• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOORDINASI PELAYANAN KANTOR PELAYANAN PA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KOORDINASI PELAYANAN KANTOR PELAYANAN PA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal PAsira (Publik Administration Musi Raya) Vol 1 No 1

KOORDINASI PELAYANAN KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN BENGKULU

Oleh Anton Mardoni

(Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisipol Universitas Musi Rawas) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Koordinasi Pelayanan Kantor pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu dalam memberikan pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Sedangkan penelitian ini dimulai pada tanggal 17 Februarri sampai dengan 17 Maret 2005. Adapun metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, koesioner, dan dokumentasi.

Metode penetapan responden menggunakan metode sensus yaitu seluruh anggota populasi dijadikan responden. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 32 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui koordinasi pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu dapat dikatakan cukup baik.Hal-hal tersebut pertama sudah baiknya pelaksanaan komunikasi yang dilihat dari pelaksanaan rapat dalam menerima masukan dan informasi dari masyarakat dan swasta dilakukan dengan baik. Kedua integrasi yang menjadi salah satu pendukung koordinasi pelayanan berjalan dengan baik terbukti dengan jelasnya pembagian kerja sehingga tidak terjadinya tumpang tindih kegiatan. Ketiga Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu memperhatikan sinkronisasi, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan fungsi dan wewenang oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu sebagai koordinator, memakan waktu yang sedikit dalam pelaksanaan koordinasi dikarenakan perubahan kondisi yang diantisifasi dan di manfaat dari koordinasi pelayanan sehingga seluruhnya dapat dirasakan masyarakat (wajib pajak) secara langsung.

PENDAHULUAN

Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan rakyat baik material maupun spritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

Salah satu untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.

Salah satu asfek pembangunan yang penting adalah bidang perpajakan. Pajak yang

(2)

Bumi dan Bangunan yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) pajak yang tersebar di seluruh propinsi yang ada di indonesia, salah satunya adalah Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu berkedudukan sebagai unsur pelaksana dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal pajak. Adapun tugas pokok dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yaitu melaksanakan kegiatan operasional Direktorat Jenderal Pajak dibidang pembinaan pelaksanaan Pajak Bumi dan Bangunan serta melakukan pembinaan terhadap para tenaga fungsional penilaian Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Direktorat Jederal Pajak yang mempunyai tujuan utama memberikan pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan sehingga tercipta pelaksanaan pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang dapat dikatakan selaras, terarah, berhasil guna dan mengkoordinasikan aspek-aspek pelayanan tersebut keseluruh unit vertikal yang ada.

Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu telah di beri mandat, wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar dalam melaksanakan tugas pokok untuk mencapai tujuan. Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu selaku badan yang diberi wewenang memberikan pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan harus dapat menjadi inspirator selakigus koordinator bagi pelaksanaan Pajak Bumi dan Bangunan agar tidak terjadi tumpang tindi antara satu program dengan program lainnya, serta agar pelayanan yang dilaksanakan tidak keluar dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal pajak berdasarkan pola pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang ada.

Koordinasi merupakan langkah penting untuk mengurangi hambatan-hambatan dari pelaksanaan pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang sudah berjalan, akan tetapi terdapat hambatan-hambatan yang menjadi kelemahan dalam koordinasi tersebut.

Wilayah kerja dari Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu meliputi Kota Bengkulu dan Kabupaten Kaur, Seluma dan Bengkulu Selatan. Jika dilihat dari luas wilayah

kerjanya dan banyaknya jenis pekerjaan, seperti pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan yang kegiatannya menyampaikan dan memantau pengembalian Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) untuk mendapatkan data objek dan subjek pajak akan banyak sekali masalah yang timbul dan tidak dapat dihindarkan. Jika koordinasi pelayanan tidak ditingkatkan maka banyak sekali keluhan masyarakat sebagai wajib pajak terhadap pelayanan yang tidak memuaskan seperti keterlambatan penyampaian dan pemantauan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP), jumlah pajak terhutang dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) lebih besar dari jumlah pajak yang dihitung berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) sehingga merugikan negara dan subjek pajak.

Dalam mewujudkan kebijaksanaan program terdapat hubungan saling ketergantungan yang konsisten diantara departemen sehingga menimbulkan kerjasama yang terpadu. Kerjasama kerjasama tersebut dapat dilihat dari hubungan kerja Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu dengan pihak terkait dalam memberikan pelayanan pendataan objek dan subjek pajak Bumi dan Bangunan.

