• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE LEARNING TOGETHER MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE LEARNING TOGETHER MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1382

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE LEARNING TOGETHER MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT

Syathariah

Email: syathariah73@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan realitanya, pelaksanaan pembelajaran saat ini bersifat teacher centered, dimana pembelajaran berlangsung mengakibatkan banyak siswa yang belum siap menerima pelajaran, seperti para siswa masih berbicara sendiri saat proses pembelajaran, perhatian dan konsentrasi siswa yang kurang. Pembelajaran yang bersifat teacher centered ini lebih mendorong siswa belajar dengan hafalan dan tidak aktif mencari ilmu untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep- konsep materi pelajaran, sehingga siswa menjadi pasif dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan observasi atau pengamatan dari 35 siswa di kelas VII A SMP Negeri 17 Balikpapan adalah sebanyak 10 orang yang aktif, sedangkan 25 orang lainnya tampak tidak terlalu aktif dan sibuk bermain sendiri. Hal ini disebabkan karena strategi pembelajaran kurang tepat dan monoton, sehingga kurang efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan proses pembelajaran setelah diterapkannya model pembelajaran learning together, dan (2) untuk membuktikan apakah dengan model pembelajaran learning together dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Balikpapan.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Balikpapan, tahun ajaran 2022/2023 yang terdiri dari 35 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan suatu tindakan reflektif guna untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) observasi, untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dan (2) dokumentasi ini menggunakan foto-foto pada saat proses pembelajaran berlangsung. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis deksriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) siswa terlihat antusias dalam pembelajaran karena model pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran biasanya yaitu tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja namun siswa juga bisa bermain, (2) terjadi peningkatan keaktifan siswa pada siklus 1 dengan rata-rata 65%, sedangkan pada siklus 2 meningkat menjadi 81%. Dengan demikian, penerapan

(2)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1383

model pembelajaran learning together pada mata pelajaran PAI materi Iman Kepada Malaikat dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 17 Balikpapan.

Kata kunci : learning together dan keaktifan

PENDAHULUAN

Memasuki era globalisasi pada saat ini, menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dapat diperoleh dari proses pendidikan.

Pendidikan Islam pada intinya adalah sebagai wahana pembentukan karakter manusia yang bermoralitas tinggi. Karena keimanan tidak dapat dipisahkan dari moral dan akhlak. Dalam menjalankan roda kehidupan sehari-hari, Pendidikan agama Islam sangat erat kaitannya dengan pendidikan pada umumnya. Karena tujuan Pendidikan agama Islam yaitu meningkatkan nilai-nilai akhlak sehingga mencapai akhlakul kharimah.

Apabila kepribadian dipenuhi oleh ilmu Islam, maka selama manusia memasuki era globalisasi ini, maka anak-anak akan terhindar dari perilaku-perilaku menyimpang dari aturan agama. Manusia akan lebih menjaga moralnya, jiwa lebih bersih, kemauan yang keras dalam hal kebaikan, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi.

Metode pengajaran dengan penyajian monoton mengakibatkan siswa kurang berani mengemukakan gagasan dalam kegiatan belajar. Proses belajar mengajar secara umum masih menggunakan individual tersebut menyebabkan kurangnya proses komunikasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak optimal. Padahal komunikasi antara guru dan siswa adalah faktor terpenting dalam proses belajar mengajar. Komunikasi bertujuan untuk membuat hubungan antara siswa dan guru dapat menjalin diskusi atas permasalahan pembelajaran tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Melalui komunikasi dalam proses pembelajaran hasil belajar dapat dioptimalkan (Hisyam: 2011).

Alternatif yang ditawarkan adalah menggunakan metode pembelajaran kooperatif yaitu tipe learning together (belajar bersama). Tipe pembelajaran learning together mempunyai ciri khas yaitu adanya interaksi tatap muka interdependensi positif, tanggung jawab individual, kemampuan-kemampuan interpersonal, dan kelompok kecil (Slavin, 2010).

Keunggulan menggunakan tipe pembelajaran learning together ini adalah

(3)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1384

menekankan siswa bagaimana dapat mencapai tujuan kelompok, sehingga terjadinya kerjasama dan komunikasi yang baik antar siswa dalam proses belajar mengajar sehingga tanggung jawab individual tercapai yaitu dapat menguasai materi atau konsep sebelum diskusi kelompok berlangsung dan semua siswa dapat berpartisipasi dalam diskusi kelompok.

