• Tidak ada hasil yang ditemukan

Radio Komunitas: Menjaga dan Menghidupi ‘Lilin Kecil’

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Radio Komunitas: Menjaga dan Menghidupi ‘Lilin Kecil’"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

RADIO KOMUNITAS

:

MENJAGA DAN MENGHIDUPI

‘LILIN KECIL’

(2)

Pointers diskusi...

1. Posisi radio komunitas Lintas Merapi dan konstelasi radio komunitas pada umumnya.

2. Perubahan kebijakan pemerintah dalam hal

pengaturan frekuensi/siaran digital dan dampaknya bagi radio komunitas

3. Pelauang perkembangan ICT bagi radio komunitas

4. Pilar utama keberadaan dan perkembangan radio komunitas

5. Regenerasi di radio komunitas

6. Tantangan/agenda radio komunitas

(3)

Radio power...

 “Radio afects most intimately,

person-to-person, ofering a world of unspoken communication between writer-speaker and the listener”. -- Marshall McLuhan

 "TV gives everyone an image, but radio gives birth

to a million images in a million brains." -- Peggy Nooman

 "The radio only has one side when it should have two. It is now a mere distribution device so I would make a suggestion: turn this device into a media

distribution where the listener not only hear but also speak and where the listener is not an

(4)

Radio could be the most

wonderful public

communication system

imaginable, a gigantic

system of channels—could be that is if it were

capable not only of transmitting but of receiving,

of

making listeners hear but also speak, not

of isolating them but of connecting them

--

Bertolt Brecht

You don’ t work for the radio station. You

(5)

Posisi radio komunitas

Keberadaan radio komunitas sangat penting:

 Pluralisme media

 Partisipasi publik

 Transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

 Freedom of speech and freedom of expression

 Mengajak masyarakat berbicara

Karakter Radio komunitas

 Berbasis komunitas

 Independent

(6)

Konstelasi radio komunitas

 Aktivitas sukarela yang didukung oleh komunitas.

 Bicara radio komunitas adalah berbicara tentang pribadi, manusia—warga masyarakat.

 Proses dua arah yang membuat mereka berdaya sehingga mampu mengidentifkasi masalah mereka dan menciptakan solusi.

 Memungkinkan orang biasa untuk berpartisipasi dalam

pengambilan keputusan untuk perubahan hidup mereka ke arah yang positif.

 Kolaborasi untuk menyiarkan program yang focus pada isu/kepentingan local.

 Sangat dinamis, otonom, non-komersial, dan sangat

(7)

 Media komunikasi akar rumput, untuk membangun

ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economies), dan punya kekuatan ‘politis’ untuk mewujudkan clean and good goverment.

 Wacana, gerakan, dan perjuangan meletakkan radio

komunitas dalam posisi yang ada seperti sekarang tidak bisa dipisahkan dengan gerakan civil society dan

demokratisasi yang berkembang menjelang dan pasca 1998.

 Bagian dari upaya penguatan masyarakat sipil, saat media

mainstream tidak memberi ruang bagi anggota

masyarakat/komunitas untuk berekspresi atau beraspirasi.

 Pasca reformasi, radio komunitas telah mendapatkan

(8)

Pasca reformasi, radio komunitas muncul bak

jamur di musim hujan, namun banyak juga

radio komunitas yang kemudian bubar dan

gulung tikar.

Keberadaan radio komunitas ditentukan oleh

seberapa kuat komunitas dan penggiatnya

bisa menjaga dan menghidupinya. Dengan

karakternya yang sifatnya voluntarisme,

(9)

Kenapa Lintas Merapi tetap bisa eksis?

Radio Lintas Merapi sudah membuktikan

eksistensinya.

Dibutuhkan oleh masyarakat

Mampu menjawab kebutuhan masyarakat.

Mampu menjadi ‘ruang bermain’, tempat

berkumpul, belajar, dan berinteraksi (public

sphere).

Pusat kebudayaan atau pusat pembelajaran bagi

masyarakat.

Kedekatan atau kaitan dengan Merapi

.

Menjadikan masyarakat waspada saat Merapi

(10)

Siaran digital dan radio komunitas

 Digitalisasi menjadi solusi untuk mengatasi

keterbatasan dan ketidakefsienan pada penyiaran analog.

 Efsiensi dan optimalisasi: kanal siaran dan

infrastruktur penyiaran, seperti menara pemancar, antena, dan saluran transmisi.

 Gambar lebih bersih dan suara yang lebih jernih.

 Sistem penyiaran radio digital (digital audio) berjalan melalui multiplexing.

 Setiap stasiun radio menempati slot di multiplex dengan bit rate yang sama atau berbeda sesuai kebutuhan.

 Satu kanal bisa diisi dengan lebih dari enam frekuensi sekaligus.

(11)

ICT dan radio komunitas

 Kemampuan yang lebih dibandingkan platform siaran tradisional.

