• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap dan Perilaku Wirausahawan Sukses (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sikap dan Perilaku Wirausahawan Sukses (1)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN SUKSES Dosen Pembimbing : Yuliani ,S.E, M.M

Disusun Oleh : Kelmpok III

PROGRAM STUDI S1-FARMASI STIKES KARYA PUTRA BANGSA

TULUNGAGUNG 2015

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Puji syukur kehadirat Allah swt karena dengan izin-Nya kita masih di beri kesempatan dalam menyelesaikan penyusunan makalah yang bertema “Kewirausahan ” dan berjudul “Sikap Dan Perilaku Wirausahawan Sukses”. Serta tak lupa pula penulis haturkan salawat dan salam atas junjungan Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta para pengikutnya sampai akhir zaman, amin.

Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas kewirausahaan kami sebagai tujuan untuk lebih mengetahui sikap dan perilaku wirausahawan sukses yang dapat kita pelajari lebih dalam lagi sehingga kita menjadi wirausahawan yang sukses pada usia muda ini. Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini dengan poin-poin yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Serta kami ucapkan trimakasih kepada ibu Yuliani ,S.E , M.M selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing kita dalam materi ini.

Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari pada itu penyusun memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini di masa akan datang dan penyusun berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Tulungagung 9 Maret 2016

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

2.3 Sikap dan perilaku wirausahawan yang sukses... 4

2.4 Sikap dan perilaku kerja prestatif... 6

2.5 Semangat wirausaha... 7

2.6 Bekerja efektif dan efisien... 11

2.7 Kepemimpinan... 12

2.8 Sikap pantang menyerah adalah modal untuk sukses... 16

(4)

2.9 kompetensi dibidangnya... 19

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan... 22

3.2 Saran... 23

DAFTAR PUSTAKA 24

(5)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk memberdayakan rakyat hendaklah disertai transformasi secara seimbang, baik itu transformasi ekonomi, social, budaya maupun politik. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara kekuatan ekonomi, budaya, social dan budaya.

Dengan adanya pemberdayaan, masyarakat dapat menjalankan pembangunan dengan diberikan hak untuk mengelola sumber daya yang ada. Masyarakat miskin diberikan kesempatan untuk merencanakan dan melaksanakan pogram pembangunan yang telah mereka tentukan. Dengan demikian masyarakat diberi kekuasaan untuk mengelola dana sendiri, baik yang berasal dai pemerintah maupun pihak lain.

Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.

Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.

Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.

1.1. RUMUSAN MASALAH

(6)

2. Bagaimana sikap dan perilaku kerja prestatif ? 3. Bagaimana semangat wirausaha ?

4. Bagaimana bekerja efektif dan efisien ? 5. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan ?

6. Apa yang dimaksud dengan sikap pantang menyerah adalah modal sukses ?

7. Apa yang di maksud dengan kompetensi di bidangnya dan komitme adalah kemampuan yang di butuhkan ?

1.2 TUJUAN

1. Untuk mengetahui sikap dan perilaku wirausahawan yang sukses. 2. Untuk mengetahui sikap dan perilaku kerja prestatif.

3. Untuk mengetahui semangat wirausaha. 4. Untuk mengetahui bekerja efektif dan efisien. 5. Untuk mengetahui teori kepemimpinan.

6. Untuk mengetahui sikap pantang menyerah adalah modal sukses.

(7)

BAB II ISI

2.1 Pengertian wirausaha

a. Ahli Ekonomi/Ekonomi

Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian. b. Psikologi/Ahli Kejiwaan

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya, di luar kekuasaan orang lain.

a. Businessman

Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner, pemasok, konsumen, atau seseorang yang diajak kerjasama.

b. Gede Parma

Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.

c. J.A. Schumpeter

Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.

2.1.1 Tujuan kewirausahaan

a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas

(8)

c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.

 Sasaran kewirausahaan

a. Instansi pemerintah

b. Pelaku ekonomi

c. Generasi muda

2.2 SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN YANG SUKSES

 Sikap seorang wirausahawan adalah :

1. Sikap selalu berfikir positif dalam menghadapi segala hal ( positive thinking )

2. Respon yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.

3. Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikir maju, bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu ( think for the future, no the past ), ia tidak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.

4. Sikap tidak getar saat melihat pesaing ( competitor ).

5. Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin maju.

6. Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain

7. Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras ( pantang menyerah ) sehingga menimbukan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya.

