• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada soal cerita segiempat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada soal cerita segiempat."

Copied!
270
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Sepriani Liliana (NIM : 121414016). 2017. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada Soal Cerita Segiempat. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika dalam bentuk soal cerita pada pokok bahasan segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta berjumlah 25 siswa. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika diperoleh dari tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian terhadap jawaban siswa dalam menyelesaikan soal cerita menunjukan adanya 8 profil kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan masalah pada soal cerita menyangkut materi segiempat yaitu yang pertama, siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat, melakukan langkah penyelesaian dengan tepat, jawaban benar serta menarik kesimpulan. Kedua , siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat,melakukan langkah penyelesaian dengan tepat hanya saja terjadi kesalahan perhitungan, jawaban salah, menarik kesimpulan. Ketiga, siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat, namun langkah penyelesaian kurang tepat, dan jawaban salah. Keempat, siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat, namun tidak melakukan langkah penyelesaian. Kelima, siswa menuliskan data soal tetapi tidak lengkap, namun langkah penyelesaian tepat, jawaban benar dan menarik kesimpulan. Keenam, siswa menuliskan informasi tidak sesuai dengan data soal, melakukan langkah penyelesaian tetapi kurang sempurna, jawaban kebetulan benar, menarik kesimpulan. Ketujuh, siswa tidak menuliskan data soal/menuliskan tetapi tidak sesuai dengan data soal/menuliskan data soal tetapi tidak lengkap, melakukan langkah penyelesaian yang kurang tepat, jawaban salah, dan yang terakhir siswa tidak menuliskan data soal/ menuliskan data soal tetapi tidak lengkap serta tidak melakukan langkah penyelesaian.

(2)

kemampuan pemecahan masalah S16 sesuai dengan profil kemampuan pemecahan masalah 1.

(3)

ABSTRACT

Sepriani Liliana (121414016). 2017. The Ability Profile of Stella Duce Junior High School Students in Mathematics Problem Solving on the Topic of Quadrilaterals. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics Science and Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research aimed to find out the profile of students’ skills in solving mathematics of problems in the form of word problems on the topic of quadrilaterals. It was a qualitative descriptive research. The subjects were seventh graders in SMP Stella Duce 2 Yogyakarta jupiter class which consisted of 25 students. The data were gathered by written test and interviews. According to the result of this research about the students’ answers in solving word problems, it was found that there were eight profiles of problem solving skills in answering the word problems on the topic of quadrilaterals. First, the students could write what was known and asked correctly, could follow the steps in answering correctly, could answer correctly, and could make a conclusion. Second, the students could write what was known and asked correctly, could follow the steps in answering correctly, but they made mistakes in counting so the answer was wrong, could make a conclusion. Third, the students could write what was known and asked correctly, but the steps in answering were incorrect, and the answer was wrong. Fourth, the students could write what was known and asked, but couldnot follow the steps in answering. Fifth, the students wrote the question incompletely, but the steps and the answer were correct, and could make a conclusion. Sixth, the students wrote incorrect information about the question, followed the steps in answering imperfectly, the answer was accidentally correct, could make a conclusion. Seventh, the students did not write the data of the question/ they wrote it incorrectly/ they wrote it incompletely, followed the steps in answering imperfectly, the answer was wrong, and the last, the students did not write the data of the problem but it was incomplete and they did not follow the steps in answering.

According to the result of the interviews with some students who were chosen from 25 students who did written test, there was one student whose the written test result was not consistent with the result of the interview. In solving the parallelogram and rhombus word problems, the profile of problem solving skill of S16 was consistent with the profile of problem solving skill 7, meanwhile according to the interview, the profile of problem solving skill S16 was consistent with the profile of problem solving skill 3. According to the written test in solving quadrilateral word problems, the profile of problem solving skill S16 was consistent with the profile of problem solving skill 8, meanwhile according to the interview, the profile of problem solving skill S16 was consistent with the profile of problem solving skill 1.

(4)

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA PADA SOAL

CERITA SEGIEMPAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Sepriani Liliana

NIM: 121414016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)

i

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA PADA SOAL

CERITA SEGIEMPAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Sepriani Liliana

NIM: 121414016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(6)

ii

(7)

iii

(8)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Lebih baik melakukan sesuatu dengan tidak sempurna

dibanding tidak melakukan apapun dengan sempurna.

Dr. Robert schuller

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu

tidak akan hilang.

(Ams 23 :18)

Dengan penuh rasa syukur skripsi ini aku persembahkan

untuk:

Papa , Mama dan Adik-adik ku tercinta

Partner terbaik ku Rudiwan Sepriwono

Sahabat

sahabat ku wiwik dan revo serta

(9)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Februari 2017

Penulis

(10)

vi ABSTRAK

Sepriani Liliana (NIM : 121414016). 2017. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta pada Soal Cerita Segiempat. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika dalam bentuk soal cerita pada pokok bahasan segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta berjumlah 25 siswa. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika diperoleh dari tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian terhadap jawaban siswa dalam menyelesaikan soal cerita menunjukan adanya 8 profil kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan masalah pada soal cerita menyangkut materi segiempat yaitu yang pertama, siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat, melakukan langkah penyelesaian dengan tepat, jawaban benar serta menarik kesimpulan. Kedua , siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat,melakukan langkah penyelesaian dengan tepat hanya saja terjadi kesalahan perhitungan, jawaban salah, menarik kesimpulan. Ketiga, siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat, namun langkah penyelesaian kurang tepat, dan jawaban salah. Keempat, siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat, namun tidak melakukan langkah penyelesaian. Kelima, siswa menuliskan data soal tetapi tidak lengkap, namun langkah penyelesaian tepat, jawaban benar dan menarik kesimpulan. Keenam, siswa menuliskan informasi tidak sesuai dengan data soal, melakukan langkah penyelesaian tetapi kurang sempurna, jawaban kebetulan benar, menarik kesimpulan. Ketujuh, siswa tidak menuliskan data soal/menuliskan tetapi tidak sesuai dengan data soal/menuliskan data soal tetapi tidak lengkap, melakukan langkah penyelesaian yang kurang tepat, jawaban salah, dan yang terakhir siswa tidak menuliskan data soal/ menuliskan data soal tetapi tidak lengkap serta tidak melakukan langkah penyelesaian.

