Nama : Arin Tsamrotul Fitriyah
Nim : 375957
Mata Kuliah : Ekonomika Makro II
Tugas : Resume Bab 1 & 2 buku Makroekonomi N. Gregory Mankiw
BAB 1
ILMU MAKROEKONOMI
Makroekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku atau fenomena perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan mikroekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku para pelaku ekonomi (produsen dan konsumen) secara individu. Makroekonomi dan mikroekonomi saling terkait satu sama lain karena fenomena ekonomi secara menyeluruh terjadi akibat adanya interaksi para pelaku ekonomi.
Fenomena-fenomena ekonomi yang terjadi dijelaskan maupun dipecahkan oleh para ekonom melalui model agar dapat memutuskan kebijakan-kebijakan yang harus diambil sehingga dapat meningkatkan kinerja ekonomi secara menyeluruh. Model adalah penyederhanaan dari sebuah teori berupa simbol dan persamaan matematis untuk menunjukan hubungan antar variabel. Variabel ada dua jenis yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen adalah variabel-variabel yang terikat atau dipengaruhi oleh varibel lain dan bertindak sebagai output model. Variabel eksogen adalah variabel-variabel bebas yang tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain dan bertindak senagai input model. Untuk menjelaskan fenomena ekonomi secara detail maka model itu harus dapat mengasumsikan bahwa harga bersifat kaku yang menjelaskan perekonomian jangka pendek atau fleksibel yang menjelaskan perekonomian jangka panjang.
BAB 2
DATA MAKROEKONOMI
Data ekonomi merupakan sumber informasi yang sistematik dan objektif. Untuk mengevaluasi atau membuktikan sebuah teori para ekonomon membutuhkan data karena sebuah teori dianggap valid jika teori dan data sesuai.
2.1 Mengukur Nilai Aktivitas Ekonomi: Produk Domestik Bruto
dan jasa dalam perekonomian. Untuk perekonomian secara keseluruhan jumlah pendapatan harus sama dengan pengeluaran. Untuk menghitung GDP ada beberapa cara, yaitu:
1. Menjumlahkan Seluruh Nilai Pasar Output Akhir
GDP = (Harga Barang x Jumlah Barang) + (Harga Jasa x Jumlah Jasa)
Barang bekas dan persediaan barang tidak termasuk dalam perhitungan GDP. Untuk barang yang diproduksi secara bertahap maka yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) dari setiap tahap produksi. Jasa perumahan dan jasa-jasa terkait lainnya dihitung dengan menggunakan nilai terkait (imputed value).
Dalam menghitung GDP dengan cara ini dikenal pula konsep GDP nominal dan GDP riil. GDP nominal adalah menilai barang dan jasa berdasarkan harga yang berlaku pada tahun tersebut. GDP Riil adalah meniali barang dan jasa berdasarkan harga konstan yang telah ditentukan. Dari GDP nominal dan GDP Riil dapat dihitung Deflator GDP atau deflator harga implicit.
Deflator GDP=GDP Nominal GDP Riil 2. Komponen-komponen Pengeluaran
Dalam menghitung dengan konsep ini GDP menggunakan simbol Y Y= C + I + G + NX
C (consumption), terdiri dari pembelian barang dan jasa oleh rumah tangga.
I (investment), terdiri dari pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk masa yang akan dating.
G (government purchase), terdiri dari pembelian barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah.
NX (net exports), diperoleh dari ekspor dikurangi impor. 3. Ukuran Pendapatan
Ukuran-ukuran pendapatan yang saling terkait, terdapat beberapa pengukuran pendapatan:
GNP (gross national product) = GDP + Pembayaran Faktor dari Mancanegara – Pembayaran Faktor ke Mancanegara
NNP (net national product) = GNP – Depresiasi
Pendapatan Perseorangan (personal income) = NI – Laba Koporasi – Kontribusi Asuransi Sosial – Bunga Neto + Dividen + Transfer Payment + Pendapatan Bunga Perseorangan
Pendapatan Perseorangan Disposibel = Pendapatan perseorangan – Pembayaran Pajak dan Non Pajak Perseorangan
2.2 Mengukur Biaya Hidup: Indeks Harga Konsumen
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) paling sering digunakan untuk menghitung ukuran mengenai tingkat harga.
CPI= (Jumlah BarangxHarga Barang Sekarang)+(Jumlah JasaxHarga Jasa Sekarang) (Jumlah BarangxHarga Barang Tahun Dasar)+(Jumlah JasaxHarga Jasa Tahun Dasar) Indeks Laspeyres menunjukkan indeks harga dengan sekelompok barang tetap. Indeks
Paasche menunjukkan indeks harga dengan kelompok barang tidak tetap 2.3 Mengukur Tingkat Pengangguran
Angkatan Kerja (Labor Force) adalah penjumlahan dari orang yang bekerja dan orang yang tidak bekerja (pengganguran).
Tingkat Pengangguran (unemployment rate) adalah persentase dari jumlah pengangguran dan angkatan kerja.
Tingkat Pengangguran=Jumlah Pengangguran Angkatan Kerja ×100
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (labor-force participation rate)
Tingkat Part isipasi AngkatanKerja= Angkatan Kerja