" Penyakit Gaya Hidup" Problem Kesehatan 2010 Tuesday, 05 January 2010 16:15
Oleh : - Prof Dr dokter Anies MKes, PKK, Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, pakar kedokteran lingkungan .
TAHUN 2009 kita lalui dengan hingar bingar munculnya penyakit influenza babi atau flu babi (swine influenza). Flu babi merupakan penyakit saluran pernapasan akut yang sangat menular.
Secara resmi memang belum dilaporkan adanya kasus ini di Indonesia, tetapi tidak tertutup kemungkinan suatu saat merebak seperti kasus flu burung pada tahun-tahun mendatang.
Di tahun 2010 ini, di samping penyakit menular yang rutin merebak sepanjang tahun seperti demam berdarah dengue, penyakit tidak menular akan semakin mengancam. Beberapa penyakit terkait dengan pemanasan global, serta tren gaya hidup modern yang tidak sehat.
Salah satu masalah kesehatan yang diprediksi masih menonjol di tahun 2010 adalah penyakit menular yang ditularkan oleh serangga, terutama nyamuk. Hal ini berkaitan dengan pemanasan global.
Ada berbagai dampak yang muncul akibat gejala alam tersebut. Terakhir, dikabarkan bahwa pemanasan global merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan ketidaklaziman habitat serangga. Penyakit demam berdarah dengue, malaria, kaki gajah, masih menjadi ancaman. Kesemuanya atas peran serangga penular, dalam hal ini nyamuk.
Saat ini, dunia memang sedang mengalami pemanasan global dan ini sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim dan temperatur. Temperatur bumi semakin meningkat dan
mengakibatkan terjadi ketidaklaziman terhadap habitat serangga.
Dari penelitian yang dilakukan dalam skala laboratorium, gejala ini memang terlihat. Penelitian tersebut membuktikan bahwa dengan adanya perubahan temperatur dengan sendirinya akan mengubah siklus kehidupan kita.
Dalam hal ini, serangga memiliki batas maksimum dan batas minimum. Selain itu, serangga merupakan hewan berdarah dingin.
Seiring bertambahnya suhu maka pertumbuhan mereka bisa lebih cepat. Siklus hidupnya semakin pendek tetapi populasinya meningkat dengan pesat. Mengingat serangga tidak mempunyai batasan terhadap daerah jelajah, maka hal ini harus diwaspadai.
Mewabahnya penyakit demam berdarah di seluruh Indonesia akhir- akhir ini bukan hanya disebabkan oleh sikap dan pola hidup tidak higienis. Pemanasan global juga turut memicu
" Penyakit Gaya Hidup" Problem Kesehatan 2010 Tuesday, 05 January 2010 16:15
pertumbuhan nyamuk sebagai pembawa penyakit tersebut, dalam hal ini nyamuk dapat bertahan hidup dan berkembang di daerah yang sebelumnya tidak mungkin.
Pemanasan global membuat nyamuk yang selama ini hidup di daerah panas dan daerah dengan ketinggian kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut, mampu berkembang biak dan bertahan hidup di luar daerah-daerah tersebut.
Juga hal ini membuat daya tahan nyamuk Aedes aegypti makin kuat. Siklus hidup makin cepat, dan populasi nyamuk tentu saja meningkat pesat. Satu hal yang penting, nyamuk menjadi kebal (resisten) terhadap berbagai insektisida. Penyemprotan nyamuk pun menjadi rendah
efektivitasnya.
Sebagai contoh, pada tahun 1984 sewaktu di Kampung Laut Kabupaten Cilacap terjadi wabah penyakit malaria, orang menyangka bahwa karena hutan bakau di wilayah setempat ditebang. Sebenarnya tidak sesederhana itu, meskipun ternyata penebangan hutan bakau di kawasan tersebut telah memberikan kontribusi penting.
Hutan bakau yang juga merupakan tempat perindukan nyamuk Anopheles sundaicus telah dieksploatasi secara serampangan. Salah satu gejala yang kemudian timbul, terjadi
penghangatan air payau setempat, sehingga siklus hidup nyamuk tersebut semakin pendek dan populasinya meningkat pesat. Padahal wilayah tersebut memang sejak dulu endemis malaria.
Dengan adanya pemanasan global, ketika daerah-daerahnya menjadi panas, maka vektor penyakit juga bisa memperluas daerah jelajah. Ketika vektor makin naik ke daerah utara dan selatan, itu berarti penyakit malaria bisa menjadi penyakit yang menyerang daerah-daerah yang tadinya tak pernah ada.
Artinya, penyakit malaria ini akan menyebabkan batasan negara menjadi kecil dan semakin global. Selain itu, pemanasan global akan menimbulkan interaksi antara serangga dan tanaman menjadi berubah. Siklus hidup mereka makin pendek dan generasi makin banyak.
Penyakit filariasis yang dikenal pula dengan sebutan penyakit kaki gajah , di Indonesia
ditemukan tiga jenis parasit penyebabnya, yaitu Wuchereria brancofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Parasit-parasit tersebut tersebar luas di Indonesia. Sedangkan vektor penularnya adalah berbagai jenis nyamuk Anopheles, Culex dan Mansonia.
