UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI
PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV
(Penelitian tindakan Kelas di Kelas IV SDN Margamulya)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
IAN RUHDIANA NIM :1010318
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Saya, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ian Rudiana
NIM : 1010318
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Deengan ini saya mengatakan bahwa isi skripsi dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Heads Together) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Sumber Daya Alam dan Kegiatan
Ekonomi pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel
Kabupaten Sumedang)” ini adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam tradisi keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diajukan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelannggaran atas etika akademik dalam karya saya ini, atau
ada klaim terhadap keaslian skripsi ini.
Yang membuat pernyataan,
BELAJAR SISWA TENTANG SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV
(Penelitian tindakan Kelas di Kelas IV SDN Margamulya)
Oleh IAN RUHDIANA
NIM :1010318
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing I,
NURDINAH HANIFAH, M. Pd NIP. 197403152006042001
Pembimbing II,
JULIA KARTAWINATA, M.Pd. NIP. 198205132008121002
Mengetahui
Ketua Program PGSD S-1 Kelas
UPI Kampus Sumedang
Halaman
PERNYATAAN ……….. i
ABSTRAK ………... ii
KATA PENGANTAR ……….. iii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… v
DAFTAR ISI ……… vii
DAFTAR TABEL ………. x
DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM ……… xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah ………. 6
1. Perumusan Masalah ………. 6
2. Pemecahan Masalah ………. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………. 11
1. Tujuan Penelitian ………. 11
2. Manfaat Penelitian ……… 12
D. Batasan Istilah ……… 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran IPS di SD ……… 15
1. Pengertian IPS ……….. 15
2. Tujuan IPS ……… 16
3. Ruang Lingkup IPS ……….. 17
B. Pembelajaran Kooperatif ………... 18
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ……… 17 2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ……….. 22
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ………. 25
a. Definisi NHT ………. 25
b. Tujuan NHT ………... 28
c. Teori yang Melandasi Pembelajaran NHT ……… 30
d. Langkah-langkah NHT ……….. 33
C.Materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi ……… 36
1. Pengertian Sumber Daya Alam dan Ekonomi ……… 36
2. Materi Sumber Daya Alam dan Ekonomi dalam KTSP ……….. 38
D. Hipotesis Tindakan ……… 39
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 40
1. Lokasi Penelitian ………. 40
2. Waktu Penelitian ………. 42
B. Subjek Penelitian ……….. 43
C. Metode dan Desain Penelitiann ……… 45
1. Metode Penelitian ……… 45
2. Desain Penelitian ………. 47 D. Prosedur Penelitian ………... 49
E. Instrumen Penelitian ………. 52
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ………. 52
G. Validasi Data ………. 54
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ……… 57
B. Paparan Data Tindakan ……….. 62
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ……… 62
2. Paparan Data Tindakan Siklus II ……….. 73
C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ……… 83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ……….. 89
B. Saran ……… 92
DAFTAR PUSTAKA ……… 94
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………. 96
Halaman
Tabel 1. 1 Data Hasil Tes Awal Siswa ………. 4
Tabel 3. 1 Daftar Jumlah Siswa SD Negeri Margamulya ……… 41
Tabel 3.2 Daftar Tenaga Pengajar dan Staf SD Negeri Margamulya …… 42
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ………. 43
Tabel 4.1 Data Awal hasil Observasi Kinerja Guru ……… 58
Tabel 4.2 Data Awal hasil Observasi Aktivitas Siswa ……… 60
Tabel 4.3 Data Hasil Tes Awal Siswa ……….. 61
Tabel 4.4 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ………. 64
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ………. 66
Tabel 4.6 Data Hasil Tes Siswa Siklus I ……… 68
Tabel 4.7 Rangkuman Analisis Hasil Observasi dan Tes Belajar Siswa Pada Siklus I ……….. 72
Tabel 4.8 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ……… 76
Tabel 4.9 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ………... 78
Tabel 4.10 Data hasil Tes Siswa Siklus II ……… 80
Tabel 4.11 Rangkkuman Analisis Hasil Observasi dan Tes Belajar Siswa Pada Siklus II ……….. 83
Halaman
Gambar 3.1 Alur PTK Model Spiral Kemmis dan M.C Tanggart ……… 48
Diagram 4.1 Perbandingan Kinerja Guru pada Data Awal dengan
Siklus I ………. 65
Diagram 4.2 Perbandingan Aktivitas Siswa pada Data Awal dengan
Siklus I ………. 67
Diagram 4.3 Perbandingan Keuntasan Belajar pada Data Awal dengan
Siklus I ………. 69
Diagram 4.4 Perbandingan Kinerja Guru pada Data Awal, Siklus I, dan
Siklus II ………. 77
Diagram 4.5 Perbandingan Aktivitas Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ………. 79
Diagram 4.6 Perbandingan Ketuntasan Belajar pada Data Siklus I dengan
Siklus II ………. 81
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Pada jenjang SD, dalam mata pelajaran IPS menyarankan siswa untuk
dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan tanggungjawab
serta warga Negara yang cinta damai (KTSP, 2006: 30). Dimasa yang akan
datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat
global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS
dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
analisi terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu
dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan. Mengenai pengertian IPS, Somantri (Sapriya, 2008: 9) mengemukakan
bahwa Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
Sedangkan Puspitasari (2010) mengemukakan bahwa “IPS adalah
pengetahuan untuk mengembangkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam
berbagai lapangan, meliputi perilaku dan interaksi manusia dimasa kini dan lalu.