(11)

vii

(12)

viii ABSTRACT

Sepriani Liliana (121414016). 2017. The Ability Profile of Stella Duce Junior High School Students in Mathematics Problem Solving on the Topic of Quadrilaterals. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics Science and Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research aimed to find out the profile of students‟ skills in solving mathematics of problems in the form of word problems on the topic of quadrilaterals. It was a qualitative descriptive research. The subjects were seventh graders in SMP Stella Duce 2 Yogyakarta jupiter class which consisted of 25 students. The data were gathered by written test and interviews. According to the

result of this research about the students‟ answers in solving word problems, it was found that there were eight profiles of problem solving skills in answering the word problems on the topic of quadrilaterals. First, the students could write what was known and asked correctly, could follow the steps in answering correctly, could answer correctly, and could make a conclusion. Second, the students could write what was known and asked correctly, could follow the steps in answering correctly, but they made mistakes in counting so the answer was wrong, could make a conclusion. Third, the students could write what was known and asked correctly, but the steps in answering were incorrect, and the answer was wrong. Fourth, the students could write what was known and asked, but couldnot follow the steps in answering. Fifth, the students wrote the question incompletely, but the steps and the answer were correct, and could make a conclusion. Sixth, the students wrote incorrect information about the question, followed the steps in answering imperfectly, the answer was accidentally correct, could make a conclusion. Seventh, the students did not write the data of the question/ they wrote it incorrectly/ they wrote it incompletely, followed the steps in answering imperfectly, the answer was wrong, and the last, the students did not write the data of the problem but it was incomplete and they did not follow the steps in skill of S16 was consistent with the profile of problem solving skill 7, meanwhile according to the interview, the profile of problem solving skill S16 was consistent with the profile of problem solving skill 3. According to the written test in solving quadrilateral word problems, the profile of problem solving skill S16 was consistent with the profile of problem solving skill 8, meanwhile according to the interview, the profile of problem solving skill S16 was consistent with the profile of problem solving skill 1.

(13)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Sepriani Liliana

Nomor mahasiswa : 121414016

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA PADA SOAL CERITA SEGIEMPAT

Dengan demikian, saya memeberikan kepada Perpustakaaan Universitas Sanata Dharma hak untuk meyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya maupun memberikan royalti pada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 16 Februari 2017

Penulis

(14)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus kristus atas segala berkat dan

rahmat-nya penulis diberikan kesempatan dan kesehatan sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa tidak lepas dari

seluruh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma;

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Ruthito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata

Dharma;

3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma;

4. Bapak Thomas Sugiarto Pudjohartono, M.T. selaku dosen pembimbing

akademik Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2012 NIM

genap;

5. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku dosen pembimbing yang dengan

tenang dan penuh kesabaran untuk membimbing dalam menyelesaikan

penulisan Tugas Akhir ini;

6. Sr. Fidelis Budiriastuti, CB, S.Pd, selaku kepala sekolah SMP Stella Duce

(15)

xi

7. Ibu Bernadetta Retno Haryani, S.Pd. selaku guru matematika SMP Stella

Duce 2 yang sudah banyak membantu dalam proses pengumpulan data

disekolah;

8. Para siswa dan siswi kelas VII Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

yang bersedia menjadi subjek penelitian;

9. Papa & Mama yang selalu mendukung dan mendoakan sampai akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan;

10.Semua Pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak

mendukung, dan memberikan banyak bantuan dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini

masih mengalami kesulitan dan tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan masukan, saran, kritikan yang mendukung agar skripsi ini

menjadi lebih baik, dan semoga sripsi ini dapat bermanfaaat sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, 16 Februari 2017

Penulis

(16)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Masalah ... 4

F. Batasan Istilah ... 4

G. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

(17)

xiii

B. Kemampuan Memecahan Masalah ... 7

C. Soal Cerita Matematika ... 9

D. Langkah-langkah Penyelesaian Soal Cerita ... 10

E. Segiempat ... 14

F. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22

D. Bentuk Data ... 22

E. Metode dan Instrumen Penelitian... 23

F. Validitas Instrumen ... 27

G. Reliabilitas Instrumen ... 28

H. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 32

B. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 33

C. Analisis Data dan Penyajian Hasil Analisis ... 34

A. Keterbatasan Penelitian ... 167

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 169

A. Kesimpulan ... 169

B. Saran ... 171

(18)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Tertulis ... 25

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Panduan Wawancara ... 26

Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.3 ... 38

Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.4 ... 40

Tabel 4.5. Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.5 ... 41

Tabel 4.6. Topik-Topik Data Soal No.1 ... 43

Tabel 4.7. Topik-Topik Data Soal No.2 ... 49

Tabel 4.8. Topik-Topik Data Soal No.3 ... 55

Tabel 4.9. Topik-Topik Data Soal No.4 ... 59

Tabel 4.10. Topik-Topik Data Soal No.5 ... 64

Tabel 4.11. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 75

Tabel 4.12. Penyajian Data Proses Berpikir S3 ... 141

Tabel 4.13. Penyajian Data Proses Berpikir S4 ... 143

Tabel 4.14. Penyajian Data Proses Berpikir S5 ... 147

Tabel 4.15. Penyajian Data Proses Berpikir S6 ... 149

Tabel 4.16. Penyajian Data Proses Berpikir S16 ... 152

Tabel 4.17. Penyajian Data Proses Berpikir S19 ... 154

Tabel 4.18. Penyajian Data Proses Berpikir S20 ... 158

Tabel 4.19 Profil Kemampun Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Jajargenjang ... 161

Tabel 4.20 Profil Kemampun Pemecahan Masalah Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Persegipanjang ... 163

Tabel 4.21 Profil Kemampun Pemecahan Masalah Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Belahketupat ... 164

Tabel 4.22. Profil Kemampun Pemecahan Masalah Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Trapesium ... 165

(19)

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Kategori Data Langkah Penyelesaian Masalah Siswa pada Soal

Nomor 1 ... 70

Diagram 2. Kategori Data Langkah Penyelesaian Masalah Siswa pada Soal

Nomor 2 ... 71

Diagram 3. Kategori Data Langkah Penyelesaian Masalah Siswa pada Soal

Nomor 3 ... 72

Diagram 4. Kategori Data Langkah Penyelesaian Masalah Siswa pada Soal

Nomor 4 ... 73

Diagram 5. Kategori Data Langkah Penyelesaian Masalah Siswa pada Soal

Nomor 5 ... 74

(20)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari Kampus ... 176

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah ... 177

Lampiran 3. Soal Tes ... 178

Lampiran 4. Alternatif Jawaban Soal Tes ... 179

Lampiran 5. Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.1 ... 182

Lampiran 6. Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.2 ... 190

Lampiran 7. Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.3 ... 197

Lampiran 8. Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.4 ... 203

Lampiran 9. Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.5 ... 209

Lampiran 10. Traskrip Wawancara Siswa <03> ... 210

Lampiran 11. Traskrip Wawancara Siswa <04> ... 210

Lampiran 12. Traskrip Wawancara Siswa <05> ... 210

Lampiran 13. Traskrip Wawancara Siswa <06> ... 210

Lampiran 14. Traskrip Wawancara Siswa <16> ... 210

Lampiran 15. Traskrip Wawancara Siswa <19> ... 210

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang memiliki peran

penting dalam berbagai disiplin ilmu lainnya dan dapat memajukan daya

pikir manusia. Marpaung (1992) berpendapat bahwa matematika adalah

suatu ilmu yang menuntut kemampuan Problem Solving yang kuat seperti

pernyataan berikut:

“matematika adalah suatu ilmu yang menuntut kemampuan problem solving yang kuat. Matematika merupakan alat dan bahasa untuk memecahkan masalah dengan belajar matematika setiap orang akan dibekali dengan kemampuan agar dapat berpikir secara logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta memiliki kemampuan untuk bekerjasama. Hal tersebutlah yang menjadi alasan kuat harus adanya pembelajaran matematika disetiap jenjang pendidikan yaitu untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan

matematisnya” Marpaung (1992:2).

