Sifat Sholat
Nabi Muhammad
shallallahu
„
alaihi wasallam
Menyeru pada Sunnah yang Sahih
Sumber: Pustaka Ibnu Katsir
Presented by
DR. H. Robert Sudaryono,
Pusat Pengambangan Sumber Daya Insani Founder & Chairman
“I F G D”
(Islamic Focus Group Discussion)
Masjid
Baiturrahman
DAFTAR PUSTAKA
Kenapa Tema Shalat?
Shalat adalah pembeda antara Muslim dan Kafir
Sebaik-baik amal seorang Muslim
adalah shalat
Shalat adalah tiang agama
Shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab
di hari Pembalasan Shalat
membersihkan dosa dan kesalahan serta meninggikan derajat
Shalat mencegah perbuatan keji
dan mungkar
Shalat adalah cahaya di dunia
dan akhirat
Shalat adalah jalan menuju
Rasulullah bersabda:
“
Shalatlah kalian
sebagaimana kalian melihatku shalat”
[HR. Al-Bukhari dari Malik bin al-Huwairits].
Definisi shalat
menurut syarii itu apa?
Definisi
Shalat:
•
Secara etimologi bermakna
Doa
•
Menurut
Syariat
bermakna
suatu
peribadatan kepada Allah yang terdiri
dari ucapan dan perbuatan tertentu,
diawali dengan takbir dan diakhiri
dengan salam
.
(Taisirul
„
Allam 1/104)
Wudhu dengan duduk akan
menghemat air seperti
Wudhu Sesuai Nabi saw
Team
Pustaka Ibnu Katsir
Wudhu:
Dalil Persyariatan
Al-Quran
Hadits
• “Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai kedua mata
kaki………..
(al-maidah (5):6
• “Allah tidak menerima shalat yang dikerjakan salah seorang di antaramu bila berhadats, sehingga ia berwudhu terlebih dahulu”
(HR Bukhari dan Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi)
Keistimewaan Wudhu
• Rasulullah bersabda: “ Apabila seorang hamba berwudhu lalu
• Kemauan yang tertuju untuk suatu perbuatan untuk memperoleh ridha Allah dan mentaati peraturan
1. Niat.
• Maksudnya mengalirkan air ke bagian muka.
2. Membasuh muka.
• Maksud membasuh adalah melap tangan dari batas siku ke ujung tangan
3. Membasuh kedua tangan hingga kedua siku.
• Maksud menyapu adalah melapkan sesuatu hingga kepala basah
4. Menyapu kepala.
• Maksud membasuh adalah melap kaki dari mulai mata kaki sampai ke sela-sela jari
5. Membasuh kaki hingga kedua ruas jari
6. Tertib dan berurutan
6 (enam) Fardhu Wudhu
Sunnah-sunnah Wudhu
1. Membaca basmalah
2. Menggosok gigi atau bersiwak 3. Mencuci kedua telapak tangan
(3x) sewaktu hendak memulai wudhu
4. Berkumur-kumur sebanyak 3x 5. Memasukkan air ke hidung
kemudian mengeluarkan sebanyak 3x
6. Menyelang-nyelingi jenggot 7. Menyelang-nyelingi anak-anak
jari
8. Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali-tiga kali
9. Tayamum
10. Menggosok. Maksudnya adalah melewatkan tangan ke atas
anggota wudhu disertai siraman air secara bersamaan
11. Muwalat, artinya berturut. Jika sedang berwudhu tidak boleh mengerjakan yg lain
12. Menyapu kedua telinga 13. Memanjangkan cahaya 14. Hemat air
Junub tidak boleh masuk masjid
•
Orang yang junub, wanita haid atau nifas
tidak
boleh masuk masjid.
Allah berfirman:
“(Dan
jangan pula menghampiri masjid), sedang kamu
dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu
saja, hingga kamu mandi
”
. (an-Nisa: 43).
