• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KEPEMIMPINAN. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KEPEMIMPINAN. pdf"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS PERTANIAN

TANAMAN PANGAN ACEH

Basri1, A. Rahman Lubis2,Mirza Tabrani3

1)Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3)Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the influence of motivation, leadership and work environment either simultaneously or partially on employee performance (2) the influence of motivation, leadership and work environment either simultaneously or partially on the performance of the Department, (3) the effect of employee performance on the performance of the Office (4) the magnitude of the indirect effect of motivation, leadership and work environment on the performance of Department of Agriculture Aceh Province through employee performance. This research was conducted at the Department of Agriculture province. As for the object of this study is Motivation, Leadership and Employee Performance Work Environment and Performance Department. The results showed that motivation, leadership and work environment simultaneously or partially influential effect on the performance of employees, then the motivation, leadership and influence the work environment simultaneously or partially affect the performance of the Department, the results also show that the performance of employees significantly affect the performance improvement Department of Agriculture organization of Aceh province of Aceh as well as motivation, leadership and work environment affect the performance of the organization through the quality of services provided by the Department of Agriculture employee Aceh province of Aceh, it indirectly indicates that these three variables can affect the improvement of organizational performance.

Keywords Motivation, Leadership and Work Environment, Employee Performance and Organizational Performance

Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi, kepemimpinan dan

lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai (2) pengaruh motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Dinas, (3) pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Dinas (4) besarnya pengaruh tidak langsung motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh melalui kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Kinerja Pegawai dan Kinerja Dinas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kemudian motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja pegawai secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh serta motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja organisasi melalui kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh, hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi.

Kata kunci : Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai dan Kinerja Organisasi

PENDAHULUAN

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang

(2)

Tanaman Pangan dengan kondisi yang sudah sangat baik telah dilakukan renovasi setelah terendam dan rusak ringan akibat bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami, Desember 2004 yang lalu, perbaikan dilakukan pada tahun 2006-2007.

Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja organisasi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh diperlukan adanya motivasi kerja yang tinggi dari seluruh pegawai dalam mewujdkan tujuan organisasi. Motivasi kerja merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal, Mangkunegara (2005:61).

Mengenai motivasi kerja pegawai yang terjadi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh adalah masih rendahnya motivasi kerja pegawai hal ini dapat dilihat dari sikap pegawai yang masih kurang agresif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kurang sifat agresif yang ditunjukkan oleh pegawai akan berdampak terhadap pencapaian tujuan organisasiaitu kinerja organisasi. Pegawai masih kurang kreatif dalam penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan oleh pimpinan sesuai dengan wewenang diterimanya dan harus dijalankan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pimpinan. Kemudian rendahnya inisiatif kerja yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan

tugasnya serta pegawai masih banyak yang mengabaikan terhadap jam kerja seperti telat masuk kantor maupun pulang kantor lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Dengan rendahnya motivasi kerja pegawai akan berdampak terhadap pencapaian tujuan organisasi, sehingga diharapkan pegawai juga mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan lebih mementingkan tujuan organisasi dibandingkan dengan tujuan pribadinya.

Motivasi juga mempunyai peranan penting bagi para karyawan dalam rangka meningkatkan kinerjanya, karena dengan motivasi kerja yang tinggi yang mampu mencapai semua tujuan organisasi. Oleh sebab itu, motivasi yang tinggi dari para pegawai akan sangat diharapkan oleh organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawai.

(3)

mana semua serba terbuka, maka kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang bisa memberdayakan karyawannya. Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motivasi kerja karyawan adalah kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Pemimpin yang berorientasi peningkatan kemampuan berfokus pada pengembangan keterampilan-keterampilan karyawan untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Pemimpin yang mempunyai orientasi peningkatan kemampuan lebih tampak seperti pelatih yang berfokus pada meningkatkan keterampilan dan kemampuan karyawan. Rendahnya kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh dapat dilihat dengan adanya pegawai yang masuk dan pulang kantor tidak tepat waktu. Indikasi lainnya adalah masih ada pegawai menandatangani daftar hadir padahal yang bersangkutan tidak berada di ruangan. Disamping itu, para pegawai juga tidak melaksanakan pekerjaan sebagaimana tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi terhadap kinerja yang dihasilkan oleh pegawai terutama kinerja organisasi yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat terutama berkaitan dengan masalah pertanian dan pangan.

KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Pegawai

Dalam rangka mencapai tujuan

organisasi, maka diperlukan adanya kinerja dari seorang karyawan. Kinerja karyawan merupakan tingkat keberhasilan karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Adapun pengertian kinerja karyawan menurut Robbins (2007:9) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab diberikan kepadanya. Kemudian pengertian kinerja karyawan menurut Desler (2007), merupakan prestasi kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standart kerja yang ditetapkan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pegawai.

Sementara pendapat lain yang dikemukakan oleh Robbins (2007), mengistilahkan kinerja (performance) dengan prestasi kerja yaitu proses melalui organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. sedangkan menurut Mathis et al (2006:34), kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerja, dan juga merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai dengan perannya dalam pemerintahan (Veithzal Rivai, 2005:309).

(4)

pelaku, yaitu hasil yang diraih individu (kinerja individu), oleh kelompok (kinerja kelompok), oleh insitusi (kinerja organisasi), dan oleh suatu program atau kebijakan (kinerja program/kebijakan). Kinerja juga merupakan proses tingkah laku kerja seseorang sehingga ia menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari pekerjaannya. Perbedaan kinerja antara orang yang satu dengan lainnya, di dalam situasi kerja adalah karena perbedaan karakteristik dari individu.

Menurut beberapa pendapat para ahli dalah hal mendefinisikan kinerja mereka lebih cenderung melihat kinerja sebagai suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan suatu tugas tertentu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam hal ini kita dapat menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan oleh seseorang karyawan dalam periode tertentu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dalam sebuah organisasi.

Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Motivasi dalam manajemen ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya, Dessler (2005:147). Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif dan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Sementara menurut Riduwan (2000;34)

mengemukakan bahwa Motivasi sebagai keseluruhan proses pemberian motif kerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien .

Robbins (2007:61) menyatakan: motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan

(situation). Motivasi merupakan kondisi atau

energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal .

Dari beberapa pendapat para penulis diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam mengarahkan individu yang merangsang tingkah laku individu serta organisasi untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

(5)

kondisi (iklim) organisasi melalui pembentukan budaya kerja atau budaya organisasi sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi. Pemberian motivasi harus diarahkan dengan baik menurut prioritas dan dapat diterima dengan baik oleh karyawan, karena motivasi tidak dapat diberikan untuk setiap karyawan dengan bentuk yang berbeda-beda.

Menurut Jones dan George (2008:519) mengatakan, bahwa motivasi merupakan sentral manajemen, sebab menjelaskan bagaimana orang berperilaku dan cara mereka melakukan pekerjaan di dalam organisasi. Motivasi ada yang berasal dari dalam (intrinsic) dan ada yang berasal dari luar (extrinsic). Para pimpinan berusaha memiliki tim dengan kinerja yang tinggi perlu memotivasi anggotanya untuk bekerja mencapai tujuan organisasi, mengurangi kemalasan, dan membantu timnya mengatasi konflik secara efektif.

Menurut Jones (2008:519), motivasi menggambarkan bagaimana para pekerja berperilaku dalam melaksanakan pekerjaannya. Misalnya para pelayan took melayani pelanggan dengan ramah, atau guru taman kanak-kanak berusaha membuat anak-anak senang dalam belajar. Bila motivasi kerja para pekerja rendah akan mengakibatkan para pelanggan kecewa. Motivasi ada yang berasal dari dalam diri pekerja, dan ada pula yang berasal dari luar diri pekerja.

Kepemimpinan

Beberapa pakar manajemen memberikan beberapa definisi tentang kepemimpinan salah satunya adalah pendapat yang dikemukakan oleh Rivai (2004:115), bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.

