• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PETABONEKA

(PERJUANGKAN MINAT BACA BOCAH NEGERI KITA) : SEBUAH TEROBOSAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN GEMAR

MEMBACA DALAM LINGKUP PERUMAHAN

BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

Diusulkan oleh :

Faisal Nizar NIM. 115060107111033 / Angkatan 2011 Jundina Syifa’ul Mujahidda NIM. 115060100111018 / Angkatan 2011 Dian Kurniasih NIM. 125120207111087 / Angkatan 2012 Dina Kurniawati NIM. 125120407111054 / Angkatan 2012

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita) : Sebuah Terobosan Menciptakan Lingkungan Gemar Membaca dalam lingkup Perumahan” dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun.

PKM-GT ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba PKM-GT yang diselenggarakan oleh Dirjen Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), Depdiknas. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. H.R.B. Ainurrasyid, MS. selaku Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan.

2. Ir. Sugeng P. Budio, MS selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

3. Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom yang telah memberikan arahan sekaligus bimbingan kepada kami.

4. Bapak dan ibu yang telah memberikan doa, kasih sayang dan semangat 5. Para sahabat yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada

kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Kami menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.

Semoga karya tulis ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Malang, 8 Maret 2013

(4)

iii DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Program Kreatifitas Mahasiswa... i

Kata Pengantar... ii

Daftar Isi... iii

Daftar Gambar... iv

Ringkasan... v

PENDAHULUAN Latar Belakang………...... 1

Tujuan dan Manfaat ……….………... 2

GAGASAN Kondisi terkini mengenai lingkungan minat baca masyarakat perumahan di Indonesia……….... 3

Solusi yang pernah diterapkan……….…………... 3

PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita): Sebuah terobosan menciptakan lingkungan gemar membaca dalam lingkup perumahan... 4

Pihak-pihak yang dapat membantu………... 5

Langkah-langkah Strategis...………... 6

PENUTUP Kesimpulan……….………... 7

(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

(6)

v

RINGKASAN

PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita): Sebuah Terobosan Menciptakan Lingkungan Gemar Membaca dalam

Lingkup Perumahan

Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu indikator yang menunjukkan maju tidaknya suatu negara. Dapat dikatakan maju, jika negara tersebut dapat mengembangkan dan memanfaatkan ilmu dan teknologinya dengan baik. Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terbesar masih belum dapat dikatakan maju, dikarenakan masih memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dari minimnya kesadaran dan minat masyarakat akan pentingnya membaca. Yang mana membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan memerluas wawasan. Sehingga dapat diketahui bahwa minimya minat baca merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya kualitas masyarakat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Mengenai masalah minat baca masyarakat Indonesia, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2012 terhadap indikator sosial budaya, diketahui penduduk berusia 10 tahun ke atas yang suka mendengarkan radio sebanyak 18,57%, menonton televisi 91,68%, membaca surat kabar atau majalah 17,66% dan yang gemar berolahraga 24,99%. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya masyarakat untuk membaca masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan menonton televisi (bps.go.id, 2012).

Jika ditelusuri lebih lanjut, ternyata masalah minimnya minat baca terletak pada lingkungan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Edward Ross, bahwa situasi atau lingkunganlah yang menentukan perilaku manusia (Rakhmat,1985). Dari masalah tersebut, program PETABONEKA mempunyai peranan penting untuk merubah lingkungan terserbut menjadi lebih nyaman dan menyenangkan dalam meningkatkan minat baca masyarakat terutama dalam lingkungan yang sudah tertata, seperti perumahan.

Perumahan merupakan tempat tinggal dalam lingkup dan batas tertentu yang sudah tersusun dan tertata rapi. Namun, masih banyak perumahan yang digunakan hanya sekadar untuk tempat tinggal serta sedikit diantaranya yang menyediakan fasilitas untuk perkembangan kemajuan kualitas penghuninya. Sehingga dari masalah tersebut, PETABONEKA mempunyai upaya lain yaitu dengan menjadikan PETABONEKA sebagai salah satu fasilitas tambahan yang dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan dalam mendukung masyarakat untuk gemar membaca.

