• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Merek (House Brand) Terhadap Minat Beli Konsumen di Toserba X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Merek (House Brand) Terhadap Minat Beli Konsumen di Toserba X."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

!

$

%

/

,

!

3

!

6

-6

0

-0 4

0

6 6

-

0

0

, 0

4

0

-

0

6

! !

0

-:;<

6

6

#

4 0

,

!

6

0

-E

, :;<

0

0 4

7

#

-7

#

6

0

0

4 0

0

4 0

0

-7

0

!

F

0

0

0

0

0

G

E

-/

0

6

4

0

66 0

0

:;<

- 5

0

0

F

-&

:;<

0

)'

-/

0

4

6

6

>( ? , @' *'

)' ? - &

4

4 !

@' ? - &

&

--'''-''',

& - (-'''-''',

*A ? - &

4

+A ?

-&

0

7

0

/

+' ?

-8

!

:;<

@A ?

-/

0

4

0

4

C ',D'*

C > ,+( ?- /

4

:;<

G

66 0

0

> ,+( ?

>,(> ?

66 0

6 0

(2)

-!

$

4

3

- &

!

-

-,

-

0

-/

:;<

4

#

0

-/

:;<

- .

7

#

-7

#

6

- .

- 7

-/

! "

-0

0

- &

/

:;<

)'

-4

4

>(? ,

@' *'

)'? - &

@'?

-& - -'''-''',

& - (-'''-''',

*A?

-+A? - /

B.

@

+'?

-"

/

:;<

@

@A?

-7

C ',D'*

C > ,+( ?- 7

:;<

> ,+(?

>,(>?

6

6

6

(3)

-!

&

'

($(

7

---"

---.

--- !

.

0 --- !

6

3 --- !

6

/

--- E

6

2

--- E!

#.# 3-

% .7 9 .%

- - 9

#

---(- 3

6

--- )

-@-

/

--- )

-*- "

--- A

#.# 33- /3%

.%

/."., " &.%2".

3"3&3&.%,

.% 73 H/

3

(- - /

(4)

E

(- -@- -

#

--- '

(- -@-(- I

#

---(-

-*-(- -*- -

--- +

(- -*-(-

/

--- >

(- -*-@- "

--- ('

(- -*-*- /

--- (*

(- -*-)- "

--- ()

(- -*-A-

"

--- (A

(- -)-

#

(- -)- -

#

--- (+

(- -)-(-

#

--- (>

(- -)-@- "

--- @'

(- -)-*- /

--- @

(- -)-)-

"

6

"

"

--- @*

(- -)-A-

--- @+

(-(- 7

7

#

#

--- *+

(-@- "

--- *>

(-*- 7

--- )(

#.# 333- H#

"

.%

/H

% 93/3.%

(5)

E

@- - -

--- ))

@- -(-

"

4

, 9

/

,

/

:;< --- )A

@- -@-

H

--- )>

@- -*-

/

--- A'

@- -)- I

,

, 8

I

,

#

I

--- AA

@- -A-

/

:;< --- A+

@- -)- "

#

/

:;< --- A+

@-(-@-(- -

--- A>

@-(-(- H

I

--- AD

@-(-@-

--- +'

@-(-*-

--- +

@-(-)-

.

--- +@

@-(-A- &

0

7

--- +)

@-(-+-

I

&

--- +A

#.# 3I- 7. 39

% 93/3.%

.%

#.7. .%

*- - 7

*- - - .

6 &

--- >

*- -(- .

I

7

#

--- >>

*- -@- .

I

#

---

(

(6)

E

*-(- -

I

--- (+

*-(-(-

&

--- @'

*-@-*-@- - .

/

"

:;<

/

:;< --- @(

*-@-(- .

.

7

#

#

"

--- @*

#.# I- "

3

9.%

.% .&.%

)- - "

--- @D

)-(-

--- *

(7)

E

& '

)

/

(-

/

*

*8--- A

/

@-

/

"

4

/

:;< --- )+

/

@-( /

H

I

--- AD

/

*-

"

&

--- >(

/

*-(

&

--- >(

/

*-@

&

--- >@

/

*-* /

&

#

--- >*

/

*-)

&

--- >)

/

*-A /

&

--- >A

/

*-+ "

"

" /

:;<

#

--- >+

/

*->

/

:;<

--- >>

/

*-D

:;< 0

--- >D

/

*- ' #

:;<

--- D'

/

*-

5

:;<

--- D

/

*- (

:;<

--- D(

/

*- @

:;< 0

--- D@

(8)

E

/

*- )

:;<

0

--- D)

/

*- A

:;<

0 --- DA

/

*- +

:;<

0

--- D+

/

*- > 9

/

:;< 0

--- D>

/

*- D 9

/

:;<

--- DD

/

*-('

/

:;<

0 --- ''

/

*-( 9

/

:;<

--- '

/

*-(( 9

/

:;< 0

--- '(

/

*-(@ 7

:;<

--- '@

/

*-(*

:;<

--- '*

/

*-()

:;<

--- ')

/

*-(A

:;<

/

:;<

--- 'A

/

*-(+

:;<

--- '+

/

*-(>

:;< 0

--- '>

/

*-(D

:;<

--- 'D

(9)

E !

