• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Psikologi Perilaku Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Makalah Psikologi Perilaku Manusia"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KONSEP DASAR PERILAKU MANUSIA

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi

Disusun oleh :

Nama

: Anisatun Niswah

Kelas

: 1 B D3 Keperawatan

NIM

: G0A016079

No.Absen

: 15

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Perilaku Manusia”. Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini juga tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya ucapkan terima kasih.

Saya berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi orang yang membacanya. Saya sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.Serta semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan makalah yang lebih baik dan bermanfaat.

Semarang, 21 Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG...4 1.2 RUMUSAN MASALAH...5 1.3 TUJUAN

MASALAH...5 BAB II ISI

2.1 PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PERILAKU...6 2.2 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI...9 2.3 CIRI-CIRI PERILAKU MANUSIA YANG MEMBEDAKAN DARI MAHLUK LAIN 10 2.4 PROSES PEMBENTUKAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

12

2.5 MACAM-MACAM PERILAKU MANUSIA...16 2.6 DOMAIN PERILAKU MANUSIA...18 BAB III PENUTUP

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa.Perhatian pada psikologi terutama tertujuan pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan di bimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan.Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain.

(5)

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi dari psikologi dan perilaku? 2. Apa saja ruang lingkup psikologi?

3. Bagaimana ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari makhluk lain? 4. Bagaimana proses pembentukan dan apa saja factor yang mempengaruhi

perilaku?

5. Apa saja macam-macam perilaku manusia? 6. Bagaimana domain perilaku manusia?

1.3 TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui definisi dari psikologi dan perilaku. 2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup psikologi.

3. Untuk mengetahui bagaimana cirri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari mahluk lain.

4. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan dan apa saja factor yang mempengaruhi perilaku.

(6)

BAB II ISI

2.1 PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PERILAKU

Manusia atau individu yang termasuk di antaranya kaum perawat dan para medis diseluruh dunia ini, prilakunya dapat di formulasikan atau dirumuskan dalam suatu pola perilaku/konsep perilaku yang akan di sekapkan dalam bahasan psikologi, oleh karena itu sebaiknya kita mengenal lebih dahulu psikologi tersebut. Psikologi tertulis dalam bahasa inggris Psychology berasal dari bahasa yunani Psychos dan logos yang artinya jiwa/mental/psike dan ilmu.

Dahulu kala sebelum masehi psikologi memang ilmu jiwa. Pada jamannya plato kurang lebih 427SM, psikologi masih menginduk pada ilmu filsafat yaitu ilmu yang berorientasi cinta akan kebenaran (philos:cinta, Sophos: kebenaran). Pada saait itu belum terpikirkan tentang makna jiwa, semakin kearang perkembangan waktu dengan bertambahnya tahun ilmu jiwa mengalami kesulitan untuk mencari dan mendeteksi kebenaran jiwa itu sendiri.

A. PSIKOLOGI

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam dua jalur di dalam sistematika ilmunya yaitu psikologi umum yang membicarakan perilaku manusia dalam orientasinya ke arah teoritis, sedangkan psikologi khusus mempelajari psikologi secara khusus misalnya psikologi perkembangan, psikologi klinik, psikologi keperawatan, dan sebagainya.

B. PERILAKU

(7)

perilaku individu mencakup perilaku yang tampak (overt behaviour) dan perilaku yang tidak tampak (inert behavior atau covert behavior).

Perilaku yang tampak adalahperilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut (Purwanto, 1999).

Perilaku manusia itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, diantara teori-teori tersebut dapat dikemukakan:

1. Teori Insting

Teori ini dikemukakan oleh McDougall sebagai pelopor dari psikologi social, yang menerbitkan buku psikologi social yang pertama kali dan mulai saat itu psikologi sosia menjadi pembicaraan yang cukup menarik (Iih. Baron dan Byrne, 1984; Crider, 1983). Menurut McDougall perilaku itu disebabkan karena insting dan McDougall mengajukan suatu daftar insting. Insting merupakan perilaku yang innate, perilau yang bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman, pendapat McDougall ini mendapat tanggapan yang cukuo tajam dari F. Allport yang menertbitkan buku Psikologi Sosial pada tahun 1924, yang berpendapat bahwa perilaku manusia itu disebabakan karena banyak factor, termasuk orang-orang yang ada disekitarnya dengan perilakunya (Iih. Baron dan Byrne, 1984).

