DAFTAR ISI
Bab 1 Sistem Informasi
1.1 Definisi Sistem Informasi
1.2 Fungsi Sistem Informasi
1.3 Pihak yang Terlibat
1.4 Penggunaan Sistem Informasi
Bab 2 Komponen Sistem Informasi
2.1 Data
2.2 Hardware
2.3 Software
2.4 Komunikasi data
Bab 3 Pengembangan Sistem Life Cycle
3.1 Perencanaan Sistem
3.2 Analisis Sistem
3.2.1 Jabatan dan Uraian Tugas (business users)
3.2.2 Proses Bisnis (business process)
3.2.3 Ketentuan/aturan yang ada business rules)
3.2.4 Masalah dan mencari solusinya (business problems and solution)
3.2.5 Perlengkapan (business tools)
3.2.6 Rencana Perusahaan (business plans)
3.3 Desain/Perancangan Sistem
3.4.1 Evaluasi Sistem
3.4.2 Evaluasi biaya dan keuntungan sistem
3.5 Implementasi Sistem
3.6 Pemeliharaan Sistem
Bab 4 Teknik Dokumentasi Sistem
4.1 Flowchart
4.2 Data Flow Diagram (DFD)
4.2.1 Kamus Data
4.2.2 Studi Kasus DFD dan Kamus Data
Bab 5 Database Managemen Sistem
5.1 Pengertian Database
5.2 Komponen Sistem Database
5.3 Fungsi Database
5.4 Perancangan Database
5.5 Normalisasi
5.6 Entity Relational Diagram (ERD)
Bab 6 Software
6.1 Proprietary
6.2 Open Source
6.3 Freeware
BAB
I
S
ISTEM
I
NFORMASI
Pada dunia usaha yang semakin kompetitif, keunggulan sekecil apapun dari usaha tersebut akaan sangat
mempengaruhi posisi suatu perusahaan untuk jangka yang lebih panjang. Seperti apotek yang terlalu lama
mencari jenis obat serta stok obat yang tersedia saat dibutuhkan pembeli, maka apotek tersebut akan
ditinggalkan begitu saja oleh para pembeli karena prosesnya yang sangat lama.
Dengan adanya system informasi, maka proses diatas akan dapat dilakukan dengan sangat mudah. Terutama
dengan adanya dukungan teknologi seperti akhir‐akhir ini, maka bias menjadi suatu keunggulan tersendiri
bagi suatu perusahaan.
Pada bab ini, akan dibahas mengenai arti dari sistem informasi dan teknik untuk mengembangkan sistem
informasi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang dapat mendorong keunggulan dari
berbagai fungsinya.
1.1
Definisi
Sistem
Informasi
Sebelum anda memulai untuk mengenal lebih jauh mengenai sistem informasi, tentunya anda harus
mengenal dulu apa yang dinamakan dengan sistem informasi. Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu Sistema
dan bahasa Yunani yaitu Sustema, berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen‐komponen atau
sistem adalah kumpulan dari subsistem/bagian/komponenapapun baik fisik maupun nonfisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan.
Menurut Scott (1996), system terdiri dari unsur‐unsur seperti input (masukkan), processing
(proses/pengolahan), dan output (keluaran).
Gambar 1.1 Model Sistem
Gambar diatas menunjukkan bahwa system atau pendekatan system minimal harus mempunyai empat
komponen seperti yang telah disebutkan yaitu input (masukkan), processing (proses/pengolahan), output
(keluaran) dan control (control/balikkan).
Dari konsep yang telah dijelaskan diatas, masih banyak konsep system dengan deskripsi yang berbeda namun
hamper sama dengan konsep dasar system umumnya seperti yang dijelaskan secara singkat oleh
Schronderberg (1971) Dan Suradinata (1996) bahwa system itu adalah suatu komponen yang saling
berhubungan antara satu sama lain, memiliki input dan output yang dibutuhkan untuk oleh system lainnya,
memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda, terdapat proses yang mengubah input menjadi
output, memiliki aturan dan subsistem yang lebih kecil.
