etika diartikan sebagai aturan-aturan yang
tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai ”baik (good” atau buruk (bad)”. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah.
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan
Wilayah etika dan moral adalah sebuah wilayah pertanggungjawaban pribadi. Sedangkan wilayah hukum adalah wilayah benar dan salah yang harus dipertanggung-jawabkan di depan pengadilan.
Sudah saatnya dunia bisnis kita mampu
Hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis:
pengendalian diri
pengembangan tanggung jawab sosial mempertahankan jati diri
menciptakan persaingan yang sehat
menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial
menciptakan persaingan yang sehat
1. Pengendalian diri
pelaku bisnis tidak mendapatkan keuntungan
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
Pelaku bisnis dituntut peduli dengan keadaan masyarakat
informasi dan teknologi dimanfaatkan untuk
meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat
adanya tranformasi informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi
persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat
5. Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan"
pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi"
lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece,
Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis
7. Menumbuhkan sikap saling percaya antara
golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
ada saling percaya (trust) antara golongan
pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan
8. Konsekuen dan konsisten dengan
aturan main yang telah disepakati bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan harus dilaksanakan dengan konsekuen dan
konsisten.
tidak boleh ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, maka
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang
dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap
PELANGGARAN ETIKA BISNIS
Suap (Bribery)
Paksaan (Coercion)
Penipuan (Deception) Pencurian (Theft)
Suap (Bribery)
adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima, atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik.
2. Paksaan (Coercion), adalah tekanan,
batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman.
Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulit kenaikan jabatan, pemecatan, atau penolakan
3. Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja
dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan.
4. Pencurian (Theft), adalah merupakan
tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebut dapat
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair
discrimination), adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin,
CONTOH PELANGGARAN ETIKA
Melubernya lumpur dan gas panas di Kabupaten Sidoarjo yang
disebabkan eksploitasi gas PT Lapindo Brantas.
obat antinyamuk HIT yang diketahui memakai bahan pestisida
berbahaya
Produk mainan anak-anak, makanan, asesoris, obat-obatan dari Cina
menggunakan bahan kimia berbahaya melebihi batas toleransi.
Perusahaan pun terkesan lebih mengutamakan penyelamatan
aset-asetnya daripada mengatasi soal lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.
pemakaian formalin pada pembuatan tahu dan pengawetan ikan laut
serta pembuatan terasi dengan bahan yang sudah berbelatung.
Merusak produk perusahaan lain kemudian memasarkan untuk
menghancurkan reputasi pesaing.
Merubah tanggal kadaluarsa produk
Produk minuman dan makanan yang mengandung bahan kimia
MANFAAT MENJALANKAN BISNIS BERETIKA
beberapa akademisi dan praktisi bisnis melihat adanya hubungan
sinergis antara etika dan laba.
ETIKA yang baik menciptakan reputasi baik bagi pelanggan,
sehingga berdampak pada keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
Doug Lennick dan Fred Kiel, 2005 (dalam Itpin, 2006) penulis
buku Moral Intelligence, berargumen bahwa
perusahaan-perusahaan yang memiliki pemimpin yang menerapkan standar etika dan moral yang tinggi terbukti lebih sukses dalam jangka panjang.
miliuner Jon M Huntsman, 2005 (dalam Itpin, 2006) dalam buku
beretika dalam bisnis tidak akan memberi
keuntungan segera. Karena itu, para pengusaha dan praktisi bisnis harus belajar untuk berpikir jangka panjang.
Peran masyarakat, terutama melalui pemerintah, badan-badan pengawasan, LSM, media, dan
Sebuah studi selama dua tahun yang dilakukan
The Performance Group, sebuah konsorsium
yang terdiri dari Volvo, Unilever, Monsanto,
Imperial Chemical Industries, Deutsche Bank,
Electrolux, dan Gerling, menemukan bahwa
pengembangan produk yang ramah lingkungan
bisa menaikkan EPS (earning per share)
Di tahun 1999, jurnal Business and Society Review menulis
bahwa 300 perusahaan besar yang terbukti melakukan
komitmen dengan publik yang berlandaskan pada kode etik akan meningkatkan market value added sampai dua tiga kali daripada perusahaan lain yang tidak melakukan hal serupa.
Bukti lain, seperti riset yang dilakukan oleh DePaul University
di tahun 1997 menemukan bahwa perusahaan yang
merumuskan komitmen korporat mereka dalam menjalankan prinsip-prinsip etika, memiliki kinerja finansial (berdasar
Etika Bisnis dalam Perpektif Islam
landasan filosofis yang harus dibangun dalam
pribadi Muslim adalah adanya konsepsi hubungan manusia dengan manusia dan lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhannya, yang dalam bahasa agama dikenal dengan istilah (hablum
minallah wa hablumminannas).
setiap muslim yang berbisnis atau beraktifitas
hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang sudah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);
mengutamakan kepentingan umum (public interest), misalnya dengan penekanan pada penunaian zakat, infak dan sedekah
menekankan perlunya profesionalisme dalam berbisnis, misalnya dalam hal komitmen pada
Profesionalisme dicontohkan dalam perjuangan Nabi Muhammad dan semua bidang kehidupannya sebagai tuntunan moral dan etika Qur'ani
berbisnis , hutang piutang dibuktikan secara tertulis(QS 2: 282-283) memenuhi komitmen (janji) dengan tepat (QS 3: 152; QS 4: 122; dan
QS 30: 6)
menuhi takaran, mempertahankan kejujuran dan keadilan dalam
bermuamalah (QS 87: 1-3)
mengutamakan efisiensi terkait penggunaan sumber daya, tapi tidak
kikir (QS 17: 26-27)
menegakkan kedisiplinan kerja (QS 24: 51-52; QS 18: 85-89).
