iv
PENERAPAN PENDEKATAN RULE OF REASON DALAM DUGAAN PRAKTIK MONOPOLI JASA PELAYANAN TAKSI DI BANDARA JUANDA DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG
LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
ABSTRAK
Perkembangan transportasi sebagai sarana dan prasarana dalam pemenuhan kebutuhan hidup merupakan salah satu upaya untuk mensejahterakan rakyat. Taksi adalah salah satu jenis alat transportasi di Indonesia yang beroperasi di berbagai wilayah, salah satunya di wilayah bandara. Pengelolaan taksi bandara di Indonesia banyak dikeluhkan oleh masyarakat penggunanya. Penyebabnya adalah mahalnya tarif taksi. Kasus di Bandara Internasional Juanda misalnya, pelayanan jasa taksi bandara hanya dilakukan oleh satu operator taksi saja yaitu Primer Koperasi Angkatan Laut Surabaya. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam memutuskan Perkara Nomor: 20/KPPU-I/2009 KPPU terkait dengan jasa pelayanan taksi di Bandara Internasional Juanda Surabaya menggunakan pendekatan rule of reason. Dalam UU No. 5 Tahun 1999 pendekatan ini tidak secara eksplisit disebutkan sehingga penerapannya sendiri masih belum memiliki dasar. Pokok permasalahan yang diteliti adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah pelayanan jasa taksi di Bandara Juanda yang hanya dikelola oleh satu pelaku usaha dapat dikatakan sebagai suatu praktik monopoli sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 dan bagaimana penerapan pendekatan rule of
reason pada kasus monopoli jasa taksi Bandara Juanda ini.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis menganalisis masalah hukum, fakta, dan gejala hukum lainnya yang berkaitan dengan pendekatan rule of reason dalam dugaan praktik monopoli pelayanan jasa taksi di bandara, kemudian menganalisisnya sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan yang akan diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pelayanan jasa taksi di Bandara Juanda Surabaya yang hanya dilakukan satu pelaku usaha yaitu Primer Koperasi Angkatan Laut Surabaya memenuhi unsur-unsur perbuatan yang dilarang oleh Pasal 17 UU No. 5 Tahun 1999 yaitu praktik monopoli sebagai kegiatan yang dilarang.Penerapan pendekatan
rule of reason dalam kasus jasa pelayanan taksi Bandara Juanda adalah