RESUM MAKALAH
PRINSIP PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN BIOLOGI YANG MENGGUNAKAN PARADIGMA POSITIVISTIK KUANTITATIF
Oleh :
Nama : Laras Auliantika Hapsari Nim : 16725251006
Kelas : Pendidikan Biologi C
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
“PRINSIP PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN BIOLOGI YANG MENGGUNAKAN PARADIGMA POSITIVISTIK KUANTITATIF”
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/ gejala/ fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersesbut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.
Ciri-ciri suatu penelitian yang memiliki dasar positivistik sebagai berikut:
1. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu. 2. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
3. Memisahkan peneliti dengan objek yang hendak diteliti. Membuat jarak antara peneliti dan yang diteliti, dimaksudkan agar tidak ada pengaruh atau kontaminasi terhadap variabel yang hendak diteliti.
4. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang hendak diteliti.
Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut:
1. Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.
2. Variabel (operasional) dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku. Konsep variabel harus bisa diturunkan dari teori.
3. Pembuatan instrument berasal dari variabel.
kondisi apapun akan sama jika diukur. Konsep grand teori dibangun dari paradigma positifisme. Penelitian kuantitatif menggunakan konsep berfikir dedukto-hipotetiko-verifikatif. Dedukto yaitu kerangga berfikir secara umum, untuk menjawab permasalahan. Hipotetiko yaitu diambil teori-teori yang bersifat umum dengan dibentuknya hipotesis. Verifikatif maksudnya, dari hipotesis selanjutnya diverifikasi menjadi tesis sehingga dihasilkan teori.
Berikut ini Kelabihan dan Kekurangan Penelitian dengan paradigma Kuantitatif 1. Kelebihan
a. Penelitian lebih berjalan secara empiris, terukur, rasional, dan sistematis b. Mampu memanfaatkan teori yang ada
c. Penelitian bersifat independen, supaya terbangun objektivitas d. Spesifik, jelas dan rinci
e. Penelitian kuantitatif menekankan pada keluasan informasi (bukan kedalaman). Metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. 2. Kekurangan
a. Pengambilan data cenderung bergantung pada percobaan tertentu sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama
b. Penelitian tidak subjektif.
c. Berorientasi hanya terbatas pada nilai (value) dan jumlah (angka).
d. Dibatasi oleh peluang untuk menggali responden dan kualitas perangkat pengumpul data orisinil
e. Keterlibatan peneliti umumnya terbatas. Tidak semua variabel dapat dimanipulasikan, artinya tidak semua variabel dapat dikontrol atau dipengaruhi oleh peneliti