• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI MORAL DALAM KABA GADIH BASANAI KARYA PIRIN ASMARA ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NILAI-NILAI MORAL DALAM KABA GADIH BASANAI KARYA PIRIN ASMARA ARTIKEL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL

OLEH:

ZURYANI MAHADIZA 1310018512010

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

(2)

NILAI-NILAI MORAL DALAM KABA GADIH BASANAI

KARYA PIRIN ASMARA

Zuryani Mahadiza1). Marsis(2. Yetty Morelent (3.

1) Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

E_mail : zuryanidiza13@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to describe the moral values in kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara which is kaba in Minangkabau people. The journal used is Abdurrahman (2013) about cultural values, Bertens (2007) the theory is about ethics, and Samsudin Udin (1982) is about kaba theories. The kind of this research is qualitative research by using descriptive method. The soarce of this research data is kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara in the form of VCD recordings. Step in analyzing data by describing data which is related to moral values clarify data about moral values. Based on data analysis put. Forward things as follows. First structures contained in kaba Gadih Basanai created by Pirin Asmara, are: (a) plot, kaba Gadih Basanai describes the forward plot is story exposure from start to fimish systematically and structured. The messenger presents the story of being five VCD records which starts from Gadih Basanai 1, Gadih Basanai 2, Gadih Basanai 3, Gadih Basanai 4, and Gadih Basanai 5. (b) the figures of this kaba Gadih Basanai are Gadih Basanai, Aliamad, Sutan Sabirullah (Rajo Angek), Puti Ambun Suri, Puti Tari Mato, and Urang Ulando. (c) the theme in this story are about the strunggle of the hard willed. (d) the message this kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara are should in life have a desire and strive to achieve what is desired and should not be careless about objects that do not know its usefulness because it is fatul, then be a good leader and wise, and be careful in making decisious. Second moral values in kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara among others related to: (1) conscience, when conscience is shown by an uncle to his nephew. (2) free and responsibility if viewed in term of freedom of Gadih Basanai clearly visible when Gadih Basanai ask for a something to the duch king. (3) right and obligations seen when the duty of an uncle saw his nephew being preseduted himself. There is no place to live and a place to complain. (4) values and horms seen when the things asked to meet the kings is a leader in his area and to meet the king must be adjusted to the existing rutes. Beside these four moral values are also found cultural values, social values, and character values. Therefory, can be conclude that kaba Gadih Basanai by Pirin Asmara many contain moral values such as the moral values of conscience, freedom and responsibility, right obligations and value, horms cultural values, social values and also character values.

Keywords: Values, Moral, Kaba, Gadih Basanai

(3)

kemudian jadilah pemimpin yang baik dan bijaksana, serta berhati-hatilah dalam mengambil keputusan. Kedua nilai-nilai moral dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara diantaranya berkaitan dengan: (1) hati nurani ketika hati nurani diperlihatkan oleh seorang mamak kepada kemenakannya. (2) kebebasan dan tanggung jawab, kalau dilihat dari segi kebebasan Gadih Basanai ini terlihat jelas waktu Gadih Basanai meminta suatu permintaan kepada raja Belanda. (3) Hak dan Kewajiban terlihat ketika kewajiban seorang mamak melihat kemenakannya yang sedang teraniaya sendiri dan tidak ada tempat menompang dan mengadu. (4) nilai dan norma terlihat ketika preman meminta menemui raja. Raja itu merupakan pemimpin di daerahnya dan untuk menemui raja harus di sesuaikan dengan aturan yang ada. Selain keempat nilai moral tersebut juga ditemukan nilai-nilai lain yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara yaitu, nilai budaya, nilai sosial, dan nilai karakter. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara banyak mengandung unsur nilai-nilai. Seperti nilai moral hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, nilai dan norma, nilai budaya, nilai sosial, dan nilai karakter.