Berdasarkan observasi atau pengamatan dari 35 siswa di kelas VII A SMP Negeri 17 Balikpapan adalah sebanyak 10 orang yang aktif, sedangkan 25 orang lainnya tampak tidak terlalu aktif dan sibuk bermain sendiri. Hal ini disebabkan karena strategi pembelajaran kurang tepat dan monoton, sehingga kurang efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Kondisi tersebut, maka dapat dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Keaktifan Siswa Melalui Metode Learning Together Materi Iman Kepada Malaikat Pada Kelas VII SMP Negeri 17 Balikpapan”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan suatu tindakan reflektif guna untuk memperbaiki proses belajar menagajar. Menurut Kemmis dalam Sanjaya (2016:24) mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka.

Bentuk penelitian tindakan kolaboratif tersebut dituangkan dalam model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berorientasi pada model Kemmis dan Mc taggart dengan pola tindakan terdiri dari: planning (perencanaan, action (pelaksanaan), observing (pengamatan), serta reflecting (refleksi).

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus. Tiap siklus akan dimulai dari perencanaan, kemudian pelaksanaan, dilanjutkan dengan observasi dari tindakan yang telah dilakukan dan pada tahap terakhir yaitu refleksi. Jika pada siklus pertama hasil penelitian masih kurang baik, maka penelitian tersebut dilanjutkan dengan siklus kedua dengan melakukan perbaikan terhadap rencana penelitian yang pertama. Siklus tersebut akan berhenti jika penelitian yang dilakukan telah dirasa cukup untuk dilakukan.

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serentak. Menurut Sugiyono (2011), penjelasan mengenai teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Observasi pada penelitian ini termasuk observasi partisipan yaitu pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung atau kegiatan yang diikuti oleh

(4)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1385

individu yang diteliti tidak tahu bahwa mereka sedang diobservasi. Dalam observasi ini, peneliti menggunakan observasi partisipan dengan pengamatan langsung tentang kondisi, dan situasi di SMP Negeri 17 Balikpapan.

2. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui dokumentasi berupa RPP serta foto-foto pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unti, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono: 2014).

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis data kuantitatif yang digunakan untuk menentukan peningkatan keaktifan belajar siswa serta analisis data hasil observasi yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kekatifan siswa kelas VII melalui model pembelajaran kooperatif tipe learning together.

Lembar observasi keaktifan siswa digunakan sebagai pedoman peneliti dalam mengamati keaktifan siswa pada proses pembelajaran PAI dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together. Data diambil dari lembar observasi aktivitas siswa yang berbentuk pemberian skor dengan memberikan kategori sangat baik, kurang baik dan tidak baik. Dengan penskoran untuk sangat baik mempunyai skor 4, baik mempunyai skor 3, kurang baik mempunyai skor 2, dan tidak baik mempunyai skor 1.

Analisis data untuk lembar observasi keaktifan siswa dengan cara deskriptif kuantitatif yang artinya mendeskripsikan data berupa angka. Perhitungan capaian kekatifan siswa masing-masing siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

Capaian = Jumlah skor yang diperoleh x 100%

Skor maksimum

Menurut Arikunto (2007) Pedoman kriteria keaktifan siswa pada pembelajaran adalah sebagai berikut:

Capaian Kriteria 75% - 100% Tinggi 50% - 74,99% Sedang

(5)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1386

25% - 49,99% Rendah 0% - 24,99% Sangat Rendah

Alur penelitian tindakan kelas dapat dipahami sebagaimana gambar berikut ini:

Pra siklus (Mengidentifikasi Masalah) Keaktifan siswa karena Pembelajaran menggunakan metode ceramah

Siklus I Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Learning Together

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Berhasil Keaktifan Siswa meningkat sesuai

indikator keberhasilan

Kesimpulan

Belum Berhasil Peningkatan Keaktifan sswa

belum sesuai indikator keberhasilan

Siklus II Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Learning Together dengan

perbaikan

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Berhasil Keaktifan Siswa meningkat sesuai

indikator keberhasilan

Kesimpulan

(6)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1387 Siklus 1

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan meliputi: menyusun RPP beserta perangkatnya dengan materi pokok tentang Iman Kepada Malaikat. Standar Kompetensi menganalisis perilaku Iman Kepada Malaikat. Kompeteni Dasar:

(1) mendeskripsikan pengertian Iman Kepada Malaikat, (2) menganalisis perilaku Iman Kepada Malaikat, menyusun soal post test dan membuat lembar observasi.

2. Tindakan

Tindakan perbaikan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Learning together dan pemberian soal pre test. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan.

3. Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan oleh observer untuk mengamati dan menilai proses pembelajarn denga menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together yang dilakukan guru dan keaktifan siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil (keaktifan siswa) yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan setelah pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama pembelajaran. Kelebihan tetap dipertahankan, sedang kekurangan akan diperbaiki pada siklus II.

Siklus 1I

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan meliputi : Menyusun RPP beserta perangkatnya dengan materi pokok tentang Iman Kepada Malaikat.

Kompeteni Dasar: (1) mendeskripsikan pengertian Iman Kepada Malaikat, (2) menganalisis perilaku Iman Kepada Malaikat, menyusun soal post test dan membuat lembar observasi.

2. Tindakan

Tindakan perbaikan dilakukan dengan mengacu hasil refleksi dari siklus I dan pemberia soal post test. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh observer untuk mengamati dan menilai proses

(7)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1388

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together yang dilakukan guru dan keaktifan siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Setelah guru melakukan proses pembelajaran, maka yang menjadi refleksi pada siklus ini adalah tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan peningkatan keaktifan siswa.

HASIL PENELITIAN

Siklus 1 dilaksanakan pada 29 September 2022. Dalam perencanaan tindakan ini, penulis sebagai peneliti dan pelaksana tindakan. Sebelum melaksanakan tindakan, terelbih dahulu penulis membuat Renacana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran learning together. Baik siklus RPP pertemuan pertama maupun kedua berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, metode, langkah-langkah pembelajaran, penilaian, alat, bahan, sumber belajar dan soal tes. RPP siklus 1 selengkapnya terlampir pada lampiran.

Hal yang dipersiapkan selanjutnya adalah mempersiapkan media pembelajaran. Dalam siklus 1 ini media yang digunakan adalah kartu game. Dengan menuliskan nama-nama malaikat di kertas karton. Hal ini memudahkan siswa untuk mengingat nama-nama malaikat serta tugasnya.

Persiapan selanjutnya yang diperlukan sebelum melaksanakan penelitian adalah menyusun lembar observasi. Lembar observasi disusun sebagai salah satu instrumen dalam penelitian ini. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran learning together. Persiapan terakhir yang dilakukan pada siklus 1 ini adalah tes tertulis dalam bentuk soal essay dan jawaban singkat. Tes dilakukan pada setiap akhir pembelajaran.

1. Kegiatan awal

Penulis mengawali pembelajaran dengan mengucap salam. Kemudian menanyakan kabar dan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dan mengabsesni siswa serta melakukan apersepsi tentang materi Iman Kepada Malaikat yang nantinya akan disampaikan. Setelah itu penulis memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya mengenal para malaikat beserta tugasnya. Penulis juga menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajarann yang akan dicapai pada pembelajaran ini.

(8)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1389 2. Kegiatan inti

Pada kegiatan ini penulis menjelaskan materi tentang Iman Kepada Malaikat.

Setelah menjelaskan materi guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil tanya jawab, terdapat beberapa siswa yang menanggapi pertanyaan dari penulis. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat siswa yang masih kurang antusias dan perhatian terhadap pembelajaran guru, mereka lebih cenderung bermain sendiri, menyandarkan kepala di atas meja, dan bermalas-malasan dalam mengikuti kegiatan belajar.

Kemudian guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan adalah model learning together, dimana para siswa dibentuk secara berkelompok. Selanjutnya penulis membarikan masing-masing tugas pertanyaan kepada siswa agar dapat mendiskusikan jawaban penulis.

Kemudian penulis meminta para siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas. Terdapat proses tanya jawab atar kelompok.

Penulis mengobservasi antar kelompok.

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir penulis melakukan evaluasi tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya. Kemudian penulis memberikan soal dalam bentuk essay. Setelah selesai, jawaban siswa dikumpulkan kepada penulis untuk dievaluasi. Kemudian penulis menutup pembelajaran dengan memberikan pesan kepada siswa untuk rajin belajar dan terus mengulang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru bersama dengan siswa menutup pembelajaran dengan bacaan doa dan mengucapkan salam.

Hasil observasi pada siklus 1 yaitu pada pertemuan pertama, penulis menggunakan beberapa metode pembelajaran yaitu ceramah, tanya jawab dan tugas kelompok. Ceramah dilakukan oleh penulis pada saat menjelaskan materi dan untuk melakukan apersepsi yang berkaitan dengan pembelajaran. Sedangkan tanya jawab dilakukan penulis untuk menggali pengetahuan awal siswa seperti pada apersepsi selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada siklus 1 ini, siswa terlihat antusias dalam pembelajaran karena pembelajaran kali ini berbeda dengan pembelajaran biasanya yaitu tidak hanya mendengarkan penjelasan penulis saja namun siswa juga bisa mengemukakan pendapatnya dalam diskusi kelompok.

Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi Iman Kepada Malaikatdengan menggunakan metode pembelajaran learning togetherdapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil Persentase Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus 1

No. Indikator/Aspek yang Diamati Jumlah Skor

(9)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1390

1 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

76

2 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

81

3 Antusiasme siswa dalam berdiskusi kelompok

83

4 Mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya ke depan

80

5 Menanggapi presentasi temannya yang ada di depan kelas

75

6 Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru apabila menemui kesulitan

71

Skor yang diperoleh 466

Skor maksimal 720

Persentase 65%

Nilai persentase keaktifan siswa pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

Persentase keaktifan belajar = Skor total yang diperoleh x 100%

Skor maksimal

= 466 x 100%

720

= 65%

Berdasarkan tabel dan perhitungan di atas, dapat dinyatakan bahwa keaktifan siswa pada siklus 1 masih tergolong ke dalam kriteria sedang.

Hasil yang diperoleh belum mencapai kriteria yang dicapai yaitu 75%

sesuai dengan kriteria keberhasilan.

a. Hasil Tindakan

Hasil tindakan siklus 1 berupa perolehan nilai post test pada akhir pertemuan diperoleh dari hasil tes yang dilakukan secara individu setelah dilakukan tindakan berupa pembelajaran dengan model learning together.

Berdasarkan hasil post test yang telah dilakukan nilai dari seluruh siswa sudah berada di atas KKM dengan rata-rata kelas yaitu 86,3.

.

b. Refleksi

Pada pelaksanaan siklus 1 masih terdapat kekurangan yang terjadi, hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Hasil Penelitian dan Perbaikan untuk Siklus II

(10)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1391

No. Hasil Penelitian Perbaikan

1 Pengolahan waktu yang kurang optimal sehingga harus menambahkan jam belajar selama 15 menit.

Pengolahan waktu yang lebih efektif sebelum pelajaran dimulai

2 Belum bisa membimbing siswa untuk presentasi di depan kelas dengan baik

Membiarkan siswa untuk melakukan presentasi di depan kelas tanpa dibantu oleh penulis, dan tugas

penulai hanya

memberikan konfrimasi tentang keenaran dan kecocokan kelompok.

3 Kurang maksimal dalam membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

penulis bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan diakhir pertemuan agar siswa lebih paham denga materi yang telah disampaikan.

4 Setelah siswa menemukan kelompok, guru tidak memperhatikan dengan baik siapa yang tidak aktif dalam bekerja.

setelah siswa

menemukan

kelompoknya, penulis

harus lebih

memperhatikan jika perlu dicatat mana siswa yang aktif dan pasif dalam bekerja.

Siklus II dilaksanakan pada 03 Oktober 2022. Dalam perencanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah serta menyiapkan kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus I yang masih memiliki banyak kekurangan dan memerlukan perbaikan. Kekurangan tersebut tampak dari pengolahan waktu yang kurang baik dalam menyampaikan materi dan berdiskusi. Selanjutnya yaitu siswa kurang aktif dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya, dikarenakan penulis berperan aktif.

Kemudian pada akhir belajar mengajar, penulis belum membimbing siswa untuk dapat membuat kesimpulan pada setiap materi. Selanjutnya saat siswa

(11)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1392

menemukan kelompok diskusi, seharusnya penulis mencatat siapa saja yang aktif dan pasif dalam bekerja kelompok.

Guru mengatasi masalah tersebut, diperlukan perbaikan di siklus II. Persiapan yang dilakukan adalah dengan menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together dibuat berdasarkan evaluasi yang telah dianalisa untuk menjadi acuan dalam melaksanakan pembelajaran.

1. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan mengucappkan salam, mengabsensi siswa dan menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada hari ini. Kemudian guru memberikan apersepsi tentang materi Iman Kepada Malaikat. Guru tidak lupa menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran pada hari ini. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa metode pembelajaran yang akan digunakan adalah metode learning together.

2. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi tentang iman kepada malaikat.

Setelah menjelaskan materi guru bertanya jawab denga siswa tentang materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil tanya jawab, terdapat 15 siswa yang menanggapi dari 30 siswa yang berani menanggapi pertanyaan dari penulis.