Kenyataannya dilapangan, dalam mempelajari matematika banyak

dijumpai berbagai masalah oleh guru maupun siswa. Berdasarkan hasil

wawancara awal dengan salah satu guru matematika dan salah satu siswa

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, peneliti menangkap salah satu masalah

yang sering dirasakan sulit oleh siswa dalam pembelajaran matematika,

yaitu kemampuan menyelesaikan masalah matematika dalam bentuk soal

(22)

Huda & Angel Gustina Kencana (2013) berpendapat bahwa soal

cerita mempunyai peranan penting dalam pembelajaran matematika,

seperti pada pernyataan berikut:

“Soal cerita mempunyai peranan penting dalam pembelajaran matematika karena siswa akan lebih mengetahui hakekat dari suatu permasalahan matematika ketika siswa dihadapkan pada soal cerita. Selain itu, soal cerita sangat bermanfaat untuk perkembangan proses berpikir siswa karena dalam menyelesaikan masalah yang terkandung dalam soal cerita diperlukan langkah-langkah penyelesaian yang membutuhkan pemahaman dan penalaran. Namun kenyataannya, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami arti kalimat-kalimat dalam soal cerita, kurangnya keterampilan siswa dalam menerjemahkan kalimat sehari-hari ke dalam kalimat matematika dan unsur mana yang harus dimisalkan dengan suatu variable.” Nizlel Huda & Angel Gustina Kencana(2013:596).

Menurut Jailani (2001:21) “Saat ini soal cerita matematika masih

merupakan soal yang sulit baik dari sisi guru (bagaimana mengajarkannya)

maupun bagi siswa (bagaimana menyelesaikannya). Oleh karena itu perlu

adanya suatu identifikasi dalam mengerjakan soal cerita matematika”.

Dengan adanya permasalahan yang telah dipaparkan diatas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai profil kemampuan

pemecahan masalah siswa SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Berdasarkan

informasi yang peneliti dapatkan dari salah satu guru SMP Stella Duce 2

Yogyakarta, kemampuan memahami materi segiempat terutama tentang

kemampuan menyelesaikan soal cerita segiempat masih belum maksimal.

(23)

kelas VII Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dalam memecahkan

masalah pada soal cerita segiempat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka

dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Dalam mempelajari matematika banyak dijumpai berbagai masalah

oleh guru maupun siswa

2. Salah satu masalah yang sering dirasakan sulit oleh siswa dalam

pembelajaran matematika adalah kemampuan menyelesaiakn masalah

matematika dalam bentuk soal cerita.

3. Kemampuan siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dalam

menyelesaikan soal cerita jajargenjang, persegipanjang, belahketupat,

trapesium, dan layang-layang masih belum maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut diatas, peneliti akan mengadakan

penelitian terkait dengan bagimana proses yang dilakukan siswa dalam

mengerjakan soal cerita, yang kemudian digunakan untuk menentukan

profil kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada soal cerita.

Agar permasalahan yang dikaji dapat terarah dan mendalam, masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti profil kemampuan siswa

(24)

2. Materi segiempat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu segiempat

khusus yang terdiri dari jajargenjang, persegipanjang, belahketupat,

trapesium, dan layang-layang.

3. Penelitian ini dilakukan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, kelas VII,

tahun ajaran 2015/2016 dengan subyek 25 siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah

yang akan diteliti adalah:

Bagaimana profil kemampuan siswa kelas VII Yupiter SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta dalam memecahkan masalah dalam bentuk soal cerita

pada pokok bahasan segiempat?

E. Tujuan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini,

maka tujuan dari penelitian ini adalah:

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan profil kemampuan siswa

kelas VII Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dalam memecahkan

masalah dalam bentuk soal cerita pada pokok bahasan segiempat.

F. Batasan Istilah

Agar dalam penelitian tidak terjadi salah penafsiran, maka dibawah

ini akan dipaparkan pengertian dan batasan istilah yang dipergunakan

(25)

1. Pemecahan masalah adalah suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu

kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat

dicapai.

2. Kemampuan memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah daya

berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada suatu

kegiatan yang mementingkan prosedur yang ditempuh siswa guna

memperoleh informasi sampai mana kemampuan pemecahan masalah

siswa dalam menyelesaikan soal cerita segiempat.

3. Soal cerita adalah soal matematika yang disajikan dengan kalimat yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari serta memuat masalah yang

menuntut pemecahan.

4. Siswa adalah subyek yang menyelesaiakn soal-soal cerita.

5. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah segiempat khusus yang

terdiri dari materi jajargenjang, persegipanjang, belahketupat,

trapesium, dan layang-layang.

6. Segiempat adalah bangun datar yang dibatasi oleh empat ruas garis

sebagai sisinya.

Maksud dari judul penelitian ini adalah sebuah usaha dari peneliti

untuk mengetahui tentang profil (gambaran) kemampuan siswa kelas VII

Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dalam memecahkan masalah pada

soal cerita jajargenjang, persegipanjang, belahketupat, trapesium, dan

(26)

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah:

a. Bagi Siswa

Dengan mengetahui profil kemampuannya dalam memecahkan

masalah, siswa dapat membuat atau mempertimbangkan strategi belajar

yang tepat agar pada bagian-bagian yang dirasa kurang, dapat

diperbaiki. Sehingga tidak ada masalah lagi ketika dihadapi dengan

suatu masalah yang serupa.

b. Bagi Guru

Dengan mengetahui profil kemampuan siswanya dalam

memecahkan masalah, guru menjadi tahu letak kesulitan siswa sehingga

dapat mempersiapkan model pembelajaran yang baik dan

efektif,akibatnya siswa menjadi mampu memperbaiki kesalahannya

dalam menyelesaikan masalah matematika khususnya pada pokok

bahasan jajargenjang, persegipanjang, belahketupat, trapesium, dan

layang-layang.

c. Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar untuk semakin mengenal

(27)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Masalah Matematika

“Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan

antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan

tanda-tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari

sesuatu jawaban” (Guba, 1978:44; Lincoln dan Guba, 1985:218; dan Guba

Lincoln, 1981:88) dalam Moleong (2007: 93).

Hudoyo, Suherman, dkk. (2003) dalam jurnal Djamilah Bondan

Widjajanti (2009) menyatakan bahwa ”Suatu masalah biasanya memuat

situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi

tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk

menyelesaiknnya. Masalah tersebut kemudian disebut masalah matematika

karena mengandung konsep matematika.” Dalam penelitian ini yang

dimaksud dengan masalah matematika adalah masalah yang disajikan

dalam bentuk soal cerita pada materi segiempat.

B. Kemampuan Memecahan Masalah

NCTM (National Council of Teachers of Mathematics, 2000)

dalam jurnal Djamilah Bondan Widjajanti (2009) menyebutkan bahwa

“Memecahkan masalah bukan saja merupakan suatu sasaran belajar

matematika, tetapi sekaligus merupakan alat utama untuk melakukan

belajar itu. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan masalah menjadi

(28)

hingga perguruan tinggi. Dengan mempelajari pemecahan masalah di

dalam matematika, para siswa akan mendapatkan cara-cara berfikir,

kebiasaan tekun, dan keingintahuan, serta kepercayaan diri di dalam

situasi-situasi tidak biasa, sebagaimana situasi yang akan mereka hadapi di

luar ruang kelas matematika”.