(9)

 Perilaku Wirausaha

Perilaku dan sikap tidak bisa dipisahkan untuk menjadi lebih sempurna karena kedua-duanya memiliki karakteristik yang berbeda. Sikap itu cara pandangan dan pola piker ( mindset ) atas hal-hal yang dihadapinya, seperti rasa takut, kesulitan, cobaan, kritik, saran, tekan, dan hambatan yang mendasari sebuah tindakan. Sedangkan perilaku adalah tidakan ( act ) dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh.

1. Perilaku wirausaha secara individu

a. Teguh pendiriannya.

b. Selalu yakin dengan apa yang ia kerjakan dan lakukan

c. Berperilaku professional dalam arti punya tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, bersuha tetap konsisten pada pendirinnya, serta jujur dan terbuka.

d. Optimis dalam segala perilaku yang ia lakukan.

e. Berpikir positif dalam mendengar serta menanggapi suatu saran atau cercaan.

2. Perilaku wirausaha secara social dan lingkungan

a. Berpenampilan rapi dan ingin disukai oleh setiap orang.

b. Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya.

c. Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang baik.

(10)

e. Padai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak orang yang senang dengannya.

3. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan

a. Berorientasi pada tujuan dan tetap keinginan kuat pada hasil yang sempurna.

b. Bila kerja ( workaholic ) dan bekerja dengan baik sehingga tidak menyukai kelemahan ( perfectionist )

c. Tidak suka menunda pekerjaan dn selalu ingin cepat diselesaikan.

d. Haus akan prestasi sempurna ( excellence )

e. Tuntas dalam mengerjakan tugas

f. Energik atau penuh semangat dalam bekerja dan mengerjakan tugas.

g. Paling menyukai pekerjaan yang baru dan menantang.

h. Kreatif dan inovatif sehingga selalu mempunyai ide-ide yng cemerlang dan bisa keluar dari tekanan.

4. Perilaku wirausaha dalam menghadapi risiko.

1. Mengevaluasi risiko dan dampaknya terlebih dahulu.

2. Mencari keputusan yang tepat dan optimal.

3. Tidak takut terhadap risiko karena ia kuat dalam hal institusinya.

4. Waspada dan antisipatif sehingga selalu berperilaku proaktif.

(11)

a. Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan.

b. Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lain.

c. Membuat karyawan tenang dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya.

d. Mempunyai karisma dan berjiwa besar.

 Keterampilan Wirausahawan

1. Keterampilan dasar

a. Keterampilan dalam memimpin

b. Ketrampilan memotivasi tim dan membangun tim yang kuat ( team building ).

c. Keterampilan mengorganisasi tim

d. Keterampilan mengatasi konflik

e. Keterampilan berkomunikasi.

f. Keterampilan merencanankan strategi usaha.

g. Keterampilan mengatasi kesulitan menjadi peluang.

2. Keterampilan khusus

a. Keterampilan menjual ( selling skil )

b. Keterampilan teknis ( untuk produksi )

Contoh :

(12)

 Usaha properti – butuh keterampilan membangun

 Usaha bengkel – butuh ketermpilan mekanika.

2.3 SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

 Salah satu karakteristik wirausahawan yang penting untuk meraih sukses

adalah tidak mau jadi orang-orang yang biasa saja.

1. Belajar itu untuk hidup, sukses adalah prestasi.

2. Belajar bermimpi lalu mencoba sebagai langkah awal sikap dan perilaku prestatif

Tidak ada orang yang sukses yang tidak berani bermimpi, dan punya mimpi tetapi tidak memiliki soul atau jiwa tidak diisi dengan hasrat atau keinginan untuk mewujudkannya.

Ada 4 jenis dan tipe orang dalam melihat kesuksesan seseorang.

a. Jenis yang tidak mau bermimpi ( malas )

Sehingga ia menghindari kerja keras tetapi ingin sukses.

b. Jenis penonton

Ingin sukses dan bermimpi tetapi tidak mau kerja keras

c. Jenis follower atau peserta lomba untuk sukses

Sudah punya mimpi dan ingin sukses tetapi belum mampu mewujudkan karena belum mempunyai sikap dan perilaku kerja prestatif.

(13)

Sudah pasti punya mimpi, hasrat, ingin sukses kuat, merencanakan, dan mempersiapkan lalu mencoba dan terus mencoba terus berpikir kreatif untuk menjadi yang terbaik. Sikap dan perilaku inilah yang disebut perilaku prestatif.