/

*-@

:;< 0

---/

*-@(

/

<;<

---

(

/

*-@@ .

4

:;< ---

@

/

*-@* .

0

:;<

---

*

/

*-@)

<;< 0

---

)

/

*-@A "

:;<

---

A

/

*-@+ 5

:;<

/

J;<

---

+

/

*-@>

:;<

---

>

/

*-@D

:;<

---

D

/

*-*'

0

<;<

0

--- ('

/

*-* .

=

:;

--- (

/

*-*(

:;<

--- ((

/

*-*@ .

0 0

=

<;<

(10)

E!

/

*-** .

=

:;<

--- (*

/

*-*)

0

:;<

--- ()

/

*-*A

=

:;<

--- (A

/

*-*+ 7

&

--- @

/

*-*> 7

&

#

--- @(

(11)

E!

&

'

2

(-

#

I

#

--- )

2

(-(

"

--- ('

2

(-@

/

--- @*

2

(-*

"

6

"

"

--- @)

2

(-)

"

--- @>

2

(-A

"

7

#

/

#

"

--- )

2

@-

H

--- )D

(12)

1

Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan bebas, merupakan perekonomian yang menuju kepada persaingan ketat. Kemajuan itu perlu didukung oleh adanya tindakan nyata diberbagai bidang antara lain dalam bidang teknologi, komunikasi, transportasi. Pertambahan penduduk perlu diimbangi perbaikan tingkat pendidikan serta perbaikan sosial yang makin meluas dan intensif, dan membawa perekonomian negara ke arah perdagangan global dan modern. Perekonomian yang dihadapi dunia saat ini merupakan perekonomian yang didasarkan atas kehendak potensial atas tingkat penawaran dan permintaan. Pertumbuhan industri yang sangat pesat, mengakibatkan dunia industri semakin dihadapkan dengan situasi persaingan yang semakin tajam.

(13)

2

Manusia berhubungan langsung dengan proses pemasaran dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan konsumen yang sekarang cenderung bervariasi sehingga tercermin dalam sikap berbelanja mereka. Masyarakat membutuhkan sarana berbelanja yang memiliki nilai lebih sehingga memberikan kepuasan dalam berbelanja. Sarana belanja yang dapat memberikan kepuasan berbelanja kepada konsumen adalah sarana dimana menyediakan berbagai macam produk kebutuhan sehari hari dan juga perlengkapan perlengkapan rumah tangga, pakaian dimana konsumen dapat memilih dengan mudah kebutuhan yang diinginkan juga didukung oleh sarana belanja yang nyaman. Salah satu sarana tersebut adalah toserba.

Saat ini banyak pengusaha yang terarik untuk memasuki usaha retail ini, sehingga usaha usaha seperti ini makin menjamur di mana mana termasuk di Indonesia. Usaha usaha retail ini seperti hypermarket, supermarket, toserba, pasar swalayan, mini market, toko khusus, toko diskon dan lain sebagainya.

(14)

3

keuangan sebesar 6,78%, sektor listrik gas air bersih 6,69%, sektor jasa jasa

5,14%, sektor pertambangan penggalian 3,61% dan sektor pertanian sebesar

0,43%, ( Sumber : bps.go.id/releases/New/16 May 2005.htm ).

Dari data BPS tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan Produk

Domestik Bruto, PDB pada sektor perdagangan khususnya industri retail, dimana

hal ini membuat para pesaing bisnis di industri retail untuk lebih memperhatikan

mutu dan jenis produk dan tetap berusaha melakukan strategi pemasaran yang

tepat dan sesuai dengan konsep pemasaran. Konsep itu berarti upaya pemasaran

terkoordinasi yang berfokus pada pasar.

Agar perusahaan mempunyai produk yang kompetitif di pasar, maka

produk tersebut harus mempunyai keunggulan pembeda (merek) sehingga akan

dapat menduduki positioning yang “unik” sedemikian rupa dibenak konsumen.

