• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa terhadap Pemahaman Konsep Pada Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa terhadap Pemahaman Konsep Pada Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa terhadap

Pemahaman Konsep Pada Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Nani Aprilia

Pendidikan Biologi FKIP UAD nani.aprilia@pbio.uad.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas dan gaya belajar mahasiswa terhadap pemahaman konsep pada mata kuliah perkembangan peserta didik di program studi pendidikan biologi semester 2 Tahun ajaran 2014/2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 2 rogram studi pendidikan biologi sebanyak 3 kelas yang berjumlah 156 siswa. Pengambilan sampel sebanyak satu kelas menggunakan teknik simple random sampling dan diperoleh kelas 2B yang berjumlah 42 mahasiswa sebagai kelas penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket untuk aktivitas dan gaya belajar mahasiswa serta metode tes untuk pengumpulkan data tentang pemahaman terkait materi. Untuk validasi instrumen angket dan soal-soal tes menggunakan validitas expert. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat menggunakan uji normalitas dan uji linearitas, sedangkan uji hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh aktivitas belajar mahasiswa terhadap pemahaman konsep mahasiswa, diperoleh t hitung = 4,614 ≥ t tabel = 1,7207 pada signifikansi (0,05), koefisien korelasi parsial sebesar 0,701 dan sumbangan efektif sebesar 34,20%. Ada pengaruh gaya belajar mahasiswa terhadap pemahaman mahasiswa, diperoleh t hitung= 4,293 ≥ t tabei= 1,7207 pada signifikansi (0,05), koefisien korelasi parsial sebesar 0,675 dan sumbangan efektif sebesar 29,45%. Dan ada pengaruh aktivitas dan gaya belajar mahasiswa terhadap pemahaman mahasiswa, diperoleh t hitung= 18,389

≥ t tabel = 3,47 pada signifikansi (0,05), koefisien regresi ganda (R) sebesar 0,798, koefisien determinasi (R)2 = 0,637, dan sumbangan efektif total sebesar 63,7%.

Kata kunci : aktivitas belajar mahasiswa, gaya belajar mahasiswa, pemahaman konsep

I. PENDAHULUAN

(2)

pembelajaran, aktivitas belajar mahasiswa saat proses pembelajaran masih kurang. Hal ini dapat terlihat salah satunya pada saat diskusi, dari 42 mahasiswa hanya 8 mahasiswa yang aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dosen ataupun teman. Fakta lain yang di dapat ada mahasiswa lebih suka dosen mengajar dengan cara menuliskan poin-poin penting di papan tulis ataupun pada slide power point, dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian mencoba memahaminya, tetapi sebagian mahasiswa lain lebih suka dosen mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada mahasiswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut materi tersebut, dengan perbedaan gaya belajar yang dimiliki mahasiswa, dosen berkewajiban untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Aspek dalam aktivitas dan gaya belajar mahasiswa memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, aspek aktivitas belajar yang berupa visual activities, mental activities, dan writing activities memiliki keterkaitan dengan aspek visual dalam gaya belajar. Hal ini terjadi karena dalam aspek visual, mahasiswa melakukan aktivitas-aktivitas belajar seperti membaca, mengingat, dan menulis terkait materi yang di ajarkan. Sedangkan aspek aktivitas belajar yang berupa oral activities, listening activities, dan emotional activities memiliki keterkaitan dengan aspek auditorial dalam gaya belajar. Hal ini terjadi karena dalam aspek auditorial, mahasiswa melakukan aktivitas-aktivitas belajar seperti berdiskusi, mendengarkan, dan bersikap tenang pada saat mendengarkan materi. Gaya belajar sendiri meliputi aspek visual, auditorial, dan kinestetik.

Mata kuliah perkembangan peserta didik adalah mata kuliah yang didalamnya membahas materi terkait dengan perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, karakteristik peserta didik, aspek-aspek perkembangan dan pertumbuhan baik fisik maupun non fisik. Dimana untuk mempelajari materi tersebut, mahasiswa dituntut untuk mendapatkan pengalaman yang nyata sehingga pengalaman tersebut dapat terinternalisasi didalam diri mahasiswa, sehingga pemahaman terhadap konsep lebih mengena. Mengingat tujuan tersebut dalam pembelajaran perlu memperhatikan aktivitas belajar dan gaya mengajar mahasiswa agar mendapatkan nilai yang maksimal.

1.Aktivitas Belajar

(3)

seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan; h) Emotional activities, seperti: menaruh minat, rasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

2. Gaya Belajar

Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut (Susilo, 2009:94). Sedangkan menurut Gunawan (2012:139), Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses, dan mengerti sesuatu. Klasifikasi gaya belajar siswa menurut DePorter & Hernacki (2007:116-120) antara lain sebagi berikut : a. Visual (belajar dengan cara melihat); b. Auditorial (belajar dengan cara mendengar); c. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh).