Sedangkan Informasi adalah hasil pengolahan data yang berarti dan bermanfaat. Informasi tidak dapat
terlepas dari aspek kehidupan manusia. Karena dengan adanya informasi segala aktivitas dalam kehidupan
manusia lebih mudah untuk dilakukan.
Maka dari itu pengertian Sistem Informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun baik fisik maupun nonfisik
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu
mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.
Sedangkan menurut para ahli pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut:
Menurut Laudon, Sistem Informasi adalah komponen‐komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung proses
pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam
perusahaan.
Menurut McKeown, Sistem Informasi adalah gabungan dari komputer dan pengguna yang mengelola
perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan informasi tersebut.
Input
(Masukkan)
Output
(Keluaran)
Processing
Menurut Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan
teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Menurut Bodnar dan Hopwood (1993), Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990), Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang
secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
Menurut Hall (2001), Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999), Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
Menurut Wilkinson (1992), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya
(manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai
sasaran‐sasaran perusahaan.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen
(manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi
informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
Dengan demikian, berdasarkan konsep input, process dan output system informasi dapat dilihat sebagai
berikut :
Gambar 1.2 Konsep Sistem Informasi
1.2
Fungsi
Sistem
Informasi
Untuk mengingat yang lalu, sistem informasi berfungsi untuk menyimpan data histori sebagai rekaman apa
yang terjadi dan untuk memfasilitasi beberapa analisis. Sedangkan untuk mengatasi keadaan saat ini, sistem
informasi berfungsi merekam berbagai transaksi dan otomasi berbagai proses transaksi dan untuk persiapan
ke depan, sistem informasi menyediakan informasi untuk memfasilitasi berbagai proses pengambilan
keputusan dan perencanaan.
Input
Data Pemrosesan
Output
Ada beberapa fungsi dari Sistem Informasi, diantaranya :
Fungsi untuk Organisasi : Untuk megolah proses transaksi suatu perusahaan dan sebagai salah satu
produk pelayanan suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu pendapatan atau mengurangi biaya
pendapatan.
Fungsi untuk Perusahaan : Sebagai alat yang digunakan untuk pengecekan ketersediaan barang agar
terciptanya persediaan yang konsisten sehingga dapat terkendali.
1.3
Pihak
yang
Terlibat
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan
keluaran sistem informasi adalah :
Sistem Analyst
Sistem analyst merupakan orang bekerja dengan pemakai, dalam mengembangkan sistem baru dan
memperbaiki sistem yang lama atau yang ada sekarang.
Database Administrator
Database Administrator merupakan orang yang mengelola database, bekerja sama dengan pemakai dan
sistem analyst dalam menciptakan database yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan data
yang diperlukan.
Network Specialist
Network Specialist merupakan orang memiliki kemempuan ahli dalam bidang jaringan, bekerja dengan
sistem analis dan pemakai dalam suatu jaringan komunikasi data yang menyatukan sumber daya
komputer yang tersebar.
Programmer
Programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh sistem analist untuk membuat kode‐kode
instruksi yang menjadikan komputer dapat mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
Operator
Operator merupakan orang yang bertugas mengoperasikan komputer berskala besar, memantau layar
komputer, mengatur pencetakan dokumen dsb.
Pemakai akhir (end user)
Pemakai akhir atau sering disebut klien ini adalah orang yg memakai SI / informasi yg dihasilkan oleh
sistem informasi (seperti staf, manajer operasional, manajer taktik, manajer strategis).
Spesialis IT
Orang yg bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasi & pengembangan SI, umumnya
bagian/departemen ini diberi nama PDE (Pengolahan Data Elektronik) seperti Analis sistem, pemrogram
sistem, dan administrator basis data.
1.4
Penggunaan
Sistem
Informasi
Dalam kehidupan sehari‐hari, penggunaan Sistem Informasi semakin marak digunakan.Hal ini dikarenakan
dengan adanya perkembangan teknologi baik dalam bidang pendidikan, kesehatan maupun bidang lainnya.