Perubahan Perilaku Sebenarnya pemanasan global bisa kita hentikan dengan perubahan perilaku yang sangat drastis. Hal ini dapat dilakukan dengan pengurangan pemakaian bahan bakar yang ramah lingkungan. Pemakaian bahan bakar fosil seperti yang selama ini dilakukan, seyogianya berangsur-angsur dikurangi.
Tidak benar kekhawatiran bahwa konservasi energi akan menurunkan taraf hidup. Justru konservasi energi atau efisiensi penggunaan energi secara lebih baik justru merupakan upaya pelestarian sumber energi dengan biaya murah, sekaligus meningkatkan daya dukung
lingkungan.
Sejumlah bahan bakar dapat dihemat pemakaiannya pada gedung-gedung pencakar langit
" Penyakit Gaya Hidup" Problem Kesehatan 2010 Tuesday, 05 January 2010 16:15
berdinding kaca di kota-kota yang beriklim tropis, yang membentuk suatu rumah kaca raksasa, sehingga memerlukan upaya mendinginkan ruangan.
Karena itu, begitu banyak hal yang tidak dimengerti tentang serangga ini.
Ketika berbicara tentang serangga sebenarnya yang dibicarakan itu tidak hanya gangguan yang terjadi pada hama dan penyakit pertanian.
Kehidupan serangga ini perlu dipahami hingga habitatnya dan pengaruhnya pada manusia. Selama ini pendanaan terhadap penelitian banyak dilakukan di negara-negara maju
dibandingkan negara miskin dan berkembang.
Oleh karena itu, saat ini diharapkan funding agency mampu mengubah fokus pendanaannya ke negara berkembang. Apalagi melihat kondisi bahwa penyakit yang ditularkan oleh serangga, khususnya nyamuk, tidak pernah selesai.
Penyakit Gaya Hidup Dalam hal penyakit tidak menular (non infeksi), peran gaya hidup modern mempunyai peranan penting. Tahun 2010 dan sekian dekade mendatang, penyakit ini diprediksi mendominsi pola penyakit di Indonesia dan umumnya di dunia.
Gaya hidup seperti apa yang anda terapkan saat ini? Apakah gaya hidup Anda saat termasuk gaya hidup sehat?
Pernahkah Anda menyadari bahwa kematian akibat gaya hidup tidak sehat diperkirakan bisa mencapai 388 juta jiwa, bahkan lebih, dalam 10 tahun ke depan ?
Saat ini dikenal penyakit yang disebut dengan Penyakit Gaya Hidup , termasuk golongan penyakit tidak menular yang banyak mengakibatkan kematian, antara lain: penyakit jantung koroner, stroke (penyakit pembuluh darah otak), diabetes mellitus (kencing manis) serta kanker paru-paru.
Menurut WHO (World Health Organization), diperkirakan, penyakit tidak menular tersebut mencapai 44 persen penyebab kematian dini di seluruh dunia, dan dua kali lipat lebih besar dari seluruh penyakit menular yang ada. Biang keladinya antara lain adalah unhealthy lifestyle (gaya hidup tidak sehat).
Apa saja yang termasuk dalam kategori unhealthy lifestyle. tersebut?
(1) Merokok. Merokok menjadi kebiasaan sehari-hari, yang semula dijadikan sebagai gaya hidup, telah menjadi semacam kebutuhan, bahkan sulit ditinggalkan. Padahal merokok berisiko tinggi menimbulkan kanker paru..
(2) Pola makan tinggi lemak, dan rendah serat. (3) Gaya hidup tidak aktif atau kurang aktivitas fisik. (4) Obesitas. (kegemukan)
Mencegah Sebenarnya berbagai penyakit yang kerap disebut CNCD (Chronic
Non-Communicable Deseases) tersebut bisa dicegah. Beberapa upaya yang berkaitan dengan gaya hidup tersebut antara lain sebagai berikut:
" Penyakit Gaya Hidup" Problem Kesehatan 2010 Tuesday, 05 January 2010 16:15
- Berolahraga secara teratur. Sangat dianjurkan melakukan olahraga aerobik seperti jalan, jogging, bersepeda, berenang, mendayung, dan sebagainya. Olahraga hendaknya dilakukan secara teratur dan terukur.
- Tidak merokok. Telah terbukti, sebagaimana penelitian oleh Framingham Heart Study (USA), bahwa kebiasaan merokok bisa menurunkan kadar HDL (High Density Lipoprotein) atau
kolesterol baik .
- Pola makan sehat. Seseorang yang berisiko memiliki kadar kolesteol tinggi adalah yang pola makannya mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh yang ditemukan pada daging, mentega, keju, akan meningkatkan kadar LDL ñ kolesterol.
Sebaliknya, pola makan yang sehat dapat menurunkan kadar LDL ñ koleserol. Pola makan yang sehat tersebut antara lain dengan banyak megkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kedelai. Cara memasak seperti merebus serta memanggang lebih sehat daripada menggoreng.
- Kurangi obesitas (kegemukan).
Apabila termasuk kategori kegemukan, usahakan untuk menurunkan berat badan
- Kurangi minuman beralkohol. Kurangi atau sebaiknya jangan minum - minuman yang mengandung alkohol. (13)
- Prof Dr dokter Anies MKes, PKK, Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, pakar kedokteran lingkungan.
(Suara Merdeka Cyber News)