Pendapat tersebut jaga diperkuat oleh Dessler (2005:62) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.

Kemudian Dessler (2005:62) mengemukakan bahwa kepemimpinan atau

leadership adalah merupakan suatu proses

(6)

mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, motivasi perilaku untuk mencapai tujuan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Lebih lanjut Dessler (2005:66) juga mengemukakan bahwa peranan pemimpin atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan yang bersifat informasional, dan peran pengambilan keputusan. Peranan yang bersifat informasional mengandung arti bahwa seorang pemimpin dalam organisasi mempunyai peran sebagai pemberi, penerima dan penganalisa informasi. Sedangkan peran pemimpin dalam pengambilan keputusan mempunyai arti bahwa pemimpin mempunyai peran sebagai penentu kebijakan yang akan diambil berupa strategi-strategi bisnis yang mampu untuk mengembangkan inovasi, mengambil peluang atau kesempatan dan bernegosiasi dan menjalankan usaha dengan konsisten.

Lingkungan Kerja

Dalam suatu organisasi, lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja karyawan. Karena Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja

yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan dapat menurunkan motivasi serta semangat kerja dan akhirnya dapat menurunkan kinerja karyawan.

Menurut Riduwan (2000: 66) manajemen yang baik memikirkan lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan karena sangat dibutuhkan oleh tenaga kerjanya. Lingkungan diduga mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan perilaku karyawan. Lingkungan kerja memiliki kedudukan penting dalam lingkungan pengendalian manajemen terpadu yang unsur-unsurnya adalah tenaga kerja, alat kerja, kondisi kerja, pimpinan organisasi dan pola kebijakan.

Kinerja Organisasi

Dalam organisasi publik, sulit untuk ditemukan alat ukur kinerja yang sesuai (Robbins,2007). Bila dikaji dari tujuan dan misi utama kehadiran organisasi publik adalah untuk memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik, kelihatannya sederhana sekali ukuran kinerja organisasi publik, namun tidaklah demikian kenyataannya, karena hingga kini belum ditemukan kesepakatan tentang ukuran kinerja organisasi publik.

(7)

bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat multidimensional. Organisasi publik memiliki stakeholders yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang organisasi swasta. Stakeholders dari organisasi publik seringkali memiliki kepentingan yang berbenturan satu dengan yang lainnya, akibatnya ukuran kinerja organisasi publik dimata para stakeholders juga menjadi berbeda-beda .

METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh yang beralamat di Jl. Panglima Nyak Makam. No.24 Banda Aceh sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya Pada Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh.

Populasi dan Sampel

Jumlah pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh atau pegawai yang berstatus pegawai daerah saat ini berjumlah sebanyak 168 orang, tidak termasuk UPTD dan SMK Pertanian maupun pegawai pusat dan pegawai kontrak. Sementara sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.

Peralatan Analisis Data

Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian adalah analisis jalur (path analysis). Asumsi-asumsi standar yang harus dipenuhi sebelum membangun model path analysis antara lain: (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi normal; (5) tidak ada multikolini; dan (6) semua variable terukur, minimal dalam skala interval. Model jalur sesuai dengan kerangka pemikiran seperti pada gambar 3.1 berikut ini:

HASIL PEMBAHASAN

Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan kerja Terhadap Kinerja pegawai Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai

(8)

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja pegawai

Kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,222 artinya setiap perubahan terhadap variabel kepemimpinan sebanyak 1 unit, maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebanyak 0,222% pada satuan skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan pegawai mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Lingkungan kerja yang diperlihatkan oleh pegawai mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,379 artinya setiap perubahan terhadap variabel lingkungan kerja sebanyak 1 unit, maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebanyak 0,379% pada satuan skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa lingkungan kerja pegawai mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai.

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Organisasi

Motivasi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh diperoleh nilai koefisien sebesar 0,484 artinya setiap perubahan terhadap variabel motivasi sebanyak

1 unit, maka akan meningkatkan kinerja organisasi sebesar 0,484% pada satuan skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa motivasi terhadap berpengaruh nyata terhadap kinerja organisasi.

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Organisasi

Kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,191 artinya setiap perubahan terhadap variabel kepemimpinan sebanyak 1 unit, maka akan meningkatkan kinerja organisasi sebesar 0,191% pada satuan skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan pegawai mempunyai pengaruh terhadap kinerja organisasi.

Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Organisasi

(9)

Pengaruh Kinerja pegawai Mempunyai Pengaruh Terhadap Kinerja Organisasi

Pengaruh kinerja pegawai (Y) memiliki koefisien jalur sebesar 0,867 dengan p=0.0001. Pada tingkat signifikansi =5% atau 0,05 maka nilai p(0,001) < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengaruh kinerja pegawai (Y) terhadap kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh (Z) adalah positif dan signifikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga secara parsial dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh.

3. Kinerja pegawai secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh.

6. Motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja organisasi melalui kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh, hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi

Saran

1. Untuk meningkatkan kinerja pegawai yang lebih baik sehingga Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh dapat memberikan kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat Aceh terutama dalam mengembangkan agro pertanian.

2. Kepemimpinan pegawai juga harus ditingkatkan terutama untuk meningkatkan kinerja pegawai seperti pimpinan harus dapat memberikan contoh kepada bawahan untuk meningkatkan kinerja yang diharapkan oleh masyarakat.

3. Lingkungan kerja juga harus menjadi perhatian dari pimpinan, terutama organisasi harus dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nyaman, harmonis terutama dalam menjaga hubungan antar karyawan dan pimpinan dalam organisasi berjalan dengan harmonis

(10)

anggaran yang ditetapkan harus dapat dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Anoki Herdian Dito (2010), Pengaruh Kompensasi terhada Kinerja Karyawan PT. Slamet Langge Purbalingga dengan Motavi Kerja Sebagai Variable Intervening.

Dessler, Garry. 2007. Human Resource Management(Terj.). PT. Indeks, Jakarta Gibson, Ivannenich, Donnelly (2003),Organization,

Edisi ke Lima Penerbit Erlangga, Jakarta. Goerge (2008), Organizational Culture. Human

Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore

Jones (2008), People in Organization : in Introduction to Organization Behavior, MC Graw Hill Book Comp. Tokyo

Mathis, Robert L, Jackson, John H. (2006).Human Resources Management.Jakarta: Salemba Empat.

Kaplan dan Norton (2009), Measurment Organization, Alfabeta, Semarang

Nawawi, dan Hadari (2005). Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Naylin (2003), Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja, aksara Baru,Jakarta.

Riduwan, (2000), Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis), Jakarta, Alfa Beta.

Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2007.Organizational Behavior. PT. Indeks Jakarta.

Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10,01, Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Strauss dan Sayles (2006), Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari sebuah lingkungan manajemen, maka pemgertian MSDM itu dapat disimpulkan sebagai berikut; manajemen sumber

Soft ware tersebut tidak hanya bisa memberikan informasi pada orang tua yang bekerja dengan mudah yaitu dengan mengakses dan observasi apa yang bayi mereka lakukan setiap

Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer

Perhitungan debit maksimum dilakukan di setiap wilayah kecamatan yang termasuk dalam DAS Bondoyudo dengan menggunakan Metode Rasional dengan 3 parameter utamanya yaitu

Terkadang orang tua bahkan guru atau pendidik bisa melakukan kesalahan ketika mengajarkan kepada peserta didik sehingga dapat membentuk karakter mereka yang tidak sesuai

Dalam rekayasa geoteknik ( geotechnical engineering ), salahan pada tahap interpetasi tanah dilapangan akan berdampak fatal pada bagunan yang kita bangun, hal ini

Berikut adalah kuesioner penelitian Guna meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas kerja yang lebih baik dari masa- masa yang akan datang, kuisoner ini dibuat untuk

K ecamatan Limo Kota Depok siap mensukseskan visi misi Pemerintah Kota Depok untuk mewujudkan Depok sebagai kota yang unggul, nyaman dan relegius dengan berbagai program. Salah