Hubungan kerja Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu dengan : a. Kepala Kantor Pertanahan dalam hal

permintaan/penyesuaian data wajib Pajak Bumi dan Bangunan.

(3)

terwujudnya sistem pelayanan pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan yang baik. Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui betapa pentingnya koordinasi pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu dalam memberikan pelayanan pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan.

METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, koesioner, dan dokumentasi.

Metode penetapan responden menggunakan metode sensus yaitu seluruh anggota populasi dijadikan responden. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 32 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu.

Penelitian ini menganalisa data yang berhasil dikumpulkan dengan menggunakan analisis deskriftif kualitatif untuk memperoleh gambaran suatu keadaan yang berlangsung,

dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, menganalisis data dengan tujuan menggambarkan, menjelaskan dan menafsirkan suatu keadaan secara nyata dan objektif. Data yang diperoleh dianalisis sehingga komponen dan keterangan yang didapat dikembangkan dalam bentuk kata-kata, dianalisa dengan tabel persentase untuk menganalisis kuesioner. Pemilihan teknik analisis ini dimaksudkan untuk mendeskrifsikan mengenai pelaksanaan koordinasi pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu dibidang pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden diperoleh hasil jawaban tentang koordinasi pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu, maka jawaban responden dianalisis secara persentase berdasarkan indikator. Adapun tanggaban responden terhadap koordinasi pelayanan berdasarkan indikator dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Tanggapan Responden Melalui Penerimaan Pesan/Informasi

No Tanggaban Responden Jawaban %

1 Selalu 29 90

2 Kadang-kadang 3 10

3 Tidak pernah 0 0

Jumlah 32 100

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa responden yang selalu menerima pesan/informasi sebanyak 29 orang atau 90%, yang mengatakan kadang-kadang sebanyak 3

orang atau 10% dan tidak pernah tidak ada. Ini berarti seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu selalu menerima pesan/informasi dengan baik.

Tabel 4. Tanggapan Responden Melalui Penyampaian Pesan/Informasi

No Tanggaban Responden Jawaban %

1 Selalu 32 100

2 Kadang-kadang 0 0

3 Tidak pernah 0 0

(4)

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa responden yang selalu menyampaikan pesan/informasi sebanyak 32 orang atau 100%, yang mengatakan kadang-kadang dan tidak pernah tidak ada. Ini berati seluruh

Responden/pegawai Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu selalu menyampaikan pesan/informasi yang diterima dapat dikatagorikan baik.

Tabel 5. Tanggapan Responden Melalui Persamaan Pemahaman

No Tanggaban Responden Jawaban %

1 Selalu 29 90

2 Kadang-kadang 3 10

3 Tidak pernah 0 0

Jumlah 32 100

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa responden yang selalu saling memahami pekerjaan dengan baik sebanyak 29 orang atau 90%, responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 10% dan tidak pernah

tidak ada. Hal ini berati seluruh responden atau pegawai Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu selalu saling memahami pekerjaan dengan baik

Tabel 6. Tanggapan Responden Melalui Persamaan Persepsi

No Tanggaban Responden Jawaban %

1 Selalu 30 95

2 Kadang-kadang 2 5

3 Tidak pernah 0 0

Jumlah 32 100

Dari tabel di atas, responden yang menjawab selalu sebanyak 30 orang atau 95%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2 orang atau 5% dan tidak pernah tidak ada. Koordinasi

Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu yang dilihat dari indikasi persamaan persepsi dapat dikatagorikan baik.

Tabel 7. Tanggapan Responden Melalui Persamaan Kepentingan

No Tanggaban Responden Jawaban %

1 Selalu 27 85

2 Kadang-kadang 0 0

3 Tidak pernah 5 15

Jumlah 32 100

Dari tabel di atas, bahwa responden yang menjawab selalu sebanyak 27 orang atau 85%, yang menjawab kadang-kadang tidak ada dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 5 orang atau 15%. Dari jumlah tanggapan responden

(5)

Tabel 12. Tanggapan Responden Melalui Tepat Guna

No Tanggaban Responden Jawaban %

1 Selalu 32 100

2 Kadang-kadang 0 0

3 Tidak pernah 0 0

Jumlah 32 100

Dari tabel di atas, dapat dilihat responden yang menjawab selalu sebanyak 32 orang atau 100%, yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah tidak ada. Ini menunjukkan bahwa seluruh responden/pegawai Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu selalu berkoordinasi dengan baik dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan pimpinan kepada mereka berguna dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