3. Pemahaman

Pemahaman merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif. Berdasarkan taksonomi Bloom, aspek pemahaman berada pada tingkat kedua setelah aspek pengetahuan dari ranah kognitif. Kategori memahami mencangkup tujuh proses kognitif yaitu : a. Menafsirkan (interpreting), b. Memberikan contoh (exemplifying), c. Mengklasifikasikan (classifying), d. Meringkas (summarizing), e. Menarik inferensi (inferring), f. Membandingkan (comparing), dan g. Menjelaskan (explaining) (Nuryani, 2005:155). Menurut Bloom (Daryanto, 2005:106-108), siswa dikatakan memahami apabila siswa mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan mampu menggunakan materi atau ide tersebut. komunikasi yang dilakukan dapat berbentuk lisan atau tulisan, dan berbentuk verbal atau simbol.

II.METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksposfakto. Penelitian eksposfakto meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti (Sukmadinata, 2008 :55). Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 2 program studi pendidikan biologi Tahun Ajaran 2014/ 2015 sebanyak 3 kelas yaitu 2A, 2B, dan 2C yang homogen, hal ini disebabkan karena kelas disusun secara acak, banyak jumlah populasi semua kelas adalah 156 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling. Berdasarkan cara tersebut diperoleh sampel penelitian yaitu kelas 2B. Sampel kelas 2B dikenakan perlakuan sebagai eksperimen yang jumlahnya sebanyak 42 mahasiswa. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu aktivitas belajar sebagai varibel bebas (X1), gaya belajar sebagai varibel bebas (X2), dan pemahaman

(4)

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 127). Tes diberikan setelah mahasiswa mendapat materi. Metode tes ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemahaman konsep mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri dari angket aktivitas belajar mahasiswa di kelas, angket gaya belajar mahasiswa dan tes hasil belajar. Masing-masing angket terdiri dari 30 butir pernyataan yang terbagi menjadi 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif. Penskoran penilaian pada pernyataan positif dan negative berdasarkan skala likert. Untuk skor pernyataan positif adalah SL (selalu) =4, SR (sering) = 3, P (pernah) = 2, dan TP (tidak pernah) = 1. Sedangkan untuk skor pertanyaan negatif adalah SL (selalu) = 1, SR (sering) = 2, P (pernah) = 3, dan TP (tidak pernah) = 4. Tes pemahaman mahasiswa sendiri disusun sebanyak 20 soal terkait materi. Skor 1 apabila mahasiswa menjawab benar dan skor 0 apabila mahasiswa salah dalam menjawab soal. Sebelum digunakan dalam penelitian angket aktivitas belajar, angket gaya belajar mahasiswa dan soal-soal tes tersebut terlebih dahulu diuji dengan menggunakan validitas expert. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji linearitas. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu teknik analisis regresi sederhana dan teknik analisis ganda. Untuk mengetahui hasil uji prasyarat, uji hipotesis, dan sumbangan variable bebas terhadap variabel terikat menggunakan bantuan komputer SPSS for windows versi 16.0.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bagian hasil penelitian berisi deskripsi data penelitian, uji prasyarat dan uji hipotesis untuk pengaruh aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa kelas 2B pada mata kuliah perkembangan peserta didik semester di program studi pendidikan biologi FKIP UAD.

Data Aktivitas belajar (X1), diperoleh skor aktivitas belajar mahasiswa dari angket

yang diberikan pada mahasiswa yang berjumlah 30 butir soal, dengan skor tertinggi 111 dan skor terendah 70. Aktivitas belajar mahasiswa kelas 2B prodi pendidikan biologi tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sedang, karena frekuensi terbesar terdapat pada interval 80,31 ≤ X ≤ 100,10 sebanyak 23 mahasiswa atau 54,76%. Sedangkan, data gaya belajar (X2) , diperoleh dari angket yang diberikan pada mahasiswa yang berjumlah 30

butir soal, dengan skor tertinggi 109 dan skor terendah 70. Gaya belajar mahasiswa kelas 2B prodi pendidikan biologi tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sedang, karena frekuensi terbesar terdapat pada interval 75,51 ≤ X ≤94,99 sebanyak 28 mahasiswa atau 66,66%. Pemahaman mahasiswa (Y), Data skor tes pemahaman mahasiswa diperoleh dari nilai evaluasi belajar yang berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Diperoleh skor tertinggi 75 dan skor terendah 45. Hasil belajar mahasiswa kelas 2B prodi pendidikan biologi tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sedang, karena frekuensi terbesar terdapat pada interval 55,45 ≤ X ≤ 71,46 sebanyak 23 mahasiswa atau 54,76%.