(7)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu indikator yang menentukan maju tidaknya suatu negara. Negara tersebut dapat dikatakan maju jika mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik demi meningkatkan kualitas penduduknya. Salah satu cara dalam memunculkan pengembangan pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari membaca. Indonesia yang merupakan negara dengan salah satu penduduk terbesar ternyata masih belum dapat dikatakan sebagai negara maju, hal ini dapat dikarenakan masih minimnya kesadaran dan minat masyarakat akan pentingnya membaca.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) dalam indikator sosial budaya tahun 2003 hingga 2012 diketahui jumlah penduduk berumur 10 tahun ke atas yang berminat untuk membaca surat kabar ataupun majalah terus mengalami penurunan sebanyak 6,04% menjadi 17,66%. Berbanding terbalik dengan menonton televisi yang justru terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan peningkatan tersebut sebanyak 6,74% menjadi 91,68%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penduduk berumur 10 tahun ke atas lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi sehingga budaya membaca masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan menonton televisi (bps.go.id,2012).

Dengan berkurangnya budaya membaca, manusia akan cenderung tidak mengetahui tujuan dan manfaat dari apa yang dilakukan. Padahal tujuan membaca menjadi penting karena membaca menfokuskan pembaca kepada aspek spesifik yang terseleksi (Sudarsana, 2010). Membaca selain dapat mengembangkan watak dan perilaku yang baik tentu juga dapat menambah pengetahuan yang tidak di dapat dari pendidikan formal yang ada (Sunindyo,1975). Sebagai contoh seorang kontraktor yang ahli dalam membangun bangunan, namun tidak memiliki pengetahuan tentang dampak dari pembangunan tersebut hanya akan menimbulkan bencana atau efek buruk bagi lingkungan sekitar, beda halnya ketika kontraktor tersebut memiliki pengetahuan akan pentingnya melindungi lingkungan. Dengan demikian penting sekali untuk dapat menambah pengetahuan melalui membaca. Sehingga manusia dapat memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilannya.

(8)

2

Jika ditelusuri lebih lanjut, beberapa masalah kurangnya minat baca yang terdapat pada masyarakat terutama pada anak dapat disebabkan oleh minimnya dukungan orangtua, sering melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat seperti bermain game online, mengakses jejaring sosial, membaca buku yang kurang bermanfaat seperti komik dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah yang paling mendasar adalah kurangnya dukungan lingkungan dalam meningkatkan minat baca serta minimnya kesadaran untuk membaca. Lingkungan merupakan bagian terpenting kehidupan, karena dari sinilah sifat dan perilaku manusia dapat terbentuk dengan sendirinya. Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik begitu pula sebaliknya. Pendapat ini diperkuat dengan adanya teori behaviorisme oleh Albert Bandura, Bandura (1977) memandang manusia sebagai makhluk yang semuanya digerakkan oleh lingkungan.

Sebagai contoh, saat ini banyak sekali perumahan baru yang sedang dibangun dan dijadikan hanya sekadar tempat tinggal. Hanya beberapa perumahan yang menyediakan beberapa fasilitas umum seperti tempat peribadatan dan taman bermain. Itulah mengapa saat ini lingkungan menjadi masalah mendasar dari terbentuknya kebiasaan dan perilaku manusia. Sehingga dari masalah tersebut kami mempunyai sebuah terobosan untuk mengatasinya yaitu dengan PETABONEKA yang dapat menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan mendukung dalam lingkup perumahan sehingga minat baca penduduk perumahan dapat ditingkatkan.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah untuk memberikan sebuah terobosan dalam memperjuangkan minat baca masyarakat Indonesia yang masih minim dengan cara menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan menyenangkan demi meningkatkan minat baca masyarakat, terutama dilingkup masyarakat perumahan.