Terdapat banyak interpretasi tentang pemecahan masalah dalam

matematika,diantaranya pendapat Polya (1985) yang banyak dirujuk

pemerhati matematika. Polya mengartikan pemecahan masalah sebagai

suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu

tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai.

Menurut (Kirkley, 2003) dalam jurnal Mustamin(2011),

Pemecahan masalah merupakan perwujudan dari suatu aktivitas mental

yang terdiri dari bermacam-macam keterampilan dan tindakan kognitif

yang dimaksudkan untuk mendapatkan solusi yang benar dari masalah.

Menurut Goos et.al. (2000 : 2), seseorang dianggap sebagai

pemecah masalah yang baik jika ia mampu memperlihatkan kemampuan

memecahkan masalah yang dihadapi dengan memilih dan menggunakan

berbagai alternatif strategi sehingga mampu mengatasi masalah tersebut.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kemampuan memecahkan

masalah adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah

matematika dalam bentuk soal cerita segiempat.

Tambunan (1999) menyatakan bahwa “kemampuan siswa dalam

(29)

seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu soal cerita matematika.

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dapat dilihat

dari perolehan hasil belajar. Selain itu juga dapat dilihat bagaimana siswa

menyelesaikan soal tersebut sampai menemukan jawaban yang benar”.

Penyelesaian soal cerita tidak hanya memperhatikan jawaban akhir

perhitungan, tetapi proses penyelesaiannya juga harus diperhatikan. Siswa

diharapkan menyelesaikan soal cerita melalui suatu proses tahap demi

tahap sehingga terlihat alur berpikirnya. Selain itu dapat terlihat pula

pemahaman siswa terhadap konsep yang digunakan dalam soal cerita

tersebut.

C. Soal Cerita Matematika

Permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan nyata

biasanya dituangkan kedalam soal cerita. Soal cerita matematika adalah

soal-soal matematika yang mengunakan bahasa verbal dan umumnya

berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.

Penyelesaian soal cerita merupakan kegiatan pemecahan masalah.

Pemecahan masalah dalam suatu soal cerita matematika merupakan suatu

proses yang berisikan langkah-langkah yang benar dan logis untuk

mendapatkan penyelesaian (Jonassen,2004:8). Dalam menyelesaikan suatu

soal cerita matematika bukan sekedar memperoleh hasil yang berupa

jawaban dari hal yang ditanyakan, tetapi yang lebih penting siswa harus

(30)

mendapatkan jawaban tersebut. Dalam penelitian ini soal cerita yang

digunakan adalah soal cerita pada materi segiempat.

D. Langkah-langkah Penyelesaian Soal Cerita

Polya(1957) dalam bukunya yang berjudul”HOW TO SOLVE IT”

mengembangkan empat tahap dalam menyelesaikan soal cerita, yaitu:

1. Understanding the problem, yaitu memahami soal.

Yang dimaksud tahap pemahaman soal menurut Polya ialah

bahwa siswa harus dapat memahami kondisi soal atau masalah yang ada

pada soal tersebut. Menurutnya ciri bahwa siswa paham terhadap isi

soal ialah siswa dapat mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan beserta

jawaban seperti berikut:

a. Data atau informasi apa yang dapat diketahui dari soal?

b. Apa inti permasalahan dari soal yang memerlukan pemecahan?

c. Adakah dalam soal itu rumus-rumus, gambar, grafik, tabel, atau

tanda-tanda khusus?

d. Adakah syarat-syarat penting yang perlu diperhatikan dalam soal?

Sasaran penilaian pada tahap pemahaman soal meliputi:

a. Siswa mampu menganalisis soal. Hal ini dapat terlihat apakah siswa

tersebut paham dan mengerti terhadap apa yang diketahui dan yang

ditanyakan dalam soal.

b. Siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan

(31)

2. Devising a plan, yaitu merencanakan pemecahan.

Menurut G.Polya pada tahap pemikiran suatu rencana, siswa

harus dapat memikirkan langkah-langkah apa saja yang penting dan

saling menunjang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

Menurutnya pula kemampuan berpikir yang tepat hanya dapat

dilakukan jika siswa telah dibekali sebelumnya dengan

pengetahuan-pengetahuan yang cukup memadai dalam arti masalah yang dihadapi

siswa bukan hal yang baru sama sekali tetapi sejenis atau mendekati.

Yang harus dilakukan siswa pada tahap ini adalah siswa dapat:

a. Mencari konsep-konsep atau teori-teori yang saling menunjang.

b. Mencari rumus-rumus yang diperlukan.

Pada jenjang kemampuan siswa tahap ini menempati urutan

tertinggi. Hal ini didasarkan atas perkembangan bahwa pada tahap ini

siswa dituntut untuk memikirkan langkah-langkah apa yang seharusnya

dikerjakan.

3. Carrying out the plan, yaitu melaksanakan rencana yang tertuang pada

langkah kedua.

Menurut G.Polya yang dimaksud tahap pelaksanaan rencana

adalah siswa telah siap melakukan perhitungan dengan segala macam

data yang diperlukan termasuk konsep dan rumus atau persamaan yang

sesuai. Pada tahap ini siswa harus dapat membentuk sistematika soal

(32)

merupakan rumus yang siap untuk digunakan sesuai dengan apa yang

digunakan dalam soal, kemudian siswa mulai memasukkan data-data

hingga menjurus ke rencana pemecahannya, setelah itu baru siswa

melaksanakan langkah-langkah rencana sehingga akan diharapkan dari

soal dapat dibuktikan atau diselesaikan.

4. Looking back, yaitu memeriksa kembali proses dan hasil.

Menurut G.Polya yang diharapkan dari keterampilan siswa

dalam memecahkan masalah untuk tahap ini adalah siswa harus

berusaha mengecek ulang dan menelaah kembali dengan teliti setiap

langkah pemecahan yang dilakukannya.

Menurutnya juga Pemeriksaan ini merupakan suatu kegiatan

menarik kesimpulan untuk mengembalikan jawaban kedalam konteks

soal (sesuai pertanyaan soal).

Tahap peninjauan kembali ini mempunyai bobot paling rendah

dalam klasifikasi tingkat berpikir siswa. Hal ini didasarkan atas

pertimbangan bahwa pada tahap ini subjek hanya mengecek kebenaran

dari hasil perhitungan yang telah dikerjakannya, serta mengecek

sistematika dan tahap-tahap penyelesaiannya apakah sudah baik dan

benar atau belum.

