• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PERANAN FILSAFAT HUKUM DALAM PERLINDUNGAN HAK KORBAN KEJAHATAN BERKEDOK INVESTASI ELEKTRONIK SEBAGAI BAGIAN HAK ASASI MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PERANAN FILSAFAT HUKUM DALAM PERLINDUNGAN HAK KORBAN KEJAHATAN BERKEDOK INVESTASI ELEKTRONIK SEBAGAI BAGIAN HAK ASASI MANUSIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN FILSAFAT HUKUM DALAM PERLINDUNGAN HAK KORBAN KEJAHATAN BERKEDOK INVESTASI ELEKTRONIK

SEBAGAI BAGIAN HAK ASASI MANUSIA

Oleh:

Gelmok Samosir Universitas Darma Agung

E-mail:

tiomas1407@gmail.com

ABSTRACT

The ever-developing technology brings significant changes to various aspects of people's lives in the world. All the facilities provided by technology make it easy to do something, including transactions. However, the convenience of technology is used by many people to commit crimes, one of the crimes that is currently happening is electronic investment. So that the need for support and assistance for victims of crime under the guise of electronic investment includes the role of legal philosophy. This study aims to determine the role of legal philosophy in protecting the rights of crime victims under the guise of electronic investment as part of human rights. This research uses the method of doctrinal law and is also known as document library research or document study. Meanwhile, the approach used is a qualitative approach.

Keywords: legal philosophy, crime, human rights

ABSTRAK

Teknologi yang semakin berkembang membawa perubahan yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat di dunia. Semua fasilitas yang diberikan oleh teknologi memberikan kemudahan untuk melakukan sesuatu, termasuk transaksi. Namun, kemudahan pada teknologi banyak orang memanfaatkannya untuk melakukan kejahatan, salah satu kejahatan yang sedang banyak terjadi yaitu investasi elektronik. Sehingga perlunya dukungan dan bantuan bagi korban kejahatan berkedok investasi elektronik termasuk peran dari filsafat hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan filsafat hukum dalam perlindungan hak korban kejahatan berkedok investasi elektronik sebagai bagian hak asasi manusia. Penelitian ini menggunakan metode hukum doctrinal dan disebut juga sebagai penelitian perpustakaan dokumen atau studi dokumen.

Sedangkan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Kata Kunci : Filsafat Hukum, Kejahatan, Hak Asasi Manusia

1. PENDAHULUAN

Keberadaan hukum sangat diharapkan dalam kehidupan warga, yang intinya tidak terlepas dari fungsi hukum untuk menyampaikan perlindungan hukum pada rakyat. Landasan pijak pada perlindungan hukum ialah pancasila yang menjadi dasar serta falsafah Negara.

Perlindungan terhadap masyarakat memiliki banyak dimensi, salah satunya ialah perlindungan hukum. Perlindungan hukum bagi setiap masyarakat Negara Indonesia tanpa terkecuali, bisa ditemukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945). Perlindungan hukum merupakan

(2)

468

PERANAN FILSAFAT HUKUM DALAM PERLINDUNGAN HAK KORBAN KEJAHATAN BERKEDOK INVESTASI ELEKTRONIK SEBAGAI BAGIAN HAK ASASI MANUSIA Gelmok Samosir

sebuah perlindungan yang diberikan oleh badan-badan hukum pemerintahan untuk setiap individu subjek hukum menggunakan jaminan bahwa setiap hak yang dimiliki akan dilindungi, berasal gangguan serta perbuatan yang bisa menghilangkan atau merugikan hak yang dimiliki subjek hukum tersebut (Syauket et al., 2022).

Kemajuan investasi ditandai dengan adanya fasilitas efek secara online.