Kata Kunci: Nilai-nilai, Moral, Kaba, Gadih Basanai

PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan karya yang mencerminkan kejadian-kejadian yang ada di dalam masyarakat karena karya sastra biasanya dari realitas kehidupan manusia. Pengarang menciptakan nilai karya seindah mungkin agar pembaca bisa menikmati karyanya dan memahaminya dengan baik.Salah satu bentuk karya sastra yang menampilkan gagasan dan gambaran kehidupan adalah kaba dalam Rabab. Kaba dalam Rabab cenderung mengungkapkan masalah moral dan sikap para tokoh. Melalui kaba dalam Rabab, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah, pendengar diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan dan diamanatkan.

Di dalam Jurnal Krisna, E (2012:4) yang di terbitkan pada jurnal Udayana, Edisi Khusus Doktiral Vol.1 Fakultas Ilmu Budaya tahun 2012 mengatakan bahwa di masa lalu, kaba begitu populer bahwa itu tidak hanya terkenal di seluruh Kabupaten Pesisir Selatan tetapi juga di Malaysia. Karakter utama kaba telah menjadi karakter legendaris dalam masyarakat Pesisir Selatan karena intensitas nya hiperbolik, patriotisme dan

kaba dianggap suci oleh masyarakat Pesisir Selatan.

Pada jurnal penelitian sebelumnya yang dilakukan Abdurahman (2013:2) yang diterbitkan pada jurnal bahasa dan seni Vol. 4. No. 1. mengatakan gejala menurunnya peranan kaba dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, dewasa ini karena pengaruh globalisasi tidak dapat dielakkan lagi. Minangkabau akan lenyap dan masyarakat tidak mengenalnya lagi. Dengan demikian, berarti nilai-nilai berharga yang ada dalam sastra lisan itu lenyap dan tidak dapat dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kehidupan mendatang.

(4)

mendapatkan air hubungan nyawa demi kesembuhan Gadih Basanai.

Begitu juga dengan jurnal Murdiono, M (2010:10) yang diterbitkan pada jurnal FISE Universitas Negeri Yogyakarta dengan nama jurnal Strategi Internalisasi Nilai-nilai Religius dalam Proses Pembelajaran, Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY. menjelaskan nilai dan moral merupakan dua konsep berbeda yang dalam penggunaannya seringkali disandingkan. Nilai melalui cara memperbandingkannya dengan fakta. Nilai berperanan dalam suasana apresiasi atau penilaian dan akibatnya sering akan dinilai secara berbeda oleh orang banyak. Nilai selalu berkaitan dengan penilaian seseorang, sementara fakta menyangkut ciri-ciri objektif saja.

Berdasarkan Observasi lapangan dengan sahabat karib Pirin Asmara yang bernama Ali Karma. Pirin Asmara adalah salah seorang tukang kaba (rabab) yang sangat terkenal khususnya daerah Minangkabau. Pirin Asmara pernah pergi ke luar negeri salah satunya yaitu Malaysia. Daerah yang pernah dikunjungi Pirin Asmara dalam bakaba adalah Jawa, Sumatera hampir seluruh daerah, dan Bengkulu. Pirin Asmara lahir di Pesisir Selatan khususnya daerah Batang Kapas (Trampatan Patiah) suku Sikumbang, nama istri beliau Raini, mempunyai anak 6 orang, 4 laki-laki dan 2 orang perempuan. Pendidikan terakhir Pirin Asmara adalah PA (Pendidikan Agama) setingkat SLTA. Lama berabab sekitar 40 tahun.

Sesuai pendapat Bertens (2004:7) yang menyatakan bahwa alam kodrat manusia pada dasarnya baik, justru menjadi

rusak asusila oleh peradaban dan pergaulan bebas. Manusia yang kurang memperhatikan moral akan mengakibatkan terjadinya penyimpangan dalam kehidupan sosial masyarakat. Keadaan moral masyarakat tersebut yang di lihat dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa moral bagi manusia sangatlah penting. Tanpa moral manusia akan cenderung berbuat jahat, berbuat pada hal-hal yang tidak berarti dalam kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Seseorang yang tidak bermoral biasanya akan melahirkan kejahatan yang berdampak buruk bagi dirinya maupun orang lain, dan dari hal ini peneliti tertarik mengkaji kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara. Dengan demikian, pengajaran moral dapat memberikan kontribusi untuk perubahan pola pikir siswa dalam bentuk etika. Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, peneliti ingin

melihat lebih dalam mengenai “Nilai-Nilai Moral dalam Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara”.