2.4 SEMANGAT WIRAUSAHA

Kewirausahaan dapat diterapkan dalam semua bidang seperti: di kampus, ditempat kerja, saat melakukan kegiatan sehari-hari, atau ketika memutuskan dan menjalankan sebuah unit uasaha. Ketrampilan wirausaha sebenarnya terdapat pada setiap orang, tetapi yang sering terjdi adalah kemampuan kewirausahawan tidak di munculka, dioptimalkan dan digunakan. Hal ini terjadi karena selalu terjebak oleh pola pikir logikayang selalu mengutamakan kenyamanan, bebas dari risiko, memilih solusi yang pasti sehingga kemampuan berfikir dengan otak kanan jarang dilakukan.

Semua kegitan kita sehari-hari juga memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan pola kerja dalam penerapan kewirausahaan. Contohnya kegiatan bepergian ke luar kota secara prinsip hampir sama dengan kewirausahaan. Uraian persamaan antara perencanaan dan kewirausahaan untuk contoh tsb.

Tabel:

Prinsip-prinsip kewirausahaan perencanaan

Prinsip tujuan  Ada arah dan tujuan  Ada arah dan tujuan

Prinsip pola pikir  Ada  Ada

Perencanaan kerja  Ada perencanaan usaha  Ada perencanaan kerja

Prinsip terhadap

risiko

 Mengelola risiko  Mengelola risiko

Prinsip “keluar dari

ona nyaman”

 Ya  Ya

Prinsip manajerial  Ada  Ada

Prinsip konsep kerja  Ada konsep  Ada peta kerja

Prinsip keuangan  Ada pengetahuan tentang

keungan dan pengelola

 Ada pengetahuan

tentang keuangan

(14)

Prinsip kendali  Ada  Ada

Prinsip kreatifitas

dan inovasi

Prinsippola kerja

prestatif

 Ada, prestasi kerja  Ada prestasi

perjalanan

Jadi, pola pikir dan pola kerja kewirausahaan mirip dengan kegiatan hidup sehari-hari. Maka, memilih karir dan jalan hidup sebagai wirausahawan sama atau kirip dengan keputusan apa yang akan kita lakukan di setiap harinya.

2.4.1 FAKTOR SEMANGAT PENTING DALAM BERWIRAUSAHA

Semangat seorang wirausahawan kita bayangkanseperti sebuah mobil. Apabila sebuah mobil tanpa energi, yaitu “bahan bakar” yang merupakan sebagai semangat agar termotivasi terus oleh “ gas” sebagai motor penggeraknya. Jika gasnya tidak ada, maka mesin itu akan menjadi rongsokan dan tidak dipakai lagi. Tetapi, semangat saja juga tidak cukup untuk membuat sebuah mobil itu berjalan dengan baik. Mobil juga memerlukan “prosneling” yitu keberanian untuk memutuskan dalam tindakan. Berani bermimpi adalah awal anda sebelum sukses.

2.4.2 SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN

Semangat dan gairah tampaknya sama namun intinya berbeda. Seperti inilah uraian detailnya antara semangat dan gairah:

(15)

Gairah : energi yang diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur kecintaan, kesukaan, dan hoby di dalamnya. Jadi, bukan semata-mata karena manfaat dan tujuannya saja.

Sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan berwirausaha atau kegiatan apapun adalah mempunyai semangat (harapan) dan gairah untuk melakukannya. Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber energi (motivasi) dalam berwirausaha.selainitu juga butuh dynamo starter atau pematik agar sumber energi bisa “menyala” (bersemangat dan bergairah) terus menerus yaitu komitmen dalam memilih jalan karir sebagai wirausaha yang sukses dan cerdas.

Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan disebabbkan dari beberapa faktor, yaitu:

1. Figur bagi seseorang guna membangkitkan semangat, karena melihat orang itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu (ingat: bisnis bisa di-copy hasilnya untuk menjadi seperti dirinya tetapi tidak bisa meng-copy seluruhnya)

2. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan kewirausahaan.

3. Keterpaksaan akarena tetap bertahan (survive) dan hidup. Semangat bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup.

4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin miskin selamanya.

5. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan pintas untuk semangat menjadi wirausahawan

6. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan

(16)

2.4.3 SIKAP ORANG YANG TIDAK MEMILIKI SEMANGAT WIRAUSAHA YANG BAIK

Banyak orang yang berfikiran positif dan mempunyai semanagt yang tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Ada beberapa sikap yang salah dalam menyikapi kegagalan, yaitu:

1. Sikap “saya takut gagal”

Sikap takut gagal menghentikan semua energi, semanagt, dan gairah kerja yang dulunya tinggi sekarang menurun drastissehingga mengalami kemunduran. Takut gagal berarti takut berisiko sehingga lebih baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya.

2. Sikap yang keliru tentang kegagalan

Gagal bukan berarti terminasi sebuah perjalanna karena itu merupakan perjalanan yang panjang. Dibutuhkan proses untuk menaklukkan kegagalan demi kegagalan. Jadi kegagalan adalaah episode perjaanan yang harus kita lalui bak sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa menang.

3. Tidak siap menghadapi kegagalan

Banyak orang yang berprestasi di kampus tetapi tidak siap untuk menghadapi kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha. Hal itu dikarenakan orang yang berprestasi cenderung ingin segalanya sukses dan tidak pernah gagal. Padahal di kampus kita mengahdapi suatu hal yang pasti ada jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan kita menghadapi jawaban yang kompleks, majemuk, dan bahkan mungkin belum ada jawabanya.

(17)

Selain sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba. Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan mencoba dan mencoba lagi (ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah dekat dengan kesuksesan itu.

Semangat wirausaha harus ditopang kuat oleh sikap, pola pikir dan presepsi tentang kegagalan.prinsip pertama untuk menopang semangat kewirausahaan. Prinsip berikutnya adalah sikap bekerja yang efisien dan efektif tak kalah pentingnya.

Kunci Agar Memiliki Semangat Kewirausahaan

Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausaan adalah tidak takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup kita.

2.5 BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

Efisiensi berarti sebuah hasil telah di capai dan diwujudkan melalui perencanaan dan perencanaan dan pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang rendah rendah sesuai rencana atau penekanan pada waktu penyelesaian yang lebih cepat.

Bila dirincikan secara jelas , efisiensi itu berorientasi pada salah satu atau beberapa aspek berikut :

1. Pencapaian target biaya yang dikeluarkan masih di bawah rencana. Berarti ada selisih antara target biaya dengan realitas biaya yang kita sebut efisiensi.

2. Proses yang dipilihnya lebih terfokus pada penggunaan alat, dengan cara dan taktik yang di perhitungkan dengan baik dan matang agar diperoleh hasil yang maksimal.

(18)

Efektivitas adalah pencapaian tujuan atau target dalam batas waktu yang sudah di tetapkan tanpa sama sekali memperdulikan biaya yang dikeluarkan. Pemikiran yang efektif itu lebih berorientasi pada penggabungan dari aspek-aspek di bawah ini yang di katgorikan dan di sinergikan untuk mencapai tujuannya secara optimal, yaitu :

1. Kualitas yang baik (quality) 2. Waktu yang tepat (time) 3. Biaya yang optimal (cost) 4. Sistem yang benar

5. Metode kerja sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan (SOP = Standard Operation Prosedure)

6. Alat yang benar dan tepat (tidak sekedar selesai pekerjaannya)

Prinsip kerja yang efektif adalah prinsip kerja yang mengutamakan 4 hal utama pencapaiaan kerja, yaitu :

1. Ketepatan (accurate) , tepat waktu, saasaran, kualitas, dan biaya yang direncanakan atau dianggarkan.

2. Kecepatan (speed) , cepat dalam proses pengerjaannya dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikannya.

3. Hemat (efficiency), hemat biaya untuk itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi untuk menciptakan cara agar biayanya seefisiensi mungkin tanpa mengorbankan kualitas dan target waktu yang telah ditetapkan. Faktor teknologi sangat berperan penting dalam faktor hemat biaya.

4. Keselamatan dan dan keamanannya (safety), faktor keselamatan dan keamananitu sangat diperlukan. Seandainya faktor keselamatan dan keamanan ini tidak di perhatikan, sekalipun semua aspek bagus , maka akan timbul masalah baru.

(19)

2.6 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan.