Berikut penggunaan sistem informasi dalam kehidupan :
Dalam bidang Pendidikan
Jika sistem informasi diterapkan di dunia pendidikan, maka akan terjalin suatu hubungan yang
menghasilkan dampak positif bagi dunia pendidikan itu sendiri seperti adanya perpustakaan elektronik
atau yang lebih dikenal dengan e‐library yang berfungsi untuk membantu para siswa untuk mencari
bahan pelajaran dengan mudah.
Dalam bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, sistem informasi dapat diterapkan juga seperti halnya yang terdapat didalam
bidang kesehatan yaitu dengan adanya kartu sehat elektronik yang berfungsi untuk mendata pasien serta
mencatat riwayat penyakit pasien agar tidak dicatat secara manual.
Dalam bidang Perbankan
Didalam bidang bidang perbankan, sistem informasi ini sudah banyak digunakan dan dikembangkan
seperti e‐banking. Dengan adanya sistem informasi berupa e‐banking ini, lebih memudahkan customer
untuk melakukan transaksi berupa transfer ataupun pengecekan keuangan.
Selain itu ada pun sistem informasi Biro Kredit Nasional seperti yang dibuat oleh Bank Indonesia. Sistem
informasi ini dibuat untuk mengantisipasi resiko kredit yang mungkin muncul apabila salah seorang
debitur mengajukan pinjaman di salah satu bank padahal pinjaman di bank lain belum lunas.
Dalam bidang Perusahaan
Sistem Informasi memiliki peran dalam mengurangi pengeluaran perusahaan. Dengan penggunaan
Sistem Informasi, perusahaan dapat menekan cost (biaya) untuk pengadaan kertas/buku, sampai
mempersingkat waktu. Penggunaan sistem informasi tentunya juga membuat praktis proses‐proses di
dalam organisasi baik dalam segi keuangan, manajemen stok barang, pembayaran pegawai dan lain‐lain.
Mungkin sebuah perusahaan akan melakukan pengeluaran yang besar dalam pengadaan alat‐alat untuk
mendukung Sistem Informasi tersebut. Namun manfaat yang didapatkan sangat besar untuk sebuah
organisasi yang akan dicapai dalam beberapa waktu ke depan.
Dalam bidang Bisnis
Dalam dunia bisnis yang sangat erat kaitannya dengan transaksi jual‐beli, pemanfaatan Sistem Informasi
dapat dimanfaatkan pula untuk sarana perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E‐Commerce.
E‐Commerce adalah penyebaran, pembelian, enjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E‐commerce
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori
otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
E‐Commerce merupakan bagian dari E‐Business, dimana cakupan E‐Business lebih luas, tidak hanya
sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan
pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e‐dagang juga memerlukan
teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e‐surat atau surat elektronik (e‐mail), dan bentuk
teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk
e‐dagang ini.
Komponen Sistem Informasi Hardware
Orang
Software
Jaringan Komputer dan KomunikasiData
Prosedur Basis Data
BABII
K
OMPONEN
S
ISTEM
I
NFORMASI
Banyak aktivitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi. Karena sistem informasi memberikan
nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan
masalah serta keunggulan kompetitif. Maka dari itu diperlukan suatu komponen‐komponen untuk
melengkapi sistem informasi seperti pada gambar berikut :
2.1
Data
Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan, dan
sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk
angka, karakter atau simbol sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan
istilah basis data (database). Data dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
Data teks atau tulisan yaitu data yang terdiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam
komunikasi tertulis.
Data gambar yaitu data yang berbentuk grafik dan gambar.
Data suara (audio) yaitu data yang berbentuk suara manusia atau suara lainnya.
Ciri‐ciri data adalah :
Data disimpan secara terintegrasi (integrated)
Data dapat dipakai secara bersama‐sama (shared)
Terintegrated yaitu Database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi‐
aplikasi yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian‐bagian yang rangkap
(redundant).
Shared yaitu Masing‐masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang
bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
Basis Data atau database merupakan kumpulan file‐file yang berisi data yang saling berhubungan dan
terorganisir, terpadu, diatur dan disimpan menurut suatu cara tertentu yang memudahkan proses
pengambilan kembali.
