LOGO
Penatalaksanaan
kesehatan
gigi
pada pasien kelainan darah
Penatalaksanaan
kesehatan
gigi
pada pasien kelainan darah
Pendahuluan
Darah dalam sirkulasi berupa cairan
Keseimbangan yang dinamis antara sistem
pembekuan darah dan sistem penghancuran bekuan darah
Mekanisme hemostasis
Hemostasis :
Adalah istilah umum untuk menyatakan seluruh mekanisme yang digunakan oleh tubuh untuk
Fase Hemostasis
Fase vaskuler ( terjadi reaksi lokal pembuluh darah)
1
Fase trombosit (timbul aktivitas trombosit)
2
Fase koagulasi ( terjadi interaksi beberapa faktor
koagulasi spesifik yang beredar di dalam darah)
3
Fase fibrinolisis (proses lisis bekuan darah sel)
4
Mekanisme hemostasis
Langkah I : Hemostasis primer’ Yaitu pembentukan “primary platelet
plug”
Langkah II : Hemostasis sekunder, Yaitu pembentukan “ stable
Hemostasis plug” ( platelet + fibrin plug)
Langkah III : Fibrinolisis, yang menyebabkan Lisis dari fibrin setelah dinding vaskuler
Mengalami reparasi sempurna
Kaskade koagulasi
Merupakan serangkaian pengubahan proenzim yang inaktif menjadi enzim yang aktif.
- Mencapai puncaknya pada saat terbentuknya
thrombin
thrombin
Thrombin lalu mengubah fibrinogenfibrinogen yang merupakan protein plasma yang dapat larut, menjadi protein plasma sukar larut dan berbentuk serat yaitu fibrinfibrin
Dua jalur dari kaskade koagulasi
Dua jalur dari kaskade koagulasi
IntrinsikIntrinsik : : Berawal di dalam plasma darah
Pendekatan diagnostik perdarahan
Anamnesis :Onset perdarahan, usia Progresifitas perdarahan
Manifestasi perdarahan : perdarahan kulit, gusi,
hidung
Riwayat perdarahan sebelumnya Riwayat keluarga
Manifestasi perdarahan
o Perdarahan hidung (epistaksis)
o Perdarahan gusi
o Perdarahan susunan saraf pusat
o Perdarahan subperiosteal
o Hemoptisis
o Gangguan penyembuhan luka
Gambaran klinis Gangguan Koagulasi
Gangguan trombosit / vaskuler (purpuric
disorders) Petekhi Jarang Karakteristik
Hematom Karakteristik , sering
Jarang
Ekimosis superfsial Sering, biasanya besar dan soliter
Karakteristik, biasanya kecil dan multipel
Hemartrosis karakteristik Jarang Perdarahan dengan
onset lambat
Sering Jarang
Perdarahan dari luka superfsial/goresan
Minimal 80 - 90 % Persisten, sering perdarahan hebat
Jenis kelamin laki-laki Relatif lebih sering pada wanita
Riwayat keluarga sering Jarang
Tes penyaring
Tes untuk menilai pembentukan hemostatic plug:
• Hitung trombosit (platelet count)
• Apusan darah tepi
• Waktu perdarahan (bleeding time)
• Tes torniquet
Tes untuk menilai pembentukan thrombin:
• aPTT (activating plasma thromboplastin time), menilai jalur intrinsik
• PT (prothrombin time), menilai jalur ekstrinsik
Tes untuk menilai reaksi thrombin-fibrinogen
• Thrombin time
Kelainan Pemeriksaan Penyaring
APTT PT Fibrinog en
Normal Normal Normal
Trombastenia Normal Abnorm al
Normal Normal Normal
Hemoflia Normal Normal Abnor mal
Normal Normal
Defsiensi f VII
Normal Normal Normal Abnorm al
Normal
Disfbrinoge mi
Normal Normal Normal Normal Abnorm al Hipofbrinoge
nemi
Normal Normal Normal Normal Abnorm al
I. KELAINAN PEMBULUH DARAH * Didapat : HSP, Scurvy
* Diturunkan : Hereditary teleangiectasia
II.KELAINAN TROMBOSIT
A. Jumlah trombosit menurun
- Didapat : ITP, ATP, Leukemia, A.Aplastik - Diturunkan : Fancony anemia
B. Jumlah trombosit normal, fungsi menurun
III.KELAINAN PEMBEKUAN
* Diturunkan : Hemofilia A, B dan C * Didapat : Def. vit K, DIC
KLASIFIKASI
Klasifikasi Kadar Faktor VIII dan Faktor IX
di dalam darah Gejala
Normal 50-150 U/dl atau 50-150%
Ringan 5-30% dari jumlah normal Tidak terdeteksi sampai mengalami tindakan (ekstraksi gigi atau sirkumsisi)
Sedang 1-5% dari jumlah normal Perdarahan terjadi akibat trauma yang lebih berat
GEJALA KLINIS
Gejala klinik Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan
Hemofilia dijumpai pada anak laki-laki, sedangkan anak wanita
karier.
Gejala biasanya terlihat setelah penderita mulai bisa merangkak dan berjalan dimana pergerakan akan mudah menyebabkan terjadinya lebam kebiruan, hematom intramuscular, dan
hemartrosis.
Perdarahan dari laserasi trauma minor pada mulut akan terjadi selama berjam-jam atau bahkan dapat berhari-hari.
Walaupun perdarahan bisa terjadi pada semua bagian tubuh tetapi tanda dari hemofilia paling sering adalah adanya hemartrosis.