Investasi merupakan komitmen menanamkan sejumlah dana dengan harapan mendapatkan nilai yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Berbagai manfaat dari investasi tentu dapat investor terima seperti halnya terhindar dari inflasi, meningkatkan nilai uang atau kekayaan, memudahkan saat adanya kebutuhan darurat, mempersiapkan kebutuhan masa depan, dan mencapai financial freedom. Sedangkan investasi online yakni penanaman modal yang dilakukan secara online melalui flatform yang tersedia dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Hermawanti et al., 2022).

Teknologi memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai hal termasuk investasi online namun teknologi juga membantu manusia dalam melakukan tindakan kriminal karena tindakan tersebut dapat mencakup masyarakat

lebih luas. Pelaku dapat secara bebas memilih sasarannya, siapapun itu.

Kejahatan yang biasanya marak terjadi melalui media internet yaitu penipuan.

Kasus penipuan hingga saat ini memang marak terjadi dan tak ada henti-hentinya.

Banyak jenis modus operandi yang digunakan oleh para pelaku kejahatan penipuan agar dapat mengelabui korban dan mengambil sejumlah harta benda yang dimilikinya (Siahaan, 2020).

Salah satu kejahatan yang akhir- akhir ini marak dibicarakan media massa, baik media cetak maupun media elektronik adalah tindak pidana penipuan dalam bentuk investasi bodong (ilegal).

Masyarakat Indonesia pada umumnya, masih sangat awam terhadap berbagai jenis instrumen baru dalam dunia investasi. Bahkan dari sebagian masyarakat tidak ingin mengetahui bagaimana cara melakukan investasi yang baik dan benar. Seringkali masyarakat berorientasi kepada hasil yang nanti yang akan ia dapatkan, sehingga yang pertama kali ditanyakan seketika ada tawaran suatu investasi adalah berapa keuntungannya (Ariansyah

& Abdullah, 2021).

Jika kita mengkaji mengenai HAM, HAM secara sederhana adalah hak dasar yang dimiliki sejak lahir, dimana Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

(3)

menyatakan hak-hak dari HAM sebagai satu standar umum keberhasilan untuk semua bangsa dan semua negara dan perlindungan terhadap HAM telah dilakukan dalam hukum nasional berbagai negara dan dalam hukum internasional (Arliman, 2016).

Tindak pidana melalui sarana elektronik saat ini sudah diatur didalam Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), sehingga dengan telah disahkannya undang-undang tersebut sebagaimana dimaksud maka hukum di bidang teknologi informasi telah menjadi bidang tersendiri untuk menjerat pelaku tindak pidana yang menggunakan sarana elektronik.

Dengan demikian, berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Peranan Filsafat Hukum dalam Perlindungan Hak Korban Kejahatan Berkedok Investasi Elektronik sebagai Bagian Hak Asasi Manusia”.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum normative merupakan penelitian hukum doktrinal, juga disebut sebagai penelitian perpustakaan dokumen

atau studi dokumen (Cahyani et al., 2021). Studi dokumen banyak dimanfaatkan pada penelitian kualitatif karena merupakan sumber yang stabil, sifatnya alamiah, berguna sebagai bukti suatu pengujian dan hasilnya dapat membuka pemahaman terhadap sesuatu yang diselidiki (Ardiyanto & Fajaruddin, 2019). studi dokumentasi dapat diartiakn sebagai teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan yang tertulis yang di terbitkan oleh lembaga yang menjadi objek penelitian (Yusra et al., 2021).

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis mendalam. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Kualitatif juga di tafsirkan sebagai penelitian yang mengarah pada pengkajian pada latar alamiah dari berbagai peristiwa sosial yang terjadi (Kaharuddin, 2021).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Didalam Pasal 2 Undang-Undang No.