Adapun kesalahan penyelesaian soal-soal pada setiap tahap

pemecahan masalah menurut heuristik Polya yaitu:

a. Kesalahan pada tahap pemahaman soal adalah ketidakmampuan

(33)

soal. Misalnya siswa tidak memahami soal/tidak ada jawaban, tidak

mengindahkan syarat-syarat soal/cara interpretasi soal kurang tepat.

b. Kesalahan pada tahap pemikiran suatu rencana adalah

ketidakmampuan siswa menuliskan rumus bangun-bangun segi

empat, konsep-konsep yang berhubungan dengan soal yang diajukan,

dan meyusun langkah-langkah yang berhubungan dengan soal yang

diajukan, dan menyusun langkah-langkah perencanaan soal agar soal

dapat diselesaikan secara sistematis. Misalnya siswa tidak membuat

rencana strategi penyelesaian, strategi yang dijalankan kurang

relevan, menggunakan satu strategi tertentu tetapi tidak dapat

dilanjutkan/salah langkah, dan siswa salah melakukan perhitungan.

c. Kesalahan pada tahap pelaksanaan rencana adalah ketidakmampuan

siswa dalam membentuk sistematika soal yang lebih baku dan

melaksanakan proses perhitungan sesuai dengan rencana yang telah

disusunnya, dilengkapi dengan segala macam data dan informasi

yang diperlukan.

d. Kesalahan pada tahap peninjauan kembali adalah siswa tidak

berusaha mengecek ulang dan menelaah kembali dengan teliti setiap

langkah yang dilakukan dan hasil jawaban yang diperoleh. Misalnya

siswa tidak terbiasa memeriksa kembali jawabannya, mereka yakin

dengan jawabannya, dan merasa waktu yang tersedia tidak cukup

(34)

Dalam penelitian ini,yang dimaksud kemampuan pemecahan

masalah adalah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

matematika dengan mengikuti langkah-langkah memahami masalah,

merencanakna pemecahan, melakukan rencana pemecahan, dan memeriksa

kembali pemecahan.

E. Segiempat

Segiempat adalah bangun datar yang dibatasi oleh empat ruas garis

sebagai sisinya. Bangun datar jajargenjang, persegipanjang, belahketupat,

trapesium, dan layang-layang meliputi :

1. Jajargenjang

Jajargenjang adalah jajargenjang, persegipanjang, belahketupat,

trapesium, dan layang-layang dengan kekhususan yaitu kedua pasang

sisi yang berhadapan sejajar.

Sifat-sifat jajargejang: sisi-sisi yang berhadapan sama panjang

dan sejajar; sudut-sudut yang berhadapan sama besar; mempunyai dua

buah diagonal yang berpotongan di satu titik dan saling membagi dua

sama panjang; mempunyai dua simetri putar; dan tidak mempunyai

simetri lipat.

(35)

Keliling jajargenjang sama dengan dua kali jumlah panjang sisi

yang saling berdekatan.

Luas jajargenjang sama dengan hasil kali alas dan tinggi.

Luas jajargenjang = alas x tinggi

L = a x t

2. Persegipanjang

Persegipanjang adalah suatu jajargenjang yang memiliki sebuah

sudut siku-siku.

Sifat–sifat persegipanjang: sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan

sama panjang; semua sudutnya siku-siku; diagonal-diagonal

persegipanjang saling membagi dua sama panjang; mempunyai dua

sumbu simetri.

Gambar 2.2. Persegipanjang

Keliling persegipanjang sama dengan jumlah seluruh panjang

sisinya.

Keliling = (2 x panjang) + (2 x lebar)

k = 2p +2l = 2(p +l)

luas persegipanjang sama dengan hasil kali panjang dan lebar.

Luas = panjang x lebar

(36)

3. Belahketupat

Belahketupat adalah bangun datar jajargenjang, persegipanjang,

belahketupat, trapesium, dan layang-layang yang kedua diagonalnya

saling tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang.

Sifat-sifat belahketupat: semua sisinya sama panjang dan

sepasang-sepasang sejajar;sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan

dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya; kedua diagonalnya

saling membagi sama panjang dan saling tegak lurus;

diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri.

Gambar 2.3. Belahketupat

Keliling belahketupat sama dengan empat kali panjang sisinya.

Keliling belahketupat = 4 x panjang sisi

Luas daerah belahketupat sama dengan setengah hasil kali

panjang diagonal-diagonalnya.

Luas belahketupat =

(37)

4. Persegi

Persegi adalah persegipanjang yang dua sisinya yang berdekatan

sama panjang.

Sifat-sifat persegi: semua sisinya sama panjang dan sisi-sisi

yang berhadapan sejajar; setiap sudutnya siku-siku; mempunyai dua

buah diagonal yang sama panjang, berpotongan ditengah-tengah; kedua

diagonalnya saling berpotongan tegak lurus; setiap sudutnya dibagi dua

sama besar oleh diagonal-diagonalnya; dan memiliki empat sumbu

simetri.

Gambar 2.4. Persegi

Keliling persegi adalah jumlah panjang seluruh sisi-sisinya,

yaitu:

Keliling = 4 x sisi

K = 4s

Luas persegi sama dengan perkalian panjang sisinya.

Luas = sisi x sisi

(38)

5. Trapesium

Trapesium adalah jajargenjang, persegipanjang, belahketupat,

trapesium, dan layang-layang yang memiliki tepat sepasang sisi

berhadapan sejajar.

Jenis–jenis trapesium: (1) trapesium sembarang: trapesium yang

tidak mempunyai kekhususan, (2) trapesium siku-siku: trapesium yang

memiliki sudut siku-siku. (3) trapesium sama kaki: trapesium yang

kaki-kakinya sama panjang.

Gambar 2.5. Trapesium

Keliling trapesium dapat dicari dengan menjumlahkan keempat

sisinya.

Luas daerah trapezium sama dengan setengah hasil kali tinggi

dan jumlah panjang sisi yang sejajar.

Luas = x (jumlah sisi sejajar) x tinggi

(39)

6. Layang-Layang

Layang-layang adalah jajargenjang, persegipanjang,

belahketupat, trapesium, dan layang-layang yang dua pasang sisi

berdekatannya sama panjang dimana kedua pasang sisi tersebut

terpisah satu sama lain.

Sifat layang-layang: panjang sisi yang berdekatan sama panjang;

terdapat sepasang sudut berhadapan yang sama besar; salah satu

diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainnya secara tegak

lurus; dan mempunya satu sumbu simetri yang merupakan diagonal

terpanjang.

Gambar2.6. Layang-Layang

Keliling layang-layang sama dengan jumlah semua panjang

sisinya atau dua kali jumlah sisi terpanjang dan terpendek, sedangkan

luas laying-layang adalah setengah hasil kali diagonal-diagonalnya.

Luas layang-layang = x (hasil kali diagonalnya)

(40)

F. Kerangka Berpikir

Tujuan umum dari pembelajaran matematika ditekankan pada

penataan nalar dan pembentukan sikap, serta pada keterampilan penerapan

matematika dalam pemecahan masalah.

Namun,setiap siswa memiliki tingkat kemampuan dan latar

belakang yang berbeda-beda sehingga perencanaan pembelajaran yang

tepat dan sesuai dengan taraf berpikir anak akan sangat mempengaruhi

keberhasilam proses pembelajaran tersebut. Guru perlu menindaklanjutkan

kesalahan siswa dalam menyelesaikan setiap permasalahan dengan

pelacakan terhadap jawaban yang salah sehingga dapat diketahui dimana

letak kesalahan siswa dalam memahami materi. Untuk membantu

menangani kesulitan siswa tersebut maka perlu diadakan identifikasi

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.