2.2
Hardware
Hardware termasuk ke dalam salah satu komponen system informasi karena seluruh perangkat dan
bahannya berkaitan dengan pengolahan informasi. Hardware umumnya digunakan untuk menggambarkan
mesin, alat (devices) dan peralatan (equipment) yang berkaitan dengan pengolahan data. Namun hardware
disini ditunjukan untuk menunjukkan fungsi penyiapan data, input data, perhitungan, penyimpanan dan
menampilkan keluaran (output). Komponen hardware terdiri atas :
CPU (Central Unit Processing)
CPU merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk memproses data dan mengendalikan komponen
lainnya dalam sistem komputer. CPU ini terdiri dari ALU (Arithmetic Logic Unit) dan Control Unit.
Storage Unit (Unit Penyimpanan)
Storage Unit merupakan komponen yang memiliki fungsi utama sebagai media penyimpanan data baik
Input Devices (Perangkat Masukkan)
Input Devices merupakan suatu komponen untuk memasukkan data dan merubah data untuk diproses
seperti keyboard, mouse, bar code dan scanner.
Output Devices (Perangkat Keluaran)
Output Devices berfungsi untuk menampilkan data dalam bentuk yang dipahami user (pengguna) seperti
speaker, printer dan monitor.
Telecomunication Devices (Perangkat Telekomunikasi)
Telecomunication Devices berfungsi untuk mengendalikan peralihan informasi, menghubungkan
berbagai unit komputer dalam suatu jaringan seperti LAN Card dan modem.
2.3
Software
Software termasuk pula kedalam komponen system informasi. Sama halnya dengan hardware, seluruh
perangkat dari software termasuk ke dalam perintah pengolahan informasi yang memiliki arti sekumpulan
instruksi untuk mengendalikan operasi dari sistem komputer untuk pemrosesan yang digunakan untuk
mengelola sumber daya computer. Fungsi dari software yaitu mengelola sumber daya computer,
menyediakan sarana bagi pengguna untuk memanfaatkan sumber daya tersebut, dan sebagai perantara
antara informasi yang disimpan dengan penggunanya (individu/organisasi).
Secara umum, software dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya :
Sistem Software : Suatu program umum yang mengelola sumber daya komputer dan mengendalikan
akses pada hardware. Sistem Komputer sering disebut juga sebagai Operating Sistem yang berfungsi
mengendalikan dan mendukung system operasi computer seperti Windows, Linux, UNIX, Ms DOS.
Application Software :Program yang di disain untuk meningkatkan kinerja user (pengguna) seperti
aplikasi untuk mengolah data ( Ms. Word, Open Office, dsb).
Programming software : Pengoperasian perintah untuk orang‐orang yang akan menggunakan sebuah
system informasi atau sebuah perangkat lunak seperti Java, Visual Basic, Oracle, Macromedia Flash,
Delphi dsb.
2.4
Komunikasi
data
Komunikasi data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau
pemindahan data dan informasi diantara komputer‐komputer dan piranti‐piranti yang lain dalam bentuk
digital yang dikirimkan melalui media yang dikirimkan melalui media komunikasi data.
Tujuan dibuatnya suatu komunikasi data adalah sebagai berikut :
Memungkinkan pengiriman data dengan jumlah yang sangat besar secara efisien dari suatu tempat
ke tempat lainnya.
Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan alat pendukung lainnya dengan jarak jauh.
Mempercepat penyebarluasan informasi.
Mempermudah pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam suatu sistem komputer.
2.4.2
Komponen
Komunikasi
Data
Saat proses komunikasi data dilakukan dari satu lokasi ke lokasi lainnya, ada beberapa unsur yang harus
digunakan untuk menjalankan suatu proses tersebut seperti :
Pengirim : Alat yang digunakan untuk mengirimkan data yang akan dikirimkan.
Penerima : Alat yang menerima informasi yang dikirimkan.
Data : Informasi yang akan dikirimkan atau dipindahkan.
Media Pengiriman : Saluran tempat informasi tersebut disalurkan ke tempat tujuan. Media yang
digunakan dapat berupa kabel, udara, cahaya dan sebagainya.
Protokol : Aturan‐aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.
