• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN AKUNTANSI CABANG CABANG DAN A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGERTIAN AKUNTANSI CABANG CABANG DAN A"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

AZIZAH HASNA’ ARIFIN 17/421982/PEK/23559 Paper Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi, Cabang-Cabang, dan Ilmu Sosial

PENDAHULUAN

Akuntansi berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat. Sejarah

perkembangan akuntansi berawal dari terjadinya sebuah pencatatan yang dilakukan oleh

seorang ahli matematika, yaitu Luca Pacioli pada tahun 1494. Pencatatan ini dimulai

dari adanya dua kegiatan penting yang dilakukan oleh para bangsawan pada saat itu,

yaitu kegiatan pencatatan penarikan pajak atau pendapatan sewa dan kegiatan pencatatan

perjalanan perdagangan.

Pada awal mulanya, akuntansi berbentuk record-keeping yang mencatatan apa saja

yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Kemudian mulai disempurnakan dengan

munculnya double-entry bookkeeping. Yang kemudian banyak sekali perkembangan

pemikiran akuntansi yang bukan lagi hanya masalah debit dan kredit namun sudah

masuk kedalam kehidupan masyarakat.

Pada perkembangan selanjutnya, muncul perkembangan teknologi yang menjadikan

para pemakai akuntansi tidak hanya sekedar memahami akuntansi sebagai alat hitung

menghitung dan sumber informasi dalam pengambilan keputusan saja, tetapi juga

memikirkan bagaimana akuntansi diterapkan baik secara praktik maupun teori.

Akuntansi menghasilkan informasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam

pengembilan sebuah keputusan dalam bidang ekonomi. Berdasarkan pendapat para ahli,

(2)

pengertin akuntansi yang beragam juga masih diperdebatkan karena pendapat para ahli

yang berbeda-beda akan menghasilkan penafsirkan yang berbeda pula. Hal ini juga

membuat beberapa akademisi di tingkat perguruan tinggi turut memperdebatkannya.

Oleh karena itu, pada paper ini penulis berusaha untuk menjabarkan dan menjelaskan

pengertian akuntansi.

Banyaknya perbedaaan dalam mendefinisikan akuntansi oleh para ahli juga

membuat para ahli berbeda-beda dalam menjabarkan cabang-cabang yang menjadi

bagian dalam akuntansi. Hal ini juga didukung dengan perkembangan zaman sehingga

mulai muncul cabang-cabang yang manjadi bagian dalam akuntansi. Sampai saat ini,

setidaknya ada sepuluh yang menjadi cabang – cabang dari akuntansi.

Banyak sekali definisi tentang akuntansi yang bahkan bisa dilacak dari taksonomi

akuntansi. Akuntansi bisa didefinisikan dari sisi akuntansi sebagai sebuah seni, ilmu

(science), ataupun perekayasaan (technology). Penggolongan apakah akuntansi termasuk

sebagai sebuah seni, ilmu (science), ataupun perekayasaan (technology) juga masih

diperdebatkan sampai saat ini. Terdapat ahli akuntansi yang menyatakan bahwa

akuntansi itu adalah sebuah seni karena akuntansi itu bebas dalam penafsirannya

tergantung siapa yang menafsirkan. Ada pula ahli yang menyatakan bahwa akuntansi

adalah ilmu karena sudah ada teori-teori terdahulu, sehingga kegiatan akuntansi yang

dilakukan harus sesuai dengan teori-teori yang sudah ada. Namun ada juga yang

menyatakan bahwa akuntansi itu adalah perekayasaan atau teknologi, ini disebabkan

karena perkembangan zaman saat ini akuntansi sudah canggih sehingga akuntansi

(3)

PEMBAHASAN

Terdapat banyak definisi tentang akuntansi yang dikemukakan oleh para ahli. Dalam

(Accounting Principle Board, 1970) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan

jasa, yang fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat

keuangan tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam mengambil

keputusan ekonomi – membuat pilihan-pilihan nalar diantara berbagai alternatif arah

tindakan.

