• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PSIKOLOGI KESEHATAN PERILAKU MANUSIA

N/A
N/A
Dheyaaa

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH PSIKOLOGI KESEHATAN PERILAKU MANUSIA "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PSIKOLOGI KESEHATAN PERILAKU MANUSIA

DISUSUN OLEH:

NAMA : DHEA PUTRI UTAMI NIM : PO714241201008 PRODI : D4 FISIOTERAPI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2020

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Dengan menyebutkan nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta memanjatkan puji syukur kehadirat Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Makalah ini sudah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karenanya penulis dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya sebagai penulis sangat berharap semoga saja dengan adanya penulisan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Makassar, 29 September 2020

Dhea Putri Utami

DAFTAR ISI

(3)

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN

1.4 MANFAAT

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PERILAKU 2.2 TEORI PERILAKU

2.3 JENIS-JENIS PERILAKU MANUSIA

2.4 PROSES PEMBENTUKAN DAN FAKTOR- FAKTOR PERILAKU MANUSIA………...10 2.5 DOMAIN PERILAKU MANUSIA

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA...16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

(4)

Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti.

Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Perhatian pada psikologi terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu diperngaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman- pengalaman mereka sendiri.

Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabilam ada penyesuaian diri yang harus diselaraskandengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain.

Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang didapat yaitu:

1. Apa definisi dari psikologi dan perilaku?

2. Apa saja teori perilaku?

3. Apa saja jenis-jenis perilaku manusia?

4. Bagaimana proses pembentukan dan apa saja faktor- faktor yang memengaruhi perilaku manusia?

5. Bagaimana domain perilaku manusia?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari psikologi dan perilaku

(5)

2. Untuk mengetahui apa saja teori perilaku 3. Untuk mengetahui jenis-jenis perilaku manusia

4. Untuk mengetahui proses pembentukan serta faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia

5. Untuk mengetahui bagaimana domain perilaku manusia

1.4 MANFAAT

Manfaat dari pembuatan makalah ini agar dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan mengenai psikologi terutama psikologi perkembangan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PERILAKU

Manusia atau individu yang termasuk di antaranya kaum perawat dan para medis diseluruh dunia ini, prilakunya dapat di formulasikan atau

(6)

dirumuskan dalam suatu pola prilaku/konsep prilaku yang akan di skapkan dalam bahasan psikologi,oleh karena itu sebaiknya kita mengenal lebih dahulu psikologi tersebut. Psikologi tertulis dalam bahasa inggris Psychology berasal dari bahasa yunani Psychos dan logos yang artinya jiwa/mental/psike dan ilmu.

A, Psikologi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental ini secara langsung karena sifatnya yang abstrak tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.

B. Perilaku

Perilaku yaitu suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya, baik yang diamati secara langsung ataupun yang diamati secara tidak langsung. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri, perilaku juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau tidak langsung Dan hal ini berarti bahwa perilaku terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut rangsangan, dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi perilaku tertentu. (Notoatmodjo, 2007).

Pada umumnya perilaku manusia berbeda, karena dipengaruhi oleh kemampuan yang tidak sama. Pada dasarnya kemampuan ini amat penting diketahui untuk memahami mengapa seseorang berbuat dan berperilaku berbeda dengan yang lain. Jadi dengan kata lain perilaku adalah apa yang dikerjakan olehorganisme yang bersangkutan (Thoha, 1979). Perilaku manusia adalah

(7)

refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap.