KESIMPULAN

Pelaksanaan koordinasi pelayanan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bengkulu terutama dalam pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan telah dilaksanakan dengan cukup baik. Pelaksanaan koordinasi pelayanan pendataan objek objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan yang salah satu kegiatannya menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) kepada wajib pajak dari berbagai kegiatan yang menjadi unsur penunjang keberhasilan koordinasi tersebut antara lain berkomunikasi, integrasi, dan sinkronisasi. Dalam penelitian ini pelaksanaan komunikasi dalam pelaksanaan koordinasi pelayanan pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan diukur tingkat keberhasilannya dari proses penerimaan dan penyampain pesan yang dilaksanakan melalui kegiatan penyelenggaraan rapat koordinasi dan sosialisasi. Kegiatan integrasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari prinsip kesatuan tindakan serta prinsip pembagian kerja. Sinkronisasi dalam penelitian ini dapat diukur melalui ketepatan sasaran, ketepatan waktu dan tepat guna. Mengenai pelaksanaan ketiga unsur yang menjadi penunjang keberhasilan koordinasi pelayanan pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan masih perlu di tingkatkan

dan juga diperbaiki lagi agar lebih meningkatkan Koordinasi pelayanan pendataan objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Hadyaningrat Soewarno. 1994. Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen Gunung Agung. Jakarta.

K. Soekarno.1994. Dasar-dasar Manajemen. CV. Telaga. Bandung.

Moekjat. 1994 Koordinasi. Mandar Maju. Bandung.

Prstomo Setyohadi. 1990. Pelayanan Publik Permasalahan dan Pemecahannya. Mimbar Administrasi UNTAG. Semarang. Sarwoto. 1997. Organisasi dan Manajemen.

Gladia Indonesia. Jakarta.

Stoner AF James. 1997. Manajemen. Erlangga. Jakarta.

Sughanda, Dann. 1997. Koordinasi. Intermedia indonesia. Jakarta.

Sutanto. 1997. Dasar-dasar Organisasi. Gadja Mada University Press. Yogyakarta.

Ulbert Sillalahi. 1998. Asas-asas Manajeme. CV. Mandar Maju. Bandung.

Waluyo Wirawan B, Ilyas. 1999. Perpajakan Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

Widjaya. 1995. Pola Kepemimpinan dan Kepemimpinan Pancasila. CV. Armico. Jakarta.

Keputusan Mentri Keuangan No.06/KM.1/1994 Tanggal 7 Januari 2004 Tentang Uraian Jabatan Struktural dan Pelaksanaan di Lingkungan Kartor Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.

Gambar

Tabel 12. Tanggapan Responden Melalui Tepat Guna

Referensi

Dokumen terkait

Alat kemanan kendaraan bermotor ini memanfaatkan teknologi nirkabel untuk melakukan pengiriman data yaitu berupa pesan singkat dan mengaktifkan camera untuk

Dari pengujian yang telah dilakukan, didapat hasil yang sama untuk tiap tombol, yaitu mikrokontroler dapat mengolah perintah yang diberikan dengan baik, sehingga motor dapat

Sehubungan dengan itu peneliti melihat ada keunikan cara mengajar guru yang berada di SD Brawijaya Smart School BSS Malang Malang yaitu setiap mata pelajaran tematik yang

(Tepuk tangan riuh). Saudara-saudara! Apakah yang dinamakan merdeka? Di dalam tahun ‘33 saya telah menulis satu risalah, Risalah yang bernama „Mencapai Indonesia Merdeka".

senyawa I rnemperlihatkan adanya resonansi yang terpisah untuk 30 atom karbon, termasuk di antaranya enam gugus metil, dua gugus metiler\ satu gugus oksimetin, dan satu

Dalam hal ini pengaruh luas tutupan hutan tidak berpengaruh nyata dengan angka kesakitan malaria seperti dicerminkan oleh nilai P value sebesar 0,125 Lain halnya

RPI2-JM VII - 40 konstruksi permanen sedangkan pedesaan non permanen memeli hara saluran air pengelolaan drainase dan memberikan insentif kepada pihak swasta /

Berdasar temuan pada penelitian deskripsi level kemampuan siswa SMP dengan kepribadian introvert berdasarkan taksonomi SOLO, peneliti berharap guru dapat menggunakan