IPS tidak merumuskan diri, pada satu topik secara mendalam melainkan
memberikan tinjauan yang luas pada masyarakat”. Dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (2006: 30) dijelaskan bahwa pelajaran IPS di SD bertujuan
supaya siswa dapat memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungan.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, ingkuiri memecahkan dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bejerja sama dan berkompetensi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.
Berdasarkan uraian di atas, siswa diarahkan untuk menjadi warga Negara
Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab serta menjadi warga dunia yang
cinta damai. Dalam mewujudkan ketercapaian pendidikan IPS diperlukan
berbagai upaya pengembangan pembelajaran IPS. Kenyataan sekarang, pelajaran
IPS Pengetahuan Sosial seolah-olah hanya bersifat pengetahuan saja, sehingga
asing bagi kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan Guru jarang
mengaitkan pengetahuan yang dipelajari dengan fenomena sehari-hari. Di
samping itu, dalam mengajarkan suatu topik IPS guru kurang paham apa manfaat
Pembelajaran IPS idealnya dapat membuka kesempatan untuk memupuk
rasa ingin tahu siswa sehingga akan membentuk siswa dalam mengembangkan
kemampuan bertanya dan mencari jawaban dari pembelajaran itu sendiri serta
mengembangkan cara berpikir ilmiah. Hal tersebut harus dilaksanakan dari
jenjang sekolah dasar. Jika dikaji dalam proses pembelajaran yang dilakukan di
kelas ada beberapa masalah yang sering muncul dalam pembelajaran. Adapun
masalah tersebut antara lain kurangnya pemahaman siswa pada konsep-konsep
yang ada, kurangnya antusias siswa untuk mempelajari materi pelajaran, siswa
nampak jenuh, pembelajaran bersifat pasif sehingga apabila guru tidak dapat
mengatasi masalah akan mengganggu pembelajaran yang sedang berlangsung.
Berdasarkan Observasi yang dilakukan pada tanggal 29 September 2012 di
kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang pada
proses pembelajaran IPS yang berhubungan dengan materi pembelajaran Sumber
Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi, masih sering dijumpai adanya kecenderungan
siswa yang tidak mampu bertanya kepada guru meskipun mereka sebenarnya
belum mengerti tentang materi pembelajaran yang disampaikan. Tetapi ketika
guru menanyakan bagian mana materi pembelajaran yang belum mereka
mengerti, seringkali siswa hanya diam dan setelah guru memberikan soal latihan
barulah guru mengerti bahwa sebenarnya ada sebagian materi yang belum di
mengerti siswa.
Dari evaluasi menunjukkan dari 15 siswa kelas IV SD Negeri Margamulya
mampu menjawab pertanyaan yang diajukan yang berhubungan dengan materi
pembelajaran Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi, atau 26,66% siswa
memiliki nilai di atas KKM dan 11 orang siswa atau 73,33% memiliki nilai di
bawah KKM. KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas IV di SD
Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang adalah ≥ 70.
Adapun data awal hasil tes siswa kelas IV SD Negeri Margamulya
Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang mengenai materi pembelajaran Sumber
Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi dapat terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 1.1 Data Hasil Tes Awal
No. Nama Siswa
Skor Perolehan
Nilai Akhir
Kriteria
1 2 3 4 5 T BT
1 Ai Tiwi 1 1 2 1 0 50 V
2 Ai Dedeh 1 1 1 1 0 40 V
3 Asep Rohman 1 2 2 1 1 70 V
4 Asep Saepuloh 0 1 1 1 1 40 V
5 Cecep Angga 1 2 2 1 1 70 V
6 Depana 1 2 1 1 1 50 V
7 Dewi Lestari 1 1 1 1 1 50 V
8 Dewi M. 1 1 0 1 1 40 V
9 Huga Padlika 0 1 1 1 0 40 V
10 Rinita 1 1 1 1 1 50 V
11 Liliih Holidah 2 2 2 1 1 80 V
12 Melani 1 1 1 1 1 50 V
13 Hani S. 2 2 1 1 1 70 V
14 Yayat 0 0 1 1 1 30 V
15 Lilis 1 1 1 1 1 50 V
Jumlah 4 11
Persentase 26,66 73,33
Keterangan:
T = Tuntas
Penyebab kegagalan pembelajaran di kelas IV SD Negeri Margamulya
Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang karena selama proses pembelajaran
guru kurang mampu mengembangkan strategi pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan, sehingga
siswa tidak terlibat secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Permasalahan tersebut memerlukan suatu upaya untuk memecahkannya melalui
penerapan sebuah teknik pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan
siswa. Guru sebagai pendidik sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas pada
saat berlangsungnya interaksi di dalam kelas. Guru berfungsi sebagai admistrator,
evaluator, konselor, dan lain sebagainya. Sebelum menyampaikan bahan
pembelajaran guru menyiapkan materi yang akan disampaikan. Proses belajar
mengajar yang baik akan menentukan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu,
seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran harus sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media,
metode, teknik, dan model pembelajaran tidak kalah pentingnya dalam
membentuk hasil dari tujuan proses pembelajaran.