Kepemimpinan mengandung 4 faktor kemempuan utama yang perlu dibangun, dibentuk, dan diperdayakan dengan baik, yaitu :

1. Kemampuan memotivasi dan menjadi contoh bagi yang lain.

2. Kemampuan memimpin, memengaruhi, mendistribusikan kekuasaan (wewenang)dan memperdayakan anggotanya.

3. Membangun tim dan kerja sama kelompoknya.

4. Kemampuan berkomunikasi dan bernegoisasi untuk mengatasi konflik.

Ada beberapa kebiasaan mendasar dan tingkah laku seorang pemimpin yang istimewa atau dianggap mampu dan baik. Kebiasaan-kebiasaaan itu bisa dicerminkan dalam beberapa kelompok, yaitu :

1. Kebiasaan menantang proses

2. Mencari kesempatan untuk mencapai karir yang lebih baik (puncak karir)dan tampil untuk berprestasi.

3. Berani mencoba sesuatu yang orang lain tidak berani lakukan (karena takut gagal) dan mengambil resikonya.

4. Kebiasaan untuk memberikan inspirasi visi bersama 5. Menggambarkan masa depan (visioner)

6. Suka membantu orang lain

7. Kebiasaan menggambarkan orang lain untuk bertindak 8. Mempererat kerja sama

9. Memperkuat tim agar solid

10. Kebiasaan membuat model pemecahan masalah 11. Memberi contoh terlebih dahulu

12. Merencanakan kesuksesan kecil bagi orang lain 13. Kebiasaan memberi semangat dan motivasi

14. Mengakui, memuji, dan menghargai kontribusi individu (anggotanya) 15. Merayakan pretasi kerja.

(20)

Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan managemen (menegement)

terdapat pada cara dan kegiatan serta kemampuannya untuk mewujudkan sebuah tujuan. Perbedaan itu biasanya bisa dilihat dalam uraian berikut ini :

1. Manajemen adalah suatu kegiatan, cara dan proses untuk mengorganisir, mempromosikan, merencanakan, dan mengendalikan sehingga tujuan kelompok atau organisasi bisa tercapai dengan baik. Singkatnya adalah sebagai proses pencapaian tujuan organisasi melalui usaha orang lain. 2. Manajer adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan manajemen

untuk mencapai tujuan organisasi orang lain atau bawahannya termasuk pengikutnya.

3. Kepemimpinan adalah kemampuan (seni dan ilmu) orang yang berusaha untuk memengaruhi perilaku.

4. Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan (seni dan ilmu) kepemimpinan.

Maka, seorang manajer juga seorang pemimpin tetapi seorang pemimpin belum tentu seorang manajer.

SIFAT UMUM KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN

Adapun sifat umum yang memepengaruhi keberhasilan kepemimpinan si sebuah organisasi, yaitu :

1. Mempunyai kecerdasan

Pada umumnya kecerdasan seorang pemimpin yang berhasil lebih tinggi (bisa EQ atau IQ) dari orang yang dipimpinnya, namun gap-nya tidak terlalu besar bila dibanding dengan pengikutnya.

2. Hubungan dengan orang lain(interpersonal)

Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain sangat penting bagi seorang pemimpin dalam tujuannya untuk mengarahkan (lead to), membimbing, dan memengaruhinya agar tujuan organisasi bisa tercapai.

3. Kedewasaan

Kepribadian yang bijaksana , tidak emosional, berpikiran positif, matang, dan bisa menjadi figur adalah modal penting dari seorang pemimpin untuk mencapai tujuannya.

(21)

Tanpa kemampuan untuk menciptakan semangat kerja yang tinggi, gigih, dan motivasi bagi orang lain, pemimpin yang tidak mempunyai kemampuan ini sulit mencapai tujuannya.

5. Motivasi diri sendiri

Bagaimana orang lain bisa termotivasi kalau dirinya sendiri tidak bisa di motivasi.

Kemampuan memotivasi diri sendiri sangat penting sebelum memotivasi orang lain.

6. Sikap dan perilaku

Sikap dan perilakunya menjadi contoh bagi orang lain sehingga secara tidak langsung tindakannya diikuti orang lain. Untuk itu sikap dan perilaku yang baik dan benar akan mendoroang orang akan bersikap yang sama.

7. Intregitas tinggi

Seorang pemimpin selalu menjaga integritasnya ( menyatukan tindakan, pikiran, sikap, dan perilaku) dan menjaga kesatuan kelompok agar tetap utuh sehingga ia rela berkorban demi kelompok dan tujuannya.

8. Humoris

Belajar humor itu penting untuk meredakan ketegangan dan menambah semangat, seorang motivator harus bisa mengatur irama emosi dan situasi agar semangat, gairah, dan suasana tetap tejaga dengan baik.

