• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok Manfaat Ekonomi Konservas Dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kelompok Manfaat Ekonomi Konservas Dan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI APARATUR DESA PRAGAAN DAYA KECAMATAN PRAGAAN KABUPATEN SUMENEP. Tugas Pemerintah Desa : 1. Memimpin penyelenggaran Pemdes berdasarkan kegiatan yang di tetapkan bersama BPD 2. Mengajukan Rencana Peraturan Desa 3. Menetapkan Peraturan Desa 4. Mengajukan Rencana APBDes 5. Membina kehidupan Masyarakat Desa 6. Membina perekonomian Desa 7. Mengkoordinasiakan Pembangunan Desa secara partisipatif dan Swadaya Masyarakat 8. Meningkatkan Kesejahteraan rakyat 9. Ketentraman dan ketertiban 10. Menjalin hubungan kerja sama dengan mitra Pemdes 11. Pengembangan Pendapatan Desa dan sebagainya Tugas Pokok dan Fungsi Aparatur Desa Tugas, Kewajiban, Hak dan

Wewenang Kepala Desa Kepala Desa mempunyai tugas : 1.

Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan, 2. Menyelenggarakan Urusan Pembangunan, dan 3. Menyelenggarakan UrusanKemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Desa mempunyai wewenang : Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD; Mengajukan rancangan Peraturan Desa ( Perdes ) Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat

persetujuan bersama BPD; Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APBDes untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;

Membina kehidupan masyarakat Desa; Membina perekonomian Desa; Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif;. Mewakili

Desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang– undangan; dan Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan Peraturan Perundang– undangan. Sedangkan Kewajiban dari Kepala Desa sebagai berikut : 1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; 4. Melaksanakan kehidupan

demokrasi; 5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan Nepotisme; 6. Menjalin hubungan kerja

dengan seluruh mitra kerja pemerintahan Desa; 7. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang – undangan; 8. Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik; 9. Melaksanakan dan mempertanggung

jawabkan pengelolaan keuangan Desa; 10. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Desa; 11. Mendamaikan perselisihan Masyarakat di Desa; 12. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan Desa; 13.

(2)

Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup. 16. Membuat laporan penyelenggaran Pemerintah Desa Kepada Bupati 17. Memberi laporan keterangan pertanggung jawaban kepada BPD 18. Menginformasikan laporan penyelenggaran pemdes kepada Masyarakat 19. Membuat Laporan Akhir tahunmasa jabatan Kepada Bupati Perangkat Desa mempunyai tugas pokok sebagai berikut: I. Sekretaris Desa : Tugas pokok Sekretaris Desa sebagai berikut : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Pemerintahan administrasi organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administra tif kepad a

seluruih perangkat Desa dan Masyarakat Desa yang bersangkutan. Adapun Tugas Pokok dan Fungsi ( Tupoksi ) Sekretaris Desa sebagai berikut : 1. Merampungkan, mengolah, merumuskan dan mengevaluasi data untuk kelancaran kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan; 2. Pelaksanaan urusan Surat menyurat, kearsipan dan pelaporan 3. Pelaksanaan administrasi Umum 4. Pelaksanaan administrasi Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan; 5. Menyusun dan Mengkoordinasikan program kerja pelaksanaan tugas sekretariat; 6.

Menyusun dan Mengkoordinir kegiatan yang dilakukan oleh Perangkat Desa; 7. Menyusun rencana kebutuhan , perlengkapan dan peralatan serta

pelaksanaan keamanan dan kebersihan kantor; 8. Menyusun dan

memperoses Rancangan Produk Hukum Desa , ( Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa , Dan keputusan Kepala Desa ) 9. Menyelenggarakan Tata usaha Kepegawaian ( Aparatus Desa ) yang meliputi Kesejahteraan kerja , Pengangkatan dan perberhentian Perangkat Desa 10. Menyelenggarakan Penyusunan Rencana Anggaran Penelolaan keauangan serta pertanggung jawaban Pelaksanaananya 11. Melakukan pelayanan tekhnis administrasi kepada masyarakat; 12. Menyusun program tahunan Desa; ( RPJMDes – RKP Des ) 13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. dalam hal kepala desa berhalangan II. /Kasi Pemerintahan : Tugas pokok Kaur/Kasi Pemerintahan: Membantu Kepala Desa dalam tugas pelayanan,

pemberdayaan dan penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Pemerintahan Desa. “ Sedangkan Tugas pokok dan Fungsi Kasi

