LAPORAN STUDI KASUS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Yang Diampu oleh Dr. Naharus Surur, M.Pd
Oleh : Andreas Supriyono
K5418010 / A
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan petunjuk dan penyertaan- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan "Laporan Studi Kasus". Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah bimbingan dan konseling.
Suatu kebahagiaan tersendiri, jika laporan ini dapat terselesaikan dengan sebaik- baiknya. Bagi saya, penyusunan laporan ini merupakan tugas yang tidak ringan. Kami sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan, dikarenakan keterbatasan kemampuan. Kalaupun pada akhirnya Laporan ini dapat terselesaikan tentulah karena beberapa pihak yang telah membantu dalam penulisan ini. Untuk itu kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya. Semoga kontribusinya mendapat balasan dari Tuhan YME.
Saya sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik segi penyusunan maupun isinya. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan selanjutnya.
Akhir kata, harapan kami laporan ini bisa memberikan manfaat untuk kita sekalian.
Jumat, 22 Mei 2020
penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...2
DAFTAR ISI ...3
BAB I ...4
A. Latar Belakang...4
B. Tujuan ...4
C. Manfaat ...4
D. Ruang Lingkup ...4
BAB II ...5
A. Studi Kasus ...5
B. Kendala, Hambatan, dan Solusi ...6
BAB III ...7
A. KESIMPULAN ...7
B. SARAN ...7
4
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.
Peran Guru BK memang sangat penting bagi perkembangan peserta didik, tetapi tidak didukung oleh adanya jam mengajar dikelas yang mengakibatkan Guru BK jarang ketemu tatap muka dengan peserta didik, maka dari itu kita sebagai calon guru yang mengajar dan sering bertemu langsung dengan siswa harus dibekali dengan kemampuan bimbingan dan konseling agar dapat memebantu peran guru BK dan juga mewujudkan tujuan BK. maka dari itu mata kuliah Bimbingan dan konseling ini di berikan kepada mahasiswa diluar prodi bimbingan dan konseling
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling.
2. Memahami materi bimbingan dan konseling.
3. Mahasiswa mampu melakukan studi kasus sesuai dengan materi yang disampaikan.
4. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi Peserta didik.
5. Mahasiswa prodi pendidikan geografi dapat mengetahui pentingnya materi bimbingan dan konseling dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
C. Manfaat
Manfaat yang didapat dalam menyusun laporan studi kasus ini adalah :
1. Mahasiswa geografi dapat bekal dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling.
2. Dapat mengetahui kasus yang dialami peserta didik dan dapat menanganinya
D. Ruang Lingkup
1. Studi Kasus Masalah Peserta Didik 2. Kendala, hambatan,dan solusi
5 BAB II
PELAKSANAAN
A. Studi Kasus
1. Identifikasi masalah
• Nama : Hendra Tri Jatmiko
• Tempat,tanggal lahir : Klaten, 26 oktober 1999
• Hobi : Bermain game
• Gejala yang muncul :
- Mengerjakan tugas mepet dengan hari pengumpulan - Pendiam, jarang bersosialisasi
- terlalu asik dengan dunia gamenya 2. Analisis
Hendra adalah seorang gamer, dia menghabiskan banyak waktu untuk bermain game dihandphonenya, kegiatan ini dia lakukan larena sudah merupakan hobinya. Orang tua hendra pun sudah berulang kali menasihati hendra untuk mengurangi bermain gamenya, dikarenakan hendra sering mengerjakan pekerjaan rumah sehari sebelum tugas dikumpulkan.
Hendra saat ditanya tentang tugas, dia tau bahwa ada tugas dari sekolah. Tetapi beliau tidak mengerjakannya dan malah mementingkan hobinya yaitu bermain game.
Digrup kelas juga sudah diinfokan tentang adanya tugas sekolah. Tetapi tetap saja hendra tidak mengerjakannya dan lebih senang bermain game dihandphone. Hendra akan mengerjakan tugasnya jika sudah mendekati waktu pengumpulan, dan ini terus terjadi disemua tugas yang diberikan.
3. Sintesis
Berdasarkan identifikasi masalah, dan analisis, disini saya menemukan masalah yang dialami oleh hendra adalah hendra terlalu menggampangkan tugas yang diberikan bapak/ibu guru di sekolah dan hanya mementingkan bermain game di handphonenya. Dia hanya akan mengerjakan jika sudah dekat dengan pengumpulan tugas. Hendra sudah diingatkan oleh ibunya untuk tidak bermain handphone terlalu lama dan lebih fokus ke belajarnya. Dapat disimpulkan bahwa hendra memiliki masalah prokastinasi atau menunda-nunda tugas demi hal lain.
4. Diagnosis
Berdasarkan data yang di dapatkan. Penyebab timbulnya masalah motivasi belajar Hendra sebagai berikut:
1. Faktor yang berasal dari dalam diri.
• Malas belajar
• Lebih mementingkan bermain game
• Menggampangkan tugas 2. Faktor yang berasal dari luar.
• Orang tua kurang tegas kepada hendra
• Kurangnya pergaulan
6
• Tidak ada tempat mengekspresikan diri, kecuali lewat game
5. Prognosis
Apabila masalah yang dihadapi Citra tidak segera diatasi, maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah:
• Nilai tugas selalu dapat jelek
• Tidak mendapatkan ilmu dari mengerjakan tugas
• Kemampuannya tertingal dengan temannya yang lain
Apabila masalah dapat diatasi, maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah :
• Tugas mendapatkan nilai yang bagus
• Ujian dapat nilai baik
• Tidak ketinggalan pelajaran
• Nilai meningkat
6. Treatment
Teman-teman hendra mengajak hendra untuk mengerjakan tugas secara bersama- sama, sehingga hendra lebih bisa fokus pada tugasnya daripada bermain game. Guru BK memberikan bimbingan sedara individual dengan memberi motivasi dalam belajar sehingga hendra dapat fokus dalam belajarnya, guru BK juga harus memberikan pengertian kepada hendra bahwa game diperbolehkan tetapi harus sesuai dengan waktunya, tidak berlebihan. Tugas itu juga penting dalam kegiatan belajarnya.
7. Follow up
Hendra selalu diajak belajar bersama dalam mengerjakan tugasnya, ajak komunikasi hendra. Supaya kedepannya hendra dapat mengerjakan tugas dengan baik. Ajak hendra melakukan kegiatan yang positif, sehingga hendra tidak terfokus pada gamenya. Orang tua harus lebih tegas dalam mendidik hendra.
B. Kendala, Hambatan, dan Solusi
kendalanya saat mencari nara sumber untuk tugas ini, informasi yang disampaikannya juga tidak tegas dan harus ditanya berulang ulang.
7 BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan
Guru mata pelajaran harus mempunyai kemampuan dalam bimbingan dan konseling walaupun dasarnya saja, ini dikarenakan guru mata pelajaran merupakan guru yang sering berinteraksi langsung dengan peserta didik. Tetapi guru mata pelajaran juga harus didampingi oleh guru BK dalam melakukan Bimbingan dan konseling. Dikarenakan 2 sks tidak cukup untuk menjadikan guru mata pelajaran dapat menggantikan peran guru BK.
B. Saran
Guru mata pelajaran harus berkomunikasi dan meminta petunjuk dengan guru BK terkait dengan membimbing dan konseling peserta didik. Begitu juga sebaliknya, guru BK juga dapat mencari informasi terkait dengan peserta didik kepada guru mata pelajaran.