorelasi ... 44

3.5.1.3 Uji Multikolinearitas ... 44

3.5.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 45

3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 45

3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 46

3.5.3.1 Uji Parsial (Uji t Statistik) ... 46

3.5.3.2 Analisis Efektivitas... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.2 Pembahasan ... 51

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 51

4.2.1.1 Uji Normalitas ... 51

4.2.1.2 Uji Autokorelasi ... 52

4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.2.1.4 Uji Multikolinearitas... 54

4.2.2 Persamaan Model Regresi ... 55

4.2.2.1 Persamaan Regresi Linier Berganda... 56

4.2.3 Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 57

4.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 58

4.3 Pengujian Hipotesis ... 59

4.3.1 Uji Simultan (Uji t Statistik) ... 59

(5)

4.4 Analisis Efektivitas ... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.2 Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2010 ... 11

Tabel 4.1 Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2010-2014 ... 48

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Normalitas ... 51

Tabel 4.3 Kriteria Pengujian Statistik Durbin-Watson ... 52

Tabel 4.4 Nilai Statistik Durbin-Watson ... 53

Tabel 4.5 Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 55

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 56

Tabel 4.7 Nilai Koefisien Korelasi PearsonProduct Moment ... 57

Tabel 4.8 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 57

Tabel 4.9 Analisis Koefisien Determinasi ... 58

Tabel 4.10 Pengujian Koefisien Determinasi ... 59

Tabel 4.11 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F) ... 60

Tabel 4.12 Pengujian Coefficients (Uji-t) ... 61

Tabel 4.13 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 62

Tabel 4.14 Perhitungan Efektivitas Pajak Hotel Tahun 2010 - 2014 ... 63

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adanya tantangan berupa kemajemukan di tingkat lokal, regional, dan nasional

mendorong diterapkannya otonomi daerah untuk meningkatkan pelayanan publik guna

mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri (Iwa Karniwa,2015). Otonomi daerah

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan lebih banyak kewenangan kepada daerah di dalam

menjalankan fungsi pemerintahan dan untuk mengatur sumber-sumber penerimaan daerah

sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah.

Konsep otonomi daerah sebagaimana dikemukakan oleh Ahmad Heryawan (2014)

selaku Gubernur Jawa Barat bahwa otonomi merupakan ujung tombak bagi daerah dalam

menyelenggarakan fungsi pelayanan umum dan pembangunan. Kebijakan otonomi

memberikan kewenangan kepada daerah secara luas untuk menjalankan urusan-urusan

pemerintahan, serta diberikan hak untuk menggali berbagai potensi daerah tersebut sebagai

sumber pendapatan guna mendukung pembangunan. Sesuai pasal 5 Undang-Undang No. 33

tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, sumber

pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah terdiri dari Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain-lain Yang Sah.

Salah satu sumber pembiayaan pembangunan Kota Bandung dalam upaya

peningkatan kesejahteraan masyarakat bersumber dari pajak. Oleh karena itu Dinas

Pendapatan Daerah Kota Bandung terus berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak.

(10)

Kota Bandung sebagai salah satu kota yang sedang berkembang di Indonesia

sekarang ini memiliki berbagai macam tempat wisata andalan antara lain tempat hiburan,

tempat belanja, dan juga kuliner. Dengan didukung oleh transportasi yang memadai dan

mudah dijangkau, Kota Bandung menjadi salah satu tempat kunjungan yang diminati oleh

banyak wisatawan baik dalam maupun dari luar mancanegara. Menurut Ridwan Kamil (2015)

selaku wali Kota Bandung bahwa jumlah wisatawan domestik dan mancanegara di Kota

Bandung setiap tahun meningkat. Kota Bandung sudah didatangi enam juta turis, sebanyak

20 persen dari jumlah itu adalah turis asing Bandung dan sejauh ini menjadi destinasi wisata

turis domestik dan mancanegara, selain Bali dan Yogyakarta. Hal ini didukung oleh Arief

Yahya (2015) selaku Kementrian Pariwisata menunjuk Kota Bandung memiliki potensi dan

pertumbuhan jumlah wisatawan yang cukup baik yaitu mencapai 80 persen setiap tahunnya,

bahkan menurut Nunung Sobari (2015) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat

bahwa saat ini Bandung menempati urutan pertama sebagai kota favorit di ASEAN.

Adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung,

tentunya akan berdampak pada peningkatan omzet hotel maupun restoran yang pada akhirnya

merupakan potensi peningkatan penerimaan pajak daerah yang bersumber dari pajak hotel

maupun pajak restoran. Untuk itu, Pemerintah Daerah harus mengoptimalkan pengelolaan

sumber pendapatan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah.

Menurut Priyana Wirasaputra (2015) Kepala Disyanjak Kota Bandung, pemasukan

lewat pajak sebesar Rp 1,6 triliun, namun hingga triwulan III atau bulan September ini, baru

(11)

Bab I Pendahuluan 3

Menurut Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Herman Budiono (2015),dengan

pemasukan pajak tersebut tidak dipungkiri bahwa masih ada penerimaan pajak hotel dan

pajak restoran yang masih di bawah potensi yang disebabkan oleh adanya kebocoran pada

penerimaan sektor pajak daerah di Kota Bandung, yakni pajak hotel yang sampai dengan

akhir tahun 2015 penerimaan pajak hotel masih sangat jauh dari target yang ditetapkan oleh

Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung.

Hal senada ditegaskan pula oleh sekretaris fraksi Partai Gerindra DPRD Bandung

Barat Tatang Gunawan (2015), bahwa wilayah Bandung Barat memiliki banyak tempat

wisata seperti Kampung Daun, Kampung Gajah dan lain sebagainya yang setiap akhir pekan

ramai pengunjungnya sehingga dapat menimbulkan potensi yang sangat besar untuk

pendapatan daerah dari hasil pajak hotel dan pajak restoran, namun dengan ramainya

pengunjung tidak dipungkiri bahwa pendapatan daerah dari hasil pajak hotel dan pajak

restoran dari tempat-tempat tersebut masih rendah.

Masalah realisasi penerimaan pajak hotel maupun pajak restoran yang belum

optimal menggambarkan masih renda hnya kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi

kewajiban di bidang perpajakan. Dengan diterapkannya sistm pemungutan pajak self

assessment system di Indonesia, dibutuhkan kesadaran wajib pajak di dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya.

Pajak hotel dan pajak restoran memiliki peran yang penting bagi pendapatan asli

daerah khususnya di kota-kota besar yang merupakan tempat wisata. Hal ini didukung oleh

hasil-hasil penelitian sebelumnya antara lain Rustanto dkk (2014) membuktikan bahwa

bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah kota

(12)

Hal senada juga dikemukakan oleh Vidya Paramita (2013) menunjukkan bahwa

hasil pemungutan pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara parsial terhadap

pendapatan asli daerah Kota Bandung.

Menurut hasil penelitian Putu Intan Yuliartini dan Ni Luh Supadmi (2015)

efektivitas pemungutan pajak hotel dan restoran di Kota Denpasar untuk tahun 2009-2013

sebesar 113,54 persen dengan kategori sangat efektif dengan rata-rata kontribusi penerimaan

pajak hotel dan restoran terhadap PAD kota Denpasar sebesar 32,27 persen dengan kategori

cukup baik.

Bedasarkan latar belakang dan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pajak hotel dan pajak restoran memiliki kontribusi yang signifikan bagi Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Oleh karena itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut seberapa besar pengaruh

penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota

Bandung dan seberapa efektif pemungutan atas pajak hotel dan pajak restoran tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh dari penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung?

2. Bagaimana tingkat efektivitas penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(13)

Bab I Pendahuluan 5

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari penerimaan pajak hotel dan pajak restoran

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :

1. Bagi peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan peneliti dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan mengenai sistem pemungutan pajak daerah khususnya khususnya pajak hotel

dan pajak restoran dan efektivitas dari pemungutan pajak daerah berdasarkan self

assessment system.

2. Bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu informasi bagi Dinas Pendapatan

Daerah guna meningkatkan sumber pajak yang potensial sehingga mampu memberikan

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan melakukan pengujian data dengan

menggunakan software SPSS 19.0, yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji

autokorelasi, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan regresi berganda serta

melakukan pembahasan mengenai sistem pemungutan pajak pada bab sebelumnya, maka

penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh pajak hotel dan pajak restoran secara simultan terhadap pendapatan asli daerah

yaitu pajak hotel dan pajak restoran secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap

pendapatan asli daerah Kota Bandung.

2. Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota

Bandung dari tahun 2010 sampai dengan 2014 menunjukkan bahwa penerimaan Pajak

Hotel dan Pajak Restoran sangat efektif yaitu penerimaannya diatas 100%.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran

antara lain:

1. Bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Dinas Pendapatan Kota Bandung diharapkan terus menyosialisasikan mengenai pajak

daerah kepada para pengusaha jasa hotel dan pengusaha jasa restoran sehingga dapat

membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya pada sektor pajak hotel dan

(15)

Bab V Simpulan dan Saran 66

khususnya dari pajak hotel dan pajak restoran yang memiliki potensi untuk

meningkatkan pendapatan daerah.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam melakukan penelitian, agar dapat menambah variabel independen dalam

penelitian tidak hanya dua variabel independen akan tetapi dapat dikombinasikan

dengan variabel independen lainnya seperti pajak reklame, pajak hiburan, pajak parkir,

dan pajak daerah lainnya. Penelitian juga dapat dilakukan pada daerah lainnya di

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abuyamin, Oyok.(2010). Perpajakan Pusat dan Daerah. Bandung :Humaniora.

Barata, Rahel Dewi. 2011. Pengaruh Penerimaan Pajak Parkir Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung). Karya tulis Skripsi, Program Sarjana Strata-1 Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Bastian, Indra. 2002. Manual Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: BPFE.

Budiono, Herman. (2015). Dewan Duga Ada Kebocoran Pada Sektor Pajak Hotel di Bandung. Diakses 19 Agustus 2015, dari http://www.galamedianews.com/bandung-raya/38082/dewan-duga-ada-kebocoran-pada-sektor-pajak-hotel-di-bandung.html

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. (2008). Dispenda dalam Angka: Selayang Pandang Perkembangan Dinas Pendapatan. Bandung.

Edward W. Memah. (2013). Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel Dan Restoran Terhadap Pad Kota Manado. Jurnal EMBA Volume 1 Nomor 3 Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Fazruloh, David. 2012. Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pedapatan Asli Daerah Di Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung). Karya tulis Skripsi, Program Sarjana Strata-1 Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program ibm SPSS 19. Cetakan Keempat. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, Tatang. (2015). Berbanding Terbalik dengan Keramaian di Lokasi Wisata. Diakses pada 28 September 2015, dari http://bandungekspres.co.id/2015/pajak-hotel-dan-restoran-belum-optimal/

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat

Hambali, Lia. (2012). Dewan: Pemkot Harus Tagih Penunggak Pajak. Diakses pada 26 Juli 2012, dari http://jabar.tribunnews.com/2012/07/26/dewan-pemkot-harus-tagih-penunggak-pajak

(17)

Heryawan,Ahmad.(2004).Otonomi Daerah Mendorong Iklim Dalam Pembangunan.Diakses pada 4 mei 2014, darihttp://perwakilan.jabarprov.go.id/warta/83/otonomi-daerah-mendorong-iklim-kompetisi-dalam-pembangunan

Irianto, Yossi. (2012). Tingkatkan PAD, Dispenda Kota Bandung Optimalkan Pemasukan Pajak. Diakses 9 Maret 2012, dari http://www.bandungwebs.com/2012/03/tingkatkan-pad-dispenda-kota-bandung.html#

Kamil,Ridwan .(2015).Ridwan Kamil Sebut Banyak Pengusaha Bandung Manipulasi Pajak diakses pada 2 sempember 2015 dari http://jabar.metrotvnews.com/read/2015/09/02/ 427009/ridwan-kamil-sebut-banyak-pengusaha-bandung-manipulasi-pajak

Karniwa, Iwa. (2015). Hari OTDA, Mendagri Minta Otonomi Daerah Lebih Siap Hadapi Tantangan. Diakses pada 27 April 2015, dari http://jabar.tribunnews.com/ 2015/04/27/ hari-otda-mendagri-minta-otonomi-daerah-lebih-siap-hadapi-tantangan

Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen.Yogyakarta.

Mardiasmo.(2013).Perpajakan Edisi Revisi.Yogyakarta: andi offset

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 tahun 2011 Tentang Pajak Daerah

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 27 tahun 2009 Tentang Pajak Hotel.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 28 tahun 2009 Tentang Pajak Restoran.

Peraturan Walikota Bandung Nomor 386 tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Hotel

Peraturan Walikota Bandung Nomor 387 tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Restoran

Putu Intan Yuliartini dan Ni Luh Supadmi. 2015. Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Pada Pemerintah Daerah Kota Denpasa. Vol 10.2, hal 489.

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan. Edisi 7, Yogyakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sitohang, Chynthia Anastasia. 2015. Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung (Studi Empirik Pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung). Karya tulis Skripsi, Program Sarjana Strata-1 Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak, Edisi 5, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.

(18)

Wirasaputra, Priyana. (2015). Buka Usaha di Bandung, yang Belum Registrasi Pajak Siap-Siap di Segel. Diakses 17 September 2015, dari http://www.merdeka.com/peristiwa/ buka-usaha-di-bandung-yang-belum-registrasi-pajak-siap-siap-disegel.html

Gambar

Gambar 2.1 Skema Rerangka Pemikiran ..............................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari hasil penelitian 586 siswa- siswi di SMA “X” Bandung tahun 2016, digambarkan bahwa tingkat pengetahuan mengenai HIV/AIDS terbanyak pada kategori cukup sebanyak 337

a) Guru mengorganisasikan kelas untuk belajar dan mengarahkan siswa untuk mempersiapkan ringkasan yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya untuk dipelajari

Sebagai  badan  usaha  perseorangan,   SeLfa’s  Beauty  Care  &  Cosmetics  Center,  Wilayah  Distribusi  Boyolai ,  masih  menggunakan  cara  manual 

[r]

[r]

Teknologi DDX dikembangkan untuk meningkatkan performa dan menurunkan biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem penguat audio yang berbasis pada masukan digital.. Dengan

Pokok bahasannya antara lain meliputi sistem ekonomi, pendapatan nasional, kesenjangan ekonomi dan kemiskinan, kependudukan dan ketenagakerjaan, perdagangan, investasi, sektor