HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
Oleh :
Faradina Lestari W P (12511691)
Ines Heriyanti (13511629)
Iqbal Yunus P (13511664)
Muhammad Rizki Osfaldo (14511961)
Muhammad Firmanudin (17511847)
Introduction
Dimensi Hubungan Antarkelompok.
1). Dimensi sejarah
Dimensi ini mengarahkan kajian kepada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok. Kapan dan bagaimana terjadinya kontak pertama antara kelompok satu dengan kelompok yang lain yang kemudian berkembang menjadi hubungan dominasi kelompok terseut terhadap kelompok lainnya. Menurut Noel (1968), stratifikasi etnik dapat terjadi dengan tiga prasyarat: etnosentrisme, persaingan, dan perbedaan kekuasaan.
2). Dimensi institusi
Institusi berfungsi sebagai pengendalian sosial, sikap dan hubungan antarkelompok. Namun begitu, institusi juga bisa menghilangkan pola hubungan tersebut. Contohnya adalah kebijakan apartheid yang dicanangkan di Afrika Selatan pada masa lampau, merupakan kebijakan yang ditegakkan oleh institusi politik dan ekonomi.
3). Dimensi gerakan sosial
4). Dimensi sikap
Hubungan antarkelompok akan menimbulkan perwujudan sikap berupa prasangka (prejudice). Sikap ini merupakan istilah yang mengacu kepada sikap bermusuhan karena kelompok lain memiliki suatu ciri yang tidak menyenangkan, namun dugaan ini tidak didasarkan pada pengetahuan, pengalaman, atau bukti yang cukup konkret.
A. Mayoritas dan Minoritas
Kinloch berpendapat bahwa kelompok orang yang disebut sebagai mayoritas adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan, menganggap dirinya normal dan memilik derajat lebih tinggi. Sedangkan kelmpok lain yang dianggap sebagai kelompok minoritas adalah mereka yang tidak memiliki kekuasaan, dianggap lebih rendah karena memiliki ciri tertentu: cacad secara fisik ataupun mental sehingga mereka mengalami eksploitasi dan diskriminasi.
Ciri-ciri Hubungan Antar Kelompok
1.Eksploitasi
Keunggulan dalam hal ciri-ciri fisik pernah mengakibatkan eksploitasikelompok orang kulit putih terhadap orang kulit hitam di berbagai belahandunia. Bentuk eksploitasi itu berupa perbudakan. Pada saat ini, keunggulanekonomi dan budaya yang banyak menyebabkan terjadinya dominasi kelompok mayoritas terhadap minoritas.
2.Diskriminasi
Diskriminasi adalah perlakuan yang berbeda yang dialami seseorang atausekelompok orang mengenai hal-hal tertentu. Misalnya, secara fisik kaum wanitadianggap lemah dan emosional dibandingkan dengan kaum pria. Keadaan inimembuat kaum wanita mengalami diskriminasi dalam hal memperoleh pen-didikan dan pekerjaan atau jabatan. Diskriminasi tidak hanya dialami kelompok wanita, tetapi juga para penderita cacat, penderita penyakit AIDS, penganutagama, atau etnik tertentu.
3. Segregasi
Segregasi merupakan pemisahan kelompok sosial berdasarkan tradisi atauhukum. Kelompok yang mengalami perlakuan ini biasanya berbeda dalam halasal-usul etnik, agama, kesejahteraan, atau kebudayaan. Segregasi dapat terjadi dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Misalnya, dalam hal memperolehperumahan, pendidikan, pekerjaan, dan penggunaan berbagai fasilitas umum(sarana transportasi, rumah makan, dan lain-lain).Salah satu wujud segregasi yangada di Indonesia adalah rintanganperkawinan antarsuku, dan antar-kelompok sosial.
4.Difusi
Tidak ada satu masyarakan pun yang benar-benar terisolasi sehingga tidak pernah berhubungan dengan masyarakat lain. Pada saat terjadi kontak itulahterjadi proses saling meminjam unsur budaya. Dengan cara demikian, akhirnyaunsur-unsur dan pola-pola budaya cenderung menyebar dari suatu masyarakatke masyarakat lain. Proses penyebaran unsur dan pola kebudayaan seperti inidisebut difusi.
Difusi berlangsung secara dua arah, saling
memberi dan saling menerima. Namun,umumnya
masyarakat dengan teknologi lebih sederhanalah yang
lebih banyak menyerap unsur budaya dari masyarakat
yang lebih maju.
5.Asimilasi
Kontak budaya juga terjadi melalui perpindahan orang dari suatu masya-rakat ke masyarakat lain sehingga menimbulkan proses asimilasi. Asimilasi terjadi bila kebudayaan masyarakat yangdidatangi bersifat dominan. Dalam keadaan seperti itu, cara-cara dan tradisi-tradisi yang dibawa dari kelompok pendatang akan menjadi bagian dari kebudayaan yang mendominasi.
6.Akulturasi
Pada saat pertama kali terjadi kontak antara dua
kelompok sosial yangmemiliki kebudayaan berbeda
dan kemudian terus-menerus berhubungan, ter-jadilah
pertukaran unsur-unsur kedua kebudayaan itu. Proses
ini disebut akulturasi. Akulturasi juga terjadi jika suatu
bangsa menjajah atau menaklukkan bangsa lain.
Hubungan
perdagangan
juga
mengakibatkan
akulturasi.
Misalnya kita sebagai orang Indonesia telah lama
menyerap
unsur
budaya
dalam
bentuk
model
berpakaian ala dunia Islam dan ala Barat, begitu juga
dengan bahasa Indonesia yang banyak menyerap dari
berbagai bahasa lain (Sansekerta,Belanda, Arab, Cina,
Inggris, dan lain-lain).
7.Paternalisme
Kesimpulan
Hubungan antarkelompok terwujud karena adanya
interaksi suatu kelompok dengan kelompok lain.
Adanya kriteria persamaan jenis, ciri fisik, budaya,
dan kepentingan menjadikan suatu kelompok lebih
solid dan terikat
Keterikatan seseorang terhadap aturan-aturan
kelompok yang mereka ikuti menimbulkan suatu
pandangan dan sikap terhadap kelompok lain, yang
mana aturan itu sendiri ada disebabkan oleh konsep
prasangka dan konsep stereotip
Kesimpulan
Pengaruh dari Luar Kelompok (Eksternal)
Tidak ada satu kelompok sosial pun yang terbebas dari pengaruh kelompok lain. Ini berarti terjadi hubungan dengan kelompok lain. Hubungan itu menimbul-kan pengaruh terhadap masing-masing kelompok. Pengaruh yang terjadi bersifatdua arah (saling memengaruhi).Hubungan antarkelompok dapat bersifat asosiatif atau justru disasosiatif.