Yang lebih penting lagi, keunikan tersebut harus lebih baik daripada produk

pesaing baik dalam hal mutu baik, kualitas baik, harga lebih murah, pelayanan

lebih baik dan sebagainya.

Setiap perusahaan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi

konsumen sehingga tidak jarang suatu produk meniru produk lain yang sukses di

pasaran agar penjualannya meningkat. Hal ini menyebabkan banyaknya produk

sejenis yang memiliki kemiripan bentuk yang menimbulkan kebingungan . Untuk

itulah produsen harus memberikan merek (house brand) pada produknya untuk

mengidentifikasi produknya agar mudah dikenali.

Atas dasar ini Toserba “X” yang beralamatkan jalan Kepatihan Bandung

(15)

4

berbagai peralatan dan perlengkapan kebutuhan rumah tangga seperti makanan,

minuman, pakaian, tissue, sabun, pasta gigi, minyak goreng, dan lain lain.

House Brand didefinisikan sebagai serangkaian produk yang dikemas

khusus dalam kemasan yang memiliki identitas tempat yang menjualnya dan

hanya bisa diperoleh di tempat tersebut. Misalnya Toserba “X” memproduksi

tissue dalam kemasan yang berlabelkan “X” dan konsumen tidak dapat membeli

tissue tersebut di toserba lain.

Dalam hal ini produk merek ( house brand ) yang dikeluarkan Toserba “X”

ini biasanya harganya lebih murah daripada produk bermerek lainnya. Produk

House Brand ini, memiliki kualitas terjamin karena diproduksi oleh perusahaan

yang sudah dipercaya dan andal dibidangnya. Hal ini diharapkan dapat

menumbuhkan minat beli konsumen menambah kepercayaan konsumen atas

produk produk yang dikeluarkan Toserba “X” dengan nama yang tidak asing lagi

di benak konsumen.

Dari uraian di atas maka diharapkan dengan adanya merek (house brand)

dapat meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk produk dengan label

“X” karena sudah memiliki kualitas mutu baik dan juga harga yang lebih murah.

Pengertian minat beli secara umum adalah keinginan konsumen untuk

membeli produk barang atau jasa yang didukung kemampuan konsumen tersebut

dan juga ketertarikan konsumen terhadap produk atau jasa tersebut karena

memiliki keunikan atau ciri khas tertentu. Dalam melakukan keputusan atau

(16)

5

(perhatian), Interest (minat beli), Desire ( keinginan), dan Action (tindakan

pembelian).

Untuk mengetahui adanya kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan

yang berkaitan mengenai pengaruh merek (house brand) yang dikeluarkan oleh

Toserba “X” dengan besarnya minat konsumen, maka penulis merasa tertarik

untuk mengadakan penelitian tentang

!

"

#

!

$%&

' (

Atas penjelasan latar belakang masalah yang telah diuraikan mengenai

masalah merek (house brand) yang dihadapi oleh Toserba “X”, maka penulis

memberikan patokan masalah sebagai berikut :

1. Apa tujuan pengadaan merek (house brand) “X” pada produk produk yang

dijual di Toserba “X”.

2. Apakah terdapat pengaruh yang kuat antara merek (house brand) dengan

minat beli konsumen.

) ! *

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menyelesaikan tugas akhir sebagai

salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana ekomoni di Universitas Kristen

(17)

6

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa yang menjadi tujuan perusahaan dalam pengadaan

merek (house brand) “X” pada produk produk yang dijual di Toserba “X”.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh merek (house brand) terhadap

minat beli konsumen yang berbelanja di Toserba “X” .

+ #

Bagi penulis :

Untuk mengetahui dan memahami praktek bisnis pemasaran dalam

kenyataan yang ada dan menghubungkannya dengan teori dan ilmu

ekonomi yang didapat dalam perkuliahan.

Untuk menambah wawasan tentang merek (house brand) dalam

kaitannya dengan minat beli konsumen.

Bagi perusahaan:

Sebagai masukan bagi perusahaan tentang pemberian merek (house

brand) di Toserba “X” tersebut sehingga dapat menjadi informasi

(18)

7 Bagi pembaca:

Sebagai bahan informasi yang berguna untuk mengetahui sejauh

mana kaitan antara pemberian merek (house brand) terhadap minat

(19)

139

;

# - - /

# "

Berdasarkan hasil penelitian berikut pembahasan yang telah dilakukan

pada Toserba “X” Jalan Kepatihan Bandung, maka penulis akan mencoba menarik

beberapa kesimpulan dan mengemukakan saran saran mengenai pemberian merek

(house brand) yang diharapkan akan berguna sebagai bahan pertimbangan bagi

toserba dalam menetapkan kebijakan kebijakan mengenai merek (house brand) di

masa yang akan datang demi kemajuan toserba.