Banyak model pembelajaran yang dapat dipergunakan guru dalam proses
belajar mengajar, salah satunya adalah model kooperatif. Mengenai falsafah
model pembelajaran kooperatif Anita Lie (Abdorrahman Gintings, 2008:
216-217) mengemukakan bahwa “Manusia merupakan mahluk sosial. Oleh karena
itu tidak mengenal kompetensi antar individu juga tidak memberikan
sendiri”. Model pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama atau gotong
royong sesama siswa dalam mempelajari materi pembelajaran. Model
pembelajaran kooperatif tipe Numberred Head Togher dikembangkan oleh
Spencer Kagan. Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide, mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan mendorong
meningkatkan kerja sama antar siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil judul penelitian
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Heads Together)
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Sumber Daya Alam dan
Kegiatan Ekonomi pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan
Cibugel Kabupaten Sumedang)”.
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran IPS mengenai sumber daya alam
dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT di kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten
2) Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran IPS mengenai sumber daya alam
dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT di kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten
Sumedang?
3) Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran IPS mengenai sumber daya alam
dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT di kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten
Sumedang?
2. Pemecahan Masalah
Dengan adanya permasalahan tersebut penulis mencoba menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang. Adapun alasan
menggunakan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah agar
siswa mampu menggali dan mengungkapkan pemahaman. Mengenai
langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT Anita Lie (1999: 62) memaparkan
sebagai berikut:
1. siswa dibagi kelompok, dimana setiap siswa dalam kelompok
mendapat nomor.
2. guru membagikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya.
3. kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan
4. guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja mereka.
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mencari dan
menemukan suatu konsep yang dilakukan selama proses belajar mengajar. Untuk
memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas perlu dikembangkan
model pembelajaran yang dapat menyelesaikan masalah melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
Adapun tahapan-tahan yang ditempuh dalam pembelajaran IPS mengenai
sumber daya alam dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan model
pempelajaran kooperatif tipe NHT adalah:
a. Tahap Persiapan
Adapun rencana atau persiapan tindakan pada penelitian ini yaitu
mempersiapkan materi, media, lembar kerja siswa, dan metode pembelajaran.
Pembagian kelompok terdiri dari lima orang tiap kelompok yang bervariasi,
jenis kelamin dan ras yang berbeda.
b. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini guru melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:
- Siswa menyimak penjelasan guru mengenai sumber daya alam dan
- Siswa menyimak penjelasan guru tentang penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
- Guru membagikan LKS.
c. Kegiatan Kelompok
Adapun Langkah-langkah yang dilakkukan dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, yaitu:
1. Membuat kelompok yang tiap kelompoknya terdiri 5 orang siswa yang
heterogen.
2. Tiap anggota kelompok diberi nomor 1 – 5.
3. Tiap kelompok diberi persoalan atau problem materi bahan ajar.
4. Tiap kelompok bekerja kelompok untuk mencari mufakat.
5. Presentasi kelompok menurut siswa dengan nomor tertentu.
6. Membuat kuis individual.
7. Membuat skor perkembangan tiap kelompok.
8. Mengumumkan hasil kuis.
d. Tahap Evaluasi
Setelah materi dipelajari dan dibahas secara berkelompok, siswa diberi tes.
Target yang diharapkan dalam proses belajar mengajar di kelas IV SD
a. Target proses
1. Kinerja guru
Dalam kegiatan pembelajaran awal, guru hanya menjadi pusat
pembelajaran sedangkan siswa menjadi pendengar saja, karena pada saat
pembelajaran berlangsung guru menggunakan metode ceramah sehingga
siswa hanya duduk di kursinya masing-masing. Guru Tidak menggunakan
media yang dapat membantu proses pembelajaran, guru juga hanya terpaku
pada satu macam buku sumber serta tidak berusaha unttuk menjelaskan
materi sejelas-jelasnya, sehingga banyak siswa kurang paham dan tidak
menguasai materi yang dijelaskan.
Berdasarkan pada kenyataan di atas, diharapkan guru dapat menyampaikan
materi pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan dengan
menggunakan metode dan media pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran yang disampaikan agar siswa memahami dan menguasai
materi pembelajaran yang disampaikan.
2. Aktivitas siswa
Pada kegiatan pembelajaran awal siswa kurang akktif dalam kegiatan
pembelajaran dikarenakan siswa tidak termotiasi untuk belajar karena
pembelajjaran yang disajikan kurang menarik dan bahkan cederung
ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelaskan yang
disampaikan guru, tetapi guru membiarkannya begitu saja.
Berdasarkan pada kenyataan di atas, diharapkan siswa dapat menguasai apa
yang disampakan guru dalam proses belajar mengajar serta diharapkan
siswa aktif, kreatif, dan inovatif.
b. Target Hasil Pemahaman Siswa
Berdasarkan hasi tes awal siswa dari 15 siswa hanya 4 orang siswa yang
mampu menjawab pertanyaan yang diajukan yang berhubungan dengan materi
pembelajaran Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi, atau 26,66% siswa
memiliki nilai di atas KKM dan 11 orang siswa atau 73,33% memiliki nilai di
bawah KKM. KKM mata pelajaran IPS untuk kelas IV di SD Negeri
Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang adalah ≥ 70.
