ANALISIS LOKASI DAN KERUANGAN
“Analisis Penentuan Lokasi Tempat
Tinggal Berdasarkan Preferensi
Masyarakat”
DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ITS
P
a
g
e
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan ... 1
1.3. Sistematika Penulisan ... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 2
2.1. Teori Permukiman ... 2
2.2. Teori Lokasi Perumahan ... 3
2.3. Faktor-Faktor Penentu Kenyamanan Masyarakat ... 4
BAB III ANALISIS ... 5
3.1. Analisis dengan CFA ... 5
3.2. Hasil Analisis ... 6
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 8
4.1. Perumahan Taman Pondok Legi 1 ... 8
4.2. Identifikasi Hasil Analisis Terhadap Kawasan ... 8
BAB V KESIMPULAN ... 9
5.1. Lesson Learned ... 9
P 1.1. Latar Belakang
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana
lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya penyediaan
air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan, yang
memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya.
Begitupula perumahan Taman Pondok Legi 1 terletak di Desa Pepe,
Kelurahan Pepelegi, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Perumahan
ini merupakan perumahan yang sudah memiliki kepadatan penduduk
cukup tinggi karena hampir secara keseluruhan kavling/lokasi. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan perumahan tersebut dapat
tergunakan lahan secara keseluruhannya. Harga lahan, aksesibilitas,
fasilitas, prasarana, dan lingkungan sosial. Dari kelima faktor ini akan
dilakukan analisis CFA untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
kenyamanan penduduk untuk tinggal di perumahan tersebut.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor manakah
yang memberikan pengaruh paling besar terhadap masyarakat yang
bertempat tinggal di perumahan tersebut.
• Mencari alasan utama masyarakat mau membeli rumah di
perumahan
• Mencari alasan utama masyarakat mau meninggali rumah di
perumahan
1.3. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang penulisan makalah,
tujun dan sistematika penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi kajian pustaka terkait studi kasus
dalam makalah
BAB IV ANALISIS, berisi Analisa persoalan dengan analisis CFA BAB V GAMBARAN UMUM, berisi terkait gambaran umum kawasan
dan identifikasi hasil analisis
BAB V KESIMPULAN, berisi leason learned yang dapat diambil dari
P
Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Pemukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Menurut
Yudhohusodo (1991), perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan
dari diri pribadi manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu
kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga
mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan peradaban
manusia penghuninya, masyarakat ataupun suatu bangsa. Dari
penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa perumahan
merupakan kumpulan dari rumah-rumah yang mencerminkan pribadi
manusia dan dilengkapi dengan sarana serta prasarana. Dalam
memberikan kemudahan bagi penghuni, suatu lingkungan perumahan
harus menyediakan sarana dan prasarana sebagai berikut:
• Prasarana : jalan, air bersih, jaringan drainase beserta air limbah, pembuangan sampah dan jaringan listrik.
• Sarana : fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan fasilitas perdagangan dan jasa, fasilitas pemerintahan dan pelayanan
umum, fasilitas peribadatan, fasilitas rekreasi dan
kebudayaan, fasilitas olahraga dan lapangan terbuka.
Suatu perumahan terdiri dari banyak unsur, seperti rumah, sarana
dan prasarana pendukungnya, serta masyarakat yang tinggal di
perumahan itu sendiri. Di kawasan perumahan, masyarakat hidup
berkelompok dan bersosialisasi antara satu dengan yang lain (Suparno,
2006). Suatu perumahan dapat menciptakan suatu lingkungan hidup baru
yang di dalamnya mendapat rasa kebersamaan, hubungan antara individu
yang erat, tanggung jawab dan kesamaantujuan. Sebuah lingkungan
perumahan merupakan tempat dimana individu yang ada saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain serta memiliki sense of
P
a
g
e
3
5.2. Teori Lokasi Perumahan
• Teori Lokasi Richard Muth
Muth menjelaskan bahwa untuk memaksimalkan utilitasnya, urban
resident akan memilih lokasi tempat tinggal dimana biaya yang
harus dikeluarkan untuk membeli atau menyewa lahan seimbang
dengan biaya commuting.