2.2 TEORI PERILAKU

Perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungannya. Perilaku itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori. Di antara teori tersebut sebagai berikut di bawah ini (Amanda BT, 1994:13-20):

1. Teori Instirng

Teori ini dikemukakan oleh McDougall ebagai pelopor dari psikologi social, yang menerbitkan buku psikologi social yang pertama kali dan mulai saat itu psikologi sosia menjadi pembicaraan yang cukup menarik(Iih. Baron dan Byrne, 1984; Crider, 1983). Menurut McDougall perilaku itu deisebabkan karena instirng dan McDougall mengajukan suatu daftar insting. Insting merupakan perilaku yang innate, perilau yang bawaan, dan isnting akan mengalami perubahan karena pengalama, pendapat McDougall ini mendapat tanggapan yang cukuo tajam dari F. Allport yang menertbitkan buku Psikologi Sosial pada tahun 1924, yang berpendapat bahwa perilaku manusia itu disebabakan karena banyak factor, termasuk orang-orang yang ada disekitarnya dengan perilakunya (Iih. Baron dan Byrne, 1984).

2. Teori dorongan (drive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebututuhan organisme yang mendorong organism berprilaku. Bila organisme ini mempunyai kebutuhan, dan organism ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila organism berprilaku

(8)

dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut.. karena teori ini menurut Hull (Iih. Crider, 1983; Hergenhahn, 1976) juga disebut teori drive reduction.

3. Teori insentif (incentive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organize itu disebabkan karena adanya intensif. Dengan intensif mendorong organism berbuat atau berprilaku. Insentif atau juga disebut juga sebagai reinforcement ada yang positif ada yang negative. Reinforcement yang positif adalah yang berkaitan dengan hadiah., sedang reinforcement yang negative berkaitan dengan hukuman. Reinforcement yang positif akan mendororng organism dalam berbuat, sedang reinforcement yang negative akan dapat menghambat organism dala berprilaku. Ini berarti bahwa perilaku timbul darena adanya insentif atau reinforcement.

Perilaki semacam ini dikupas secara tajam dala psikolog belajar.

4. Teori atribusi

Teori ini ingin menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang.

apakah perilaku itu disebabkan oleh disposisi internal (misal motif, sikap, dsb.) ataukah oleh keadaan eksternal. Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heider (Iih. Baron dan Byrne, 1984) dan teori ini manusia itu dapat atribusi internak, tetapi juga dapat atribusi eksternal. Mengenai hal ini lebih lanjut akan dibicarakan dalam psikologi social.

5. Teori kognitif

Apabila seseorang harus mememilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka pada uunya yang bersangkutan. Ini yang disebut sebagai moel subjective expected utiity (SEU) (Iih. Fishbein dan Ajzen, 1975. Dengan kemampuan memilih ini berarti fakor berpikir berperan dalam menentukan pilihannya. Dengan kemampuan berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang terjadi sebgai bahan pertimbangannya

(9)

disamping melihat apa yang dihadapi pada waktu sekarang dan juga dapat elihat ke depan apa yang akan terjadi dalam seseorang bertindak.

Dalam model SEU kepentingan pribadi yang menonjol. Tetapi dalam seseorang berprilaku kadang-kadang kepentingan pribadi dapat disingkirkan.

2.3 JENIS- JENIS PERILAKU MANUSIA

Walgito menjelaskan, bahwa perilaku manusia dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu perilaku yang refleksif dan perilaku nonrefleksif (Walgito, 2010).

1. Perilaku Refleksif

Perilaku refleksif merpakan perilaku manusia yang ditimbulkan olch reaksi secara spontan terhadap stimulus yang ada, maupun secara otomatis. Stimulus yang diterima tidak sampai ke pusat susunan saraf atau otak kita, di mana otak merupakan pusat kesadaran dan kendali dir manusia. Penilaku refleksif ini pada hakikatnya tidak dapat dikendalikan karena penlaku ini merupakan perilaku yang alamiah, bukan dibentuk.

Contoh perilaku refleksif adalah: kita menarik jari ketika menyentuh benda panas atau beraliran listrik, mata menjadi berkedip apabila ada cahaya silau atau akan dipukul, dan sebagainya.