Berdasarkan pada kenyataan di atas, diharapkan siswa dapat meraih hasil
pembelajaran lebih dari KKM atau siswa 90% mendapat nilai lebih dari KKM
yang ditentukan.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada dasarnya adalah harapan yang ingin dicapai dari
penelitian (Sudjana, 1988: 108). Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan penelitian
1) Mendeskripsikan bentuk perencanaan pembelajaran IPS mengenai sumber
daya alam dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel.
2) Mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran IPS mengenai sumber daya
alam dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas IV SDN Margamulya Kecamatan Cibugel.
3) Mendeskripsikan peningkatan hasil pembelajaran IPS mengenai sumber daya
alam dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT di kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel.
2. Manfaat Penelitiann
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi Peneliti
Sebagai masukan dan mengembangkan wawasan dalam kegiatan penelitian
tindakan kelas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya
memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktrek pembelajaran.
2) Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar.
c. Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dalam mengembangkan
d. Dapat memilih siswa berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi
pemecahan masalah yang efektif.
3) Bagi Guru
a. Dapat memotivasi dalam meningkatkan profesionalisme dan berkreativitas
dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan kemampuan guru mendesain model pembelajaran.
c. Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajran dan kualitas profesional
guru dalam melakukan pembelajaran.
d. Dapat memberikan informasi kepada guru mengenai kesiapan dan daya
kritis serta keberhasilan siswa dalam belajar.
e. Dapat meningkatkan minat untuk melakukan penelitian tindakan kelas.
4) Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan informasi tentang kemampuan guru dalam
memvariasikan bentuk pelayanan kepada siswa.
b. Dapat memberikan informasi tentang profil guru dan siswa dalam belajar.
c. Dapat meningkatkan dalam penelitian.
d. Dapat meningkatkan mutu pendidikan.
D. Batasan Istilah
Untuk menghindari keslahpahaman terhadap pokok masalah yang diteliti,
berikut ini penulis menjelaskan secara operasional beberapa istilah yang
1. Model pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah
dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Taniredja, 2011,
121).
2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memberi kesempatan
kepada anak didik untuk bekerja sama dalam tugas-tugas yang terstruktur (Lie,
2002: 12).
3. Pembelajaran kooperatif tipe numberred heard together (NHT) adalah
model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide, mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan
mendorong meningkatkan kerjasama antar siswa dalam menyelesaikan
masalah (Puspitasari, 2003: 131).
4. Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran , lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
A.Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Margamulya yang berlokasi di
Dusun Antara Desa Tamansari Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang.
Pemilihan lokasi penelitian didasari pertimbangan-pertimbangan berikut:
a. Peneliti merupakan salah seorang guru di SD Negeri Margamulya, sehingga
peneliti lebih memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa, lingkungan
sekitar siswa, lingkungan sekitar sekolah, termasuk kondisi proses belajar
mengajar yang berlangsung.
b. Tingkat keberhasian siswa di SD Negeri Margamulya setiap tahun pelajaran
pada umumnya rendah dibandingkan dengan SD lain yang ada diwilayah
Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang. Oleh karena itu, penelitian tindakan
kelas dianggap penting dilakukan di sekolah ini untuk memberikan kontribusi
dalam memperbaiki proses dan hasil pembelajaran.
c. Daya serap kurikulum pada pelajaran IPS masih relatif rendah.
d. Meskipun penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan intensif, tetapi
tidak mengganggu tugas utama peneliti sebagai guru, sehingga peneliti tetap
dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.
SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang
didirikan pada tahun 1968. SD Negeri Margamulya memiliki enam ruang belajar,
satu ruang guru, dua WC dengan sifat bangunan sudah permanen. Jumlah siswa
SD Negeri Margamulya pada tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 157 Orang yang
terdiri dari 71 Orang siswa laki-laki dan 86 Orang siswa perempuan.
Tenaga pengajar dan staf SD negeri Margamulya berjumlah 13 orang,
yang terdiri dari kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru PAI, 2 guru penjas, 1 guru
Seni Budaya dan keterampilan, 1 guru bahasa sunda, dan penjaga sekolah. Daftar
tenaga pengajar dan staf serta murid SD Negeri Margamulya selengkapnya dapat
terlihat pada tabel 3.1 dan 3.2 berikut:
Tabel 3.1
Daftar Jumlah Siswa SD Negeri Margamulya
No. Kelas L P Jumlah
1 I 15 20 35
2 II 17 14 31
3 III 14 18 32
4 IV 6 9 15
5 V 9 11 20
6 VI 10 14 24
Tabel 3.2
Daftar Tenaga Pengajar dan Staf SD Negeri Margamulya
No. Nama NIP Gol. Jabatan Pendidikan
1 Dede Suhara, S.Pd. 195910241982041001 IV/a Kepala S 1
2 Sukandi, S.Pd. 195904201981091001 IV/a Guru kelas VI S 1
3 Sulaeman, S.Pd. 195908181982011005 IV/a Guru kelas V S 1
4 Nurlela, S.Pd. 196405101987032010 IV/a Guru Kelas I S 1
5 Dadang Hartiwan 196307241987011005 IV/a Guru kelas III D 2
6 Junaedi, S.Pd. 196305241987091001 IV/a Guru Penjas S 1
7 Suherman, S.Pd. - - Guru Kelas IV S 1
8 Citra Elin S., S.Pd. SD. - - Guru kelas II S 1
9 Sukaesih, S.Pd. - - Guru PAI S 1
10 Nita Rostini - - Guru SBK D 2
11 Nedi 197904012009091001 II/b Guru B. Sunda D 2
12 Ian Rudiana - - Guru Penjas D 2
13 Supriatna 195904201980091001 II/a Penjaga SMP
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam waktu sekitar enam bulan, yaitu mulai
bulan September 2012 sampai dengan bulan Februari 2013. Untuk lebih jelasnya
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
September Oktober November Desember Januari Februari
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Perbaikan Proposal
4 Pelaksanaan Tindakan
5 Pengolahan & Analisis
6 Penyusunan dan Revisi
7 Sidang Skripsi
B.Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah guru kelas IV SD Negeri Margamulya
Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang yang sedang menyampaikan materi
pembelajaran IPS dan siswa kelas IV SD negeri Margamulya Kecamatan Cibugel
Kabupaten Sumedang dengan jumlah siswa 15 orang terdiri dari 6 orang siswa
laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
Untuk lebih jelasnya mengenai data siswa kelas IV SD Negeri
Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang dapat terlihat pada tabel
Tabel 3.4
Data Kelas IV SD Negeri Margamulya
No. Nama Siswa L P
1 Ai Tiwi V
2 Ai Dedeh V
3 Asep Rohman V
4 Asep Saepuloh V
5 Cecep Angga V
6 Depana V
7 Dewi Lestari V
8 Dewi M. V
9 Huga Padlika V
10 Rinita V
11 Liliih Holidah V
12 Melani V
13 Hani S. V
14 Yayat V
15 Lilis V
Adapun alasan pemilihan subjek penelitian adalah berdasarkan hasil
penelitian awal yang dilakukan melalui melalui observasi terhadap kinerja guru
dan aktivitas belajar siswa serta melihat hasil tes. Hasil observasi menujukkan
bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel
Kabupaten Sumedang pada pembelajaran IPS mengenai Sumber Daya Alam dan
Kegiatan ekonomi mengalami kesulitan, sehingga berakibat pada hasil belajar
kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang
dipandang penting dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki proses maupun
hasil pembelajaran IPS mengenai Sumber Daya Alam dan kegiatan ekonomi.
C.Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib, 2008: 13).
Uraian di atas, sejalan dengan pengertian yang diungkapkan TIM PGSM dalam
Erman (2001: 3) yang mengemukakan bahwa PTK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional
dari tindakan mereka dalam tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan
yang dilakukan itu serta memperbaiki kondisi di mana praktek pembelajaran itu
dilakukan.
Kemmis & Hopkins dalam Erman (2001: 3) mengemukakan bahwa,
Suatu bentuk pelaksanaan atau interaksi inkuiri melalui refleksi diri yang
dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial untuk
memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari praktek kependidikan, pemahaman
terhadap praktek tersebut, dan situasi tempat praktek itu dilaksanakan.
Sedangkan Tim CTL Nasional dalam Erman (2001: 3) mengemukakan bahwa,
PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis-reflektif oleh pelaku
Berdasarkan uraian di atas, penulis cenderung pada pendapat Zainal Aqib
yang mengemukakan bahwa PTK adalah usaha guru yang terukur dan sistematis
untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam peristiwa di kelas,
sekaligus untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Pemecahan masalah tersebut dilakukan inklusif dalam pelaksanaan
pembelajaran yang sifatnya praktis, situasional, kondisional, dan kontekstual.
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut
dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan
untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya.
Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna
memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Secara
lebih rinci tujuan PTK antara lain:
(1) Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pembelajaran di kelas.
(2) Membantu guru dalam mengatasi masalah pembelajaran di dalam kelas.
(3) Meningkatkan sikap profesional guru.
(4) Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pembelajaran
secara berkelanjutan.
Output atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau
perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai
(1) Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di kelas.
(2) Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.
(3) Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar,
dan sumber belajar lainya.
(4) Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang
digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah bentuk
peneliian tindakan kelas (classroom action research). Hal ini sesuai dengan
karakteristik PTK yang diungkapkan oleh Suyanto (1997: 5) “Problem yang
diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus berangkat dari persoalan praktek
pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru”.
Adapun desain penelitian yang dgunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini mengacu kepada desain penelitian dengan model spiral Kemmis dan MC
Tanggart (2005) yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang dan
berkesinambungan serta berkelanjutan (Siklus Spiral). Dalam model spiral
(siklus), semakin lama diharapkan terjadi perunahann kea rah peningkatan dann
pencapaian hasilnya. Model siklus mengikuti tahap perencanaa, pelaksanaan/
tindakann, observasi, dan refleksi.
Desain penelitian yang ditempuh penulis dalam Penelitian Tindakan Kelas
sistem model spiral refleksi dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan,
refleksi, dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu rencana
pemecahan permasalahan (Kasbolah, 1999: 113). Model spiral ini dapat terlihat,
[image:32.595.117.514.260.639.2]pada gambar berikut:
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan Mc Tanggart Tindakan
Observasi
Rerfleksi
Rencana Awal
Rencana yang Direvisi
Rencana yang Direvisi Tindakan
Observasi
Rerfleksi
Tindakan Observasi Refleksi
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahapan yaitu perencanan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Dalam setiap tahapan siklus disusun dan dilaksanakan sesuai dengan
perubahan yang dicapai.
1. Tahap Perencanaan
1) Menyusun rencana pembelajaran tentang sumber daya alam dan kegiatan
ekonomi.