Pemerintahan sebagai berikut : 1. Menyusun Progran dan menyiapkan bahan koordinasi pembinaan pemerintahan Desa 2. Menyusun Progran dan

menyiapkan bahan koordinasi pembinaan Administrasi Kependudukan dan catatv Sipil 3. Menyusun Progran dan menyiapkan bahan koordinasi

pembinaan Kegiatan Sosial poliutik ideology Negara dan kesatuan Bangsa 4. Menyusun Progran dan menyiapkan bahan koordinasi pembinaan

Administrasi Pemerintahan Desa 5. 6. Merampungkan, mengolah,

(3)

pemerintahan umum dan pemerintahan Desa; 7. Menyelenggaraan kegiatan yang terkait dengan bidang pertahanan dan kependudukan: 8.

Menyelenggaraan kegiatan yang terkait dengan bidang pertahanan dan kependudukan: 9. Merumuskan upaya terciptanya ketenteraman, ketertiban dan pembangunan kesatuan bangsa di Desa; 10. Menyelenggarakan

kegiatan yang terkait dengan urusan organisasi sosial kemasyarakat dan adat istiadat; 11. Melakukan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan Dusun dan RT; 12. Melakukan kegiatan yang terkait dengan pernyataan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Keputusan Desa dan Keputusan Kepala Desa; 13. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang sehat dan dinamis; 14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. III. Kaur/ Umum : Tugas pokok Kaur/Kasi Umum adalah: “Membantu Kepala Desa dalam tugas pelayanan,

pemberdayaan dan penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan Desa. “ Fungsi : 1. Merampungkan, mengolah, merumuskan dan

mengevaluasi data yang terkait dengan penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan Desa; 2. Melaksanakan tertib administrasi umum dan keuangan; 3. Melaksanakan urusan perlengkapan dan inventaris Desa; 4. Melaksanakan urusan rumah tangga Desa; 5. Melaksanakan penataan rapat dan upacara. 6. Melaksanakan penataan arsip. 7. Mengumpulkan dan

menyusun bahan laporan Pemerintah Desa; 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 1. Menjalankan tugas lain yang diberiakan oleh kepada desa dan sekretarisdesa. VI. Kaur Perencanaan Program: Tugas pokok Kaur Perencanaan Program adalah: “Membantu Kepala Desa dalam tugas pelayanan, Perencanaan Dan Penyelenggaraan Program Desa. “ Tugas pokok dan Fungsi Kaur Perencanaan Program sebagai berikut : 1.

Mengumpulkan dan memformulasikan data untuk bahan penyusunan program dan perencanaan pengelolaan keuangan dan kekayaan Desa 2. Menyusun program kerja pelaksanaan tugas dan perencanaan Desa; 3. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan program dan

(4)

pelaksanaan tugas dan perencanaan Desa; 3. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan program dan perencanaan Desa; 4.

Menyusun dan menyiapkan bahan untuk analisis dan evaluasi penyusunan laporan pelaksanaan program dan perencanaan; 5. Mengumpulkan dan menyiapkan penyusunan program kerja pelaksanaan tugas kerjabersama; 6. Melaksanakan tugas lain yang telah diberikan oleh Kepala Desa sesuai

dengan tugas dan fungsinya; Kasi Pembangunan : Tugas pokok Kaur/Kasi Pembangunan: “Membantu Kepala Desa dalam tugas pelayanan,

pemberdayaan dan penyelenggaraan pembangunan di Desa. “

AdapunFungsi /Kasi Pembangunan sebagai berikut: 1. Merampungkan, mengolah, merumuskan dan mengevaluasi data yang terkait dengan penyelenggaraan pembangunan Desa. 2. Mendorong dan menggairahkan partisipasi, swadaya dan gotong royong masyarakat Desa. 3.