2. Perilaku Nonrefleksif

Merupakan perilaku yang dikendalikan oleh pusat kesadaran atau otak. Stimulus diterima oleh reseptor, yang kemudian diteruskan kepada otak yang selanjutnya baru terjadi respons melalui efektor. Proses yang terjadi dalam otak tersebut dinamakan proses psikologis. Perilaku ini merupakan perilaku yang dibentuk dan dapat dikendalikan, maka perilaku ini dapat berubah setiap saat sebagai hasil dari proses belajar.

2.4 PROSES PEMBENTUKAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERLAKU MANUSIA

A. Proses Pembentukan Perilaku Manusia

(10)

Perilaku manusia dapat dipelajari. Menurut Walgito,

pembentukan perilaku pada manusia ada 3 cara, yaitu sebagai berikut (Candra et al., 2017).

1. Kondisioning atau kebiasaan

Membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang dikehendaki oleh diri sendiri ataupun orang lain, akan membentuk sebuah perilaku tersebut menjadi sebuah kebiasaan. Contohnya membiasakan bangun pagi,membiasakan sarapan pagi, dan sebagainya.

Perilaku ini mengacu pada teori yang dikemukakan Pavlov maupun Skiner. Pavlov terkenal dengan teori kondisioning klasik

(Perilaku yang sudah dibawa sejak manusia dilahirkan berupa reficks dan insting), dan Skinner terkenal dengan kondisioning operan (perilaku yang dibentuk melalui proses belajar).

2. Pengertian (Insgiht)

Membentuk perilaku dengan pengertian artinya mengharapkan suatu perilaku yang terjadi dengan terlebih dahulu memberikan suatu pengertian atau pemahaman tertentu kepada individu yang bersangkutan.

Contohnya untuk membentuk anak untuk rajin belajar, maka harus diberi pengertian bahwa dengan rajin belajar akan menjadikan dia sebagai anak yang pintar. Pembentukan perilaku dengan cara ini didasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar yang disertai dengan adanya pengertian.

Psikolog yang bernama Kohler (tokoh psikologi Gestalt) menyatakan bahwa dalam belajar yang penting adalah pengertian atau insight.

3. Model

Cara ini merupakan membentuk perilaku dengan menjadi contoh atau panutan bagi individu lainnya, dengan harapan agar perilaku

individu tersebut sesuai dengan contoh yang diberikan. Contohnya untuk mengajarkan anak supaya tidak merokok, maka orang tuanya harus tidak merokok. Cara ini akan mengacu pada teori belajar sosial yang

ditemukan oleh Bandura.

(11)

Dalam membentuk perilaku, bisa digunakan salah satu atau ketiga cara tersebut secara bersamaan. Dengan menggunakan cara di atas, diharapkan agar perilaku tersebut dapat muncul. Harus disadari bahwa untuk membentuk perilaku, dibutuhkan waktu yang memadai dan sifatnya adalah repetitif, yang berarti mengulang-ulang sampai perilaku yang diharapkan dari individu tersebut muncul.

B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Manusia

Menurut Green (2000), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu:

faktor predisposisi ( predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2003; Green, 2000).

1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor) terwujud dalam:

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbetuknya perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat langgeng (Sunaryo, 2004; Notoatmodjo, 2003).

b. Sikap

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut. Sikap secara realitas menunjukkan adanya kesesuaian respon terhadap stimulus tertentu ( Sunaryo, 2004; Purwanto, 1999 ).

Tingkatan respon adalah menerima (receiving), merespon (responding), enghargai (valuing), dan bertanggung jawab (responsible) (Sunaryo, 2004;

Purwanto, 1999 ).

c. Nilai-nilai

(12)

Nilai-nilai atau norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri seseorang (Green, 2000).

d. Kepercayaan

Seseorang yang mempunyai atau meyakini suatu kepercayaan tertentu akan mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi suatu penyakit yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya ( Green, 2000 ).

e. Persepsi

Persepsi merupakan proses yang menyatu dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyeluruh dalam diri individu. Oleh karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan obyek. Persepsi pada individu akan menyadari tentang keadaan

sekitarnya dan juga keadaan dirinya. Orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang

dimilikinya (Sunaryo, 2004; Notoatmodjo, 2003 ).

