• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Praktikum PERANCANGAN PERCOBAAN menggunakan CoStat Windows

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Panduan Praktikum PERANCANGAN PERCOBAAN menggunakan CoStat Windows"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS PERTANIAN

Jln. Majapahit, No. 62, Mataram, Telp: (0370) 621435, 640744

Panduan Praktikum

PERANCANGAN PERCOBAAN

menggunakan CoStat Windows

Oleh:

Ir. Wayan Wangiyana, MSc(Hons), Ph.D.

Jurusan Budidaya Pertanian

Fakultas Pertanian – Universitas Mataram

(2)

Panduan Praktikum PERANCANGAN PERCOBAAN

menggunakan CoStat for Windows

Oleh: Ir. Wayan Wangiyana, MSc(Hons), Ph.D.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa berkat terselesaikannya

Panduan Penggunaan Program CoStat for Windows ini dengan cepat sebelum acara praktikum

dimulai. Sebelum semester genap 2012/ 2013 ini, untuk praktikum Perancangan Percobaan

digunakan CoStat ver. 2.01 for DOS. Namun mengingat dalam penggunaannya agak sedikit sulit,

terutama dalam hal komunikasi data antara CoStat DOS dan aplikasi Windows, maka sudah

waktunya untuk menggunakan CoStat for Windows. Oleh karena itu, Buku Panduannya harus

segera disiapkan. Walaupun penyusunan Buku Panduan ini sangat singkat, penulis berharap Buku

Panduan ini bermanfaat adanya. Selain peserta praktikum Perancangan Percobaan, mahasiswa

lain atau dosen juga dapat menggunakan Buku Panduan ini untuk melakukan analisis data hasil

penelitian, terutama yang berbentuk eksperimen, walaupun analisis lain juga banyak yang dapat

dikerjakan dengan CoStat for Windows.

Buku Panduan ini pertama direncanakan untuk ditulis pada akhir Maret 2013, melalui

koordinasi antara penulis, sebagai Koordinator Praktikum Perancangan Percobaan, dengan Ketua

UPT Data dan I nformasi karena berkaitan dengan ketersediaan jumlah komputer dan

kapasitasnya, yang tersedia di UPT tersebut, yang merupakan tempat dilakukan praktikum

Perancangan Percobaan menggunakan CoStat for Windows. Akhirnya pada bulan Maret 2013

terbitlah buku panduan ini, yang dianggap sebagai edisi pertama (Edisi Maret 2013).

Karena tersedianya insentif pada bulan Oktober-November 2015 untuk penulisan buku

ajar dan buku panduan praktikum, akhirnya buku panduan praktikum ini juga diedit kembali

dengan menambahkan satu bab lagi, yaitu Bab 6, tentang transfer data maupun hasil analisis dari

CoStat ke Aplikasi Windows lainnya. Juga ada tambahan teknik uji kontras-ortogonal untuk

percobaan yang dilata dengan RAK (ber-blok).

Penulis menyadari buku ini masih jauh dari sempurna; oleh karena itu, melalui

kesempatan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran-saran, baik dari para mahasiswa

peserta praktikum, dari para CoAss maupun dari para dosen pengasuh matakuliah Perancangan

Percobaan, atau para pemakai buku ini dalam melakukan analisis data dengan CoStat for

Windows. Kritik dan saran dari pengguna buku ini sangat diharapkan untuk penyempurnaan lebih

lanjut Buku Panduan ini di masa yang akan datang.

Mataram, November 2015

Penulis,

(4)

DAFTAR I SI

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR I SI iv

1. Bab 1. Pengenalan Program CoStat for Window s 1 1.1. Menyiapkan atau instalasi program CoStat for Windows

1.2. Beberapa menu penting pada CoStat for Windows

1.3. Entry Data untuk dianalisis dengan CoStat for Windows

1.4. Analisis Data (ANOVA) dengan CoStat for Windows

1

3

6

13

2. Bab 2. Rancangan Acak Lengkap dan Acak Kelompok 34 2.1. Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design)

2.2. Rancangan Acak Kelompok (Randomized Complete Block Design)

2.3. Praktikum Acara 1 (Analisis RAL/ RAK)

34

37

40

3. Bab 3. Rancangan Bujur Sangkar Latin 42 3.1. Struktur Data dan Teknik Analisis Data dengan RBSL

3.2. Praktikum Acara 2 (Analisis Data Percobaan RBSL)

42

45

4. Bab 4. Rancangan Perlakuan ( Percobaan Faktorial & Split Plot) 46 4.1. Percobaan Faktorial

4.2. Percobaan Split Split

4.3. Praktikum Acara 3 (Percobaan Faktorial & Split Plot)

46

6. Bab 6. Mentransfer Hasil Analisis CoStat ke Aplikasi Lainnya 64 6.1. Hasil Analisis pada CoTex

6.2. Hasil Analisis pada Jendela Data

64

65

(5)

BAB 1.

Pengenalan Program CoStat for Window s

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembuatan buku panduan ini adalah agar

mahasiswa peserta praktikum matakuliah Perancangan Percobaan atau para pembaca buku ini

dapat menggunakan program statistik CoStat for Windows untuk melakukan analisis data

percobaan, mulai dari entry data pada program aplikasi MS Excel for Windows,

meng-import data tersebut ke jendela data CoStat, dan menganalisisnya menggunakan teknik-teknik

analisis data yang disediakan oleh CoStat, terutama ANOVA dan regresi berganda, yang

dipraktekkan dalam acara-acara praktikum Perancangan Percobaan ini. Acara-acara praktimum

tersebut, meliputi: RAL, RAK, RBSL, rancangan faktorial, rancangan petak terbagi (Split Plot), dan

pembandingan kontras ortogonal (pembandingan 1db). Perlu ditekankan lagi bahwa kegiatan

praktikum ini ditujukan terutama untuk memberikan keterampilan kepada mahasiswa peserta

praktikum dan/ atau pembaca buku ini, untuk melakukan pengolahan (analisis) data hasil

percobaan menggunakan jenis rancangan tertentu, dengan memanfaatkan alat bantu komputer

dan program statistik CoStat for Windows, sedangkan pemahaman prinsip dan filosofi dalam

pemilihan jenis rancangan yang paling relevan untuk percobaan tertentu adalah bahasan di ruang

kuliah.

1.1. Menyiapkan atau instalasi program CoStat for Window s

Untuk analisis data dengan program CoStat for Windows, maka terlebih dahulu program

harus di-install di komputer. Jika penyiapan program CoStat for Windows di komputer anda

dilakukan melalui proses install menggunakan installer-nya, maka CoStat biasanya diinstall di drive

C di folder Program Files, dan program CoStat beserta asesorinya biasanya ditempatkan dalam

sebuah folder (atau sub-folder) dengan nama folder secara default biasanya Cohort6.

Setelah proses install selesai, maka untuk menggunakan program CoStat for Windows,

program CoStat harus dieksekusikan terlebih dahulu, dengan cara double-click mouse pada file

CoStat.EXE (executable file). Untuk menemukan file CoStat.exe ini, gunakan Windows Explorer

(atau My Computer) untuk mencari folder Cohort6 dengan double-click folder tersebut, kemudian

cari file CoStat.exe, lalu di-double-click, maka program CoStat for Windows akan muncul di layar

komputer seperti pada Gambar 1.01 (belum ada data). Memulai CoStat for Windows juga dapat

dilakukan melalui klik ikon programnya di Start menu-nya Windows atau double-click ikon

short-cut-nya di jendela Desktop.

Pada Gambar 1.02, terlihat tampilan CoStat yang masih blank atau belum ada data.

Setelah diisi data atau data di-copy dari jendela aplikasi lain, seperti MS Excel, maka tampilannya

(6)

Gambar 1.01. Tampilan program statistik CoStat for Windows ver 6.303 di jendela Desktop pada Windows 7 (Belum ada data)

(7)

Data pada jendela data atau datasheet CoStat for Windows ditampilkan dalam bentuk

kolom-kolom. Tiap kolom disebut dengan VARI ABLE atau variabel. Tiap variabel juga ada nomor

baris-nya seperti pada jendela worksheet pada MS Excel, tetapi menurut pengalaman, jumlah

kolom data pada CoStat ini dapat melampaui jumlah kolom pada jendela worksheet MS Excel,

yaitu melebihi 256 kolom. Nilai pada setiap baris dari sebuah kolom atau variabel pada datasheet

CoStat for Windows dapat berupa data text atau numerik. Sebagai contoh (Gambar 1.02), taraf

perlakuan dapat digunakan angka (1, 2, 3, dst) dan dapat juga text (D100, D200, dst), dan pada

saat analisis nilai ini dikenali oleh CoStat tanpa ada masalah.

1.2. Beberapa menu penting pada CoStat for Window s

Menu yang paling sering dipergunakan adalah menu Statistics karena memang program

ini dibuat dengan tujuan untuk melakukan analisis data statistik. Seperti tampak pada Gambar

1.03, menu Statistics tersebut terdiri atas banyak Sub-menu, yang namanya sesuai dengan

kegunaannya. Sebagai contoh, untuk mekalukan analisis keragaman (Analysis of variance), maka

sub-menu yang digunakan adalah ANOVA. CoStat for Windows versi ini dapat melakukan analisis

(ANOVA) sampai dengan 4 faktor perlakuan beserta interaksinya, baik dengan rancangan

lingkungan Acak Lengkap, Acak Kelompok atau Bujur Sangkar Latin. Untuk rancangan Perlakuan,

juga dapat dilakukan Analisis Split Plot, Split Block, Nested, Split-Split Plot, dan sebagainya, seperti

tampak pada Gambar 1.04 dan Gambar 1.05. CoStat for Windows juga disertai dengan CoText,

yang digunakan untuk menampilkan hasil analisis statistik, yang juga memiliki menu-menu

tersendiri (perhatikan Gambar 1.21).

