• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS LAPORAN MATA KULIAH MATEMATIKA TER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS LAPORAN MATA KULIAH MATEMATIKA TER"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS LAPORAN MATA KULIAH

MATEMATIKA TERAPAN 2

“Uji Chi Square”

Nama

: Aryo Budi Prakoso

NIM

: 1313020021

Kelas

: TL -2A

(2)

DAFTAR ISI

Halaman Cover ...

Daftar Isi...i

Kata Pengantar...ii

BAB I Pendahuluan...1

A. Latar Belakang...1

B. Tujuan ...2

C. Manfaat...2

BAB II Pengambilan Data...3

BAB III Pengolahan Data...6

BAB IV Kesimpulan ...8

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan yang berjudul”Uji Chi Square”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Matematika Terapan 2.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Depok, 13 Juni 2014

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Pembentukan cuaca dan iklim di wilayah Indonesia di pengaruhi oleh berbagai macam dinamika atmosfir. Hal ini dapat dipahami mengingat Indonesia memiliki susunan kepulauan dan lautan yang sedemikian rupa, dimana luas lautan lebih banyak dari daratannya. Inilah yang mendasari Remage ( 1971 ) memberikan diskripsi Indonesia sebagai benua bahari (maritim kontinen ) dan daerah daratannya pun terdiri atas deretan pegunungan. Selain itu, Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa, yang diapit oleh dua benua dan dua samudra. Oleh sebab itu, cuaca dan iklim di wilayah Indonesia memiliki karakteristik tersendiri, dimana ada keterkaitan antara pengaruh sirkulasi masa udara global, regional dan lokal, ” Boerema ” seorang ahli meteorologi dari negeri Belanda membagi iklim Indonesia ke dalam tiga tipe, yaitu ; tipe Monsunal, tipe Equatorial dan tipe lokal ( De Boer, in Verhandelingen book no. 32 ).Untuk mengetahui dampak atas keterkaitan antar dinamika atmosfir tersebut, dapat di analisa dengan menggunakan data curah hujan.

Pada umumnya kita mengenal terdapat dua musim di Indonesia, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kedua musim tersebut di pengaruhi oleh aktifitas monsun, yaitu periode monsun Asia musim dingin ( Asia winter monsoon ) yang bertepatan wilayah Indonesia musim hujan, berlangsung sekitar bulan Oktober hingga Maret dan periode monsun Australia musim dingin ( Australia winter monsoon ) yang bertepatan wilayah Indonesia musim kemarau yang berlangsung sekitar bulan April hingga September ( Sulistya, 1995 ). Dan sebagai akibat kondisi Indonesia sebagaimana di sebutkan diatas, maka variasi dari kedua musim tersebut berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya.

(5)

B. Tujuan Penelitian

Membandingkan hasil pengamatan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia (Cengkareng, Tangerang, da Curug) berdasarkan perbedaan tekanan udara utara-selatan( siklus Hadley) menggunakan metode uji chi square dengan Hipotesis awal (Ho) ;

apakah perbedaan tekanan udara utara - selatan mempengaruhi tingkat curah hujan pada tingkat signifikasi 5% dan 1%.

C. Manfaat Penelitian

1. Untuk bangsa dan negara

Hasil prakiraan yang cepat, tepat dan akurat dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menentukanawal dan akhir kegiatan, perencanaan dan kebijakan, ( menentukan awal musim tanam di bidang pertanian dan perkebunan, penyusunan rute planning pada bidang

perhubungan dan lain sebagainya ).

2. Untuk ilmu dan teknologi

Pengembangan model prakiraan cuaca/iklim dalam menentukan awal musim hujan dan musim kemarau, pengembangan penerapan modifikasi cuaca..

3. Untuk peneliti

Meningkatkan ketrampilan dan kemampuan sendiri untuk dapat mengolah dan mengkaji sesuatu permasalahan baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun didalam pekerjaan.

Sirkulasi Walker

Sirkulasi Hadley Sirkulasi Hadley

(6)

BAB II

PENGAMBILAN DATA

A. Tabel Curah Hujan dari Tahun 2001 – 2005 pada wilayah Cengkareng,

Tangerang, dan Curug. (satuan mm)

(7)

Semua data tersebut kemudian dibuat dalam 1 tabel (disederhanakan) dengan cara merata – ratakan 3 variabel tempat dan cukup menggunakan 1 variabel tempat.