 Frekuensi radio terbatas  2,5 km (komunitas)

 Streaming jangkauan tak terbatas (seluruh dunia)  lokal, regional, nasional, internasional.

 Konvergensi lebih efektif: teks, gambar, suara, video.

 Jangkauan lebih luas, resource lebih banyak (wawancara Skype?)

 Penyiar bisa siaran dari mana saja.

 Materi dari internet: bahan siaran  terjemahkan dlm bhs lokal.

 Web-site: etalase (shop-front) radio, punya peluang untuk memasukkan agregasi berita local, galeri foto, blog, jadwal, dll.

(12)

Pilar keberlanjutan radio komunitas

Girard (2007) dan Fairbairn (2009):

Community ownership&control (kepemilikan

&kontrol komunitas)

Community participation (partisipasi komunitas)

Community service

Not-for-proft business model

Independence

Lush and Urgoiti (2012):

Social sustainability

Institutional sustainability

(13)

Kunci keberlanjutan radio komunitas

Social sustainability:

 Kepemilikan komunitas secara efektif.

 Seluruh segmen/kelompok (komunitas-komunitas di dalam komunitas) terwakili di dalam radio.

Institutional sustainability:

 Meliputi legislasi, keseluruhan strategi dan rencana aksi dan kebijakan internal, demokrasi internal, pelatihan dan partisipasi, struktur yang demokratis, manajemen

teknologi yang layak, dan memiliki jaringan yang baik.

Financial sustainability:

 Meliputi beragam aspek, dari membangun anggaran

(14)

Financial Sustainability

 Media komunitas biasanya secara ekonomi pas-pasan

 Media komunitas sebagai social enterprise (perusahaan sosial).

 Seperti halnya perusahaan, radio komunitas harus bisa mendapatkan uang, melalui aktivitas-aktivitas yang bisa menghasilkan pemasukan.

 Dukungan internal: donasi, skema keanggotaan, pemasukan dari pengumuman/berita, kartu lagu, pemasukan dari layanan/jasa, dll

 Dukungan dari sumber lain: pemerintah/NGO 

menawarkan platform untuk komunikasi social dan keterlibatan public

(15)

Manajemen radio komunitas

Radio ini untuk apa?  Untuk mencapai tujuan 

butuh manajemen

 Hub and spoke model vs

vertical/pyramid (top down management).

Proses manajemen: Assess

Prioritise Formulate Delegate

Communicate Monitor

Evaluate

Kesalahan fatal

Weak leadership

A ‘blame’ culture

Poor

communication

Confict

Excessive

bureaucracy

Dampak: Merusak

etos kerja dan

(16)

Managing people

Program, planning, and production:

Winning the audiences ‘to make good programmes popular and popular

programmes good’.

Leadership!

 Leading team

 Creativity

Regular Meeting > Discussion: Past

performance and future plan

Planning!

 Specifc

 Measurable

 Achievable

 Realistic

 Time-related

Pelatihan jangka

pendek

 Ketrampilan teknis

dan pemeliharaan alat

 Pelatihan computer

tingkat lanjut

 Pengembangan

program

 Perencanaan

strategis,

(17)

Regenerasi SDM

Rekrutmen, kaderisasi, menjaga agar mereka

yang terlibat tetap nyaman dan kerasan.

Mereka mendapatkan sesuatu, tidak dalam bentuk

uang, tapi pengalaman, jaringan, kesempatan.

Sejauh mana mempromosikan voluntarisme

komitmen kepada komunitas dan

passion

mereka

terhadap dunia penyiaran.

Keberadaan sukarelawaan sangat penting untuk

menjaga keberlangsungan radio komunitas.

Mendonasikan waktu dan tenaga tanpa bayaran

(18)

Orang akan (lebih) tertarik utk terlibat dlm

produksi program dan tugas-tugas lain jika

mereka percaya terhadap radio dan merasa

bahwa investasi mereka dalam bentuk waktu

dan tenaga akan mendapat mendapat imbalan

dalam bentuk pengakuan dan penghargaan dari

masyarakat.

Menjadikan posisi penyiar (dan pengelola radio)

bergengsi

aktualisasi diri

Radio harus menarik

menjadikan radio

bergengsi

Branding yang kuat (on air maupun

aktivitas of-air)

(19)

Tantangan dan agenda ke

depan

 Perlu kerjasama dan kolaborasi dengan pemangku

kepentingan: masyarakat, elemen masyarakat sipil (LSM/NGO, PT/universitas) dan pemerintah.

 Tantangan dan agenda:

1. Pemahaman yang sama tentang penyiaran komunitas

2. Partisipasi komunitas

3. Kebijakan internal

4. Pengembangan kapasitas

5. Funding

6. Kerjasama dengan pemangku kepentingan

(20)

Pemahaman yang sama tentang penyiaran

komunitas

 Apakah pengelola radio komunitas telah memiliki consensus

atau pemahaman yang sama tentang konsep penyiaran komunitas serta konsep partisipasi, governance, not-for proft dalam konteks komunitas

Partisipasi komunitas

(21)

Partisipasi komunitas:

Interaksi melaui telepon, SMS, komentar.