Hal tersbut menunjukkan bahwa para siswa sangat antusias dan perhatian pada materi yang disampaikan.

Setelah 10 menit menjelaskan materi, kemudian guru menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan, masih sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe learning together. Penulis menjelaskan kembali prosedur dari metode pembelajaran tersebut.

Selanjutnya guru membagikan tugas kepada siswa secara acak. Penulis menyampaikan kepada siswa untuk membentuk kelompok diskusi. Setelah penulis memberikan instruksi untuk membentuk kelompok, para siswa langsung berpartisipasi dalam mengerjakan tugas.

Pada pertemuan kali ini, siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran tipe learning together. Para siswa juga tidak segan untuk berbaur dengan teman lainnya. Mereka saling bekerjasama untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

Selanjutnya penulis menyampaikan kepada siswa yang sudah mendiskusikan tugas yang diberikan penulis untuk maju mempresentasikan hasil tugasnya.

Disinilah terjadinya diskusi antar kelompok dan proses tanya jawab.

3. Kegiatan akhir

Penulis bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dilaksanakan pada hari ini. Kemudian guru memberikan evaluasi untuk

(12)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1393

mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. Setelah waktu selesai siswa diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya. Sebelum pembelajaran ditutup, terlebih dahulu penulis memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu senantiasa mengingat Allah serta mengingatkan untuk lebih rajin dalam belajar, dan mengulang-ngulang kembali materi pelajaran di rumah masing-masing. Kemudian penulis menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdallah dan salam.

a. Hasil Observasi

Siswa terlihat antusias dalam pembelajaran karena pembelajaran kali ini berbeda dengan pembelajaran biasanya yaitu tidak hanya mendengarkan penjelasan penulis saja namun siswa juga dapat mengekspresikan pendapatnya. Dalam melakukan pembelajaran, siswa mulai terbiasa dengan menggunakan learning together ini, hal tersebut dapat terlihat ketika seluruh siswa dapat menemukan kelompok diskusi masing-masing.

Siswa juga dapat mulai aktif dalam presentasi di depan kelas, karena guru memberikan keleluasan pada siswa untuk dapat mempresentasikan hasil yang mereka peroleh. Siswa juga aktif menanggapi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah presentasi di depan kelas.

Berikut hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode learning together dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Hasil Persentase Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa Siklus 1

No. Indikator/Aspek yang Diamati Jumlah Skor 1 Antusiasme siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran

91

2 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 85 3 Antusiasme siswa dalam berdiskusi

kelompok

117

4 Mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya ke depan

109

5 Menanggapi presentasi temannya yang ada di depan kelas

94

6 Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru apabila menemui kesulitan

90

(13)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1394

Skor yang diperoleh 586

Skor maksimal 720

Persentase 81%

Nilai persentase keaktifan siswa pada siklus 1I adalah sebagai berikut:

Persentase keaktifan belajar = Skor total yang diperoleh x 100%

Skor maksimal

= 586 x 100%

720

= 81%

b. Hasil Tindakan

Hasil tindakan pada siklus II berupa perolehan nilai post test pada akhir pertemuan yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan secara individu setelah dilakukan tindakan berupa pembelajaran dengan metode learning togehter. Berdasarkan hasil post test yang telah dilakukan nilai dari seluruh siswa sudah berada di atasa KKM dengan rata-rata kelas yaitu 92. Hasil siklus kedua selengkapnya akan disajikan dalam pembahasan.

c. Refleksi

Hasil penelitian pada siklus II ini secara keseluruhan sudah menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui model pembelajaran kooperatif tipe learning together. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini sudah cukup baik. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada siklus II sudah mengalami perbaikan yang dilakukan dan secara umum dinyatakan berhasil. Oleh karena itu, aktvitas penelitian tindakan kelas ini diakhiri pada siklus II.

Penelitian yang dilakukan di kelas VII A SMP Negeri 17 Balikpapan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada materi Iman Kepada Malaikat melalui model pembelajaran tipe learning together. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diawali dengan observasi awal, pembuatan perencanaan,

dan pelaksanaan tindakan.

Tindakan dilakukan dalam 2 siklus, dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pelaksanaan tindakan setiap siklusnya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran pada setiap siklus. Sebelum melakukan penelitian ini penulis melakukan observasi sebelum memulai pembelajaran berikutnya. Pembalajarn selama ini kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan dan jenuh selama

(14)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1395

proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, solusi yang digunakan untuk masalah tersebut adalah dengan dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe learning together.

