• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Islam dan Garis Besar Ajara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Islam dan Garis Besar Ajara"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN ISLAM DAN GARIS BESAR

AJARAN ISLAM

Diajukan kapada Ibu Parihat Kamil , Dra., M.Si untuk memenuhi

tugas Mata Kuliah PAI 1 (Aqidah)

Disusun oleh :

Rindiantika Rinaldi (10080015001)

Ayushandra Putri Hapsari (10080015004)

Moch. Rey Baskara (10080015008)

Adelia Andhika Putri (10080015012)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya, yang telah menganugrahkan kemudahan, kelancaran dan

pemahaman kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

makalah tentang Pengertian Islam dan Garis Besar Ajaran Islam. Untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah PAI (Aqidah) yang dibimbing oleh ibu

Parihat Kamil, Dra., M.Si. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada

Nabi Muhamad SAW, yang senantiasa mewariskan uswah yang terbaik bagi

umatnya.

Bahkan kami sebagai tim penulis berusaha mendapatkan materi

pembahasan dari berbagai buku tentang Pengertian Islam dan Garis Besar

Ajaran Islam. Kami yakin makalah yang telah kami susun ini sangat jauh dari

sempurna, namun kami berharap dapat memberikan makna dan manfaat yang baik

khususnya bagi tim penulis dan para mahasiswa serta umumnya bagi pembaca

yang lain.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermafaat bagi pembaca pada

umumnnya dan tim penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam

pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima

saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.

Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Bandung,Oktober 2015

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ...

ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...

1

1.2 Rumusan Masalah ...

1

1.3 Tujuan ...

2

1.4 Manfaat ...

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama Islam

...

3

2.1.1 Agama Fitrah

...

6

(5)

...

7

2.1.3 Agama Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam

(6)

...

17

DAFTAR PUSTAKA ...

(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini, sering dijumpai berbagai permasalahan-permasalahan yang

terjadi dalam praktek ibadah Islam seorang muslim. Untuk itu, maka perlu

sekiranya memahami lagi dari awal. Islam adalah satu-satunya Agama Samawi,

agama sepanjang zaman. Agama, Relgi dan Din menyatakan suatu istilah yang

pada umumnya adalah suatu Credo (tata keimanan) atau adanya suatu mutlak di

luar manusia dan sistem Ritus (tata peribadatan) manusia kepada Tuhan nya serta

sistem Norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama

manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya. Sesuai dan sejalan dengan

tata keimanan dan tata peribadatan serta tata kaidah yang dimaksud.

Sebagai agama terakhir, Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas

dibandingkan dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Dalam upaya

memahami ajaran Islam, perlu dipahami dulu pengertian Islam dan apa saja garis

besar dalam agama Islam, berbagai aspek yang berkenaan dengan Islam itu perlu

dikaji secara seksama, sehingga dapat menghasilkan pemahaman Islam. Hal ini

penting dilakukan, karena kualitas pemahaman keislaman seseorang akan

mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan keislaman yang bersangkutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari agama Islam dan ruang lingkup dari ajaran Islam?

(8)

1.3 TUJUAN

1. Untuk lebih memahami dan mendalami lagi tentang Islam.

2. Agar menjadi lebih tahu tentang apa saja yang menjadi garis besar dari

ajaran Islam.

3. Agar mendapatkan pemahaman tentang Islam agar menjadi lebih

memahami dan dapat menerapkannya juga mengamalkan dikehidupan.

1.4 MANFAAT

1. Meningkatnya pengetahuan pembaca dan penulis.

(9)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AGAMA ISLAM

Ditinjau dari segi ethimologi atau asal-usul bahasa, istilah Islam diambil

dari bahasa Arab, Aslama-yuslimu, yang berarti berserah diri, patuh, taat, tunduk.