2) Merencanakan pembelajaran dengan membentuk kelompok yang
beranggotakan 5 siswa dengan penyebaran tingkat kecerdasan berdasarkan
nilai ulangan pada materi sebelumnya.
3) Menyusun Lembar Kegiatan Siswa ( LKS ).
4) Merencanakan tempat duduk antar kelompok dalam satu kelompok.
5) Merencanakan kuis dan skor untuk individual atau skor kelompok.
2. Tahap Pelaksanaan
Adapun Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numberred Head
Together), yaitu:
1) Membuat kelompok yang tiap kelompoknya terdiri 5 orang siswa yang
heterogen.
2) Tiap anggota kelompok diberi nomor 1 – 5.
4) Tiap kelompok bekerja kelompok untuk mencari mufakat.
5) Presentasi kelompok menurut siswa dengan nomor tertentu.
6) Membuat kuis individual.
7) Membuat skor perkembangan tiap kelompok.
8) Mengumumkan hasil kuis.
3. Tahap Observasi
Dalam penelitian tindakan kelas ini, observasi dilaksanakan dengan beberapa
aspek yang diamati adalah sebagai berikut :
1) Obsevasi terhadap siswa
2) Kehadiran siswa.
3) Perhatian siswa terhadap guru yang menerangkan .
4) Jumlah siswa yang bertanya.
5) Aktivitas siswa bekerja sama dalam satu kelompok.
6) Antusias siswa untuk bekerja secara individual setelah bekerja sama.
7) Observasi terhadap guru
8) Penampilan guru di depan kelas dan mengelola kelas .
9) Penguasaan materi seorang guru.
10) Cara guru membagi kelompok yang beranggotakan 3-5 siswa dalam satu
kelompok.
11) Cara penguatan guru terhadap kelompok yang berprestasi kinerjanya.
12) Pemberian bimbingan pada kelompok yang belum mampu bekerja sama
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi dilaksanakan bersama-sama dengan observer ( guru lain )
setelah selesai pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk memperoleh dan
menganalisis data dan informasi mana yang sudah baik, dan bagaimana cara
memperbaikinya, sehingga pembelajaran pada siklus berikutnya dapat
mencapai tujuan yang telah dirumuskan di awal.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
adalah:
1. Instrumen Tes
Tes evaluasi mengenai sumberdaya alam dan kegiatan ekonomi diberikan
kepada siswa untuk mengetahui hasil belajaran siswa mengenai materi tersebut.
Tes evaluasi ini diberikan dalam bentuk soal dan dilakukan setelah akhir
tindakan.
2. Instrumen Nontes
Intrumen nontes ditujukan untuk menilai aspek-aspek tingkah laku, sikap,
respon, aktivitas siswa, dan aktivitas guru dalam pembelajaran. Instrumen
nontes yang digunakan dalam PTK ini adalah sebagai berikut:
a. Pedoman Observasi
Observasi adalah pengamatan; peninjauan secara cermat. Observasi
aktivitas siswa dan kinerja guru, mulai dari awal kegiatan pembelajaran
sampai pada akhir kegiatan dalam pembelajaran.
b. Pedoman Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab penelitian dengan nara sumber. Wawancara
dilakukan setelah kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tanggapan dari
pihak guru maupun siswa terkait dengan pembelajaran yang dilaksanakan.
Pertanyaan disesuaikan dengan fakta fakta atau gejala-gejala yang terjadi di
lapangan.
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah menuliskan sesuatu yang ditemukan di lapangan.
Catatan lapangan dilakukan pada saat kegiatan belajar sedang berlangsung
dan setelah kegiatan belajar mengajar dengan tujuan untuk mengetahui
minat dan kemampuan siswa dalam pembelajaran yang disampaikan.
F.Teknik Pengolahan Data dan Analis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
melalui tahapan pengumpulan data, kodifikasi, dan kategori data. Pada tahap ini
akan dikumpulkan data yang diperoleh dari berbagai intrumen penelitian,
kemudian diberikan kode tertentu sesuai dengan jenis dan sumbernya. Kode-kode
digunakan untuk memudahkan penyusunan kategori data dan perumusan hipotesis
terhadap keseluruhan data. Adapun tekknik pengolahan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengolahan data proses dan pengolahan data hasil.
a. Pengolahan Data Proses
Pengolahan data proses dilakukan dengan dua cara yaitu mengolah data
kinerja guru dan pengolahan data aktivitas siswa. Teknik pengolahan dan analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan kegiatan:
pengumpulan data, kodifikasi dan kategori data. Pada tahap ini dikumpulkan
data-data yang diperoleh dari berbagai intrumen penelitian yang digunakan. Data-data-data
yang sudah dikumpulkan selanjutnya diberi kode tertentu sesuai dengan jenis dan
sumbernya. Dalam memudahkan penyusunan data kategori data serta perumusan
hipotesis mengenai rencana tindakan berikutnya, penulis akan melakukan
interprestasi terhadap keseluruhan data yang diperoleh.
Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah dan mempelajari
seluruh data yang terkumpul, kemudian dilakukan reduksi melalui kegiatan
membuat abtraksi yaitu merangkumnya menjadi sebuah intisari yang terjamin
kebenarannya. Data tersebut selanjutnya disusun dan dikategorikan, kemudian
disajikan, dimaknai dan pada tahap akhir diperiksa keabsahannya.
b. Pengolahan Hasil
Hasil belajar sebagai data kuantitatif diperoleh dari hasil kerja kelompok
dan hasil tes evaluasi secara individual untuk melihat peningkatan pemahaman
Perolehan data akhir diperoleh dari jawaban dalam tes tertulis evaluasi
siswa yang diberikan guru. Adapun pengolahan data sebagai berikut:
a. Jumlah soal terdiri dari 5 soal. Setiap soal memiliki bobot 2.
dengan perhitungan :
Nilai Jumlah Skor yang diperoleh
Jumlah skor maksimal X 100
b. Siswa dikatakan tuntas belajar mengenai materi sumber daya alam dan
kegiatan ekonomi jika nilai yang diperoleh sama dengan atau lebih dari
standar kriteria ketunatasan minimal (KKM) siswa kelas IV SD Negeri
Margamulya yaitu ≥ 70.
G. Validasi Data
Validasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini mengacu pada
pendapat Hopkins (Wiriaatmaja, 2005: 168-171), dan terdapat beberapa bentuk
validasi diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Member chek, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber, siapapun juga (Kepala sekolah, guru, teman sejawatt guru, siswa pegawai administrasi sekolah, orang tua dan lain-lain) apakah keterangan atau informasi, atau penjelasan itu, tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenaranya.
2. Triangulasi yaitu memeriksa data yang diperoleh peneliti dengan
membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti lain yang hadir dan menyakksikan situasi yang sama secara kolaboratif.
3. Situasi, situasi pada waktu data sudah jenuh, tidak ada lagi data lain
4. Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur, metode pengumpulan data dan memeriksa catatan-catatan yang ditulis peneliti atau mitra penelitian yang dilakukan dengan teman sejawat yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan melakukan penelitian tindakan kelas.
5. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan
peneliti kepada para profesional, dalam hal ini penulis
mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen.
Berdasarkan validasi di atas, maka validasi data yang akan digunakan oleh
peneliti yaitu member check, tiriangulasi, dan expert opinion.
1. Untuk validas data member check, digunakan setelah mengobservasi kinerja
guru dan akktivitas siswa dalam pembelajaran IPS. Serta setelah melakukan
wawancara guru dan siswa, maka peneliti memeriksa kembali hasil observasi
dan wawancara tersebut.
Dalam variasi ini peneliti melakukan pemeriksaan kembali atas semua data
yang telah diperoleh dari mulai kinerja guru dan aktivitas siswa, hal ini dilakukan
setelah melakukan observasi terhadap berlangsungnya pembelajaran juga setelah
melakukan wawancara dengan guru kelas dan sebagian dari siswa kelas IV,
apabila temuan tersebut dapat menghasilkan data yang benar-benar sesuai dengan
yang dilakukan ataukah masih terdapat data yang belum tercatat atau terlewatkan.
2. Validasi data dengan triangulasi dilakukan peneliti setelah observasi dan
wawancara terhadap kinerja dan aktivitas siswa.
Dalam melakukan validasi ini peneliti membandingkan serta
mendiskusikan hasil observasi tersebut dengan guru kelas dengan melakukan
observasi pada saat pembelajaran berlangsung dan membandingkan dengan mitra
Wiriaatmadja, 2005: 169) „triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang,
yaitu sudut pandang guru, sudut pandang siswa, dan sudut pandang yang
melakukan pengamatan atau observer‟. Tujuannya untuk memperoleh derajat
kepercayaan dan yang dimaksimalkan.
3. Validasi data dengan Expert opinion dilakukan untuk memperoleh kebanaran
dan keabsahan data.
Dalam penggunaan validasi ini, peneliti dapat berdiskusi dan meminta
nasihat kepada para pakar. Hal ini dapat dilakukan langsung dengan dosen
pembimbing 1 yaitu Ibu Nurdinah Hanifah, M.Pd. dan dosen pembimbing 2 yaitu
Julia Kartawinata, M.Pd., sehingga pembimbing akan memerika semua tahap
kegiatan penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap
pelaksanaan dan hasil tindakan dalam pembelajaran IPS tentang sumber daya
alam dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT di
kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi dengan
menggunakan model kooperatif ttipe NHT di kelas IV SD Negeri Margamulya
meliputi kegiatan:
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan dan meyusun RPP dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2) Mengembangkan materi, sumber belajar, dan alat peraga.
3) Mempersiapkan evaluasi, penilaian proses, dan hasil tes siswa untuk
mengukur kemampuan siswa.
4) Menerapkan indikator baik proses pembelajaran, tes akhir, kinerja guru,
dan aktivitas siswa.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT akan optimal
pelaksanaannya jika guru mampu memfokuskan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Dalam
pelaksanaan pada setiap siklus guru melaksanakan observasi terhadap aktivitas
siswa dalam pembelajaran, melakukan penilaian proses pada saat penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan melakukan tes akhir belajar
untuk mengukur peningkatan kemampuan siswa terhadap pembelajaran IPS
tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi. Penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran IPS tentang sumber daya
alat dan kegiatan ekonomi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran baik
kinerja guru maupun aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari indikator
yang tercantum pada lembar observasi, ketercapaian indikator kinerja guru dan
aktivitas belajar siswa yang meningkat secara signifikan. Berikut hasil kinerja
guru dan aktivitas belajar siswa.