METODE

(5)

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks kasus yang alamiah dan dengan memanfaatkan sebagai metode alamiah.

Ratna (2006:47) mengatakan bahwa data dalam penelitian sastra adalah kata-kata, kalimat, dan wacana yang terdapat di dalam karya sastra. Data dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata kalimat dan dialog yang terdapat dalamkaba Gadih Basanai karya PirinAsmara. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari kaba Gadih Basanai karya PirinAsmara dalam bentuk rekaman VCD. Data dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata, kalimat dan dialog yang berhubungan dengan hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, dan nilai dan norma. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, peneliti mendengar, menandai, mencatat, memahami, menghayati, mengidentifikasi, dan mengklasifikasikan bentuk-bentuk nilai-Mendengarkan dan mencatat dalam bentuk naskah kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara, (2) Melakukan transliterasi ke dalam bahasa Indonesia baku guna memahami tentang isi kaba yang akan diteliti, (3) Menandai aspek struktural dan nilai-nilai moral yang ditemukan dalam lembaran kerja, (4) Mengidentifikasi aspek struktural dan nilai-nilai moral yang ditemukan berdasarkan ungkapan moral yang berkaitan dengan data, (5) Menginventarisasikan data yang berhubungan dengan aspek struktural dan nilai-nilai moral yang berkaitan dengan

hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, dan nilai dan norma dengan menggunakan format inventarisasi dan klasifikasi.

Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik ketekunan pengamatan.Peneliti secara tekun memusatkan diri pada ucapan tokoh, ucapan narator dan tindakan tokoh yang terdapat di dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara yang relevan dengan persoalan yang dicari yaitu nilai-nilai moral dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Peneliti mengamati teks cerita di dalam Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara secara mendalam agar data yang ditemukan dapat dikelompokkan sesuai kategori yang telah dibuat dengan tepat.

Pengolahan data dengan teknik ketekunan pengamatan dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Mendengarkan Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara melalui VCD kemudian mencatat kaba tersebut berbentuk naskah,(2) menginventarisasikan data dengan cara mencatat secara cermat tanpa melewatkan data kecil sekalipun, (3)

mengidentifikasikan atau

mengelompokkan data moral dengan cermat, (4) menginterpretasikan hasil klasifikasi data, (5) melakukan pembuktian data, dan (6) menyimpulkan hasil deskripsi dengan menulis laporan.

(6)

dikumpulkan, teknik analisis yang digunakan sebagai berikut.: (1) reduksi data yaitu memilih data yang penting dan membuang data tidak perlu. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi data, kemudian hasil pengumpulan data yang berisi nilai-nilai moral tersebut dipilih berdasarkan fokus masalah penelitian dan data yang dianggap tidak perlu dibuang. (2) penyajian data, langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut ini. (a) pengkodean, pengkodean dilakukan agar memudahkan penulis dalam pemeriksaan dan membuat kesimpulan. (b) pembuatan tabel atau kisi-kisi analisis data, tabel dibuat berdasarkan butir-butir masalah yang dikaji dalam penelitian ini. (c) memasukkan data yang sudah dikodekan ke dalam tabel yang tersedia. (d) mengklasifikasikan data melalui penelusuran paparan narator dari ucapan dan tindakan tokoh yang dapat diabstraksikan sebagai data tematik yang dapat dikelompokkan atas moral yang berhubungan dengan hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban dan nilai dan norma. (3) mengintepretasikan data yaitu tahap pemberian makna dari data-data yang telah ada, artinya usaha penganalisis mengambil data imajinatif ke data-data objektif untuk memperoleh gambaran tentang aspek moral dalam Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara.(4) Pembahasan secara praktis dan teoretis.(5) Membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian artinya menyimpulkan seluruh hasil temuan data interpretasi untuk penulisan laporan.

HASIL PENELITIAN

(7)

berhubungan dengan nilai-nilai moral. Data tersebut akan di jabarkan sebagai berikut. Bentuk nilai-nilai moral tersebut terdiri dari (1) hati nurani sebanyak 9 data, (2) kebebasan dan tanggung jawab 9 data, (3) hak dan kewajiban 9 data, dan (4) nilai dan norma 6 data.

PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dibahas hasil analisis data mengenaistruktur kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara dan nilai nilai moral kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara. Struktur kaba Gadih Basanaikarya Pirin Asmara terdiri dari alur, tokoh, latar, tema, dan amanat. Kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara.

Berdasarkan tokoh yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai terdiri dari enam tokoh, yang terdiri dari (1) Gadih Basanai, (2) Sutan Aliamad, (3) Sutan Sabirullah (Rajo Angek), (4) Puti Ambun Suri, (5) Puti Tari Mato, (6) Raja Ulando. Latar atau tempat kejadian yang disajikan di dalam kaba Gadih Basanai adalah di daerah Carocok, Gunuang Ledang, dan Pulau Cingkuak Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Tema dalam kaba Gadih Basanai ini adalah tentang perjuangan orang yang berusaha dengan berkemauan keras dan akhirnya berhasil mencapai cita-citanya. Amanat dalam kaba Pirin Asmara ini yaitu hendaklah dalam hidup berkemauan dan berusaha keras dalam mencapai apa yang dicita-citakan dan jangan ceroboh terhadap benda-benda yang belum diketahui kegunaannya karena itu akan dapat berakibat fatal, kemudian jadilah pemimpin yang baikdan bijaksana kalau ingin hidup disenangi oleh rakyatnya, serta berhati-hati dalam mengambil keputusan dalam kehidupan.

Nilai-nilai Moral Kaba Gadih Basanai Karya Pirin Asmara terdiri (1) hati nurani, (2) kebebasan dan tanggung jawab, (3) hak dan kewajiban, (4) Nilai dan Norma. Keempat nilai tersebut merupakan nilai-nilai moral yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara. Berdasarkan identifikasi nilai-nilai moral dalam kaba Gadih Basanaikarya Pirin Asmara ditemukan sebanyak 33 data yang berhubungan dengan nilai-nilai moral. Data tersebut akan di jabarkan sebagai berikut. (1) hati nurani sebanyak 9 data, (2) kebebasan dan tanggung jawab 9 data, (3) hak dan kewajiban 9 data, dan (4) nilai dan norma 6data total keseluruhan nilai nilai moral dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara adalah sebanyak 3 data.

(8)

Amad namun tapi saya kira dijanjikan

saja”. (7) Tapi mengapa dia menangis siang dan malam, apakah dia setiap hari meratap teringat dan rindu pada Aliamad karena sampai sekarang di tetap seperti itu, kata ibunya. (8)Disana berkatalah Gadih Basanai kepadanya apakah uda ingat kepadaku selama di rantau, kadang saya makan dan kadang tidak begitulah

takdir yang malang ini”. (9) Pertemukan kami sama raja karena ada yang perlu disampaikan, karena dubalang baik hati. Sekarang kami ingin menyampaikan pesan kepada raja yang sebenarnya. Ada dua orang yang seumuran datang untuk bertemu sama raja ada yang penting yang

dibahas kepada raja”

Ditemukan (9) data mengenai kebebasan dan tanggung jawab. Sembilan data tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. (1) Ada dua orang yang seumuran datang untuk bertemu sama raja ada yang penting yang dibahas kepada raja. (2) Maksud kami datang kepada raja dari jauh biar tidak mengulang untuk kedua kalinya dalam sebulan. Setiap di hari kami mendengar tangisan dari Gadih Basanai yang siang dan malam makin menjadi-jadi ratap tangisnya begitu sebanarnya waktu kemaren kami ingin pulang tidak dihantarkannya kami oleh orang yang disana raja. (3) Kalau dipandang rumah besar sayangnya kotor dan sudah usang, serta halamannya sudah dipenuhi lumut dipandangi atapnya sudah ditutupi oleh akar-akar hingga keluar air mata ketika memandanginya. (4) Sebenarnya apa tujuan Ayah menjemput saya, karena selama ini Ayah tidak pernah menjemput saya ditambah lagi ia sedang dalam permainan. Kejadian ini terjadi hanya sekali ini saja. (5) KemudianAliamad

mengambil lidi sebanyak tiga helai dan kemudian dipukulkannya lidih tersebut pada Gadih Basanai, serta mantranya, setelah itu dia minumkan aia hubungan nyawa untuk Gadih Basanai tujuannya untuk mengerakkan tubuh gadih. (6) Sesampai di Muaro Padang sebelum pernikahan di mulai dan sebelum ucapannya sampai pada raja, kalau memang raja-raja ingin menikah denganku bahwa saya ingin melepaskan keinginan saya terlebih dahulu. (7) Kalau siangkak pandai bakucapi dan baruak pandai berdendang cuma itu yang keinginan Gadih Basanai. (8) Lalu kemudian raja sangat marah seperti mau membunuh semua karena penjaga ada tapi tidak berguna padahal gaji tiap bulan diberi. (9) Setelah kembali, kemudian bertanyalah mamaknya, kemana kalian menghilang baru sekarang pulang, namun begitu kita tetap membaca doa selamat karena kalian selamat sampai tujuan dan sekarang waktunya kita nikahkan anak kita ini.

(9)

tadi kepadanya. (5) Mohon saya mau janji dahulu, kalau memang benar saya minta janji hingga seminggu atau dua minggu ataupun tiga minggu tapi kalau memang di izinkan permintaan ini saya tidak akan lama berjanji. (6) Berkatalah istri mamaknya dia sudah minta izin untuk berangkat menuju Pagai. Mendengar seperti itu langsung gadih merasa tidak tahan lagi dan merasa hilang nyawa terasa, tidak sanggup rasanya lagi. (7) Keinginan saya tidak terlalu sulit bahwa saya punya permintaan pada raja tolong carikan monyet yang pandai berdendang dan siangkak pandai bakucapi. (8) Wujudnya ke mana harus dicari. Ke mana dirinya harus saya cari begitulah kata Sutan Aliamad sambil melihat ke tengah laut. (9) Kemudian akhirnya Sutan Aliamad dengan Gadih Basanai membaca

do’a selamat untuk pernikahannya agar

pernikahan mereka berumur panjang dan rezeki dimudahkan karena dia takut nantinya kalau salah satu darinya tiada dan sebenarnya dia tidak ingin berpisah kalau hati sudah senang tinggal bersama istrinya.

Ditemukan (6) data mengenai nilai dan norma Enam data tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. Ditemukan (6) data. Enam data tersebut akan dipaparkan sebagai berikut. (1) Lalu mengucapkan terima kasih, mendengar. senanglah hati yang mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya dan kemudian mengikhlaskan kata yang terlanjur diucapkan begitu katanya. (2) Kalau kami boleh meminta ke dubalang maafkanlah kami dubalang dan tolonglah kami sekali ini saja, kemudian berangkatlah dubalang langsung naik ke istana menuju rumah gadang. Di istana raja sedang duduk, dari

jauh sudah mengangkat tangan tuk meminta maaf kepada raja. (3) Begitulah dirinya sekarang, sedangkan dia sudah menjadi raja sekarang. Kalau raja sekarang mau pergi ke gelanggang ada dua dubalang yang meiringinya, sedang kerja dikawal kiri kanan. Bukannya dia itu raja nigari. (4) Sekarang Sutan Aliamad sedang di rumah Puti tari mato, dan duduklah Sutan Aliamad untuk bertanya kepada Tari mato. Mendengar anak mudah yang bertanya apa tujuan dan maksud yang sebenarnya yang dikatakan tari mato. (5) Sekarang apa saja resikonya akan saya hadapi, kemudian berkatalah Puti Tarimato kalau seandainya saya memberikan aia hubungan nyawa apakah kamu mau berjanji dulu. Bahwa janji yang dibuat tidak untuk dibeli dan tidak untuk diberi. (6) Setelah jam satu tepat waktu melangkah untuk keluar dari rumah itu dan tak ada yang akan menghadangnya begitu juga dengan pengawal di luar kalau melihat gadih ingin keluar langsung angkat tangan pengawal.

SIMPULAN DAN SARAN

(10)

Berdasarkan identifikasi nilai-nilai moral dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara ditemukan sebanyak 33 data yang berhubungan dengan nilai-nilai moral. Data tersebut akan di jabarkan sebagai berikut. (1) hati nurani sebanyak 9 data, (2) kebebasan dan tanggung jawab 9 data, (3) hak dan kewajiban 9 data, dan (4) nilai dan norma 6 data total keseluruhan nilai nilai moral dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara adalah sebanyak 33 data.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis tentang kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara ini, penulis menyarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan apresiasi sastra lisan khususnya pendengar terhadap kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara ada baiknya pendengar memperkaya diri dengan membaca bacaan-bacaan yang berkaitan dengan dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat Minangkabau. Di samping itu, secara khusus akan mudah pula membandingkan atau memberi nilai terhadap perkembangan kehidupan masyarakat Minangkabau yang terdapat dalam kaba tersebut dengan aspek kehidupan Minangkabau yang semestinya. Banyak aspek yang menarik dari kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara yang pantas dijadikan objek penelitian. Selanjutnya, baik dari segi aspek sosial, budaya, moral, maupun psikis. Salah satu persoalan yang berkaitan dengan itu adalah bagaimana aspek sudut pandang budaya dan tindak kejiwaan para tokoh cerita dalam kaba Gadih Basanai karya Pirin Asmara. Penulis berharap penelitian ini bisa menambah pengetahuan masyarakat tentang nilai-nilai moral yang terdapat dalam sastra lisan serta mampu

menerapkannya baik pada diri sendiri maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Catatan: Artikel ini ditulis oleh penulis Tesis di Pascasarjana Universitas Bung Hatta dengan tim Pembimbing Dr.

Abdurrahman, 2003. Nilai-Nilai Budaya dalam Kaba Minangkabau. Padang: Citra Budaya.

Abdurrahman. 2013. Nilai Budaya dalam Kaba Gadih Basanai. Jurnal ISSN 1411-3732. Jurnal Humaniora Fakultas Bahasa dan Seni (1-17). Besuki). Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013

Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Krisna, E. 2012. Kaba Gombang Patuanan:

An Oral Literary Work Of

Minangkabau Pesisir Selatan

Regency, West Sumatra. Jurnal

Education. International. Udayana Bali.

(11)

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 2 Maret 2013; Seri F 399 – 476.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murdiono, M. 2018. Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Moral Religius Dalam Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. Strategi Internalisasi Nilai-nilai Religius dalam Proses Pembelajaran. Cakrawala Pendidikan, Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY.

Mayen, D. 2017 Struktur Dan Fungsi Cerita Rakyat Gadih Basanai Pada Masyarakat Surantih. Jurnal Ilmiah. FBS Universitas Negeri Padang.Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 2 Maret 2013; Seri F 399 – 476

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadja Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan Evaluasi Pengembangan Kawasan Agropolitan pada komoditas kopi di Desa Carangwulung maka dapat diambil kesimpulan

Pada penelitian terdahulu yaitu oleh Tesar Zumi Antoro dan Nurul Mutmainah dengan judul “Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Anak Terdiagnosa Infeksi

Aktivitas bakteri asam laktat dalam mengambil kolesterol pada saluran pencernaan mempunyai pengaruh positif karena kolesterol menjadi tidak tersedia untuk diserap

Hal tersebut mendorong peneliti mengadakan suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi

Peneliti Badan Litbang Pertanian di Balai Penelitian Tanah, Jl. Tentara Pelajar No. Lahan kering di Indonesia cukup potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian ditinjau

Untuk menguji keabsahan data menggunakan trianggulasi metode,Hasil penelitian ini adalah (1) SMP Darul Ihsan Muhammadiyah menggunakan kurikulum KTSP tahun 2006 berdasarkan

saat bekerja hal inilah yang memotivasi pekerja untuk menggunakan gogel karena salah satu fungsi penggunaan gogel adalah mencegah cedera dan mengurangi tingkat keparahan

Pemberian punishment bagi pegawai di kantor Kelurahan Marga Mulya Bekasi Timur adalah sesuatu yang tidak diharapkan, hal tersebut sebagai bentuk penghukuman atau