• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN SAHAM BAGI MA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN SAHAM BAGI MA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN SAHAM BAGI MANAJEMEN KEUANGAN

Karina Agustin

Universitas Muhammadiyah Malang

Abstrak: Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT). Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham di bagi menjadi dua jenis yaitu saham biasa dan saham preferen.

Dalam memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan, kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Kinerja perusahaan berpengaruh pada nilai saham. Kinerja perusahaan yang baik akan menaikkan nilai saham perusahaan tersebut dan banyak calon investor yang akan membeli dikarenakan prospek perusahaan yang bagus. Untuk mengetahui kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan penilaian saham. Semakin tinggi penilaian saham, semakin baik pula kinerja sebuah perusahaan. Penilaian saham dalam beberapa kasus adalah pada dividen memiliki tingkat pertumbuhan nol, dividen tumbuh dengan tingkat yang konstan, dan dividen tumbuh dengan tingkat non konstan.

Kata kunci: saham, kinerja perusahaan, saham biasa, saham preferen, penilaian saham

Abstract: Stock are marketable securities whose ownership is a sign of a person or entity to a corporation or limited liability company (PT). Form of stock is a piece of paper stating that the owner of the paper is the owner of the company that issued the marketable securities. Stock dividend into two types: common stock and preferred stock.

In start investing, investors will see the performance of the company, then the stock price of the company to be selected. The performance of the company influential on stock value. Good performance will increase the value of the company's stock and many potential investors who will buy because of the prospect of a good company. To determine the performance of a company can be done with the stock valuation. The higher the stock valuation, the better the performance of a company. Stock valuation in some cases is the dividends growth at a zero rate, dividends grow at a constant rate, and dividend growth with non-constant rate.

(2)

PENDAHULUAN

Saham sebagai salah satu alternatif media investasi memiliki potensi tingkat keuntungan dan kerugian yang lebih besar dibandingkan media investasi lainnya dalam jangka panjang. Untuk itu perlunya mengetahui seluk-beluk investasi saham terlebih dahulu mulai dari pengertian saham, jenis-jenis saham, keuntungan berinvestasi saham dan risiko berinvestasi saham, agar bisa terhindar dari kerugian yang tidak seharusnya terjadi.

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT) (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5). Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka orang tersebut ikut menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.

Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank, setiap kali menabung maka akan mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa telah menyetor sejumlah uang. Dalam investasi saham, yang diterima bukan slip melainkan saham. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrument financial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, kemungkinan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis saham (efek ekuitas) dengan imbalan uang tunai. Saham di bagi menjadi dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

(3)

Menilai saham adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Tren nilai saham yang meningkat menandakan perbaikan kinerja perusahaan. Dengan terus memantau nilai saham maka kinerja perusahaan juga ikut terpantau, karena kinerja perusahaan berpengaruh pada nilai saham. Kinerja perusahaan yang baik akan menaikkan nilai saham perusahaan tersebut dan banyak calon investor yang akan membeli dikarenakan prospek perusahaan yang bagus. Nilai saham juga dipergunakan dalam melakukan pembelian maupun penjualan suatu perusahaan atau kepemilikan untuk mengetahui nilai dari suatu perusahaan tersebut.

TUJUAN

Tujuan dari dibuatnya Artikel Hasil Pemikiran (AHP) ini adalah untuk mengetahui seluk-beluk investasi berbentuk saham dan mengetahui model-model dalam menilai saham.

METODE

Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya.

Teknik pengumpulan data

Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah studi kepustakaan, merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis seperti artikel dan buku, maupun elektronik seperti internet.

Jenis data

Jenis data yang diperoleh adalah data sekunder. Data sekunder tersebut diperoleh dari dokumentasi yang dimiliki berbagai sumber dan kemudian dipilih sesuai dengan kebutuhan penelitihan. Sumber yang diperlukan adalah saham dan model penilaian saham.

HASIL DAN PEMBAHASAN Definisi Saham

(4)

Sedangkan Riyanto (2002) mendefinisikan saham sebagai tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan terbatas (PT) bagi suatu perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya.

Tujuan investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang, mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan untuk menghemat pajak. Disisi lain Kertonegoro (2000:108) mengemukakan, pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama. Pertama, sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif lainnya.

Kedua, untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham sumber penghasilan untuk mendapat dividen. Ketiga, sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada penerimaan dividen sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.

Keuntungan yang diperoleh dalam investasi saham bisa dalam tiga bentuk. Pertama dividen, dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Dividen adalah salah satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang.

Kedua Capital Gain, Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umumya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Ketiga manfaat non-financial, yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan (Anoraga dan Pakarti, 2001)

(5)

Ketiga Risiko Financial, risiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden. Kedua Risiko pasar, risiko akibat menurunnya harga pasar saham secara keseluruhan maupun saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga, kebijaksanaan pemerintah maupun manajemen perusahaan. Ketiga Risiko psikologis, risiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi prubahan-perubahan pasar.

Jenis-jenis saham

Jenis-jenis saham berdasarkan hak kepemilikannya dibagi menjadi dua jenis (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 12), yaitu:

1. Saham Biasa (common stocks)

Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap/deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan

Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.