(8)

Gambar 1.04. Menu jenis-jenis ANOVA (# 1) pada CoStat for Windows

Gambar 1.05. Menu jenis-jenis ANOVA (# 2) pada CoStat for Windows

Untuk analisis penunjang seperti menghitung nilai mean dan standard error atau standard

(9)

mengisi beberapa kotak dialog pada proses analisis, tetapi secara default, CoStat juga

menampilkan hasilnya pada jendela CoText, yang menampilkan hasil analisis dengan format TXT.

Gambar 1.06. Menu Miscellaneous pada CoStat for Windows

Gambar 1.07. Menu Regression pada CoStat for Windows

Sub-menu yang sangat penting lainnya adalah Sub-Menu Regression. Sub-menu ini

digunakan untuk melakukan berbagai jenis regresi, dari linier sampai non-linier, seperti pada

Gambar 1.07. Untuk regresi kuadratik (pangkat dua), dan seterusnya (pangkat tiga, pangkat

(10)

saat akan memulai proses analisis regresi, apakah pangkat satu (untuk regresi linier), pangkat dua (untuk regresi kuadratik), dan seterusnya.

Selain itu, di menu Statistics juga ada sub-menu yang cekup penting yaitu menu Tables. Jika kita melakukan analisis secara manual, maka menu ini penting sekali, atau jika seseorang

ingin tahu berapa nilai F-hitung dan nilai F-tabel untuk taraf nyata yang berbeda-beda, maka

menu ini sangat membantu. Menu ini menyediakan berbagai tabel statistik (Gambar 1.08).

Gambar 1.08. Menu Tables pada CoStat for Windows, untuk memunculkan nilai-nilai berbagai tabel Statistik

1.3. Entry Data untuk dianalisis dengan CoStat for Window s

1.3.1. Data 1 Faktor

Untuk proses entry data yang akan dianalisis, dapat dilakukan dengan jendela program

CoStat, tetapi agak kurang nyaman dibandingkan dengan menggunakan MS Excel. Oleh karena

itu, untuk memudahkan proses entry dan manajemen data, sebaiknya digunakan MS Excel dan

semua data disimpan dalam format Excel (* .xls atau * .xlsx). Kemudian, untuk melakukan analisis

data dengan CoStat seperti ANOVA, regresi, perhitungan Mean dan standard error (SE), dan

sebagainya, maka copy data dari jendela worksheet Excel kemudian buka di jendela data CoStat.

I ni sebenarnya proses copy-paste dari Excel ke CoStat, tetapi CoStat tidak menggunakan perintah

PASTE (tidak ada menu paste), melainkan dengan perintah Open> > Clipboard. [ Pada umumnya proses copy data, text, gambar, dsb dari sebuah aplikasi Windows, misal MS Office, sebenarnya adalah proses pemindahan potongan informasi tersebut ke Clipboard di RAM (memori) komputer,

kemudian untuk menempelkan potongan informasi itu di suatu jendela aplikasi Windows (yaitu

(11)

Windows, perintahnya bukan paste melainkan Open> > Clipboard, sedangkan jika digunakan CoStat for DOS, digunakan perintah I mport data.

Sebagai ilustrasi, anggaplah data sebuah percobaan RBSL yang sedang diedit (dibuka)

dengan MS Excel (Gambar 1.09) akan di-ANOVA dengan CoStat for Windows, maka untuk

memunculkan data tersebut di jendela data CoStat, berikan perintah copy pada data tersebut di jendela Excel, yang ditandai dengan --- (marching ants) mengelilingi blok data seperti pada

Gambar 1.09, kemudian buka program CoStat, klik menu File> > Open> > Clipboard seperti pada Gambar 1.10.

Gambar 1.09. Data pada jendela Excel yang akan dicopy ke CoStat untuk dianalisis

Setelah klik sub-menu Clipboard seperti pada Gambar 1.10, maka akan muncul sub-menu berikutnya, seperti pada Gambar 1.11, untuk proses konfirmasi terhadap data yang ada di

Clipboard tersebut, akan ditaruh/ ditempelkan di mana. Ada 3 pilihan Choose from, seperti pada Gambar 1.11, yaitu:

1. Replace the old data; walaupun tidak ada data, kalau data baru, harus pilih sub-menu konfirmasi ini, sehingga jumlah baris dan kolom yang disediakan oleh CoStat persis seperti

ukuran data yang do-copy dari Excel.

2. Append new data to the right; artinya data yang baru ditempatkan di sebelah kanan kolom terkanan, sehingga fungsinya menambah kolom data (tentu perintah ini digunakan

jika panjang kolom dan format data yang akan ditempelkan tersebut sama persis seperti

yang ada di monitor/ jendela CoStat.

(12)

Gambar 1.10. Menu Open> > Clipboard pada CoStat untuk mengambil data dari Clipboard yang di-copy dari jendela Excel

Setelah dikonfirmasi, misalnya dengan meng-klik opsi pertama, yaitu ”Replace the old data”, maka data akan segera muncul di jendela CoStat dan siap untuk dianalisis; namun, untuk amannya, simpan dulu data tersebut dengan perintah Save As... sekaligus memberi nama file dan mencarikan folder tempat menyimpan. Printah Save As...juga dapat digunakan untuk

menyimpan data di Clipboard untuk di-paste di jendela aplikasi windows lainnya, misalnya hasil analisis (seperti tabel Anova dan uji lanjut) atau data olahan untuk dibawa ke Word atau

dimunculkan kembali di Excel, maka dilakukan dengan perintah Save As..., kemudian pilih

Clipboard; selanjutnya data dari CoStat yang di Clipboard tersebut dapat di-paste di jendela program Windows lainnya, seperti Word atau Excel.

Untuk konfirmasi kotak dialog pada Gambar 5 tersebut, anda harus tahu apakah

keseluruhan data-set merupakan data baru, atau hanya beberapa kolom yang akan ditempel

disebelah kanan, atau hanya beberapa baris yang akan ditempel di bawah data yang ada di

jendela CoStat. Jika misalnya keseluruhan data-set tersebut merupakan data baru, maka harus

dikonfirmasi dengan meng-klik tombol “Replace the old data” (Gambar 1.11). Dengan demikian maka CoStat akan langsung menampilkan data yang di-copy pada Gambar 1.09 tersebut menjadi

seperti pada Gambar 1.12.

Setelah data-set ini disimpan di suatu folder atau drive dengan nama file tertentu (untuk

memudahkan membukanya kembali), maka analisis data dapat segera dilakukan. Jika anda telah

melakukan perintah analisis statistik, misalnya ANOVA, maka CoStat akan menyimpan hasil analisis di jendela CoText (secara default). Namun demikian, hasil analisis statistik, misalnya hasil

penghitungan nilai rerata dan standard error (SE), juga dapat disimpan di jendela data CoStat,

yang biasanya ditampilkan di sebelah kanan data-set (setelah kolom terakhir). Baik jendela data

maupun jendela CoText pada CoStat for Windows, juga grafik, semuanya dapat disimpan sebagai

(13)

Clipboard, maka program aplikasi Windows lain bisa mengambilnya dari Clipboard dengan

perintah Paste.

Gambar 1.11. Menu konfirmasi untuk menentukan data yang akan dibuka (di-paste) ditempelkan di tempat mana

Gambar 1.12. Struktur data untuk percobaan RBSL (harus ada blok atau rep) dan nomor kolom

1.3.2. Data 2 Faktor atau lebih

Untuk data 2 faktor, maka formatnya beda dengan data 1 faktor. Untuk data 1 faktor,

maka hanya ada perlakuan dan ulangan atau blok seperti pada Gambar 1.09. Untuk data 2 faktor,

maka harus ada dua faktor perlakuan; jadi harus ada Faktor 1 dan Faktor 2, serta ulangan (Rep).

Sebagai sebuah ilustrasi, anggaplah faktor perlakuan I adalah varietas padi, yang terdiri atas dua

(14)

taraf perlakuan, misalnya N0, N100 dan N200, maka akan ada 2x3 yaitu 6 kombinasi perlakuan.

Jika percobaan dibuat dengan 3 ulangan, maka akan ada 6x3 yaitu 18 unit percobaan. Untuk

dataset ini, maka struktur data menjadi seperti pada Gambar 1.13.

Gambar 1.13. Struktur data untuk percobaan 2 faktor (2 x 3) dengan 3 ulangan (Rep) di Excel

Setelah di-copy ke jendela data CoStat, maka dataset 2 faktor pada Gambar 1.13 menjadi

seperti pada Gambar 1.14. Setelah di-Save As..., maka data pada Gambar 1.14 tersebut akan siap

untuk dianalisis dengan ANOVA. Karena dataset berupa data 2 faktor, maka jenis ANOVA yang

dapat dipilih bisa Faktorial (two-way) RAL atau RAK atau Rancangan petak terpisah (Split Plot),

tergantung pada desain plotting di lapangan atau apakah percobaan dilaksanakan di pot dengan

lingkungan homogen. Pada saat melakukan analisis (Anova), setelah memilih jenis Anova yang tepat, maka pada kotak dialog CoStat harus ditentukan (disebutkan) kolom mana sebagai faktor

1, kolom mana sebagai faktor 2, dan kolom mana sebagai blok untuk RAK. Jika rancangan yang

digunakan adalah Split Plot, maka sesuai dengan lay-out di lapangan, juga harus disebutkan

faktor (atau kolom) mana sebagai petak utama (main plot) dan faktor (atau kolom) mana sebagai

(15)

Gambar 1.14. Struktur data untuk percobaan 2 faktor (2 x 3) dengan 3 ulangan (Rep) di jendela data CoStat for Windows

Untuk percobaan 3 faktor, maka maka harus ada faktor 1, faktor 2 dan faktor 3, selain

ulangan (Rep). Untuk ilustrasi, misal sebuah percobaan terdiri atas 3 faktor perlakuan, dengan

faktor I adalah varietas padi, yang terdiri atas 2 taraf perlakuan, yaitu V1 dan V2; faktor I I adalah

dosis pupuk N, dengan 3 taraf perlakuan yaitu N0, N100 dan N200; dan faktor I I I , misal inokulasi

mikoriza arbuskular, dengan 2 taraf perlakuan, yaitu tanpa mikoriza (M-) dan dengan inokulasi

mikoriza (M+ ). Dengan demikian akan ada 2 x 3 x 2 yaitu 12 kombinasi perlakuan. Jika percobaan dibuat dalam 3 ulangan maka akan ada 12 x 3 yaitu 36 unit percobaan (experimental units).