Secara spesifikasi, peneliti memilih materi pokok jajargenjang,

persegipanjang, belahketupat, trapesium, dan layang-layang untuk

mengetahui profil kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah soal

cerita berdasarkan teori G.Polya. Profil kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah ini menjadi langkah awal untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Dengan begitu guru

dapat mengetahui kesulitan siswanya sehingga dapat mempersiapkan

(41)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif

karena bertujuan mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian

yang terjadi pada masa sekarang. Penelitian kualitatif merupakan suatu

bentuk penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dll., Secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat

sekarang (Nana & Ibrahim, 1989:64). Dengan perkataan lain, penelitian

deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada

masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian

dilaksanakan. Fenomena yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada soal cerita

jajargenjang, persegipanjang, belahketupat, trapesium, dan layang-layang.

Peneliti berusaha memaparkan dan mendeskripsikan kemampuan siswa

dalam memecahkan masalah pada soal cerita segiempat berdasarkan teori

(42)

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber data tetapi tidak semua sumber

data merupakan subjek penelitian karena bisa jadi sumber data di tempat

lain lebih lengkap dan akurat (Trianto 2010:253). Subjek dalam penelitian

ini adalah siswa kelas VII Yupiter SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Peneliti

mengambil subjek penelitian sebayak 25 siswa.

Objek penelitian pada dasarnya merupakan variable yang dikaji.

Objek penelitian dapat melekat sebagai data penelitian yang dapat disadap

dari subjek penelitian (Trianto 2010:253). Objek penelitian dalam

penelitian ini adalah keseluruhan proses yang dilakukan subjek penelitian

dalam memecahkan masalah soal cerita segiempat.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II, tahun ajaran

2015/2016 di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta untuk mata pelajaran

matematika pada materi segiempat kelas VII.

D. Bentuk Data

Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan berupa data

deskriptif serta diperoleh langsung dari subjek penelitian. Dalam penelitian

ini bentuk data yang digunakan adalah data tertulis yang berasal dari hasil

pekerjaan siswa pada tes tertulis yang nantinya akan dideskripsikan

langkah penyelesaianya dan hasil wawancara dengan siswa yang menjadi

(43)

E. Metode dan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, metode penelitian digunakan untuk menggali

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada soal cerita segiempat

secara akurat. Adapun metode penelitian yang akan digunakan berupa tes

tertulis dan wawancara.

1. Tes Tertulis

Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau

sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,

keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian (Trianto

2010: 264).

Tes tertulis dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar

pemahaman dan kemampuan siswa mengilustrasikan ide-ide dalam

pemecahan masalah pada soal cerita segiempat. Tes tertulis dilakukan

setelah siswa mempelajari materi jajargenjang, persegipanjang,

belahketupat, trapesium, dan layang-layang. Tes tertulis diberikan

kepada 25 orang siswa. Soal tes berbentuk soal cerita penerapan

segiempat berjumlah 5 soal yang dikerjakan siswa selama 80 menit.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut

(44)

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada semua siswa

yang menjadi subjek penelitian. Wawancara meliputi bagaimana siswa

tersebut memahami soal, menentukan data yang terdapat dalam soal,

memilih strategi untuk memecahkan soal untuk sampai kepada jawaban

akhir, dan apakah siswa melakukan pengecekan. Wawancara ini

bertujuan untuk mengetahui sampai mana kemampuan siswa dalam

memecahkan suatu masalah.

Instrumen-instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data adalah:

1. Soal-Soal Tes Tertulis

Soal tes tertulis terdiri dari 5 soal yang berbentuk soal cerita

penerapan segiempat yang akan dikerjakan siswa dalam waktu 80

menit. Soal tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal

yang telah dibuat oleh guru SMP Stela Duce 2 Yogyakarta yang juga

digunakan sebagai soal ulangan materi jajargenjang, persegipanjang,

belahketupat, trapesium, dan layang-layang. Berikut akan ditampilkan

(45)

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Tertulis

Materi : Segiempat

Standar kompetensi : Memahami konsep jajargenjang, persegipanjang, belahketupat, trapesium, dan layang-layang dan segitiga serta menentukan ukurannya

Kompetensi dasar : Menghitung keliling dan luas jajargenjang, persegipanjang, belahketupat, trapesium, dan

layang-layang serta penggunaanya dalam

pemecahan masalah

No Indikator Soal

1 Menentukan luas persegi

panjang jika diketahui keliling dan lebarnya.

Keliling tanah pak badrun yang berbentuk persegi panjang adalah 36cm dan lebarnya 6cm kurang dari panjangnya. Berapakah luas tanah pak badrun?

2 Menentukan panjang alas atau

tinggi jajargenjang jika

diketahui luas, perbandingan panjang alas dan tingginya.

Pada sebuah jajargenjang diketahui luasnya 250cm2. Jika panjang alas jajargenjang 5 dan tingginya 2 , berapakah panjang alas dan tinggi jajargenjang tersebut?

3 Menentukan panjang salah

satu diagonal belahketupat jika diketahui luas dan panjang salah satu diagonalnya.

Panjang salah satu diagonal

belahketupat diketahui 7cm. jika luas belah ketupat tersebut 231cm2, tentukan panjang diagonal yang kedua.

4 Menentukan panjang sisi-sisi sejajar pada sebuah trapesium jika diketahui luas daerah, tinggi, serta perbandingan sisi sejajarnya.

Diketahui sebuah trapesium dengan panjang salah satu sisi sejajarnya sama dengan dua kali panjang sisi sejajarnya yang lain. tinggi trapesium tersebut 18cm. Jika luas daerah trapesium tersebut 324cm2, hitunglah panjang sisi-sisi sejajar pada trapesium tersebut!

5 Menentukan sisa kertas yang

awalnya berbentuk

persegipanjang kemudian

digunakan untuk membuat

sebuah layang-layang dengan diketahui ukuran diagonal layang-layang serta panjang dan lebar persegipanjang.

Pak Mamat ingin membuat sebuah

layang-layang dengan ukuran

diagonal 30cm dan 45cm.

Dibutuhkan kertas untuk membuat layang-layang tersebut. Jika kerta

yang tersedia berbentuk

(46)

2. Panduan Wawancara

Wawancara kepada siswa dilakukan tak berstruktur dengan

panduan wawancara untuk memperoleh data. Kisi-kisi panduan

wawancara untuk mengetahui proses atau langkah-langkah yang

dikerjakan siswa dalam menyelesaikan soal cerita segiempat sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Panduan Wawancara

Indikator No.

1 Bagaimana langkah-langkah penyelesaian

masalah yang kamu susun untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?

2 Apakah kamu membaca soal terlebih dahulu

secara berulang-ulang untuk memahami soal?