2. Faktor-faktor pendukung(enabling factor)

Faktor pendukung merupakan faktor pemungkin. Faktor ini bias sekaligus menjadi penghambat atau mempermudah niat suatu perubahan perilaku dan perubahan lingkungan yang baik (Green, 2000). Faktor pendukung (enabling factor) mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas.

Sarana dan fasilitas ini pada hakekatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya suatu perilaku, sehingga disebut sebagai faktor pendukung atau faktor pemungkin.

3. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor)

(13)

Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor) merupakan penguat terhadap timbulnya sikap dan niat untuk melakukan sesuatu atau berperilaku.

Suatu pujian, sanjungan dan penilaian yang baik akan memotivasi, sebaliknya hukuman dan pandangan negatif seseorang akan menjadi hambatan proses terbentuknya perilaku. Hal yang paling berpengaruh terhadap perubahan perilaku perawat adalah motivasi.

2.5 DOMAIN PERILAKU MANUSIA

Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologis pendidikan

membagi perilaku manusia itu ke dalam 3 domain. Pembagian ini dilakukan untuk tujuan pendidikan. Bahwa dalam suatu pendidikan adalah

mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yakni:

1. Kognitif 2. Afektif 3. Psikomotor

Dalam perkembangannya, Teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni:

1. Pengetahuan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan. (knowledge)

2. Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan. (attitude)

3. Tindakan atau praktek yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi pendidikan yang diberikan. (practice)

4. Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu lebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau objek di luarnya. Oleh karena itu menimbulkan

pengetahuan baru pada subjek tersebut dan selanjutnya menimbulkan respons batin dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek yang diketahui itu. Pada akhirnya, rangsangan yakni objek yang telah diketahui dan disadari

(14)

sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan (action) terhadap atau sehubungan dengan stimulus atau objek tadi.

Akan tetapi, di dalam kenyataan stimulus yang diterima oleh subjek dapat langsung menimbulkan tindakan, artinya, seseorang dapat bertindak atau berperilaku baru dengan mengetahui terlebih dahulu terhadap makna stimulus yang diterimanya. Dengan kata lain, tindakan (practice) seseorang tidak harus disadari oleh pengetahuan atau sikap.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Perilaku manusia terdiri dari beberapa faktor-faktor yang

(15)

mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus perilaku manusia, bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku manusia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal, dan Faktor Situsional. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan, berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam- macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat.

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi sosial diantara manusia.Teori-teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkanketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk menetap.Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa nyamandalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Amanda Belina Tetinsya. 2013. Teori Psikologi Sosial,Paper. Makassar,

Fakultas Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin.

(16)

Alvin Koswanto. 2020. Memahami Perilaku dan Kejiwaan Manusia. Bogor:

Penerbit Lindan Bestari

Bimo Walgito. 2004. Psikologi Sosial Suatu Penghantar. Yogyakarta:

Andi Offset

Widayatun, Tri Rusmi.1999. .Ilmu Perilaku.Jakarta.: CV.Sagung Seto.

Yeni Widyastuti. 2014. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yudrik Jahja. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Yuli Darwati. 2014. Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Sosial. Banten:

Untirta.

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun

Perilaku adalah aktivitas manusia yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati yang resultante antara faktor internal dan eksternal dari fisik, psikis, sosial

Yang dimaksud perspektif psikologi adalah cara pandang/model analisis terhadap perilaku atau proses mental organisme, yang mana pada kesempatan ini akan dibahas secara

Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh diri manusia, baik yang dapat diamati

Hubugan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi

Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik

Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Nausea vomiting Pregnancy

Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.. Domain Perilaku Perilaku manusia itu