Dengan ilustrasi ini maka struktur data di worksheet Excel harus dibuat seperti pada Gambar 1.15.

Untuk format data di jendela data CoStat, setelah dataset pada Gambar 1.15 di-copy dari

Excel dan dibuka (Open) di jendela data CoStat for Windows, maka dataset tersebut akan menjadi

seperti pada Gambar 1.16. Tergantung pada jenis rancangan perlakuan dan rancangan dasar yang

digunakan untuk menata percobaan 3 faktor tersebut, apakah di pot atau di lapangan, maka pada

saat melakukan ANOVA, jenis ANOVA yang dapat dipilih adalah Anova 3 way – RAL, 3 way-RAK

atau Split-Split Plot. Pada saat melakukan analisis data (ANOVA) maka harus disebutkan kolom

mana sebagai faktor 1, kolom mana sebagai faktor 2, kolom mana sebagai faktor 3, dan juga

harus didaftarkan kolom mana menjadi blok. Jika dataset tersebut dianalisis dengan jenis Anova

Split-Split Plot, maka harus disesuaikan dengan layout di lapangan, kolom mana sebagai main

(16)

Gambar 1.15. Struktur data untuk percobaan 3 faktor (2 x 3 x 2) dengan 3 ulangan (Rep) di Excel

(17)

1.4. Analisis Data ( ANOVA) dengan CoStat for Window s

1.4.1. ANOVA untuk Data 1 Faktor

Dengan CoStat for DOS, jika data yang dibuka adalah data 1 faktor, maka pada saat

memilih jenis ANOVA, maka CoStat DOS hanya akan memunculkan 3 pilihan jenis Anova, yaitu

Completely Randomized (= RAL), Randomized Compete Block (= RAK) dan Latin Square (=

RBSL). Dengan CoStat for Windows, pada saat memilih ANOVA, maka semua jenis ANOVA akan

muncul di menu, sehingga bisa dipilih, tetapi belum tentu bisa dipakai.

Sebagai ilustrasi, jika data 1 faktor pada Gambar 1.12 dianalisis dengan Anova 1-Way Completely Randomized (= RAL), maka cara melakukan analisis ANOVA dengan CoStat dan hasil analisisnya adalah berturut-turut seperti pada Gambar 1.17.

(18)

Pada program CoStat for Windows, untuk analisis (ANOVA) data 1 faktor maka Anova

yang boleh dipilih adalah 1-Way Completely Randomized (= RAL) atau 1-Way Randomized

Compete Block (= RAK). Jika data terdiri atas n2 unit percobaan (misal 4x4, 5x5, dst), maka data

dapat dianalisis dengan Latin Square JI KA dataset dilengkapi dengan no kolom sebagai salah satu variabel. Sebagai contoh: data pada Gambar 1.12.

Jika data 1 faktor pada Gambar 1.12 dianalisis dengan Anova 1- Way Randomized Compete Block (= RAK), maka cara melakukan analisis ANOVA dengan CoStat dan hasil analisisnya adalah seperti pada Gambar 1.18.

(19)

Perhatikan kotak dialog pada Gambar 1.17 dan Gambar 1.18 bahwa setelah melakukan

pemilihan jenis Anova, kotak dialog Y column harus diisi dengan kolom data (di jendela data) yang akan dianalisis, dan pada kotak dialog 1st Factor harus diisi dengan kolom data yang berisi faktor perlakuan (yaitu semua taraf perlakuan yang diuji). Untuk Anova RAK pada Gambar 1.18,

pada kotak dialog Blocks harus diisi dengan kolom data yang berisi nomor-nomor blok atau nomor ulangan walaupun namanya bukan Blok (perhatikan jendela data CoStat di sebelah kiri

kotak dialog jenis Anova yang dipilih). Semua proses pengisian kotak dialog tersebut dilakukan

dengan perintah klik (bukan dengan mengetik nama kolomnya).

Jika data 1 faktor pada Gambar 1.12 dianalisis dengan Anova Latin Square (= RBSL), maka CoStat akan menanyakan nama variabel yang menampilkan nomor kolom (kolom data di

CoStat disebut sebagai variabel), sedangkan nomor baris sama dengan rep atau blok. Dengan demikian, jika mau, data percobaan RBSL pada Gambar 1.12 juga dapat dianalisis dengan RAK (1

way randomized complete block). Namun sebaliknya, tanpa ada variabel yang memuat nomor

kolom, maka data percobaan RAK, walaupun jumlah ulangan sama dengan jumlah perlakuan,

misalnya 6 perlakuan x 6 ulangan, maka data set tersebut tidak akan bisa dianalisis dengan RBSL;

jadi hanya dengan RAK. Untuk melakukan Anova Latin Square (= RBSL) menngunakan CoStat terhadap data pada Gambar 1.12, maka langkah-langkah dan hasil analisisnya seperti pada

Gambar 1.19.

Untuk itu, pertama klik menu Statistics> > ANOVA> > pilih Latin Square, seperti tempak

pada Gambar 1.19 s/ d Gambar 1.21, maka akan muncul menu pilihan ANOVA – Latin Square,

seperti pada Gambar 1.20.

(20)

Setelah pilih Latin Square, maka untuk memulai proses ANOVA, ada variabel esensial yang

harus diisi, seperti pada Gambar 1.20, yaitu : (1) Variabel pengamatan yang akan dianalisis (Y column), (2) Faktor pertama atau faktor perlakuan (1st Factor), (3) Variabel yang memuat nomor baris (Row s) atau Blok, dan (4) Variabel yang memuat nomor kolom (Columns). Jika akan dilakukan uji lanjut, yaitu untuk mencari perlakuan mana saja yang berbeda nyata, maka

tentukan pilihan pada kotak Means Test, misalnya dengan Tukey’s HSD (uji Beda Nyata Jujur); juga dapat ditentukan taraf nyatanya (Significance Level), yang biasanya 5% (= 0.05). Setelah klik OK, maka hasil ANOVA akan muncul pada sebuah jendela di sebelah kiri kotak dialog, seperti pada Gambar 1.21.

Hasil Anova, yang dimunculkan oleh CoStat di sebuah jendela, dengan format text (TXT),

yaitu program CoText (Gambar 1.22), sebenarnya merupakan jendela tersendiri, yang bisa di-save

secara terpisah, atau di-blok, di-copy, kemudian di-paste di jendela aplikasi Windows lainnya,

seperti MS Word. Jika di-save as maka format filenya adalah text (* .txt), yang bisa langsung

terbuka oleh NotePad (dengan double-click). Namun demikian, jika di-copy dan paste di jendela

Word, biasanya tabel anova menjadi tidak beraturan di Word. Supaya tetap beraturan, maka tidak

perlu diedit, tetapi cukup font-nya diganti dengan font yang tidak proporsional, seperti Courier

New, Lucida Sans Typewriter, dan disesuaikan ukuran font-nya.

Gambar 1.20. Kotak dialog yang harus diisi pada proses ANOVA menggunakan RBSL (Latin Square)

Jadi, perhatikan Gambar 1.20, bahwa tidak seperti dengan RAK (Gambar 1.18), Anova

dengan RBSL menuntut adanya kolom data yang memuat nomor kolom, sedangkan nomor baris

sama dengan nomor blok (sesuai dengan lay-out plotting di lapangan). Tanpa nomor-nomor

(21)

Gambar 1.21. ANOVA menggunakan RBSL (Latin Square): jendela data, kotak dialog yang harus diisi pada proses Anova, dan hasil Anova, yang muncul pada jendela aplikasi terpisah satu dengan lainnya

(22)

Tidak seperti analisis varians (ANOVA) secara manual, di mana tabel Anova harus memuat

nilai F-tabel (5% dan/ atau 1% ), maka dengan CoStat, tabel Anova tidak memuat nilai F-tabel, tetapi CoStat menggantikannya dengan kolom p-value. Berdasarkan pada nilai p-value,

kesimpulan ANOVA langsung diisi oleh CoStat dengan ns, * , * * , * * * atau * * * *, yang berarti bahwa:

ns = non-signifikan (tidak berbeda nyata) atau p-value > = 0,05

* = signifikan, dengan p-value < 0,05

* * = sangat signifikan, dengan p-value < 0,01

* * * = sangat signifikan, dengan p-value < 0,001 * * * * = sangat signifikan, dengan p-value < 0,0001

Jika kotak dialog Means test diisi dengan jenis uji lanjut yang ingin digunakan, misalnya uji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (Tukey’s HSD) seperti pada Gambar 1.20, maka CoStat juga akan menampilkan hasil pembandingan nilai rerata antar perlakuan, apakah beda nyata atau

tidak, dan CoStat akan langsung menampilkan notasi beda nyatanya, dengan memberikan huruf

yang sama jika rerata perlakuan yang dibandingkan tidak berbeda nyata, dan sebaliknya, jika

berbeda nyata, maka rerata perlakuan akan diberikan huruf yang berbeda, seperti pada cuplikan

hasil analisis berikut ini (Gambar 1.23).