(a) Ketercapaian kinerja guru pada siklus I mencapai 60% dan siklus II 90%
ini berarti ada peningkatan 30%.
(b) Ketercapai aktivitas siswa pada aspek perhatian pada siklus I mencapai
(60%) dan siklus II mencapai (80%) ini berarti ada peningkatan 20%.
Aspek keaktifan pada siklus I mencapai (40%) dan siklus II mencapai
(73%) ini berati ada peningkatan 33%. Aspek kerjasama pada siklus I
mencapai (27%) dan siklus II mencapai (53%) ini berarti ada peningkatan
c. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT pada pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi
adalah melalui evaluasi atau penilaian proses dan hasil pembelajaran. Kegiatan
evaluasi dilaksanakan pada setiap siklus untuk mengetahui peningkatan yang
dicapai siswa. Dalam evaluasi hasil, data diperoleh berdasarkan hasil lembar
soal yang dikerjakan oleh siswa untuk setiap siklusnya.
2. Peningkatan hasil belajar yang dimaksud adalah pencapaian hasil tes siswa
pada pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas IV SD
negeri Margamulya Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang. Berdasarkan
pada hasil evaluasi atau penilaian proses pembelajaran, akktivitas siswa, dan
tes akhir pembelajaran, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
(a) Ketercapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Margamulya
Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang pada pembelajaran IPS tentang
sumber daya alam dan kegiatan ekonomi dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus I yang mencapai ketuntasan
8 orang (53,33%) sedangkan pada siklus II yang mencapai ketuntasan 13
orang (86,67%) ini berarti ada peningkatan 31,34%.
(b) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran
IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi membuat siswa
Secara keseluruhan, penelitian mengenai penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan
kegiatan ekonomi di kelas IV SD Negeri Margamulya Kecamatan Cibugel
Kabupaten Sumedang memberikan hasil yang positif dengan adanya peningkatan
kemampuan atau pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS tentang sumber daya
alam dan kegiatan ekonomi. Hal tersebut didasarkan pada hasil yang yang
diperoleh dalam dua siklus pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan kedua siklus
tersebut merupakan tahapan tertentu dengan menerapkan rencana pembelajaran
yang telah disusun berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dalam pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi.
B.Saran
Berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam
pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi melalui
tindakan siklus I sampai siklus II, maka dapat dikemukakan berapa saran berikut.
1. Untuk Guru
a) Pada pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi
guru sangat berperan penting dalam memberikan motivasi, sebagai
fasilitator, dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas
khususnya dalam memberikan arahan dan bimbingan dalam penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Oleh karena itu, guru sebaiknya
memberikan arahan dan bimbingan pada saat siswa mengerjakan soal dan
b) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT merpakan salah satu
alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan oleh guru dalam
pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan ekonomi.
c) Penerapan model pembelajaran kooperati tipe NHT merupakan salah satu
alternatif tidak hanya pada pembelajaran IPS tentang sumber daya alam dan
kegiatan ekonomi, tetapi bisa juga digunakan pada pembelajaran yang
lainnya.
d) Guru sebaiknya mengelola dan mengontrol kelas dengan baik selama
pembelajaran berlangsung supaya perhatian siswa fokus pada
pembelajaran.
2. Untuk Siswa
a) Sebaiknya siswa lebih fokus pada pembelajaran ketika guru sedang
menjelaskan langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT.
b) Siswa dalam pebelajaran IPS tentang sumber daya alam dan kegiatan
ekonomi harus lebih aktif dan kreatif memahami pembelajaran.
3. Untuk Peneliti Lain
a) Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan
sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan
pengembangan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT.
b) Untuk penelitian yang lain agar hasil penelitian lebih akurat maka harus
Al Muchtar, S. ( 2003). Kritik Implementasi Penelitian Tindakan Kelas dalam
pendidikan IPS. Bandung : FPIPS – UPI.
Anita Lie. (2002). Cooperative Learning (Memperlihatkan Cooperative learning diruang-ruang kelas). Jakarta : Gramedia Widiasarana.
Aqib Zainnal (2006). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Bobbi De PORTER, Mark Raedon, Sarah S. Nourie. (2001).Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Erman S. Ar. (2001). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: UPI.
Gintings Abdorrakman. (2008). Esensi Belajar & Pembelajaran. Bandung: Humaniora.
Herdian. (2009). Model Pembelajran NHT (Numbered Heads Together), (Online).
Massofa. (2005). Pengertian Ruang Lingkup dan Tujuan IPS (online). Tersedia: http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/[26 Juni 2012].
Puspasari. (2003). Pengertian IPS. [online] Tersedia: hhtt://wiramaniri.co.id. [10 September 2012].
Sudjana Nana. (1987). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudrajat Akamad. (2011). Karakteristik Mata Pelajaran IPS. [online]. Tersedia:
http://akmadsudrajat.wordpress.com/2011/03/12/karakteristik-mata-pelajaran-ilmu-pengetahuan-sosial-ips/[26 Juni 2012].
Sumantri, M.N. (2001). Mengawas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Sumaatmadja, N. (2002). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung : UPI.
Surakhmad Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito.
Suryosubroto B. (1997). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep, Landasan TeORITIK Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Paulina Panen (2004). Belajar dan pembelajarn I. Jakarta : Universitas Terbuka.