Berikut ini adalah hasil penelitian yang berhasil penulis rangkumkan

dalam bentuk kesimpulan kesimpulan. Adapun kesimpulan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan pengadaan merek (house brand) khususnya merek “X” pada produk –

produk yang dijual dalam Toserba “X” yaitu :

Kelangsungan hidup Toserba “X”

Memaksimalkan laba yang diperoleh Toserba “X”

Meningkatkan volume penjualan Toserba “X”

(20)

140

2. Hasil perhitungan statistik mengenai koefisian korelasi dengan menggunakan

metode korelasi Spearman menunjukkan adanya @ . " (

$%&

. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya pengujian hipotesis yaitu bahwa

hipotesis H0 ditolak dan Hi diterima, artinya " "

! $%& Sedangkan hasil dari koefisien

korelasi Determinasi diketahui bahwa

" Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian merek

memiliki peranan yang penting untuk kelangsungan hidup suatu produk,

dimana merek merupakan lambang dari suatu produk yang mana apabila tanpa

adanya merek pada suatu kategori produk yang sama akan sulit bagi

konsumen untuk membedakan produk yang satu dengan produk lainnya.

Konsumen mengambil banyak keputusan pembelian tiap harinya. Keputusan

ini dipengaruhi oleh berbagai stimulus, seperti rangsangan pemasaran atau 4P

(product, price, place, and promotion). Keputusan konsumen dalam membeli

suatu produk dipengaruhi oleh beberapa informasi akan barang kebutuhannya

seperti pada kualitas produk, harga, cita rasa dan menghubungkannya dengan

persepsi terhadap merek merek tertentu. Dan pada akhirnya konsumen

memutuskan untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Dengan adanya

pembelian produk yang dilakukan konsumen secara terus menerus maka hal

ini juga dapat meningkatkan volume penjualan. Jadi persepsi konsumen

(21)

141

-Saran saran yang ingin penulis simpulkan berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan pada Toserba “X” Jalan Kepatihan Bandung demi kemajuan

toserba di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Logo merek dibuat lebih menarik lagi, misalnya dengan pengubahan dalam

bentuk huruf dan kombinasi warna – warna cerah yang lebih menarik.

2. Memberikan hak paten pada merek dengan tujuan agar pesaing tidak dapat

memakai nama merek yang sama.

3. Memperkenalkan pada masyarakat luas mengenai produk produk serta motto

dari merek (house brand) “X” lebih sering kepada masyarakat yaitu

“PILIHAN KELUARGA BIJAK” . Hal ini dapat dilakukan dengan

menggunakan spanduk atau selebaran – selebaran sehingga konsumen akan

(22)

E!

&

'

*$

,

K

K

, /

-7

, 9

0

-

-

-

- (''

"

,

-

(

-

0

, 3

0-& !

, % 4

- (''A

"

,

2

.

- /

0

6

D

- -

0

7

, 3 0-

& !

, % 4

- (''*

"

,

-

-

-

0 7

, 3

0-9

- ('''

, -

K H

,

8 - 8

#

!

*

- -

-

-- ('''

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk interaksi sosial menjadi kebutuhan utama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat secara damai yaitu dalam bentuk sosial seperti kerja sama dan akomodasi

Untuk meningkatkan kemudahan akses, menyediakan ruang pejalan kaki yang dilengkapi dengan zona perabot dan zona perdagangan, ruang pelanggan, serta zona pejalan

Kekonvergenan pointwise adalah kekonvergenan barisan fungsi dimana suatu barisan fungsi dapat memiliki satu atau lebih nilai limit dan tidak mampu mempertahankan

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah data indikator kesehatan berdasarkan kecamatan di Surabaya tahun 2012 yang dilihat dari rasio tenaga

Indonesia telah meratifikasi Konvensi Jenewa 1949 tanpa reservasi apapun melalui Undang- undang Republik Indonesia (RI) Nomor 59 Tahun 1958, namun, untuk dapat

Melihat realita yang ada, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kontribusi usahatani terhadap tingkat pendidikan dalam rumah tangga petani di nagari

düzenli olarak yayımlanan evkaf raporlarında 1933 yılından itibaren yer verilen İslam İlahiyat Okuluna, 1950 yılından sonra hiç yer verilmemesi ve okulun

(3) Insentif langsung diberikan kepada penghasil jasa pelayanan baik tenaga medis, kelompok tenaga keperawatan/setara dan kelompok administrasi sesuai dengan