(23)

1.4.2. ANOVA untuk Data 2 Faktor

Untuk data dua faktor atau lebih, maka di jendela data CoStat harus jelas ada kolom

variabel yang memuat kode-kode faktor dan perlakuannya masing-masing, diikuti dengan kolom

ulangan (Rep/ Blok) dan kolom atau kolom-kolom variabel data/ pengamatan. Contoh data 2 faktor

adalah seperti pada Gambar 1.24, di mana CoStat for Windows menerima 2 jenis format faktor,

yaitu text (Dosis- N & Varietas) dan/ atau numerik (N & Var), di mana nilai untuk faktor Dosis N maupun Varietas berupa text (bukan angka), yaitu D200, Lokal, dan seterusnya, sedangkan nilai

untuk faktor N maupun Var berupa data numerik (angka), yaitu 1, 2, dan seterusnya (Gambar

1.24). Karena data pada Gambar 1.24 terdiri atas 2 faktor, maka jika dilakukan ANOVA dengan

CoStat for Windows, banyak alternatif jenis Anova yang dapat dipilih, antara lain: RAL faktorial (2

way Completely Randomized), RAK faktorial (2 way Randomized Blocks), Nested (2 way Nested)

dan Split Plot, walaupun pilihan jenis Anova-nya akan tetap muncul semuanya pada CoStat for

Windows.

Pada CoStat for DOS, jika kita Load (buka) file data dengan format 2 faktor, maka pada

saat melakukan ANOVA, maka yang muncul sebagai pilihan jenis Anova hanya Tw o-w ay Anova, seperti Completely Randomized (RAL), Randomized Complete Blocks (RAK), Nested, Split Plot dan

Split Block. Dengan demikian pilihan jenis analisis lainnya tidak akan dapat dilakukan selain pilihan

yang tersedia tersebut. Hal ini bisa terjadi karena program CoStat mengenali jumlah faktor

perlakuan yang ada di dalam file data yang dibuka.

Sebagai ilustrasi, berikut ini akan ditunjukkan 2 teknik ANOVA terhadap data percobaan 2 faktor pada Gambar 1.24, yaitu antara Anova dengan RAK Faktorial (Anova 2-way Randomized

Blocks) dan Split Plot.

1.4.2.1. ANOVA dengan RAK Faktorial

Jika data pada Gambar 1.24 dianalisis dengan ANOVA – RAK Faktorial (2-way Randomized

Complete Blocks) seperti pilihan ANOVA pada Gambar 1.25, dengan mengisi kotak dialog untuk Y

column = Hasil (kolom 6 pada dataset), 1st factor (faktor I ) = Dosis N, 2nd factor (faktor I I ) =

Varietas, dan Blocks = Rep, maka setelah klik OK, CoStat akan langsung memproses dan menampilkan hasil ANOVA seperti terlihat pada Gambar 1.26, di mana tampak pada tabel

Anovanya, bahwa ada interaksi sangat nyata; demikian pula sumber keragaman lainnya, yaitu

Dosis N, Varietas dan Bloks, juga sangat nyata.

Menurut ketentuan, jika dalam suatu percobaan faktorial terdapat interaksi nyata antar

kedua faktor perlakuan yang diuji, maka fokus/ perhatian utama harus diberikan pada

bagaimana pengaruh interaksi tersebut terhadap variabel pengamatan yang dianalisis varians. Sebagai contoh: Jika dalam pengujian pengaruh dosis N dan dosis pupuk kandang terjadi interaksi

nyata antara kedua faktor tersebut terhadap hasil biji padi, maka ini berarti respon hasil biji

(24)

kandang. Dengan demikian, pengaruh masing-masing faktor TI DAK bisa dimaknai secara

sendiri-sendiri melainkan harus dalam konteks taraf perlakuan faktor lainnya (faktor I I ).

Untuk dapat melihat secara jelas bagaimana pola interaksi antara dua faktor perlakuan

yang diuji, maka sebaiknya divisualisasikan me dalam bentuk grafik. Menurut Riley (2001), agar dapat melakukan pembandingan secara statistik, maka grafik nilai rerata (mean) harus disertai

dengan standard error bar (± SE). Oleh karena itu, harus dilakukan penghitungan nilai mean dan SE, dan ini sangat mudah dan cepat dilakukan dengan CoStat for Windows; dan hasil

penghitungannya dapat di-paste di worksheet Excel melalui proses Save As ke Clipboard dari datasheet CoStat.

Gambar 1.24. Format data 2 faktor pada jendela data program CoStat for Windows (dengan 2 jenis format nilai faktor, yaitu text dan numerik)

(25)

Gambar 1.26. Contoh hasil analisis menggunakan ANOVA RAK Faktorial (2-way Randomized Blocks)

Untuk membuat grafik interaksi disertai nilai standard error, pertama lakukan analisis

statistik dengan CoStat untuk menentukan nilai SE, yang dapat dihitung menggunakan menu

Statistics> > Miscellaneous> > Mean± 2SD... (seperti pada Gambar 1.26). Kemudian di menu pilihannya, harus diisikan Data column (yang akan dihitung Mean & SE-nya); Break # 1 (salah satu faktornya); Break # 2 (faktor lainnya); Error value pilih Standard Error; isi (the end) untuk menempatkan hasil analisis di kolom-kolom setelah kolom terakhir dari datasheet CoStat; dan

untuk breaks, pilih Separate columns, seperti pada Gambar 1.27. Hal ini dimaksudkan agar kedua kolom faktor perlakuan tidak digabung menjadi satu. Setelah klik OK maka CoStat akan menampilkan hasilnya pada kolom-kolom di sebelah kanan kolom data terakhir (Gambar 1.27).

Data, Mean dan SE ini kemudian di-Save As....ke Clipboard (pilih jenis formatnya “formatted data”). Setelah klik OK di CoStat, maka data CoStat yang berisi nilai Mean & SE sudah tersimpan di Clipboard komputer. Untuk menampilkannya di worksheet MS Excel, bukalah MS Excel, kemudian klik Paste di menu Edit worksheet Excel atau dengan Ctrl+ V, maka data akan muncul di worksheet MS Excel (Gambar 1.28).

Setelah data yang berisi Mean & SE tersebut di-Paste di Excel, grafik dapat dibuat dengan

Excel sesuai dengan format yang diinginkan, apakah grafik garis atau batang, setelah melakukan

sedikit modifikasi pada kolom faktornya, seperti tampak pada Gambar 1.28. Grafik ini, jika diinginkan, kemudian dapat di-copy-paste ke Word, untuk melengkapi laporan penelitian atau

(26)

Gambar 1.26. Tahapan menu untuk melakukan analisis Standard Error

Gambar 1.27. I sian pada menu Mean± 2SD untuk melakukan analisis Standard Error dan menempatkan hasilnya di sebelah kanan kolom data terakhir

(27)

Setelah dibuat grafik, seperti pada Gambar 1.28, maka dapat dilihat (divisualisasikan)

bagaimana pola interaksi yang terjadi antara varietas dan dosis pupuk N. Berdasarkan pada grafik

pada Gambar 1.28, dapat dinyatakan bahwa respon hasil biji jagung terhadap dosis pupuk N

tergantung pada varietas; artinya pola respon varietas bervariasi nyata antar varietas jagung yang

diuji, perhatikan misalnya pola perbedaan nilai rerata antar dosis N pada varietas lokal sangat

berbeda dengan polanya pada varietas Hybrid.

1.4.2.1. ANOVA dengan Split Plot

Jika data 2 faktor pada Gambar 1.24 merupakan hasil pengamatan percobaan yang

penataan (lay-out) plotting-nya di lapangan berdasarkan atas Rancangan Petak Terpisah (Split

Plot Design), maka lay-out plotting di lapangan maupun analisis datanya di CoStat berbeda antara

dianalisis dengan RAK (Anova 2-way Randomized Blocks) dan Split Plot.

Pada Split Plot, anggaplah faktor varietas ditempatkan sebagai petak utama (main plot)

dan dosis N sebagai anak petak (sub-plot), maka tiap Blok dibagi menjadi beberapa petak

sebanyak taraf perlakuan petak utama, kemudian tiap petak utama dibagi lagi menjadi beberapa

petak sejumlah taraf perlakuan anak petak; demikian seterusnya pada blok-blok berikutnya.

Namun, pada percobaan yang ditata menurut pola RAK, maka tiap blok dibagi menjadi beberapa

petak sebanyak total kombinasi perlakuan antara kedua faktor; demikian seterusnya pada

blok-blok berikutnya. Dengan demikian, pada petak utama terjadi interaksi antara blok-blok dan faktor

perlakuan yang menjadi petak utama (yang kemudian menjadi Galat-a) dan pada anak petak

terjadi interaksi antara faktor yang menjadi petak utama dan faktor yang menjadi anak petak.

Pada saat analisis data (Anova) dengan Split Plot, maka pada kotak dialog harus

didaftarkan kolom mana di datasheet yang menjadi petak utama di lapangan dan mana yang

menjadi anak petak (tidak boleh terbalik). Bahkan jika analisis dilakukan dengan CoStat for DOS,

maka sejak pemberian nama variabel yang menjadi faktor perlakuan, urutan pemberian nama

faktor, yaitu mana sebagai faktor 1 dan mana sebagai faktor 2, harus benar dan tidak boleh

terbalik. Sebagai ilustrasi ANOVA dengan Split Plot menggunakan CoStat for Windows terhadap

data 2 faktor pada Gambar 1.24, perhatikan isian kotak dialog pada Gambar 1.29.

Setelah klik OK pada Gambar 1.29, maka CoStat akan segera memproses da menampilkan

hasil analisisnya di jendela CoText, seperti pada Gambar 1.30, di mana tampak dari tabel

Anova-nya, bahwa ada interaksi yang nyata antara faktor main plot (Varietas) dan faktor sub-plot (Dosis

N). Selain interaksi nyata, juga ditunjukkan bahwa masing-masing faktor perlakuan memberikan

pengaruh yang nyata (p-value < 0,05) (Gambar 1.30).