2. Menentukan letak

dan batas

permasalahan

3 Apa yang diketahui dari soal?

4 Apa yang ditanyakan dalam soal?

3. Menentukan sarana

pemecahan yang mungkin

5 Apakah kamu mencoba mengingat-ngingat

tentang konsep matematika yang berkaitan dengan permasalahan dalam soal? Ataukah kamu hanya asal/ coba-coba menghubung-hubungkan dari data-data/ informasi yang ada pada soal?

6 Konsep matematika apa yang menurut kamu

dapat digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut? dapat menyelesaikan permasalahan tersebut!

5. Melakukan

ketika kamu sudah menyelesaikan soal?

9 Jika penyelesaian masalah tidak didapat, apakah

kamu mencari kemungkinan penyelesaian

(47)

Secara garis besar pertanyaan seperti tersebut diatas, namun

pertanyaan dapat berkembang sesuai jawaban dan respon siswa.

3. Perekam suara

Perekam suara ini digunakan untuk merekam setiap peristiwa

yang terjadi dalam proses wawancara.

F. Validitas Instrumen

Suatu instrument penelitian dikatakan baik apabila memenuhi

syarat valid dan reliable. Instrument yang valid/sahih ialah instrument

yang mampu mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti dan dapat

mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini mengunakan jenis validitas isi.

Instrument disusun berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa.

sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk mendeskripsikan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita maka dalam penelitian

ini bukti validitas dilakukan dengan mengajukan instrument untuk dinilai

keabsahannya kepada validator. Para ahli diminta pendapatnya tentang

instrument yang telah disusun. Para ahli akan memberi keputusan apakah

instrument tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan

mungkin dirombak total. Menurut Sugiono (2007:177) dalam Widoyoko

(2015:146) jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan

umumnya mereka yang telah bergelar doktor sesuai dengan lingkup yang

diteliti. Penelitian dalam rangka tugas akhir perkuliahan, baik skripsi,

(48)

pembimbing belum bergelar doktor (misalnya penelitian untuk menyusun

skripsi) dianggap sebagai ahli yang memahami tentang instrument

penelitain.

Tenaga ahli yang menjadi Validator dalam penelitian ini adalah

Prof.Dr.St.Suwarsono selaku dosen Pendidikan Matematika, dan

Bernadetta Retno Haryani,S.Pd. selaku guru mata pelajaran Matematika

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Aspek penilaian validitas tersebut

meliputi isi materi, bahasa dan penulisan butir soal.

G. Reliabilitas Instrumen

Dalam penelitian kualitatif, uji reliabilitas dilakukan dengan

melaksanaan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya bisa

dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk

mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

Hal-hal yang bisa dipersoalkan seperti bagaimana peneliti mulai menentukan

masalah/fokus, memasuki lapangan, menetukan sumber data, melakukan

analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan

mesti ditunjukan oleh peneliti. Jika persoalan-persoalan tersebut tidak

mampu menunjukan jejak aktivitas lapangannya, reliabilitas patut

diragukan (Sugiyono, 2007 :131) dalam (Prastowo,2014:274).

H. Teknik Analisis Data

Menurut Patton (1980:268) dalam Moleong (2007:280),analisis

data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam

(49)

penelitian ini adalah data hasil tes tertulis dan data hasil wawancara.

Analisis data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Jawaban Tes Tertulis

Data jawaban tes tertulis dianalisis dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan,

uraian singkat dan pengelolaan data kedalam pola yang lebih terarah.

Penyajian data dilakukan untuk mengorganisasikan data yang

merupakan kegiatan penyusunan informasi secara sistematis dari

reduksi data mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan tindakan

sehingga memudahkan dalam membaca data. Tahap reduksi data

dalam penelitian ini yaitu mengolah data mentah yang berupa

jawaban tes tertulis siswa kedalam deskripsi jawaban siswa.

b. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan memunculkan kumpulan

data yang sudah terorganisir dan terkategori yang memungkinkan

dilakukan penarikan kesimpulan. Tahap penyajian data dalam

penelitian ini meliputi:

1) Topik-Topik Data

Bagian-bagian data dibandingkan dan dikontraskan satu

(50)

rangkuman bagian data yang mempunyai kandungan makna

tertetu.

2) Kategori-Kategori Data

Topik-topik data dibandingkan dan dikontraskan satu

sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data. Kategori

data adalah gagasan abstrak yang mewakili makna yang sama

terkandung dalam sekelompok topik data.

c. Sintesisasi Data

Kategori-kategori data dibandingkan dan dikontraskan satu

sama lain untuk menemukan hubungan diantara kategori-kategori,

beserta sifat-sifatnya.

2. Hasil Wawancara

Data hasil wawancara dianalisis dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Transkrispsi

Seluruh proses yang terjadi dalam wawancara

ditranskripsikan secara apa adanya, baik yang berupa jawaban lisan,

sikap tubuh maupun gerak-gerik yang mengungkapkan proses

berpikir siswa.

b. Reduksi

Data hasil wawancara yang telah ditraskripsi, diolah sehingga

menghasilkan deskripsi proses berpikir tiap siswa dalam

(51)

c. Penyajian Data

Proses berpikir tiap siswa yang diwawancarai selanjunya

akan disajikan dalam bentuk tabel

3. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Moleong (2007:327), untuk menentukan keabsahan

data temuan ada beberapa teknik pemeriksaan meliputi perpanjangan

keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat,

kecukupan referensial, kajian kasus negatif, pengecekan anggota, uraian

rinci, audit kebergantungan, dan audit kepastian. Pemeriksaan

keabsahan data temuan dalam penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi

metode yaitu membandingkan hasil pekerjaan siswa dengan hasil

wawancara.

4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verifikasi dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara membandingkan analisis hasil pekerjaan siswa

dan hasil wawancara sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai

(52)

32 BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Stella Duce 2,yang terletak di

jalan Suryodiningratan No. 33 Yogyakarta 55141. Gedung sekolah berdiri

diatas tanah seluas 8,657 m2. Gedung yang dimiliki SMP Stella Duce 2

terdiri dari 15 ruang kelas, 2 laboratorium, 1 perpustakaan, 1 kantor guru,

1 ruang kepala sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang bk,dan 1 ruang uks.

SMP Stella Duce 2, didukung oleh 28 tenaga pengajar. Hampir

semua tenaga pengajar yang ada memiliki pengalaman yang cukup lama

dalam mengajar. Semboyan, visi dan misi SMP Stella Duce 2 adalah “

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta mewujudkan generasi unggul dalam

kepribadian, cerdas dan berwawasan global serta hidup harmonis dengan

sesama berlandaskan kasih yang berbelarasa.”

1. Mengembangkan pendidikan karakter Tarakanita (PKT)

2. Mendampingi perkembangan iman dalam suasana religious

3. Mengembangkan sikap kasih berbelarasa kepada sesama

4. Mengembangkan semangat KPKC( keadilan, perdamaian, dan keutuhan

ciptaan)

5. Mengembangkan budaya reflektif

6. Mengembangkan bakat dan minat

(53)

8. Mengembangkan sekolah berbasis teknologi informasi dan

komunikasi(TIK)

9. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa

internasional

10. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan para pemangku

kepentingan dalam proses pendidikan

B. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan maksud mencari jawaban atas

masalah yang ada dalam penelitian, dalam penelitian ini data yang

dikumpulkan adalah data hasil tes, dan hasil wawancara. Tes diberikan

pada hari Rabu, 25 Mei 2016, bertempat di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

tepatnya di ruang kelas VII Yupiter pukul 07.10 sampai 08.30, tes diikuti

oleh 25 siswa.

Peneliti bermaksud untuk mewawancarai seluruh siswa yang

menjadi subjek penelitian, hanya saja waktu yang tersedia tidak

mencukupi. Sehingga peneliti berusaha untuk mewawancarai

sebanyak-banyaknya siswa yang bisa diwawancarai. Namun yang lebih diutamakan

yaitu siswa yang banyak menjawab benar dan sesuai dengan langkah

pemecahan masalah menurut Teori Polya , kemudian siswa yang banyak

tidak menjawab dan juga siswa yang menjawab sesuai dengan langkah

pemecahan masalah menurut Teori Polya hanya saja langkah yang

digunakan tidak tepat sehingga jawabannya salah. Peneliti berhasil

(54)

cukup mewakili semua siswa yang menjadi subjek penelitian. wawancara

dilakukan dalam 3 waktu yang berbeda. Wawancara pertama dilaksanakan

pada hari selasa,7 Juni 2016,pukul 12.00 sampai pukul 14.00. wawancara

kedua dilaksanakan pada hari senin, 13 Juni 2016 pukul 10.00 sampai

12.00. wawancara ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 15 Juni 2016.

C. Analisis Data dan Penyajian Hasil Analisis

Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah hasil kerja para

siswa pada soal nomor 1 sampai dengan soal nomor 5 serta hasil

wawancara.

1. Analisis Jawaban Tes Tertulis

Berikut ini merupakan hasil analisis data jawaban tes tertulis.

a. Reduksi Data

Pada bagian ini, jawaban siswa akan dideskripsikan dengan

membandingkan dan mengkontraskan bagian-bagian datanya.

Deskripsi beberapa jawaban siswa dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.1. Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.1

Kode Jawaban Deskripsi Jawaban

1.03 Dik = keliling tanah pak badrun 36cm Lebarnya 6cm

Dit = berapakah luas tanah pak badrun Jawab = 36cm

- 6 x 2 = 12

- 36 – 12 = 24 :2 = 12 Luas = p x l = 6 x 12 = 72cm

Jadi luas tanah pak badrun adalah 72cm

 Menuliskan apa yang

diketahui tetapi tidak tepat.

 Menuliskan apa yang

ditanyakan dengan tepat.

 Mempunyai ide dalam

mengerjakan soal.

 Langkah yang

digunakan kurang jelas dan membingungkan.

 Jawaban benar.

(55)

1.04 Diketahui : keliling = 36cm. lebar = 6cm kurang dari panjangnya Ditanya = luas…? Jadi, luas tanahnya 72cm2

 Menuliskan apa yang

diketahui dengan tepat.

 Menuliskan apa yang

ditanyakan dengan tepat.

 Mempunyai ide dalam

mengerjakan soal.

 Langkah yang

digunakan sudah tepat hanya saja salah dalam mensubstitusi nilai lebarnya.

 Jawaban benar.

 Menarik kesimpulan

1.05 Dik = keliling tanah pak badrun 36cm Dit = berapakah luasnya

Dij= 6cm kurang dari panjangnya L = P x L

= 18 x12 = 216 cm2

 Menuliskan apa yang

diketahui tetapi tidak tepat dan tidak lengkap.

 Menuliskan apa yang

ditanyakan dengan tepat.

 Mempunyai ide dalam

mengerjakan soal.

Dit = berapa luas tanah pak badrun? Jawab = P x l

= 36 x 6 = 216cm

Jadi luas = 216 cm tanah pak badrun?

 Menuliskan apa yang

diketahui tetapi tidak tepat.

 Menuliskan apa yang

ditanyakan dengan tepat.

 Mempunyai ide dalam

mengerjakan soal.

Kj= jadi luas tanah pak badrun 216cm

 Tidak menulikan apa

yang diketahui.

 Tidak menuliskan apa yang ditanyakan.

 Mempunyai ide dalam

mengerjakan soal.

(56)

digunakan tidak tepat.

 Penggunaan satuan

tidak tepat.

 Jawaban tidak benar.

 Menarik kesimpulan

Jadi , luasnya adalah 72cm2

 Menuliskan apa yang

diketahui tetapi tidak tepat.

 Menuliskan apa yang

ditanyakan dengan tepat.

 Mempunyai ide dalam

mengerjakan soal.

Jadi, luas tanah pak badrun adalah 72cm2

 Menuliskan apa yang

diketahui dengan tepat.

 Menuliskan apa yang

ditanyakan dengan tepat.

 Mempunyai ide dalam

mengerjakan soal.

 Langkah yang

digunakan sudah tepat.

 Jawaban benar.

 Menarik kesimpulan

Tabel 4.2. Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal No.2

Kode Jawaban Deskripsi Jawaban

(57)

jawab= dalam mengerjakan

Jadi , P alas 50cm dan tingginya 5cm

 Menuliskan apa yang

digunakan kurang tepat dan membingungkan.

 Jawaban tidak benar.

 Menarik kesimpulan

2.05  Tidak menjawab

2.06 Dik = l = 250cm2 a= t=

dit = berapa panjang alas & tinggi jajargenjang?

Jawab = a x t = 5 x 2 = 10 250 = 10 = 25cm2

Jadi = panjang alas & tinggi jajargenjang = 25cm2

 Menuliskan apa yang

digunakan tidak tepat dan membingungkan.

 Penggunaan satuan

tidak tepat.

 Tidak menulikan apa

yang diketahui.

 Tidak menuliskan apa yang ditanyakan.

 Mempunyai ide dalam

mengerjakan soal.

 Langkah yang

digunakan tidak tepat dan membingungkan.

 Jawaban tidak benar.

 Menarik kesimpulan

2.19 Dik = jajargenjang L = 250cm2 A = Dit = A & t?

Jawab:

 Menuliskan apa yang

diketahui dengan tepat.

 Menuliskan apa yang

ditanyakan dengan tepat.

Gambar

Gambar 2.1. Jajargenjang
Gambar 2.2. Persegipanjang
Gambar 2.3. Belahketupat
Gambar 2.4. Persegi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menyatakan (1) kesulitan aspek memahami masalah yaitu siswa tidak biasa mengerjakan soal cerita dengan langkah pemecahan masalah polya, siswa

strategi pemecahan masalah draw a picture lebih tinggi dari rata-rata kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang dalam. pembelajarannya menggunakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear tiga

Dari data tersebut tersebut diatas penerapan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan, secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita

Dari penjelasan tersebut, dapat diuraikan bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita adalah kemampuan yang sangat penting sehingga dengan kemampuan

Untuk itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan literasi matematika siswa kelas IV SDN Plabuhan 1 dalam pemecahan masalah soal cerita masih rendah yang ditunjukkan dengan 67%