Protokol
Data
Data
Media Penghantar
Sumber/Pengirim Penerima
Gambar 2.2 Komunikasi Data
2.4.3
Jaringan
Komunikasi
Data
Jaringan komunikasi data atau yang lebih dikenal dengan jaringan komputer merupakan sekumpulan
komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan protokol dan media transmisi tertentu.
Komunikasi data diklasifikasikan menjadi beberapa, diantaranya :
LAN (Local Area Network) : Jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil
seperti jaringan komputer gedung, kampus, kantor dan tempat lainnya dengan ukuran yang kecil.
WAN (Wide Area Network) : Jaringan komputer yang jaringannya mencakup wilayah yang lebih luas
dibandingkan dengan LAN, seperti jaringan komputer antar wilayah, kota, bahkan Negara. Jaringan
ini membutuhkan router dan jaringan public untuk menghubungkankedua jaringan yang akan
Untuk menggunakan jaringan ini, dibutuhkan suatu topologi jaringan. Topologi jaringan ini merupakan
suatu cara untuk menghubungkan komputer dalam suatu jaringan. Model dari topologi jaringan ini
diantaranya :
Topologi Star
Topologi Star adalah Suatu topologi yang berbentuk Star atau bintang. Pada topologi ini terdapat suatu
central node yang berfungsi sebagai pengatur arus informasi dan penanggung jawab komunikasi dalam
suatu jaringan. Fungsi dari central node ini adalah sebagai penghantar antar jaringan jika ingin
dihubungkan antara satu dengan yang lainnya. Titik sentral ini dikenal dengan sebutan hub atau switch.
Hub atau switch ini berfungsi sebagai server sedangkan semua komputer (atau perangkat jaringan
lainnya) yang terkoneksi dengannya bertindak sebagai client. Dalam membuat topologi ini, penyusunan
perangkat tidak harus membentuk pola bintang, yang penting semua node harus terhubung ke hub atau
swtich. Semua sinyal dalam jaringan akan melewati hub atau switch dan hub akan bertindak sebagai
repeater yang akan meneruskan sinyal ke komputer yang dituju. Topologi jenis ini adalah topologi yang
mudah untuk di desain dan diimplementasikan, Anda juga dapat dengan mudah menambahkan node
kedalam jaringan yang sudah ada.
Gambar 2.3 Topologi Star
Selain mudah dalam pemasangan, topologi jenis ini memiliki kelebihan seperti memiliki performa yang
lebih baik, mudah melacak adanya kesalahan pada perangkat. jika terdapat kesalahan pada salah satu
perangkat maka kesalahan tersebut dapat diisolasi tanpa menggangu keseluruhan jaringan, mudah untuk
instalasi perangkat baru, mudah untuk menganalisa trafik dan perilaku yang mencurigakan dalam
jaringan serta instalasi dan konfigurasi sangat mudah. Namun topologi star ini juga memiliki kekurangan
yaitu sangat bergantung pada hub/switch yang akan berakibat pada matinya seluruh jaringan.
Topologi Bus
Topologi Bus adalah Suatu topologi dimana clients terhubung kepada satu jalur komunikasi yang berupa
kabel. Implementasi dari topologi jenis ini adalah motherboard pada komputer anda.
Komputer
Gambar2.4 Topologi Bus
Jenis topologi jaringan BUS adalah cara yang paling mudah untuk menghubungkan beberapa client
(setidaknya lebih dari 2 titik). Topologi BUS menyediakan satu saluran komunikasi untuk semua client
yang terhubung namun hal inilah yang menjadi kelemahan dari topologi ini, Topologi jenis ini tidak dapat
melayani transmisi data dari 2 client atau lebih secara bersamaan. Jadi jika terdapat 2 client yang ingin
melakukan transmisi data secara bersamaan maka salah satunya yang didahulukan sedangkan yang
lainnya harus menunggu.
Untuk itulah topologi jaringan tipe ini sangat bergantung pada jumlah client yang terdapat pada sebuah
jaringan. Semakin banyak jumlah client yang terhubung dalam topologi ini, maka akan semakin lambat
kinerja jaringan yang bersangkutan karena semakin banyaknya antrian.