Partisipasi dalam penyusunan program

konsultasi secara regular terkait konten

program, format, jadwal.

Tujuannya agar program lebih variatif, lebih

banyak kepala yang berperan.

Keberagaman aspirasi, minat, kebutuhan,

pandangan warga perlu terefeksikan dlm

program radio.

Mencari dan menemukan keunikan program

(22)

Kebijakan internal

 Bagaimana mengembangkan kebijakan editorial atau kode

etik yang dapat melibatkan anggota komunitas dan menjaga independensi dan integritas radio?

 Bagaimana memperkuat system keuangan dan secara

fnancial lebih akuntabel dan transparan terhadap komunitasnya?

Pengembangan kapasitas

 Bagaimana mengidentifkasi kebutuhan pelatihan? Apa

yang perlu dilakukan untuk menjamin kebutuhan itu bisa terpenuhi?

 Bagaimana mengembangkan ketrampilan dan teknik untuk

(23)

Kerjasama dengan pemangku kepentingan

 Membangun solidaritas dan kolaborasi dengan pemangku

kepentingan?

 Menjaga independensi dari tekanan kekuatan politik dan

bisnis dan dengan demikian menjaga integritas dan kepercayaan komunitas

 Kerjasama yang kuat dengan kelompok masyarakat sipil lain

Funding

 Panduan tentang layanan dan tarif.

 Eksplorasi cara-cara kreatif untuk menambah jumlah

sumber pendanaan

 Memperkuat pendekatan iklan dan pemasaran?

 Bagaiana mendatangkan pendanaan dan/atau local

authority funding?

 Bagaimana radio mampu menjamin independensi terkait

(24)

Hubungan dengan regulator

 Bagaimana menjalin hubungan dengan regulator?

 Bagaimana bernegosiasi dengan regulator?

 Bagaimana mengajak dan mengundang regulator

untuk mau mengembangkan kapasitas dan keberlangsungan radio.

 Radio komunitas bisa meyakinkan regulator bahwa

(25)

Evaluasi dampak radio

 Isu utama terkait keberlanjutan radio komunitas: menjamin bahwa radio ini memiliki dampak seperti diharapkan.

 Terkait dengan seluruh bidang di radio komunitas:

 Apakah seluruh bagian dari komunitas terwakili?

 Apakah program relevan dan merespon kebutuhan

pengembangan komunitas.

 Merefeksikan iklim/suasana internal radio:

 Apakah semuanya berfungsi seperti yang diharapkan?

 Apakah radio secara fnancial bisa dijamin?

 Apakah struktur organisasi sudah baik dan menjamin ini

(26)

Tiga tingkatan untuk evaluasi dampak radio

 Internal di radio: seperti apa suasana yang ada dan apa

dampaknya bagi organisasi? Seperti apa keterwakilan komunitas, dan apakah mereka memiliki semacam keterlibatan komunitas?

 Produksi : program (on air), aktivitas lain (of air), dan

peran pengelola radio dalam komunitas. Apakah semua berjalan on the track sesuai dengan rencana strategis?

 Apakah perubahan real pada komunitas bisa terjadi

(27)

Tentang buku

Kelebihan

 Melengkapi referensi tentang radio komunitas dan kiprah

komunitas “akar rumput” di Indonesia masih relatif jarang.

 Kolaborasi antara akademisi dan praktisi.

 

Kekurangan

 Desain sampul: judul kurang menonjol (kurang eye catching).  Tulisan editor dan LPPM bisa di luar gambar Merapi

 Layout masih kurang well-designed. Mungkin bisa digunakan

software Indesign atau Pagemaker.

 Editing kurang ketat; banyak ditemui typos.

 Ada informasi yang sama yang berulang atau muncul di

(28)

Terima kasih.

Referensi

Dokumen terkait

Padahal Menurut Munir Fuady menjelaskan makna demokrasi sebagai sistem pemerintahan dalam suatu Negara dimana semua warga Negara memiliki hak, kewajiban, kedudukan

Mitra Usaha tidak diperbolehkan untuk pindah ke sponsor atau jaringan lain atau mengambil Mitra Usaha yang terdaftar baik didalam grupnya maupun grup lain kecuali Mitra Usaha

9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis: Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan untuk

Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir Mengelola kebutuhan bahan dan hasil produksi Merencanakan bahan baku produksi pemintalan keilmuan yang mendukung mata pelajaran

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Tugas akhir ini merupakan syarat utama yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar sarjana teknik dari Universitas Sumetera Utara dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengimplementasian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan efek dari pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini pada

Persepsi, keyakinan, dan pembelajaran pasien umum sudah baik; (2) brand image pasien umum sudah baik, sub variabel yang masih dinilai tidak baik yaitu keberadaan dokter