Pengertian ini menuntu pemeluknya untuk berserah diri, tunduk, patuh dan taat

kepada ajaran, tuntunan, petunjuk dan peraturan hukum Allah SWT. QS, Ali

Imron; 83, dan QS, An Nisa: 125.

Kata Islam juga berasal dari kata Asslim, artinya perdamaian, kerukunan,

keamanan. Maksudnya agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk

dapat mewujudkan perdamaian dan keamanan dalam kehidupan pribadi dan

bermasyarakat, baik lahir maupun batin. Jadi, pemeluk Islam dilarang membuat

keributan dan kerusuhan dalam masyarakat, apalagi menganjurkan untuk menjadi

seorang teroris, mengebom tempat-tempat tertentu dengan alasan jihad, hal itu

sungguh bertentangan dengan nilai-nilai Islam. QS, Al Anfal: 61, dan QS,

Muhammad: 35.

Islam juga diambil dari kata Assalam, artinya selamat, sejahtera, bahagia.

Maksudnya, agama Islam menganjurkan pada pemeluknya agar dapat

mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupan bermasyarakat

berbangsa dan bernegara. QS, Az Zumar: 73, dan QS, Yasin: 58.

Islam juga diambil dari kata Salimun: artinya suci dan bersih. Maksudnya

agama Islam menganjurkan pada pemeluknya untuk menjaga kesucian diri

(kehormatan) dan kebersihan diri dan lingkungannya. QS, Asy Syu’aro: 89, dan

(10)

Dan kata Aslama selanjutnya menjadi pokok kata Islam, sebagaimana

disebut dalam Q.S Ali Imran, 3:19:

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada

berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang

pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.

Barangsiappa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka Sesungguhnya Allah

sangat cepat hisab-Nya.

(Al-Kitab: maksudnya ialah Kitan-Kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an.

Dalam ayat lain, Q.S. ali Imran, 3:85 Allah berfirman:

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah

akan diterima (agama itu ) daripadanya, dan Dia di akhirat termasuk

orang-orang yang rugi.

Ayat yang senada dikemukakan dalam Q.S. Al-Baqarah, 2:136

Katakanlah (hai orang-orang Mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa

yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,

Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa

serta apa yang diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak

membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan Kami hanya tunduk patuh

kepada-Nya.”

Dari ayat ini memberikan penjelasan bahwa agama yang dibawa oleh nabi

Muhammad SAW tidak lain adalah sebagaimana agama-agama yang dibawa oleh

Nabi-nabi sebelummnya dan agama Islam sebagai agama penyempurna dari

(11)

Menurut Endang Saifuddin Ansori (1986:21), bahwa pengertian agama Islam

adalah:

1. Wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. Kepada Rasul-Nya untuk

disampaikan kepada segenap umat manusia; sepanjang masa dan setiap

persada;

2. Suatu sistem aqidah dan tata-qaidah yang mengatur segala peri kehidupan

dan penghidupan manusia dalam pelbagai hubungan: baik hubungan

manusia dengan Tuhannya, maupun hubungan manusia dengan sesama

manusia ataupun hubungan manusia dengan alam lainnya (nabati, hewani

dan lain sebagainya;

3. Bertujuan keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di

dunia dan akhirat;

4. Pada garis besarnya terdiri atas Aqidah, Syari’ah (yang meliputi Ibadah

dalam arti dan Muamalah dalam arti luas);

5. Bersumberkan Kitab Suci, yaitu kodifikasi wahyu Allah SWT untuk umat

manusia di atas planet bumi ini; yaitu dalam bentuknya yang terakhir

berupa Al-Qur’an al-Karim sebagai penyempurna wahyu-wahyu Allah

sebelumnya, sejak manusia digelar ke atas persada buana ini, yang

kemudian ditafsirkan oleh Sunnah Rasulullah SAW;

6. Selanjutnya dalam tulisan Endang Saipuddin Anshari disebutkan bahwa

menurut Syaikh Mahmud Syaltut dalam buku Aqidahdan Syari’ah,Islam

itu adalah Agama Allah yang diperintahkannya untuk mengajarkan tentang

pokok-pokok serta peraturan-peraturannya kepada Nabi Muhammad SAW

dan menugaskannya untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh

manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya.

