TUGAS AKHIR
Pengaruh Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) Terhadap
Kekuatan Bending Papan Partikel Serat Tandan Kosong Kelapa
Sawit dengan Perekat
Urea Formaldehide
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Tahap Sarjana Teknik Mesin
Oleh :
Roni Permanda
0910913109
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Abstrak
Roni Permanda/0910913109 i
ABSTRAK
Masih banyaknya limbah kelapa sawit yang terbuang begitu saja, tentu ini juga akan berdampak pada kebersihan lingkungan, untuk itu dilakukan penelitian dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit. Limbah pada kelapa sawit yang dimanfaatkan berupa tandan kosong, pelepah, cangkang dan batang kelapa sawit. Pemanfaatan tandan kosong ini belum optimal, karena hanya dibiarkan membusuk di kebun. Dalam penelitian ini akan memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku dalam pembuatan papan partikel guna mendapatkan mekanisnya.
Dalam pembuatan papan partikel ini memanfaatkan penggunaan serat alam sebagai penguat, yaitu berupa serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Penggunaan serat TKKS ini juga bertujuan untuk menggantikan penggunaan kayu. Pada penelitian ini dilakukan empat variasi persentase NaOH untuk melihat pengaruhnya terhadap kekuatan bending papan partikel . Adapun variasi persentase larutan NaOH di dalam serat yang digunakan, yaitu 2,5% ; 5% ; 7,5%; 10 %.
Hasil pengujian menunjukkan nilai kekuatan bending tertinggi yaitu pada papan partikel dengan persentase NaOH 2,5% (155.5 kgf/cm²), termasuk kedalam SNI 03-2105-2006 tipe 13, namun pada persentase NaOH 10% kekuatan bending yang didapatkan (42 kgf/cm²) kekuatan bending pada persentase NaOH 10% tidak termasuk kedalam SNI 03-2105-2006, ini disebabkan karena terlalu banyaknya NaOH yang diberikan pada saat perendaman serat TKKS sehingga mengakibatkan serat alam rusak secara permanen dan menjadi rapuh[14].
Kata Kunci : Papan partikel, serat TKKS, larutan natrium hidroksida (NaOH),
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangSehubungan dengan semakin menurunnya bahan baku kayu dari hutan alam
Indonesia, sebagai bahan baku industri, perlu diusahakan untuk mencari bahan
baku alternatif lain yang mempunyai potensi sebagai bahan baku industri produk
panel untuk menggantikan produk panel berbahan baku kayu. Salah satu sumber
bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan papan partikel adalah
limbah kelapa sawit yang berlignosellulosa, antara lain tandan kosong, batang,
pelepah dan cangkang buahnya. Limbah kelapa sawit yang cukup berpotensi
untuk digunakan sebagai bahan baku papan partikel adalah Tandan Kosong
Kelapa Sawit (TKKS) karena jumlahnya cukup banyak yaitu 1,9 juta ton berat
kering atau setara dengan 4 juta ton berat basah per tahun dan sudah terkumpul di
industri pengolahan minyak sawit. Pembuatan papan partikel tersebut selain
menghasilkan papan tiruan juga berguna untuk mengurangi limbah dari industri
kelapa sawit.
Limbah padat kelapa sawit yang berasal dari tandan kosong dari pabrik
pengolahan, pelepah dan batang di areal perkebunan khususnya di Sumatera
Barat, selama ini kurang dimanfaatkan atau hanya dibuang kembali kelahan
perkebunan. Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) memiliki potensi
yang sangat besar sebagai bahan baku produksi fiberboard.
Disisi lain, sebagian besar wilayah Indonesia adalah wilayah rawan banjir.
Frekuensi kebanjiran besar maupun kecil yang terjadi di Indonesia sangat besar.
Dengan kondisi rill di lapangan tersebut, maka akan menjadi masalah Nasional
bagaimana menyediakan sarana perabot rumah tangga yang ekonomis tidak
mudah busuk/lapuk karena terkena air dan terjangkau masyarakat Indonesia yang
tentu ramah lingkungan. Salah satu alternatif adalah menciptakan bahan komposit
Pendahuluan
Roni Permanda/0910913109 2
Berdasarkan masalah diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pembuatan komposit dari matrik urea dan serat Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS) sebagai papan partikel yang kuat dan tahan terhadap air dengan
memperhatikan karakteristik mekanik produk yang di hasilkan. Perlakuan
yang diberikan adalah memberi konsentrasi penambahan NaOH terhadap serat
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dengan matrik Urea Formaldehide dan
Variasi persentase larutan NaOH di dalam serat adalah 2,5% ; 5% ; 7,5% ;
10%. Kemudian di tentukan bagaimana pengaruh perlakuan terhadap kekuatan
uji bending.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh larutan natrium hidroksida (NaOH) terhadap
kekuatan bending serat tandan kosong kelapa sawit dengan perekat urea formaldehyde.
2. Mengetahui pengaruh variasi persentase NaOH terhadap kekuatan bending
papan partikel.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini dilakukan adalah :
1. Meningkatkan nilai guna serat tandan kosong kelapa sawit melalui
pembuatan papan partikel.
2. Mendapatkan bahan pembuat papan partikel dari bahan komposit yang
kuat, tahan air dan ramah lingkungan.
3. Pemanfaatan nilai ekonomis serat Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai
papan partikel yang berkualitas baik.
4. Dapat mengetahui pengaruh variasi persentasealkalisasi larutan NaOH
Pendahuluan
Roni Permanda/0910913109 3
1.4 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada :
1. Serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dialkalisasi menggunakan
larutan NaOH dengan variasi persentase yang digunakan yaitu 2.5%; 5%;
7.5%; 10% selama 1 jam.
2. Temperatur pegempaan panas adalah 150oC
3. Lama waktu pengempaan 15 menit
4. Pengujian mekanik papan parikel dengan uji bending
5. Papan partikel dari serat tandan kosong kelapa sawit disusun secara acak
dengan panjang 1 cm.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika dari penulisan laporan ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika
penulisan. Uraian bab ini dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang
penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan manfaat sesuai dengan
tujuan penelitian dengan batasan-batasan dan asumsi yang digunakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang uraian teori, landasan konseptual dan informasi yang
diambil dari literatur yang ada.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan uraian-uraian tahapan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan penelitian.
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
Menjelaskan tentang hasil yang didapatkan serta analisanya.
BAB V PENUTUP