Junub Haid Nifas
Bagaimana tata
7 Tahapan mandi junub
1. Mencuci kedua tangan
2. Menuangkan air dengan tangan kanan ke tangan kiri
3. Mencuci kemaluan
4. Berwudhu seperti biasa tanpa membasuh kaki
5. Mengambil air lalu memasukkan jari-jarinya ke pangkal-pangkal rambut 6. Menyiram kepalanya 3 x mulai dari
yang kanan
7. Membasuh kedua ka
ki
(HR Bukhari dan Muslim)
6/6/2011
Junub
Haid
Mandi Junub/Janabat
Wudhu:
Mencuci tangan
Wudhu:
Wudhu:
Membasuh muka
Wudhu:
6/6/2011
Wudhu:
Wudhu:
Wudhu:
Membasuh kaki
End of Material
Auto Wudhu Washer
Shaf Shalat
Dosa Orang Yang Tidak Menyempurnakan Shaftnya
Shalat di hutan tetapi
shafnya sesuai sunnah
Shalat di masjid raya
tetapi shafnya
menyelisihi sunnah
Muslim Bosnia Muslim Indonesia
Shalat di hutan tetapi
shafnya sesuai sunnah
Shalat di masjid raya
tetapi shafnya
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah bersabda:
“Luruskan shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya aku melihat kalian dari belakang punggungku” Pada waktu itu setiap orang dari kami merapatkan bahunya dengan bahu temannya dan kakinya ke kaki temannya.
Dari Anas bin Malik r.a. bahwasanya ia datang ke Madinah lalu ditanyakan kepadanya: “Apakah ada
sesuatu yang kamu ingkari dari apa yang kami lakukan sejak hari kami bergaul bersama Rasulullah saw?” Ia menjawab: “ Aku tidak mengingkari sesuatupun, hanya saja kalian tidak meluruskan shaft-shaft”. Uqbah bin Ubaid mengatakan dari Busyair bin Yasar: “Karena hal
Bab:
Dosa orang yang tidak menyempurnakan Shafnya
Rasulullah bersabda: “Sawwuu shufuufakum fainna taswiya tashoffi min tamaa mish sholaah” Ratakanlah shafmu, sebab sesungguhnya meratakan shaf itu termasuk kesempurnaan sholat.
(HR Bukhari dan Muslim)
“Ratakan shafmu, rapatkan bahu-bahumu, lunakkan tangan jika berdampingan dengan saudara-saudaramu dan tutuplah celah shaft itu karena sesungguhnya setan itu memasuki celah-celah itu tak ubahnya bagai anak kambing kecil” (HR Achmad dan
Tabrani)
“Barangsiapa yang menyambung shaf maka Allah swt akan menjalin hubungan dengannya dan barangsiapa memutus shaf maka Allah swt akan memutuskan jalinan hubungan dengannya”
(HR Nasa’i, Hakim, Ibnu Khuzaimah)
Shaf harus rata, rapat dan lurus
Diriwayatkan pula Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah Shollallahu ‟alayhi wa Sallam telah bersabda:
“Luruskanlah shaf-shafmu! Sejajarkan antara bahumu (dengan bahu saudaranya yang berada disamping kanan dan kiri), isilah bagian yang masih renggang, berlaku lembutlah terhadap tangan saudaramu (yang hendak mengisi kekosongan atau kelonggaran shaf), dan janganlah kamu biarkan kekosongan yang ada di shaf untuk diisi oleh setan.
Dan barangsiapa yang menyambung shaf, pastilah Allah akan menyambungnya, sebaliknya barangsiapa yang memutuskan shaf; pastilah Allah akan memutuskannya”.