Selanjutanya definisi akuntansi menurut AICPA (American Institute of Certified

Public Accountants), mengemukakan bahwa akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran dengan beerapa cara tertentu dalam ukuran moneter,

transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk

menafsirkan hasil-hasilnya, dan meringkas dengan cara tertentu dalam ukuran fiskal,

pertukaran dan kesempatan yang pada umumnya yang bersifat moneter dan dalam

menguraikan hasil.

Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi merupakan proses

pengidentifikasian, pengukur dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan

adanya penilaian-penilaian, keputusan yang jelas dan tegas bagi semua yang

menggunakan informasi tersebut. Pendapat ini agak sedikit berbeda dengan mendapat

dari American Accounting Association (AAA) tahun 1966 dalam (Halim dan Kusufi,

2014) yang mengemukakan bahwa akuntasi adalah suatu proses pengidentifikasian,

pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu

organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan

(4)

Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu tidak

selalu memiliki sinkronisasi, terutama pada pekembangan teknologi dan ilmu

pengetahuan saat ini. Perkembangan akuntansi semakin pesat seiiring dengan

perkembangan zaman. Saat ini, akuntansi banyak digunakan untuk menunjang sektor

bisnis dan keuangan, seperti yang dinyatakan oleh Warren dkk (2005) bahwa akuntansi

didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Apabila

dalam sektor bisnis dan keuangan, maka pihak-pihak yang berkepentingan adalah

pemilik, kreditur, dan investor (shareholder).

Akuntansi juga didefinisikan sebagai suatu aktivitas jasa untuk menyediakan

informasi kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dalam pengembilan keputusan

ekonomis dalam memberikan keputusan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai

tindakan alternatif (ABP Statement No 4). Evolusi dalam akuntasi terjadi bersamaan

dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan yang mencatatat seluruh transaksi

dalam aspek debit dan kredit yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.

Menurut pendapat yang disampaikan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

akuntansi adalah proses identifikasi, mengukur, mencatat, dan melaporkan transaksi

ekonomi atau keuangan pada organisasi atau entitas untuk pengambilan informasi dan

digunakan untuk pengambilan keputusan baik pada lingkungan internal maupun

eksternal.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dibahas sebelumnya, akuntansi

berhubungan dengan entitas ekonomi atau entitas organisasi sehingga dalam asumsi

(5)

menetapkan bahwa semua transaksi keuangan yang diakuntansikan adalah yang

berkaitan dengan entitas (kesatuan atau organisasi) (Halim dan Kusufi, 2014). Jadi

dalam konteks sektor publik yang menjadi entitas akuntansinya adalah organisasi sektor

publik.

Dari definisi akuntansi dan seiring dengan perkembangan zaman, muncullah

bidang-bidang dalam akuntansi. Setiap bidang keilmuan pasti memiliki banyak cabang

yang pada umumnya masih berkaitan dengaan profesi akuntan. Untuk saat ini kebutuhan

inormasi keuangan di setiap perusahan yang semakin berkembang dari mulai jenisnya

ataupun dari jumlahnya yang menuntut untuk penyajian suatu informasi keuangan

perusahaan secara cepat dan dengan hasil yang akurat. Maka dari itu, setiap perusahaan

pasti membutuhkan ahli dalam bidang akuntansi yang bisa membantu untuk

menyediakan segala informasi keuangan sehingga dapat memenuhi beberapa kebutuhan

jika digunakan. Berikut adalah cabang-cabang yang dimiliki akuntansi (1) Akuntansi

Keuangan/Financial Accounting (2) Akuntansi Manajemen/Management Accounting (3)

Akuntansi Biaya/Cost Accounting (4) Akuntansi Perpajakan/Tax Accounting (5)

Penganggaran/Budgeting (6) Akuntansi Pemerintahan/Governmental Accounting (7)

Sistem Akuntansi/Accounting System (8) Akuntansi Pendidikan/Education Accounting

(9) Akuntansi Internasional/International Accounting (10) Akuntansi Sosial/Social

Accounting.

Namun, Sugijanto dkk dalam Halim dan Kusufi (2014) membagi akuntansi menjadi

tiga bidang utama, yaitu akuntansi komersial, akuntansi pemerintahan, dan akuntansi

sosial. Akuntansi komersial dan akuntansi pemerintahan termasuk dalam akuntansi

(6)

pemerintahan. Sedangkan akuntansi sosial termasuk dalam akuntansi makro karena

ditujukan untuk lembaga atau negara yang merupakan pengumpulan dan pelaporan dari

data keuangan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi dari suatu daerah atau

negara. Contoh dari akuntansi sosial adalah neraca pembayaran negara, rekening arus

dana, rekening pendapatan, dan produksi nasional, dan neraca nasionalnya.

Halim dan Kusufi (2014: 10) membagi akuntansi menjadi dua yaitu Sektor

Bisnis/Corporate dan Sektor Pemerintah/Public Accounting. Akuntansi sektor bisnis atau

sektor privat ini bertujuan untuk profit oriented, bertanggung jawab untuk melaporan

laporan tahunannya kepada investor, kreditor, dan pemilik. Contoh dari akuntansi sektor

bisnis ini adalah perusahaan-perusahan baik perusaahn terbuka ataupun tidak. Apabila

perusahaan tidak terbuka, maka pelaporannya hanya kepada yang berkepentingan saja.

Pada akuntansi sektor bisnis ini masih menggunakan accrual basis. Sedangkan akuntansi

sektor pemerintah/public accounting adalah sektor akuntansi yang nonprofit dan

bertanggungjawab untuk melaporan laporana keuangannya kepada publik. Contoh dari

akuntansi sektor pemerintah/public accounting adalah pemerintah, Lembaga masyarakat,

masjid, dan Lembaga-lembaga lainnya yang tidak profit oriented. Pada akuntasi sektor

pemerintah ini menggunakan kas basis.

Definisi akuntansi sektor publik menurut Abdullah (1996) dalam Halim dan Kusufi

menyebutkan bahwa akuntansi sektor publik adalah pemerintah dan unit-unit

organisasinya, yaitu unit-unit yang dikelola pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup

orang banyak atau pelayanan kepada masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan

(7)

Definisi akuntansi sektor publik yang dikemukakan oleh Abdullah berbeda dengan

Halim dan Kusufi (2014:3) yang menyatakan bahwa akuntansi sektor publik adalah

suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi

ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM,

dan lain-lain yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan

ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.

Pengertian mengenai akuntansi sektor public bisa jadi berbeda-beda berdasarkan

cara pandang dari disiplin ilmu yang berbeda. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor

public dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan

usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan hak publik (Mardiasmo, 2009)

Berdasarkan definisi para ahli, dapat disimpulkan bahwa akuntansi sektor publik

adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi

ekonomi untuk organisasi publik. Tujuan dari adanya akuntansi sektor publik adalah:

1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien,

dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumberdaya yang dipercayakan

kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan management control.

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer sektor publik untuk

melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif

program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya; dan

memungkinkan bagi pegawai sektor publik untuk melaporkan kepada publik

atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait

(8)

Menurut Suwardjono (2006:12) akuntansi dipandang sebagai seni maka cara

menerapkannya bukan sifatnya sebagai seperangkat pengetahuan. Berdasarkan

pengertian-pengertian beberapa para ahli yang telah dijelaskan sebelumnya, akuntansi

lebih dari sekedar seni karena pada dasarnya definisi dari seni lebih relevan pada

kemampuan manusia dalam membuat sesuatu yang unik, yang lebih menonjolkan

kemampuan spesifik dalam menghasilnya sesuatu agar lebih bernilai. Pengertian

menurut Suwardjono ini diperkuat lagi dalam bukunya tahun 2006 bahwa apabila

akuntansi dipandang sebagai sains maka harus memenuhi kriteria dari definisi sains

terlebih dahulu.