(12)

Agama Islam yang kita anut adalah agama fitrah. Artinya, agama Islam

ini merupakan agama yang suci sebagaimana hati nurani manusia yang

suci bersih. Agama Islam sangat sesuai dengan hati nurani manusia yang

suci dan bersih. Semua manusia mempunyai hati nurani dan hati nurani

selalu suci. Karena kesuciannya, tidak pernah salah satu atau keliru apalagi

sampai berdusta dan berbohong.

Agama Islam disebut sebagai agama fitrah dalam surah Ar Rum ayat

30:

Artinya:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut

fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang

lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah

mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia

tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak

beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.”

Agama Islam merupakan fitrah Allah, untuk dianut oleh segenap

(13)

menghendaki kebenaran dan keadilan yang hakiki. Dan itu semua ada

dalam agama Islam, satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT. Maka

dari itu, bila manusia menghendaki kebahagiaan, ketenangan serta

kedamaian hidup, laksanakanlah agama Islam dengan baik dan benar

disertai dengan keikhlasan hanya kepada Allah SWT.

2.1.2 Agama Tauhid

Agama Tauhid dalam arti bahwa semua pemeluk agama Islam

mengakui Allah bahwa Tuhan mereka hanya satu, yaitu Allah SWT, yang

wajib disembah. Oleh karena itu, semua yang beragama Islam diwajibkan

untuk percaya kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang

menciptakan kita, memberi rezeki kepada kita, yang memberi berbagai

kenikmatan serta anugerahnya, dan yang mematikan kita. Dengan

demikian, semua manusia pada hakikatnya hanya bergantung kepada

Allah, karena Allahlah yang menentukan garis hidup manusia beserta

qada dan qadar-Nya. Manusia hanya melaksanakan apa yang menjadi

ketentuan-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 25 sebagai

berikut:

(14)

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu,

melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan

(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku."

Dalam ayat di atas secara jelas disebutkan bahwa kita sebagai

manusia wajib untuk menyembah kepada Allah SWT. Tidak boleh kita

menyembah selain Allah SWT, sebab termasuk perbuatan yang musyrik

dan dimurkai Allah. Oleh karena itu, Allah SWT, mengutus Rasul-Nya pun

dalam rangka adanya perintah untuk menyembah hanya kepada Allah

SWT. Inilah sebenarnya tugas kita sebagai manusia, dan di samping itu

juga, mendakwahkan kepada semua manusia untuk menyembah kepada

satu Tuhan, yaitu Allah SWT.

2.1.3 Agama Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam

Dalam surah Al-Anbiya ayat 21 disebutkan:

Artinya:

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)

rahmat bagi semesta alam.”

Dapat dipahami:

1) Ajaran Islam memberikan kesejahteraan bagi seluruh alam; 2) Ajaran Islam dapat digunakan untuk seluruh umat manusia

dan akan menjadi kebaikan bagi yang memanfaatkannya; 3) Dosa umat Nabi Muhammad, siksanya ditangguhkan

(15)

2.2 KARAKTERISTIK ISLAM

Agama Islam mempunyai beberapa ciri-ciri khusus.

a. Rabbaniyah, yaitu agama yang tujuan akhirnya (limit goal) adalah

berhubungan baik dengan Allah. Tujuan dan mengharapkan ridha-Nya.