Shaf wajib rapat, lurus dan rapi
Jika tidak rapat akan diisi SETAN
Posisi berdiri
Bertakbir
•
Bahwasanya Ibnu
„
Umar radhiyallahu
„
anhuma
berkata
:
“
Adalah Rasulullah shallallaahu
„
alaihi
wasallam apabila berdiri untuk shalat, maka beliau
mengangkat
kedua
tangannya
setinggi
kedua
pundaknya,
kemudian
beliau
bertakbir
”
[HR. Muslim no. 390]•
Dari Malik bin Al-Huwairits :
“
Bahwasannya
Rasulullah shallallaahu
„
alaihi wasallam apabila
bertakbir, beliau mengangkat kedua tangannya
hingga sejajar dengan kedua telinganya
”
[
HR. Muslim no. 391]Bersedekap
(2)Bersedekap menurut hadits
•
“
Aku
pernah
shalat
bersama
Rasulullah
shallallaahu
„
alaihi wasallam, beliau meletakkan
tangan kanannya atas tangan kirinya di dadanya
('ala ash-shodri
)”
[HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya no. 479]•
Dari Sahl bin
Sa‟id
radhiyallahu
„
anhu ia berkata :
“
Adalah para shahabat diperintahkan (oleh Nabi
shallallaahu
„
alaihi wasallam) bahwa seseorang agar
meletakkan tangan kanannya di atas hasta kirinya
dalam shalat
”
[HR. Al-Bukhari no. 707]Kesalahan-kesalahan ketika ruku
‟
Sering terjadi kesalahan dalam ruku', antara lain:
1. Telapak tangan berada di bawah lutut, sehingga badan terlalu menunduk
2. Telapak tangan di paha, sehingga badan terlalu tegak
3. Punggung tidak rata (datar). “Apabila beliau ruku', maka beliau meluruskan punggungnya. Bahkan seandainya disiramkan air di atas punggung tersebut, maka pasti tidak akan tumpah ke bawah” [Lihat Shahih Al-Jami‟ Ash-Shaghir no. 4732]
4. Pandangan ke arah tempat sujud (kepala mendongak), padahal Rasulullah ruku' dengan pandangan tegak lurus ke bawah.
“Bahwasanya Rasulullah shallallaahu „alaihi wasallam tidak menundukkan kepalanya dan tidak pula mengangkat/ menegakkannya” [HR. Al-Baihaqi dalam Al-Kubraa; shahih]
Jika seseorang
Ruku‟nya
tidak sempurna
• Dari Sulaiman ia berkata: ”Aku mendengar Zaid bin Wahab berkata: “Hudzaifah pernah melihat seseorang yang tidak menyempurnakan ruku‟ dan sujudnya, maka Hudzaifah berkata:”Kamu belum sholat dan jika kamu meninggal, maka kamu meninggal di atas agama yang bukan agama Muhammad” (Shahih Al-Bukhari No 791, Jilid 1 hal 568)
I‟tidaal
–
tegak berdiri
Perbedaan tafsir ulama
Lutut atau tangan duluan?
Ada perselisihan di kalangan para 'ulama dalam menentukan apakah tangan atau kedua lutut yang terlebih dahulu ketika hendak turun sujud. Perselisihan ini terjadi dalam menafsirkan hadits ini:
Dari Abu Hurairah radhiallahu „anhu : Telah bersabda Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam : “Apabila salah seorang diantara kalian hendak sujud, maka janganlah ia menyungkur seperti menyungkurnya seekor unta. Hendaklah ia meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya”
[HR. Abu Dawud no. 840, Nasa‟i no. 1091, dan yang lainnya; shahih]
(Tetapi saya pribadi mengambil pendapat yang pertama, yaitu tangan terlebih dahulu.Wallahu a'lam..)