Menyelenggarakan mekanisme perencanaan musyawarah pembangunan Desa. 4. Mendorong kegiatan perkoperasian, perdagangan, dunia usaha dan keterampilan rakyat. 5. Melakukan kegiatan yang terkait dengan

pemberdayaan kelompok tani dan ternak. 6. PKK dan organisasi profesi 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. IV. Kasi

(5)

mengevaluasi data yang terkait dengan penyelenggaraan administrasi

umum dan keuangan Desa; 10. Melaksanakan tertib administrasi umum dan keuangan; 11. Melaksanakan urusan perlengkapan dan inventaris Desa; 12. Melaksanakan urusan rumah tangga Desa; 13. Melaksanakan penataan rapat dan upacara. 14. Melaksanakan penataan arsip. 15. Mengumpulkan dan menyusun bahan laporan Pemerintah Desa; 16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 17. Menjalankan tugas lain yang

diberiakan oleh kepada desa dan sekretarisdesa.

(6)

TUGAS/FUNGSI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN BPD

PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI DESA

TUGAS/FUNGSI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN BPD

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa Desa atau sebutan lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan rumusan tersebut, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 memposisikan desa pada level yang sangat strategis dibandingkan dengan produk

perundang-undangan sebelumnya, karena otonomi yang dimiliki oleh desa diakui. Otonomi desa harus diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dalam rangka kesejahteraan bersama.

Walaupun terjadi pergantian Undang-Undang, namun prinsip dasar sebagai landasan pengaturan mengenai desa tetap, yaitu;

1. Keanekaragaman, yang memiliki makna bahwa istilah desa dapat disesuaikan dengan kondisi sosial budaya dan asal usul masyarakat setempat. Hal ini berarti pola penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan di desa harus menghormati sistem nilai yang berlaku pada masyarakat setempat, namun harus tetap mengindahkan sistem nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Partisipasi, bermakna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan desa harus mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga desa.

3. Otonomi asli, bermakna bahwa kewenangan pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus masyarakat setempat, namun harus

(7)

4. Demokratisasi, bermakna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi

masyarakat yang diartikulasi dan diagregasi melalui BPD dan lembaga kemasyrakatan sebagai mitra pemerintah desa.

5. Pemberdayaan masyarakat, bermakana bahwah penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan

kebijakan ,program, dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat.

Saudara-saudara hadirin yang saya hormati.

Pada kesempatan ini, akan dijelaskan beberapa topik yang mengemuka dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini:

1. PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI DESA

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2006 tentang pedoman administrasi desa menjelaskan bahwah yang dimaksud dengan administrasi desa adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa pada buku administrasi desa.

Jenis-jenis Administrasi Desa meliputi:

a) Administrasi Umum adalah, Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Umum. Bentuk administrasi umum terdiri dari ;

1) Buku Data Peraturan Desa

2) Buku Data Keputusan Kepala Desa 3) Buku Data Inventaris Desa

4) Buku Data Aparat Pemerintah Desa

5) Buku Data Tanah Milik Desa/Tanah Kas Desa 6) Buku Data Tanah di Desa

(8)

8) Buku Ekspedisi

b) Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penduduk dan mutasi penduduk pada Buku Administrasi

Penduduk.

Bentuk Administrasi Penduduk terdiri dari: 1) Buku Data Induk Penduduk

2) Buku Data Mutasi Penduduk

3) Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Akhir Bulan: dan 4) Buku Data Penduduk Sementara

c) Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pengelolah keuangan pada Buku Administrasi Keuangan.

Bentuk Administrasi Keuangan Desa terdiri dari : 1) Buku Anggaran Penerimaan

2) Buku Anggaran Pengeluaran Rutin:

3) Buku Anggaran Pengelllluaran Pembangunan; 4) Buku Kas Umum;

5) Buku Kas Pembantu Penerimaan;

6) Buku Kas Pembantu Pengeluaran Rutin; dan

7) Buku Kas Pembantu Pengeluaran Pembangunan.

d) Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi pembangunan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan pada Buku Administrasi Pembangunan.

Bentuk Administrasi Pembangunan terdiri dari : 1) Buku Rencana Pembanguan

2) Buku Kegiatan Pembanguan 3) Buku Inventaris Proyek; dan

(9)

e) Administrasi Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan BPD adalah kegiatan Pencatatan Data dan informasi mengenai BPD

Bentuk Adminstrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terdiri dari : 1) Buku Data Anggaran BPD

2) Buku Data Keputusan BPD 3) Buku Data Kegiatan BPD 4) Buku Agenda BPD dan : 5) Buku Ekspedisi BPD

Dalam hal pelaksanaan Admnistrasi Desa, Pemerintah Kabupaten dan Camat berkewajiban membina dan mengawasinya.

Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Kabupaten meliputi:

a. Menetapkan Pengaturan yang berkaitan dengan Administrasi Desa. b. Memberikan Pedoman Teknis Pelaksanaan Administrasi Desa.

c. Melakukan Evaluasi dan Pengawasan Pelaksanaan Administrasi Desa,dan d. Memberikan bimbingan, Supervisi dan Konsultasi Pelaksanaan

Administrasi Desa.

Sedangkan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Camat meliputi:

a. Memfasilitasi Adminstrasi Desa

b. Melakukan pengawasan Administrasi Desa; dan

c. Memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi Pelaksanaan Administrasi Desa.

(10)

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa menjelaskan secara tegas susunan organisasi pemerintahan desa, yakni: Pemerintahan Desa terdiri atas: Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Selanjutnya, Pemerintah Desa meliputi: Kepala Desa dan Perangkat Desa Sedangkan Perangkat Desa terdiri atas: Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.

Yang dimaksud dengan Perangkat Desa lainnya adalah: a. Sekretariat Desa: disebut urusan yang terdiri atas: Ø Kepala Urusan Pemerintahan

Ø Kepala Urusan Pembangunan, dan Ø Kepala Urusan Umum

b. Pelaksana Teknis Lapangan disebut Pamong, yang disesuaikan dengan kondisi kebutuhan masyarakat setempat dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

c. Unsur Kewilayahan: disebut Dusun yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan masyarakat setempat dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

A. Kedudukan, Fungsi, Tugas, Wewenagn dan Kewajiban Kepala Desa

Kepala Desa berkedudukan sebagai kepala pemerintah di desa, yang berada langsung di bawah Bupati dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat.

Kepala Desa mempunyai fungsi memimpin penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta tugas-tugas lain yang dilimpahkan kepada desa.

(11)

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD

b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa.

c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD

d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD

e. Membina kehidupan masyarakat desa f. Membina perekonomian desa

g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;

h. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapatmenunjuk kuasa hokum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan

i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perudang-undangan

Dalam melaksanakan tugas dan wewenag sebagaimana dimaksud, Kepala Desa mempunyai Kewajiban:

a. Memeegang teguh dan mengasmalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

c. Memelihara ketentraman dan keterlibatan masyarakat; d. Melaksanakan kehidupan demokrasi;

e. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;

f. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa; g. Menaati dan menegakan seluruh peraturan perundang-undangan;

(12)

i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa;

j. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; k. Mendamaikan perselisihamn masyarakat di desa

l. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;

m. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;

n. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; serta o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup

Selain kewajiban dimaksud, Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati, memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa disampaikan kepada Bupati melalui camat (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD disampaikan 1 (satu) kali dalam 1 ()satu) tahun dalam musyawarah BPD

Laporan akhir masa jabatan kepala desa disampaikan kepada Bupati melalui camat dan kepada BPD.

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Sekretaris Desa

Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsure staf pembantu Kepala Desa dan memimpin Sekretariat Desa.

Sekretaris Desa mempunyai tugas mengkoordinir dan menjalankan

administrasi pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan keuangan desa serta memberikan pelayanan administrasi bagi pemerintah desa dan masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Sekretaris Desa mempunyai fungsi:

(13)

b. Pelaksana urusan administrasi keuangan;

c. Pelaksana administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; serta

d. Pelaksana tugas dan fungsi kepala desa apabila kepala desa berhalangan.

C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Pemerintahan

Kepala Urusan Pemerintahan berkedudukan sebagai unsur sekretariat, yang bertannggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa

Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai tugas:

a. Membantu kepala desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan pemerintahan desa.

b. Membantu sekretaris desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

c. Mengajukan pertimbangan kepada Kepala Desa baik menyangkut rancangan Peraturan Desa maupun hal-hal yang bertalian dengan pemerintahan desa;

d. Mengajukan pertimbangan kepada kepala desa menyangkut urusan perselisihan masyarakat; dan

e. Menyusun laporan penyelenggaraan pemerintahan desa setiap tahun Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai fungsi:

a. Pelaksana kegiatan pemerintahan desa

b. Pelaksana kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat; c. Pelaksana tugas-tugas pemerintahan yang dilimpahkan Kepal Desa dan d. Pelaksana kegiatan perencanaan pemerintahan desa.

D. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Pembangunan

(14)

Kepala Urusan Pembangunan mempunyai tugas:

a. Membantu Kepala Desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan pengelolaan pembangunan masyarakat desa

b. Membantu membina perekonomian desa

c. Mengajukan pertimbangan kepada kepala desa baik menyangkut rancangan peraturan desa maupun hal-hal yang bertalian dengan pembangunan desa;

d. Penggalian dan pemanfaatan potensi desa. Kepala Urusan Pembangunan mempunyai fungsi:

a. Pelaksana kegiatan bidang pembangunan masyarakat desa;

b. Pelaksana kegiatan dalam rangka membina perekonomian desa dan inventarisasi potansi desa;

c. Pelaksana tugas-tugas pembangunan yang dilimpahkan oleh Kepala Desa; dan

d. Pelaksana kegiatan perencanaan pembangunan masyarakat desa E. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Umum

Kepala Urusan Umum berkedudukan sebagai unsure secretariat yang bertanggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa

Kepala Urusan Umum mempunyai tugas:

a. Membantu kepala desa di bidang teknis dan administratif pembinaan kehidupan masyarakat desa;

b. Melaksanakan urusan surat menyurat serta pelayanan umum; c. Memlihara dan melestarikan asset-aset pemerintah;

d. Melaksanakan urusan keuangan dan pelaporan

e. Membina dan melayani administrasi kependudukan; dan f. Membina dan melayani perizinan.

(15)

a. Pelaksana kegiatan bidang pembinaan kehidupan masyarakat desa; b. Pelaksana inventarisasi, pembinaan dan pelestarian kebudayaan yang berlaku di desa; dan

c. Pelaksana kegiatan perencanaan bidang kemasyarakatan dan sosial budaya desa.

F. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Dusun

Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur kewilayahan yang membantu pelaksanaan tugas kepala desa di wilayah kerjanya dan bertanggungjawab kepada kepala desa.

Kepala dusun mempunyai tugas menjalankan kebijakan dan kegiatan kepala desa bidang pemerintahan, bidang ketentraman dan ketertiban, bidang pembangunan dan bidang kemasyarakatan di wilayah kerjanya.

Kepala dusun mempunyai fungsi:

a. pelaksana kegiatan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, bidang pembangunan dan bidang kemasyarakatan di wilayah kerjanya; b. pelaksana peraturan desa di wilayah kerjanya; dan

c. pelaksana kebijakan kepala desa G. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pamong

Pamong Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis lapangan untuk membantu kepala desa yang bertugas menjalankan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan.

Pamong Desa mempunyai fungsi:

a. Pelaksana kegiatan sesuai bidang tugasnya di lapangan

b. Pelaksana keputusan desa sesuai bidang tugasnya di lapangan; dan c. Pelaksana kebijakan kepala desa sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan.

H. Hak dan Kewajiban, Kedudukan, Fungsi dan Wewenang BPD Anggota BPD mempunyai Hak:

(16)

b. Mengajukan pertanyaan

c. Menyampaikan usul dan pendapat; d. Memilih dan dipilih

e. Memperoleh tunjangan

Anggota BPD mempunyai Kewajiban:

a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesai Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan;

b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;

c. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesai;

d. Menyerap, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat; e. Memproses pemilihan kepala desa;

f. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan;

g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat; dan

h. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan.

BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. BPD mempunyai fungsi:

a. Merumuskan dan menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan

c. Mengayomi dan menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa.

BPD mempunyai wewenang:

(17)

b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa;

c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa. d. Membentuk panitia pemilihan kepala desa.

e. Menggali, menampung, menghimpun, mmerumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan

f. Menyusun tata tertib BPD. I. Hubungan Kerja

Hubungan kerja Pemerintah Desa dengan BPD adalah bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.

Bersifat “kemitraan” artinya Kepala Desa dan BPD selalu mengembangkan prinsip kerja sama yang harmonis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa

Bersifat “konsultatif” artinya bahwa kepala desa dan BPD senantiasa mengembangkan prinsip musyawarah dan konsultasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan.