2. Teori dorongan (drive theory)

(8)

3. Teori insentif (incentive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organize itu disebabkan karena adanya intensif. Dengan intensif mendorong organism berbuat atau berperilaku. Insentif atau juga disebut juga sebagai reinforcement ada yang positif ada yang negative. Reinforcement yang positif adalah yang berkaitan dengan hadiah., sedang reinforcement yang negative berkaitan dengan hukuman. Reinforcement yang positif akan mendororng Apakah perilaku itu disebabkan oleh disposisi internal (misal motif, sikap, dsb.) ataukah oleh keadaan eksternal.Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heider (Iih. Baron dan Byrne, 1984) dan teori ini manusia itu dapat atribusi internal, tetapi juga dapat atribusi eksternal. Mengenai hal ini lebih lanjut akan dibicarakan dalam psikologi social.

5. Teori kognitif

(9)

2.2 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI

Seperti telah dikemukakan di atas, psikologi dilihat dari segi objek nya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu :

1. Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia

2. Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan, yang umumnya lebih tegas disebut psikologis hewan

Psikologi umum ialah psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercemin dalam perilaku umumnya, yang dewasa, yang normal dan berkultur (dalam arti tidak terisolasi). Psikologi umum memandang manusia seakan-akan terlepas dalam hubungan dengan manusia yang lain.

Psikologi khusus ialah psikologi yang meneliti dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusu yang menyimpang. Dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus. Psikologi khusus ini ada bermacam-macam, antara lain:

1. Psikologi perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang mencakup:

a. Psikologi anak (mencakup masa bayi) b. Psikologi remaja

c. Psikologi orang dewasa d. Psikologi orang tua

2. Psikologi sosial , yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang perilaku atau aktivtas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial. 3. Psikologi pendidikan, yaitu psikologi yang khusus menguraikan

kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agara pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya.

(10)

5. Psikopatologi, yaitu psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaaan psikis yang tidak normal (abnormal).

6. Psikologi criminal, yaitu psikologi yang khus berhubungan dengan soal kejahatab dan kriminalitas.

7. Psikologi perusahaan, yaitu psikologi yang berhubungan dengan soal-soal perusahaan.

2.3 CIRI-CIRI PERILAKU MANUSIA YANG MEMBEDAKAN DARI MAHLUK LAIN

Tiap individu adalah unik, dimana mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, dan motivasi tersendiri yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula (Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999).

Perilaku manusia terbentuk karena adanya kebutuhan. Menurut Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhanfisiologis/biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Sunaryo, 2004).

Menurut Sarkito Wirawan Sarwino (1983) dalam bukunya pengantar umum psikologi, ciri-ciri prilaku manusia yang membedakan dari makhluk lain adalah kepekaan sosial, kelangsungan prilaku, orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, tiap individu adalah unik. Secara singkat dapat di uraikan sebagai berikut.

1. Kepekaan sosial

Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya sesuai pandangan dan harapan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja sama dengan orang lain. Perilaku manusia adalah situsional, artinya perilaku manusia akan berbeda pada situasi yang berbeda.

(11)

2. Kelangsungan perilaku

Artinya antara perilaku yang satu ada kaitanya dengan perilaku yang lain, perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru lalu, dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa perilaku manusia terjadi secara berkesinambungan bakan secara serta merta.

Contoh : seorang mahasiswa DIII Keperawatan yang setiap hari mengikuti kuliah, akhirnya lulus dan memiliki kepandaian serta keterampilan di bidang keperawatan, kemudian mendapat pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan, mendapatkan cucu,dan seterusnya.

