BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Perbankan sangat mempengaruhi aktifitas perekonomian di Indonesia, hal itu disebabkan karena menurut Muhamad (2014) bank merupakan lembaga perantara keuangan (Financial Intermediaries) yang dapat menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (Surplus Unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (Defisit Unit).
Oleh karena itu, usaha bank akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan yang utama.
Menurut Pratama, Martika, Rahmawati (2017) Berdirinya perbankan syariah di Indonesia didorong oleh adanya desakan kuat dari masyarakat muslim yang ingin terhindar dari transaksi bank yang dipandang mengandung unsur yang dilarang oleh islam yaitu riba. Perbankan syariah dalam bahasa internasionalnya dikenal sebagai Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-freebanking. Undang-undang
Perbankan No.7 tahun 1992 yang direvisi melalui Undang-Undang No.12 tahun 1998 telah menegaskan untuk mengakui keberadaan serta berfungsinya bank syariah.
Aktifitas perbankan syariah di Indonesia tidak jauh berbeda dengan perbankan konvensional. Menurut Pratama, Martika, Rahmawati (2017) tujuan dan fungsi perbankan syariah dalam perekonomian yakni, kemakmuran ekonomi yang luas, mengoptimalkan tingkat pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial ekonomi dan distribusi pendapatan seerta kekayaan yang merata, stabilitas nilai uang, mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil, serta pelayanan yang efektif.
Sektor perbankan sangat berpengaruh pada perekonomian khususnya di Indonesia.
Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui serta memperdalam kegiatan operasional sektor perbankan khususnya perbankan syariah.
Laba sangat mempengaruhi pertumbuhan perbankan yang dilihat dari kemampuan bank dalam menghimpun serta menyalurkan dana. Dana yang di dapat harus dialokasikan, cara mengalokasikan dana tersebut adalah dengan memberikan pembiayaan. Dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah, bank harus memastikan bahwa pembiayaan yang diberikan dikelola dengan baik oleh mudharib agar dapat menghasilkan keuntungan pada bank yang akan berdampak pada kenaikan laba pada bank. Dengan begitu profitabilitas menjadi faktor yang penting dalam penilaian aktivitas perbankan syariah salam setiap kegiatannya.
Menururt Umam (2013) profitabilitas bank di ukur menggunakan Return on Assets (ROA) karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih
mengutamakan mengukur dengan aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Menurut Haq (2015) ROA juga merupakan rasio yang memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya.
Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Faradila, Arfan, dan Shabri pada tahun 2017 dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia”. Pada penelitian ini, tahun yang diamati mengambil tahun 2016-2018 sedangkan penelitian terdahulu periode tahun yang diamatinya adalah 2011-2015.
Berdasarkan uraian di atas, baik pembiayaan Murabahah, Salam, Istishna, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah, secara umum dapat mempengaruhi Profitabilitas
pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Pada penelitian Emha (2014), Sunarto (2015), Fadhilah (2015), Rahayu, Husaini, dan Azizah (2015) pembiayaan mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Mawardi (2014) pembiayaan mudharabah secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian Mawardi (2014), bahwa pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah. Sedangkan menurut Emha (2014), Sunarto (2015), Rahayu, Husaini, Azizah (2015) pembiayaan Musyarakah memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas. Berbeda menurut
penelitian Chalifah dan Sadiq (2015) Musyarakah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).
Berdasarkan hasil penelitian Fadhilah (2015), bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Menurut Fadhilah (2015) dengan penelitian menggunakan sampel Bank Syariah Mandiri pembiayaan murabahah termasuk pembiayaan yang nyaris tanpa resiko.
Berdasarkan hasil penelitian Pratama, Martika, dan Rahmawati (2017), bahwa pembiayaan Sewa Ijarah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Menurut Faradilla,
Arfan, dan Shabri (2017) Pembiayaan sewa Ijarah Tidak berpengaruh positif terhadap Profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian Faradilla, Arfan, dan Shabri (2017), bahwa pembiayaan Istishna tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Menurut Zahara, Ishlahuddin dan Musnadi (2014), Irmawati (2014) pembiayaan Istishna berpengaruh terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil penelitian Riyadi, Yulianto (2014) bahwa pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Menurut penelitian Azhar dan Arim (2016) pembiayaan jual beli berpengaruh terhadap profitabilitas
Berdasarkan uraian di atas, dari hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat research gap dari variabel independen yang mempengaruhi Profitabilitas, adapun variabel-variabel tersebut adalah pembiayaan murabahah, pembiayaan salam, pembiayaan istishna, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan ijarah. dengan menggunakan sampel Bank Umum Syariah di Indonesia.
Maka dari itu, timbul keinginan penulis dalam menyusun Tesis dengan judul “Analisis Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, dan Pembiayaan Sewa Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”
1.2 Identifikasi Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah:
1. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Istishna terhadap Profitabilitas pada Bnak Umum Syariah di Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitailitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
5. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Ijarah terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisa pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
2. Untuk menganalisa pengaruh Pembiayaan Istishna terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
3. Untuk menganalisa pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
4. Untuk menganalisa pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
5. Untuk menganalisa pengaruh Pembiayaan Ijarah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama dalam hal pengembangan keilmuan maupun secara praktik.
1. Perbankan Syariah
Dengan adanya penelitian mengenai Analisis Pengaruh Akad Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan koreksi untuk meningkatkan kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia.
2. Nasabah / Investor
Bagi nasabah/investor diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkembangan Bank Umum Syariah di Indonesia.
3. Akademik
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk keperluan studi dan penelitian selanjutnya, khususnya bidang perbankan syariah.