Perdarahan pada sendi bisa terjadi karena adanya trauma minor atau spontan.
Pada anak lebih besar dan remaja hamartrosis paling banyak terjadi pada lutut dan siku.
GAMBARAN LABORATORIUM
KRITERIA DIAGNOSTIK
Tendensi perdarahan yang sukar
berhenti/kebiru-biruan baik spontan maupun sesudah trauma ringan/tindakan seperti
hematoma, perdarahan atau hemartrosis
Riwayat keluarga
Waktu pembekuan memanjang
PT (masa trombin) normal, aPTT (masa
tromboplastin parsial) memanjang
Thrombin generation test (TGT)/PTT substitution
Pengobatan khusus
Hemofilia A Transfusi konsentrat faktor VIII atau kriopresipitat
Jenis perdarahan Dosis Konsentrat Faktor VIII
Hemartrosis 20-40 U/kg atau 15 U/kg bila diberikan sejak awal. Pemberian diulang setiap hari sampai fungsi sendi normal kembali.
Hematom atau
perdarahan otot 20 U/kg. Dapat diberikan secara alternate sampai membaik. Pencabutan gigi 20U/kg dan terapi antifibrinolitik.
Epistaksis Tekan selama 15-20 menit, pasang tampon oli, terapi antifibrinolitik, konsentrat faktor VIII diberikan bila terapi tersebut gagal.
Bedah mayor, perdarahan
yang mengancam jiwa 50-75 U/kg, kemudian diteruskan infus kontinyu 2-4 U/kg/jam untuk mempertahankan kadar faktor VIII > 100U/dL selama 24 jam; kemudian diteruskan infus kontinyu 2-3 U/kg/jam selama 5-7 hari untuk mempertahankan kadarnya > 50 U/dL dan 5-7 hari kemudian pada kadar >30U/dL.
Perdarahan iliopsoas 50 U/kg kemudian diteruskan dengan 25U/kg tiap 12 jam sampai asimtomatik, dan diteruskan dengan 20 U/kg secara alternate sampai total pemberian selama 10-14 hari.
ITP
Immune thrombocytopenic purpura (ITP) adalah suatu penyakit perdarahan akibat penghancuran trombosit yang berlebihan ditandai :
Trombositopenia (trombosit < 100.000/mm3)
Petekie/purpura/perdarahan mukosa
Masa hidup trombosit yang lebih pendek
Adanya antibodi antitrombosit dalam plasma
Insidensi
80-90% kasus ITP akut, pulih dalam beberapa hari atau minggu (6 bulan)
Tidak ada perbedaan insidensi laki/perempuan
Puncak pada usia 2 – 5 tahun
Hampir selalu ada riwayat infeksi bakteri,virus /imunisasi 1 -6 minggu sebelum timbul
Patofisiologi
Kerusakan trombosit pada ITP melibatkan
autoantibodi terhadap glikoprotein yang terdapat pada membran trombosit.
Manifestasi Klinis
Biasanya pasien sehat, tiba-tiba mengalami perdarahan baik pada kulit, petekie, purpura atau perdarahan pada mukosa hidung
(epistaksis).
Lama terjadinya perdarahan akut/kronis.
Gejala sistemik (-) bentuk sekunder dan diagnosis lain dapat disingkirkan
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan fisik:
Bukti adanya perdarahan tipe trombosit
(platelet-type bleeding), yaitu petekie, purpura,
perdarahan konjungtiva, atau perdarahan mukokutaneus lainnya.
Jika ditemukan adanya pembesaran hati dan
atau limpa kemungkinan bukan ITP
Diagnosis
Diagnosis ITP diagnosis klinis
Diagnosis pasti : Bone Marrow Puncture BMP invasif, lihat manifestasi klinis
• Manifestasi klinis: purpura, pemeriksaan fisik dapat normal dengan atau tidak disertai splenomegali dan tidak ditemukan limfadenopati.
Hitung trombosit dan apus darah: hanya
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ITP: suportif dan terapi
farmakologis
Tindakan suportif merupakan hal yang penting dalam penatalaksanaan ITP pada anak,
diantaranya:
membatasi aktifitas fisik yang melibatkan
kontak fisik kompetitif,
mencegah perdarahan akibat trauma, menghindari obat yang dapat menekan
produksi trombosit atau merubah fungsinya,
Penatalaksanaan
Pengobatan yang biasa diberikan:
kortikosteroid peroral : metil prednisolon 1-2 mg/kg/hari, selama 14-21 hari
imunoglobulin intravena (IVIG), dosis 0,8-1 gram/kg/hari selama 1-2 hari
Terapi untuk perdarahan berat dan mengancam jiwa:
Transfusi trombosit
Metilprednisolon 30 mg/kgbb/hari IV selama 3 hari
IVIG 2 g/kgBB
Splenektomi emergensi.
Untuk ITP kronis :
Prognosis
Baik, 50% kasus pulih dalam waktu 1 bulan dan
70-80% pulih dalam waktu 6 bulan.
Remisi spontan setelah 1 tahun jarang, meskipun
baru dapat terjadi setelah beberapa tahun.
Pada ITP yang didasari penyakit lain, prognosis
bergantung pada penyakit dasar.
Usia >10 tahun, onset yang mendadak, dan jenis
kelamin perempuan berhubungan dengan ITP kronis.
Pada penderita ITP kronis, 50-60% dapat menjadi