“sains adalah salah satu cabang dari pengetahuan (seperangkat pengetahuan) yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena dengan menerapkan metode ilmiah” (Suwardjono, 2006:14)

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan Suwardjono, sains atau ilmu lebih

berorientasi terhadap bebas nilai dan sains tidak menghasilkan kebijakan

(kebermanfaatan) melainkan sebuah kebenaran. Jika diterapkan dalam sudut pandang

akuntansi, maka dalam prakteknya akuntansi akan lebih mengarah terhadap pembahasan

mengenai mengapa perlakukan akuntansi seperti itu, bukan bagaimana cara menciptakan

perlakukan akuntansi yang lebih baik.

Namun apa yang dikemukana oleh Suwardjono mengenai akuntansi lebih dekat

dengan sains berbeda dengan pengertian akuntansi menurut Dr H Muhammad Gade Ak,

SH, MBA dalam buku teori akuntansinya yang menyatakan bahwa akuntansi adalah

sebagai ilmu pengetahan, karena akuntansi menggunakan alat-alat penyelidikan ilmiah

yang terdiri dari dua unsur pengamatan sehingga pengetahuan dan fakta-fakta tertentu

(9)

induktif. Selain itu, berdasarkan pengamatan empiris, sehingga menjelaskan fenomena

seperti apa adanya dan bebas nilai. Akuntansi juga mendapatkan kebenaran tentang

suatu fenomena dengan menerapkan metode ilmiah tanpa menggunakan pertimbangan

nilai.

Pendapat yang dikemukakan oleh Dr H Muhammad Gade Ak, SH, MBA didukung

oleh Sterling dalam Wolk, Dodd, dan Rozycki yang menyatakan bahwa akuntansi itu

lebih dekat dengan ilmu karena kegiatan akuntansi seharusnya mengarah atau mengacu

kepada teori-teori atau literature yang sudah ada sebelumnya.

Berdasarkan pendapat para ahli, menurut pendapat penulis dalam disimpulkan

bahwa akuntansi itu adalah Ilmu dan Seni. Hal ini didasarkan bahwa akuntansi sebagai

ilmu tentang pengetahuan suatu bidang (bidang keuangan) dan disusun menggunakan

metode – metode (PSAK) yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala di

bidang tersebut. Akuntansi juga merupakan seni karena membutuhkan keahlian dalam

membuat karya yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi yaitu membuat laporan

keuangan.

Akuntansi adalah sebagai ilmu dan akuntansi termasuk dalam ilmu sosial. Akuntansi

merupakan ilmu sosial karena akuntansi memenuhi syarat sebagai bagian dari ilmu

sosial. Berikut:

 Akuntansi berkaitan dengan perusahaan, yang mana perusahaan tersebut sudah

(10)

 Akuntansi terkait dengan transaksi-transaksi serta peristiwa-peristiwa ekonomi

yang mempunyai konsekuensi sosil dam mempengaruhi terhadap hubungan

sosial.

 Akuntansi memproduksi atau menghasilkan pengetahuan yang berguna dan

bermakna bagi manusia yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang mempunyai

dampak sosial.

 Akuntansi muncul berdasarkan adanya fenomena sosial, bukan muncul karena

fenomena alam.

 Akuntansi saat ini berkembang seiring dengan kebutuhan bisnis.

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, menjelaskan bahwa

definisi akuntansi sangatlah beragam. Banyaknya definisi ini tidak ada yang salah

(semua benar). Banyaknya definisi akuntansi oleh para ahli ini mebuat penulis untuk

menyimpulkan bahwa akuntansi adalah proses identifikasi, mengukur, mencatat, dan

melaporkan transaksi ekonomi atau keuangan pada organisasi atau entitas untuk

pengambilan informasi dan digunakan untuk pengambilan keputusan baik pada

lingkungan internal maupun eksternal.