Perhatikan juga pada Gambar 1.29 bahwa pada kotak dialog Means test juga diisi dengan

jenis uji lanjut, yaitu Tukey’s HSD. Oleh karena itu, selain tabel Anova, CoStat juga menampilkan

hasil pembandingan antar rerata. Hanya sayangnya yang secara default ditampilkan hanya main

(28)

Untuk uji interaksinya, supaya mudah interpretasinya, maka sebaiknya dilakukan dengan grafik nilai mean disertai standard error bar dengan membuat grafik batang seperti yang terlihat

pada Gambar 1.28.

Gambar 1.29. Pilihan jenis Anova dan isian kotak dialog untuk menganalisis varians data 2 faktor pada Gambar 1.24 dengan Split Plot

(29)

Gambar 1.31. Uji main effect untuk faktor Dosis N (anak petak) menggunakan BNJ 5% terhadap data 2 faktor pada Gambar 1.24 dengan Split Plot

Gambar 1.32. Uji main effect untuk faktor Varietas (petak utama) menggunakan BNJ 5% terhadap data 2 faktor pada Gambar 1.24 dengan Split Plot

1.4.3. ANOVA untuk Data 3 Faktor

Untuk data 3 faktor, maka seperti halnya data 2 faktor, di jendela data CoStat harus jelas

ada kolom variabel yang memuat kode-kode faktor dan perlakuannya masing-masing, diikuti

dengan kolom ulangan (Rep/ Blok) dan kolom atau kolom-kolom variabel data/ pengamatan.

(30)

dijadikan data CoStat melalui proses Copy di Excel dan Open> > Clipboard di CoStat, maka data 3

faktor tersebut menjadi tampil di CoStat seperti pada Gambar 1.34, di mana tampak bahwa ada 3

variabel yang masing-masing memuat faktor perlakuan (faktor # 1, # 2 dan # 3) diikuti dengan

variabel atau kolom yang memuat nomor Ulangan (Rep/ Blok), dan 4 variabel pengamatan, yaitu

jumlah anakan, jumlah daun, tinggi tanaman dan biomasa (Gambar 1.34).

Dengan data 3 faktor ini, jika dilakukan ANOVA menggunakan CoStat for Windows, maka

banyak alternatif jenis Anova yang dapat dipilih, antara lain: RAL faktorial (3-way Completely

Randomized), RAK faktorial (3-way Randomized Complete Blocks), Nested (3-way Nested) dan

Split Split Plot, walaupun pilihan jenis Anova-nya akan tetap muncul semuanya pada CoStat for Windows. Pada CoStat for DOS, jika kita Load (buka) file data dengan format 3 faktor, maka pada

saat melakukan ANOVA, yang muncul sebagai pilihan jenis Anova hanya Three- w ay Anova, yang meliputi Completely Randomized (RAL), Randomized Complete Blocks (RAK), Nested,

Split-Split Plot. Dengan demikian pilihan jenis analisis lainnya tidak akan dapat dilakukan selain pilihan

yang tersedia tersebut. Hal ini bisa terjadi karena program CoStat mengenali jumlah faktor

perlakuan yang ada di dalam file data yang dibuka, yang semuanya didaftarkan pada saat proses penentuan struktur data (Data Structure) di jendela Editor CoStat for DOS.

(31)

Gambar 1.34. Struktur data 3 faktor di jendela data CoStat for Windows, yang telah disimpan dalam format CoStat (* .dt) dan siap untuk dianalisis dengan CoStat

Dengan data 3 faktor maka ada dua jenis interaksi yang didapatkan, yaitu interaksi 2

faktor dan interaksi 3 faktor. Dengan data 3 faktor pada Gambar 1.34, akan diperoleh interaksi :

Var-padi x Dosis-N, Var-padi x Mikoriza, Dosis-N x Mikoriza, dan Var-padi x Dosis-N x Mikoriza.

Jika data 3 faktor pada Gambar 1.34 tersebut dianalisis varians dengan RAL Faktorial

(3-way Completely Randomized), maka tahapan dan hasil Anova-nya adalah berturut-turut seperti

pada Gambar 1.35 dan Gambar 1.36.

(32)

Gambar 1.36. Cuplikan hasil analisis (tabel Anova) data 3 faktor dengan RAL Faktorial (3-way Completely Randomized) menggunakan CoStat for Windows

Jika data 3 faktor pada Gambar 1.34 tersebut dianalisis varians dengan RAK Faktorial

(3-way Randomized Blocks), maka tahapan dan hasil Anova-nya adalah berturut-turut seperti pada

Gambar 1.37 dan Gambar 1.38. Dengan mengganti jenis Anova dari RAL menjadi RAK, maka ada

tambahan kotak dialog yang harus diisi, yaitu harus ada kolom data yang memuat nomor blok

(Rep) yang diisikan di kotak dialog “Blocks” (Gambar 1.37).

(33)

Gambar 1.38. Cuplikan hasil analisis (tabel Anova) data 3 faktor dengan RAK Faktorial (3-way Randomized Complete Blocks) menggunakan CoStat for Windows

Jika data 3 faktor pada Gambar 1.34 tersebut berasal dari percobaan yang ditata dengan

Split-Split Plot, di mana tiap blok dipisah menjadi sebanyak petak utama, tiap petak utama dipisah

menjadi sebanyak anak petak dan tiap anak petak dipisah menjadi sebanyak anak-anak petak,

maka tahapan dan hasil Anova-nya adalah berturut-turut seperti pada Gambar 1.39 dan Gambar

1.40. Perlu berhati-hati agar pengisian kotak dialog untuk sub-sub plot factor, subplot factor dan

main plot factor harus benar dan tidak boleh bertukar (Gambar 1.39).

(34)

Gambar 1.40. Cuplikan hasil analisis (tabel Anova) data 3 faktor dengan Split-Split Plot menggunakan CoStat for Windows

Perhatikan bahwa antara tabel Anova RAK-Faktorial (Gambar 1.38) dan tabel Anova

Split-Split Plot (Gambar 1.40) terdapat perbedaan kesimpulan Anova, yaitu dalam hal interaksi. Pada

Anova dengan RAK-Faktorial, hanya interaksi Var x Dosis-N dan Dosis-N x Mikoriza yang signifikan

terhadap jumlah anakan, sedangkan dengan Split-Split Plot, ada tambahan, yaitu interaksi

Mikoriza x Var (atau Var x Mikoriza) juga signifikan.

Untuk menunjukkan secara visual bagaimana polanya dari ketiga interaksi tersebut, maka

lakukan penghitungan Mean dan SE menggunakan menu Statistics> > Miscellaneous> > Mean± 2SD seperti pada Gambar 1.06. Untuk menentukan nilai Mean & SE pada tiap jenis interaksi tersebut, sesuaikan isian nama variabel atau kolom data pada tiap kotak dialog dari

“Broken Down By”, yaitu antara “Break # 1 dan Break # 2 untuk tiap interaksi 2 faktor. Untuk

interaksi Var x Dosis maka isikan kolom Var-padi pada kotak dialog “Break # 1” dan Dosis-N pada

kotak dialog “Break # 2”, serta kotak dialog berikutnya seperti pada Gambar 1.41. Untuk interaksi

Dosis-N x Mikoriza maka isikan kolom Dosis-N pada kotak dialog “Break # 1” dan Mikoriza pada

kotak dialog “Break # 2”, serta kotak dialog berikutnya seperti pada Gambar 1.42. Untuk interaksi

Var x Mikoriza maka isikan kolom Var-padi pada kotak dialog “Break # 1” dan Mikoriza pada kotak

dialog “Break # 2”, serta kotak dialog berikutnya seperti pada Gambar 1.43. Setelah penghitungan

Mean & SE untuk ketiga jenis interaksi tersebut selesai dan hasil perhitungannya ditambahkan

dibagian belakang (kanan) datasheet CoStat, copy-lah datasheet CoStat tersebut ke jendela

worksheet MS Excel, kemudian buat grafik interaksinya menggunakan MS Excel, sehingga

(35)

Gambar 1.41. Prosedur untuk menghitung Mean & SE untuk interaksi Var-padi dan Dosis-N menggunakan CoStat for Windows

Gambar 1.42. Prosedur untuk menghitung Mean & SE untuk interaksi Dosis-N dan Mikoriza menggunakan CoStat for Windows

(36)

Gambar 1.44. Contoh grafik Mean & SE untuk menunjukkan interaksi antara Var-padi dan Dosis-N terhadap jumlah anakan

Gambar 1.45. Contoh grafik Mean & SE untuk menunjukkan interaksi antara Dosis-N dan Mikoriza terhadap jumlah anakan

Untuk interpretasi, secara visual dapat dilihat dari grafik nilai Mean± SE, tetapi jika jarak

garis bar-nya terlalu dekat, seringkali tidak mudah untuk melihat apakah ada beda nyata atau

tidak. Sebagai contoh, dalam Gambar 1.45, pada Dosis N2 batas bawah rerata (Mean – SE) pada

(37)

dilihat dari Tabel angka di atas grafik batang tersebut, yang memuat nilai Mean-SE dan Mean+ SE,

jelas tampak bahwa batas-batas tersebut tidak bertemu atau tidak overlap karena Mean-SE pada

M+ yang nilainya 10,472 lebih besar dari Mean+ SE pada M- yang nilainya 10,238, sehingga dapat

dinyatakan bahwa ada perbedaan nyata antara M+ dan M- pada Dosis N2 tersebut pada Gambar

1.45. Demikian pula dari Gambar 1.46 ternyata berdasarkan nilai Mean+ SE pada M- dan Mean–SE

pada M+ yang tidak overlap, sehingga juga berarti ada perbedaan yang nyata antara M- dan M+

pada V1, sedangkan pada V2 tidak nyata, sehingga memang benar terjadi interaksi.

(38)

Bab 2.