9. Komitmen tinggi

Menjaga komitmen dari apa yang ia ucapkan, tegaskan dan nyatakan itu sama pentingnya dalam menjaga harga dirinya sehingga komitmen dan integritas itu menyatu dalam harga diri.

10. Mampu memberikan wewenang

Berbagi kekuatan berarti memberi wewenang sesuai tanggung jawabnya kepada orang lain yang ada dalam kelompoknya. Ikatan kekuatan itu muncul bila berbagai kekuatan dalam kelompoknya bersatu.

11. Menciptakan rasa aman

Kemampuan menciptakan rasa saman buat kelompoknya adalah sesuatau yang penting untuk menjaga gairah dan semangat kerja tim.

12. Tegas dan disiplin

Ketegasan dan mempunya disiplin yang tinggi akan menjaga konsistensi sebuah irama kerja yang baik agar bisa menjadikan sebuah budaya dan etos kerja yang baik bagi kelompoknya.

13. Visioner

Mempunya visi dan misi serta meletakkannya sebagia fondasi sebuah tujuan jangka panjang dari tim dan kelompoknya.

(22)

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa mengambil resiko diawal sebelum orang lain berani melakukannya. Tanpa keberanian ini pemimpin akan ditinggalkan oleh pengikutnya.

Jadi, seorang wirausahawan yang hebat juga merupakan seorang pemmpin yang handal. Untuk itu kita perlu mengulas pentingnya faktor-faktor seperti :

1. Mengelola dan mengambil resiko. 2. Sikap pantang menyerah.

3. Kemampuan mengatasi konflik. 4. Menentuakan visi dan misi usaha. 5. Berani mengambil keputusan.

6.7 SIKAP PANTANG MENYERAH ADALAH MODAL UNTUK SUKSES

Semangat pantang menyerah itu kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Hal itu dikarenakan perjalanan menuju sukses itu begitu panjang dan terjal. Semangat pantang menyerah dan kretivitas itu sangat pentik sebagai kemudi untuk menjalankan bisnis.

Cara untuk menciptakan semangat pantang menyerah :

1. Memiliki prinsip hidup.

2. Keinginan kuat untuk berhasil terus dilatih dengan menciptakan kesuksesan kecil setiap hari.

3. Keuletan itu harus anda miliki dengan berfikir bahwa sukses itu tidak ada yang instan. Untuk itu harus teguh, tekun dan ulet.

4. Nyatakan cita-cita anda dalam tulisan yang ditempelkan pda tempat yang sering anda lihat setiap hari agar tetap termotivasi.

5. Persepsi tentang kegagalan diubah menjadi citra positif karena kegagalan itu adalah bagian dari sebuah permainan.

(23)

7. Sikap pantang menyerah itu harus dilatih.

2.8 kompetensi di bidangnya dan komitmen yang kuat adalah kemampuan yang dibutuhkan

Faktor utama untuk membangun sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah kompetensi. Kompetensi adlah pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan kualitas individu yang meliputi sikap, pola kerja, pola pikir, semangat inovasi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melakasnakan suatu pekerjaan. Jadi, seorang wirausahawan juga harus memiliki ketrampilan-ketrampilan lain menunjang kompetensi di bidang bisnis, meliputi:

1. Ketrampilan manajerial (managerial skill)

Digunakan untuk merencanakan, meaksanakan, dan mengorganisir suatu pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

2. Ketrampilan konseptual (conseptual skill)

Ketrampilan dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep, dan visi serta misi agar punya arah yang jelas.

3. Ketrampilan mengelola sumberdaya manusia (human skill)

Ketrampilan memahami orang lain, berempati, berkomunikasi, memotivasi, memberi contoh, dan menjadi teladan bagi orang orang lain serta berelasi dengan pelanggan secara baik.

4. Ketrampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan (decision making skill)

Dalam proses menuju kesuksesan, seseorang tidak luput dari masalah. Oleh sebab itu, kompetensi wirausaha salah satunya adalah mengambil keputusan yang tepat.

5. Ketrampilan mengelola waktu (time managemen skill)

(24)

mewujudkan rencana kerja yang begitu padat, kita harus pandai-pandai mengelola waktu agar optimal dalam arti efisiendan efektif.

6. Ketrampilan teknis (technical skill)

Dalam setiap jenis bisnis, pasti ada ketrampilan teknis yang diperlukan sebagai ketrampilan intinya (specialist skill).