Cabang-cabang dalam ilmu akuntansi pun juga beragam. Tergantung siapa yang

manafsirkannnya. Dalam Halim dan Kusufi (2014: 10) membagi akuntansi menjadi dua

(11)

sektor bisnis atau sektor privat ini bertujuan untuk profit oriented, bertanggung jawab

untuk melaporan laporan tahunannya kepada investor, kreditor, dan pemilik. Sedangkan

akuntansi sektor pemerintah/public accounting adalah sektor akuntansi yang nonprofit

dan bertanggungjawab untuk melaporan laporana keuangannya kepada publik. Contoh

dari akuntansi sektor pemerintah/public accounting adalah pemerintah, Lembaga

masyarakat, masjid, dan Lembaga-lembaga lainnya yang tidak profit oriented.

Sehingga muncul sebuah definisi akuntansi sektor publik yaitu proses

pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi untuk

organisasi publik. Akuntansi sektor public ini penting untuk dipelajari dan dipahami

karena sangat membantu laporan keuanagn untuk kegiatan dan transaksi yang berkaitan

dengan lembaga pemerintah, lembaga sosial, masjid, dan lembaga nonprofit lainnya.

Akuntansi merupakan sebuah seni dan ilmu. Hal ini didasarkan bahwa akuntansi

sebagai ilmu tentang pengetahuan suatu bidang (bidang keuangan) dan disusun

menggunakan metode – metode (PSAK) yang dapat digunakan untuk menerangkan

gejala-gejala di bidang tersebut. Akuntansi juga merupakan seni karena membutuhkan

keahlian dalam membuat karya yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi yaitu

membuat laporan keuangan.

Akuntansi termasuk dalam ilmu sosial, karena kegiatan-kegiatan akuntansi

memenuhi syarat sebagai bagian dari ilmu sosial. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

(12)

REFERENSI

Abdul Halim. 2014. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

Wolk Dodd and Rozycki. 2017. Accounting Theory ninth edition. United Kingdom: Sage

https://dosenakuntansi.com/bidang-bidang-akuntansi Diakses pada Jumat, 16 Februari 2018 Pukul 15.40

https://id.scribd.com/doc/49233027/AKUNTANSI-ILMU-DAN-SENI Diakses pada Jumat, 16 Februari 2018 Pukul 20.15

https://www.academia.edu/31827166/DEFINISI_AKUNTANSI_TUJUAN_AKUNTAN SI_TEORI_AKUNTANSI_EFFICIENT_MARKET_HYPOTHESIS Diakses pada Sabtu, 17 Februari 2018 Pukul 11.00

Referensi

Dokumen terkait

Inflasi tahun kalender ibukota provinsi di Pulau Jawa tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 1,02 persen, diikuti Kota Surabaya sebesar 0,67 persen, Kota Bandung

Siswa mengamati slide power point yang disampaikan oleh guru tentang tugas individu menceritakan kembali cerita non fiksi berjudul Balaputradewa Raja Kerajaan

Bahkan sebagian shahabat telah menegaskan bahwa dialah orang yang lebih berhak dengan khalifah di antara Yang enam itu, maka ujarnya: “Demi Allah, daripada aku menerima

[r]

Nyatakan tiap pola masukan sebagai vektor bipolar yang elemennya adalah. tiap titik dalam

EVALUASI KELAYAKAN BISNIS BERBASIS ASPEK PEMASARAN D AN FINANSIAL PAD A USAHA CAFÉ ROEMAH SEBELAH.. Universitas Pendidikan Indonesia

Bahwa benar dengan demikian, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih tanpa ijin Danrindam XVII/Cenderawasih atau atasan lain yang berwenang

[r]