(5)

disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal. Sedangkan Uji Linearitas, nilai signifikansi hubungan variabel aktivitas belajar dengan pemahaman mahasiswa (0,007), dan gaya belajar dengan pemahaman mahasiswa (0,048) lebih kecil dari signifikansi (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data linier.

hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Pertama Signifikansi aktivitas belajar terhadap pemahaman mahasiswa (0,000) lebih kecil dari 0,05, kemudian diperoleh t hitung= 4,614 dan t tabel= 1,7207, sehingga t hitung≥ t tabel, dengan demikian H0,1 ditolak dan H1,1 diterima. Hal tersebut berarti ada pengaruh aktivitas belajar

terhadap pemahaman materi. Sedangkan koefisien korelasi parsial aktivitas belajarnya sebesar 0,701 dan sumbangan efektif sebesar 34,20% terhadap pemahaman mahasiswa. b) Pengujian Hipotesis Kedua Signifikansi gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa (0,000) lebih kecil dari 0,05, kemudian diperoleh t hitung= 4,293 dan t tabel = 1,7207, sehingga t hitung≥ t tabel, dengan demikian H0,2 ditolak dan H1,2 diterima. Hal tersebut

berarti ada pengaruh gaya belajar terhadap pemahaman materi. Sedangkan koefisien korelasi parsial gaya belajarnya sebesar 0,675 dan sumbangan efektif sebesar 29,45% terhadap pemahaman mahasiswa. c) Pengujian Hipotesis Ketiga Signifikansi aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa (0,000) lebih kecil dari 0,05, kemudian diperoleh t hitung= 18,389 dan t tabel= 3,47, sehingga t hitung≥ t tabel, dengan demikian H0,3 ditolak dan H1,3 diterima. Hal tersebut berarti ada pengaruh aktivitas dan gaya belajar

terhadap pemahaman materi. Sedangkan koefisien regresi ganda (R) dari aktivitas dan gaya belajar adalah sebesar 0,798 dan koefisien determinasi (R)2 = 0,637 sumbangan efektif total

sebesar 63,7% terhadap pemahaman mahasiswa.

B. Pembahasan

Penelitian pengaruh aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa pada mata kuliah perkembangan peserta didik semester 2B tahun ajaran 2014/2015 di prodi pendidikan biologi bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel aktivitas belajar dan gaya belajar terhadap variabel pemahaman mahasiswa. pengaruh antar variabel tersebut ditentukan dari keberartian (signifikansi) secara statistik.

Pengaruh aktivitas belajar terhadap pemahaman mahasiswa, dengan menggunakan teknik analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana karena untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat atau disebut juga dengan uji t. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa aktivitas belajar berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa. Hal ini dapat ditunjukkan oleh koefisien korelasi parsial variabel aktivitas belajar sebesar 0,701, signifikansi aktivitas belajar terhadap pemahaman siswa adalah (0,000) sehingga lebih kecil dari (0,05) maka H0 ditolak

yang berarti terdapat pengaruh aktivitas belajar terhadap pemahaman mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Priyatno (2010: 87), bahwa jika signifikansi > 0,05 jadi H0

diterima dan jika signifikansi ≤ 0,05 jadi H0 ditolak. Sedangkan sumbangan efektif 34,20%

(6)

aktivitas belajar mahasiswa, maka kita perlu mengetahui indikator untuk mengukur kegiatan-kegiatan yang dalam hal ini adalah aktivitas belajar mahasiswa. Dimana indikator aktivitas belajar tersebut adalah kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan mental, dan kegiatan emosional. Jadi dalam penelitian ini membuktikan bahwa aktivitas belajar berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbukti.

Pengaruh gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa dengan teknik analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana karena untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat atau disebut juga dengan uji t. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa gaya belajar berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa. Hal ini dapat ditunjukkan oleh koefisien korelasi parsial variabel aktivitas belajar sebesar 0,675, signifikansi gaya belajar terhadap pemahaman siswa adalah (0,000) sehingga lebih kecil dari (0,05) maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh

gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Priyatno (2010: 87), bahwa jika signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima dan jika signifikansi ≤