Ketrampilan teknis ini sangat penting sebagai ketrampilan inti dalam membangun kemampuan kewirausahaan. Ketrampilan inti disebut specialist skill dari the bussiness Team Skill.

Kemampuan intelektual intrepeneur adalah tingkat pengetahuan yang tinggi yang dimiliki seseorang dalam usahanya untuk meraih kesuksesan.

2.8.1 Faktor-faktor yang Menunjukan Komitmen yang Tinggi :

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi orang dengan kegagalan adalah bahwa mereka terlalu cepat menilai situasi-situasi tertentu alam hidupnya dan menganggapnya sebagai kegagalan. Adapun faktor-faktor penting yang menunjukan seseorang berkomitmen tinggi terhadap pekerjaanyaadalah sebagai berikut :

1. Mempunyai dedikasi

Ada unsur dedikasi yang kuat terhadap pekerjaanya sebagai wirausaha, sehingga ia tidak menganggap wirausaha hanya sekedar mencari keuntungan semata terapi juga membantu orang lain dan menjadi bagian dari amal baik.

2. Mencintai pekerjaanya

(25)

3. Ingin menjadi contoh bagi orang lain

Tanpa keinginan berbagi, memberi nafkah untuk orang lain, dan menjadi contoh bagi anak-anaknya istri, keluarga dan temen-emennya maka seseorang wirausaha sulit untuk tetap berkomiymen. Hasrat inilah yang akan membangkitkan gairah dalam berwirausaha dan berjuangpada sebuah komitmet.

4. Tidak ingin menjadi pengecut

Tidak ada seseorang pengecut yang berhasil dalam mewujudkan impiannya dan juga tiak ada wirausahawan yang berhasil karenamempunyai kepribadian seorang pengecut. Oleh karena itu, disebut Wira-Usaha, dimana ‘Wira’ berarti berani (bukan pengecut)

5. Profesionalisme membuat ia selalu memegang janjinya

Memegang janji berarti selalu berkomitmen pada janji. Begitu juga seorang wirausahawan harus selalu memegang janjinya agar karyawannya mau mendengarkan apa yang ia perintahkan. Inti dari komitmen yang tinggi aslah memegang janji dan tepat janji.

6. Berorientasi pada mutu hasil kerjanya

Untul tetap menjaga komitmen dalam wirausaha, salah satu caranya adalah berorientasi padda mutu kerja yang prima, bukan asal-asalan.

7. Selalu bisa mengendalikan diri

Dalam situasi apapun, seorang wirausaha harus bisa mengendalikan diri terhadap kritikan, cercaan, tekanan, teguran, komplain, protes, dan pengaruh negatif dari lingkungan terdekatnya. Kemampuan dalam mengendalikan diri seseorang wirausahawan akan sangat membantu dalam menjaga komitmen yang tinggi.

8. Tekun dan ulet dalam bekerja

(26)

menjaga komitmen yang tinggi meskipun dalam kondisi terpuruk. Seseorang wirausahawan yang cerdas pantang mundur.

9. Keyakinan diri dan kedisiplinan sebagai kunci pokok

Komitmen harus dijiwai oleh keyakinan diri yang teguh serta kedisiplinan yang tetap terjaga dengan baik. Komitmen akan hilang bila anda tidak disiplin dan tidak yakin pada diri sendiri.

2.8.2 Menerapkan Perilaku Yang Mendukung Komitmen Yang Tinggi

Sikap dan perilaku yang penting agar bisa membantu mewujudkan komitmen yang tinggi dalam berwirausaha adalah :

1. Sikap tepat waktu untuk membangun disiplin diri (discipline building)

2. Sikap tepat janji, karena janji adalah utang yang harus ditepati

3. Sikap kerja bermutu dan beroientasi pada hasil yang bermutu tinggi

4. Sikap memberi dan mau membimbing orang lain

5. Sikap profesional dalam bekerja sesuai dengan kopetensinya

2.8.1 Jenis Komitmen Dalam Berwirausaha

Ada beberapa jenis komitmen yang berbeda dalam berwirausaha. Komitmen-komitmen itu adalah :

1. Komitmen terhadap diri senidiri ( individual commitment )

Hal yang penting dalam membangun semangat wirausaha dan tetap fokus pada tujuan adalah tetap pada komitme diri sendri, yaitu komitmen untuk :

1. Mewujudkan cita-cita atau mimpi

2. Keluar dari kemiskinan

(27)

4. Tidak mau menjadi orang biasa-biasa saja.

5. Bisa memberi nafkah bagi orang yang anda cintai dan orang lain.

2. Komitmen pada keluarga

Sesuatu yang penting saat kita berkeluarga nanti adalah tidak mau membuat keluarga menjadi sulit.