Rancangan Acak Lengkap dan Acak Kelompok

2.1. Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design)

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dipergunakan untuk merancang/ menata dan menganalisis

data suatu percobaan di mana faktor lingkungan, yaitu segala sesuatu di luar faktor perlakuan

yang dicobakan dapat dikendalikan dan diseragamkan. Dengan demikian hanya perbedaan taraf

atau aras perlakuan yang diharapkan mempunyai pengaruh terhadap hasil percobaan, yaitu

terhadap variabel-variabel yang diamati dan diukur. Karena faktor lingkungan seragam, maka

penempatan unit percobaan (experimental units), yaitu tiap kombinasi perlakuan dan ulangan,

misalnya X12, X21, dan seterusnya, dapat dilakukan secara acak sempurna, artinya diacak secara

lengkap. Berbeda dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), pengacakan satu set perlakuan

hanya dilakukan di masing-masing blok atau kelompok, artinya tidak semua unit percobaan diacak

sekaligus secara lengkap. (Xij = unit percobaan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j, sehingga X12

adalah perlakuan pertama ulangan kedua).

Struktur data yang diperoleh dari percobaan yang terdiri atas satu faktor perlakuan, baik

itu dircancang dengan RAL maupun RAK adalah sama, yaitu terdiri atas kolom Rep, yang memuat nomor ulangan dan kolom perlakuan, yang memuat nomor aras-aras perlakuan dari faktor yang

dicobakan. Namun demikian, ada perbedaan penomoran aras perlakuan antara CoStat for DOS

dan CoStat for Windows. Pada CoStat for DOS, dalam penomoran aras perlakuan, Costat secara

otomatis memberikan nomor 1 untuk aras perlakuan yang pertama, walaupun sebenarnya itu

adalah perlakuan kontrol, misalnya dosis nol (0 kg/ ha) pada perlakuan dosis pupuk. Jadi

Costat-DOS tidak mengenal aras perlakuan nol. Pada CoStat for Windows, ada kelebihan dalam hal ini,

yaitu selain kemampuan seperti CoStat-DOS tersebut, pemberian nomor aras perlakuan dapat

dilakukan oleh user, apakah ada perlakuan nol atau tidak, dan bahkan, menggunakan huruf

(bukan angka) juga bisa dalam CoStat for Windows (lihat Gambar 1.02), yang tentu tidak bsia

diterima oleh CoStat-DOS.

Sebagai suatu ilustrasi, anggaplah berikut ini hasil percobaan pemupukan N pada

tanaman kedelai yang ditanam di tanah yang agak masam. Perlakuan pemupukan yang diuji, yang

dibuat dalam 4 ulangan (Rep), sebagai berikut:

P1 = Tanpa pemupukan nitrogen (Tanpa-N)

P2 = Pemupukan N (50 kg N/ ha) menggunakan pupuk Urea (50N-U)

P3 = Pemupukan N (100 kg N/ ha) menggunakan pupuk Urea (100N-U)

P4 = Pemupukan N (50 kg N/ ha) menggunakan pupuk ZA (50N-Z)

P5 = Pemupukan N (100 kg N/ ha) menggunakan pupuk ZA (100N-Z)

Setelah panen kedelai dan dilakukan pengukuran, diperoleh data hasil biji kering (dalam

gram per rumpun) seperti pada Tabel 2.01. Setelah format tabel tersebut diubah menjadi format

(39)

CoStat menjadi seperti pada Gambar 2.01. Perhatikan Gambar 2.01, bahwa format kode perlakuan

pada CoStat Windows dapat berupa numerik atau text.

Tabel 2.01. Data hasil biji kering tanaman kedelai (g/ rumpun) di tanah agak masam, pada berbagai perlakuan pemupukan N

Ulangan Tanpa N 50N-U 100N_U 50N_Z 100N_Z (P1) (P2) (P3) (P4) (P5) Rep1 6.5 7.5 9.5 6.5 7.4 Rep2 10.0 11.5 15.0 10.0 11.0 Rep3 8.0 8.0 10.5 8.0 8.0 Rep4 7.5 9.5 12.5 8.5 9.0 Total 32.0 36.5 47.5 33.0 35.4

Gambar 2.01. Data hasil biji kedelai (g/ rumpun) pada CoStat for Windows, yang diambil dari Tabel 2.01

Jika data CoStat pada Gambar 2.01 dianalisis dengan RAL maka langkah-langkah analisis

varians (ANOVA)-nya dilakukan beserta pengisian kotak dialog pada CoStat for Windows adalah

seperti pada Gambar 2.02. Untuk proses analisis dengan RAL, maka jenis Anova yang harus dipilih

adalah 1-way Completely Randomized dan isian kotak dialog berikutnya adalah seperti pada

Gambar 2.02. Hasil analisis varians, berupa tabel Anova, ditampilkan oleh CoText, seperti pada

Gambar 2.03. Dari Gambar 2.03 tampak bahwa pengaruh perlakuan tidak signifikan (ns), yang

berarti tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan yang diuji, dalam hal hasil biji kedelai. Hal

(40)

Gambar 2.02. Pemilihan jenis Anova dan isian kotak dialog pada CoStat for Windows untuk analisis varians data hasil biji kedelai pada Tabel 2.01 dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Gambar 2.03. Hasil analisis varians (tabel Anova) terhadap data hasil biji kedelai pada Tabel 2.01 dengan proses analisis seperti pada Gambar 2.02.

Walaupun tabel Anova menunjukkan non-signifikan (ns), tetapi karena pada Gambar 2.02

ada Tukey’s HSD pada kotak dialog “Means test”, maka CoStat juga akan melakukan uji lanjut,

yaitu menggunakan HSD (Honestly Significant Difference = uji Beda Nyata Jujur) pada taraf nyata

5% , yang hasil ujinya seperti pada Gambar 2.04, di mana di belakang tiap nilai rerata semuanya

(41)

berbeda nyata, walaupun angka rerata yang paling rendah adalah pada perlakuan tanpa

pemupukan N (Gambar 2.04).

Gambar 2.04. Uji perbedaan antar rerata perlakuan menggunakan Tukey’s HSD pada taraf nyata 5% pada CoStat for Windows

2.2. Rancangan Acak Kelompok (Randomized Complete Block Design)

Dari segi sumber keragaman (source of variation), Rancangan Acak Kelompok (RAK)

mempunyai tambahan sumber keragaman yaitu BLOK. RAK dipergunakan untuk menata dan

menganalisis data suatu percobaan satu faktor di mana faktor lingkungan di luar faktor perlakuan

yang dicobakan masih beragam, dan ada indikasi kuat bahwa keragamannya adalah satu arah,

dengan kata lain hanya satu sumber keragaman selain faktor perlakuan. Contoh penggunaan RAK

antara lain pada percobaan penanaman pada plot-plot percobaan di lahan pertanian, di mana ada

indikasi keragaman kondisi/ kesuburan lahan mengarah ke satu arah, misal pada lahan yang relatif

miring, atau pada tes sensori terhadap suatu produk makanan, di mana para panelis yang

dilibatkan untuk mencicipi dan me-ranking produk tersebut dan akan dinilai tanggapannya, juga

harus dianggap beragam dari satu orang ke yang lainnya, karena kepekaan lidah seseorang

berbeda-beda.

Dalam kondisi percobaan seperti ini, maka ulangan untuk faktor perlakuan harus

diperlakukan sebagai blok. Dalam hal ini, pengacakan semua unit percobaan tidak dapat dilakukan

secara lengkap seperti pada RAL. Di sini, pengacakan penempatan aras-aras faktor perlakuan

hanya boleh dilakukan pada setiap blok, sehingga di dalam satu blok, semua aras perlakuan

(42)

keragaman antar blok. Pada prinsipnya, penempatan blok harus tegak lurus terhadap arah

keragaman lingkungan percobaan. Dengan demikian, lingkungan di dalam satu blok menjadi

relatif homogen. Perhatikan denah penempatan aras-aras perlakuan pada percobaan RAK, yang

diilustrasikan pada Gambar 2.05.

Gambar 2.05. Denah penempatan aras-aras faktor perlakuan pada masing-masing blok dan penempatan blok-blok, yaitu tegak lurus arah keragaman kesuburan lahan (penempatan blok diacak, kemudian penempatan semua aras perlakuan pada masing-masing blok juga diacak, yaitu pada tiap blok, bukan antar blok).

Sebagai ilustrasi, anggaplah data pada Tabel 2.01 merupakan hasil percobaan yang ditata

dengan RAK. Oleh karena itu, untuk menganalisis data tersebut, yaitu data pada Gambar 2.02

yang sudah merupakan format CoStat dari data pada Tabel 2.01, maka jenis Anova yang harus

dipilih pada CoStat adalah 1-way Randomized Complete Blocks, seperti pada Gambar 2.06.

(43)

Tidak seperti dengan RAL, menganalisis data pada Tabel 2.01 dengan RAK, yaitu

menjadikan ulangan (Rep) sebagai Blok, maka hasil analisis, yaitu tabel Anova menunjukkan pengaruh yang signifikan, baik Blok maupun Perlakuan, karena p-value < 0,05, seperti dapat

dilihat pada Gambar 2.07.

Gambar 2.07. Hasil analisis varians (tabel Anova) terhadap data hasil biji kedelai pada Tabel 2.01 dengan proses analisis seperti pada Gambar 2.06, yait udengan RAK

Karena ada beda nyata antar perlakuan (p-value < 0,05), dan pada Gambar 2.06 juga ada

pilihan uji lanjut, yaitu Tukey’s HSD pada kotak dialog “Means test”, maka hasil uji lanjut tersebut

juga langsung ditunjukkan oleh CoStat, seperti terlihat pada Gambar 2.08.

(44)

Dari Gambar 2.08 dapat dilihat bahwa perlakuan pemupukan 100 kg N/ ha dengan Urea

memberikan hasil biji tertinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, yang ditandai

dengan huruf a pada perlakuan 100N-U dan huruf b pada semua perlakuan lainnya.