• Teori Lokasi William Alonso
Menurut Alonso, individu dengan income dan taste tertentu akan
menyeimbangkan biaya commutingnya dan keuntungan yang
diperoleh dari lahan yang murah seiring dengan meningkatnya
jarak dari pusat kota dan ketersediaan ruang yang lebih besar.
• Teori Von Thunen
Von Thunen sebagai pelopor teori lokasi menyebutkan bahwa
kegiatan-kegiatan yangpaling produktif akan saling berkompetisi
untuk saling berdekatan, di lokasi pasar(inti/pusat kota), sehingga
kondisi ini diikuti dengan temuan bahwa biaya sewa lahantertinggi
adalah wilayah yang dekat dengan pasar atau berada pada pusat
kota. MenurutThunen, dasar pengembangan dari model analisis
lokasi untuk wilayah konsentrik adalahhubungan antara pasar,
produksi, dan jarak. Lokasi yang tidak menimbulkan
efektransportasi yang tinggi dan memiliki jangkauan yang mudah
dengan areal lain.
• Teori Christaller
Christaller menyatakan bahwa tujuan utama keberadaan suatu
pasar atau perumahan yaitu untuk menyediakan barang serta jasa
bagi populasi atau penduduk di sekitarnya. Lokasi suatu tempat
ditentukan oleh kebutuhan area pasar minimum atas suatu barang
maupun jasa untuk dapat ditawarkan secara ekonomis (threshold).
Sedangkan range adalah jarak maksimum dimana konsumen
mampu melakukan perjalanan untuk menjangkau suatu komoditi
atau jasa.
• Rencana Kawasan Perumahan Kota (Departemen Pekerjaan
Umum, 1997)
Suatu kawasan perumahan selayaknya memenuhi persyaratan
P
a
g
e
4
kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan perumahan dalam
bentuk jalan dan transportasi; kompabiilitas, yakni keserasian dan
keterpaduan antara kawasan yang menjadi lingkungannya;
fleksibilitas, yakni kemungkinan pertumbuhan fisik/pemekaran
kawasan perumahan; dan ekologi, yakni keterpaduan antara tata
kegiatan alam yang mewadahinya.
5.3. Faktor-Faktor Penentu Kenyamanan Masyarakat
Sebelum melakukan pengembangan, perlu adanya analisis dari
pihak pengembang untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat di perumahan tersebut. Kenyamanan masyarakat juga perlu
ditinjau agar pengembangan yang dilakukan lebih efektif dan efisien.
Analisis yang dilakukan perlu memperhatikan beberapa faktor yang
menentukan kenyamanan masyarakat..
Faktor Sub Faktor Sumber
Harga lahan Harga sewa lahan • Von Thunen
• Catanese (1992) Aksesibilitas Kondisi jalan
Kemudahan Transportasi
• Von Thunen
• Petunjuk Rencana Kawasan Perumahan Kota Oleh PU (1997)
• Petunjuk Rencana Kawasan Perumahan Kota Oleh PU (1997)
• Petunjuk Rencana Kawasan Perumahan Kota Oleh PU (1997)
• Wono Suprojo (1993) • Catanese (1996) • Drapkin (1980) Lingkungan sosial Lingkungan sosial • Catanese (1996)
P
3.1. Analisis dengan CFA
Sebelum melakukan analisis menggunakan Conformatory Factor
Analysis peneliti melakukan penentuan lokasi perumahan tempat tinggal
yang terletak di SIdoarjo yaitu Perumahan Taman Pondok Legi di
Kecamatan Waru. Hal ini dikarenakan letak dari perumahan tersebut yang
berada di pinggiran Kota Surabaya (Sub-Urban) dimana kami memilih
perumahan tersebut sebagai dasar kenyamanan masyarakat untuk tinggal
di daerah tersebut yang notabene merupakan perumahan yang sudah ada
sejak lama dengan dukungan fasilitas utilitas yang lengkap.
Selanjutnya untuk pengumpulan data berupa faktor yang telah
ditentukan berdasarkan teori dan preferensi masyarakat dilakukan dengan
menyebar kuisioner kepada masyarakat. Berikut merupakan faktor-faktor
yang kami survey dari sintesa kajian teori:
Dalam pengambilan data kami melakukan sampling dan menentukan
variabel-variabel faktor. Penghitungan sampel dilakukan atas 85 KK
dengan cara berikut:
Harga
P
Variabel yang dipakai dalam analisis ini adalah:
• Harga Sewa Lahan
• Aksesibilitas
• Fasilitas
• Prasarana
• Lingkungan sosial.
