RADAR BPlNDUNG
Kebiasaan Bergelut dengan Mayat (1)
Lewat Metode Forensik, Penyebab Kematian
Diungkap dan Dibicarakan
Karena profesi, mengharuskan bergaul dengan
jenazah-jenazah. Setiap hari, mengalir ke Rumah Sakit Hasan
Sadikin (RSHS) Bandung. Karena profesi pula
membuatnya dekat dengan kematian. Namun begitu
justru Rian dekat dengan Tuhan.
DI ruang kantornya, Kepala Forensik RSHS Dr Noorman Herriyadi mengungkapkan pe-ngalaman bekerja sebagai spe-sialis forensik RSHS. Saat dite-mui, dia mengenakan kemeja pendek semi batik dan celana jeans abu-abu. Terkesan se-derhana. Hanya saja tatapan matanya yang tajam menan-dakan sarat pengalaman.
"Bagi saya mayat sudah biasa. Sebenarnya pengalaman ini sudah biasa ditemui saat kuliah
Iman Herdiana/Radar Bandung
anatomi dulu. Dua minggu sekali mahasiswa harus bertemu ma-yat," kata ayah empat anak itu. Bagi orang awam, tentu saja kerja memeriksa mayat-mayat alias forensik aneh atau ganjil. Namun, profesi itu justru mem-buatnya bisa menemukan filosofi hidup yang selanjutnya menjadi prinsip. "Mayat selalu ingatkan saya pada kematian. Prinsip keIja saya adalah berbicara atas nama 'yang tidak bisa bicara, yang
meningga1," ujarnya bijak.
IMANHERDlANNRADAR BAMJUNG
USAIPERIKSA:Kepala Forensik RSHS Bandung, Noonnan Herryadi di saat setalah memeriksa mayat yang baru tiba di ruang jenazah.
. Ilmu forensik yang diraihnya di Universitas Padjajaran (Un-pad) gunanya mengungkap penyebab kematian. Jadi dalam prinsip itu menyelinap misi kebenaran. Karena lewat metode forensik yang dikuasai,
pe-nyebab keroatian berusaha diungkap dan dibicarakan. "Be-rbicara atas nama yang tidak bicara," kata pengagum berat Muhamad Iqbal, filsuf Pakistan
. lewal lItetods Baca Hal 14
Kliping
"'umos
UnF-od
2009
o
Senin ( ) Sel.1:>.1) R,'w
.
K...."
Juw"
U
S,b,u
( ) M'..ggu
1
2
3
4
5
6
7
C
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
<i)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
OJ.1n
nPeb
.Mar
nApr
I'J Me;
n
Jill! (j Jill nAgs0
Sepn
Oktn
Navn
Dc:--.:..:
Sambungan dari Hal I
yang tennashur, itu.
Memang 'kematian' membuat orang memandang aneh pada eara ketja profesinya. Padahal bagi dia, yang pantas ditakuti adalah <ehidupan. "Pasien saya adalal. mayat yang tidak bisa dan tidak akan protes. Masalah justru datang dari yang hidup bukan dari yang mati," ungkap pria kelahiran Cimahi 57 tahun lalu'itu.
Awal karier Herry-begitu jalan, nonton ke bioskop, dan nama keeil dr Noonnan--dimulai m:>kan bersama," ujar dokter dari dokter umum. Kemudian dia '1obinya membaea dan dua beralih ke bidang forensik hing- kali dalam seminggu bermain ga menjadi ahli atau spesialis bulu tangkis. Namun, dia tidak forensik. Kini sudah 26 tahun memaksa anak-anaknya me-\- 'gas (Ii RC' Dia juga n(" kan profesinya, meski dia
.: ,d l:na- an keluarga militer. ~rnya di raKultas J. . Jok- iwopnan membebaskan anak-teran Unpad. anaknya memilih program studi "Sibuk memang, tapi saya yang diminati. Si sulung Iqbal-berusaha membagi waktu de- nama yang diambil dati filsuf Pa-~an keluarg!, seperti jalan: kistan Jtu-misalnya, kini kuliah
di ITB; yang kedua, Razi, kuliah di nonkedokteran Unpad; se-dangkan Syfa masih SMA, dan si bungsu Gifari masih diSMP. Empat anak tersebut merupakan buah dati pernikahannya dengan Samna Noonnan.
Lalu kapan dok, pensiim.?"Secara formal, usia 65tahun saya pensiun. Tapipensiunbukan berartiberhenti,
finish. Bagi saya pengabdian pada