2.3. Praktikum Acara 1 ( Analisis RAL/ RAK)

Perhatikan bahwa dalam tiap acara praktikum, anda sebagai peserta (praktikan) akan

dinilai oleh para CoAss, baik pekerjaan anda di monitor atau layar komputer, maupun hasil kerja

anda di lembar kerja. Jika diperlukan untuk mengecek, para CoAss akan memeriksa apakah file

hasil kerja ada tersimpan dengan benar. Oleh karena itu, kerjakanlah praktikum dengan

sebaik-baiknya karena anda akan dinilai.

Untuk kegiatan praktikum Acara 1 ini, jalankan (execute) MS Excel dan CoStat for

Windows, kemudian lakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Ketiklah data pada Tabel 2.01 di jendela worksheet MS Excel dengan format data CoStat

seperti pada Gambar 2.09.

(45)

2. Copy data yang telah diketik di worksheet Excel seperti pada Gambar 2.09. Kemudian bawalah

data dengan 5 kolom tersebut ke jendela data CoStat for Windows, melalui proses Open> > Clipboard> > Replace Old Data, kemudian di-Save As, di folder My documents, dengan nama file menggunakan No.Mhs anda diikuti “-“ dan no acara praktikum. Misal no.mhs anda

C1M010025, maka untuk acara I , nama file anda adalah: C1M010025- 1.dt

3. Lakukan analisis varians melalui menu Statistics> > Anova, dan pilih jenis Anova RAL (1-way

Completely Randomized), kemudian kutip tabel Anova-nya di Lembar kerja anda.

4. Lakukan analisis varians sekali lagi, melalui menu Statistics> > Anova, tetapi kali ini pilih jenis

Anova RAK (1-way Randomized Blocks), kemudian kutip tabel Anova-nya di Lembar kerja

anda.

5. Bandingkan tabel Anova dari kedua jenis analisis varians tersebut, dan berikan komentar anda

tentang perbedaan hasil analisis yang diperoleh.

6. Sebelum diserahkan ke CoAss, jangan lupa untuk mengisi Nama dan No.Mhs anda di kertas

kerja tersebut.

(46)

Bab 3.

Rancangan Bujur Sangkar Latin

3.1. Struktur Data dan Teknik Analisis Data dengan RBSL

Seperti halnya dengan RAK, Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), yang dalam bahasa

aslinya Latin Square Design, juga dipergunakan untuk merancang percobaan pada lingkungan

yang beragam. Namun demikian, untuk keragaman lingkungan yang dua arah, RAK tidak dapat

dipergunakan. Percobaan yang dilaksanakan dalam kondisi seperti ini harus dirancang dengan

RBSL. Percobaan penanaman yang membutuhkan lahan per plot yang sangat luas, apalagi

lahannya agak miring, biasanya cenderung menyebabkan keseluruhan lahan percobaan beragam

ke lebih dari satu arah. Contoh lain penggunaan RBSL adalah pada percobaan RAK yang

membutuhkan waktu penanaman yang sangat singkat tetapi teliti sehingga harus dilakukan oleh

lebih dari satu orang.

RBSL juga disebut sebagai rancangan dengan row-blocking dan column-blocking, dengan

menempatkan aras-aras perlakuan sedemikian rupa sehingga setiap aras perlakuan hanya muncul

sekali pada setiap baris dan kolom. Dengan demikian, dimungkinkan untuk menduga varians antar

baris dan antar kolom, dan sekaligus menghilangkan keragaman ini dari galat percobaan

(experimental error). Jadi dibandingkan dengan RAK, RBSL lebih teliti memperhitungkan

keragaman materi dan lingkungan percobaan. Namun demikian, kekurangan dari RBSL ini, adalah

bila jumlah aras perlakuan terlalu sedikit, maka derajat bebas galat menjadi terlalu kecil, atau unit

percobaan menjadi terlalu banyak kalau jumlah aras perlakuan banyak. Oleh karena itu, RBSL ini

disarankan untuk digunakan pada percobaan dengan jumlah aras perlakuan tidak kurang dari

empat (4) dan tidak lebih dari delapan (8) (Gomez and Gomez, 1984). Contoh penempatan petak

perlakuan (dengan data dari salah satu variabel pengamatan) pada percobaan yang dirancang

dengan RBSL adalah seperti pada Gambar 3.01.

Kolom1 Kolom2 Kolom3 Kolom4

Baris1 A = 21 B = 32 C = 32 D = 20

Baris2 B = 34 C = 39 D = 25 A = 29

Baris3 C = 35 D = 24 A = 26 B = 28

Baris4 D = 18 A = 27 B = 31 C = 39

Gambar 3.01. Denah (lay-out) plotting percobaan yang ditata dengan RBSL

Data percobaan RBSL yang lay-out-nya seperti pada Gambar 3.01, di dalam jendela data

(47)

atau Baris, yang juga berfungsi sebagai ulangan (Rep); (3) kolom yang memuat nomor kolom di

denah percobaan, dan (4) kolom yang memuat data yang akan dianalisis, seperti yang disajikan

pada Gambar 3.02. Untuk analisis varians dengan RBSL maka prosedurnya seperti terlihat pada

Gambar 3.03 dan hasil analisisnya dalam bentuk tabel Anova seperti pada Gambar 3.04, dan hasil

uji lanjutnya dengan Tukey’s HSD adalah seperti pada Gambar 3.05.

Gambar 3.02. Struktur data dari hasil percobaan RBSL pada Gambar 3.01, yang telah ditata di jendela data CoStat for Windows

(48)

Gambar 3.04. Hasil analisis varians (tabel Anova) terhadap data percobaan RBSL pada Gambar 3.02 menggunakan CoStat for Windows

Gambar 3.04. Hasil uji lanjut dengan Tukey’s HSD terhadap data percobaan RBSL pada Gambar 3.02 menggunakan CoStat for Windows

Dari Gambar 3.04 dapat dilihat bahwa berdasarkan uji BNJ (Tukey’s HSD) pada taraf

nyata 5% , diperoleh kesimpulan bahwa perlakuan C memberikan nilai rerata tertinggi dan berbeda

nyata dengan perlakuan A dan D tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan B, sedangkan

(49)

3.2. Praktikum Acara 2 ( Analisis Data Percobaan RBSL)

Untuk kegiatan praktikum Acara 2 ini, jalankan (execute) MS Excel dan CoStat for

Windows, kemudian lakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Dengan mengikuti langkah-langkah untuk menganalisis data percobaan RBSL pada Gambar

3.01, ketiklah data percobaan RBSL 5x5 pada Gambar 3.05 di jendela worksheet MS Excel

dengan format data CoStat seperti pada Gambar 3.02.

Kolom1 Kolom2 Kolom3 Kolom4 Kolom5

Baris1 A = 21 B = 32 C = 32 D = 20 E = 19 Baris2 B = 34 C = 39 D = 25 E = 19 A = 29

Baris3 C = 35 D = 24 E = 18 A = 26 B = 28

Baris4 D = 18 E = 23 A = 27 B = 31 C = 39

Baris5 E = 16 A = 29 B = 30 C = 34 D = 18

Gambar 3.05. Denah (lay-out) plotting percobaan 5x5 yang ditata dengan RBSL

2. Copy data yang telah diketik di worksheet Excel tersebut. Kemudian bawalah data yang telah

diketik di Excel dan di-copy tersebut ke jendela data CoStat for Windows, melalui proses

Open> > Clipboard> > Replace Old Data, kemudian di-Save As, di folder My documents, dengan nama file menggunakan No.Mhs anda diikuti tanda “-“ dan no acara praktikum. Misal

no.mhs anda C1M010025, maka untuk acara I I , nama file anda adalah: C1M010025- 2.dt

3. Lakukan analisis varians melalui menu Statistics> > Anova, dan pilih jenis Anova Latin Square

(RBSL), kemudian kutip tabel Anova dan uji HSD-nya di Lembar kerja anda, dan berikan

kesimpulan anda.

(50)

Bab 4.

Rancangan Perlakuan

( Percobaan Faktorial & Split Plot)

4.1. Percobaan Faktorial

Yang dimaksud dengan percobaan faktorial adalah percobaan yang terdiri atas 2 faktor perlakuan atau lebih, di mana semua faktor diasumsikan mempunyai efek yang setara (tidak ada

yang diutamakan), dan ada indikasi bahwa faktor-faktor tersebut berinteraksi dalam

mempengaruhi hasil percobaan, atau peneliti yang bersangkutan ingin mengutamakan efek interaksi dari faktor-faktor tersebut ketimbang hanya efek utama (main effect). Selain itu, semua

aras faktor perlakuannya dapat dikombinasikan secara sempurna (secara faktorial).