Nabi Muhammad dinamis dan selalu adaptif menghadapi perubahan
(QS 2: 138; QS 2: 30)
Ulet, bekerja keras, sabar dan pantang menyerah (QS 2: 155-157; QS
3: 186).
Menekankan perlunya ukhuwah dan pemeliharaan hubungan baik
Syariah Islam memberikan aturan umum dan standar etika yang
berhubungan dengan konsep bisnis, seperti dalam hal kepemilikan, keadilan, harga, persaingan, dan hubungan antara pemilik dengan karyawan.
pedoman dalam perilaku bisnis Islami tercermin dalam perilaku Nabi
Muhammad SAW. Sebagai a trading manager, perilaku bisnis Nabi, seperti digambarkan oleh Aisyah ra, adalah memiliki motivasi dan
perilaku Qur'ani, di antaranya: berwawasan ke depan dan menekankan perlunya perencanaan (QS 59: 18).
“ Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
. Terdapat empat prinsip etika bisnis Islami:
(1) Prinsip tauhid yang memadukan semua aspek kehidupan manusia, sehingga antara etika dan bisnis terintegrasi, baik secara vertikal
(hablumminallah) maupun secara horizontal (hablumminannas).
Sebagai manifestasi dari prinsip ini, para pelaku
bisnis tidak akan melakukan diskriminasi di antara pekerja, dan akan menghindari praktik-praktik
(2) Prinsip pertanggungjawaban. Para pelaku bisnis harus bisa
mempertanggungjawabkan segala aktivitas bisnisnya, baik kepada Allah SWT maupun kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk memenuhi tuntutan keadilan.
(3) Prinsip keseimbangan atau keadilan. Sistem ekonomi dan bisnis
harus sanggup menciptakan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat. (4) Prinsip kebenaran. Dalam prinsip ini terkandung dua unsur penting,
yaitu kebajikan dan kejujuran. Kebajikan dalam bisnis ditunjukkan dengan sikap kerelaan dan keramahan dalam bermuamalah,
sedangkan kejujuran ditunjukkan
dengan sikap jujur dalam semua proses bisnis yang dilakukan tanpa adanya
penipuan sedikitpun. (5) Barokah
BISNIS NABI MUHAMMAD SAW
Perhatikan olehmu sekalian, sesungguhnya sembilan dari sepuluh pintu rezeki di dunia ini adalah perdagangan”
(HR. Ahmad), ”Sesungguhnya sebaik-baik mata
pencaharian adalah seorang pedagang (entrepreneur)” (HR. Baihaqi), ”Allah itu cinta kepada seorang Mukmin yang bekerja” (HR. Al-Thabrani dan Al-Baihaqi).
Nabi Muhammad SAW. adalah manusia yang kaya. Meski dilahirkan dalam keadaan miskin namun pada saat beliau menikah pada umur 25 tahun, beliau mengeluarkan
6 SIFAT TERPUJI DALAM PERDAGANGAN (menurut Imam Al Ghazali)
1.
Tidak mengambil laba terlalu banyak
2.
Membayar harga lebih mahal kepada pemasok
miskin
3.
Memberi potongan harga kepada pembeli miskin
4.Mempercepat pembayaran hutang
5.
Membatalkan jual beli jika pembeli
menginginkannya
6.
Bila ada orang miskin membeli secara hutang
KARAKTERISTIK WIRA USAHA ISLAM
1. Takwa, tawakal, dzikir, syukur
Ada jaminan dari Allah: barang siapa yang takwa kepada Allah, Allah akan mengadakan jalan keluar dan Allah akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka
2. Jujur (menimbang, mengukur, membagi, berjanji)
Hadis HR Tarmizi: Kejujuran itu akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran akan menimbulkan keragu-raguan
3. Niat suci dan ibadah
Umat muslim melakukan bisnis dalam rangka ibadahkepada Allah, sehingga hasil bisnis dipergunakan kembali ke
4.
Bangun pagi
Ajaran rasul: mulailah kerja sejak pagi, selesai
sholaat shubuh jangan tidur, bergeraklah cari
rizki. Malaikat akan membagi rizki sejak fajar
sampai terbenam matahari
5. Toleransi
6. Silaturahmi
Hadits HR Buchari:
Barang siapa yang ingin murah rizki dan panjang
umur, hendaklah ia mempererat tali
Lima yang berlaku di dunia adalah:
shadaqah bisa mensucikan harta, sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa
Sallam :”Ketahuilah, sesungguhnya jual beli itu tidak terlepas dari main-main, bersumpah dan berbohong.Karena itu bersihkanlah dia dengan shadaqah”.
shadaqah bisa membersihkan badan dari dosa, firman Allah :”Ambillah zakat
dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”. (QS At Taubah:103)
shadaqah bisa menolak bala dan berbagai macam penyakit, seperti yang telah
disabdakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:”Obatilah penyakitmu dengan bershadaqah”.
shadaqah bisa memberikan kegembiraan kepada orang-orang miskin. Padahal
itulah bentuk amal yang paling utama.
shadaqah bisa mendatangkan berkah pada harta dan melapangkan rezki,
seperti yang difirmankan oleh Allah Ta’ala:”Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya”. (QS Saba:39
shadaqah dapat meningkatkan derajat di syurga.
Adapun lima yang berlaku di akhirat adalah:
Pertama, shadaqah akan menjadi tempat berteduh dari panas yang
sangat membara, bagi orang yang
mengeluarkannya.
Kedua,shadaqah dapat meringankan proses hisab atau penghitungan
amal
BAHAN UAS
SKB
BUSINESS PLAN
E-COMMERCE