(9)

3

GAGASAN

Kondisi terkini mengenai lingkungan minat baca masyarakat perumahan di Indonesia

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, sebagian besar penduduk perumahan, terutama anak-anak dan remaja saat ini masih kurang memiliki keinginan dan motivasi untuk membaca, kenyataan ini diperkuat dengan data dari Badan Pusat Statistika (BPS) yang menunjukkan usia 10 tahun ke atas memiliki kecenderungan menonton televisi sebanyak 91,68% dibanding budaya membaca surat kabar atau majalah hanya 17,66% (bps.go.id, 2012). Sehingga data tersebut menunjukkan betapa rendahnya minat baca masyarakat indonesia.

Kurangnya minat baca masyarakat dapat disebabkan oleh salah satu faktor dasar yaitu tidak adanya lingkungan di sekitar perumahan yang menyenangkan dan mendukung untuk membaca, kita harus dapat memotivasi diri untuk membaca sejak dini serta memupuk semangat membaca.

Dengan dimilikinya budaya membaca bagi kalangan anak-anak dan remaja, diharapkan mampu memberikan efek yang positif bagi perkembangan pengetahuan masyarakat dilingkungan perumahan. Selain itu, akan lebih mendorong semangat anak-anak dan remaja untuk menghadapi tuntutan zaman yang semakin kompleks.

Solusi yang pernah diterapkan

Dengan minimnya budaya membaca, mayoritas masyarakat Indonesia dalam mencari informasi dan wawasan cenderung lebih mengarah untuk menonton televisi. Dalam mengatasi masalah tersebut, telah banyak solusi yang pernah diterapkan di Indonesia antara lain:

1. Perpustakaan keliling

Inovasi baru dari perpustakaan yang dapat berpindah-pindah, sehingga tidak hanya terkonsentrasi pada satu tempat dan ruang lingkup yang dicapai dapat lebih luas. Adapun kekurangan dari perpustakaan keliling ini adalah sering berpindah-pindah tempat sehingga masih kurang terfokus pada satu lingkungan.

2. Rumah Baca

Salah satu solusi untuk mengentaskan masalah membaca adalah rumah baca. Rumah baca pada umumnya seperti perpustakaan atau tempat penyewaan buku. Setiap orang diperbolehkan masuk dan membaca buku yang mereka inginkan. Adapun kekurangan rumah baca yaitu masih minimnya menejemen lebih lanjut sehingga beberapa rumah baca masih kurang tertata, serta ada pula yang belum memiliki cukup donasi untuk menyediakan alat bantu dan media yang lain.

3. Kompetisi dan pelatihan

(10)

4

PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita): Sebuah terobosan menciptakan lingkungan gemar membaca dalam lingkup perumahan

Meskipun sudah banyak solusi yang diterapkan untuk mengentaskan angka buta huruf serta kurangnya minat baca pada anak-anak dan remaja, dari data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) ditunjukkan bahwa angka kurang minat baca pada masyarakat masih tinggi, sehingga kami dengan PETABONEKA memiliki inisiatif untuk memunculkan terobosan baru dengan menciptakan lingkungan gemar membaca di daerah perumahan serta dengan tujuan memperjuangkan minat baca masyarakat indonesia. Dipilihnya perumahan karena merupakan tempat tinggal dalam lingkup batas tertentu yang sudah tertata rapi dari segi penduduk maupun tata letak rumahnya, sehingga perumahan sangat cocok untuk dijadikan target pelaksanaan dari program PETABONEKA yang didasarkan pada lingkungan.

Saat ini banyak sekali perumahan-perumahan yang sedang dibangun hanya dijadikan sekadar tempat tinggal dan juga masih minimnya penyediaan fasilitas penunjang kualitas masyarakat. Itulah kenapa saat ini lingkungan menjadi masalah dasar dari pembentukan kebiasaan dan perilaku manusia. Sehingga dari masalah tersebut PETABONEKA memiliki solusi yang berbeda dari solusi sebelumnya yakni dengan menciptakan lingkungan yang gemar membaca di perumahan, antara lain:

1. Sebagai pusat pembelajaran Small Group Discussion (SGD) dan penyedia

lingkungan yang menawarkan untuk berkreasi

Jika solusi sebelumnya hanya menawarkan adanya penyediaan buku bacaan, PETABONEKA juga mengadakan kegiatan tambahan berupa Small

Group Discussion, anak-anak dan remaja diajarkan untuk lebih bersikap aktif

dalam berbicara karena adanya forum untuk berdiskusi dan bertukar pikiran. Tidak hanya membaca buku, tapi juga mampu untuk me-review dari isi buku yang telah dibaca, sehingga anak-anak dan remaja dapat lebih kreatif terutama dalam forum tersebut.

2. Sebagai pusat pertukaran informasi

Selain sebagai penyedia kegiatan yang bermanfaat, Masyarakat perumahan sebagai objek sekaligus kontributor penyedia buku dan berbagai media pendukung infomasi yang lain dapat saling bertukar informasi melalui buku-buku yang sudah terhimpun menjadi satu oleh setiap masyarakat perumahan, sehingga PETABONEKA dapat dijadikan sebagai pusat sarana bertukar informasi.

3. Sebagai penyedia lingkungan yang mendukung untuk membaca

(11)

5

4. Sebagai fasilitas tambahan penunjang penduduk perumahan

Tidak hanya untuk anak-anak dan remaja, PETABONEKA juga mengadakan kegiatan khusus bagi orang-orang dewasa, seperti bedah buku, pelatihan memasak dan lain sebagainya yang memang dibutuhkan. Sehingga dapat menarik motivasi orang dewasa supaya berniat untuk mencari informasi, membaca, dan belajar.

Pihak-pihak yang dapat membantu

Dalam merealisasikan suatu gagasan diperlukan partisipasi dan dukungan dari beberapa pihak dengan peran dan kontribusi masing-masing. Keterlibatan pihak-pihak terkait akan saling berkaitan satu sama lain sehingga gagasan akan dapat terealisasikan dengan mudah.

Berikut pihak-pihak serta peranan dan kontribusinya masing-masing untuk dalam merealisasikan PETABONEKA:

1. Masyarakat perumahan

Peranan masyarakat perumahan sangat penting yang mana merupakan target sekaligus kontributor utama penyedia buku sebagaimana salah satu fungsi PETABONEKA adalah sebagai fasilitas penunjang serta pusat bertukar informasi lewat membaca.

2. Developer

Developer atau pengembang perumahan adalah perusahaan yang membangun fasilitas dan ruang dalam perumahan. Sehingga perlu sekali akan adanya peran dan kontribusi dari developer sebagai mitra dalam pelaksanaan gagasan sehingga dapat memudahkan pelaksanaan.

3. Pihak akademisi

Seperti halnya yang lain. Pihak akademisi yang mencakup dosen dan mahasiswa mempunyai peranan penting dalam penyempurnaan ide dan pelaksanaan PETABONEKA, sehingga tujuan dapat terealisasikan dengan dengan baik. Tidak hanya dalam perencanaan, pihak akademisi juga dapat berperan menjadi tim pendidik Small Group Discussion (SGD) yang diadakan pada PETABONEKA.

4. Donatur

Donatur memiliki peranan yang cukup penting untuk dalam merealisasikan PETABONEKA diantaranya dapat mempermudah segala kelengkapan kebutuhan dan keperluan yang dibutuhkan. seperti buku, lemari, alat tulis dan sebagainya.

5. Pemerintah

(12)

6

Langkah-langkah strategis

Berikut langkah-langkah strategis program PETABONEKA untuk mencapai tujuan dalam menciptakan lingkungan yang gemar membaca dalam lingkup perumahan:

1. Perencanaan

Melihat kondisi lingkungan perumahan dan fasilitas-fasilitas penunjangnya. Sehingga dapat merencanakan dan mendiskusikan konsep PETABONEKA di daerah perumahan yang ditinjau.