Dengan menggunakan contoh percobaan dua faktor, misalnya dengan faktor A, yang

terdiri atas 4 aras (A1, A2, A3 dan A4) dan faktor B, yang terdiri atas 3 aras (B1, B2 dan B3),

maka rancangan yang digunakan untuk menata dan menganalisis datanya dapat berupa:

a) Faktorial (baik dengan rancangan dasar RAL atau RAK), bila faktor A dan faktor B tidak ada

yang lebih diutamakan, dan semua aras perlakuannya dapat dikombinasikan secara

sempurna, yaitu menjadi 4x3 kombinasi perlakuan (A1B1, A1B2, A1B3, A2B1, A2B2, A2B3,

A3B1, A3B2, A3B3, A4B1, A4B2 dan A4B3), dan masing-masing aras dari sebuah faktor

adalah suatu perlakuan yang sama untuk masing-masing aras faktor yang lainnya.

b) Bila ada salah satu faktor yang diutamakan, misalnya karena sifat pengaruhnya, faktor B

lebih diutamakan daripada faktor A, atau untuk memudahkan pelaksanaan percobaan di lapangan tanpa bias, maka harus digunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design),

dengan menempatkan faktor yang diutamakan (faktor B) sebagai anak petak (sub-plot), dan faktor A sebagai petak utama (main plot). Misalnya dalam pengujian tanggapan banyak

variates tanaman terhadap beberapa tingkat intensitas sinar matahari di lapangan, maka

percobaan akan jauh lebih mudah ditata menggunakan rancangan petak terbagi

dibandingkan dengan faktorial. Atau percobaan pengaruh pengairan pada berbagai varietas

padi, misalnya dengan system tergenang, system Gora dan system gogo, maka percobaan

di lapangan lebih baik ditata dengan rancangan Split Plot dibandingkan dengan secara

factorial, karena jika secara faktorial, maka sistem tergenang jika berdampingan, misalnya

mengapit sistem gogo, akan menyebabkan bias terhadap hasil sistem gogo.

c) Akan tetapi, karena sesuatu dan lain hal, ternyata aras-aras faktor B hanya berasosiasi

dengan suatu aras faktor A tertentu saja secara local, yang diistilahkan sebagai tersarang,

maka percobaan harus ditata dan dianalisis dengan rancangan tersarang (Nested Design),

yang dalam hal ini, faktor B adalah tersarang dalam faktor A. Sebagai contoh, pengujian

multi-lokasi (beberapa lokasi) suatu jenis tanaman pada berbagai type sistem lahan, maka

lokasi A dalam sebuah sistem lahan tidak akan dapat dikombinasikan dengan sistem lahan

(51)

Dalam analisis data menggunakan Costat for Windows, ditinjau dari segi struktur data,

ketiga jenis rancangan yang berbeda-beda tersebut, mempunyai struktur data yang sama di

dalam jendela data program Costat, yaitu seperti pada Gambar 1.14 untuk percobaan dua faktor

dan Gambar 1.16 untuk percobaan tiga faktor. Pada bagian ini akan diuraikan hanya rancangan

faktorial, sedangkan rancangan petak terbagi akan dibahas pada bagian berikutnya, dan

rancangan tersarang, karena tidak termasuk di dalam kurikulum, tidak akan dibahas lebih lanjut

untuk sementara ini.

Dalam proses pengacakan penempatan unit percobaan, maka sebuah kombinasi

perlakuan pada percobaan faktorial dapat dianggap sama dengan sebuah aras perlakuan pada

percobaan satu faktor. Namun, dalam proses analisis data, maka sumber keragaman dari

kombinasi perlakuan ini dipecah lebih lanjut menjadi, faktornya dan interaksi antar

faktor-faktornya. Untuk percobaan faktorial 2 faktor, misal faktor A dan B, maka dari kombinasi

perlakuan AiBj akan dihasilkan 3 sumber keragaman, yaitu efek utama (main effect) faktor A, efek

utama faktor B dan efek interaksi (interaction effect) A* B. Untuk percobaan faktorial 3 faktor,

misalnya A, B dan C, maka akan dihasilkan 7 sumber keragaman, yaitu A, B, C, A* B, A* C, B* C

dan A* B* C. Seperti halnya program statistik yang lainnya, seperti Minitab dan Statistica for

Windows, CoStat juga menunjukkan hasil yang sama. Hanya saja, untuk uji perbedaan rerata perlakuan (Post Hoc mean test), CoStat tidak menguji efek interaksi, seperti yang dapat dilakukan

dengan program Statistica for Windows.

Jika dilihat dari pengaruh masing-masing faktornya, misalnya pada percobaan faktorial 2

faktor, bisa saja percobaan faktorial dianggap sebagai dua percobaan 1 faktor. Akan tetapi,

melaksanakan percobaan secara faktorial bertujuan utama untuk mengevaluasi apakah ada

interaksi antara kedua faktor yang diuji, selain juga dapat dievaluasi pengaruh masing-masing faktor (main effect). Pengertian ada interaksi nyata atau tidak ada interaksi dapat diilustrasikan

seperti pada Gambar 4.01.

(52)

Pada Gambar 4.01, gambar I , I I dan I I I menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata antara kedua faktor karena efek sederhana (simple effect) dari faktor B (| b1-b2| ) konstan

antar aras dari faktor A (a1 & a2) atau sebaliknya, sedangkan gambar I V, V dan VI , menunjukkan

adanya interaksi yang nyata antara kedua faktor, karena efek sederhana dari faktor B (| b1-b2| )

TI DAK KONSTAN antar aras dari faktor A (a1 & a2) atau sebaliknya. Untuk kasus pada Gambar V & VI , mungkin rerata masing-masing aras faktor hampir sama, artinya tidak ada pengaruh

utama (main effect) masing-masing faktor perlakuan (a1 = a2 dan b1 = b2), TETAPI ternyata ada

pengaruh interaksi yang nyata, bahkan mungkin sangat nyata, antara kedua faktor perlakuan.

Untuk ilustrasi teknik analisis varians terhadap percobaan faktorial 2 faktor yang

pelaksanaannya ditata menurut Rancangan Acak Kelompok dapat dilihat pada Bab 1, pada bagian

1.4.2. Berikut ini akan diberikan ilustrasi teknik ANOVA percobaan faktorial 2 faktor yang ditata

menurut Rancangan Acak Lengkap. Perhatikan Gambar 4.02.

Gambar 4.02. Prosedur ANOVA percobaan faktorial 2 faktor yang ditata menurut RAL (2-way Completely Randomized) serta pengisian kotak dialog yang harus diisi

Jadi untuk analisis varians percobaan 2 faktor yang ditata menurut RAL-Faktorial, yang

datanya juga tampak pada Gambar 4.02, maka jenis Anova yang harus dipilih adalah 2-way

Completely Randomized. Karena kedua faktor perlakuan bersifat setara (tidak ada yang lebih

diutamakan), maka penempatan faktor yang mana saja sebagai faktor 1 dan yang lainnya sebagai

faktor 2 tidak akan menimbulkan masalah. Pada Gambar 4.02, yang ditempatkan sebagai faktor 1

adalah Var-padi dan faktor 2 adalah Dosis-N, sedangkan data yang dianalisis adalah data jumlah

daun. Hasil analisisnya, yaitu tabel Anova dapat dilihat pada Gambar 4.03, yang menunjukan

adanya interaksi yang nyata antara kedua faktor perlakuan yang diuji terhadap jumlah daun yang

diamati, selain ada pengaruh nyata masing-masing faktor perlakuan, karena p-value-nya

(53)

Gambar 4.03. Hasil analisis varians (tabel ANOVA) terhadap data jumlah daun pada Gambar 4.02 yang diperoleh dari percobaan faktorial 2 faktor yang ditata menurut RAL (2-way Completely Randomized)

4.2. Percobaan Split- Plot

Bila suatu percobaan lapangan yang menguji 2 faktor perlakuan di mana lay-out

plotting-nya sedemikian rupa, sehingga tiap blok dibagi menjadi sejumlah petak utama, dan tiap petak

utama dibagi lagi menjadi sejumlah anak petak, maka percobaan tersebut merupakan percobaan

yang ditata menurut Rancangan Petak Terpisah atau petak terbagi (Split Plot Design). Untuk

ilustrasi teknik analisis varians terhadap data percobaan Split Plot, dapat dilihat pada Bab 1 pada

bagian 1.4.2. Pada bagian tersebut juga dapat dilihat teknik analisis varians percobaan faktorial 2

faktor yang ditata menurut Rancangan Acak Kelompok.

4.3. Praktikum Acara 3 ( Percobaan Faktorial & Split Plot)

Untuk kegiatan praktikum Acara 3 ini, jalankan (execute) MS Excel dan CoStat for

Windows, kemudian lakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Ketiklah data percobaan 2 faktor pada Tabel 4.01 (cukup sampai dengan data Biomasa saja,

sedangkan sisanya tidak harus diketik) di jendela worksheet MS Excel, kemudian copy-lah isi

tabel tersebut dari MS Excel ke jendela data CoStat for Windows seperti prosedur yang

dilakukan pada praktikum Acara 1.

2. Setelah data tersebut muncul di jendela data CoStat, simpanlah file dengan nama file

menggunakan no.mhs anda diikuti tanda “-“ dan nomor acara praktikum, dan simpan di folder

My Documents. Misalkan no.mhs anda C1M010020, maka untuk acara 3 ini, nama file anda

(54)

Tabel 4.01. Data percobaan 2 faktor dengan 2x3 kombinasi perlakuan, yang masing-masing

3. Lakukan analisis varians menggunakan RAL-faktorial, sesuai dengan prosedur seperti pada

Gambar 4.02 dan Gambar 4.03, kemudian catat tabel Anova-nya di lembar kerja anda.

4. Setelah itu, lakukan analisis varians dengan Split Plot, di mana Var bertindak sebagai petak

utama dan Dosis-N sebagai anak petak, sesuai dengan prosedur seperti pada Bagian 1.4.2,

kemudian catat tabel Anova-nya di lembar kerja anda.

5. Berikan kesimpulan dan komentar anda terhadap kedua tabel Anova yang anda dapatkan.

Jangan lupa menulis Nama dan No.Mhs anda di lembar kerja anda karena akan menjadi

bahan penilaian praktikum.

Gambar

Gambar 1.15. Struktur data untuk percobaan 3 faktor (2 x 3 x 2) dengan 3 ulangan (Rep) di Excel
Gambar 1.25.  Pilihan jenis Anova dan isian kotak dialog pada sub-menu untuk menganalisis data 2 faktor dengan ANOVA RAK Faktorial (2-way Randomized Blocks)
Gambar 1.26.  Contoh hasil analisis menggunakan ANOVA RAK Faktorial (2-way Randomized Blocks)
Gambar 1.27. Isian pada menu Mean± 2SD untuk melakukan analisis Standard Error dan menempatkan hasilnya di sebelah kanan kolom data terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji lanjut dengan Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf kepercayaan 5% menunjukkan bahwa pengendalian gulma dengan cara manual (C1) menghasilkan batang induk yang lebih

Berdasarkan hasil uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) yang dilakukan, menunjukan bahwa kadar protein bekasam ikan seluang pada perlakuan tanpa penambahan starter berbeda