CURAH HUJAN SELAMA 5 TAHUN

TAHUN

BULAN 2001 2002 2003 2004 2005

1 237.2 657.5 88.8 206.0 405.4

mm 2 224.6 453.9 299.3 427.7 258.8

3 215.1 212.1 143.9 206.3 196.0

4 194.9 233.6 72.5 171.4 173.5

5 169.0 109.8 153.1 205.8 167.0

6 121.2 32.8 59.6 26.5 228.5

7 85.6 133.1 11.8 76.0 78.4

8 13.7 14.9 40.8 1.2 145.1

9 103.6 14.9 49.8 41.2 46.0

10 194.7 11.7 135.4 23.4 177.1

11 202.2 124.8 116.2 182.3 116.5

(8)

B. Tabel perbedaan tekanan udara utara – selatan Sirkulasi Hadley selama

5 tahun.

∆ P Utara – Selatan Sirkulasi Hadley

TAHUN

BULAN 2001 2002 2003 2004 2005

1 34.0 28.4 21.8 25.4 30.6

mBar

2 31.5 30.0 21.5 27.9 24.3

3 22.5 18.5 16.5 20.7 18.9

4 15.7 16.4 14.9 18.4 17.9

5 11.1 8.5 13.1 16.5 16.7

6 -9.4 -9.3 -9.6 -9.1 -10.7

7 -30.2 -28.3 -26.6 -24.4 -28.8

8 -30.5 -30.3 -28.4 -25.4 -30.4

9 -33.5 -29.2 -28.5 -27.0 -33.6

10 -23.4 -29.0 -24.6 -20.3 -23.8

11 1.7 2.7 -2.2 -1.0 0.9

12 24.4 16.5 18.9 19.1 18.3

(9)

BAB III

PENGOLAHAN DATA

Tabel Kontingensi

Ket : X / Kolom (k) menyatakan ∆tekanan Udara, dimana;

(10)

II) - X2 = ∑ (nijeij)2

eij =

(4−4)2

4 +

(2−7)2

7 +

(14−9)2

9 +

(4−2)2

2 +

(2−3,5)2

3,5 +

(4−4,5)2

4,5 +

(4−6)2

6 +

(17−10,5)

2

10,5 +

(9−13,5)2

13,5

(11)

b.) Menentukan v, X

2

p

/ v, X

α

:

- tingkat signifikansi 5% ;

v = (b-1) . (k-1) - tingkat signifikansi 5%(0.05) X2 0.95

= (3-1) . (3-1) = 2 . 2 = 4

V,X2

p = 4, X20.95 = 9.49

- tingkat signifikansi 1% ;

v = (b-1) . (k-1) - tingkat signifikansi 1%(0.01) X2 0.99

= (3-1) . (3-1) = 2 . 2 = 4

V,X2

p = 4, X20.99 = 13.3

c.) Penarikan Kesimpulan

;

 Pada tingkat signifikansi 5% : X2 > v,X2 p

15.086 >9.49 (Ho=ditolak, Hα = diterima)

 Pada tingkat signifikansi 1% : X2 > v,X2 p

(12)

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi, dari hipotesis awal (H0) yang telah dipaparkan di atas pada bagian tujuan

pengamatan “Apakah perbedaan tekanan udara utara – selatan mempengaruhi tingkat curah hujan?” jawabannya adalah tidak. Karena dari uji chi square dengan tingkat signifikasi 5% dan 1%, nilai dari H0 selalu lebih tinggi dari nilai derajat kebebasan (v) dan distribusi chi

square. Hal inilah yang menyebabkan H0 ditolak sedangkan Hα diterima. Itu artinya bahwa

(13)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Ramage, ”

Hadley sel circulate

”, Melbourne, 1971

2.

Iskahar M, “

Aneka Meteorologi

“, Cetakan III , Akademi

Meteorologi dan Geofisika, Jakarta, 1978.

3.

Soeyitno, “ Meteorologi Umum “, Cetekan IV, Balai

Diklat Meteorologi dan Geofisika, Jakarta, 1981.

Gambar

Tabel Kontingensi

Referensi

Dokumen terkait

Teknik digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (sampel sebanding dengan jumlah populasi). Metode ini

Peran Guru BK memang sangat penting bagi perkembangan peserta didik, tetapi tidak didukung oleh adanya jam mengajar dikelas yang mengakibatkan Guru BK jarang ketemu

Dalam mengajarkan siswa bagaimana cara mengetahui luas daerah persegi dan persegi panjang hal pertama yang perlu guru lakukan adalah dengan menunjukan kepada siswa sebuah

Setelah gen yang dianginkan didapatkan maka dipilih beberapa gen minimal tiga macam sekuens berbeda yang akan digunakan sebagai kandidat desain primer, dengan syarat

pengembangan pendidikan dalam program-program atau metode- metode pembelajaran, lalu dalam seksi pengembangan tenaga kependidikan mempunyai fungsi untuk meningkatkan

Dengan peran ini, bank sentral mempunyai tujuan dan tanggung jawab untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai dari mata uang yang diedarkan dan guna

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,