Bersifat “koordinatif” artinya bahwa kepala desa dan BPD selalu

(18)

ii

pertumbuhan dan pemerataan secara bersama-sama. Apabila digunakan model pertumbuhan Smelser yang mengacu pada diferensiasi struktural, maka kelembagaan ini dapat berperan dalam mempersiapkan kerangka landasan untuk tahap-tahap pertumbuhan, mulai dari modernisasi teknologi, komersialisasi pertanian, industrialisasi dan urbanisasi

Masyarakat harus dilihat sebagai Subjek dari proses secara keseluruhan. Sehingga proses dari pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat

pengembangan masyarakat selalu meletakkan community development dan community organizers sebagai landasan. Dalam kerangka inilah pelayanan dapat pengembangan masyarakat yang berbasis masyarakat mampu mendorong dari metode

“doing for the community”, menjadi “doing with the community”. Dikemukakan oleh

Topatimasang et.al (2000: ix) bahwa seorang fasilitator hanya berfungsi dan bertindak mengolah proses belajar masyarakat berdasarkan kebutuhan dan pengalaman mereka sendiri atau pengalaman orang lain.

• Kelompok atau komunitas yang sekedar “doing for” (masyarakat pasif, kurang kreatif dan tidak

berdaya, bahkan mendidik masyarakat unt

uk bergantung) menjadi “doing with”, (merangsang

masyarakat menjadi aktif dan dinamis serta mampu mengidentifkasi) mana kebutuhan yang sifatnya real needs (melalui penggalian gagasan langsung di tingkat kelompok masyarakat, felt needs (memprioritaskan) kebutuhan ketika terjadi persaingan usulan di antarkelompok masyarakat) dan

expected need (pilihan usulan yang bisa dengan mudah dikerjakan, kesediaan swadaya dan pelestariannya).

(19)

njadi komunitas belajar (learned cummunity), masyarakat menjadi komunitas yang semakin aktif (active society) dalam menolong dirinya sendiri (helping themselves). Dalam proses inilah, usaha strategi

pengembangan berbasis masyarakat dalam rangka untuk mengorganisir masyarakat miskin di dalam akar rumput menjadi bagian penting dari menciptakan program yang berkelanjutan. Berbagai unsur kelompok

masyarakat (Community Based Organization/ CBOs) didorong dan difasilitasi terus menerus yang akirnya munculnya adanya pengurangan angka

kemiskinan, peningkatan sumber daya manusia, peluang dan pilihan kerja serta adanya peningkatan kualitas kelembagaan pelayanan itu sendiri.

ii BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa dapat berupa penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang

bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa di luar desa yang telah ada. Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa

(20)

dan peningkatan untuk jangka panjang dan sifat peningkatan akan lebih bersifat kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat, yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental (jiwa), fsik (raga), intelegensia (kecerdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. Akan tetapi pencapaian objektif dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan oleh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa.

3.2 saran

makalah ini masih memiliki berbagai kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

ii

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Amaluddin. 1982. Administrasi Pembangunan Untuk Pembangunan Desa. Bekasi: Akademi Pembangunan Desa. Hikmat, Harry.2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Miles, Matthew dan Huberman, A. Michae.1992. Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

pendidikan yang paling banyak mengalami penurunan daya ingat lansia adalah. tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 28

gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh BDB tanaman. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buah pisang dapat digunakan sebagai bahan uji patogenisitas

Pengumpulan data mengacu pada perencanaan dengan menggunakan 5 titik pengamatan GNSS dan 4 titik stasiun INACORS yang akan dijadikan objek penelitian, pada pengukuran

Allah SWT berfirman: Dan dirikanlah sholat itupada kedua tepi siang (Zhuhur, Asar) dan pada waktu-waktuyang dekat dengan tepi malam (Maghrib, Isya dan Shubuh) (Hud)

Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: (1) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan devisa yang dibawa oleh wisman (inbound) dan pengeluaran devisa

Tujuan dibuatnya rancangan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh kombinasi s tretching dan myofascial release dengan s tretching dan deep friction untuk

Asikin (2011), melaporkan bahwa ekstrak daun putat dapat digunakan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama ulat grayak dan ulat jengkal dengan mortalitas larva