Dari hasil Survey 20 responden didapatkan data sebagai berikut:
Variabel Sangat tidak penting
tidak penting
biasa penting sangat penting
Berdasarkan Analisa hasil wawancara pada 20 responden dapat
disimpulkan bahwa ke lima faktor tersebut sangat lah penting dalam
pemilihan lokasi permukiman. Sebanyak 12 responden mengatakan
sangat Penting. Hal ini dikarenakan harga tanah pada daerah studi kasus
berkisar 500.0001000.000 /m2.
2
tidak penting biasa penting sangat penting
HASIL SURVEY
P
a
g
e
7
Sebanyak 17 responden mengatakan dengan frekuensi yang sama
bahwa aksesibilitas sangat penting untuk kemudahan kegiatan. Setelah
dianalisa lebih lanjut akses ke perumahan ini sangat mudah dicapai
dengan sepeda motor maupun mobil. Sebanyak 18 responden
mengatakan bahwa prasarana yang baik sangatlah penting. Setelah
dilakukan wawancara kondisi prasarana telah ada namun perlu diperbaiki
khususnya PDAM dimana sauran air bersih sering mati pada jam-jam
tertentu dan keluarnya sedikit sehingga banyak masyarakat yang
menggunakan sumur pompa yang kualitas airnya lebih bagus Sebanyak 8
responden mengatakan fasilitas sangat penting. Setelah dianalisa lebih
lanjut dengan wawancara daerah tersebut dekat dengan berbagai
fasilitas. Tetapi kekurangan RTH. Sebanyak 12 responden mengatakan s
Penting. Setelah dilakukan wawancara warga mengatakan bahwa
P
a
g
e
8
BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1.
Perumahan Taman Pondok Legi 1
Perumahan Taman Pondok Legi 1 terletak di Kecamatan Waru, Sidoarjo. Dimana meruapakan sebuah perumahan yang diapit oleh perdagangan jasa dan perumahan lain.
4.2.
Identifikasi Hasil Analisis Terhadap Kawasan
Kawasan permukiman Taman Pondok Legi 1 memiliki harga tanah berkisar 500.0001000.000 /m2. Dimana harga tersebut dapat menjadi patokan dalam melakukan penjualan maupun menyewakan. Dalam segi aksesibilitas, akses ke perumahan ini sangat mudah dicapai dengan sepeda motor maupun mobil sehingga tidak menyulitkan penghuni untuk membawa kendaraannya. Prasarana pada perumahan ini telah ada namun perlu diperbaiki khususnya PDAM dimana sauran air bersih sering mati pada jam-jam tertentu dan keluarnya sedikit sehingga banyak masyarakat yang menggunakan sumur pompa yang kualitas airnya lebih bagus
P
a
g
e
9
BAB V
KESIMPULAN
5.1.
Lesson Learned
Dalam memilih untuk bertempat tinggal atau membeli rumah dapat dipelajari melalui responden-responden yang merupakan masyarakat lokal dari perumahan tersebut. Hampir secara keseluruhan responden tidak memberikan kecondongan kepada salah satu faktor, semua faktor secara keseluruhan memiliki keseimbangan dalam pemilihan rumah. Berdasarkan masalah-masalah yang dipaparkan oleh masyarakat tentang air bersih dan pengadaan RTH, masyarakat tetap tidak terlalu terkena dampak negatif meskipun fasilitas yang tersedia tidak begitu sempurna.
Karakteristik masyarakat di sana cenderung memiliki toleransi yang tinggi. Permasalahan-permasalahan yang dipaparkan masyarakat ketika wawancara menunjukkan bahwa masyarakat banyak berbicara tentang lingkungan sekitar karena hal tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap interaksi warga sekitar. Hal itu dapat dilihat dari kurangnya RTH di daerah tersebut, jika terdapat fasilitas RTH yang memadai maka dapat memberikan dampak positif secara keseluruhan terhadap lingkungan perumahan tersebut
5.2.
Rekomendasi
Perumahan ini perlu ditambah fasilitas RTH khususnya ruang khusus untuk interaksi masyarakat. Perlu dimaksimalkan dalam pemfasilitasian air bersih.