2. Saham Preferen (preferred stocks)

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak turun.

(6)

saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.

Penilaian (Valuasi) Saham

Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham misalnya laba perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga. Nilai saham yang akan dibayar oleh investor tergantung dari hasil yang diharapkan untuk diterima dan resiko yang terkandung dalam transaksi pembelian saham.

Penilaian (valuation) dimaksudkan untuk dapat menentukan nilai suatu saham sehingga perlu diperoleh standar prestasi (standar and performance) yang dapat digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan. SPI (Standar Penilaian Indonesia) 2007 mendefinisikan penilaian sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi pada saat tertentu. Dari definisi tersebut maka penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.

Penilaian saham bertujuan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang diharapkan, sebagai alat untuk memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kewajaran atas harga saham yang dinilai sehingga dapat membantu dalam keputusan untuk membeli atau menjual saham, menilai persentase kekuatan dari saham dalam kepemilikan terhadap perusahaan dan memperhitungkan tingkat risiko dan keuntungan (risk and return) atas saham yang dimiliki sehingga mempermudah dalam keputusan untuk membeli atau menjual saham.

Hasil penilaian saham dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal.

1. Kinerja, kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari sisi:

1. Keuangan, Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan berbagai rasio keuangan, antara lain rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio efektivitas dan rasio solvabilitas.

(7)

3. Nilai saham, Saham harus selalu dinilai untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Tren nilai saham yang meningkat menandakan perbaikan kinerja perusahaan. Dengan terus memantau nilai saham maka kinerja perusahaan juga ikut terpantau, karena kinerja perusahaan berpengaruh pada nilai saham.

2. Go public, salah satu perusahaan untuk mendapatkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya adalah dengan Go Public. Go public adalah menjual sebagian sahamnya kepada publik dan mencatatkan sahamnya di bursa. Perusahaan yang akan melakukan go publik di sebut emiten.

Valuasi Saham Biasa

(Ross, Westerfield, Jordan, 2009:340-351) Selembar saham biasa pada praktiknya lebih sulit untuk dinilai dibandingkan obligasi disebabkan oleh paling sedikit tiga alasan. Alasan pertama, dalam saham biasa, arus kas yang dijanjikan tidak dapat diketahui di awal. Alasan kedua, umur investasi ini sebenarnya adalah selama-lamanya karena saham biasa tidak memiliki jatuh tempo. Ketiga, tidak ada cara untuk dapat secara mudah mengamati tingkat pengembalian yang diminta oleh pasar. Meskipun demikian, akan terdapat kasus-kasus dimana dapat diperoleh nilai sekarang dari arus kas masa depan untuk selembar saham sehingga akibatnya akan dapat menentukan nilainya

Harga saham saat ini dapat dinyatakan sebagai nilai sekarang dari dividen yang dimulai dalam satu periode dan diteruskan untuk selama-lamanya:

P0= D1 (1+k)1+

D2

(1+k)2+

D3

(1+k)3+⋯⋯+

D

(1+k)

Keterangan,

P0 = Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen

D1, D2, D3, D~ = Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang

k = Tingkat return yang diisyaratkan

Harga saham hari ini akan sama dengan nilai sekarang dari seluruh dividen di masa depan. Pada prinsipnya, dapat terdapat angka yang tidak terhingga. Artinya masih tetap tidak dapat menghitung nilai saham karena harus meramalkan satu angka dividen yang tidak terhingga dan kemudian mendiskontokannya semua. Permasalahan ini dapat diatasi dengan beberapa kasus khusus.

Beberapa kasus khusus

(8)

model dividen-dividen masa depan. Tiga kasus yang dibicarakan adalah sebagai berikut: (1) dividen memiliki tingkat pertumbuhan no, (2) dividen tumbuh dengan tingkat yang konstan, dan (3) dividen tumbuh dengan tingkat nonkonstan.

1. Model Pertumbuhan Nol

Model ini digunakan saat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tidak akan mengalamai pertumbuhan. Dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan akan tetap sama dari waktu ke waktu. Untuk saham biasa dengan pertumbuhan nol, ini artinya:

D1=D2=D3=D=konstan

Karena dividen akan selalu sama, saham dapat dilihat sebagai perpetuitas biasa dengan arus kas yang sama dengan D di setiap periodenya. Sehingga nilai per saham dapat dinyatakan dengan:

P0=D

k

Keterangan,

P0 = Nilai saham

D = Dividen tunai yang dibayarkan pada akhir periode k = tingkat return yang disyaratkan

2. Model Pertumbuhan Konstan

Model ini digunakan untuk menentukan nilai saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas. Maka persamaannya:

P0= D1

kg Keterangan, P0 = Nilai saham

D1 = Dividen tunai yang dibayarkan pada akhir periode k = tingkat return yang disyaratkan

g = tingkat pertumbuhan perusahaan

(9)

Pertumbuhan pada dividen terjadi utamanya sebagai akibat dari pertumbuhan laba per lembar saham (earning per share - EPS). Pertumbuhan laba itu sendiri, merupakan hasil dari sejumlah factor, termasuk (1) inflasi, (2) jumlah laba yang ditahan dan diinvestasikan kembali oleh perusahaan, dan (3) tingkat pengembalian yang dihasilkan perusahaan dari ekuitasnya (ROE).

Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan untuk Saham Dengan Pertumbuhan Konstan

Untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham dengan pertumbuhan konstan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

R= D1 P0+g

3. Model Pertumbuhan Tidak Konstan

Bagi kebanyakan perusahaan, bukan hal yang tepat untuk berasumsi bahwa dividen akan mengalami pertumbuhan dengan tingkat yang konstan. Perusahaan umumnya akan menjalani suatu siklus hidup. Disepanjang awal kehidupannya, pertumbuhan yang dialami perusahaan akan jauh lebih cepat daripada pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan; kemudian sama dengan pertumbuhan ekonomi dan akhirnya pertumbuhannya melambat jika dibandingkan dengan perekonomian. Hal ini disebut sebagai Pertumbuhan Supernormal (Nonkonstan).

Untuk mengitung nilai sekarang dari saham dengan pertumbuhan supernormal, dapat dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut:

1. Menentukan estimasi pertumbuhan dividen (g)

2. Menghitung nilai PV dividen-dividen yang terjadi selama periode pertumbuhan nonkonstan.

3. Menghitung harga dari saham pada akhir periode pertumbuhan nonkonstan, di mana titk tersebut saham ini menjadi saham dengan pertumbuhan konstan, dan mendiskontokan harga ini kembali ke saat ini.

4. Menambahkan kedua komponen di atas untuk menemukan nilai instrinsik dari saham.

(10)

Pada saham preferen, dikarenakan sifatnya yang fleksibel, maka kemampuan untuk mengestimasi nilai saham preferen perusahaan tertutup tergantung kepada pengalaman menganalisis dan penilaian subjektif. Pemegang saham preferen menerima dividen tetap dari perusahaan. Saham preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Oleh karena itu, saham preferen dapat dianggap perpetuitas. Nilai saham preferan dapat pula ditentukan dengan mendiskontokan present value dividennya terhadap periode waktu:

P0=Dps

Kps Keterangan,

P0 = Nilai saham preferen Dps = dividen saham preferen

Kps = tingkat return yang disyaratkan pada saham preferen

KESIMPULAN

Saham merupakan tanda pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham terbagi menjadi dua macam, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah pemilik sebenarnya dari perusahaan, mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungannya. Pada saat kondisi perusahaan jelek mereka tidak menerima deviden, sebaliknya ketika kondisi perusahaan baik mereka menerima deviden yang lebih besar bahkan saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan ikut menentukan kebijakan perusahaan.

Saham preferen merupakan saham yang memiliki banyak keutamaan dibandingkan dengan saham biasa. Saham preferen biasa disebut juga dengan saham campuran. Ada banyak kelebihan yang dimiliki oleh saham preferen dibandingkan dengan saham biasa, namun secara karakteristik saham campuran sama seperti saham biasa.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Alvin. 2012. “Stock Valuation” (Online)

http://alvin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5296/Kuliah+2+Stock +valuation.ppt (diakses 20 Desember 2014)

Anoraga, P, dan C. Pakarti. 2001. Pasar Modal, Keberadaan dan Manfaatnya Bagi Pembangunan, Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal Di Indonesia

Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Fakhruddin, M dan M. Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia .

Kertonegoro, Sentanoe, 2000. Analisa dan Manajemen Investasi, Edisi Pertama. Jakarta: PT. Widya Press.

Murhadi, Werner R. 2009. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Riyanto, Bambang. 2002, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Ross, Westerfield, dan Jordan. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat

---. 2013. “Perhitungan Saham dan Aplikasinya (Online)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Paket Pelayanan Kesehatan yang diperoleh peserta Jamkesda Kabupaten adalah pelayanan kesehatan tingkat dasar oleh PPK 1 dalam hal ini Puskesmas Rawat inap, pelayanan

Upaya  kesehatan  adalah  setiap  kegiatan  dan/atau   serangkaian  kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara   dan

Citra dapat diperoleh dari sintilator BC 704 yang disinari pesawat sinar X, dan diperoleh hubungan antara tegangan (kV) pesawat sinar-X dengan nilai luminitas citra yang

Sedangkan, untuk baku mutu air kelas II, nilai indeks STORET juga tidak memenuhi untuk semua titik pengambilan sehingga untuk pemanfaatan yaitu prasarana/sarana

Low ankle brachial index predicts new vascular events and functional outcome after 1 year in patients with non-cardioembolic stroke: our experience and review.. Gil-N u ~

Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara organizational commitment dan psychological ownership , dengan asumsi

Biaya transaksi yang muncul dari integrasi vertikal agroindustri kakao skala kecil ini pada tahap rantai budi daya kakao yang menghasilkan produk biji kakao fermentasi)

Seppuku telah berkembang di Jepang sejak zaman kuno. Namun pada masa Tokugawa, seppuku sempat dilarang. Hal ini karena menurut Tokugawa tindakan tersebut adalah