3. Orientasi pada tugas

Artinya bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki orientasi pada suatu tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar menuntut ilmu, orientasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan tertentu. Demikian juga individu yang bekerja, berorientasi untuk menghasilkan sesuatu.

Contoh : Seorang mahasiswa yanga sedang giat-giatnya belajar untuk menghadapi ujian semester, pada malam hari perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan mampu mengerjakan soal dengan baik

4. Usaha dan perjuangan

(12)

5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik

Unik disini mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada duanya manusia yang sama persis dimuka bumi ini, walaupun ia di lahirkan kembar. Manusia mempunyai ciri-ciri , watak, tabiat, kepribadian, motivasi tersendiri yang membedakannya dari manusia lain. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak di kemudian hari, menentukan prilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula.

2.4 PROSES PEMBENTUKAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

A. PROSES PEMBENTUKAN

Seperti telah dipaparkan didepan bahwa perilaku manusia sebagaian besar ialah berupa perilaku yang dibentuk, perilaku yang dipelajari berkaitan dengan hal tersebut maka salah satu persoalan ialah bagaimana cara membentuk perilaku itu sesuai engan yang diharapkan

1. Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan

(13)

Kondisioning Thorndike dan Skinner dikenal sebagai kondisioning klasik, sedangkan kondisioning Pavlov dikenal dengan kondisioning operan. Walau demikian ada yang menyebut kondisioning Thorndike sebagai kondisioning instrumental, dan kondisioning Skinner sebagai kondisioning operan. Seperti telah dipaparkan didepan atas dasar pandangan ini untuk pembentukan perilaku dilaksanakan dengan kondisioning atau kebiasaan.

2. Pebentukan perilaku dengan pengertian (insight)

Di samping pembentukan perilaku dengan kondisioning ata kebiasaan, pembentukan dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Misal datang kuliah jangan sampai terlambat, karena hal tersebut dapat menganggu teman-teman yang lain. Bila naik motor harus pake helm, karena hem tersebut untuk keamanan diri, dan masih banyak contoh untuk mengambarkan hal tersebut. Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thorndike dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka eksperimen Kohler dala belajar yang penting adalah pengertian atau insight. Kohler adalah salah seorang tokoh dala psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif (Iih.Hergenhahn, 1976).

3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model.

(14)

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu: faktor predisposisi ( predisposing factor), faktor pemungkin (enablingfactor), dan faktor penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003;Green, 2000).

1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor) terwujud dalam: a Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui prosessensori khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu.Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknyaperilaku terbuka (overt behavior).Perilaku yang didasari pengetahuanumumnya bersifat langgeng (Sunaryo, 2004; Notoatmodjo, 2003).

b Sikap

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulusatau obyek baik yang bersifat intern maupun ekstern sehinggamanifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapatditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian respon terhadap stimulus tertentu (Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999). Tingkatan respon adalah menerima (receiving), merespon (responding), menghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 ).

c Nilai-nilai

Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri seseorang (Green, 2000).

d Kepercayaan

(15)

e Persepsi

Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya (Sunaryo, 2004; Notoatmodjo, 2003 ).

2. Faktor-faktor pendukung (enabling factor)

Faktor pendukung merupakan faktor pemungkin. Faktor ini bias sekaligus menjadi penghambat atau mempermudah niat suatu perubahan perilaku dan perubahan lingkungan yang baik (Green, 2000). Faktor pendukung (enabling factor) mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas. Sarana dan fasilitas ini padahakekatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya suatu perilaku, sehingga disebut sebagai faktor pendukung atau faktor pemungkin.

3. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor)

(16)

2.5 MACAM-MACAM PERILAKU MANUSIA

Perilaku pada manusia dapat dibedakan antara perilaku reflektif dan perilaku non reflektif. Perilaku yang reflektif merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme tersebut. Misalnya reaksi kedip mata bila kena sinar, gerak lutut bila kena sentuhan palu, menarik jari bila terkena hp dan sebagiannya. Reaksi atau perilaku reflektif adalah perilaku yang terjadi dengan sendirinya.

