POLA TANAM PADI METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION)
Oleh : Diyah Tri Lestari 23040115120036
PROGRAM STUDI S-1 AGRIBISNIS
JURUSAN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
ABSTRAK
DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK... ii
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI ...iv
BAB I PENDAHULUAN...5
BAB II PEMBAHASAN ...7
2.1 Pengenalan Metode SRI...7
2.2 Penerapan Metode SRI...8
2.3 Dampak Penerapan Metode SRI terhadap Usahatani...10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan...13
4.2 Saran ...13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan paper pengantar agribisnis yang berjudul Pola Tanam Metode SRI (System Of Rice Intensification) .
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam Penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapatnya kekurangan dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis mengharapakan kritik serta saran yang membangun demi perbaikan kedepannya.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Padi (Oryza sativa L ) merupakan sumber yang dikonsumsi mayoritas masyarakat Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statitik hingga tahun 2010 penduduk indonesia mencapai 237.641.326 jiwa. Jumlah penduduk yang semakain meningkat berimbas pada kebutuhan beras yang ikut meningkat. Menurut Husodo ( 2007) Konsumsi beras rata-rata 133 kg/kapita/tahun maka total kebutuhan beras 26,6 juta ton/tahun. Meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat harus diimbangi dengan produksi bahan pangan. Namun, hingga kini masalah pangan khususnya beras masih menjadi masalah seperti harga yang mahal dan kurangnya persediaan beras di pasar. Beberapa faktor penyebab rendahnya produksi padi adalah alih fungsi lahan, masih ada yang menggunakan benih padi varietas lokal, serta menurunnya kualitas lahan karena penggunaan pupuk dan obat-obatan secara terus menerus.
2. Rumusan Masalah
1) Apakah System of Rice Intensification (SRI) itu? 2) Bagaimanama penerapan Sistem SRI?
3) Bagaimana dampak penerapan metode SRI terhadap usaha tani?
3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Metode SRI
diperluka beberapa faktor yang mendukung antara lain, bahan organik, tanah sehat, mikroorganisme lokal, dan oksigen.
2.2 Penerapan Metode SRI
Hal yang membedakan bertani padi organik bisasa dengan metode SRI terletak pada Pengelahan Tanah, Pembenihan, Penyemaian, dan Penanaman. a. Pengolahan Tanah
padi dapat hidup dan dapat memunculkan hama padi baru yang berasal dari lingkungan aquatik.
b. Pembenihan
Pertama masukan air dan telur ayam kedalam bak kemudian tambah kan garam dan aduk sampai telur ayam mengapung. Telur ayam berfungsi sebagai barometer. Kedua masukkan padi ke dalam air, padi yang tenggelam akan digunakan sebagai benih sedangkan yang mengapung tidak digunakan. Sebelum ditanam benih tersebut dibilas air bersih lalu direndam selama satu malam agar benih saat ditanam tumbuh rata dan seragam.
c. Penyemaian
d. Penanaman
Untuk penanaman cara SRI berbeda dengan cara menanam padi organik biasa. Perbedan itu teletak pada jumlah bibit yang di tanam. Bila cara organik biasa, untuk satu lubang tanam diletakkan 3-5 butir benih, sedangkan SRI hanya membutuhkan satu butir benih setiap lobang tanam. jarak antar lubang bisa mencapai 30 x 30 cm, semakin jauh jarak antar lubang maka akan semakin baik, karena persediaan oksigen akan semakin banyak. Penggunaan satu butir benih pada satu lubang tanam ternyata dapat meningkatkan produksi. Menurut Abdulrachman dalam Trubus (2008), bahwa dengan menanam satu bibit per lubang berarti menghindari perebutan cahaya atau hara dalam tanah sehingga sistem perakaran dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Sebaliknya jika penanaman terdiri atas 9 bibit per lubang kompetisi hara tidak terelakkan.
2.3 Dampak Penerapan Metode SRI terhadap Usahatani
A. Dampak Terhadap Produktivitas
anakan produktif yang terbentuk juga cukup tinggi sehingga sangat memungkinkan hasil gabah lebih tinggi. Hampir semua jenis padi yang ditanam mengalami peningkatan produksi terutama bagi petani yang telah melakukan pola SRI lebih dari dua kali tanam. Berdasarkan hasil penelitian Wardana et al, (2005) di Kabupaten Garut dan Ciamis diperoleh data bahwa hasil padi yang diperoleh dengan metode SRI rata-rata berkisar 5-7 ton/ha, sementara bila diusahakan secara konvensional diperoleh hasil gabah rata-rata antara 4-5 ton/ha.
B. Dampak Terhadap Penggunaan Saprodi
Penerapan metode SRI menekankan pada pola penghematan air. Namun secara bertahap sistem SRI telah mendorong pada substitusi penggunaan input produksi usaha tani. Metode SRI mampu menghemat saprodi berupa benih, pupuk,air irigasi, dan insektisida. Efisiensi penggunaan input yang signifikan adalah penggunaan pada kemampuan air irigasi dalam mengairi sawah, terutama pada musim kemarau jika pola SRI diterapkan pada skala luas.
C. Dampak terhadap pendapatan petani
BAB III
SIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Adanya inovasi dalam pola penanaman padi yaitu SRI (System of Rice Intensification) dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas padi sehingga mampu meningkatkan ketahanan pangan. Input yang dibutuhkan pada sistem ini lebih sedikit dari pada padi biasa namun output yang dihasilkan lebih tinggi.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Husodo, S.Y. 2007. Seminar Kemandirian Ekonomi Nasional; Membangun Kemandirian Dibidang Pangan Suatu Kebutuhan Bagi Indonesia. Jakarta.
I.Z. Nursinah dan Taryadi. 2009. Penerapan SRI (System of Rice Intensification) Sebagai Budidaya Padi Organik. J Agribisnis dan Pengembangan Wilayah. 1 (1) : 1-14
Mutakin, 2007. Budidaya dan Keunggulan Padi Organik SRI (System of Rice Intensification). Pertanian Ekologis. Yayasan Field Indonesia.
Purwasasmita, M. 2007. Tanah sebagai Bioreaktor Landasan System Of Rice Intensification. Seminar Teknik Kimia Suhadi Reksowardoyo, Bandung.