Dalam sebuah jaringan lokal yang menggunakan topologi bus ini, setiap client/node terhubung oleh kabel
tunggal. Setiap komputer atau server terhubung oleh sinyal‐sinyal yang dikirim oleh komputer yang
terhubung dalam jaringan BUS ini akan terus dialirkan dari satu ujung keujung lainnya dan akan berbalik
arah jika telah sampai di ujung kabel BUS. sinyal ini terus mengalir sehingga akan mengganggu komputer
lain untuk mengirimkan data. Keuntungan topologi jaringan BUS adalah instalasi mudah dan memiliki
biaya pemasangan yang lebih murah dibanding jenis topologi yang lainnya karena hanya membutuhkan
kabel tunggal untuk transmisi data. Sedangkan kekurangan topologi BUS adalah rekonfigurasi, isolasi
kesalahan, dan instalasi perangkat baru sangat sulit untuk dilakukan karena topologi BUS di rancang
untuk efektifitas perangkat yang sudah ada sejak awal, semakin panjang kabel BUS maka kekuatan sinyal
yang di transmisi akan semakin berkurang serta kesalahan pada kabel komunikasi BUS akan berakibat
semua jaringan akan down, kabel topologi BUS memiliki biaya perawatan dan manajemen yang tinggi.
Topologi Ring
Topologi Ring atau lebih banyak dikenal dengan sebutan topologi cincin adalah suatu topologi yang
berbentuk rangkaian titik yang masing‐masing terhubung ke dua titik lainnya hingga membentuk cincin.
FileServer Hub
Gambar 2.5 Topologi Ring
Jaringan yang menggunakan topologi ring sangat bergantung pada kemampuan sinyal untuk melakukan
perjalanan disepanjang lingkaran. Keuntungan topologi jaringan tipe ring adalah mudah dibuat dan rapi,
performa lebih baik ketimbang bus bahkan pada transfer data yang berat sekalipun, tidak membutuhkan
central node untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer yang lainnya. Kekurangan
topologi jaringan tipe ring adalah kesalahan pada satu perangkat akan mengganggu kinerja keseluruhan
jaringan, memindahkan, mengubah atau mengganti salah satu perangkat akan berpengaruh terhadap
seluruh jaringan, lebih sulit untuk melakukan konfigurasi ketimbang tipe star, dan kinerja komunikasi
dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah node/perangkat yang terinstall pada jaringan.
Topologi Tree
Topologi Tree atau pohon adalah suatu topologi yang terbentuk dari gabungan topologi bus dengan
topologi star dan terbentuk dari beberapa tingkatan suatu node. Node atau perangkat yang berada
dalam level utama (hierarki utama) terhubung secara point to point dengan node atau perangkat yang
berada dalam level sekunder (level dibawahnya). Node sekunder, selain terhubung dengan node utama
juga terhubung dengan node dengan level yang dibawahnya (menggunakan koneksi point to point).
Dalam topologi tree , node atau perangkat utama yang berada pada level paling atas hanyalah satu‐
satunya level dimana tidak ada level lagi diatasnya. Maka dari itu level ini disebut juga dengan level root
central. Kelebihan topologi tree adalah level‐level dibawah level utama dapat menambahkan node baru
dengan mudah selain itu koneksi terjadi secara point to point dan manajemennya mudah karena mudah
melakukan identifikasi dan isolasi kesalahan dalam jaringan. Sedangkan kekurangannya adalah sulit
untuk melakukan perawatan jaringan pada area yang luas, karena topologi ini adalah varian dari topologi
bus maka jika kabel backbone (kabel utama penyedia arus data rusak maka seluruh jaringan akan down).
Hub
Gambar 2.6 Topologi Tree
Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah Suatu topologi yang semua perangkatnya terhubung satu sama lain, ada 2 tipe
yang dikenal dalam topologi jenis ini yaitu full connected dan partial connected. pada tipe full connected
semua perangkat/node dalam sebuah jaringan saling terhubung satu sama lain. sedangkan pada partial
connected hanya beberapa berangkat saja yang saling berhubungan.
Gambar 2.7 Topologi Mesh
Dalam topologi jenis ini masing‐masing node tidak hanya berfungsi sebagai penerima data bagi dirinya
sendiri tapi juga sebagai penyedia data bagi perangkat atau node yang lain. Topologi jaringan jenis ini
dapat di rancang menggunakan teknik flooding atau bisa juga dengan teknik routing. Ketika
menggunakan teknik routing sinyal data menyebar diseluruh jalur jaringan, “melompat” dari satu node
ke node yang lain sehingga menemukan perangkat yang dituju untuk memastikan seluruh jalur jaringan
bisa diakses. Kelebihan topologi mesh konfigurasi jaringan menggunakan sistem point to point sehingga
proses pendeteksian dan pengisolasian kesalahan pada jaringan dapat dilakukan dengan mudah, privasi
dan kemanan sangat terjaga karena data di hantarkan melalui jalur dedicated dan jika terdapat ganguan
diantara 2 jalur maka hanya jalur yang bersangkutan yang akan terkena imbasnya sedangkan jaringan
Hub
secara keseluruhan tidak terpengaruh. Untuk kekurangan topologi mesh biaya mahal karena banyak
kabel yang dibutuhkan dan instalasi lebih rumit dan ruang yang dibutuhkan lebih besar.
2.4.4
Protokol
Komunikasi
Data
Protokol adalah suatu aturan yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer didalam sebuah
jaringan. Protokol memiliki fungsi yaitu untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam
berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar.
Standar protokol yang paling dikenal adalah OSI (Open Sistem Interconnecting) yang ditentukan oleh
ISO(International Standart Organization). Protokol OSI terdiri dari 7 layer (lapisan) yang setiap layernya terdiri
dari sejumlah protokol yang berbeda dan masing‐masing menyediakan pelayanan yang berbeda pula sesuai
dengan fungsinya. Berikut adalah penjabaran dari 7 layer tersebut :
1. Application Layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan‐pesan
kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, danNFS.
2. Presentation Layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi
ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini
adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti
layananWorkstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protokol (RDP)).
3. Session Layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4. Transport Layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket‐paket data serta memberikan nomor
urut ke paket‐paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket‐paket yang hilang di tengah jalan.
5. Network Layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat‐alamat IP, membuat header untuk paket‐
paket dan kemudian melakukan routing melaluiinternetworking dengan
menggunakan router dan switch layer‐3.
6. Data Link Layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit‐bit data dikelompokkan menjadi format
yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan
menetukan bagaimana perangkat‐perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer
2beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisanMedia Access Control (MAC).
7. Physical Layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan,
pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2.4.5
Router,
Bridge,
dan
Repeater
Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang
lain. Sepintas lalu, router mirip dengan bridge, namun router lebih “cerdas” dibandingkan dengan
bridge. Router bekerja dengan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan
kemana dan bagaimana paket dikirimkan.
Gambar 2.8 Router
(Sumber : http://www.slipperybrick.com/wp-content/uploads/2007/06/sirius-echo-home-repeater-system.jpg )
Bridge merupakan peralatan yang dapat menghubungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan.
Bridge lebih fleksibel dibandingkan dengan repeater karena bridge mampu menghubungkan jaringan
yang menggunakan metode transmisi.
Gambar 2.9 Bridge
(Sumber : http://3.bp.blogspot.com/--QHFyMSnwnM/T6P9dt1r8II/AAAAAAAAAF0/L4B_gqWabfo/s1600/bridge.jpg )
Repeater merupakan perangkat yang dapat menerima sinyal, kemudian memperkuat dan mengirim
kembali sinyal tersebut ke tempat lain. Sehingga sinyal dapat menjangkau area yang lebih jauh.
Gambar 2.10 Repeater
(Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/34/Linksys‐Wireless‐G‐Router.jpg )
2.4.6
Perbedaan
Sinyal
Digital
dan
sinyal
Analog
.
Sinyal Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang
tiba‐tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1,
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Gambar 2.11 Sinyal Digital
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dengan menggunakan sinyal analog, maka
jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh