• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DID"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI KALANGAN ANAK USIA 6-12 tahun

Sepanjang rentang kehidupannya, semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal, manusia selalu mengalami perubahan, baik perubahan dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologi. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan dapat di artikan sebagai perubahan bersifat progresif dan terus menerus. Pertumbuhan merupakan perubahan kuantitatif pada seseorang sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan, perubahan yang terjadi dari akibat pertumbuhan adalah kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu tertentu. Seperti kita tahu bahwa pertumbuhan merupakan suatu perubahan fisik yang terjadi pada seseorang seperti bertambahnya tinggi badan, berat badan, bertambah kuatnya fisik seseorang ataupun proporsi sehingga dapat di simpulkan secara lebih ringkas bahwa pertumbuhan adalah proses perubahan dan kematangan fisik yang menyangkut perubahan ukuran atau perbandingan. Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ-organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologi.

Anak yang berada pada usia 6-12 tahun adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.

(2)

didapat dari orang tuanya. Faktor genetik bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan karena gen yang di dapat oleh seorang anak dari orang tuanya tidak mungkin hilang ataupun berubah sehingga bersifat tetap. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Faktor eksternal atau lingkungan mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungn keluarga merupakan lingkungan pertama yang di kenal seorang anak dan lingkungan yang paling dekat dengan anak sehingga lingkungan keluarga sangat mempengaruhi tumbuh kembang terutama perilaku seorang anak, jika anak dididik dengan baik dan benar oleh orang tuanya maka anak akan mengikuti didikan tersebut dengan baik dan benar namun sebaliknya jika orang tua mendidik anaknya dengan kasar dan dengan perlakuan yang tidak semestinya maka anakpun akan berperilaku kasar dan tidak semestinya. Teman sebaya merupakan seorang anak yang memiliki umur sama atau sebaya, biasanya anak-anak usia 6-12 tahun memiliki cukup banyak teman sebaya baik dari lingkungan sekitar maupun dari sekolahnya, namun demikian anak-anak akan sangat mudah terpengaruh oleh teman-temannya serta lingkungan sekitarnya baik lingkungan rumah maupun sekolah jadi orang tua harus dapat mengawasi pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam hal yang tidak diinginkan.

Karakteristik perkembangan anak pada usia 6-12 tahun ini biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting.Selain itu, perkembangan anak dari sisi sosial, antara lain mereka telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan mandiri karena anak telah mampu beradaptasi dengan baik.

Kemampuan anak yang adaptif:

- Mampu menyelesaikan tugas secara operasional dan tuntas.

- Perhatian/daya tarik pada diferensiasi tugas/kegiatan yang lebih luas. - Mampu membedakan imagery dan realitas.

(3)

- Keinginan berteman (hubungan teman sebaya). - Lebih mampu untuk menunda pemuasan segera.

Perkembangan anak usia dari sisi emosi antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang konsep nilai misalnya benar dan salah.Untuk perkembangan kecerdasannya, ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.

Anak berusia 6 - 12 tahun, biasanya menyebut usia ini sebagai "usia tanggung". Namun resminya, usia ini disebut usia pertengahan anak-anak atau lebih dikenal sebagai anak usia sekolah. Diusia ini ia sudah memasuki dunia sekolah yang lebih serius. Walaupun, ia tetap seorang anak dengan dunia anak-anaknya yang khas.Masa ini ditandai dengan perubahan dalam kemampuan dan perilaku.Pertumbuhan dan perkembangan anak membuatnya lebih siap untuk belajar dibanding sebelumnya.Anak juga mengembangkan keinginan untuk melakukan berbagai hal dengan baik, bahkan bila mungkin dengan sempurna. Karakteristik anak usia sekolah jelas berbeda dengan pra-sekolah. Orang tua perlu melakukan pendekatan yang berbeda, dibanding sebelumnya, ketika anak masih duduk di Taman kanak-kanak.

Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur-angsur.Jika pada periode sebelumnya, daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional dan objektif.Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar.

Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi – operasi, yaitu :

a). Negasi (Negation)

(4)

b). Hubungan Timbal Balik (Resiprok)

Anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat dalam suatu keadaan.

c). Identitas

Anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang ada.

Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.

Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik.Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan-keterbatasan.Untuk mengurangi keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori (memory strategy), yaitu merupakan perilaku disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori.

Terdapat hal-hal yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap, kesehatan dan motivasi), serta pengetahuan yang diperoleh anak sebelumnya. Karena itu proses belajar-mengajar yang baik adalah jika anak berinteraksi dengan pendidik, yaitu orangtua dan guru. Maka pendidik harus pandai menciptakan situasi yang nyaman, membangkitkan semangat belajar, dan anak antusias belajar dengan memberikan metode pengajaran yang tepat.

Jika tipe belajar anak lebih aktif melalui alat pendengarannya (auditif), maka anak diajarkan dengan mendengarkan kaset yang diselingi dengan menunjukkan gambarnya (demonstrasi).dapat juga dengan memutarkan video agar anak dapat melihat (visual) dengan jelas apa yang terjadi. Dengan harapan, tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Perkembangan Pemikiran Kritis merupakan pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber serta mampu befikir secara reflektif dan evaluatif.

(5)

topik.Misal, minta anak menjelaskan konsep meja dan biarkan anak memaparkan satu persatu pengetahuannya tentang meja mulai dari berbagai bentuk, fungsi sampai jumlah penyangganya.

Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat.

Pada tahap ini, anak dapat menghadapi dan menyelesaikan tugas atau perbuatan yang dapat membuahkan hasil, sehingga dunia psikosial anak menjadi semakin kompleks.Anak sudah siap untuk meninggalkan rumah dan orang tuanya dalam waktu terbatas, yaitu pada saat anak berada di sekolah. Melalui proses pendidikan ini, anak belajar untuk bersaing (kompetitif), kooperatif dengan orang lain, saling memberi dan menerima, setia kawan dan belajar peraturan – peraturan yang berlaku. Dalam hal ini proses sosialisasi banyak terpengaruh oleh guru dan teman sebaya. Identifikasi bukan lagi terhadap orang tua, melainkan terhadap guru. Selain itu, anak tidak lagi bersifat egosentris, ia telah mempunyai jiwa kompetitif sehingga dapat memilah apa yang baik bagi dirinya, mampu memecahkan masalahnya sendiri dan mulai melakukan identifikasi terhadap tokoh tertentu yang menarik perhatiannya.

(6)

Daftar Pustaka

Hartinah,Sitti,2008.Pengembangan Peserta Didik.Jakarta: PT Refika Aditama Djaali, 2007.Psikologi Pendidikan.Jakarta:PT Bumi Aksara

http://bentawi.blogspot.co.id/2011/07/perkembangan-anak-usia-6-12-tahun.html

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penilaian observer terhadap keterlaksanaan LKS hasil pengembangan, rata-rata tanggapan guru dan rata-rata tanggapan siswa yang berkriteria sangat

Skripsi ini berjudul Fenomena Berolahraga yang ditulis atas nama Kamal Arief, Nomor Induk Mahasiswa 100905013, Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Isolasi dan

Kemudian setiap kelompok sudah melakukan percobaan dengan baik sesuai yang tertera pada LKK; (3) pada tahap keterampilan mengamati, Setiap siswa dalam kelompoknya

Faktor siswa diantaranya (1) anggapan bahwa menulis adalah hal yang sulit (2)kurangnya latihan menulis huruf Jawa, dan (3) belum hafal huruf Jawa. Banyaknya faktor

Bab pada menyatakan menggemari menolong mukmin dan mengasihani akan segala hamba Allah, dan menakut atas yang meninggalkan dia (chapter on desiring to help

Dari kedua jenis upah tersebut yang menguntungkan adalah upah borongan disebabkan karena upah borongan disebabkan karena upah borongan berdasar pada jumlah volume pekerjaan

kepatuhan wajib pajak atas pajak rumah kos. Hal tersebut disebabkan karena pajak rumah kos masih kategori pajak baru, yang mulai diterapkan pada akhir tahun 2013 dan