12 Tahun 2011 sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 telah disebutkan bahwa Pancasila adalah

(4)

470

PERANAN FILSAFAT HUKUM DALAM PERLINDUNGAN HAK KORBAN KEJAHATAN BERKEDOK INVESTASI ELEKTRONIK SEBAGAI BAGIAN HAK ASASI MANUSIA Gelmok Samosir

merupakan sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia. Mengingat falsafah Pancasila adalah merupakan ruh perjuangan dari para pejuang bangsa, yang merupakan alat pemersatu, dari yang sebelumnya terkotak-kotak oleh daerah, ras, suku, agama, golongan, dan lain sebagainya. Mengingat masyarakat Indonesia sangat heterogen, maka dengan kembali pada Pancasila, cita-cita luhur para pejuang untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur sejahtera dimungkinkan dapat tercapai.

Pancasila merupakan Grundnorm atau sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, rumusan Pancasila ini dijumpai dalam Alinea keempat Pembukaan UUD 1945, maka dapat dikatakan bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah filsafat hukum Indonesia, maka Batang Tubuh berikut dengan Penjelasan UUD 1945 adalah teori hukumnya, dikatakan demikian karena dalam Batang Tubuh UUD 1945 itu akan ditemukan landasan hukum positif Indonesia. Teori Hukum tersebut meletakkan dasar-dasar falsafati hukum positif (Bakir, 2017).

Untuk dapat memahami filsafat hukum, tentu harus memahami filsafat dan hukum. Filsafat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang persoalan- persoalan yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan biasa karena ilmu

pengetahuan biasa itu tidak mampu menjawabnya (Sukardi & Yonnawati, 2022).

Kemajuan investasi ditandai dengan adanya fasilitas efek secara online.

Masyarakat Indonesia masih cukup asing dengan jenis investasi baru atau yang dilakukan secara online. Bahkan sebagian masyarakat sangat acuh terhadap tata cara investasi yang baik dan benar.

Masyarakat hanya tergiur dengan hasil yang di dapatkan, maka pertanyaan pertama yang selalu ditanyakan adalah berapa besar keuntungan yang akan didapatkan. Masyarakat terkadang tidak sadar bahwa kerugian akan mereka dapatkan apabila tidak dalam perhitungan yang tepat. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam investasi elektronik yaitu memilih investasi secara online yang tepat baik itu investasi saham, reksadana, emas, valuta asing, hingga pendanaan UMKM atau yang dikenal dengan istilah Peer to Peer (P2P) lending; menilai kualitas broker;

memahami skema investasi online;

memahami tingkat resiko investasi online; melakukan diversifikasi investasi elektronik.

Saat ini sangat marak sekali di dunia pertelevisian Indonesia pemberitaan mengenai investasi bodong atau penipuan

(5)

berkedok investasi yang terekspos melalui sosial media atau platform yang disediakan khusus sebagai tempat investasi. Platform-platform tersebut memberikan penawaran yang menarik dengan dijanjikannya keuntungan yang besar dalam waktu yang terbilang singkat. Hal ini menyebabkan banyak orang tertarik untuk berinvestasi tanpa menimbang dan melihat latar belakang dari platform tersebut. Sayangnya, segala modal investasi tersebut bukannya menguntungkan pihak yang berinvestasi justru malah mengalami kerugian.

Banyaknya orang yang merasa dirinya dirugikan. Hal ini disebabkan karena para investor yang menitipkan uangnya untuk diinvestasikan di sebuah perusahaan investasi, namun tidak dikelola dengan baik justru hanya memutarkannya kepada investor lain dan bahkan membawanya kabur demi kepentingan individual.

Kejahatan melalui transaksi uang ini biasa dikategorikan sebagai aksi pencucian uang (Rahma et al., 2022).