Seorang Muslim yang orientasi hidupnya hanya mendekatkan diri kepada

Allah, tunduk dan patuh pada Allah dan hanya mengharap ridha-Nya

semata disebut Manusia Rabbani. (QS, Ali Imron:79).

b. Insaniyah, yaitu agama yang sesuai dengan jiwa manusia. Semua perintah

dan larangannya, bermanfaat untuk manusia itu sendiri. Jadi, Islam sangat

menekankan kemanusiaan (memanusiakan manusia). (QS, Ankabut:45). c. Syumuliyah, yaitu agama yang berlaku secara universal (seluruh umat

manusia) artinya agama yang berlaku bagi semua zaman, semua

kehidupan, dan semua tempat serta dapat diterima oleh semua manusia di

dunia sampai akhir masa. Dengan kata lain Islam adalah Agama Rahmatal

Lil Alamin. (Q.S, Al-Anbiya’ 107).

d. Wasatiyah, yaitu agama yang bersifat moderat (pertengahan) artinya

agama yang mengajarkan pada pemeluknya agar tidak condong pada

kehidupan materi atau ukhrowi saja. Akan tetapi, dapat memperhatikan

keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat,

spiritual maupun material. (Q.S Al-Baqarah : 201) dan lainnya.

2.3 GARIS BESAR AJARAN ISLAM

Garis besar ajaran Islam atau Risalah Islam itu meliputi tiga hal, yaitu

iman, islam, dan ihsan.

Secara garis besar, ajaran Islam meliputi ajaran tentang sistem credo (tata

(16)

(tata kidah atau tata aturan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain

dan hubungan manusia dengan alam lain), yang diklasifikasikan dalam ajaran

tentang:

A. Aqidah/Iman B. Syari'at/Islam C. Akhlak/Ihsan.

Akidah, Syariat, dan Akhlak dalam Islam merupakan satu-kesatuan

yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

2.3.1 AQIDAH

Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya

ialah aqa’id. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih

khas lagi iman.

Di bidang akidah, Islam mengajarkan kepercayaan atau keimanan

terhadap enam hal berikut yang dikenal dengan sebutan Rukun Iman

(Arkan al-Iman).

(1) Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang menciptakan dan

mengatur seluruh alam semesta (tauhid rububiyah) dan satu-satunya Tuhan

yang berhak disembah dan dipatuhi ajaran-Nya (tauhid uluhiyah).

(2) Para Malaikat-Nya, antara lain Jibril sebagai penyampai wahyu,

Mikail sebagai penyampai rezeki, Israfil sebagai peniup sangkakala tanda

kiamat, Azroil sebagai pencabut nyawa, Munkar dan Nakir sebagai

penanya di Alam Kubur, Rakib dan Atid sebagai pencatat amal baik dan

buruk manusia, Malik sebagai penjaga neraka, dan Ridwan sebagai

(17)

(3) Kitab-Kitab-Nya, yakni Kitab Zabur yang diturunkan pada Nabi

Daud, Taurat (Nabi Musa), Injil (Nabi Isa), dan Al-Quran (Nabi

Muhammad).

(4) Para Rasul-Nya sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad sebagai

pembawa agama wahyu bagi manusia.

(5) Hari Akhirat, yakni alam kehidupan sesudah mati atau setelah

hancurnya alam dunia beserta isinya yang merupakan alam kekal.

(6) Qodho dan Qodar (Takdir), yakni ketentuan Allah tentang segala hal

bagi manusia dan makhluk lain.

“Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah, para malaikat-Nya,

kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan Hari Akhir, serta percaya kepada

ketetapan Allah (takdir), baik yang bagus maupun yang buruk” (H.R.

Muslim dari Umar).

Keimanan terhadap enam hal tersebut harus ditindaklanjuti dengan amal

atau tindakan nyata dan bersikap memegang teguh (istiqomah)

keimamannya itu.

“Iman itu meyakini dalam hati, mengikrarkan dengan lisan, dan

mengamalkan dengan anggota badan” (H.R. Muslim).

“Katakanlah, Aku beriman kepada Allah kemudian pegang teguh

(istiqamah) keimanan itu.”

