• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI KEPEMIMPINAN (PERILAKU) PERSPECTIVE ON EFFECTIVE LEADERSHIP BEHAVIOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI KEPEMIMPINAN (PERILAKU) PERSPECTIVE ON EFFECTIVE LEADERSHIP BEHAVIOR"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI KEPEMIMPINAN

(SITUASI, PERILAKU, SIFAT, DAN

TRANSFORMASI)

Disampaikan pada Pertemuan Keempat (Selasa, 1 Maret 2011)

Semester Gasal

Tahun Akademik 2011

(2)

TEORI KEPEMIMPINAN

(PERILAKU)

(3)

Para bawahan memandang perilaku penyelia berdasarkan dua kategori yang terdefnisi secara luas yang satu berhubungan dengan tujuan tugas

dan yang lainnya berhubungan dengan hubungan antarpribadi :

Pertimbangan : Pemimpin bertindak dalam cara yang bersahabat dengan mendukung, memperlihatkan perhatian terhadap bawahan, dan memperhatikan kesejahteraan mereka.

Melakukan kebaikan kapada bawahan,

Meluangkan waktu untuk mendengarkan permasalahan bawahan mengenai hal penting sebelum dilaksanakan,

Bersedia menerima saran dari bawahan, dan

Memperlakukan bawahan sebagai sesamanya).

(4)

Struktur

memprakarsai

(initiating structure)

:

Pemimpin menentukan dan membuat struktur perannya sendiri dan peran para bawahan ke arah pencapaian tujuan formal.

Mengkritik pekerjaan yang buruk,

Menekankan pentingnya memenuhi

tenggat waktu,

Menugaskan bawahan,

Mempertahankan standar kinerja

tertentu,

Meminta bawahan mengikuti prosedur

standar,

Menawarkan pendekatan baru terhadap

masalah dan

Mengkoordinasikan aktivitas para

(5)

Pertimbangan

dan

struktur

memprakarsai menjadi penting untuk

menghubungkan

kategori-kategori

perilaku yang indipenden :

Pemimpin pertimbangan tinggi

dan struktur rendah

Pemimpin Struktur memprakarsai

yang tinggi;

Pemimpin tinggi di kedua bidang;

Pemimpin rendah di kedua bidang;

Sebagian

besar

pemimpin

(6)

Para peneliti di Ohio State University

mengembangkan

“Leadership Behavior

Description Quesionnaire”

Contoh Studi Survei

Sebuah studi yang dilakukan oleh Fleishman dan Harris (1962) tentang toleransi antara pertimbangan dan struktur memprakarsai. Studi tersebut dilakukan pada sebuah pabrik pembuat truk dari International Harvester Company.

Kriteria efektivitas kepemimpinan meliputi

sejumlah keluhan tertulis dan jumlah pergantian karyawan sukarela (voluntary turnover) selama periode 11 bulan.

Kelihatannya terdapat tingkat kritis

(7)

Perspective on Efective Leadership Behavior

Hubungan antara Struktur Memprakarsai dan Tingkat Pergantian Karyawan

(sumber : leadership in organizations ; Gary Yukl; 106)

(8)

Hasil Penelitian Survei

Dalam beberapa studi, para bawahan merasa lebih puas dan memiliki kinerja yang lebih baik jika memiliki pemimpin yang membuat struktur, sedang studi lainnya menemukan hubungan berlawanan atau tidak ada hubungan yang penting sama sekali.

(9)

Studi-studi Kepemimpinan dari

Michigan

Perilaku Kepemimpinan Efektif

1. Perilaku yang Berorientasi Tugas.

Para manajer yang efektif tidak

menggunakan waktu dan usahanya dengan melakukan pekerjaan yang sama seperti para bawahannya.

Sebaliknya, para manajer yang lebih efektif

berkonsentrasi pada fungsi-fungsi yang

berorientasi pada tugas seperti

merencanakan dan mengatur pekerjaan, mengkoordinasikan kegiatan para bawahan, dan menyediakan keperluan, peralatan dan bantuan teknis yang dibutuhkan.

Disamping itu, para manajer yang efektif

memandu para bawahannya dalam

menetapkan sasaran kinerja yang tinggi, tetapi realistis.

Perilaku yang berorientasi tugas yang

diidentifkasi oleh para peneliti dari

(10)

2. Perilaku yang Berorientasi Hubungan.

Bagi para manajer yang efektif, perilaku yang

berorientasi tugas tidak terjadi dengan mengorbankan perhatian terhadap hubungan antara manusia.

Para manajer yang efektif lebih penuh

perhatian, mendukung dan membantu para bawahan

Perilaku mendukung yang berkorelasi dengan

kepemimpinan yang efektif meliputi :

memperlihatkan kepecayaan dan rasa

dipercaya,

bertindak ramah dan perhatian,

berusaha memahami permasalahan

bawahan,

membantu mengembangkan bawahan dan

memajukan karier mereka,

selalu memberi informasi kepada bawahan, memperlihatkan apresiasi terhadap ide-ide

para bawahan, dan

memberikan pengakuan atas kontribusi dan

(11)

Manajer yang efektif cenderung

menggunakan pengawasan umum daripada pengendalian ketat. Artinya para manajer menerapkan tujuan dan pedoman umum bagi para bawahan, tetapi memberikan mereka beberapa otonomi dalam memutuskan cara melakukan pekerjaan dan cara menentukan kecepatan kerja mereka.

3. Kepemimpinan partisipatif.

Para manajer yang efektif menggunakan

lebih banyak supervisi kelompok daripada mengendalikan tiap bawahan sendiri.

Pertemuan berkelompok memudahkan

partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan, memperbaiki komunikasi,

mendorong kerjasama, dan

(12)

Menerjemahkan Hubungan Sebab Akibat

Hubungan sebab akibat berasal dari perilaku pemimpin terhadap variabel kriteriom. Sebagai contoh para pemimpin yang perhatian, menyebabkan para bawahan menjadi lebih termotivasi dan produktif

Hubungan sebab akibat berasal dari perilaku pemimpin terhadap variabel kriteriom. Sebagai contoh para pemimpin yang perhatian, menyebabkan para bawahan menjadi lebih termotivasi dan produktifLeader Behavior

Perilaku

Hubungan sebab akibat yang berlawanan ini terjadi jika perilaku pemimpin dipengaruhi oleh variabel kriterion. Misalnya, pemimpin itu lebih mendukung para bawahan yang memperlihatkan kinerja yang tinggi.

Hubungan sebab akibat yang berlawanan ini terjadi jika perilaku pemimpin dipengaruhi oleh variabel kriterion. Misalnya, pemimpin itu lebih mendukung para bawahan yang memperlihatkan kinerja yang tinggi.Leader Behavior

Kemungkinan lain adalah bahwa baik perilaku pemimpin maupun variabel kriterion terpengaruh dalam cara yang sama oleh variabel ketiga. Contoh, perilaku pemimpin maupun variabel kriterion terpengaruh dalam cara yang sama oleh variabel ketiga.

Kemungkinan lain adalah bahwa baik perilaku pemimpin maupun variabel kriterion terpengaruh dalam cara yang sama oleh variabel ketiga. Contoh, perilaku pemimpin maupun variabel kriterion terpengaruh dalam cara yang sama oleh variabel ketiga.

Criterion Variable Variabel

Kriteria

Criterion Variable Variabel

Kriteria

Criterion Variable Variabel

Kriteria

Criterion Variable Variabel

Kriteria

Criterion Variable Variabel

Kriteria

Variabel yg tdk berhubungan

Extraneous Variable

(13)

Menerjemahkan Hubungan Sebab Akibat efektivitas, sedangkan para pemimpin yang tidak disukai diberikan peringkat yang rendah pada kedua variabel. Kemungkinan ini tidaklah mungkin jika variabel kriterion diukur secara indipenden, korelasi antara perilaku dan peringkat pemimpin dapat membumbung tinggi oleh penilaian pemberi peringkat. Para pemimpin yang amat disukai diberikan peringkat yang tinggi baik pada pertimbangan maupun efektivitas, sedangkan para pemimpin yang tidak disukai diberikan peringkat yang rendah pada kedua variabel. Kemungkinan ini tidaklah mungkin jika variabel kriterion diukur secara indipenden, korelasi antara perilaku dan peringkat pemimpin dapat membumbung tinggi oleh penilaian pemberi peringkat.

Criterion Variable Variabel

(14)
(15)

TRAITS THEORY OF LEADERSHIP

TEORI SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN

TOERI ORDWAY TEAD

Energi jasmani dan rohani (physical and

nervous energy)

Kepastian akan maksud dan arah tujuan

(a sense of purpose and direction)

Antusiasme atau perhatian yang besar

(anthusiasm)

Ramah tamah, penuh rasa persahabatan

dan ketulusan hati (friendlieness and efecticeness)

Integritas atau pribadi yang bulat

(integrity)

Kecakapan teknis (technical mastery)

Mudah mengambil keputusan

(decisioness)

Cerdas (intelligence)

(16)

TOERI JOHN D. MILLET

Ada empat sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu :

Kemampuan melihat organisasi sebagai

satu keseluruhan (the ability to see an enterprise as a whole)

Kemampuan mengambil

keputusan-keputusan (the ability to make decisions)

Kemampuan melimpahkan atau

mendelegasikan wewenang (the ability to delegate authority)

Kemampuan menanamkan kesetiaan (the

(17)

TOERI

KEITH DAVIS

Dalam bukunya yang berjudul Human Behavior at Work : Human relations and Organizational Behavior, Davis mengemukakan empat macam kelebihan sifat-sifat yang perlu dimilki oleh pemimpin, yaitu :

Intelegensia (intelligence) Memiliki

kecerdasan yang lebih tinggi daripada bawahannya

Kematangan dan keluasan pandangan social (social maturity and breadth)

Mempunyai motivasi dan keinginan

berprestasi yang datang dari dalam (inner motivation and avhievement desires)

(18)

TOERI CHESTER I. BARNARD

Ada dua sifat utama yang perlu dimiliki pemimpin, yaitu :

Sifat-sifat pribadi yang meliputi : fsik,

kecakapan (skill), teknologi (technology), daya tanggap (perception), pengetahuan

(perception), daya ingat (memory), imajinasi (imagination)

Sifat-sifat pribadi yang mempunyai watak

yang lebih subjektif, yaitu keunggulan seorang pemimpin di dalam : keyakinan (determination), ketekunan (persistence), daya tahan (endurance), keberanian

(19)

TOERI RALPH STOGDILL

Periode 1904-1947 :

Dalam tahap ini, kepemimpinan ditandai dengan berbagai sifat yang meliputi : usia (chronological age); Tinggi badan (height); berat badan (weight); gejala fsik, energi, kesehatan; penampilan

(apperence); kemampuan berbicara (fuency of speak); scholarship; pengetahuan (knowlwdge); kemampuan menilai dan mengambil keputusan

(judgement and decision); kawasan (insight), keaslian; kemampuan menyesuaikan (adaptability); introvers dan extrovers (introversion – extraversion); berbagai keunggulan (dominance); inisiatif, tekun, semangat (initiative, persistence, ambition); tanggung jawab (responsibility); harga diri dan keyakinan (integrity and conviction); percaya pada diri sendiri (self confdence); pengendalian diri, optimis (mood controle, mood optimission); pengendalian emosi (emotional control); social and economic status; aktivitas sosial dan mobilitas (social activity and mobility); kegiatan olah raga (biosocial activity); kecakaan bergaul (social skill); ketenaran, wibawa (popularity, prestige); kerja sama

(20)

Periode 1948-1970 :

Pada tahap ini ada banyak variabel yang dikelompokkan menjadi komponen pokok sebagai berikut :

Physical characteristics (ciri-ciri fsik) :

activity, energy (aktivitas, kekuatan), age

(usia), appearance, grooming (penampilan,

kerapihan), height (tinggi badan), weight

(berat badan)

Social background (latar belakang sosial) :

education (pendidikan), social status (status sosial), mobility (mobilitas)

Intellegence and ability (kecerdasan dan

kecakapan): intelligence judgement,

decisiveness (kemampuan menilai,

(21)

Personalty (kepribadian), adaptability

(penyesuaian diri), adjustment, normality

(penyesuaian diri, biasa), aggressiveness,

assertiveness, alertness (ketekunan),

ascendance, dominance (pengaruh,

keunggulan), emotional balance, control

(penguasaan emosi, pengendalian),

anthusiasm, extroversion, independence, nonconformity (kebebasan, ketidakserasian),

objectivity, though-mindedness, originality, creativity, personal integrity, ethical conduct, resourcefulness (banyak akal budinya), self confdence, strongth of conviction (kuat pendirian), tolerance of stress

Task related characteristic (ciri-ciri yang

berorientasi pada tugas) : achievement drive,

desire to excel (dorongan berprestasi,

unggul), drive for responsibility (dorongan

bertanggung jawab), enterprise, initiative

(kepelaporan, inisiatif), persistence against

(tangguh menghadapi halangan), responsible

in pursuit of objectives (bertanggung jawab

dalam mencapai tujuan), task orientation

(22)

Social characteristic (semangat kerja sama) :

ability to enlist cooperative (kesanggupan

untuk memperoleh kerja sama),

administrative ability, attractiveness (daya

tarik), cooperative nurturance (berjiwa

mengasuh), popularity, prestige, sociability, interpersonal skills (kemampuan bekerja

sama, kecakapan saling berhubungan) social

(23)

TOERI EMPU PRAPANCA DAN RUSLAN ABDULGANI :

Para pendahulu kita sesungguhnya telah mewariskan nilai-nilai kepemimpnan yang sangat tinggi dan mulia. Di dalam ajarannya terkandung nilai-nilai moral yang lebih awal harus ditanamkan sehingga akan mendarah daging dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ada tiga alasan prinsip :

Nilai-nilai moral yang mencerminkan berbagai

petunjuk, nasihat, pengendalian diri, kewajiban, dan sebagainya pada hakikatnya bersumber dari nilai-nilai Pancasila

Ajaran kepemimpinan “keteladanan”

menempatkan pemimpin sebagai tokoh panutan yang ucapan, perilaku dan tindakannya selalu dijadikan contoh, daya penggerak bagi bawahan dan lingkungannya

Bila pemimpin sudah menguasai secara baik

(24)

TOERI RUSLAN ABDULGANI

Seorang pemimpin harus mempunyai kelebihan dari yang dipimpin. Dengan adanya kelebihan, kewibawaan seseorang akan selalu dapat dipertahankan, sehingga ketaatan dari bawahan dapat terpelihara.

Kelebihan tersebut meliputi empat hal,

yaitu :

Moral dan akhlak

Jiwa dan semangat

Ketajaman intelek dan persepsi

(25)

BEBERAPA KELEMAHAN

Teori yang dikemukakan di atas disamping mendapat pertentangan dari berbagai pihak, dalam prakteknya mempunyai kelemahan yang sulit dipraktekkan. Kelemahan tersebut antara lain :

Diantara para pendukung teori tersebut tidak

ada kekompakan sehingga timbul berbagai pendapat diantara para pendukung teori tersebut

Teori sifat terlalu bersifat deskriptif, tidak mempunyai analisis bagaimana sifat-sifat itu

kaitannya dengan keberhasilan seorang

pemimpin

Tidak selalu ada relevansi antara-antara sifat yang dianggap unggul tersebut dengan efektivitas kepemimpinan

Terlalu sulit untuk menentukan dan mengukur

masing-masing sifat yang berbeda-beda satu dengan yang lain

Situasi dan kondisi tertentu dimana

kepemimpinan dilaksanakan, memerlukan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini Algoritma Latent Semantic Analysis (LSA) dapat melakukan proses reduksi kalimat dengan lebih baik dibandingkan algoritma Feature Based sehingga mendapatkan

Petugas filing rawat jalan ada yang bukan dari lulusan rekam medis sehingga saat mencari dokumen rekam medis yang dicari tidak ditemukan dalam waktu kurang

Untuk mengatasi atau meminimalisir defect sponge dan kurang merekat, Menggnati material lem yang lebih bagus dari sebelumnya dan memberikan waktu standar pengeringan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas ( independent variable ) terhadap variabel terikat ( dependent variable )

Pada Simulasi numerik, akan dihitung jumlah iterasi, orde konvergensi secara komputasi dan nilai galat mutlak dari metode baru (MMC4) yang diberikan pada Persamaan (15), dan

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Pada siklus II semua siswa nilainya di atas KKM, berarti pada siklus II nilai semua siswa 100% tuntas.Dari analisis data prasiklus hingga siklus II tersebut telah