3. Komitmen pada visi bisnis ( bussiness commitment )

Merupakan wujud dari visi untuk mencapai komitmen suatu perancangan yang telah diatur.

4. Komitmen pada orang yang mempercayai ( trust building commitment )

Semua akan runtuh dengan cepat bila tidak ada komitmen dalam menjalankan suatu bisnis. Misalkan komitmen kepada :

1. Invistor yag telah mempercayainya.

2. Partner atau pemegang saham lainnya.

3. Seluruh staf,karyawan, dan menejer-menejernya.

4. Mitra usaha.

5. Bank sebagai pinjaman

6. Komitmen kepada orang menghidupkan bisnisnya, yaitu konsumen (commitment to costumers)

Komitmen ini adalah ujung tombak dari seluruh komitmen yang ada bila anda ingin bisnis tetap berjalan dengan baik dan terus tumbuh.

5. Komitmen terhadap lingkungan (evironment commitment)

(28)

6. Komitmen terhadap aspek sosial masyarakat (social Commitment)

Banyak usaha yang terus didukung oleh masyarakat sekitar dan seluruh aspek sosilnya karena sang wirausahawan mempunyai komitmen terhadap masyarakat dan lingkungan sosial dengan cara :

a. Ikut mendukung program-program yang dibuat masyarakat sekitar.

b. Ikut menjaga kebersihan.

c. Ikut berpartisipasi dalam program pengentasan kemiskinan atau pengurangan tingkat pengurangan bagi masyarakat sekitar.

d. Mensukseskan program RT/RW/kelurhan/kecamatan dalam acara-acara memperingati hari besar, seperti hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, dan lain-lain.

7. Komitmen terhadap etika bisnis ( ethic commitment)

Komitmen terhadap etika kerja yang baik an menjunjung tinggi moral yang baik akan didukung oleh banyak pihak termasuk pesaing anda.

8. Komitmen kepada sang maha pencipta (commitment for God)

Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keberuntungan juga datang dari yang diatas, yaitu tuhan yang maha esa. Tanpa sang pencipta nicaya bisnis kita tidak diberi karunia dan ridho.

(29)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang

mengorganisasi faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.

 karakteristik wirausahawan yang penting untuk meraih sukses

adalah tidak mau jadi orang-orang yang biasa saja.

 Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausaan adalah

tidak takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup kita.

 Efisiensi berarti sebuah hasil telah di capai dan diwujudkan

melalui perencanaan dan perencanaan dan pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang rendah rendah sesuai rencana atau penekanan pada waktu penyelesaian yang lebih cepat.

 Efektivitas adalah pencapaian tujuan atau target dalam batas

waktu yang sudah di tetapkan tanpa sama sekali memperdulikan biaya yang dikeluarkan.

 Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses memengaruhi atau

memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

 Sifat umum yang memepengaruhi keberhasilan kepemimpinan si

(30)

lain, Motivasi diri sendiri, Sikap dan perilaku , Intregitas tinggi, Humoris, Komitmen tinggi, Mampu memberikan wewenang, Menciptakan rasa aman, Tegas dan disiplin, Visioner, Mengambil resiko

 Semangat pantang menyerah itu kunci utama untuk meraih

kesuksesan dalam berwirausaha

3.2 Saran

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk

Karena itu, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter diharapkan dapat ikut memberikan stimulus moneter agar Indonesia tidak hanya dapat meredam dampak krisis tapi

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa variasi mengajar guru dalam proses pembelajaran merupakan suatu jenis perubahan dalam kemampuan guru untuk

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING MELALUI TEKNIK PERMAINAN KATA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengolah limbah cair pabrik kelapa sawit menjadi biometana yang dapat.. digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik menggantikan batu

RS dapat dihasilkan dari proses pengolahan (pemanasan dan pendinginan bahan berpati yang berulang-ulang), sifat alami pati (pati kentang, pisang dan bahan nabati

Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus

Materi kelas XII Program Ilmu Pengetahuan Alam minimal menyajikan Hitung integral; Grafik himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dengan dua variabel; Nilai