0,05 jadi H0 ditolak. Sedangkan sumbangan efektif 29,45% terhadap pemahaman siswa,

hasil ini menunjukkan bahwa gaya belajar diperlukan untuk peningkatan pemahaman mahasiswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa, semakin mahasiswa mengenali gaya belajarnya maka semakin baik pemahaman materi yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilo (2009: 98), menyatakan bahwa dengan mengenali gaya belajar akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif , sehingga hasil belajar anda dapat optimal. Adanya pengaruh gaya belajar tehadap pemahaman disebabkan karena gaya belajar sendiri merupakan cara-cara yang dimunculkan oleh mahasiswa untuk mempermudah proses belajar sehingga mahasiswa mampu memahami materi yang disampaikan oleh dosen dengan cepat dan optimal. Dengan siswa mengenali gaya belajarnya maka mahasiswa akan bisa menentukan cara belajar yang paling efektif untuk dirinya sendiri, mahasiswa menjadi merasa nyaman dalam mengikuti perkuliahan sehingga semua materi yang disampaikan dosen dapat dipahami mahasiswa dengan baik.

Pengaruh aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa dengan teknik analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda karena untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau disebut juga dengan uji F. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara aktivitas dan gaya belajar secara bersama-sama terhadap pemahaman mahasiswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa signifikansi aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa adalah (0,000) sehingga lebih kecil dari (0,05) maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara aktivitas dan gaya belajar

terhadap pemahaman. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Priyatno (2010: 85), bahwa signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima dan signifikansi ≤ 0,05 jadi H0 ditolak. Hasil analisis

regresi menunjukkan koefisien regresi ganda (R) dari variabel bebas aktivitas dan gaya belajar adalah sebesar 0,798 dan koefisien determinasi (R)2 sebesar 0,637. Hal ini berarti

(7)

pengaruh tersebut yaitu aktivitas belajar sebesar 34,20%, dan gaya belajar sebesar 29,45%. Berkaitan dengan penelitian ini maka perlu diadakan penelitian yang melibatkan faktor lain yang lebih dominan seperti motivasi belajar.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa aktivitas dan gaya belajar secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa. Hal ini terjadi karena dalam proses belajar mengajar segala kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa berasal dari motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri, dengan motivasi yang sudah ada dalam diri mahasiswa maka akan gaya belajar siswapun muncul. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Susilo (2009: 113), yang menyatakan bahwa semua gaya belajar yang anda lakukan maupun saya yang saya lakukan adalah baik apabila didasari oleh motivasi yang murni dan bersumber dari dalam diri kita sendiri.

Munculnya gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa akan menghasilkan kegiatan-kegiatan belajar yang mahasiswa sukai. Kegiatan-kegiatan belajar tersebut disebut juga dengan aktivitas belajar mahasiswa. Adanya aktivitas belajar mahasiswa yang disukai tersebut membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga menghasilkan hasil yang optimal yaitu berupa mudahnya mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh dosen.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :

1. Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap pemahaman mahasiswa kelas 2B pada mata kuliah perkembangan peserta didik tahun ajaran 2014/2015 di prodi pendidikan biologi FKIP UAD.

2. Ada pengaruh gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa kelas 2B pada mata kuliah perkembangan peserta didik tahun ajaran 2014/2015 di prodi pendidikan biologi FKIP UAD.

3. Aktivitas dan gaya belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa kelas 2B pada mata kuliah perkembangan peserta didik tahun ajaran 2014/2015 di prodi pendidikan biologi FKIP UAD.

V. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendelakatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

DePorter, Bobbi & Mike Hernacki.2007. Quantum Learning. Bandung: PT Mizan Pustaka. Djamarah , Syaiful Bahri. 2006. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gunawan, Adi. W. 2012. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta.

Priyatno, Dwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Ananlisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

(8)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel faktor keuangan (kondisi keuangan, debt default, pertumbuhan perusahaan) dan empat faktor non keuangan (auditor

Sampel zat warna sintetik untuk makanan yang digunakan dalam penelitian berjumlah 31 sampel, yaitu zat warna merah sebanyak sembilan macam, jingga tujuh macam, kuning lima macam,

Membangkitkan aktivitas belajar siswa ini merupakan tugas guru salah satunya dengan cara menggunakan media pembelajaran, dalam penggunaan media seringkali guru mengalami

Kualitas sarapan dikategorikan menjadi tiga, yaitu kualitas sarapan rendah (apabila kontribusi energi sarapan contoh <15% AKG sehari), kualitas sarapan sedang (apabila

III maka pada tahun 1998, dibuka Program Studi Perawat Pendidik (jenjang D IV) berdasarkan SK Dirjen Dikti no 395/Dikti/Kep/1997 di lima Perguruan Tinggi Negeri yaitu UGM, UNDIP,

Bagaimana manajemen / proses kerja promosi program acara Wangsalan Lare Osing ?...

septum!septum atau lekuk!lekuk dinding sinus pada foto 4ontgen menunukan adanya infeksi sinus. Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relative tipis dari