Berdasarkan dari permasalahan dan tujuan pada penelitan ini maka jawaban dari rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Proses pembalajaran PAI dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Balikpapan.

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran dengan model pembelajaran learning together. Sebelum mengawali proses pembelajaran yang yang menggunakan model pembelajaran tipe learning together, terlebih dulu guru mempersiapkan beberapa kartu pertanyaan yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan berdasarkan kemampuan siswa serta untuk memudahkan para siswa dapat bekerjasama dalam diskusi kelompok dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing.

Setelah siswa membentuk kelompok masing-masing, siswa diminta untuk berdiskusi lalu mempresentasikan hasil yang didapat di depan kelas.

Dalam kegiatan ini siswa yang tidak presentasi berhak untuk menanggapi apakah kelompok yang sedang presentasi di depan kelas merupakan kelompok yang kompak dalam memberikan jawaban yang tepat atau tidak.

Guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengutarakan pendapatnya. Kemudian guru juga memberikan konfirmasi atas kebenaran dari jawaban yang telah siswa dapatkan.

Pada siklus I, keaktifan siswa tidak terlalu signifikan. Dalam melakukan pembelajaran, pada awalnya siswa merasa kebingungan dikarenakan hal tersebut tidak pernah dilakukan sebelumnya. Proses pembelajaran belum optimal dikarenakan siswa masih beradaptasi dengan model pembelajaran learning together. Hal tersebut terbukti karena masih banyak siswa yang masih bermain sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru.

Pada siklus II, siswa mulai terbiasa dengan alur pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran tipe learning together. Hal ini dapat ditunjukkan dengan siswa yang sudah mulai aktif dalam presentasi di depan kelas, karena guru memberikan keleluasan pada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan menciptakan suasana tanya jawab antar kelompok melalui model pembelajaran learning together. Pembahasan di atas merupakan deskripsi tentang proses pembelajaran materi Iman Kepada Malaikat melalui model pembelajaran learning together.

2. Peningkatan keaktifan siswa kelas VII SMP Negeri 17 Balikpapan

Berdasarkan tabel yang terdapat pada hasil penelitian, menunjukkan terjadinya peningkatan keaktifan elajar siswa dari siklus I ke siklus II.

Ditunjukkan dengan hasil penelitian keaktifan siswa pada siklus I sebesar

(15)

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Vol. 2 No. 2 Oktober 2022 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1396

65% dan meningkat menjadi 81% pada siklus II. Hal ini telah terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 16%.

Gambar 2. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran melalui metode learning together dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi iman kepada malaikat kelas VII A Smp Negeri 17 Balikpapan. Selama proses pembelajaran menggunakan metode tipe learning together keaktifan siswa meningkat, karena siswa diberdayakan dan diberi kepercayaan untuk lebih kritis dan terlibat secara aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Selain itu, terdapat pengaruh metode pembelajaran tipe Learning Together terhadap keaktifan siswa pada materi Iman Kepada Malaikat di SMP Negeri 17 Balikpapan yang ditunjukkan dari hasil penelitian keaktifan siswa pada siklus I sebesar 65% dan meningkat menjadi 81% pada siklus II. Hal ini telah terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 16%.

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya. W. 2016. Strategi Pembelajaran. Prenadamedia Group: Jakarta

Slavin, R. E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media: Bandung Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta : Bandung

Zaini, Hisyam. 2011. Strategi Pembelajaran Aktif. CTSD: Yogyakarta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta:

Bandung

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus 1 Siklus 2

Series 1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lilik Handayani mengenai Kontribusi Persepsi Dan Motivasi Ibu Dalam Meningkatkan Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Di

Sub sektor pertanian yang mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu subsektor tanaman bahan makanan sebesar 5,00 persen pada tahun 2010 lebih rendah dibanding tahun 2009

Kedua, pengukuran tahapan siklus hidup hanya berdasarkan pada satu indikator saja yaitu percent sales growth , sehingga hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan

Dengan adanya sistem pendukung keputusan penjurusan siswa dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas

Dalam penelitian skripsi yang berjudul “Implikatur Percakapan dan Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Program TV Appa Eodiga ( 아빠 어디가 ) E pisode Spesial Sibling”

Variabel SHARIAH SHARE merupakan sebuah variabel yang bergerak di dekat garis x , hal ini menunjukkan bahwa goncangan dari tingkat bunga PUAB mempunyai pengaruh yang relatif

Hasil penelitian menemukan (1) secara parsial (individu) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai; (2) secara parsial

3. Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswadalam kegiatan pembelajaran. 12 Aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar merupakan