2. Pengkajian lapangan

Melakukan interview di daerah perumahan tersebut untuk mendapatkan data-data yang lebih valid tentang kondisi dilapangan. Sehingga dapat dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai kondisinya.

3. Penyempurnaan

Melakukan diskusi serta konsultasi kepada dosen tentang kondisi di lingkungan perumahan tersebut. Sehingga konsep pelaksanaan dapat disempurnakan serta dapat dicapainya tujuan dengan baik.

4. Menjalin kerjasama dengan mitra

Dalam mengimplementasikan program dan tujuan PETABONEKA, dibutuhkan peranan penting dari pihak-pihak partisipan terkait, sehingga program dan tujuan PETABONEKA dapat terealisasi dengan mudah. Seperti penyediaan fasilitas dan tim pendidik.

5. Sosialisasi

Untuk mengimplementasikan program PETABONEKA dibutuhkan Sosialisasi kepada masyarakat di perumahan tersebut, sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dengan baik. Bentuk sosialisasi dapat dilakukan secara langsung ataupun dengan berbagai media, baik cetak, internet, televisi dan lain sebagainya.

6. Pelaksanaan

Melaksanakan program PETABONEKA dengan membuka segala fasilitas dan kegiatan yang ada seperti small group discussion (SGD), pelatihan dan sebagainya, sehingga dapat tercapainya tujuan dengan menciptakan lingkungan yang gemar membaca di perumahan tersebut.

Gambar 1.

(13)

7

PENUTUP

Kesimpulan

PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita) merupakan sebuah terobosan menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat dalam lingkup perumahan. Adapun penyediaan fasilitas dan kegiatan dimaksudkan untuk menarik rasa keingintahuan dan memotivasi para peserta atau masyarakat setempat agar belajar dan membudayakan diri dengan membaca, sehingga dapat menambah wawasan yang lebih luas dan terpenuhinya keingintahuan terhadap dunia luar yang tidak diperoleh dari pendidikan formal.

Teknik yang akan dilakukan untuk mengimplementasikan PETABONEKA berurutan sebagai berikut, yaitu perencanaan, pengkajian lapangan, penyempurnaan konsep pelaksanaan, menjalin kerjasama dengan mitra yang terkait, sosialisasi kepada masyarakat dan pelaksanaan program.

Adapun manfaat dan tujuan yang ingin diperoleh dari PETABONEKA yaitu terciptanya lingkungan perumahan yang lebih nyaman dan menyenangkan untuk masyarakat perumahan, seperti dalam hal meningkatkan dan memperjuangkan minat baca masyarakat Indonesia. Karena salah satu kekurangan bangsa kita adalah minimnya minat baca sehingga masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. PETABONEKA juga diharapkan tidak hanya berkembang di satu tempat perumahan saja, melainkan dapat berkembang ke setiap perumahan yang ada sehingga dapat mengurangi angka minimnya minat baca dan buta huruf yang di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, 2012.

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat= 1&tabel= 1&daftar= 1&id_su

byek= 27&notab= 36 . Diakses 5 Maret 2013

Anonim. 2012. Survei UNESCO: Minat Baca Masyarakat Indonesia Paling Rendah di ASEAN.

http://www.rimanews.com/read/20120811/72138/survei-unesco-minat-baca-masyarakat-indonesia-paling-rendah-di-asean/ . Diakses pada 5

Maret 2013

Bandura, A. 1977. Social Learning Theory. Englewood Cliffs: Prentice-Hall. Hartadi, Setiawan. 2012. Kenapa Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah?.

http://library.perbanas.ac.id/news/kenapa-minat-baca-masyarakat-indonesia-rendah-.html/. Diakses pada 5 Maret 2013

Helmi, Avin F. 1999. Beberapa Teori Psikologi Lingkungan.

http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf .

Diakses pada 28 Februari 2013

Napitupulu, Ester Lince.2012. Minat Baca Indonesia Masih Rendah.

http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/29/21400769/Minat.Baca.Indone

(14)

8

Rakhmat, Jalaluddin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudarsana, Undang. 2010. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka Sunindyo. 1975. Bimbingan Membaca dan Promosi Perpustakaan (Perpustakaan

Sekolah). Jakarta: Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama dan Biodata Ketua kelompok

Nama : Faisal Nizar

Tempat/ Tanggal Lahir : Brebes, 17 Juli 1994

NIM : 115060107111033

PS/ Universitas : Teknik Sipil/ Universitas Brawijaya Alamat Malang : Jalan Muharto V B RT/RW 008/008

Kotalama, Kedungkandang, Malang

Telp : 085643223260

Alamat Asal : Desa Sitanggal RT/RW 003/003 Larangan, Brebes, Jawa Tengah Karya Tulis yang pernah dibuat : Beton Ringan dengan Agregat Batu

Skoria dari Gunung Kelud sebagai Material Alternatif Peredam Suara

Penghargaan Ilmiah : -

Nama dan Biodata Anggota Kelompok

Nama : Jundina Syifa’ul Mujahidda

Tempat/ Tanggal Lahir : Kediri, 02 September 1993

NIM : 115060100111018

PS/ Universitas : Teknik Sipil/ Universitas Brawijaya

Alamat Malang : Kertorahayu 28 A

Telp : 085259575580

Alamat Asal : Jalan Rinjani 33 RT/RW 022/006 Kel. Pare Kec. Pare Kab. Kediri, Jawa Timur Karya Tulis yang pernah dibuat : -

(15)

9

Nama dan Biodata Anggota Kelompok

Nama : Dian Kurniasih

Tempat/ Tanggal Lahir : Marsawa, 05 Februari 1994

NIM : 125120207111087

PS/ Universitas : Ilmu Komunikasi/ Universitas Brawijaya Alamat Malang : Jalan Bunga Andong Selatan Kav 38

Malang

Telp : 082138077687

Alamat Asal : Jalan Soekarno Hatta, Desa. Marsawa Kec. Benai Kab. Kuantan Singingi. Riau Karya Tulis yang pernah dibuat : -

Penghargaan Ilmiah : -

Nama dan Biodata Anggota Kelompok

Nama : Dina Kurniawati

Tempat/ Tanggal Lahir : Marsawa, 05 Februari 1994

NIM : 125120407111054

PS/ Universitas : Hubungan Internasional/ Universitas Brawijaya

Alamat Malang : Jalan Bunga Andong Selatan Kav 38 Malang

Telp : 082136129786

Alamat Asal : Jalan Soekarno Hatta Desa. Marsawa Kec. Benai Kab. Kuantan Singingi. Riau Karya Tulis yang pernah dibuat : -

Referensi

Dokumen terkait

Variabel terikat penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien rawat inap yang menjalani perawatan bedah. di RS PKU

Termasuk dalam kawasan ini adalah bencana tanah longsor (Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Pesawaran,

Dari hasil ini ini maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial masing-masing variabel tersebut yaitu Service Quality (X 1 ), Food Quality (X 2 ) dan Price (X 3 ) memiliki

Dari dua vasiabel ini menjadi akan terlihat pengaruh dari komunikasi orang tua terhadap prestasi siswa MTsN 1 Bandung, dilihat dari intensitas belajar,

CAMEL approach is used to evaluate the financial performance of the regional development banks in Indonesia over the period 1994 to 2004 to attain the first stated

Kebangkitan yang dipahami sebagai peristiwa yang benar-benar terwujud dan akan dinyatakan pada masa yang akan datang, maka kebangkitan yang diwartakan oleh Paulus itu

DAFTAR ABSENSI PESERTA FESTIVAL KOMUNITAS MASYARAKAT BEROLAHRAGA 2017 KEMENTRIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK

Apabila dilihat diatas diantara cabang-cabang psikologi maka psikologi pendidikan termasuk kedalam psikologi khusus ini berarti psikologi pendidikan adalah ilmu yang