Sujud yang benar menurut hadits
•7 (tujuh)
anggota
badan menyentuh tanah/lantai/sajadahDari Ibnu
„
Abbas radhiyallahu
„
anhuma ia
berkata : Bahwasanya Rasulullah shallallahu
„
alaihi wasallam telah bersabda :
“
Aku
diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota
tubuh, yaitu dahi (beliau berisyarat ke
hidungnya), kedua (telapak) tangan, kedua kaki
(maksudnya kedua lutut), dan kedua ujung
kaki”
•
[
HR. Al-Bukhari no. 776 dan Muslim no. 490]
Ketika sujud sebagian/salah satu anggota sujud tidak menyentuh tanah/sajadah. (terutama yang paling sering
hidung)
Tidak merapatkan jari-jari. Dari Wail radliyallaahu „anhu :
“Bahwasannya Nabi shallallaahu „alaihi wasallam apabila sujud, maka beliau merapatkan jari-jarinya” [HR. Ibnu
Khuzaimah no. 642; hasan].
Menempelkan siku dan hastanya ke tanah/sajadah, padahal Rasulullah telah melarangnya: “Seimbangkan badan ketika
sujud, janganlah ia merebahkan kedua lengannya di lantai seperti rebahnya anjing”(HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud), Ahmad)
Tidak merapatkan tumit. Telah berkata „Aisyah: “Aku kehilangan Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam yang sebelumnya bersamaku di tempat tidur. Maka aku menemukan
beliau sedang bersujud menempelkan tumitnya, ujung-ujung
Jika seseorang sujudnya tidak sempurna
• Dari Abu Wail, dari Hudzaifah bahwasanya ia melihat seseorang laki-laki tidak melakukan ruku‟ dan sujudnya dengan sempurna. Maka ketika ia selesai dari shalatnya, Hudzaifah berkata kepadanya: “Kamu belum shalat”. Ia (Abu Wail) berkata: “ Aku mengira ia (Hudzaifah) berkata: “ Seandainya kamu meninggal, maka kamu meninggal bukan atas sunnah Muhammad saw”
(Shahih Al-Bukhari 808, Jilid 1 hal 581-582)
Duduk Iftirasy
Tasyahhud Awal
(1)Tasyahhud Awal
(3)Salam ke kanan dan ke kiri
Menoleh ke kanan dan
ke kiri ketika salam menurut hadits
•
Dari
‟Amir
bin
Sa‟d
dari ayahnya radliyallaahu
‟anhu
ia berkata :
”Aku
melihat Rasulullah
shallallaahu
‟alaihi
wasallam melakukan salam
(di akhir shalat) dengan menoleh ke kanan dan
ke kiri, sehingga aku melihat putih pipi
beliau”
Telapak tangan dibuka ketika salam?
Sering terlihat orang yang mengucapkan salam ketika menoleh ke kanan dibarengi dengan gerakan telapak tangan dibuka kemudian ketika menoleh ke kiri tangan kirinya di buka.
Gerakan tangan ini dilarang oleh Rasulullah saw: “Mengapa kamu menggerakkan tangan kamu seperti gerakan ekor kuda yang lari terbirit-birit dikejar binatang buas? Bila seseorang diantara kamu mengucapkan salam, hendaklah ia berpaling kepada temannya dan tidak perlu menggerakkan tangannya.” Ketika mereka sholat lagi bersama Rasullullah, mereka tidak melakukannya lagi
Pada riwayat lain disebutkan: “Seseorang diantara kamu cukup meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia mengucapkan salam dengan berpaling kepada saudaranya yang di sebelah kanan dan saudaranya di sebelah kiri”.
6/6/2011
Rasulullah SAW setelah SALAM
menghadapkan wajah ke makmum
(HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, An Nasai, Imam Ahmad)
•
Beliau tidak berdiam menghadap kiblat kecuali
sekadar
mengucapkan
kalimat:
“
Allahumma
antassalam wamingkassalam tabaarakta yaadzal djalali
walikrraam
”
•
Bahkan
beliau
bersegera
menghadap
makmum.
Beliau biasa berbalik dari arah kanan dan kirinya.
•
Ibnu
Mas‟ud
berkata:
“
Aku melihat Rasulullah
seringkali berbalik dari arah kanannya
”
Rasulullah saw setelah SALAM
menghadapkan wajah ke makmum
(HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, An Nasai, Imam Ahmad)