Yang dimaksud dengan iman kepada Allah ialah, kepercayaan di

dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan.

Keimanan kepada Allah adalah suatu prinsip dasar dalam ajaran Islam

sebagai pengakuan terhadap Allah sebagai Tuhan pencipta manusia dan

segenap alam semesta.

Pernyataan keimanan yang paling mendasar ialah ucapan Dua Kalimat

Syahadat.

Syahadat pertama: Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah.

Merupakan pengakuan dan eksistensi Allah sebagai Tuhan. Pengakuan

(18)

1. Rububiyah, yaitu sifat ketuhanan yang menciptakan alam, memelihara

dan mendidiknya. Makna Rububiyah ini pun merupakan pengakuan

eksistensi yang hakiki hanyalah Allah, manusia dan seluruh makhluknya

adalah wujud atas kehendak-Nya.

2. Uluhiyah, yaitu sifat ketuhanan yang berarti Tuhan yang tunggal yang

wajib disembah dan diminta pertolongan. Hal ini mengandung arti

pengakuan terhadap Allah satu-satunya pencipta, segala sesuatu datang

dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Hubungan antara Allah dengan

manusia adalah hubungan antara Tuhan dan makhluk, maka penyembahan

kepada selain Allah adalah dosa besar.

Sedang Syahadat yang kedua: Aku bersaksi bahwa Muhammad

adalah utusan Allah, memberi pengertian bahwa seseorang tunduk dan

percaya serta sedia menjadi pengikutnya, yang diimplementasikan dengan

percaya bahwa Muhammad sebagai utusan Allah sesuai dengan berita

kenabian kepada Nabi-nabi sebelumnya. Dan mengakui Nabi Muhammad

sebagai contoh sempurna bagi seluruh pengikutnya.

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata 'Tuhan kami ialah Allah',

kemudian mereka tetap lurus (istiqamah) dalam keimanannya, niscaya

turun kepada mereka malaikat menyampaikan pesan kepada mereka

bahwa janganlah kalian takut dan bersedih, dan bergembiralah dengan

surga yang telah dijanjikan Allah kepada kalian!" (Q.S. Fushilat:30).

2.3.2 SYARI’AH

Menurut Etimologi Syari’ah: artinya jalan, aturan. Sedangkan

menurut terminologi Syari’ah Tata Peribadatan yang mengatur: (a) Hubungan langsung dengan Allah SWT (hablum minallah) (b) Hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).

Syari’at Islam yang mengatur hubungan langsung manusia denga

(19)

Yang pertama dikenal pula dengan sebutan ibadah mahdhah, yakni

ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji; sedangkan yang kedua dikenal

dengan sebutan ibadah ghair mahdhah dan mu'amalah, meliputi ajaran

tentang aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik, hukum, keluarga, dan

aspek kehidupan duniawi lainnya.

Ibadah mahdhah disebut pula lima fondasi Islam (Rukun Islam,

Arkanul Islam), yakni ikrar syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji.

Dengan kelima hal itulah keislaman seseorang dibangun.

“Islam itu dibangun oleh lima perkara: bersaksi bahwa tiada Tuhan

selain Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada

bulan Ramadhan, dan beribadah haji” (H.R. Bukhori dan Muslim),

Ibadah ghair mahdhoh atau mu’amalah meliputi dua hal:

(a) Al-Qanunul Khas (Hukum Perdata) meliputi mu’amalah hukum

niaga, munakahat (hukum nikah), waratsah (pewarisan), dll.

(b) Al-Qanunul ‘Am (Hukum Publik) meliputi jinayah (hukum pidana),

khilafah (hukum negara), jihad (hukum perang dan damai), dan

sebagainya[1]. Di dalam hukum publik ini juga termasuk konsep-konsep

sosial, ekonomi, budaya, dan politik Islam.

2.3.3 AKHLAK

Akhlak (khalaqa) yang artinya berbuat. Di bidang akhlak, Islam

mengajarkan pedoman sikap mental atau budi-pekerti dalam bergaul atau

berhubungan dengan Allah SWT sebagai Tuhan, dengan sesama manusia,

dan dengan alam sekitarnya.

Bahkan, bidang akhlak ini menjadi sasaran inti misi Islam,

sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Muhammad dalam sebuah

haditsnya, "Sesungguhnya aku diutus (Allah SWT) untuk menyempurnakan

(20)

Akhlak adalah penentu baik-buruk perilaku seseorang. “Penentu”

itu adalah ada atau tiadanya kesadaran dalam diri seseorang tentang

pengawasan dari Allah atas segala perilakunya.

Akhlak dalam Islam meliputi:

(a) Akhlak terhadap Allah, yakni bagaimana seharusnya kita bersikap

terhadap Alllah SWT.

(b) Akhlak terhadap diri sendiri, yakni bagaimana kita memperlakukan

diri sendiri dalam menjalani hidup ini.

(c) Akhlak terhadap sesama manusia, yakni tata cara bergaul dengan

sesama manusia.

(d) Akhlak terhadap alam semesta, yakni bagaimana seharusnya kita

memperlakukan flora dan fauna, termasuk sikap kita terhadap

(21)
(22)

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui

rasul-rasulnya,berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah,

manusia dengan manusia dan manusia dengan alam yang berlangsung dari satu

generasi ke generasi selanjutnya dan merupakan rahmat, hidayat, dan petunjuk

dari Allah SWT.

Islam adalah agama Fitrah, agama Tauhid, dan agama yang merupakan

rahmat seluruh alam. Yang mempunyai ciri-ciri khas

Rabbaniyah, Insaniyah, Syumuliyah, Wasatiyah

Adapun ruang lingkup ajaran Islam yang meliputi: Aqidah, Syari’ah, dan

Akhlak.

(23)

LSIPK Unisba, 2015. Aqidah Buku Panduan Pendidikan Agama Islam (PAI),

Bandung: LSIPK Unisba.

Wahyudin, dkk, 2009. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:

Grasindo.

Kurniawan, Beni, 2004. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi,

Jakarta: Grasindo.

Al-Qardhawi, Yusuf, 1996. Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Surabaya:

Risalah Gusti.

Suryana, Toto, dkk, 1997. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi,

Bandung: Tiga Mutiara.

Anshari, Endang Saifuddin, 1980. Kuliah Al-Islam: Pendidikan Agama Islam di

Referensi

Dokumen terkait

dari tempat bersejarah yang sudah diberi warna agar memberikan acuan terhadap anak-anak untuk mewarnai di lembaran berikutnya yang hanya berisi sketsa bentuk dari

Menganalisis hubungan dan pengaruh intensitas kebisingan terhadap peningkatan tekanan darah pada masyarakat yang tinggal di pemukiman sekitar lintasan kereta api..

Penggunaan media kartu metode piramida merupakan salah satu alternatif pembelajaran untuk melatih siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, sehingga materi yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji; 1) Guru PAI dalam kegiatan pembinaan keagamaan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Palangka Raya dan 2) Strategi guru

Hal ini dimaksud agar apa yang menjadi cita-cita pembangunan dapat tercapai yakni memberikan hidup sejahtera kepada semua masyarakat, demikian pula halnya dengan

Pada ulangan harian Pendidikan Kewarganegaraan dengan nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila, di dapat rata-rata nilai sebesar 62,1 dari 21 siswa,

guna memperjelas pemahaman menge- nai hasil penelitian penggunaan kata bermakna konotasi yang meliputi kata bermakna konotasi positif dan kata bermakna negatif pada

Sesuai dengan hasil penelitian dari efek tanaman beracun terhadap hewan mencit (Yuningsih et al., 2003), bahwa pemberian dengan dosis 1 ml minyak kroton (MK) terhadap 10 ekor