Data terbaru per Selasa, 22 Maret 2022 Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan daftar investasi illegal yang telah dihentikan sebanyak 5.081 (lima ribu delapan puluh satu) fintech dan investasi illegal (Hermawanti et al., 2022)

Dasar hukum tindak pidana pencucian uang tertuang pada Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 lalu diubah menjadi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 dan sekarang yang berlaku Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Tindakan pengambilan harta atau barang milik orang lain demi keuntungan diri sendiri tidak jauh dari pengertian korupsi. Kedua aksi kejahatan ini sama- sama bersifat buruk karena seorang individu atau badan organisasi tersebut telah merampas hak milik orang lain. Hal ini sendiri sudah termasuk dalam pelangaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Di Indonesia, proses hukum atas restitusi dan kompensasi didasarkan pada UndangUndang No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban jo. Undang-Undang No. 31 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 (selanjutnya UU Perlindungan Saksi dan Korban) beserta peraturan-peraturan pelaksananya. Proses hukum restitusi dan kompensasi menurut peraturan tersebut sama-sama harus berdasarkan permohonan korban untuk selanjutnya ditetapkan dalam putusan atau penetapan pengadilan yang berwenang, hanya saja untuk proses hukum atas kompensasi khusus ditujukan

(6)

472

PERANAN FILSAFAT HUKUM DALAM PERLINDUNGAN HAK KORBAN KEJAHATAN BERKEDOK INVESTASI ELEKTRONIK SEBAGAI BAGIAN HAK ASASI MANUSIA Gelmok Samosir

pada pengadilan hak asasi manusia, atau korban tindak pidana berupa pelanggaran hak asasi manusia yang berat, bukan untuk setiap korban tindak pidana.

Ketentuan hukum positif Indonesia mengatur beragam upaya hukum yang dapat ditempuh korban untuk memperoleh hak-haknya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Setiawan, (2020) dapat dijelaskan masing-masing upaya hukum tersebut:

1) Upaya gugatan ganti kerugian berdasarkan perbuatan melawan hukum atau wanprestasi

Upaya ini dilakukan korban berdasarkan hukum acara perdata khususnya sesuai Kitab Undang- Undang Hukum Acara Perdata (HIR). Korban dapat mendudukkan pelaku sebagai pihak yang telah menimbulkan kerugian karena telah melakukan perbuatan melawan hukum menurut Pasal 1365 BW ataupun melakukan perbuatan wanprestasi berdasarkan perjanjian yang dibuat antara pelaku dan korban.

2) Upaya permintaan penggabungan perkara gugatan ganti kerugian dengan perkara pidana sesuai KUHAP

Upaya yang dimaksud dilakukan berdasarkan hukum acara pada KUHAP, namun sekaligus didasarkan pula ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata (HIR). Pasal 98-101 KUHAP mengatur upaya permintaan dari pihak korban kejahatan untuk menggabungkan perkara gugatan ganti kerugiannya dengan perkara pidana yang sedang diperiksa di pengadilan. Pada upaya ini, KUHAP hanya menentukan jika putusan tentang ganti kerugian korban hanya menyangkut penggantian atas biaya yang telah dikeluarkan oleh korban.

3) Upaya permohonan kepailitan menurut UU Kepailitan

Upaya permohonan kepailitan juga dapat dilakukan oleh korban sebagai bentuk kekhususan hukum acara perdata. Hubungan keperdataan antara pelaku dan korban yang berbentuk perjanjia, memuat perikatan yang dapat dikonsepsikan sebagai hutang- piutang. Dalam hal ini, pelaku kejahatan didudukkan sebagai debitur yang memiliki kewajiban untuk membayarkan sejumlah dana, kepada para korban sebagai kreditur dalam tempo tertentu,

(7)

contohnya hutang piutang berupa pembayaran keuntungan investasi seperti pada kasus Koperasi Cipaganti, Pandawa atau GTI Syariah atau pengembalian biaya ibadah umrah bagi nasabah yang tidak diberangkatkan seperti pada kasus First Travel dan Abu Tour.

Jika para korban mampu membangun dan membuktikan dalil tentang hutang piutang yang memenuhi syarat kepailitan, maka para korban jelas dapat mengajukan upaya permohonan kepailitan dan memperoleh ganti kerugiannya berdasarkan pemberesan hutang- hutang yang dilakukan kurator.