Lain halnnya dengan perilaku yang non refleksi. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini stimulus setelah diterima oleh reseptor kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat syaraf, pusat kesadaran., baru kemudian terjadi respon. Proses inilah yang disebut proses psikologis. Perilaku atau aktivitas atas dasar proses psikologis inilah yang disebut perilaku psikologis.

Pada perilaku manusia, perilaku psikologis inilah yang dominan, merupakan perilaku yang banyak pada diri manusia, di samping adanya perilaku reflektif. Di samping perilaku manusia dapat dikendalikan atau terkendali, perilaku manusia juga merupakan perilaku yang terintergrasi, yang berarti bahwa keseluruhan keadaan individu itu terlihat dalam perilaku yang bersangkutan, bukan bagian demi bagian. Karena begitu kompleksnya perilaku manusia itu maka psikologi ingin memahami perilaku tersebut.

(17)

merumuskan bahwa “perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar)”. Dengan demikian perilaku manusia terjadi melalui proses stimulus, organisme, respons sehingga teori Skinner ini disebut dengan teori “ S-O-R” (Stimulus, Organisme, Respons ).

Notoatmodjo (2010:21) berdasarkan teori “S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Perilaku tertutup (covert behavior) .

Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk “unobservable behavior” atau “covert behavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau “observable behavior”.

Notoatmodjo (2010:25) mengemukakan bahwa perilaku dapat dibatasi sebagai jiwa (berpendapat, berfikir, bersikap dan sebagainya). Untuk memberikan respon terhadap situasi di luar objek tersebut.Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan). Bentuk operasional dari perilaku dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

a. Perilaku dalam bentuk pengetahuan, yaitu dengan mengetahui situasi dan rangsangan.

b. Perilaku dalam bentuk sikap, yaitu tanggapan perasaan terhadap keadaan atau rangsangan dari luar diri si subyek, sehingga alam itu sendiri akan mencetak perilaku manusia yang hidup di dalamnya, sesuai dengan sifat keadaan alam tersebut (lingkungan fisik) dan keadaan lingkungan sosial budaya yang bersifat non fisik, tetapi mempunyai pengaruh kuat terhadap pembentukan perilaku manusia. Lingkungan ini adalah merupakan keadaan masyarakat dan segala budi daya masyarakat itu lahir dan mengembangkan perilakunya.

(18)

2.6 DOMAIN PERILAKU MANUSIA

Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologis pendidikan membagi perilaku manusia itu ke dalam 3 domain. Pembagian ini dilakukan untuk tujuan pendidikan. Bahwa dalam suatu pendidikan adalah mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yakni:

1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotor

(19)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1) Perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal, dan Faktor

Situsional. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan, berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perubahan alamiah, perubahan terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat.

3) Manusia itu unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi sosial diantara manusia. Teori-teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkanketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk menetap. Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa nyaman dalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia tersebut.

3.2 SARAN

Kepada semua pembaca makalah ini saya menyarankan agar dapat

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Walgito, bimo.2010.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta.CV.Andi Offset. Widayatun, Tri Rusmi.1999.Ilmu Perilaku.Jakarta.CV.Sagung Seto.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Sikap (X1.5) Suatu keadaan yang mudah terpengaruh untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan yang dapat mengarahkan tingkah laku individu Komponen

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

(3) Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap

Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan

Komunikasi adalah perilaku orang (pergerakan fisik, sikap, perasaan-perasaan) yang ingin disampaikan oleh orang lain yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap reaksi orang

Perilaku merupakan aktivitas yang dilakukan manusia itu sendiri yang dapat dilihat baik secara langsung maupun tidak langsung yang mendapat rangsangan dari luar yang mempengaruhi

Perilaku kesehatan menurut Soekidjo Notoatmodjo yang juga berdasarkan pada teori Skinner, mengatakan bahwa perilaku kesehatan yaitu suatu respon seseorang organisme terhadap stimulus

Pengertian Perilaku Merokok Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respon orang tersebut terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi