• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Strategis Sistem Informasi Men (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancangan Strategis Sistem Informasi Men (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 561 23 MARET 2014

!

PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI:

KOMUNIKASI DAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN PROGRAM/PROYEK Pembentukan Tim Kerja

Prof. Richardus Eko Indrajit – [email protected]

Rencana strategis sistem informasi yang telah dituangkan dalam dokumen resmi perusahaan harus benar-benar dijalankan. Melalui mekanisme formal, pimpinan perusahaan akan menugaskan eksekutif yang dipercayainya untuk memimpin implementasi penerapan rencana tersebut. Jika perusahaan tersebut memiliki CIO (Chief Information Officer), maka yang bersangkutanlah akan menjadi pihak yang memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana pengembangan sistem informasi tersebut.

!

Mengingat bahwa pada dasarnya CIO atau individu yang diberikan wewenang merupakan sumber daya perusahaan yang memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanakan akvitas rutinnya sehari-hari, yang bersangkutan harus memastikan dibentuknya sebuah tim kerja (atau kelompok kerja) yang secara khusus memiliki tugas menjalankan rencana strategis yang telah dituangkan dalam dokumen resmi perusahaan tersebut.

Agar efektif, tugas menerapkan rencana strategis ini harus pula menggunakan pendekatan berbasis proyek, agar jelas pengelolaan dan target capaiannya. Dalam

(2)

EDISI 561 23 MARET 2014 struktur tim tersebut, ada baiknya pemilik dan/atau yang direpresentasikan oleh komisaris dan dewan direksi menjadi “project sponsor” agar legitimasi keberadaan rencana strategis dan tim tersebut menjadi kuat. Sementara individu yang ditunjuk dan dipercaya untuk menjalankan perencanaan strategis tersebut akan menjadi “project manager”-nya.

Sesuai dengan profil, postur, dan karakteristik portofolio proyek yang ada, sang project manager ini harus merekrut berbagai pihak untuk membantunya. Pihak ini dapat direkrut dari dalam maupun luar organisasi, tergantung kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan.

Hal utama yang harus diperhatikan oleh yang bersangkutan adalah bahwa pada akhirnya “outcome” atau manfaat dari adanya teknologi informasi tersebut akan menjadi penentu utama dianggap sukses tidaknya sebuah inisiatif – bukan semata-mata pada terselesaikannya beragam proyek yang ada sesuai dengan tenggat waktu dan alokasi biaya yang telah ditetapkan.

Seperti telah disampaikan sebelumnya, tidak jarang project manager ini menunjuk pula pihak

akhir dokumen

Referensi

Dokumen terkait

• Siapa saja konsumen atau pelanggan dari sebuah perusahaan, yaitu pihak yang bersedia mengeluarkan uang untuk produk atau jasa yang ditawarkan;. • Langkah-langkah atau

Dengan diperolehnya peta yang detail dan lengkap mengenai status masing-masing sistem yang dimiliki pada saat ini akan mempertajam fokus dan kualitas perencanaan strategis yang

Di perusahaan, obyektif ini kerap pula dinyatakan dalam bentuk KPI atau Key Performance Indicators, baik yang spesifik untuk mengukur kinerja bisnis maupun

Analisa paling mudah yang dapat dilakukan adalah dengan membandingkan antara sistem informasi penunjang bisnis yang ada sekarang dengan yang harus dimiliki

• Para pemangku kepentingan tidak perlu dihujani dengan berbagai informasi yang bersifat teknis, namun cukup hal-hal prinsip semata mengenai manfaat dari sistem

• Manfaat dalam Perspektif Operasional, seperti mengintegrasikan proses bisnis, menekan biaya operasional, memastikan kepatuhan pada regulasi internal dan eksternal,

• Jika terjadi migrasi sistem dari lama ke baru yang sangat berbeda karakteristiknya, maka usaha yang harus dilakukan sangat besar dan menyeluruh, tidak sebatas pada

• Mengembangkan dan memberlakukan aturan, mekanisme, dan prosedur yang jelas dalam hal tata kelola dimana didalamnya terkait beragam komponen seperti struktur