4) Upaya permohonan restitusi kepada pengadilan melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Upaya permohonan restitusi dilakukan korban berdasarkan UU Perlindungan Saksi dan Korban.

Upaya ini secara tegas mendudukkan pemohon benar- benar sebagai korban kejahatan, tidak seperti pada upaya-upaya sebelumnya. Para korban kejahatan penipuan dalam hal ini mengajukan permohonan pada pengadilan yang memeriksa perkara pidana melalui Lembaga Perlindungan Saksi

Korban sebagai lembaga negara.

Upaya pengajuan permohonan restitusi dapat dilakukan sebelum maupun sesudah putusan pengadilan terkait perkara kejahatan penipuan telah memperoleh kekuatan hukum.

Korban merupakan partisipasi utama dalamkejahatan. Dengan tidak adanya korban, suatu peristiwa tidak bisa dikatakansebagai kejahatan. Peranan korban pun akan berlangsug hingga kejahatan tersebut telah terjadi. Seperti pelaku kejahatan, para korban juga memiliki hak yangseharusnya terpenuhi setelah kejahatan tersebut terjadi.

Perlindungan hukum bagi korban tak hanya mengenai pemberian sanksi kepada pelaku, tetapi juga mengenai hal lainnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (selanjutnya disebut PBB) pada Declaration of Basic Principal of Justice for Victims of Crime and Abuse of Power dalam Khoirruni’mah & Primbada, (2021), menganjurkan agar setidaknya paling sedikit diperhatikan 4 hal sebagai berikut:

a. “Jalan masuk untuk memperoleh keadilan dan diperlakukan secara adil (accesto justice and fair treatment).

(8)

474

PERANAN FILSAFAT HUKUM DALAM PERLINDUNGAN HAK KORBAN KEJAHATAN BERKEDOK INVESTASI ELEKTRONIK SEBAGAI BAGIAN HAK ASASI MANUSIA Gelmok Samosir

b. Pembayartan ganti rugi (restution) oleh pelaku tindak pidana kepada korban, keluarganya atau orang lain yang kehidupannya dirumuskan dalam bentuk sanksi pidana dalam perundangundangan yang berlaku.

c. Apabila terpidana tidak mampu, negara diharapkan membayar santunan (compensation) finansial kepada korban, keluarganya, atau mereka yangmenjadi tanggungan korban.

d. Bantuan materiil, medis, psikologis dan sosial kepada korban, baik melalui negara, sukarelawan, masyarakat (assistance).

4. SIMPULAN

Melalui filsafat hukum sebagai landasan dasar ilmu hukum bisa menjelaskan bahwa filsafat hukum sangat melindungi peran HAM yang menjamin perlindungan korban kejahatan berkedok investasi elektronik. Melalui filsafat hukum juga hukum itu tumbuh dan berkembang dalam teori hukum positivisme, dengan aliran teori hukum positivisme menjaga perlindungan korban secara berkelanjutan, yang nantinya bisa menjadikan hukum yang responsif bagi korban kejahatan berkedok investasi elektronik. Atas dasar Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar

yang dimiliki sejak lahir, sehingga perlindungan terhadap korban kejahatan apapun menjadi sebuah prioritas utama dalam HAM.

5. DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanto, H., & Fajaruddin, S. (2019).

Tinjauan atas artikel penelitian dan pengembangan pendidikan di Jurnal

Keolahragaan. Jurnal

Keolahragaan, 7(1), 83–93.

Ariansyah, Y., & Abdullah, M. Z. (2021).

Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Penipuan Investasi Bodong Sapi Perah di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi (Studi Kasus CV. Nur Asrof Sejahtera). Legalitas: Jurnal Hukum, 13(2), 201–208.

Arliman, L. (2016). Peranan Filsafat Hukum Dalam Perlindungan Hak Anak Yang Berkelanjutan Sebagai Bagian Dari Hak Asasi Manusia.

Jurnal Hukum Doctrinal, 1(2), 1–

25.

Bakir. (2017). Peran Filsafat Hukum Dalam Pembentukan Hukum Di Indonesia. At-Turas Jurnal Studi Keislaman, 4(1), 85–96.

Cahyani, N. M. D. A., Dewi, A. A. S. L.,

& Karma, N. M. S. (2021).

Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Merek Terhadap Pemalsuan Merek Fashion. Jurnal Konstruksi Hukum, 2(1), 175-179 |.

Hermawanti, K., Sopianti, I. N., Nufus, H. Z., & Kuswand. (2022).

Perlindungan Hukum Terhadap Investor Pada Investasi Illegal Secara Online Dalam Perspektif Viktimologi. AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, 6(2), 233–248.

Kaharuddin. (2021). Kualitatif : Ciri dan Karakter Sebagai Metodologi.

Equilibrium : Jurnal Pendidikan, 9(1), 1–8.

Khoirruni’mah, A., & Primbada, B. S.

(9)

(2021). Tinjauan Viktimologi Terhadap Korbanpenipuan Jual Beli Melalui Media Online. Journal DELICT, 7(2), 94–103.

Rahma, A. S., Fitrionio, R. A., Danuarta, A., Muhammad, Chamami, R., &

Cahyani, Y. S. (2022). Penerapan Fungsi Hukum Pidana Dalam Kasus Investasi Bodong. Jurnal Analisis Hukum (JAH), 5(1), 56–65.

Setiawan, P. J. (2020). Sistem Pemulihan Kerugian Integratif Bagi Korban Penipuan Skala Masif di Indonesia.

Jurnal Kertha Patrika, 42(3), 230–

257.

Siahaan, S. (2020). Tinjauan hukum terhadap penipuan arisan berbasis online dengan berita bohong dihubungkan dengan undangundang nomor 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik dalam putusan NOMOR:

1356/PID/B/2016/PN.BDG.

Elibrary Unikom, 1–20.

Sukardi, D. H., & Yonnawati. (2022).

Peranan Filsafat Hukum Dalam Pembaharuan Hukum Perdata Formil Dan Materiil. Justicia Sains:

Jurnal Ilmu Hukum, 7(2), 221–234.

Syauket, A., Adawiyah, R. Al, &

Ferdiananto, A. (2022). HUKUM PERLINDUNGAN INVESTOR Analisis Investasi Ilegal Binomo. In

HUKUM PERLINDUNGAN

INVESTOR Analisis Investasi Ilegal Binomo (p. 13).

Yusra, Z., Zulkarnain, R., & Sofino.

(2021). Pengelolaan LKP Pada Masa Pendmik Covid-19. Journal Lifelog Learning, 4(1), 15–22.

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pilihan karir yang sesuai dengan program keahlian saya harus fokus merencanakan salah satu untuk saya tekuni

Untuk membantu peserta didik mengembangkan keahlian, mereka harus menginternalisasi pengetahuan atau kemampuan baru dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang baru

achievement of students of class VIII SMP Islam Sunan Gunung Jati

Konsultan Pengawas dan Ruang Rapat ), lantai diplester, dinding tripleks / papan / asbes, diperlengkapi dengan kursi, meja, serta alat-alat kantor yang

Pedagogi kritis, tambahnya, menawarkan pisau untuk melakukan kritik terhadap pandangan-pandangan lama yang sudah ketinggalan jaman, merumuskan pandangan baru tentang

The objective is to combine the benefits of case study method of teaching with online discussion forum to enhance the quality of learning while making this an assessment component

Untuk mengetahui promosi apa aja dilakukan salon reguler, agar dapat mengetahui promosi apa saja yang akan dilakukan untuk memperkenalkan Balloon Kiddy Cuts.. Place

Iz toga vizualnom inspekcijom podataka moˇ zemo do- biti ideju o tome za koje se vrijednosti kovarijate izgladivaˇ c ne´ ce ponaˇsati najbolje u smislu pristranosti i u kojem smjeru