ABSTRAK
Bandung adalah salah satu kota yang sedang berkembang, terutama dalam industri hotel dan restoran. Meningkatnya perkembangan industri hotel dan restoran di Kota Bandung menyebabkan kemungkinan adanya peningkatan dalam Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan dua buah variabel yaitu pajak hotel dan pajak restoran. Data diambil dari laporan penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan pajak daerah Kota Bandung dari tahun 2010-2014. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah .
ABSTRACT
Bandung is one of the cities that are growing, particularly in the hotel and restaurant industry. The increasing development of the hotel and restaurant industry in Bandung led to the possibility of an increase in revenue of City Bandung. Tujuan of this study was to determine the effect of tax revenues hotel and restaurant tax on revenue Bandung . This study uses two variables, hotel tax and restaurant tax. Data taken from the report tax revenue hotel, restaurant tax, and local taxes Bandung from 2010-2014. Data were analyzed using multiple regression analysis which first must meet the test of classic assumption, namely normality test, autocorrelation, multicollinearity test, and test heteroskedastisitas. The conclusion from this study indicate that the hotel and restaurant taxes Tax effect on local revenue .
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6
2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.1.1 Dasar-Dasar Perpajakan ... 6
2.1.1.1 Definisi Pajak ... 6
2.1.1.2 Pengklasifikasian Pajak ... 7
2.1.2 Pajak Daerah ... 9
2.1.2.1 Pengertian Pajak Daerah ... 9
2.1.2.2 Jenis-jenis Pajak Daerah ... 10
2.1.2.3 Jenis dan Tarif Pajak Daerah ... 11
2.1.2.4 Dasar-Dasar Hukum Keuangan Daerah ... 12
2.1.2.5 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 13
2.1.3 Pajak Hotel ... 13
2.1.3.1 Objek, Subjek dan Wajib Pajak Hotel ... 13
2.1.3.2 Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Hotel ... 15
2.1.3.3 Tata Cara Pembayaran Pajak Hotel ... 15
2.1.3.4 Ketentuan Pidana Pajak Hotel ... 17
2.1.3.5 Tata Cara Pemungutan dan Masa Pajak ... 17
2.1.3.6 Tata Cara Pembayaran ... 18
2.1.4 Pajak Restoran ... 19
2.1.4.1 Objek, Subjek dan Wajib Pajak Restoran ... 19
2.1.4.2 Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak ... 20
2.1.4.3 Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran ... 20
2.1.4.4 Sanksi Pajak Restoran ... 21
2.1.4.5 Ketentuan Pidana Pajak Restoran ... 22
2.1.4.7 Tata Cara Pembayaran ... 24
2.1.5 Efektivitas ... 25
2.2 Rerangka Pemikiran ... 25
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN... 28
3.1 Objek Penelitian ... 28
3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 28
3.1.2 Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 31
3.1.2.1 Visi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 31
3.1.2.2 Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 32
3.1.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas ... 32
3.1.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 35
3.1.5 Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 38
3.2 Metode Penelitian... 40
3.2.1 Populasi dan Sampel ... 40
3.2.1.1 Populasi ... 40
3.2.1.2 Sampel ... 40
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 41
3.3.1 Variabel Independen ... 41
3.3.2 Variabel Dependen ... 41
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.5 Teknik Analisis Data ... 41
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 43
3.5.1.1 Uji Normalitas ... 43
3.5.1.2 Uji Autokorelasi ... 44
3.5.1.3 Uji Multikolinearitas ... 44
3.5.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 45
3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 45
3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 46
3.5.3.1 Uji Parsial (Uji t Statistik) ... 46
3.5.3.2 Analisis Efektivitas... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1 Hasil Penelitian ... 48
4.2 Pembahasan ... 51
4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 51
4.2.1.1 Uji Normalitas ... 51
4.2.1.2 Uji Autokorelasi ... 52
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 53
4.2.1.4 Uji Multikolinearitas... 54
4.2.2 Persamaan Model Regresi ... 55
4.2.2.1 Persamaan Regresi Linier Berganda... 56
4.2.3 Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 57
4.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 58
4.3 Pengujian Hipotesis ... 59
4.3.1 Uji Simultan (Uji t Statistik) ... 59
4.4 Analisis Efektivitas ... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64
5.1 Simpulan ... 64
5.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
LAMPIRAN ... 68
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Jenis dan Tarif Pajak Daerah untuk Tahun 2010 ... 11
Tabel 4.1 Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung Tahun 2010-2014 ... 48
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Normalitas ... 51
Tabel 4.3 Kriteria Pengujian Statistik Durbin-Watson ... 52
Tabel 4.4 Nilai Statistik Durbin-Watson ... 53
Tabel 4.5 Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 55
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 56
Tabel 4.7 Nilai Koefisien Korelasi PearsonProduct Moment ... 57
Tabel 4.8 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 57
Tabel 4.9 Analisis Koefisien Determinasi ... 58
Tabel 4.10 Pengujian Koefisien Determinasi ... 59
Tabel 4.11 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F) ... 60
Tabel 4.12 Pengujian Coefficients (Uji-t) ... 61
Tabel 4.13 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 62
Tabel 4.14 Perhitungan Efektivitas Pajak Hotel Tahun 2010 - 2014 ... 63
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adanya tantangan berupa kemajemukan di tingkat lokal, regional, dan nasional
mendorong diterapkannya otonomi daerah untuk meningkatkan pelayanan publik guna
mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri (Iwa Karniwa,2015). Otonomi daerah
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan lebih banyak kewenangan kepada daerah di dalam
menjalankan fungsi pemerintahan dan untuk mengatur sumber-sumber penerimaan daerah
sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah.
Konsep otonomi daerah sebagaimana dikemukakan oleh Ahmad Heryawan (2014)
selaku Gubernur Jawa Barat bahwa otonomi merupakan ujung tombak bagi daerah dalam
menyelenggarakan fungsi pelayanan umum dan pembangunan. Kebijakan otonomi
memberikan kewenangan kepada daerah secara luas untuk menjalankan urusan-urusan
pemerintahan, serta diberikan hak untuk menggali berbagai potensi daerah tersebut sebagai
sumber pendapatan guna mendukung pembangunan. Sesuai pasal 5 Undang-Undang No. 33
tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, sumber
pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain-lain Yang Sah.
Salah satu sumber pembiayaan pembangunan Kota Bandung dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat bersumber dari pajak. Oleh karena itu Dinas
Pendapatan Daerah Kota Bandung terus berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak.
Kota Bandung sebagai salah satu kota yang sedang berkembang di Indonesia
sekarang ini memiliki berbagai macam tempat wisata andalan antara lain tempat hiburan,
tempat belanja, dan juga kuliner. Dengan didukung oleh transportasi yang memadai dan
mudah dijangkau, Kota Bandung menjadi salah satu tempat kunjungan yang diminati oleh
banyak wisatawan baik dalam maupun dari luar mancanegara. Menurut Ridwan Kamil (2015)
selaku wali Kota Bandung bahwa jumlah wisatawan domestik dan mancanegara di Kota
Bandung setiap tahun meningkat. Kota Bandung sudah didatangi enam juta turis, sebanyak
20 persen dari jumlah itu adalah turis asing Bandung dan sejauh ini menjadi destinasi wisata
turis domestik dan mancanegara, selain Bali dan Yogyakarta. Hal ini didukung oleh Arief
Yahya (2015) selaku Kementrian Pariwisata menunjuk Kota Bandung memiliki potensi dan
pertumbuhan jumlah wisatawan yang cukup baik yaitu mencapai 80 persen setiap tahunnya,
bahkan menurut Nunung Sobari (2015) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat
bahwa saat ini Bandung menempati urutan pertama sebagai kota favorit di ASEAN.
Adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung,
tentunya akan berdampak pada peningkatan omzet hotel maupun restoran yang pada akhirnya
merupakan potensi peningkatan penerimaan pajak daerah yang bersumber dari pajak hotel
maupun pajak restoran. Untuk itu, Pemerintah Daerah harus mengoptimalkan pengelolaan
sumber pendapatan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah.
Menurut Priyana Wirasaputra (2015) Kepala Disyanjak Kota Bandung, pemasukan
lewat pajak sebesar Rp 1,6 triliun, namun hingga triwulan III atau bulan September ini, baru
Bab I Pendahuluan 3
Menurut Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Herman Budiono (2015),dengan
pemasukan pajak tersebut tidak dipungkiri bahwa masih ada penerimaan pajak hotel dan
pajak restoran yang masih di bawah potensi yang disebabkan oleh adanya kebocoran pada
penerimaan sektor pajak daerah di Kota Bandung, yakni pajak hotel yang sampai dengan
akhir tahun 2015 penerimaan pajak hotel masih sangat jauh dari target yang ditetapkan oleh
Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung.
Hal senada ditegaskan pula oleh sekretaris fraksi Partai Gerindra DPRD Bandung
Barat Tatang Gunawan (2015), bahwa wilayah Bandung Barat memiliki banyak tempat
wisata seperti Kampung Daun, Kampung Gajah dan lain sebagainya yang setiap akhir pekan
ramai pengunjungnya sehingga dapat menimbulkan potensi yang sangat besar untuk
pendapatan daerah dari hasil pajak hotel dan pajak restoran, namun dengan ramainya
pengunjung tidak dipungkiri bahwa pendapatan daerah dari hasil pajak hotel dan pajak
restoran dari tempat-tempat tersebut masih rendah.
Masalah realisasi penerimaan pajak hotel maupun pajak restoran yang belum
optimal menggambarkan masih renda hnya kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban di bidang perpajakan. Dengan diterapkannya sistm pemungutan pajak self
assessment system di Indonesia, dibutuhkan kesadaran wajib pajak di dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.
Pajak hotel dan pajak restoran memiliki peran yang penting bagi pendapatan asli
daerah khususnya di kota-kota besar yang merupakan tempat wisata. Hal ini didukung oleh
hasil-hasil penelitian sebelumnya antara lain Rustanto dkk (2014) membuktikan bahwa
bahwa pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah kota
Hal senada juga dikemukakan oleh Vidya Paramita (2013) menunjukkan bahwa
hasil pemungutan pajak hotel dan pajak restoran berpengaruh secara parsial terhadap
pendapatan asli daerah Kota Bandung.
Menurut hasil penelitian Putu Intan Yuliartini dan Ni Luh Supadmi (2015)
efektivitas pemungutan pajak hotel dan restoran di Kota Denpasar untuk tahun 2009-2013
sebesar 113,54 persen dengan kategori sangat efektif dengan rata-rata kontribusi penerimaan
pajak hotel dan restoran terhadap PAD kota Denpasar sebesar 32,27 persen dengan kategori
cukup baik.
Bedasarkan latar belakang dan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pajak hotel dan pajak restoran memiliki kontribusi yang signifikan bagi Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Oleh karena itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut seberapa besar pengaruh
penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota
Bandung dan seberapa efektif pemungutan atas pajak hotel dan pajak restoran tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh dari penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung?
2. Bagaimana tingkat efektivitas penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Bab I Pendahuluan 5
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari penerimaan pajak hotel dan pajak restoran
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :
1. Bagi peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan peneliti dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai sistem pemungutan pajak daerah khususnya khususnya pajak hotel
dan pajak restoran dan efektivitas dari pemungutan pajak daerah berdasarkan self
assessment system.
2. Bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu informasi bagi Dinas Pendapatan
Daerah guna meningkatkan sumber pajak yang potensial sehingga mampu memberikan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan melakukan pengujian data dengan
menggunakan software SPSS 19.0, yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji
autokorelasi, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan regresi berganda serta
melakukan pembahasan mengenai sistem pemungutan pajak pada bab sebelumnya, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh pajak hotel dan pajak restoran secara simultan terhadap pendapatan asli daerah
yaitu pajak hotel dan pajak restoran secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap
pendapatan asli daerah Kota Bandung.
2. Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Bandung dari tahun 2010 sampai dengan 2014 menunjukkan bahwa penerimaan Pajak
Hotel dan Pajak Restoran sangat efektif yaitu penerimaannya diatas 100%.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran
antara lain:
1. Bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Dinas Pendapatan Kota Bandung diharapkan terus menyosialisasikan mengenai pajak
daerah kepada para pengusaha jasa hotel dan pengusaha jasa restoran sehingga dapat
membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya pada sektor pajak hotel dan
Bab V Simpulan dan Saran 66
khususnya dari pajak hotel dan pajak restoran yang memiliki potensi untuk
meningkatkan pendapatan daerah.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Dalam melakukan penelitian, agar dapat menambah variabel independen dalam
penelitian tidak hanya dua variabel independen akan tetapi dapat dikombinasikan
dengan variabel independen lainnya seperti pajak reklame, pajak hiburan, pajak parkir,
dan pajak daerah lainnya. Penelitian juga dapat dilakukan pada daerah lainnya di
DAFTAR PUSTAKA
Abuyamin, Oyok.(2010). Perpajakan Pusat dan Daerah. Bandung :Humaniora.
Barata, Rahel Dewi. 2011. Pengaruh Penerimaan Pajak Parkir Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung). Karya tulis Skripsi, Program Sarjana Strata-1 Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).
Bastian, Indra. 2002. Manual Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: BPFE.
Budiono, Herman. (2015). Dewan Duga Ada Kebocoran Pada Sektor Pajak Hotel di Bandung. Diakses 19 Agustus 2015, dari http://www.galamedianews.com/bandung-raya/38082/dewan-duga-ada-kebocoran-pada-sektor-pajak-hotel-di-bandung.html
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. (2008). Dispenda dalam Angka: Selayang Pandang Perkembangan Dinas Pendapatan. Bandung.
Edward W. Memah. (2013). Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel Dan Restoran Terhadap Pad Kota Manado. Jurnal EMBA Volume 1 Nomor 3 Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Fazruloh, David. 2012. Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pedapatan Asli Daerah Di Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung). Karya tulis Skripsi, Program Sarjana Strata-1 Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program ibm SPSS 19. Cetakan Keempat. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, Tatang. (2015). Berbanding Terbalik dengan Keramaian di Lokasi Wisata. Diakses pada 28 September 2015, dari http://bandungekspres.co.id/2015/pajak-hotel-dan-restoran-belum-optimal/
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat
Hambali, Lia. (2012). Dewan: Pemkot Harus Tagih Penunggak Pajak. Diakses pada 26 Juli 2012, dari http://jabar.tribunnews.com/2012/07/26/dewan-pemkot-harus-tagih-penunggak-pajak
Heryawan,Ahmad.(2004).Otonomi Daerah Mendorong Iklim Dalam Pembangunan.Diakses pada 4 mei 2014, darihttp://perwakilan.jabarprov.go.id/warta/83/otonomi-daerah-mendorong-iklim-kompetisi-dalam-pembangunan
Irianto, Yossi. (2012). Tingkatkan PAD, Dispenda Kota Bandung Optimalkan Pemasukan Pajak. Diakses 9 Maret 2012, dari http://www.bandungwebs.com/2012/03/tingkatkan-pad-dispenda-kota-bandung.html#
Kamil,Ridwan .(2015).Ridwan Kamil Sebut Banyak Pengusaha Bandung Manipulasi Pajak diakses pada 2 sempember 2015 dari http://jabar.metrotvnews.com/read/2015/09/02/ 427009/ridwan-kamil-sebut-banyak-pengusaha-bandung-manipulasi-pajak
Karniwa, Iwa. (2015). Hari OTDA, Mendagri Minta Otonomi Daerah Lebih Siap Hadapi Tantangan. Diakses pada 27 April 2015, dari http://jabar.tribunnews.com/ 2015/04/27/ hari-otda-mendagri-minta-otonomi-daerah-lebih-siap-hadapi-tantangan
Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen.Yogyakarta.
Mardiasmo.(2013).Perpajakan Edisi Revisi.Yogyakarta: andi offset
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 tahun 2011 Tentang Pajak Daerah
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 27 tahun 2009 Tentang Pajak Hotel.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 28 tahun 2009 Tentang Pajak Restoran.
Peraturan Walikota Bandung Nomor 386 tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Hotel
Peraturan Walikota Bandung Nomor 387 tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Restoran
Putu Intan Yuliartini dan Ni Luh Supadmi. 2015. Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Pada Pemerintah Daerah Kota Denpasa. Vol 10.2, hal 489.
Resmi, Siti. 2014. Perpajakan. Edisi 7, Yogyakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sitohang, Chynthia Anastasia. 2015. Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung (Studi Empirik Pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung). Karya tulis Skripsi, Program Sarjana Strata-1 Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak, Edisi 5, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.
Wirasaputra, Priyana. (2015). Buka Usaha di Bandung, yang Belum Registrasi Pajak Siap-Siap di Segel. Diakses 17 September 2015, dari http://www.merdeka.com/peristiwa/ buka-usaha-di-bandung-yang-belum-registrasi-pajak-siap-siap-disegel.html